Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME TAFSIR AYAT HTN

Dosen Pengampu : Marli Candra, LLB (Hons), MCL.

Oleh :
ACH. KARIMULLAH (C94218065)

PRODI HUKUM TATA NEGARA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL
SURABAYA
2018

DEMOKRASI DAN MUSYAWARAH

Demokrasi merupakan sebuah kata yang tidak asing lagi kita dengar di media cetak,
ataupun di media elektronik. Kata demokrasi mulai ramai diperbincangkan setelah jatuhnya
rezim orde baru dan dimulainya pemerintahan reformasi.
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara.
Kata demokrasi biasanya identik dengan kata kebebasan (freedom). Namun
sebenarnya, kata demokrasi tidaklah sama dengan kebebasan, karena yang dimaksud dengan
demokrasi adalah ide, praktik, dan usaha untuk mencapai sebuah kebebasan. Sehingga
persamaan kedudukan suatu warga negara dan kualitas pelaksanaan hak asasi manusia
(HAM) dapat menjadi indikator keberhasilan demokrasi di dalam negara tersebut.
Secara etimologis, musyawarah berasal dari kata “syawara” yang pada mulanya
bermakna mengeluarkan madu dari sarang lebah. Makna ini kemudian berkembang, sehingga
mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain, termasuk
pendapat. Musyawarah dapat juga berarti mengatakan atau mengajukan sesuatu. Kata
musyawarah pada dasarnya hanya digunakan untuk hal-hal yang baik, sejalan dengan makna
dasarnya.
Karena kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari
segi jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal balik), maka
musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis. Semua anggota musyawarah bebas
mengemukakan pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah diharapkan dapat diketahui
kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga keputusan yang dihasilkan tidak lagi
mengandung kelemahan.
Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna menciptakan
peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju yang menginginkan keamanan,
ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap memegang prinsip
musyawarah ini. Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan dasar musyawarah ini. Islam
menamakan salah satu surat Al-Qur’an dengan Asy-Syura, di dalamnya dibicarakan tentang
sifat-sifat kaum mukminin, antara lain, bahwa kehidupan mereka itu berdasarkan atas
musyawarah, bahkan segala urusan mereka diputuskan berdasarkan musyawarah di antara
mereka. Sesuatu hal yang menunjukkan betapa pentingnya musyawarah adalah, bahwa ayat
tentang musyawarah itu dihubungkan dengan kewajiban shalat dan menjauhi perbuatan keji.
Di dalam Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 159

;‫ف; َع; ْن; هُ; ْم‬ ;ُ ;‫ك; ۖ; فَ; ا; ْع‬ ;َ ;ِ‫ب; اَل ْن; فَ; ض;ُّ; و;ا; ِم; ْ;ن; َح; ْ;و; ل‬ ِ ;‫ت; فَ; ظًّ; ا; َغ; لِ; ي;ظَ; ا; ْل; قَ; ْل‬;َ ;‫لَ; هُ; ْم; ۖ; َ;و; لَ; ْ;و; ُك; ْن‬ ;‫ت‬;َ ;‫فَ; بِ; َم; ا; َ;ر; ْ;ح; َم; ٍة; ِم; َ;ن; هَّللا ِ; لِ; ْن‬
;‫ب; ا; ْل; ُم; تَ; َ;و; ِّك; لِ; ي; َن‬
;ُّ ;‫ن هَّللا َ; يُ; ِ;ح‬ َّ; ;ِ‫ت; فَ; تَ; َو; ك;َّ ْ;ل; َع; لَ; ى; هَّللا ِ; ۚ; إ‬;َ ;‫فِ; ي; ا;أْل َ; ْم; ِر; ۖ; فَ; إِ; َذ; ا; َع; َ;ز; ْم‬ ;‫َو; ا; ْس; تَ; ْغ; فِ; ْ;ر; لَ; هُ; ْم; َو; َش; ا; ِو; ْ;ر; هُ; ْم‬

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Intisari tafsir ayat diatas menjelaskan bahwa Rasulullah memiliki sifat lemah lembut.
Sifat terpuji itu disebabkan karena rahmat Allah. Karena sikap lemah lembut inilah, orang-
orang mencintai Rasulullah dan suka berdekatan dengan beliau.
“Sekiranya kamu kasar dalam berbicara dan berkeras hati dalam menghadapi mereka,
niscaya mereka bubar dan meninggalkanmu. Akan tetapi Allah menghimpun mereka di
sekelilingmu dan membuat hatimu lemah lembut terhadap mereka sehingga mereka
menyukaimu,” tulis Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Dengan kalimat perintah, Allah sekaligus menunjukkan bahwa Rasulullah memiliki
akhlak mulia suka memaafkan dan memohonkan ampunan kepada Allah. Rasulullah juga
selalu mengedepankan musyawarah dalam berbagai urusan. Bahkan musyawarah atau syuro
ini menjadi prinsip dalam sistem pemerintahan Islam.
“Islam menerapkan prinsip musyawarah dalam sistem pemerintahan. Sehingga
Rasulullah sendiri melakukannya,” tegas Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran.
Setelah musyawarah menghasilkan keputusan, maka keputusan itu harus dijalankan
bersama dan selebihnya bertawakkallah kepada Allah. Jangan risau dengan hasilnya, jangan
menyalahkan musyawarah jika ada hal yang tidak sesuai dengan harapan, sepanjang sudah
menjalankan hasil musyawarah itu. Dalam musyawarah ada keberkahan. Dan dengan
tawakkal, Allah akan mencurahkan cintaNya.
Konsep demokrasi sebenarnya hampir sama dengan konsep musyawarah
(Syura)  dalam islam. Namun, terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya yang
menyebabkan sebagian orang islam sulit menerima konsep demokrasi tersebut. Ada dua hal
yang mendasari perbedaan tersebut, diantaranya: (1) demokrasi berasal dari negara barat,
sedangkan musyawarah dalam islam berasal dari negara timur; (2) keputusan dalam sistem
demokrasi lebih menekankan pada suara terbanyak, sedangkan keputusan dalam sistem
musyawarah diambil berdasarkan kesepakan bersama, walaupun pendapat tersebut berasal
dari minoritas. Namun terlepas dari dua hal tersebut, demokrasi dan musyawarah memiliki
tujuan yang sama yaitu menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh setiap kalangan
mayoritas dan kalangan minoritas.

Anda mungkin juga menyukai