Anda di halaman 1dari 11

20/10/2017

, . .,

Remaja menghabiskan lebih banyak waktu


bersama teman sebaya dan lebih sedikit
dengan keluarga

Akan tetapi, sebagian besar nilai-nilai dasar


remaja tetap lebih dekat dengan nilai-nilai orang
tua mereka dibandingkan dengan yang secara
umum disadari (Offer & Church, 1991).

memahami cara remaja melihat diri mereka sendiri


Remaja yang paling merasa
aman memiliki hubungan yang mengizinkan dan mendorong usaha mereka untuk
kuat dan penuh dukungan mencapai kemandirian
dengan orang tua yang:
serta menyediakan tempat aman di saat-saat remaja
mengalami tekanan emosional (Allen et all, 2003;
Lauren, 1996).

1
20/10/2017

Masa remaja dikenal sbg masa pemberontakan remaja (adolescent rebellion), melibatkan:
 gejolak emosional, Akan tetapi penelitian berbasis sekolah
 konflik dalam keluarga, terhadap remaja di seluruh dunia
 keterasingan dari masyarakat dewasa, menemukan bahwa hanya sekitar 1 dari
 perilaku gegabah, 5 remaja yang sesuai dengan pola ini
 dan penolakan nilai-nilai orang dewasa. (Offer & Schonert-Reichl, 1992).
Pemberontakan total kini tampaknya relatif tidak umum, bahkan dalam masyarakat Barat,
paling tidak diantara remaja kelas menengah yang bersekolah. Kebanyakan remaja merasa
dekat dan bersikap positif terhadap orang tua mereka, memiliki pendapat yang serupa
untuk isu-isu besar, dan menghargai persetujuan orang tua mereka (Offer et al., 1989;
Offer &Chruch, 1991; Offer, Ostrov, Howard, dan Atkinson, 1989).
Remaja yang mengalami masalah besar, memiliki kehidupan keluarga yang tidak stabil dan
menolak norma budaya.
Mereka yang dibesarkan dalam keluarga yang memiliki orang tua lengkap dengan suasana
positif cenderung mengarungi masa remaja tanpa masalah serius serta sebagai orang
dewasa memiliki pernikahan yang kuat dan menjalani hidup dengan sangat nyaman (Offer,
Kaiz, Ostrov, dan Albert).

Salah satu cara untuk mengukur perubahan dalam hubungan remaja dengan orang-orang
penting dalam hidup mereka adalah melihat bagaimana mereka menghabiskan waktu
luang mereka.

Remaja AS usia 10 dan 18 jumlah waktu yang dihabiskan dengan keluarga menurun
tahun dramatis dari 35% menjadi 14% dari jam terjaga mereka.

 Pemutusan hubungan ini bukan penolakan pada terhadap keluarga, tetapi merupakan
respons dari kebutuhan perkembangan.
 Remaja sering kali mengurung diri di dalam kamar  membutuhkan waktu sendirian
untuk mundur dari tuntutan hubungan sosial, mendapatkan kembali stabilitas emosional,
dan memikirkan isu identitas (Larson, 1997).

Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan


Remaja dalam
kebutuhan dasar dalam hidup dan memiliki waktu yang lebih
masyarakat suku
sedikit untuk bersosialisasi dibanding remaja dalam
tradisional / petani
masyarakat pascaindustrial seperti Korea dan Jepang.

2
20/10/2017

Remaja Memiliki tekanan pekerjaan sekolah dan kewajiban keluarga kuat, remaja
Korea dan hanya memiliki sedikit waktu luang. Untuk mengurangi stress, mereka
Jepang menghabiskannya sebagian besar secara pasif, seperti menonton televisi
dan “tidak melakukan apapun” (verma dan larson, 2003).

Memiliki waktu luang yang cukup yang sebagian besar dihabiskan dengan
teman sebaya dan secara meningkat dengan lawan jenis  berpesta di akhir
Remaja
minggu di rumah teman sebaya tanpa pengawasan langsung orang dewasa,
AS
sering terjadi pada remaja yang lebih dewasa  tanpa pengawasan orang tua
yang cukup, aktivitas seperti ini dapat mengakibatkan penggunaan narkoba
dan perilaku menyimpang (larson & seepersad, 2003).

Yang mungkin melihat keluarga mereka sebagai tempat perlindungan


Remaja
dunia yang kejam, cenderung mempertahankan hubungan keluarga yang
Afrika-
lebih dekat dan hubungan yang tidak terlalu kuat dengan teman sebaya
Amerika
dibanding remaja kulit putih.

1. Bagaimana hubungan remaja dan orang tua?

2. Bagaimana perubahan penggunaan


waktu dan hubungan?

3
20/10/2017

Tidak hanya remaja yang memiliki tekanan antara ketergantungan dengan orang tua mereka
dan kebutuhan untuk melepaskan diri, orang tua juga sering merasakan tekanan ini

Orang tua ingin anak mandiri, tetapi sulit juga melepaskan, tapi juga ingin melindungi mereka
dari kegagalan dalam menilai sesuatu karena ketidakmatangan remaja

Tekanan ini dapat menyebabkan konflik dalam keluarga.

Pekerjaan,
Sama seperti anak-anak, hubungan remaja dan
orang tua dipengaruhi oleh situasi kehidupan orang Status Pekerjaan
tua itu sendiri: Sosial ekonomi.

Konflik muncul karena kecepatan pertumbuhan remaja untuk mendapatkan kemandirian


(Arnett, 1999).
Sebagian perdebatan adalah mengenai
kejadian sehari-hari: Akan tetapi beberapa isu kecil ini dapat
 Tugas di rumah menjadi awal isu yang lebih serius, misalnya
 Tugas sekolah penggunaan narkoba, keselamatan
 Pakaian Bukanlah mengemudi, dan seks. Akumulasi dari
 Uang tentang nilai- seringnya “pertengkaran” dapat
 Jam malam nilai menimbulkan atmosfer keluarga yang
 Berpacaran mendasar penuh tekanan (Arnett, 1999).
 Teman.

Konflik keluarga paling sering terjadi frekuensi dari pertengkaran di masa awal
selama masa remaja awal, tetapi lebih remaja mungkin berhubungan dengan
kuat pada remaja pertengahan (Lausen, tekanan pubertas dan kebutuhan untuk
Coy, dan Collins, 1998) mendapatkan otonomi.

4
20/10/2017

Orang Tua Orang Tua


Otoritatif Otoritarian

 Membantu perkembangan karakter remaja.  Peraturan yang terlalu ketat dapat


 Menegakkan peraturan, norma, dan nilai- membuat remaja menolak pengaruh
nilai yang penting, tetapi bersedia untuk orang tua serta mencari dukungan dan
mendengarkan, menjelaskan, dan penerimaan dari teman sebaya dengan
bernegosiasi. segala cara.
 Melakukan kontrol yang cukup terhadap
perilaku anak, tetapi tidak mengendalikan Orang Tua
pemahaman anak terhadap dirinya sendiri. Permisif
 Orang tua yang menunjukkan kekecewaan
terhadap perilaku remaja lebih efektif dalam  Kurang tegas dalam menegakkan
memotivasi mereka untuk berperilaku secara peraturan dan mengendalikan perilaku
bertanggung jawab dibandingkan dengan menyebabkan remaja memiliki kurang
orang tua yang menghukum secara berat. disiplin dan memiliki masalah perilaku.

Remaja kurang dekat dengan saudara


kandung dibandingkan dengan orang tua
atau teman, kurang terpengaruh oleh
saudara kandung, dan menjadi lebih
berjarak saat mereka menjalani masa
remaja (Laursen, 1996).

Saat seseorang duduk di SMA saudara yang lebih tua mengurangi otoritas
hubungan mereka dengan saudara mereka terhadap saudara yang muda dan yang
kandung secara bertahap menjadi lebih muda tidak membutuhkan pengawasaan
lebih setara yang ketat.

5
20/10/2017

merupakan sumber penting bagi dukungan


emosional (afeksi, simpati) selama masa
peralihan yang rumit
dan juga
sumber tekanan untuk melakukan perilaku yang
tidak disukai oleh orang tua, yaitu meningkatnya
keterlibatan remaja dengan teman sebaya.
Kelompok adalah tempat untuk membantu hubungan dekat yang berfungsi sebagai
teman “latihan” untuk membentuk hubungan yang akan mereka bina di masa dewasa
sebaya (Burhrmester, 1996; Gecas & Seff, 1990; Laursen, 1996).

 pengaruh teman sebaya paling kuat.


 Keterikatan dengan teman sebaya di masa remaja awal tidak selalu
menyebabkan masalah, kecuali jika keterikatan ini terlalu kuat sehingga
Remaja awal remaja bersedia untuk mengabaikan aturan di rumah mereka, lalai
(usia 12 – 13 mengerjakan tugas sekolah, serta tidak mengembangkan bakat mereka
tahun) untuk memenangkan persetujuan teman sebaya dan mendapatkan
popularitas (Fuligni et al., 2001).

 Sistem sosial teman sebaya menjadi rumit dan bervariasi  memiliki


pertemanan satu lawan satu, klik, atau geng – struktur kelompok
pertemanan yang melakukan berbagai hal bersama-sama – menjadi lebih
Remaja awal penting.
(usia 12 – 13  Membentuk crowd atau kerumunan, yang sebelumnya tidak ada sebelum
tahun) masa remaja, terbentuk bukan berdasarkan interaksi personal melainkan
berdasarkan reputasi, citra, atau identitas.

Besarnya jumlah waktu yang dihabiskan dengan teman lebih besar pada masa
remaja daripada masa-masa lain disepanjang kehidupan manusia.

Teman juga saling mempengaruhi satu Remaja lebih mungkin untuk memulai merokok
sama lain, terutama dalam masalah jika seorang teman sudah merokok (Brown &
yang beresiko atau bermasalah Klutte, 2003).

Remaja mulai mengandalkan teman dibandingkan orang tua untuk mendapatkan kedekatan
dan dukungan serta mereka lebih berbagi rahasia dibandingkan dengan orang-orang yang
lebih muda dengan teman mereka

6
20/10/2017

pertemanan remaja
perempuan cenderung
lebih dekat dibandingkan
remaja laki-laki.

Bercerita kepada teman membantu remaja untuk menggali


Meningkatnya kedekatan perasaan mereka sendiri, mendefinisikan identitas mereka,
juga mencerminkan dan menekankan harga diri mereka
munculnya kepedulian
remaja untuk mengenal pertemanan menyediakan tempat yang aman untuk
diri mereka sendiri menyatakan pendapat, mengakui kelemahan, dan mencari
bantuan untuk menyelesaikan masalah (Buhrmester, 1996).

 Dalam pertemanan terjadi proses dua arah  hubungan yang baik memunculkan
penyesuaian diri, yang pada akhirnya membentuk pertemanan yang baik.
 Pertemanan yang dekat dan penuh dukungan, penting terutama untuk melindungi remaja
dari penolakan secara sosial (Brown & Klute, 2003).

Merupakan perpanjangan lingkaran teman-teman,


kawanan biasanya terdiri dari remaja dengan usia,
gender, dan suku bangsa yang sama. Akan tetapi
keanggotaan kawanan cenderung tidak hanya
didasari pada kesamaan pribadi, tetapi juga
popularitas atau status sosial.

Orang mungkin dapat menjadi anggota lebih dari satu kawanan atau tidak sama sekali dan
keanggotaan kawanan bisa stabil atau tidak
Satu waktu remaja dapat menjadi member dari satu kawanan, yang hampir mengikat
keseluruhan dalam kelompok itu.

Memiliki ikatan dengan lebih dari satu kawanan dan berfungsi untuk
Liaison menyatukan kawanan-kawanan tersebut.

Mungkin memiliki teman tetapi mereka tidak memiliki ikatan yang cukup
Isolate dengan kawanan yang ada untuk menjadi bagian kawanan tersebut.

7
20/10/2017

Dinamika kawanan berbasis status anggota dengan status tertinggi dianggap sebagai
yang lebih tinggi, terutama pada pemimpin, dengan kekuatan untuk menyatakan siapa
remaja perempuan yang dapat masuk kawanan dan siapa yang keluar.

Kategori kerumunan adalah tujuan kognitif misalnya daerah tempat tinggal, latar belakang
untuk karakteristik yang sama-sama suku bangsa, status teman sebaya, atau
dimiliki para anggota kerumunan kemampuan minat, atau gaya hidup.

Kategori spesifik dimana mereka menggambarkan latar sosial mereka dapat


bervariasi dari masyarakat satu ke masyarakat lain.
membantu remaja membangun identitas dan memperkuat kesetiaan terhadap
Tujuan norma perilaku dari kelompok etnik atau sosial ekonomi.

Hubungan romantis adalah bagian utama


dunia remaja  memunculkan emosi kuat,
baik positif maupun negatif.
Berperan dalam perkembangan baik
kedekatan maupun identitas.

Hubungan ini sayangnya melibatkan kadang  kehamilan,


hubungan ini melibatkan kontak seksual, maka  penyakit menular seksual,
memiliki resiko  dan terkadang korban kekerasan seksual.

Putusnya hubungan dengan pasangan romantis adalah faktor yang kuat dalam memperkirakan
terjadinya depresi dan bunuh diri (Bouchey & Furman ,2003).
Di usia 16 tahun, remaja lebih banyak berinteraksi dan berpikir mengenai pasangan romantis
dibandingkan dengan orang tua, teman, atau saudara kandung (Bouchey & Furman, 2003).
Pada masa remaja akhir atau masa dewasa awal, hubungan romantis mulai menjadi sumber
kebutuhan emosional yang dapat diberikan oleh hubungan ini dan hanya ketika hubungan tersebut
berorientasi jangka panjang (Furman & Wehner, 1997).

8
20/10/2017

1. Apa dilema orang tua mengenai remaja?

2. Bagaimana masing-masing gaya


pengasuhan mempengaruhi perilaku
remaja?

3. Bagaimana masing-masing gaya pengasuhan mempengaruhi perilaku


remaja?

4. Hubungan remaja dengan saudara kandung dan teman sebaya

Perilaku antisosial seperti teori Bronfenrenner dipengaruhi oleh


faktor-faktor bertingkat dan saling berinteraksi:
► dari pengaruh mikrosistem seperti pengasuhan orang tua dan pengaruh sistem
penyimpangan teman sebaya yang saling
► sampai pengaruh makrosistem seperti struktur masyarakat berinteraksi ini mulai
dan dukungan lingkungan sosial (Tolan, Gorman-Smith, dan terjalin di awal masa
Henry, 2009) anak-anak.
dapat membentuk perilaku prososial atau antisosial melalui
respons mereka terhadap kebutuhan dasar emosional anak-anak

orang tua gagal untuk mendorong munculnya


perilaku baik di masa anak-anak awal dan
kasar, atau tidak konsisten, atau keduanya
dalam menghukum perilaku salah

9
20/10/2017

seiring berjalannya waktu orang tua sudah tidak lagi dekat dan terlibat secara
positif terlibat dalam kehidupan anak mereka
Anak-anak mungkin mendapatkan keuntungan dari perilaku antisosial saat mereka
berperilaku buruk

mereka bisa mendapatkan perhatian atau


mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Pola negatif di masa awal ini dapat membentuk pengaruh teman sebaya yang negatif, yang
mendukung dan mendorong perilaku antisosial
Dari penelitian genetika  pilihan untuk bergabung dengan teman sebaya yang antisosial
sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan

Remaja tertarik pada mereka yang dibesarkan seperti mereka dan serupa dalam prestasi di
sekolah, penyesuaian diri, dan kecenderungan prososial dan antisosial

Pengasuhan otoritatif dapat membantu remaja menginternalisasi standar yang dapat


mencegah mereka untuk terpengaruh teman sebaya secara negatif dan membuat mereka
terbuka untuk pengasuhan positif

Meningkatnya kualitas pengasuhan orang tua selama masa remaja dapat mengurangi
kenakalan remaja dengan membujuk mereka untuk tidak berinteraksi dengan teman
sebaya yang pembangkang.
Kondisi keluarga seperti keterbatasan ekonomi dapat mempengaruhi perkembangan
perilaku antisosial, karena dapat memperlemah pengasuhan orang tua yang baik dengan
mengurangi dukungan sosial bagi keluarga.

kekuatan hubungan sosial diantara suatu lingkungan tempat tinggal dan


seberapa jauh penghuni saling memonitor atau mengawasi anak-anak mereka,
dapat membuat perubahan (Sampson, 1997)

Gabungan orang tua yang penuh perhatian dan melibatkan diri dengan efikasi kolektif
dapat membuat remaja menahan diri untuk tidak berteman dengan teman sebaya yang
pembangkang (Brody et al., 2001).

10
20/10/2017

Kenakalan remaja memuncak pada sekitar 15 tahun serta berkurang saat kebanyakan
remaja dan keluarga mereka mulai memahami kebutuhan remaja untuk mencapai
kemandirian.

Akan tetapi remaja yang tidak melihat alternatif positif lebih memilih mungkin untuk tetap
menjalani gaya hidup antisosial.

Mayoritas remaja yang pernah


terlibat dalam perilaku
antisosial atau bahkan
kekerasan, namun mereka
tidak menjadi kriminal, melain
menjinakkan dorongan dalam
diri mereka untuk menuai
“keliaran”.

11

Anda mungkin juga menyukai