0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan3 halaman
Model keperawatan jiwa Supportive Therapy menyatakan bahwa penyebab gangguan jiwa adalah faktor biopsikososial dan respon maladaptif terhadap masalah saat ini. Terapi bertujuan untuk menguatkan respon coping adaptif pasien dengan membantu mengidentifikasi coping yang dimiliki dan biasa digunakan. Peran perawat adalah membangun hubungan hangat dan empatik serta mendukung pasien.
Model keperawatan jiwa Supportive Therapy menyatakan bahwa penyebab gangguan jiwa adalah faktor biopsikososial dan respon maladaptif terhadap masalah saat ini. Terapi bertujuan untuk menguatkan respon coping adaptif pasien dengan membantu mengidentifikasi coping yang dimiliki dan biasa digunakan. Peran perawat adalah membangun hubungan hangat dan empatik serta mendukung pasien.
Model keperawatan jiwa Supportive Therapy menyatakan bahwa penyebab gangguan jiwa adalah faktor biopsikososial dan respon maladaptif terhadap masalah saat ini. Terapi bertujuan untuk menguatkan respon coping adaptif pasien dengan membantu mengidentifikasi coping yang dimiliki dan biasa digunakan. Peran perawat adalah membangun hubungan hangat dan empatik serta mendukung pasien.
DOSEN PENGAMPU : Ns. Arena Lestari, M.Kep, Sp.Kep.J
DISUSUN OLEH KELOMPOK 05 :
HARUN ALFATONI (142012018015) MUTAHIT (1420120180024) RATIH KUSUMA DEWI (1420120180032) RESTU TEO FANDI (1420120180033) SINDY KATARANI ROSE (142012018037) TITIN TRIYANTI (1420120180040) TRI YESI FRANSISKA (1420120180041)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI) TAHUN 2019/2020 konseptual model keperawatan Supportive Therapy (Wermon, Rockland) Penyebab gangguan jiwa dalam konsep model ini adalah: faktor biopsikososial dan respon maladaptif saat ini. Aspek biologisnya menjadi maslah seperti: sering sakit maag, migrain, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti :mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek sosialnya memiliki masalah seperti: susah bergaul, menarik diri, tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan dan sebagainya. Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang muncul saat ini da tidak ada kaitannya dengan masa lalu. Stressor pada saat ini misalnya berupa PHK atau ujian yang dianggap penting sekali seperti ujian PNS, ujian saringan masuk PTN, tes masuk pekerjaan. Ketidakmampuan beradaptasi dan menerima apapun hasilnya setelah berupaya maksimal, menyebabkan individu menjdi stress. Prinsip proses terapinya adalah menguatkan respon coping adaptif, individu diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuatan-kekuatan apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat dipakai alternatif pemecahan masalahnya. Perawat harus membantu individu dalam melakukan identifikasi coping yang dimiliki dan yang biasa yang digunakan klien. Terapist berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk menyiapkan coping klien yang adaptif. MODEL VIEW OF THERAPEUTIC ROLES OF BEHAVIORAL PROCES PATIENT & DEVIATION THERAPIST Supportive Faktor Menguatkan Pasien: Therapy (Wermon, biopsikososial & respon koping terlibat dalam Rockland) respon adaptif identifikasi maladaptif saat coping ini Terapist: hubungan yang hangat dan empatik