Anda di halaman 1dari 6

ANCANGAN KONSELING

A. DESKRIPSI KASUS
Gambaran mengenai konseli secara menyeluruh, berkaitan dengan diri konseli,
lingkungan dan isu yang dimiliki konseli. Deskripsi kasus akan bertambah seiring
perjalanan konseling dikarenakan informasi mengenai diri, lingkungan dan
permasalahan konseli akan semakin bertambah lewat proses konseling yang dilakukan.
B. TUJUAN KONSELING

Berisi tentang pernyataan yang didasarkan pada target yang akan dicapai dari proses
konseling yang dilakukan pada sesi tersebut. Misalnya : tujuan konseling adalah
melakukan penggalian secara lebih mendalam mengenai lingkungan keluarga konseli,
yang kemudian indikator mengenai yang dimaksud dengan lingkungan keluarga konseli
disesuaikan dengan indikator lingkungan keluarga secara teoritis..

Perumusan pernyataan tujuan harus jelas dan fokus data apa yang ingin diperoleh.

C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING

Berisikan rencana pelaksanaan konseling pada sesi tersebut yang akan dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan meliputi :

Waktu pelaksanaan konseling (kapan dan berapa lama), siapa saja yang akan
dilibatkan dalam proses konseling pada sesi tersebut, alat asesmen yang digunakan,
sumber data yang diperlukan untuk menggali data yang diperlukan, media atau alat
konseling yang diperlukan.

Alat asesmen yang akan digunakan harus dipersiapkan atau dibuat sesuai tujuan
konseling dan dilampirkan pada setiap ancangan yang dibuat/direncanakan.

D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING

Berisi penjelasan pendekatan yang akan digunakan dan teknik konseling yang akan
digunakan (jika telah diketahui setelah menggunakan asesmen pendekatan)

Dasar konseptual pemilihan pendekatan dan teknik konseling, didasari menggunakan


minimal 2 buku dan 3 artikel ilmiah atau hasil penelitian

Penjelasan langkah-langkah teknik konseling yang digunakan

Pada sesi-sesi awal konseling, belum masuk pada pendekatan dan teknik konseling.
Pendekatan dan teknik konseling baru bisa ditetapkan setelah anda mampu melakukan
asesmen dengan menggunakan terminologi tertentu yang sesuai isu masalahnya.

Pada sesi-sesi awal konseling, masih menggunakan teknik wawancara konseling untuk
menggali informasi dan pendalaman masalah.

LAMPIRAN
Alat asesmen yang digunakan untuk menggali informasi konseli

1
LAPORAN SESI KONSELING
KE ….
Hari/tanggal : ...............................................................................................................
Konselor : ...............................................................................................................
Konseli : ...............................................................................................................

PROSES KONSELING
Berisi deskripsi tentang pelaksanaan konseling: jumlah pertemuan, waktu pelaksanaan, dan
proses konseling secara detail (apa yang dilakukan oleh konselor sejak awal hingga akhir
sesi konseling bersama konseli).

Deskripsi klien: cara berpakaian, penampilan fisik, tanda-tanda sakit fisik, cacat
fisik, level energi, presentasi diri secara umum

Keluhan subjektif: persentasi masalah-masalah atau isu-isu dari sudut pandang


klien. Apa yang klien katakan tentang penyebab, lama, dan
tingkat keseriusan isu atau masalah. Apabila klien memiliki
lebih dari satu masalah, masalah tersebut dirangking
berdasarkan sudut pandang klien.

Penemuan obyektif: observasi konselor tentang tingkah laku klien selama sesi
konseling. Hal ini meliputi: tingkah laku verbal dan non verbal
antara lain: kontak mata, nada suara, volume suara dan gerak
tubuh. Konselor perlu membuat catatan bila terjadi perubahan
bila mendiskusikan topik tertentu atau terdapat tingkah laku
yang kontradiktif.

HASIL KONSELING
Berisi tentang hasil apa yang dicapai pada penerapan pendekatan dan teknik konseling
yang telah dilakukan.

Hasil konseling : merupakan deskripsi hasil asesmen yang telah dilakukan dengan
menggunakan berbagai instrument yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan konseling yang ditetapkan. Dilengkapi interpretasi atau
kesimpulan dari semua data hasil asesmen yang diperoleh pada sesi ini.

Hasil konseling akan menggambarkan sejauh apa pencapaian tujuan konseling yang telah
ditetapkan pada ancangan konseling dapat diperoleh

EVALUASI PERKEMBANGAN
pandangan konselor tentang klien, apa yang ada dibalik perkataan dan perbuatan klien.
Evaluasi ini dilakukan secara berkelanjutan. Sejauh apa konseli
mengalami perubahan dari sesi demi sesi, meliputi: emosi,

2
kognisi, dan tingkah laku klien. Identifikasi tema dan pola
perkataan dan perbuatan klien dengan mengacu pada teori-
teori perkembangan dan kepribadian. Termasuk pula hipotesis,
interpretasi dan konseptualisasi tentang klien.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Berisi rencana yang akan dilakukan pada sesi kkonseling selanjutnya.

Rencana untuk sesi berikut: rencana untuk klien, bukan untuk konselor. Rencana jangka
pendek dan panjang. Bangaimana konselor ingin berinteraksi
dengan klien, apa yang direncanakan untuk merespon klien
pada sesi selanjutnya (kelanjutan diskusi masalah). Apakah
konselor berencana untuk membantu perasaan, pemikiran atau
tingkah laku? Apa strategi atau pendekatan tertentu yang
mungkin digunakan? Apa dasar berpikir rencana tersebut?

Rencana untuk konselor: apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang perlu
dibaca dan dianalisa sebagai persiapan? Bagaimana
pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan
orang yang lebih ahli atau berpengalaman?

LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling
2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik
konseling yang digunakan)
3. Rekaman digital (audio visual)

3
LAPORAN PSIKOLOGIS

Nama konseli: …………………… tanggal evaluasi: ……………………


Nomor kasus: …………………… tanggal dibuat: ……………………
Tempat: ……………………

TUJUAN EVALUASI
Berisi tentang pernyataan yang didasarkan pada data tentang alasan referral (jika dilakukan
referral terhadap konseli) dan alasan konseli harus ditangani

INFORMASI LATAR BELAKANG

Pada bagian ini disajikan beberapa paragraph tentang kondisi personal, latar belakang
keluarga, social (hubungan interpersonal), riwayat medis, dan informasi-informasi lain yang
relevan dengan TUJUAN EVALUASI.

Kemudian deskripsikan sejarah masalah secara berurutan sesuai dengan kronologisnya.

Sajikan treatmen yang sudah dilakukan untuk menghindari duplikasi treatmen yang gagal
dan kemungkinan mengulang treatmen yang berhasil

PROSEDUR DAN HASIL ASESMEN


Berisi daftar alat asesmen yang digunakan (waktu pelaksanaan, durasi pelaksanaan, tempat
pelaksanaan, sumber data dan orang yang melakukan) dan hasil asesmen dalam bentuk
table atau naratif. Asesmen disini juga bearti seluruh proses konseling yang
diselenggarakan dalam rangka penggalian isu konseli sebelum penentuan dan penggunaan
teknik.

ANALISIS HASIL ASESMEN


Berisi tentang analisis hasil asesmen dan sintesa data hasil asesmen untuk setiap alat
asesmen. Asesmen masalah yang spesifik untuk pendekatan tertentu misalnya behavioural
dan REBT (analisa ABC)

Analisis dan sintesis hasil asesmen disajikan dengan berlandaskan teori yang akan
digunakan.

KESIMPULAN (DIAGNOSA), PROGNOSA DAN REKOMENDASI


Berisi diagnosa berdasarkan pendekatan teori yang digunakan serta rekomendasi treatment
yang akan dilakukan
Berisi kemungkinan keberhasilan pelaksanaan konseling serta kemungkinan yang akan
terjadi bila masalah konseli tidak ditangani

Selain itu berisi rencana konselor antara lain: apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil
penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisa sebagai persiapan? Bagaimana
pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau
berpengalaman?

4
RENCANA PENERAPAN TEKNIK
Berisikan penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh
konselor berdasarkan referensi teoritik yang membantu. Didalamnya juga terdapat skenario
pelaksanan konseling, misalnya : Teknik Manajemen Diri. Langkah Pertama yang akan
dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan oleh konselor
terhadap konseli pada langkah pertama tersebut, dst.

HASIL PENERAPAN TEKNIK


Berisikan penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah
dilakukan. Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses
konseling yang telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi,
kognisi, dan tingkah laku klien.

LAMPIRAN
1. Hasil asesmen asli
2. Verbatim wawancara

KETERANGAN

Dalam membuat laporan psikologis ini disesuaikan dengan orientasi teoritis yang digunakan
konselor

Behavioural
Laporan yang ditulis oleh konselor dengan orientasi teori behavioral harus
mengkomunikasikan informasi tentang aspek-aspek tingkah laku konseli yang berguna
dalam mengembangkan intervensi beharioval yaitu tentang hubungan tingkah laku
maladaptive dengan responnya terhadap lingkungan konseli. Kata-kata yang digunakan
termasuk: reinforcement, contingency, behavioural modification treatment strategy, dan
sebagainya.

Kognitif
Laporan harus fokus pada kognisi apa yang melandasi tingkah laku yang bermasalah. Untuk
REBT, berisi tentang penjelasan tendensi untuk membesar-besarkan konsekuensi negatif
tentang kejadian-kejadian kecil atau penggunaan kata-kata “harus” yang diucapkan konseli
untuk dirinya yang menyebabkan tingkah laku yang tidak memuaskan atau signifikansi kata-
kata dalam mempengaruhi tingkah laku atau kecenderungan untuk overpersonalised
kejadian di sekitarnya

Phenomenology
Fokus pada seberapa luas persepsi klien tentang dunia dan bagaimana cara mereka
memaknai kejadian-kejadian dalam hidupnya. Implikasi utama laporan pendekatan ini harus
fokus pada pengalaman klien dan hubungan antara persepsi dan tingkah laku. Istilah-istilah
yang digunakan antara lain: congruency, ideal self, real self, medan fenomenologi,

5
6

Anda mungkin juga menyukai