Anda di halaman 1dari 1

Review : Journal “Basic Science of Anterior Cruciate Ligament Injury and Repair

Injury pada Anterior Cruciate Ligament adalah salah satu cedera lutut yang paling parah
dan sering terjadi. Pengembangan teknik baru untuk membatasi gejala klinis jangka panjang
yang terkait dengan rekonstruksi ACL telah menjadi fokus utama penelitian selama beberapa
dekade terakhir. Peningkatan pengetahuan tentang penyembuhan, bersama dengan kemajuan
terbaru dalam rekayasa jaringan dan kedokteran regeneratif, telah menghasilkan penemuan
teknik perbaikan ACL yang ditambah secara biologis baru yang memiliki hasil yang memuaskan
dalam studi praklinis.

Stabilitas lutut dinamis dipengaruhi oleh pengekangan sendi pasif (ligamen) dan aktif
(neuromuskuler). ACL berkontribusi terhadap stabilitas rotasi lutut di bidang frontal dan
transversal karena orientasi spesifiknya. Injury pada ACL sering mengakibatkan efusi sendi,
gerakan berubah, kelemahan otot, dan penurunan kinerja fungsional. Injury ACL juga
berhubungan dengan gejala sisa klinis jangka panjang yang meliputi meniscal tears, chondral
lesions, dan peningkatan risiko onset dini osteoarthritis pasca-trauma (OA). ACL telah lama
dianggap memiliki kapasitas penyembuhan yang buruk, dengan tingkat kegagalan yang sangat
tinggi (40% hingga 100%), bahkan setelah perbaikan bedah menggunakan jahitan. Rekonstruksi
ACL tetap menjadi standar emas perawatan untuk cedera ACL, terutama bagi individu muda dan
atlet yang bertujuan untuk kembali ke kegiatan olahraga tingkat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai