“PRINSIP OTONOMI(AUTONOMY)”
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah etika
keperawatan yang berjudul “Prinsip Otonomi (autonomy)” tepat waktu. Makalah ini tidak akan
selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Penulis
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………….…………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang…………………………………………………….………………….
1.3.Tujuan…………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………………
3.2.Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap
seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
Otonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri dan mengatur diri sendiri.
Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai seseorang yang mempunyai harga
diri dan martabat yang mampu menentukan sesuatu bagi dirinya. Prinsip otonomi sangat
penting dalam keperawatan. Perawat harus menghargai harkat dan martabat manusia
sebagai individu yang dapat memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya. Perawat harus
melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien tersebut.
Autonomi berarti setiap individu harus memiliki kebebasan untuk memiliki kebebasan
untuk memilih rencana kehidupan dengan cara bermoral mereka sendiri. Prinsip otonomi
didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Autonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek professional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Prinsip otonomi mengarahkan
perhatian moral perawat pada penentuan secara berhati-hati tentang nilai klien. Autonomi
dan individualisme juga sangat relative secara kultural. Prinsip respek pada otnomi sekarang
ini telah memperoleh penekanan yang berlebihan, sebagian karena perawatan kesehatan
tradisional menekankan pada prinsip kemurahan hati. Ketika prinsip kemurahan hati ini
(kewajiban untuk melakukan yang baik bagi seseorang) mengalahkan otonomi
klien,hasilnya adalah paternalism. Paternalisme adalah melakukan apa yang dipercayai
oleh para professional kesehatan untuk kebaikan klien, kadang tanpa keputusan dari klien.
BAB III
PENUTUPAN
3. 1 Kesimpulan
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai
oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis
profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut
akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak
pasien, dan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu
dalam menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan harus dilakukan
dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu
pihak.
3.2 Saran
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan
harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih
memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode
etiknya (kode etik keperawatan).
DAFTAR PUSTAKA
Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2010. Fundamentals of Nursing Concepts, Process
and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education Line
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 4 Volume 1.
Jakarta : EGC
Rifiani, Nisya & Hartanti Sulihandari. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Keperawatan .Jakarta
Timur : Dunia Cerdas