PROPOSAL PENELITIAN Baru
PROPOSAL PENELITIAN Baru
OLEH:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2018
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang terjadi pada dunia teknologi dan industri saat ini telah
memberikan dampak terutama bagi kehidupan manusia dalam dunia usaha. Beragam
usaha yang saat ini bermunculan ditengah masyarakat yang skala perusahaan kecil
maupun besar telah membawa dampak pada persaingan yang sangat ketat antar
perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis, karena itu pemasaran
yang akan dipasarkan. Produk yang akan dipasarkan harus memiliki kualitas yang
terbaik serta mampu memenuhi selera konsumen yang sebagian besar memiliki selera
yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk selalu mengetahui dan memahami
apa yang disebut dengan perilaku konsumen yang selalu berkembang dalam
berbelanja, karena hal ini akan menentukan pengambilan keputusan konsumen dalam
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang mana setiap
bernilai kepada pihak lain (Kotler, 2005:259). Amubode (2009) menambahkan yang
mana konsumen dapat menjadi sumber terpercaya dari ide-ide yang bisa
meningkatkan kualitas produk. Tujuan dari pemasaran salah satunya adalah untuk
1
umumnya konsumen terlebih dahulu menentukan pertimbangan yang mendasari
keputusannya (Mowen dan Minor, 2002:30). Menurut Sujoko (2007) faktor - faktor
Perhiasan telah menjadi sebagai kebutuhan tentatif, inilah yang dibaca oleh
permata yang tersedia dipasar. Beberapa jenis permata yang banyak digemari di
masyarakat yaitu berupa bentuk cicin, anting, gelang, bross dan beberapa jenis
kerjanian permata yang lain. Perusahaan pengerajin permata saat ini dituntut harus
memiliki visi, misi, dan tujuan yang benar-benar berorientasi pada konsumen. Kunci
untuk meraih tujuan perusahaan adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam
utama perusahaan dalam meraih keuntungan dan pangsa pasar yang tinggi (Kotler,
2000: 207), sehingga berlomba untuk memberikan kepuasan serta kualitas yang
dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan
2
perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku
kualitas, gaya hidup, merek, serta pengaruh relasi. Namun terdapat faktor-
faktor lain yang cukup memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku
konsumen yang menurut Benyamin, dkk (2010) adalah faktor budaya, faktor
berbelanja, salah satunya logam mulia. Dalam penelitian tersebut variabel yang
Kabupaten Badung telah menjadi salah satu pusat perekonomian di Bali dan
juga termasuk memiliki masyarakat yang mempunyai daya beli yang tinggi.
ini menjadi lokasi yang strategis untuk membuat pusat penjualan salah satunya
Badung sekarang ini sangat ketat mengingat banyak toko permata sehingga
3
setiap toko permata akan berusaha sekuat mungkin agar kerajinan permata yang
inovasi pada produk kerajinan permata mereka, hal ini karena konsumen memilih
produk yang memuaskan mereka dengan nilai estetika dan keindahan motif di
pembelian produk emas logam mulia. Menurut Siti Nurdiyana (2013) perhiasan
permata adalah salah satu bentuk investasi dimana nilainya relatif stabil dan
lagi dipandang sebagai jual beli transaksional namun telah berkembang menjadi
pemasaran relasional.
Bali khususnya kabupaten Badung merupakan salah satu daerah tujuan wisata
di kawasan Asia Pasifik yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara maupun
keindahan alam dan adat istiadat yang dimilikinya. Hal ini terbukti dengan makin
Bali dari tahun ke tahunnya. Perkembangan ini ternyata membuka peluang bagi
industri pariwisata untuk lebih berkembang dan menjadi produk andalan yang
serta mampu mendatangkan devisa bagi negara. Sebagai bentuk peran aktif dari
yang terus bertambah, maka pemerintah dan masyarakat telah membangun atau
4
menyediakan prasarana dan sarana pariwisata.
yang lain, di mana semakin berkembangnya sektor pariwisata ini maka sektor-sektor
industri kecil dan menengah yang memiliki keterkaitan dengan budaya setempat.
dijelaskan bahwa industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan dan
industri rumah tangga seperti artshop perlu lebih dibina menjadi usaha yang makin
penyediaan barang dan jasa serta berbagai komponen baik untuk keperluan pasar
Salah satu artshop yang saat ini masih berkomitmen untuk tetap eksis dalam
menjaga nilai seni khusunya kerjaninan tangan di Bali adalah artshop CV. Sinar Mas
Jaya Permata yang berlokasi di Jl. Raya Mambal, Semana. Artshop yang didirikan
oleh I Ketut Dharma Kresna Wijaya, SE pada tahun 2007 ini memiliki pangsa pasar
yang cukup konsisten. Hal ini terbukti dari penjualan produk artshop yang selalu
mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Berikut tabel data daftar harag beberapa
jenis produk berupa logam (emas, perak) seperti kalung, gelang, cincin, anting, bros.
Tabel 1.1
Daftar Harga Produk Permata
Nama Harga
No
Produk Produk
1 Cicin Rp. 550.000
2 Anting Rp. 350.000
3 Gelang Rp. 1.500.000
5
4 Liontin Rp. 450.000
5 Kalung Rp. 600.000
Sumber: CV.Sinar Mas Jaya Permata
Berikut ini tabel peningkatan penjualan produk permata dari beberpa tahun
kebelakang.
Tabel 1.1
Data Penjualan Kerajinan Tangan dari Logam (emas, perak) berupa
kalung, gelang, cincin, anting, bros CV.Sinar Mas Jaya Permata
Tahun 2012 – 2017
Pada tabel tersebut dapat dilihat secara umum selalu terjadi peningkatan
penjualan dari tahun ke tahun dalam kurum waktu lima tahun yaitu dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2017. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan penjualan yang
sebesar Rp. 17.582.000,- (tujuh belas juta lima ratus delapan puluh dua ribu rupiah),
hal ini karena pada tahun tersebut sedang mewabah tren penggunaan batu akik
penjualan dari 5, 81 persen ke level 4, 02 persen. Hal ini karena tren batu akik sudah
produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang
pelaku usaha dituntut untuk mampu menciptakan keunggulan bersaing atas produk
dan layanannya dalam upaya memuaskan pelanggan. Hal ini sangat penting karena
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Basu Swastha,
place (marketing mix) yang telah diterapkan oleh perusahaan selama ini
harga maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga rendah
Masalah produk disini mengenai desain dari suatu produk menjadi salah satu
faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team
pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang
7
Selain harga dan desain produk, hal lain yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen adalah citra dari merek itu sendiri. Dimana dalam hal ini merek
kerajinan akan ditentukan oleh penilaian masyarakat yang telah menjadi pelanggan
pada nama arthsop tersebut. Citra merek menurut Shimp (2003) adalah sejenis
asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.
Asosiasi tersebut bisa berupa ingatan mengenai merek tersebut. Bisa berupa
merek kerajinan tangan CV. Sinar Mas Jaya Permata. Berdasarkan uraian diatas,
B. Perumusan Masalah
berikut:
Permata ?
Permata ?
1. Tujuan Penelitian
8
Tujuan dilaksanakannya penilitian ini adalah:
Jaya Permata.
Jaya Permata.
2. Manfaat Penelitian
manfaat yaitu:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
A. Peneliti
9
B. Perusahaan
harapan konsumen.
C. Civitas Akademika
.Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan para pembeli yang ada maupun pembeli
potensial (Basu Swasta, 1984 : 10). Menurut American Marketing Assiciation (AMA),
7).
penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002: 7) menyatakan bahwa suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang
bernilai dengan orang atau kelompok lain. Sedangkan Assauri (1999: 4) mendefinisikan
pemasaran sebagai usaha menyediakan dan menyampaikanbarang dan jasa yang tepat
kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan
promosi dan komunikasi yang tepat. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa
pemasaran merupakan serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market),
produk, distribusi dan pemberian layanan yang diperlukan konsumen. Dalam hal ini,
tersebut menjadi satu program yang bersifat efektir (Bucher, 1999: 39)
2. Manajemen Pemasaran
organization human, financial and information resource with the aim of a chieving
organizational goal in one efficient and effective manner”, yang artinya manajemen
11
adalah seperangkat aktifitas yang meliputi perencanaan dan penentuan keputusan,
perusahaan yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Menurut Tjiptono (2002:
penentuan harga, promosi, distribusi barang, jasa, dan gagasan untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
3. Pengertian Produk
Pada dasarnya sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal
bahwa konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif
murah. Untuk itu perusahaan dalam proses kegiatan produksi harus mengerti dan tahu
dengan benar akan arti dari produk itu sendiri. Kotler (2000: 212) mengemukakan
bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik
perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Selanjutnya produk itu dijelaskan lebih lanjut oleh Lamb, Charles (2001:
414) bahwa produk didefinisikan sebagai segala sesuatu baik yang menguntungkan
maupun tidak yang diperoleh seseorang melalui pertukaran. Dari definisi di atas dapat
12
dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai untuk dipasarkan,
untuk dibeli dan dipergunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan.
dan jasa. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari.
Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci
untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka
membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka
membeli. Pemasar dapat mempelajari apa yang dibeli konsumen untuk mencari jawaban
atas pertanyaan mengenai apa yang mereka beli, dimana dan berapa banyak, tetapi
mempelajari mengenai alasan tingkah laku konsumen bukan hal yang mudah,
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying
unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan,
barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Menurut Swastha dan Handoko (2000: 10)
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-
dan menggunakan barang-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian
tindakan tersebut.
dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat,
pribadi, dan faktor psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh
14
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a) Faktor budaya
1. Budaya
2. Sub budaya
3. Kelas sosial
b) Faktor sosial
15
Menurut Kotler (2001: 176), faktor sosial merupakan
sosial, yaitu:
1. Kelompok
2. Keluarga
16
istri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa
c. Faktor pribadi
3 Situasi ekonomi
4 Gaya Hidup
mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas
18
yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan
d. Faktor psikologis
1) Motivasi
19
memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya. Misalnya orang
2) Persepsi
a) Perhatian selektif
perhatian konsumen.
b) Penyimpangan selektif
c) Ingatan selektif
3) Pengetahuan
pembenaran.
24
membeli melibatkan keyakinan merk yang terbentuk oleh
25
a) Pengenalan masalah
diinginkan.
b) Pencarian informasi
c) Evaluasi alternatif
26
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam
membeli.
d) Keputusan membeli
konsumen adalah membeli merk yang paling disukai, tetapi dua faktor
membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari
orang lain mengenai harga, merk yang akan dipilih konsumen. Faktor
pembelian.
rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau
mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan
28
sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi
E. Kerangka Pemikiran
Faktorbudaya
Faktor budaya(X1)
(X1)
Faktorsosial
Faktor sosial(X2)
(X2) Perilaku konsumen
dalam pengambilan
keputusan pembelian
produk (Y)
Faktor pribadi (X3)
29
Perilaku konsumen
dalam pengambilan
keputusan pembelian
produk (Y)
Faktor pribadi (X3)
30
.Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah dan tinjauan pustaka maka dapat dinyatakan
hipotesis sebagai berikut:
1. Faktor budaya memiliki pengaruh positif pada keputusan pembelian produk
permata.
2. Faktor sosial memiliki pengaruh positif pada keputusan membeli pembelian
produk permata.
3. Faktor pribadi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
pembelian produk permata.
4. Faktor psikologis memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
pembelian produk permata.
.Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Waktu Penelitian
31
4. Definisi Operasional Variabel Penelitian
berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel dalam penelitian ini
permata yang dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
1. Populasi penelitian
diatas maka populasi ialah totalitas dari semua obyek atau individu yang
akan diteliti yang mana memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap.
Mas Jaya Permata yang membeli produk permata, karena besar populasi
32
tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya, oleh karena itu sulit
ahli seperti yang dikemukakan oleh Gay (dalam Hasan, 2002: 68)
2. Sampel Penelitian
penelitian yaitu pada CV. Sinar Mas Jaya Permata dimana kuesioner
dilakukan penulis.
33
C. Instrumen danTeknik Pengumpulan Data
1. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atu Fasilitas yang digunakan oleh peneliti
lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban
34
b. Menyidik faktor, yaitu unsur atau faktor-faktor dari variabel diatas
35
2. Uji Coba Instrumen
instrument yang valid dan absah maka diperlukan uji coba instrumen
tidaknya data yang diperoleh, maka uji coba instrumen ini dimaksudkan
secara tertutup, yaitu konsumen di CV. Sinar Mas Jaya Permata yang
a. Uji Validitas
memiliki validitas logis apa bila instrumen tersebut secara analisis akal
sudah sesuai dengan isi dan aspek yang digunakan. Instrumen yang
sudah sesuai dengan isi maka dikatakan sudah memiliki validitas isi
apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan isi dan aspek yang
software SPSS ( Statistic Package and Social Science) 16.0 for window.
cara yang digunakan adalah dengan analisa Item, dimana setiap nilai
yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai
b. Uji Reliabilitas
konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat
37
koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
1) Wawancara
diperlukan.
2) Kuesioner
38
pengukuran penulis memperoleh langsung data-data yang
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
hasil penilaian seluruh pelanggan yang dilakukan dengan alat yang sama yang
akan dibuat menjadi 3 kategori, yaitu kategori tinggi, kategori sedang, dan
Tinggi : X ≥ M + SD
Sedang : M - SD ≤ X < M + SD
Rendah : X < M – SD
39
Keterangan:
M : Mean
Sd : Standar deviasi
40
Sistematika Penulisan Skripsi.
mengapa penilitian ini menarik untuk diteliti, apa yang diteliti, dan untuk apa
penelitian dilakukan. Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,
Bab III adalah metode penelitian yang menjelaskan metode serta variabel
yang digunakan dalam penelitian. Dalam bab ini akan dikemukakan tentang
variabel penelitian, definisi operasional, penentuan populasi dan sempel, jenis dan
gambaran umum tempat penelitian yang terdiri dari : sejarah singkat perusahaan,
pemasaran.
pembahasan yang terdiri dari deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Pada
deskripsi data dibahas secara deskriftip data pengaruh harga, desain produk, citra
merek dan keputusan pembelian. Selanjutnya analisis data terdiri dari uji validitas
41
dari hasil analisis data dan pembahasan, selanjutnya diajukan saran kepada pihak
perusahaan berkaitan dengan analisis pengaruh harga, desain produk, dan citra
42
DAFTAR PUSTAKA
Angipora Marius P., 2002, Dasar-Dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Charles Lamb. W.et.al. (2001). Pemasaran (Edisi I). Jakarta: Salemba Empat
43
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 2. Edisi
ke 8. Jakarta: Erlangga.
Mowen,C dan Minor, John Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta. Erlangga
Rismiati Catur dan Bondan Sutrisno. (2001). Pemasaran Barang dan Jasa. Jakarta:
Kanesius.
44