Anda di halaman 1dari 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KANDUNGAN PROKSIMAT PAKAN ORGANIK YANG

DIBERI SUPLEMEN PROBIOTIK H** DAN PENGARUHNYA

TERHADAP BERAT BADAN AYAM BANGKOK

SKRIPSI

Disajikan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

Angelina Boru Sitio

(151434095)

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Yogyakarta

2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tetap semangat, jangan menyerah. Tuhan itu ada, mujizat pasti nyata.”

(Angelina Boru Sitio)

Hasil karya ini kupersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku, kakakku dan adikku

Terimakasih buat setiap Doa, Dukungan, Cinta dan Pengorbanannya

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pernyataan Keasliaan Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak

memuat atau bagian dari karya orang lain. kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 30 Juni 2019

Penulis

(Angelina Boru Sitio)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang sumplement tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata


Dharma Yogyakarat:

Nama : Angelina Boru Sitio

Nim : 151434095

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memeberikan kepada


perpustakaan universitas sanata dharma karya ilmia saya yanga berjudul:

Analisis Kandungan Proksimat Pakan Organik yang Diberi Suplemen


Probiotik H** dan Pengaruhnya Terhadap Berat Badan Ayam bangkok.

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolah dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya kedalam internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Di buat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 17 Oktober 2019

Yang menyatakan,

Angelina Boru Sitio

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya

kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis

Kandungan Proksimat Pakan Organik Yang Diberi Sumplemen Probiotik H** Pada

Ayam Bangkok. Penulis juga tidak dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari

berbagi pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimkasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku ketua Program Studi

Pendidikan Biologi

3. Bapak Ign. Kristio Budi Asmoro. M.si selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan

arahan, masukan dan motivasi dalam proses penulisan skripsi

4. Bapak dan ibu dosen pendidikan biologi yang telah mendidik,

membimbing, memberi dukungan dan berbagi ilmu pengetahuan dari awal

perkuliahan hingga selesai.

5. Kudua orang tua yang telah memberikan semangat, doa, kasih dukungan

moral dan materi sehingga penulis dapat meyelesaikan studi dan karya

ilmiah dengan baik.

6. Kedua abangku yaitu Antonius Febrianto Sitio dan Franciskus Ratwilton

Sitio serta kedua adikku Magdalena Elfrina Sitio dan Elisabet Renita Sitio

yang telah memberikan semangat, dukungan dan cinta.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Untuk yang terkasih Marthino Ayomi Putra yang telah membantu,

menemani, memberi semangat, mengasihi dalam suka maupun duka.

8. Sahabat-sahabatku Tania, Ole, Mika, Rina yang telah membantu,

menemani, mengasihi dalam suka maupun duka selama 4 tahun ini.

9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang turut

membantu penulis dalam menyelesaiakn skripsi ini.

Penulis menyadari penyususnan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang memebangun

dari semua pihak. Semoga penelitian ini memberikan manfaat kepada pembaca.

Atas perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis

Angelina Boru Sitio

(151434095)

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Abstrak
ANALISIS KANDUNGAN PROKSIMAT PAKAN ORGANIK YANG DIBERI
SUPLEMEN PROBIOTIK H** DAN PENGARUHNYA TERHADAP BERAT
BADAN AYAM BANGKOK
Angelina Boru Sitio
Universitas Sanata Dharma
2019
Peternak ayam bangkok mengeluarkan biaya pakan mencapai 70% dari
total biaya produksi. Memberikan Probiotik pada pakan dapat meningkatkan
nutrisi dan meminimalkan biaya produksi. Suplemen probiotik H** merupakan
suplemen yang telah beredar di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh suplemen probiotik H** terhadap berat badan ayam dan
kandungan gizi proksimat pada pakan.
Penelitian dilakukan di Kadisuko, Yogyakarta selama 1 bulan. Desain
penelitian yaitu intact - group comparison. Penelitian menggunakan kontrol dan 1
perlakuaan. Pengukuran berat badan dilakukan setiap 3 hari sekali. Pengaruh
perkembangan berat badan ayam dilakukan uji regresi kolerasi. Analisis nutrisi
pada pakan menggunakan analisis proksimat.
Hasil penelitian yaitu rata-rata pertambahan berat badan ayam kontrol
42,66 g/3 hari dan perlakuan 69,34 g/3 hari. Hasil analisis proksimat probiotik
H** meningkatkan kadar protein kasar dan BETN serta menurunkan kadar berat
kering, abu, lemak kasar dan serat kasar. Pakan yang diberi suplemen probiotik
mempengaruhi berat badan dan nutrisi pada pakan. Kenaikan berat badan ayam
perlakuan sebesar 26,77 g/ 3 days dari kontrol. kadar gizi proksimat pakan
perlakuan mendekati standar mutu gizi pada ayam.
Kata kunci : Ayam bangkok, Suplemen probiotik H**, Pakan
.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Abstract
ANALYSIS OF PROCESSED ORGANIC FOOD CONTRACTS THAT
TREATED SUPPLEMENT PROBIOTIC H** AND ITS EFFECT ON
BODY WEIGHT BANGKOK CHICKEN
Angelina Boru Sitio
Sanata Dharma University
2019

The Bangkok chicken farmer issued feed costs reaching 70% of the
total production cost. Providing probiotics in the feed can improve nutrients
and minimize production costs. H * * Probiotic supplements are supplements
that have been circulating in the community. The purpose of this research is
to know the influence of probiotic supplements H * * against chicken weight
and nutritional content of proximate on feed.
The research was conducted in Kadisuko, Yogyakarta for 1 month.
The research design is intact-group comparison. Research uses control and 1
treatment. Measuring weight is performed every 3 days. The influence of the
development of chicken weight is carried out regression test of coleration.
Analysis of nutrients in the feed using proximate analysis.
The results of the study were the average weight gain control of
chicken 42.66 G/3 day and the treatment of 69.34 g/3 days. Results of the
analysis of the proximate probiotic H * * Increases the crude protein levels
and BETN as well as lowering the rate of dry weight, ash, coarse fat and
coarse fiber. The feed that is given the probiotic supplement affects the
weight and nutrients on the feed. The weight gain of chicken treatment was
26.77 g/3 days from the control. Nutritional content proximate Feed
treatment approach to nutritional quality standards in chickens.
Keywords: Bangkok Chicken. Probiotic H ** supplement, Feed

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Isi

Halaman Judul …………..………………………………………..………………..i

Halaman Persetujuan ….………………………………………..…………….......ii

Halaman Pengesahan ...…...…..………………………………..………………...iii

Halaman Persembahan…………......……………………………..........................iv

Halaman Pernyataan ...……………..……………………………...........................v

Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi ..……….……………………..………....vi

Kata Pengantar ..…………….…………..…………………………….………...vii

Abstrak ………… ………….……………..………………………………...........ix

Abstract ……………………………………..……………………………….........x

Daftar Isi ……………….…………………….…………………………..………xi

Daftar Tabel …………………………………..…..…………………………..…xv

Daftar Gambar……………...………………….……………...……………..….xvi

Daftar Grafik …………………....…...…………..…………………...…...……xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A.Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B.Rumusan Masalah................................................................................................ 3

C.Tujuan Penelitian ................................................................................................. 3

D.Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

A. Teori yang Terkait .............................................................................................. 5

1. Pakan ......................................................................................................... 5

2. Bekatul ....................................................................................................... 6

3. Kangkung................................................................................................... 6

4. Nasi Kering (Nasi Aking) .......................................................................... 7

5. Proksimat ................................................................................................... 8

6. Standar Gizi Pakan Unggas ..................................................................... 11

7. Fermentasi ............................................................................................... 12

8. Probiotik .................................................................................................. 14

9. Ayam Bangkok ........................................................................................ 15

10. Sistem Pencernaan Ayam Bangkok ........................................................ 16

11. Faktor Penting Pertumbuhan dan Pekembangan Ayam .......................... 19

12. Kandang Ayam dan Pengelolahannya..................................................... 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 20

C. Kerangka Berfikir ............................................................................................. 25

D. Hipotesis ........................................................................................................... 26

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27

A.Jenis Penelitian .................................................................................................. 27

B.Batasan Penelitian/ Definisi Operasional .......................................................... 28

C.Alat dan Bahan .................................................................................................. 29

1. Alat .......................................................................................................... 29

2. Bahan ....................................................................................................... 29

D.Cara Kerja.......................................................................................................... 29

1. Penyiapan Hewan yang Diuji .................................................................. 29

2. Penyiapan Pakan ...................................................................................... 30

3. Pemeliharaan ........................................................................................... 31

4. Analisis Proksimat ................................................................................... 32

E.Metode Analisis Data......................................................................................... 36

1. Pertambahan bobot ayam harian.............................................................. 36

2. Analisis rerata perkembangan berat badan ayam .................................... 36

3. Analisis proksimat ................................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 39

A.Hasil Penelitian.................................................................................................. 42

1. Hasil Proksimat ......................................................................................... 42

2 Perkembangan Berat Badan Ayam .......................................................... 44

B.Pembahasan ....................................................................................................... 51

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Analisis Kadar Proksimat ........................................................................ 51

2. Rata – Rata Berat Badan Ayam ............................................................... 58

3. Perkembangan Berat Badan Ayam. ......................................................... 60

C.Kendala , Hambatan Dan Keterbatasan ............................................................. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 65

A.Kesimpulan ........................................................................................................ 65

B.Saran .................................................................................................................. 65

BAB VI IMPLEMENTASI PENELITIAN .......................................................... 67

A.Kompetensi Inti ................................................................................................. 67

B.Kompetensi Dasar.............................................................................................. 68

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 69

Lampiran ............................................................................................................... 73

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Standar Kadar Gizi Unggas ................................................................................ 12


Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan .................................................................................... 22
Tabel. 4.1 Analisis Proksimat .............................................................................................. 44
Tabel 4.2 Hasil Rerata Berat Badan Ayam ...................................................................... 45
Tabel 4.3 Selisish Berat Badan ............................................................................................ 46

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Unggas...................................… ............................. 17


Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir...................… ...................................................24
Gambar 4.1 Tipe Kandang Koloni.................................… ......................................... 38
Gambar 4.2 Pakan Ayam....................................................................................................... 39

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Grafik

Grafik 4.1 Rata-Rata Berat Badan Ayam .......................................................................... 43


Grafik 4.2 Uji Regresi Rata-Rata Berat Badan Ayam .................................................. 44
Grafik 4.3 Perkembangan Berat Badan Ayam ................................................................ 46
Grafik 4.4 Uji Regresi Perkembangan Berat Badan Ayam .......................................... 47
Grafik 4.5 Perkembangan Berat Badan Ayam Bangkok ..................................…48

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ayam bangkok merupakan ayam yang digunakan oleh masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan juga digunakan untuk judi.

Konsumen ayam bangkok adalah masyarakat menengah ke atas. Harga perkilo

ayam bangkok mencapai 2 kali lipat dari harga ayam potong. Ayam potong

memiliki harga Rp. 40.000,- per kilo. Ayam bangkok apabila digunakan

untuk judi memiliki nilai jual mencapai Rp. 2.000.000,-/ekor (Sukardi,2018).

Dalam usaha berternak ayam bangkok perlu memperhatikan kualitas

pakan. Pakan yang berkualitas akan mempengaruhi pertumbuhan ayam

(Wulandari dkk., 2018). Biaya perternakan didominasi oleh biaya pakan yaitu

sebesar 60-70 % dari total biaya produksi peternakan. Tingginya harga pakan

dan kualitas nutrisi yang rendah merupakan salah satu hambatan dalam

peternakan (Arief dkk., 2014). Para peternak dituntut mampu memberikan

pakan dengan harga yang murah namun memiliki kualitas gizi yang baik. Harga

pakan terjangkau dapat meningkatkan keuntungan bagi para peternak.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

Salah satu cara untuk meningkatkan dan menjaga produktivitas ayam

adalah dengan memaksimalkan nutrisi pada ayam sesuai dengan

jenisnymemaksimalkan nutrisi dengan menambahkan bahan pakan aditif berupa

suplemen probiotik. Probiotik adalah pakan yang menggunakan jasa

mikroorganisme yang menguntungkan (Daud, 2006). Probiotik dapat

menyeimbangkan populasi mikroba pada saluran pencernaan, mengendalikan

mikroorganisme patogen pada tubuh inang dan lingkungan (Mangisah dkk.,

2009). Pemberian probiotik pada unggas dapat mengurangi atau mencegah

terjadinya kontaminasi mikroba penyebab penyakit (Budiansyah, 2004).

Suplemen probiotik cair H** merupakan salah satu produk suplemen

yang telah beredar di masyarakat. Kristio mengatakan “ Suplemen ini diklaim

memiliki berbagai jenis mikroorganisme yang mampu melipatgandakan kadar

protein dalam komposisi pakan ternak”. Selain itu, suplemen probiotik H**

diperjualbelikan dengan harga Rp. 60.000,- sampai Rp.100.000,-. Sehingga,

banyak perternak menggunakan suplemen probiotik H** untuk meningkatkan

kadar protein pada pakan ternaknya. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana

pengaruh gizi pakan ternak apabila difermentasi dengan suplemen probiotik H**.

Analisis proksimat adalah salah satu analisis yang biasa digunakan untuk

menguji kualitas atau kandungan nutrisi di dalam bahan baku pakan atau pangan.

Analisis proksimat dapat menggambarkan nutrisi pada pakan secara garis besar.

Analisa proksimat dibagi menjadi 6 fraksi yaitu kadar air, abu,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan bahan baku tanpa nitrogen

(Kamal, 1998).

Mengetahui nilai gizi pada pakan yang diberi suplemen probiotik dan

pengaruhnya terhadap berat badan ayam bangkok penting untuk diketahui. Oleh

karena itu peneliti mengambil judul Analisis Kandungan Proksimat Pakan

Organik yang Diberi Suplemen Probiotik H** dan Pengaruhnya Terhadap Berat

Badan Ayam bangkok.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemberian suplemen probiotik cair H** yang

dicampurkan di pakan unggas terhadap gizi proksimat ?

2. Bagaimana pengaruh pemberian suplemen cair H** terhadap berat badan

ayam bangkok ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pemberian suplemen Probiotik H** yang

dicampurkan pada pakan unggas terhadap gizi proksimat.

2. Mengetahui pengaruh pemberian suplemen probiotik H** terhadap berat

badan ayam bangkok.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Membantu peneliti dalam menyelesaikan studi dan sebagai pengalaman

baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

2. Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai referensi dalam materi biologi tentang Bioteknologi kelas XII

IPA.

3. Bagi Peternak

Sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas pakan ayam dalam

menaikkan berat badan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Terkait

1. Pakan

Pakan merupakan pangan untuk ternak. Pakan terdiri dari

kumpulan bahan-bahan makanan yang memenuhi persyaratan untuk

nutrisi ternak (Rasyaf, 1992). Pakan digunakan oleh ternak untuk

perawatan tubuh, pertumbuhan dan reproduksi (Haryani, 2015).

Satu komponen dari pakan disebut bahan pakan (Rasyaf, 1992).

Bahan baku dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Bahan baku

pakan dapat digunakan sebagai sumber energi, protein, lemak, vitamin,

mineral dan feed suplemen. Contoh bahan baku yang dapat digunakan

sebagai pakan unggas yaitu jagung, sorgum, gandum, nasi aking, dan

kangkung (Agus, 1987).

Klasifikasi pakan dibedakan menjadi 2 yaitu bahan kovensional

dan inkonvensional. Bahan pakan konvensional merupakan pakan yang

terbuat dari bahan yang lazim untuk pembuatan rasum. Bahan pakan

konvensional dapat berupa tanaman, hewan dan hasil sampingan industri

pertanian. Contoh bahan pakan konvensional yaitu: kangkung, tepun,

ikan, bekatul. Bahan pakan inkovensional merupakan pakan yang terbuat

dari bahan yang tidak lazim dipakai untuk pembuatan rasum. Bahan

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pakan inkonvensional berasal dari industri kimia, industri

pertanian, hewan dan hasil fermentasi (Widodo, 2017).

2. Bekatul

Bekatul merupakan bahan pakan yang digunakan sebagai sumber

energi bagi unggas (Listiani dan Elok, 2005). Bekatul merupakan limbah

dalam proses penggilingan gabah. Bekatul kaya akan zat-zat gizi untuk

kesehatan manusia dan ternak (Astawan dan Early, 2010).

Kandungan energi termetabolis pada bekatul sebesar 2.750 kkal/kg

(Widodo, 2017). Bekatul mengandung lemak, protein, vitamin, dan

mineral. (Susilo, 2016). Kadar zat gizi pada bekatul yaitu: protein, 13,11-

17,19 %, lemak 2,52-5,05 %, karbohidrat 67,58-72,74 %, serat kasar

370,91-387,3 kalori (Luthfianto, 2017).

Bekatul merupakan bahan pakan yang ketersediannya melimpah.

Produksi bekatul setiap musim panen padi mencapai 6 juta ton /desa

(Astawan dan Early, 2010). Pabrik-pabrik penggilingan padi jumlahnya

cukup banyak mengakibatkan bekatul dapat ditemukan di pasaran dengan

harga relatif murah (Setyowati dkk., 2008).

3. Kangkung

Kangkung merupakan tanaman yang banyak digemari masyarakat.

Kangkung merupakan tanaman semusim, berumur pendek, tidak

memerlukan area yang luas, Kangkung dapat tumbuh di dataran rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tinggi, batang beruas dan berongga (Supriati, dkk., 2008). Tanaman

kangkung dapat dijumpai hampir diseluruh pasar di Indonesia. Kangkung

memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap tanah daerah tropis (Rahmat,

1994).

Kangkung merupakan salah satu jenis pakan hijauan. Pemberian

pakan hijauan pada ayam berfungsi sebagai tambahan vitamin dan

mineral. Setiap 100 gram kangkung mengandung energi 28 kcal, protein

3,4 g, lemak 0,7 g, serat 2 g, abu 1 g, dan beberapa mineral dan vitamin

(Riski, 2013).

4. Nasi Kering (Nasi Aking)

Nasi aking adalah nasi yang tidak dapat dikomsumsi lagi yang

kemudian dijemur dan dikeringkan (Ariyadi dan Angraini, 2010). Cara

membuat nasi aking cukup sederhana yaitu nasi sisa dikeringkan di bawah

sinar matahari. Proses pengeringan terjadi selama 5-10 hari tergantung

kondisi cuaca. Mikroba yang telah ada di nasi aking akan menghilang

karena kandungan air pada nasi terlalu rendah untuk pertumbuhan

mikroba (Bambang, 2008).

Nasi aking biasanya digunakan sebagai pakan campuran untuk

unggas. Cara memberikan nasi aking kepada unggas cukup dengan

merendam nasi aking beberapa lama kemudian nasi aking akan

mengembang. Nasi aking yang telah mengembang dapat langsung

diberikan pada unggas (Ariyadi dan Angraini , 2010).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nasi aking mengandung karbohidrat 83,19%, amilose 29,70%,

lemak 0,40%, protein 3,36%, serat 0,11% dan air 12,37% (Muin, dkk.,

2015). Nasi aking memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah

dibandingkan dengan nasi. Penurunan kadar karbohidrat disebabkan

pengaruh jenis aking, lama pengeringan dan kualitas aking (Ariyadi dan H

Angraini, 2010).

5. Proksimat

Analisis proksimat merupakan analisis yang menggolongkan

komponen yang terdapat pada bahan pakan berdasarkan komposisi kimia

dan fungsinya. (Suparjo, 2010). Analisis proksimat pertama kali

dikembangkan oleh Henneberg dan Stokmann di Jerman.

Analisis proksimat memiliki kelebihan seperti: Banyak

laboratorium yang menggunakan sistem ini untuk penelitian, biaya analisa

lebih murah, menghasilkan analisis secara garis besar dan dapat

menghitung total digestible nutrien (TDN). Analisis proksimat memiliki

kekurangan. Kekurangan analisis proksimat seperti: tidak menjelaskan

secara rinci kandungan gizi makanan, sering terjadi kekeliruan

analisis serat kasar dan lemak kasar yang mempengaruhi nilai berat ekstrak

tanpa nitrogen BETN, proses lama dan tidak dapat menerangkan daya

cerna (Suparjo, 2010).

Analisis proksimat terdiri atas 6 fraksi yaitu kadar air, abu, protein kasar,

lemak kasar, dan BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen). (Suparjo, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berikut ini merupakan fraksi proksimat:

a. Air

Kadar air adalah persentase kandungan air pada suatu bahan. Kadar

air dapat ditentukan dengan berat basah (wet basis) atau berat kering (dry

basis). Kadar air memiliki peran terhadap mutu pakan. Kadar air pada

pakan menentukan penerimaan, kesegaran dan daya tahan pakan

(Winarno, 2008). semakin tinggi kadar air dalam suatu pakan maka

semakin besar resiko kerusakannya (Sulaiman dkk., 2014). Fungsi air

adalah sebagai media transportasi zat-zat gizi, mengatur temperatur suhu

badan, mempertahankan keseimbangan volume darah (Irianto, 2006).

b. Abu

Abu merupakan bahan anorganik yang didapatkan setelah

penghilangan bahan-bahan organik dalam suatu bahan. Penghilangan

bahan-bahan organik pada pakan dilakukan dengan cara membakar

bahan baku pakan (Agus, 1987). Perhitungan kadar abu bertujuan untuk

mengetahui baik tidaknya suatu pakan, membedakan makanan asli dan

sintesis serta sebagai paramater suatu bahan (Irawati, 2008). Kadar abu

tidak memberi nilai penting. Kadar abu hanya digunakan untuk

perhitungan BETN. Semakin tinggi kadar abu maka semakin buruk

kualitas pakan tersebut. Abu terdiri atas komponen mineral. kandungan

mineral dalam kadar abu tidak dapat menjelaskan jumlah dan jenis

mineral yang terkandung didalamnya (Suparjo, 2010).

c. Protein Kasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Analisis kadar protein digunakan untuk menghitung kadar protein

pada pakan (Murtidjo, 1987). Protein kasar adalah banyaknya kandungan

nitrogen yang terkandung dalam bahan dikali 6,25. (Isharyudoyono dkk.,

2018). Protein adalah zat organik yang mengandung karbon, hidrogen,

nitrogen, oksigen dan fosfor. Fungsi protein pada tubuh yaitu

memperbaiki jaringan, pertumbuhan jaringan baru, metabolisme untuk

energi, metabolisme kedalam zat-zat vital tubuh, enzim-enzim esensial

dan hormon - hormon tertentu (Anggrodi,1994).

d. Lemak Kasar

Lemak kasar merupakan semua senyawa dalam pakan yang larut

dalam pelarut organik. Contoh pelarut organik antara lain ether,

petroleum, ether, dan cloroform. Lemak berfungsi untuk meningkatkan

nilai gizi dan kalori, memberikan energi, bahan pelarut vitamin,

memberikan rasa gurih pada pakan, menghemat penggunaan protein

dalam sintesis protein, sebagai pelumas saluran pencernaan, memelihara

suhu tubuh ( Sunita, 2009).

e. Serat Kasar

Serat kasar adalah kumpulan dari semua serat yang tidak dapat

dicerna. Serat kasar sebagian besar berasal dari sel dinding tanaman yang

mengandung selulosa, pentosa, lignin (Suparjo, 2010). Serat kasar tidak

memiliki nilai gizi. Serat kasar berfungsi untuk memudahkan proses

pencernaan. Daya cerna serat kasar pada unggas dipengaruhi oleh kadar

serat pada pakan dan aktivitas mikroorganisme (Nonok dan Eka, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

f. BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen)

BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) merupakan bahan yang

sangat bergantung kepada 6 fraksi lainnya seperti abu, protein kasar, serat

kasar, dan lemak kasar. Penentuan kandungan BETN (Bahan Ekstrak

Tanpa Nitrogen) hanya berdasarkan perhitungan dari zat-zat fraksi

tersebut. BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) adalah bagian dari

karbohidrat seperti gula, pati dan asam organik (Suparjo, 2010).

6. Standar Gizi Pakan Unggas

Pakan yang berkualitas akan menghasilkan ternak yang berkualitas.

Menurut SNI 7625.4: 2011 mengenai standar gizi pakan unggas meliputi

serat kasar, protein kasar, lemak kasar, kadar air, kadar abu, vitamin, dan

mineral.

Berikut ini tabel standar nutrisi pakan ternak menurut SNI

7652.4:2011 dan Wizna, dkk., (2009) untuk kebutuhan nutrisi unggas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Fraksi proksimat Jumlah kadar

Berat kering Min 87 **

Abu Maks 8 **

Protein kasar Min 15 **

Lemak kasar Min 3 **

Serat kasar Maks 6 *

Tabel 2.1 Standar Kandungan Proksimat Menurut SNI 7625.4:2011 dan Wizna Dkk

2009

Keterangan:

** = Menurut SNI 7625.4:2011

*= Wizna, dkk., (2009)

7. Fermentasi

Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa kompleks

menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan melibatkan

mikroorganisme (Pamungkas, 2011). Fermentasi adalah proses

perubahan kimiawi senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat,

lemak, protein. Proses fermentasi dapat berlangsung dalam kondisi aerob

dan anaerob melalui kerja enzim yang dihasilkan oleh mikroba (Gandjar,

1983).

Secara biologis produk fermentasi memiliki kadar nutrisi yang lebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

tinggi dibandingkan dengan bahan pakan asal. Kadar nutrisi yang lebih

tinggi disebabkan oleh sifat mikroba yang mampu memecah molekul

komplek menjadi molekul sederhana sehingga pakan atau bahan pakan

mudah dicerna oleh hewan maupun manusia (Pamungkas, 2011).

Metabolisme mikroba pada suatu pakan dalam keadaan anaerob

menghasilkan substrat setengah terurai. Hasilnya adalah air, CO2, energi

dan bahan-bahan organik lainnya (Muchtadi dan Ayustaningwarno,

2010). Selama proses fermentasi akan mengubah nilai gizi pada makanan

seperti

a. Protein

Umumnya fermentasi meningkatkan kadar protein dan asam amino.

Peningkatan kadar protein dan asam amino disebabkan protein dipecah

menjadi peptida dan asam amino sehingga akan meningkatkan kecernaan

protein (Arsanti dkk., 2018).

b. Lemak

Fermentasi dapat menurunkan kadar lemak pada pakan. Kadar

lemak yang turun disebabkan karena beberapa mikroba yang digunakan

dalam fermentasi bersifat lipopolitik (dapat menghidrolisis lemak), mikroba

memerlukan lemak sebagai sumber energi dan aktivitas enzim lipase. Enzim

lipase mampu memecah lemak menjadi lemak bebas dan gliserol (Deilani,

2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

8. Probiotik

Probiotik adalah mikroba yang berkembang di usus. Probiotik bersifat

menguntungkan inang baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Unggas memiliki probiotik alami di dalam tubuhya. Probiotik alami yang

dimiliki unggas hanya sedikit yang mampu mendegradasi serat kasar. Serat

yang tinggi mengakibatkan unggas memiliki energi dan nutrien yang sedikit

(Kompiang, 2009). Pemberian jenis probiotik yang sama akan memberikan

hasil yang berbeda bila cara pemberiannya berbeda. Dampak pemberian

probiotik akan menghilang bila dihentikan (Kompiang, 2000). Prinsip kerja

probiotik yaitu memanfaatkan kemampuan mikroorganisme dalam mengurai

rantai panjang karbohidrat, protein, dan lemak. Mikroorganisme memiliki

enzim-enzim khusus untuk memecah ikatan. Hasil pemecahan ikatan

membuat makanan yang memiliki molekul kompleks menjadi molekul

sederhana. Pemecahan ikatan membuat makanan lebih mudah diserap oleh

saluran pencernaan (Nur, 2011).

Menurut Budiansyah (2004) mekanisme kerja probiotik dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Mikroorganisme melekat dan berkolonisasi dalam saluran pencernaan.

Mikroorganisme probiotik memiliki kemampuan untuk bertahan hidup

di saluran pencernaan dan menempel pada sel-sel usus. Mikroorganisme

probiotik memiliki kemampuan memodifikasi sistem kekebalan tubuh

inang. Kemampuan memodifikasi membuat mikroba patogen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

b. Berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Mikroba probiotik akan

berkompetisi dengan mikroba patogen untuk mendapatkan substrat.

Substrat digunakan oleh mikroorganisme probiotik untuk melakukan

fermentasi dan mendukung perkembangan mikroba probiotik dalam

saluran pencernaan.

c. Memaksimalkan penyerapan nutrient.salah satu spesies mikroba

probiotik adalah spesies Lactobacillus. Mikroba ini menghasilkan enzim

yang mampu memecah serat kasar yang sulit dicerna oleh unggas. Pakan

unggas umumnya memiliki kadar serat kasar yang tinggi. Probiotik

menghasilkan enzim selulose yang mampu memamfaatkan makanan

berserat tinggi. Serat kasar dimanfaatkan untuk pertumbuhan jaringan

dan peningkatan berat badan unggas.

d. Stimulasi mukosa dan peningkatan sistem kekebalan inang. Mikroba

probiotik menghasilkan toksin. Toksin merupakan antibiotik bagi

mikroba patogen. Antibiotik mikroba patogen berfungsi untuk

menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh mikroba patogen.

9. Ayam Bangkok

Ayam bangkok merupakan salah satu jenis ayam yang berasal dari

Thailand. Ayam bangkok lebih dikenal sebagai ayam petarung.

Kelebihan yang dimiliki ayam bangkok dibandingkan dengan ayam jenis

lainnya adalah memiliki tubuh yang lebih besar, stamina tubuh yang baik,

tulang otot yang kuat dan mamiliki daya adapatasi yang lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

(Alfian dkk., 2017).

Klasifikasi Ayam bangkok menurut Abdul (1993) Sebagai berikut

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Ordo : Galliformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Species : Gallus sp.

10. Sistem Pencernaan Ayam Bangkok

Saluran pencernaan pada unggas dibagi menjadi 2 yaitu

saluran pencernaan utama dan saluran pendukung. Saluran pencernaan

utama meliputi paruh, esopagus, tembolok, proventrikulus, ventrikulus,

usus halus, sekum, usus besar dan kloaka. Saluran pencernaan

pendukung meliputi : pankreas, hati, dan empedu. Proses pencernaan

unggas dibagi menjadi 3 yaitu mekanik,enzimatis dan fermentasi

(Yuwanta, 2004). Pada saluran pencernaan ayam terdapat sekitar 100-

400 mikroba yang menguntungkan dan merugikan. Mikroba

menguntungkan seperti E.Coli, Lactobacillus, Streptococcus,

Bacteroides, Enterococcus, Clostridia, dan yang merugikan seperti

Salmonella sp (Diana dan Tafsin,2008).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Unggas. (Febri, 2014)

Berikut ini merupakan system pencernaan unggas:

a. Paruh

Ayam tidak memiliki mulut yang dilengkapi dengan gigi. Paruh

berfungsi untuk mengambil makanan. Paruh memiliki lidah yang berfungsi

untuk mendorong pakan menuju esophagus. Lidah ayam tidak memiliki

indra perasa (Rasyaf, 2007).

b. Esophagus

Esophagus adalah saluran pencernaan yang terletak setelah rongga

mulut. Esophagus menghubungkan mulut dengan proventrikulus.

Esophagus memiliki tembolok. Makanan masuk ke tembolok melalui

gerakan peristaltik. Esophagus menghasilkan mukosa sehingga melicinkan

pakan menuju tembolok (Yuwanta, 2004). Tembolok berfungsi sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

tempat penampung pakan (Anggorodi,1985).

c. Proventikulus

Lambung pada ayam terdiri atas 2 macam yaitu proventikulus

(lambung gradual) dan lambung empedal (lambung muskular). Mukosa

proventikulus memiliki kelenjar yaitu kelenjar tubular dan kelenjar gastrik.

Kelenjar tubular mengeluarkan mukus sedangkan kelenjar gastrik

menghasilkan asam klorida (HCl) dan pepsin (Yuwanta, 2004).

d. Ventrikulus

Ventrikulus memiliki otot-otot yang kuat untuk menghancurkan

digesta. Otot gizzard disebut gizzard teeth. Ventrikulus terkandung material

yang bersifat membantu dalam penggilingan, seperti grit, karang, dan kerikil

Pada ventrikulus terjadi pencernaan mekanik (Anggorodi, 1994).

e. Usus Halus

Usus halus merupakan tempat terjadinya pencernaan makanan

secara enzimatis dan absorpsi zat - zat makanan yang telah dicerna.

Absorpsi zat-zat makanan diserap melalui vili-vili usus. Di tengah bagian

duodenum terdapat pankreas. Pankreas memiliki tiga kelenjar yaitu kelenjar

pankreatikus, kelenjar cysticus dari kantong empedu, kelenjar hepaticus

dari hati. Kelenjar pankreatikus berfungsi untuk menetralisir digesta yang

bersifat asam setelah melalui proventikulus (Rasyaf, 2007).

f. Usus Besar

Usus besar berfungsi untuk mengabsorpsi air dan elektrolit. Sekitar

36% air dan 75% natrium diserap pada usus halus. Proses fermentasi terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

pada usus besar secara khusus terdapat pada sekum. Sekum merupakan usus

buntu.(Yuwanta, 2004)

11. Faktor Penting Pertumbuhan dan Pekembangan Ayam

Pertumbuhan dan perkembangan ayam dipengaruhi oleh

faktor genetik, faktor lingkungan dan interaksi antara faktor genetik dan

lingkungan. Salah satu faktor lingkungan meliputi temperatur.

Temperatur tubuh ayam dewasa yaitu 40,4 ̊C - 48,6 ˚C. Fluktuasi ( naik

turun) temperatur udara disekeliling kandang akan mempengaruhi

kemampuan ayam dalam mempertahankan suhu tubuh. Temperatur kritis

rendah ayam bangkok betina yaitu 23,4 ˚C. Temperatur kritis tinggi yaitu

45 – 47 ˚C (Abdul, 1993).

12. Kandang Ayam dan Pengelolahannya

Kandang merupakan tempat tinggal unggas. Fungsi kandang bagi

ayam adalah melindungi ayam dan mempermudah penanganan. Syarat

kandang untuk ayam yaitu terdapat sistem pertukaran udara yang baik, alas

kandang yang kering dan bersih, sinar matahari dapat masuk ke dalam

kandang (Tamalludin,2012)

Berikut ini merupakan jenis-jenis kandang yaitu

a. Kandang Sistem Ren

Kandang ren adalah kandang yang memiliki halaman

pengamburan. Halaman pengamburan adalah tempat ayam melakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

aktivitas seperti mencari makan, berebut makanan, kejar-kejaran. Aktivitas

ayam di halaman pengamburan terjadi pada siang hari. Ayam masuk

kembali ke kandang pada petang hari. Keunggulan sistem ren membuat

ayam tampak sehat karena bergerak dengan bebas, memperoleh sinar

matahari yang cukup, dan mendapatkan tambahan zat makanan berupa

mineral dan vitamin-vitamin (Sudradjad, 2013 ).

b. Sistem Kandang Koloni

Sistem kandang koloni adalah sistem kandang yang tidak

memiliki halaman pengumbar. Sistem koloni membuat ayam sepanjang

hari berada didalam kandang. Sistem kandang koloni memiliki kelebihan

yaitu memudahkan peternak untuk memberi pakan pada ayam. Sistem

kandang koloni memiliki kelemahan yaitu resiko penularan penyakit

tinggi dan terjadi perebutan makanan (Zumrotun dan Tiswo, 2005).

Ukuran sistem kandang koloni untuk 10 - 12 ayam adalah panjang 110

cm lebar 50 cm dan tinggi 35 cm (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013).

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan hasil peneitian yang relevan sebagai acuan

penelitian yang dilaksanakan

1. Penelitian konsentrasi suplemen probiotik

Judul penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, dkk.(2015) yaitu Pengaruh

Penambahan Probiotik Cair Dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Pada Ayam Pedaging

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan probiotik cair

dalam pakan ayam pedaging terhadap penampilan produksi ayam pedaging.

penelitian menggunakan 144 ekor ayam probiotik cair yang mengandung

bakteri Lactobacillus sp dengan komposisi 1,4x1010 cfu/ml. Kesimpulan

dari hasil penelitian yaitu dengan penambahan konsentrasi probiotik cair

dapat menurunkan konsumsi pakan, konsumsi protein, konversi pakan,

mortalitas dan meningkatkan pertambahan berat badan, berat dan presentase

karkas ayam pedaging. Pemberian probiotik cair dalam pakan pada level

pemberian 0,2 v/w dapat meningkatkan. penampilan produksi ayam

pedaging

2. Penelitian pengaruh fermentasi terhadap nutrisi

Judul penelitian yang dilakukan oleh Ratih dkk (2018) yaitu Teknologi

Fermentasi Kapang Trichoderma sp Untuk Meningkatkan Kualitas Nutrisi

Kulit Kopi Sebagi Pakan Ternak Ruminansia.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan limbah kulit kopi

menggunakan Trichoderma sp untuk meningkatkan kualitas nutrisi dari

limbah kulit kopi. Dari hasil penelitian teknologi fermentasi menggunakan

kapang Trichoderma pada limbah kulit kopi yang telah dilaksanakan,

diperoleh sebagai berikut: Sampel kulit kopi yang telah difermentasikan

menggunakan kapang Trichoderma (cair) dominan berwarna kuning

kecoklatan, memiliki tekstur yang kasar dan berbau asam segar; pH pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

kulit kopi hasil fermentasi berkisar antara 4. Melalui analisis proksimat

diperoleh hasil bahwa sampel kulit kopi yang telah difermentasikan

menggunakan kapang Trichoderma (cair) memiliki kandungan protein

sebesar 13,67%, serat kasar sebesar 26,95% dan lemak kasar 1,03%. Terjadi

penurunan terhadap nutrisi pakan melalui fermentasi.

3. Penelitian manfaat fermentasi dedak padi

Judul penelitian yang dilakukan oleh Mochammad dkk, (2018) yaitu

Pemanfataan Dedak Padi Fermentasi Menggunakan Aspergillus Niger

Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian pakan

dengan dedak padi terhadap parameter kecernaan dan pertumbuhan nila.

Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan dengan empat ulangan, yaitu

(A) pakan komersial sebagai kontrol,(B) pakan komersial dengan

penambahan dedak padi fermentasi dengan Aspergillus niger, (C) pakan

komersial dengan penambahan dedak padi tanpa fermentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pakan (B) dapat d meningkatkan daya

cerna dan pertumbuhan ikan uji dengan nilai kecernaan bahan kering

67,87 ± 2,44 %, kecernaan protein 85,04 ± 3,28 %, jumlah konsumsi

pakan 230 ± 4,08 g, bobot akhir 11,81 ± 0,45 g, laju pertumbuhan spesifik

1,65 ± 0,40 % dan tingkat kelangsungan hidup 75,00 ± 0,11 %

dibandingkan dengan perlakuan lainnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2.2 Tabel Penelitian yang Relevan

Peneliti Tujuan Keterangan

Kusuma,dkk. 2015 Mengetahui pengaruh penambahan Pemberian pakan basal + probiotik cair dengan

probiotik cair terhadap penampilan konsentrasi 0,6 v/w dapat meningkatkan bobot karkas

produksi ayam pedaging sekitar 63,16%

Tilawati, 2005 Mengetahuai pemanfaatan limbah kulit Melalui analisis proksimat diketahui bahwa sampel kulit

kopi menggunakan Trichodermasp untuk kopi yang telah difermentasikan menggunakan kapang

meningkatkan kualitas nutrisi dari limbah Trichoderma (cair) memiliki kandungan protein sebesar

kulit kopi. 13,67% serat kasar sebesar 26,95% dan lemak kasar

1,03%..

Ikhwanuddin dkk, Menguji pengaruh pemberian Pakan yang dengan perlakuam fermentasi mampu

2018. pakandengan dedak padi terhadap meningkatkan daya cerna dan pertumbuhan ikan uji

parameter kecernaan dan pertumbuhan dengan nilai kecernaan bahan kering 67,87 ± 2,44 %,

nila kecernaan protein 85,04 ± 3,28 %, jumlah konsumsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pakan 230 ± 4,08 g, bobot akhir 11,81 ± 0,45 g, laju

pertumbuhan spesifik 1,65 ± 0,40 % dan tingkat

kelangsungan hidup 75,00 ± 0,11 % dibandingkan

dengan perlakuan lainnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

C. Kerangka Berfikir

Ayam bangkok merupakan ayam yang banyak digemari oleh masyarakat

terlebih masyarakat menengah ke atas. Harga ayam bangkok di pasaran bisa

mencapai Rp. 2.000.000,-. Tingginya harga ayam bangkok dipengaruhi oleh

kualitas ayam bangkok. Kualitas ayam bangkok dipengaruhi oleh kualitas pakan.

Para peternak mengeluarkan presentase uang yang besar untuk memenuhi

kebutuhan pakan ayam. Pemberian suplemen probiotik pada pakan dapat

dijadikan sebagai alternatif atau solusi bagi peternak untuk mendapatkan pakan

murah namun memenuhi gizi ayam bangkok. Pemberian suplemen probiotik

menjadikan pakan bernutrisi tinggi dengan harga yang relatif lebih murah.

Penelitian ini menggunakan suplemen probiotik H**. Suplemen probiotik H**

diklaim mampu meningkatkan kadar nutrisi pada pakan melalui proses fermentasi.

Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh penambahan suplemen

probiotik H** terhadap pakan dan berat badan ayam bangkok. Berdasarkan uraian

latar belakang dapat disusun kerangka berfikir sebagai berikut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Gambar 2.2 bagan kerangka berfikir

D. Hipotesis

1. Pakan yang diberi suplemen probiotik H** memiliki kadar gizi yang lebih baik.

2. Pakan yang diberi suplemen cair H** meningkatkan berat badan ayam

bangkok

.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan

secara eksperimental dengan design intact-group comparison. Design intact

- group comparison merupakan desain penelitian menggunakan 1 populasi

untuk penelitian namun dibagi menjadi 2 yaitu setengah kelompok untuk

treatment dan setengah lagi untuk kontrol. Penelitian ini mengunakan 1

kontrol dan 1 treatment dengan 3 kali ulangan pada percobaan berat badan

ayam bangkok. Percobaan pada analisis proksimat menggunakan 1 kontrol

dan 1 treatment. Kontrol yaitu pemberian pakan tanpa diberi Suplemen

Probiotik H** sedangkan treatment yaitu pemberian Suplemen Probiotik

H** pada pakan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pertumbuhan berat badan

ayam dan analisis proksimat yang meliputi kadar protein kasar, lemak

kasar, serat kasar, bahan ekstrak tanpa kandungan nitrogen protein, berat

kering dan abu.

b. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Suplemen Probiotik H**.

c. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah jenis pakan, jumlah pakan dan

pola pemberian pakan

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

B. Batasan Penelitian/ Definisi Operasional

Batasan penelitian percobaan sebagai berikut :

a. Suplemen probiotik H** didapatkan dalam bentuk stok cairan yang diambil

dalam satu kemasan tersegel dari produksi H** yang diklaim terdiri atas 52

bakteri yang terstandarisasi oleh Indonesian Organic Farming Certification

(INOFICE).

b. Ayam yang digunakan dalam penelitian adalah ayam bangkok betina yang

berusia 5 bulan. Ayam bangkok didapatkan dari bapak Kartubi yang

merupakan salah satu peternak ayam di Jln. Tajem RT 1 Dan RW 1 Dusun

Kadisuko, Kelurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

c. Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah beras kering, Ad,

kangkung dan bekatul. Beras kering, dedak padi dan bekatul didapatkan di

toko Sumiyem Di Desa Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta. Kangkung di dapatkan di pasar Stan. Alamat pasar

Stan yaitu Jln. Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.

d. Pakan difermentasikan dengan cara direndam selama 1 jam. Perendaman

dilakukan secara anaerob.

e. Pola pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi hari

jam 07.30 WIB dan sore hari jam 15.00 WIB.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

C. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang ayam,

tempat pakan ayam, tempat minum ayam, timbangan ayam dan pakan,

desikator, tang penjepit, oven, timbangan analitik, silica disk, tanur, gelas

beker, saringan linen, serat gelas, gelas arloji, alat penyaring bucher, labu

kjeldahl, erlenmeyer, buret, corong, pipet volume, alat destruksi dan

destilasi, seperangkat alat ekstraksi dan selosong dari soxlet, alat

pendingin dan kertas saring bebas lemak.

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam bangkok

betina berusia 5 bulan ad, bekatul, nasi kering, kangkung, air, suplemen

Cair Organik H**, HCL, H2SO4, Aquades, HBO3, metil, alkohol , NaOH,

kertas saring, kapas bebas lemak, hexana, Acid Detergent Fiber (ADF),

K2SO4, CuSO4, 5H2O2 dan SeO2.

D. Cara Kerja

Penelitian ini dilakukan pada bulan November - Desember 2018.

Penelitian ini terdiri atas 4 tahap yaitu penyiapan hewan yang diuji,

penyiapan pakan, pemeliharan ayam dan analisis kandungan proksimat

pakan yang diberi suplemen cair organik H**.

1. Penyiapan Hewan yang Diuji


Ayam bangkok yang digunakan adalah ayam bangkok betina yang

berusia 5 bulan. Ayam bangkok betina berusia 5 bulan merupakan usia


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

akhir ayam dewasa sebelum masuk ke fase bertelur. Ayam bangkok

didapatkan dari peternakan bapak Kartubi sebanyak 6 ekor Terdiri atas 3

ayam treatment dan 3 ayam kontrol. Sebelum diuji cobakan ayam

ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat ayam. Setelah itu

dicek juga kesehatan fisik ayam dengan kriteria ayam tidak memiliki

cacat fisik, pergerakan gesit dan mata bulat bening.

2. Penyiapan Pakan
Komposisi jumlah dan jenis pakan disesuaikan dengan peternak dan

kebutuhan unggas. Ayam membutuhkan 80-100 gram pakan dalam

sekali makan. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan pakan berupa

50 gram beras kering, 100 gram bekatul, 100 gram kangkung, 50 gram

Ad dan 600 ml air sumur untuk perlakuan kontrol. treatment 50 gram

beras kering, 100 gram bekatul, 100 gram kangkung, 50 gram Ad dan

suplemen probiotik H** dengan konsentrasi 1 ml/ 600 ml air.

a. Cara pembuatan pakan kontrol

1. Beras kering, bekatul, kangkung dan Ad disiapkan.

2. Nasi kering direndam selama satu jam menggunakan air.

3. Perendaman bertujuan untuk melunakan tekstur nasi yang sudah

kering.

4. Setelah itu satu jam sebelum pemberian pakan, bahan-bahan pakan

seperti bekatul, kangkung, Ad, dicampur menggunakan air.Setelah

satu jam aduk semua bahan hingga tercampur rata.

5. Pakan yang telah dibuat diberikan ke ayam dengan waktu yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

ditentukan.

b. Cara pembuatan pakan treatment

1. Beras kering, bekatul, Ad, kangkung dan suplemen organik cair H**

disiapkan.

2. Suplemen cair organik cair H** diencerkan terlebih dahulu 1ml/ 600

ml

3. Nasi kering direndam selama satu jam menggunakan larutan

suplemen probiotik H**. Perendaman bertujuan untuk melunakan

tekstur nasi yaang sudah kering.

4. Setelah itu satu jam sebelum pemberian pakan bekatul, kangkung, Ad,

disiram menggunakan larutan suplemen probiotik H** yang telah di

encerkan

5. Setelah satu jam aduk semua bahan hingga tercampur rata.

6. Pakan yang telah dibuat di berikan ke ayam dengan waktu yang telah

ditentukan.

3. Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam kampung betina dilakukan untuk menjaga

kesehatan ayam dari berbagai penyakit, pemeliharan berupa pembersihan

kandang dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu minggu. Pemberian pakan

yang teratur dilakukan 2 kali sehari secara teratur pada pukul 07.30 dan

15.00 WIB. Serta diberikan minum vitacin untuk meningkatkan kekebalan

ayam terhadap penyakit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

4. Analisis Proksimat
Analisis proksimat dilakukan di Fakultas Peternakan Universitas

Gajah Madah. Analisis proksimat terdiri atas: analisis berat kering, abu,

lemak kasar, protein kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa kandungan

nitrogen protein. Cara kerja untuk kedua treatment baik dengan perlakuan

maupun kontrol memiliki cara kerja yang sama.

a. Analisis kadar air

Berikut ini merupakan cara kerja analisis kadar air yaitu

1. Gelas timbang yang telah dibersihkan dioven pada suhu 105˚c selama

1 jam.

2. Dinginkan timbangan dan tutupnya didalam desikator selama 30 menit.

3. Pakan ayam ditimbang sebanyak 1 gram kemudian masukan kedalam

gelas timbang.

4. Gelas timbang yang berisi pakan di oven selama 8-24 jam dalam suhu

105 ˚C.

5. Setelah itu dinginkan gelas timbang didalam desikator. Setelah dingin

ditimbang.

b. Analisis Kadar Abu

Penentuan kadar abu menggunakan metode kering (Dry Ashing)

yang prinsipnya adalah dengan cara mengoksidasi semua zat organik pada

suhu tinggi, lalu kadar abu dianalisis dari hasil timbangan abu yang

dihasilkan.

1. Silica disk yang sudah dibersihkan keringkan terlebih dahulu selama 30


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

menit pada suhu 105 ˚C. kemudian didinginkan didalam desikator lalu

ditimbang beratnya.

2. Sebanyak 1 gram sempel dimasukan ke dalam silika disk lalu

dimasukan kedalam tanur pengabuan.

3. Kemudian sampel dibakar pada suhu 500 ˚C hingga sampel berwarna

abu-abu.

4. Lalu diatur suhu tanur 550˚C selama 12-24 jam.

5. Sampel kemudian didinginkan dan ditimbang beratnnya.

c. Analisis Kadar Protein Kasar

Analisis kadar protein menggunakan prinsip asam sulfat pekat

dengan katalisator CuSO4 dan K3SO4 dapat memecah ikatan N organik

menjadi (NH4)SO4 kecuali ikatan N=N, NO2 (NH4)2SO4 dalam suasan

bsa akan melepaskan NH3 yang kemudian dititrasi dengan HCL 0,1 N.

1. Destruksi

a. 1 gram sampel dimasukan kedalam labu kjeldah 100 ml.

b. 1/4 tablet kjeltab dan 20 ml H2SO4 ditambahkan kedalam tabung

destruksi

c. Masukan tabung destruksi kedalam lubang-lubang kompor destruksi dan

hidupkan pendingin. Skala pada kompor destruksi di set kecil kurang

lebih 1 jam. Destruksi berakhir apabila larutan berwarna jernih.

Kemudian masuk ke dalam proses destilasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

2. Destilasi

a. Hasil destruksi kemudian diencerkan dengan air sampai volume 750 ml.

Diaduk hingga homogen.

b. Erlenmeyer diisi 50 ml H3BO3 0,1 N + 100 ml air dan 3 tetes indikator.

c. Alat penampung dan labu khjeldah dipasang.Air pedingin dihidupkan dan

masukan NaOH 50% kedalam labu tersebut.

d. Handle steam diturunkan. destilasi berakhir apabila destilat mencapai 200

ml.

e. Masuk ke titrasi.

3. Titrasi

Hasil destilasi kemudian dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai berwarna

merah keunguan.

d. Analisis Kadar Lemak

Menggunakan metode Ekstraksi Soxhlet. Prinsip analisis kadar

lemak yaitu lemak diekstrak menggunakan pelarut dietil

Cara kerja :

1. Sebanyak 0,7 gram sampel ditimbang, lalu dimasukan kedalam kertas

saring bebas lemak .

2. Kemudian kertas saring bebas lemak yang telah berisi sampel dimasukan

ke oven dengan suhu 105-110˚C selama selama 8- 24 jam.

3. Masukan ke dalam desikator dan timbang bobotnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

4. Bungkus kembali kertas saring bebas lemak kemudian dimasukan

ke dalam alat soxhlet.

5. Labu Lalu diekstrak selama 1 jam.

6. Sampel dikeringkan dengan oven pengering pada suhu 105˚C selama

semalam.

7. Sampel kemudian ditimbang.

e. Serat Kasar Pakan

Analisis penetapan serat makanan menggunakan metode Acid

Detergent Fiber (ADF). Prinsip menentukan serat kasar adalah sampel

diekstrak dengan larutan ADF sehingga komponen yang tidak diiginkan

larut sedangakan larutan yang diinginkan disaring, dikeringkan, ditimbang,

dan dikoreksi dengan kandungan mineralnya.

Cara kerja:

1. Sampel dihaluskan hingga menjadi tepung, kemudian dimasukan ke

dalam Erlenmeyer.

2. 100 ml ADF di tambakan lalu didihkan selama 60 menit.

3. Saring menggunakan filter gelas 2-G-3, kemudian endapan yang

diperoleh dicuci menggunakan aquades sebanyak 3 kali.

4. Endapan kemudian dicuci kembali dengan aseton beberapa kali.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

5. Filter gelas dan endapan dikeringkan di dalam oven 100˚C selama 8

jam kemudian ditimbang.

6. Lalu endapan tersebut di abukam dengan tanur dengan suhu 500˚C

selama 3 jam kemudian di timbang.

E. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh selama perlakuan berupa berat ayam awal dan

akhir untuk menghitung pertambahan bobot ayam harian , rasio pakan, gizi

pakan ternak, anlisis kandungan gizi pemberian pakan menggunakan

suplemen probiotik H** dengan rumusan sebagai berikut :

1. Pertambahan bobot ayam harian


berat badan ayam ditimbang setiap 3 hari setelah pemberian

suplemen probiotik H** pada pakan ayam. Pertambahan bobot ayam

harian merupakan selisih dari bobot ayam akhir dikurangi bobot ayam

awal dan dinyatakan dalam g/ekor/hari. (Rasyaf,2004). Dengan rumus

sebagai berikut

berat badan ayama akhir −berat badan awal


𝑃𝐵𝐴𝐻 = jumlah hari x jumlah ekor

2. Analisis rerata perkembangan berat badan ayam


rata-rata pertambahan berat tanpa suplemen :

{( A1n − A1n−1 )+ (A2n − A2n−1 )+(A3n − A3n−1 ) }


An= 3

rata-rata pertambahan berat pakai suplemen :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

{( B1n − B1n−1 )+ (B2n − B2n−1 )+(B3n − B3n−1 ) }


Bn = 3

Keterangan:

A: ayam tanpa suplemen

B: ayam pakai suplemen

3. Analisis proksimat
a. Analisis kadar air

Kadar air = 100% - berat kering sempel

b. Analisis kadar abu

B1 − B2
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑏𝑢 % = 𝑋100 %
Berat sempel

Keterangan :

B1: berat sampel awal

B2: berat sampel akhir

c. Analisis kadar protein

Menghitung kadar protein menggunakan rumus

(𝑉1−𝑉2)𝑋𝑁 𝑥 0,014𝑥 𝑓.𝑘 𝑥 𝑓.𝑝


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑤

d. Analisis kadar lemak

Menghitung kadar lemak adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

(𝐵 − 𝐴)
Kadar lemak (%) = 𝑥100
berat sampel

Keterangan :

B: berat sampel akhir

A: berat sampel awal

e. Analisis serat kasar

(𝐴 − 𝐵)𝑋 100 %
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝐷𝐹 =
W

Keterangan:

A = berat filter dan endapan setelah dikeringkan (gram)

B = berat filter dan endapan setelah di abukan (gram)

W = berat awal sampel (gram)

f. Analisis bahan ekstrak tanpa nitrogen

Menghitung kadar bahan ekstrak tanpa nitrogen

BETN = [ 100-( Kadar Abu + Kadar Serat Kasar + Kadar Lemak

Kasar + Kadar Protein Kasar)100% ]


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ayam sebelum diberi perlakuan memiliki bobot 1,6 - 2 kg. Ayam yang

digunakan dalam penelitian memiliki rata-rata berat 1,8 kg. Hasil wawancara

dengan peternak ayam bahwa bobot maksimal ayam bangkok adalah 2 kg. Ayam

yang digunakan dalam penelitian ini mendekati berat badan ayam maksimal.

Penggunaan ayam yang hampir mencapai berat badan maksimal ditujukan untuk

meningkatkan berat badan maksimal ayam. Bobot badan ayam bangkok dapat

ditingkatkan dengan menggunakan pakan yang difermentasi.

Ayam bangkok memiliki sifat suka mematuk, bertarung, berebut makanan,

bergerak gesit dan mencari makanan sendiri. Tipe kandang ren merupakan tipe

kandang yang sering digunakan oleh peternak. Tipe kandang ren adalah tipe

kandang ayam yang memiliki halaman luas. Halaman luas membuat ayam dapat

bergerak dengan bebas dan mampu mencari makanan sendiri. Sistem kandang ren

membuat ayam dapat terkontaminasi dengan makanan yang tidak diinginkan.

Sistem kandang koloni digunakan untuk menghindari ayam memakan makanan

yang tidak diinginkan.

Sistem kandang koloni adalah sistem satu kandang berisi lebih dari satu

ayam. Luas sistem kandang koloni 2,1 m2/10-12 ekor ayam. Sistem kandang

koloni adalah sistem kandang yang dipakai dalam penelitian ini. Luas sistem

koloni yang digunakan 1,74 m2/ 3 ayam. Sistem kandang koloni membuat ayam

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Tidak dapat bergerak dengan bebas diharapkan memakan makanan yang diberikan

oleh peneliti. Alasan tersebut membuat peneliti menggunakan kandang koloni

sebagai kadang dalam objek penelitian. Berikut ini merupakan gambar sistem

kandang koloni yang digunakan.

Gambar. 4.1 Tipe Kandang Koloni

Suplemen probiotik H** mampu meningkatkan nafsu makan ayam.

Nafsu makan ayam dapat dilihat melalui kecepatan ayam menghabiskan makanan.

Ayam yang diberi pakan suplemen probiotik H** memiliki kecepatan makan lebih

cepat dibanding ayam yang tidak diberi pakan suplemen probiotik. Kecepatan ayam

yang diberi suplemen probiotik H** dalam menghabiskan makanan yaitu ± 5-10

menit lebih cepat dibandingkan dengan kontrol.

Pakan yang diberi suplemen probiotik H** memiliki tekstur lebih

halus, warna lebih gelap dan bau yang menyengat. Faktor penyebab perbedaan

tekstur,warna dan bau pada pakan yaitu fermentasi. Proses fermentasi pakan

menggunakan suplemen. probiotik H** membuat pakan memiliki tekstur lebih

halus, warna lebih gelap dan bau lebih menyengat. Ayam lebih menyukai pakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

yang memiliki tekstur lebih halus, dan warna lebih gelap dan bau yang lebih

menyengat. Kesukaan ayam terhadap pakan probiotik dapat dilihat dari kecepatan

makan ayam.

PPakan a PPakan b

Gambar 4.2 Pakan Ayam (a) merupakan pakan tanpa suplemen probiotik dan

pakan (b) pakan yang diberi suplemen probiotik

Bahan pakan dan pola pemberian pakan untuk ayam treatment dan

kontrol disesuaikan dengan peternak. Bahan pakan yang digunakan meliputi Ad,

kangkung, bekatul dan nasi aking. Pemberian pakan dilakukan setiap jam 07.30

dan 15. 00 WIB. Pakan dan pola pemeberian pakan yang berbeda mempengaruhi

nafsu makan ayam.Penyesuaian bahan pakan dan pola pemberian pakan dengan

peternak berfungsi untuk menjaga nafsu makan ayam.

Saat pemberian pakan ayam memiliki sifat saling mematuk untuk

mendapatkan makanan. Sifat mematuk membuat di dalam kandang terdapat ayam

dominan dan kalah. Ayam dominan adalah ayam yang terlebih dahulu memakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

makanan didalam kandang. Ayam yang kalah adalah ayam yang memakan sisa

pakan yang tidak dimakan oleh ayam dominan.

Suplemen probiotik H** mempengaruhi jumlah kotoran pada ayam.

Jumlah kotoran Ayam yang diberi pakan suplemen probiotik H** lebih sedikit

dibandingkan dengan ayam yang tidak diberi suplemen probiotik. Penurunan

jumlah kotoran pada ayam treatment disebabkan pakan telah melalui proses

fermentasi. Hasil fermentasi pakan meningkatkan penyerapan nutrisi pada usus

ayam dan memperkecil kadar serat kasar pada pakan. Penyerapan nutrisi yang

meningkat dan kadar serat kasar menurun membuat ayam menghasilkan kontoran

sedikit.

Kotoran ayam (a) Kotoran ayam (b)

Gambar 4.2 kotoran ayam (a) ayam control (b) ayam perlakuan.

(dokumentasi pribadi)

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Proksimat

Analisis hasil proksimat dilakukan di Fakultas Perternakan

Universitas Gajah Mada. Analisis proksimat yang diukur meliputi 6 fraksi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

yaitu berat kering, abu, protein kasar, serat kasar, dan BETN. Berikut ini

merupakan tabel hasil analisis kadar proksimat dalam persen.

4.1 Hasil analisa kadar proksimat

Fraksi Jumlah kadar

proksimat Pakai suplemen Tidak pakai Standar

suplemen Kualitas Paka

Berat kering 87,17 87,70 Min 87*

BETN 61,87 59, 72 81,10 **

Protein kasar 12 11,08 Min 15*

Lemak kasar 5,58 5,84 Min 3*

Serat kasar 9,25 11,48 Maks 6*

Abu 11,29 11,88 Maks 8*

Ket:

* mnenggunakan standanr SNI 7652.4:2011

** menggunakan standar Wizna dkk., (2009)

Tabel diatas menunjukan bahwa pakan menggunakan suplemen probiotik

H** mampu meningkatkan kadar protein kasar dan BETN. Suplemen

probiotik menurunkan kadar berat kering, abu, lemak kasar dan serat kasar.

Dari hasil gizi proksimat diketahui bahwa pakan ayam bangkok

sebelum dilakukan treatment memiliki kadar gizi yang belum sesuai dengan

kadar gizi proksimat ayam. Suplemen probiotik H** mampu menaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

kadar gizi pakan ayam mendekati standar gizi. Pengeluaran biaya untuk

membeli suplemen H** berkisar 60 – 100 ribu rupiah. Suplemen probiotik

H** berisi 500 ml suplemen cair. Suplemen ini dapat habis lebih dari 2

tahun untuk 3 ekor ayam. Pakan dengan mutu kualitas yang tinggi memiliki

harga mencapai 2 kali lipat dari pakan yang dipakai dari penelitian ini. Total

biaya pakan yang digunakan dalam penelitian ini mencapai 10rb/ hari

2 Perkembangan Berat Badan Ayam

Perkembangan berat badan ayam diukur selama 27 hari. Pengukuran

berat badan ayam dilakukan sebanyak 3 hari sekali. berat badan ayam

ditimbang sebelum ayam diberi pakan. Penimbangan sebelum diberi pakan

bertujuan untuk mengetahui perkembangan berat badan ayam tanpa

dipengaruhi berat yang dihasilkan oleh pakan yang baru dimakan.

a. Rata-Rata Berat Badan Ayam

Rata-rata berat badan ayam didapatkan melalui hasil bagi

penjumlahan setiap ulangan. Rata-rata berat badan ayam didapatkan sebagai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Table. 4.2 Rerata Berat Badan Ayam

Hari Rata-rata Berat Badan Ayam Rata-rata Berat Badan

Tanpa Suplemen (A) Ayam Pakai Suplemen (B)

Hari ke-0 1.79 ± 0,064 1.77 ± 0,178

Hari ke-3 2.03 ± 0,064 2.07 ± 0,178

Hari ke-6 1.57 ± 0,064 1.87 ± 0,178

Hari ke-9 1.9 ± 0,064 2.07 ± 0,178

Hari ke-12 2.07 ± 0,064 2.135 ± 0,178

Hari ke-15 2.13 ± 0,064 2.15 ± 0,178

Hari ke-18 2.03 ± 0,064 2.2 ± 0,178

Hari ke-21 2.1 ± 0,064 2.35 ± 0,178

Hari ke-24 2.15 ± 0,064 2.45 ± 0,178

Hari ke-27 2.3 ± 0,064 2.4 ± 0,178

Hasil rata-rata berat badan ayam pada tabel 4.2 dapat dinyatakan

dalam grafik sebagai berikut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berat badan (kg)


pakan pakai

suplemen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari ke - ( 3 hari)

Grafik 4.1 Rata-Rata Berat Badan Ayam

ket: 1 hari =3 hari

Rata-rata berat badan pada ayam bangkok betina. Pada grafik

menunjukan bahwa pakan yang diberi suplemen probiotik mampu

meningkatkan berat badan ayam lebih tinggi dari pada kontrol. Rata- rata

ayam bangkok betina pada tabel 4.1 menunjukan bahwa ayam mengalami

kenaikan dan penurunan berat badan. Penurunan drastis terjadi pada hari ke-

6. Setelah hari ke-6 pakan treatment dan kontrol mulai mengalami kenaikan

berat badan ayam dengan stabil. Penimbangan terakhir yaitu pada hari ke-27

ayam treatment mengalami penurunan berat badan. Ayam yang diberi Pakan

kontrol setelah hari ke-6 mengalami penurunan berat. Setelah hari ke-6

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

ayam mengalami peningkatan berat badan hingga hari ke-18. Setelah hari

ke- 18 ayam mengalami kenaikan berat badan kembali hingga penimbangan

akhir.

Data rata-rata kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi. Analisis

regresi digambarkan pada grafik di bawah ini.

Rata-rata Berat Badan Ayam


3000

2500
Berat Badan (Gram)

2000 tanpa suplemen


probiotik

1500 pakai suplemen


probiotik
y = 42,667x + 1756 Linear (tanpa
1000
R² = 0,5733 suplemen probiotik )
500 y = 69.343x + 1774.4 Linear (pakai
R² = 0.8613 suplemen probiotik)
0
0 5 10 15
Hari Ke - (3 Hari)

Grafik 4.2 Uji Regresi Rata-Rata Berat Badan Ayam

Ket: 1 hari = 3 hari

Grafik diatas menunjukan bahwa persamaan garis regresi pada rata- rata

berat badan ayam treatment memiliki nilai koefesien x yang lebih besar

dibandingkan dengan pakan kontrol. Setiap 3 hari sekali ayam yang diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

suplemen probiotik mengalami pertambahan berat badan sebesar 69,34 g.

Pertambahan berat badan ayam treatment lebih besar dibandingkan dengan

kontrol. Ayam yang diberi pakan kontrol mengalami pertambahan berat

badan sebesar 42,66 g/ tiga hari.

Koefesien determinasi R2 pada perlakuan kontrol dan t treatment

memiliki hasil yang berbeda. Koefesien R2 digunakan untuk mengukur

seberapa baik garis regresi terhadap aktualnya. Nilai koefesien regresi yaitu

0 ≤ R ≤ 1. Nilai koefesien R2 semakin mendekati nilai 1 maka maka memiliki

garis regersi yang baik. Nilai koefesien R2 semakin mendekati nilai 0 maka

maka memiliki garis regersi yang buruk.

Nilai koefesien regresi pada pakan yang diberi suplemen adalah

0,87613 sedangkan pada ayam kontrol 0,5733. Garis regresi pada perlakuan

dan kontrol memiliki nilai yang mendekati nilai 1. Disimpulkan bahwa nilai

R2 pada treatment dan kontrol memiliki nilai menunjukan ketepatan prediksi.

Tabel perkembangan berat badan ayam menunjukan rata-rata berat badan

ayam selama 27 hari. Rata-rata berat badan ayam digunakan sebagai nilai

patokan untuk mencari selisih berat badan ayam yang dinyatakan dengan

satuan gram. Berikut ini selisih berat badan ayam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

Tabel 4.3 Selisih Berat Badan Ayam

Selisih berat badan Tanpa suplemen (A) Pakai suplemen (B)

awal dan akhir (gram)


510 630

b. Grafik Rata-Rata Perkembangan Berat Badan Ayam

Hasil rata-rata perkembangan berat badan ayam dapat dianalisis untuk

melihat perkembangan berat badan ayam.


Berat badan ayam (kg)

2 3 4 5 6 7 8 9 suplemen

badan ayam tanpa


suplemen

Hari ke- (3 hari)

Grafik 4.3 Perkembangan Berat Badan Ayam

Ket: 1 hari sama dengan 3 hari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

Perkembangan berat badan ayam mengalami kenaikan dan penurunan.

perkembangan berat badan ayam yang tidak diberi suplemen probiotik

mengalami kenaikan pada hari ke 3, 9, dan 24. Ayam yang diberi suplemen

perkembangan berat badan ayam probiotik H** mengalami kenaikan pada

hari ke- 3, 9, 12, dan 24. Kenaikan dan penurunan berat badan dipengaruhi

oleh faktor internal dan eksternal pada ayam. Data perkembangan berat

badan ayam kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi.

Hasil analisis regresi digambarkan pada grafik di bawah ini:

Perkembangan Berat Badan Ayam


400
Perkembangan berat
300 badan ayam pakai
200 suplemen
berat badan ayam (gram)

100 Perkembanagan
0 berat badan ayam
tanpa suplemen
0 5 10
-100

-200 Linear
y = -18.472x + 149.77 (Perkembangan
-300 R² = 0.1184 berat badan ayam
pakai suplemen )
-400 y = -4.8333x + 69.722
Linear
R² = 0.0032
-500 (Perkembanagan
berat badan ayam
-600 tanpa suplemen )
hari ke-( 3hari)

Grafik 4,4 Uji Regresi Perkembangan Berat Badan Ayam

Ket: 1 hari sama dengan 3 hari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

Grafik di atas menunjukan bahwa persamaan garis regresi pada

Perkembangan rata-rata berat badan ayam treatment memiliki nilai

koefesien x yang lebih kecil dibandingkan dengan kontrol. Uji regresi pada

diagram di atas. menunjukan bahwa perkembangan berat badan ayam

mengalami penurunan Setiap 3 hari sekali perkembangan berat badan ayam

yang diberi suplemen probiotik mengalami penurunan 18,47 g. ayam kontrol

mengalami penurunan sebesar 4,833 g.

Koefesien determinasi R2 pada perlakuan kontrol dan treatment

memiliki hasil yang berbeda, koefesien R2 digunakan untuk mengukur

seberapa baik garis regresi terhadap aktualnya. Nilai koefesien regresi yaitu

0 ≤ R ≤ 1. Nilai koefesien R2 semakin mendekati nilai 1 maka memiliki garis

regersi yang baik. Nilai koefesien R2 semakin mendekati nilai 0 maka maka

memiliki garis regersi yang buruk.

Nilai koefesien regresi pada pakan yang diberi suplemen adalah 0,1184

(sangat lemah) sedangkan kontrol 0,0032 (sangat lemah) . Garis regresi pada

perlakuan dan kontrol memiliki nilai yang mendekati nilai 0. Disimpulkan

bahwa nilai R2 pada treatment dan kontrol memiliki nilai yang menunjukan

ketidaktepatan prediksi.

B. Pembahasan

1. Analisis Kadar Proksimat


Tabel analisis proksimat menunjukan bahwa terdapat perbedaan jumlah

nutrisi pada pakan yang diberi suplemen probiotik H** dan pakan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

diberi suplemen probiotik H**. Pakan yang diberi suplemen memiliki kadar

protein kasar, dan BETN lebih tinggi dibandingkan dengan pakan yang tidak

diberi suplemen probiotik H**. Pakan yang tidak diberikan suplemen memiliki

kadar berat kering, abu serat kasar dan lemak kasar yang lebih tinggi di

bandingan dengan pakan yang diberi suplemen.

a. Berat kering

Pakan yang diberi suplemen probiotik H** memiliki kadar berat kering

sebesar 87,17%. Pakan yang tidak diberi suplemen probiotik H** memiliki

berat kering sebesar 87.70%. Fungsi dari perhitungan berat kering sebagai

perhitungan BETN dan kadar air pada pakan.

Kadar berat kering yang tinggi menunjukan besarnya kandungan

organik pada pakan. Pakan tanpa suplemen probiotik memiliki berat kering

yang lebih tinggi dibandingkan dengan pakan yang diberi suplemen

probiotik. Tingginya berat kering belum menjamin ayam menerima nutrisi

yang banyak. Salah satu komponen dalam berat kering adalah serat kasar.

Sistem pencernaan unggas tidak memiliki enzim selulese. Enzim selulase

berfungsi untuk memecah serat kasar pada sistem pencernaan unggas.

Pakan menggunakan suplemen probiotik H** memiliki kadar serat

9,25%. Pakan yang tidak menggunakan suplemen probiotik H** memiliki

kadar serat kasar 11,48%. Kadar serat kasar dan berat kering yang tinggi

pada pakan membuat ayam tidak menerima nutrisi dengan optimal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

Kadar air pada pakan dapat ditentukan melalui berat kering. Pakan yang

diberi suplemen probiotik memiliki kadar air sebesar 12,83%. Pakan yang

tidak diberi suplemen probiotik memiliki kadar air sebesar 12.3%. Pakan

treatment dan kontrol masih tergolong pakan memenuhi standar gizi pada

pakan unggas. Standar kadar air pada pakan unggas menurut SNI memiliki

kadar maksimum sebesar 13%.

Suplemen probiotik mengalami peningkatan kadar air. kadar air pada

pakan yang diberi suplemen probiotik H** meningkat dipengaruhi oleh

aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme pada suplemen probiotik

memanfaatkan pakan sebagai nutrisi dan menghasilkan metabolisme berupa

air.

b. Kadar abu

Pakan yang diberi suplemen probiotik H** memiliki kadar abu 11,28%.

Pakan yang tidak diberi suplemen memiliki kadar abu sebesar 11,88 %.

Kadar abu berfungsi untuk menentukan bahan anorganik dalam pakan

treatment dan kontrol.

Suplemen probiotik H** mampu menurunkan kadar abu pada pakan.

Suplemen probiotik H** menurunkan kadar abu pada pakan melalui

fermentasi. Mikroorganisme yang berasal dari suplemen probiotik H**

memanfaatkan nutrisi pada pakan sebagai sumber energi untuk melakukan

fermentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

Suplemen probiotik H** mampu menurunkan kadar abu pada pakan

sebesar 0,60%. Penurunan kadar abu yang dilakukan oleh mikroorganisme

yang terdapat pada suplemen probiotik H** belum mencapai standar kadar

abu pada pakan unggas. Standar kadar abu pada pakan yang dibutuhkan oleh

unggas yaitu maksimal 8%. Semakin tinggi jumlah kadar abu pada pakan

maka akan semakin buruk kualitas pakan. Kadar abu merupakan pakan yang

tidak dapat dicerna oleh ayam.

Kadar abu yang tinggi dapat dipengaruhi oleh pasir, tanah yang

mencemari pakan. Faktor yang mempengaruhi Kadar abu yang tinggi pada

pakan kontrol dan treatment yaitu pencemaran pakan. Kangkung merupakan

salah satu bahan yang digunakan untuk pakan kontrol dan treatment. Akar

kangkung memiliki peluang yang besar untuk mencemari pakan. Akar

kangkung tumbuh didalam tanah. Pencucian akar kangkung yang kurang

bersih membuat tanah yang melekat pada akar kangkung ikut tercampur

dengan pakan.

c.Serat Kasar

Serat kasar pada pakan yang diberi suplemen probiotik H** adalah

9,25%. Serat kasar pada pakan yang tidak diberi suplemen probiotik H**

adalah 11,48%. Suplemen probiotik H** mempengaruhi kadar serat kasar

pada pakan. Fermentasi menyebabkan mikroorganisme pada suplemen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

probiotik mampu menurunkan kadar serat kasar. Penurunan kadar serat pada

pakan yang diberi suplemen probiotik terlihat pada kotoran unggas. Kotoran

unggas adalah sisa-sisa pencernaan pakan yang tidak dapat dicerna oleh

unggas. Proses fermentasi menyebakan mikroorganisme yang terkandung

didalam suplemen probiotik mampu mengurai rantai panjang karbohidrat,

protein, dan lemak. Pemecahan rantai panjang pada karbohidrat, protein dan

lemak membuat makanan bermolekul kompleks menjadi sederhana.

Tabel perkembangan berat badan ayam menujukan bahwa ayam yang

diberi pakan suplemen probiotik memiliki berat badan akhir yang lebih

tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan berat badan ayam

yaitu kadar serat kasar. Serat kasar merupakan pakan yang tidak dapat

dicerna oleh unggas. Serat kasar pada pakan berfungsi untuk membantu

gerak peristaltik usus, mencegah pengumpalan pakan pada seka,

mempercepat laju digesta dan memacu perkembangan organ pencernaan,

mengatasi kanker saluran pencernaan dan mengurangi kegemukan.

Kadar serat yang tinggi membuat laju pencernaan dan penyerapan

nutrien lambat. Pakan yang mengandung Serat kasar yang tinggi membuat

ayam mendapatkan sedikit energi. Kandungan serat kasar pada pakan harus

sesuai dengan kebutuhan serat pakan ayam. Kadar serat kasar yang sesuai

akan memaksimalkan ayam dalam menerima nutrisi. Standar kandungan

serat kasar pada ayam yaitu maksimal 6%. Tabel analisis kandungan

proksimat menunjukan bahwa penurunan kadar serat yang dilakukan oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

mikroorganisme pada pakan tretmen belum mampu membuat pakan

memiliki kadar serat yang sesuai untuk ternak. Penelitian lanjutan perlu

dilakukan kembali untuk mendapatkan kadar serat kasar yang sesuai dengan

pakan ayam.

d. Protein Kasar

Tabel analisis proksimat menunjukan kadar protein kasar yang diberi

suplemen probiotik pada pakan yaitu 12 %. Pada pakan yang tidak diberi

suplemen memiliki kadar protein 11,08 %. Suplemen probiotik H**

memepengaruhi kadar protein kasar pada pakan ayam.

Pakan yang diberi suplemen probiotik H** mampu menaikan kadar

protein kasar. Kenaikan kadar protein kasar mencapai 0,92 %. Faktor yang

mempengaruhi kenaikan protein kasar pada pakan adalah fermentasi.

Kenaikan protein kasar pada pakan probiotik H** masih belum memenuhi

standar kadar protein kasar pada unggas. Kadar protein kasar yang sesuai

untuk pakan unggas adalah minimal 15 %. Pakan ayam harus memiliki kadar

protein kasar yang sesuai. Kadar protein yang sesuai akan memaksimalkan

produktivitas ayam. fungsi protein bagi ayam adalah memperbaiki jaringan

tubuh, pertumbuhan jaringan baru, metabolisme energi kedalam zat-zat vital

tubuh, enzim-enzim esensial dan hormon- hormon tertentu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

e. Lemak Kasar

Pakan yang diberi suplemen probiotik H** memiliki kadar lemak kasar

5,58%. Pakan yang tak diberi suplemen probiotik H** yaitu sebesar 5.81%.

pakan yang diberi suplemen probiotik mengalami penurunan kadar lemak.

Faktor penurunan kadar lemak kasar pada pakan adalah fermentasi.

Lemak kasar pada pakan sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembagan ayam. Ayam tidak bisa menghasilkan asam lemak tidak jenuh.

Untuk mencukupi kebutuhan lemak ayam hanya mendapatkannya melalui

kosumsi pakan. Konsumsi lemak kasar harus sesuai dengan kebutuhan

lemak kasar pada unggas. Menurut SNI standar gizi pada pakan unggas

memiliki kadar lemak kasar minimum sebesar 3 %. Perlakuan dan kontrol

telah memenuhi standar lemak kasar pada unggas.

f. BETN ( bahan ekstrak tanpa nitrogen)

Pakan yang diberi suplemen probiotik H** memiliki kadar BETN

61,88%. Pakan yang tidak diberi suplemen probiotik H** adalah 59,72%.

Suplemen probiotik H** mempengaruhui hasilBETN. Hasil BETN

menunjukkan bahwa pemberian pakan menggunakan suplemen probiotik

mampu menaikkan kadar BETN.

Kadar BETN meningkat disebabkan oleh faktor fermentasi. suplemen

probiotik H** memiliki mikroorganisme yang memfermentasikan pakan.

Hasil fermentasi pakan membuat kadar serat menjadi turun. Menurut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

Tillman, dkk. (1991) bahwa penurunan kandungan serat kasar dari suatu

bahan pakan akan meningkatkan kandungan BETN.

Kenaikan kadar BETN pada pakan treatmen mencapai 2,16%. menurut

(Wizna, dkk., 2009) bahwa kadar BETN yang sesuai untuk pakan unggas

adalah 81,10%. Hasil fermentasi yang dilakukan oleh suplemen probiotik

belum mampu memenuhi standar kadar BETN pada pakan. Pakan treatment

harus meningkatkan kadar BETN sebesar 19,22 % untuk bisa memenuhi

standar kadar BETN pada unggas. Sehingga perlu dilakukan penelitian lanjut

untuk mendapatkan kadar BETN yang sesuai.

2. Rata – Rata Berat Badan Ayam


Ayam yang diberi pakan suplemen probiotik mengalami rata-rata

pertambahan berat badan 69,34 g pertiga hari. Ayam yang tidak diberi pakan

suplemen probiotik mengalami rata-rata pertambahan berat badan 42,66 g

pertiga hari. Selisih berat badan ayam sebelum diberi pakan suplemen

probiotik adalah 630 gram. Selisih berat badan ayam sebelum tidak diberi

pakan suplemen probiotik adalah 510 gram. Ayam kontrol dan treatmen

mengalami perbedaan pertambahan berat badan ayam dan selisih berat

badan ayam.

Kadar nutrisi mempengaruhi perbedaan berat badan ayam dan selisih

berat badan ayam. Fermentasi pada pakan mampu meningkatkan kadar

protein dan BETN. Suplemen probiotik H** melakukan fermentasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

menggunakan organisme. Hasil fermentasi dapat menurunkan kadar nutrisi

pada berat kering, lemak kasar, serat kasar dan abu. Penurunan dan kenaikan

kadar nutrisi akibat fermentasi pada pakan yang suplemen probiotik H**

membuat pakan mendekati standar nutrisi pakan unggas.

Rata-rata berat badan ayam menunjukan bahwa ayam mengalami

penurunan dan kenaikan berat badan ayam. Penurunan berat badan ayam

dapat disebabkan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi

berat badan ayam adalah perubahan iklim, lingkungan dan perebutan

makanan.

Lingkungan penelitian berada dekat dengan keramain lalu lintas yaitu

berjarak 3 meter dari jalan raya dengan kebisingan mencapai 40 dB – 85 dB.

Kebisingan mencapai 85 dB menggangu sistem metabolisme pada ayam

bangkok (Cons, 2016). Menurut Redaksi Agromedia dalam buku Mencetak

Ayam Aduan Unggul lingkungan yang bising mengakibatkan ayam

mengalami stres. Ayam yang mengalami stress akan mempengaruhi berat

badan ayam.

Kondisi iklim saat melakukan penelitian merupakan peralihan musim

kemarau menuju musim hujan. Peralihan musim kemarau menjadi musim

hujan membuat cuaca berubah-ubah. Cuaca yang tidak menentu membuat

suhu lingkungan tidak stabil. Suhu lingkungan yanng tidak stabil membuat

hormon glukortikoid mengalami peningkatan untuk menstabilkan suhu

badan ayam. Suhu badan ayam adalah 40,5 - 41,5 ˚C. Peningkatan hormon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

glukortikoid menyebabkan kesehatan dan pertumbuhan ayam terganggu.

(Hasil, 2014). Kondisi kesehatan dan pertumbuhan ayam berubah

mempengaruhi berat badan ayam.

Kandang treatmen dan kontrol memiliki 1 tempat pakan. Ayam

memiliki sifat suka mematuk dan tidak mau berbagi makanan. Sifat tersebut

mengakibatkan terdapat ayam dominan dan ayam kalah di dalam kandang.

Ayam dominan mendapatkan pakan yang lebih banyak dan ayam kalah

mendapatkan makanan sisa dari pakan dominan yang tidak dimakan.

Ketidakmerataan jumlah pakan yang dimakan oleh masing- masing ulangan

mempengaruhi perhitungan rata-rata berat badan ayam.

Kenaikan berat badan dipengaruhi oleh nutrisi yang didapatkan oleh

ayam. Nutrisi pada ayam yang diberi pakan suplemen probiotik mendekati

standar nutrisi yang sesuai pada ayam sedangkan nutrisi pada pakan yang

tidak diberi suplemen probiotik menjauhi kadar nutrisi yang sesuai pada

pakan ayam. Ayam treatmen mampu mengalami pertambahan berat badan

lebih besar dibandingkan dengan ayam kontrol. Selain itu, faktor lain

penyebab ayam tretmen mengalami pertambahan berat badan lebih tinggi

dibanding kontrol adalah terdapat satu ulangan ayam treatmen bertelur

sehingga hal tersebut mempengaruhi perhitungan.

3. Perkembangan Berat Badan Ayam.


Grafik menunjukan bahwa perkembangan berat badan ayam mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

penurunan. Pada treatmen perkembangan berat badan ayam mengalami

penuruanan sebesar 18,47 gram pertiga hari. Pada kontrol Perkembangan

berat badan ayam mengalami penuruanan sebesar 4,33 gram pertiga hari.

Penurunan perkembangan berat badan ayam disebabkan faktor stres.

Kondisi lingkungan saat melakukan penelitian adalah peralihan musim

kemarau ke musim hujan. Armanz (1998) menyatakan bahwa kondisi

lingkungan dan iklim yang berubah akan memicu stres pada ayam.

Apabila fase stres tidak digunakan maka grafik perkembangan berat

badan ayam sebagai berikut

Perkembangan Berat Badan Ayam


Setelah Fase Stres
400 Perkembangan berat
badan ayam pakai
300 suplemen
200
Berat Badan Ayam (Gram)

Perkembanagan
100 berat badan ayam
0 tanpa suplemen
0 2 4 6 8
-100 Linear
-200 (Perkembangan berat
y = -2.381x + 60 badan ayam pakai
-300 R² = 0.0002 suplemen )
-400 Linear
y = -16.19x + 137.22 (Perkembanagan
-500 berat badan ayam
R² = 0.0322
-600 tanpa suplemen )
Hari Ke- ( 3 Hari)

Grafik 4.5 Perkembangan Berat Badan Ayam bangkok

Uji regresi pada diagram di atas menunjukan bahwa perkembangan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

berat badan ayam mengalami penurunan. Diagram di atas menunjukan

bahwa persamaan garis regresi perkembangan rata-rata berat badan ayam

treatmen setelah dilakukan pemotongan pada fase stres memiliki nilai

koefesien x yang lebih kecil dibandingkan dengan pakan treatmen. Setiap 3

hari sekali ayam yang diberi suplemen probiotik mengalami penurunan 2,38

g/3 hari. Sedangkan pada kontrol mengalami penurunan sebesar 16,19 g/ tiga

hari.

Grafik setelah fase stres dipotong ayam masih mengalami penurunan

perkembangan berat badan ayam. Ayam diberi pakan suplemen probiotik

H** mengalami penurunan perkembangan berat badan lebih kecil

dibandingkan dengan kontrol. Grafik sebelum dilakukan pemotongan fase

stres menunjukan ayam diberi pakan suplemen probiotik mengalami

penurunan perkembangan berat badan ayam lebih besar dibandingkan

dengan ayam kontrol. Stres pada ayam mempengaruhi perkembangan berat

badan ayam.

Grafik setelah fase pemotongan menunjukan bahwa penurunan

perkembangan berat badan ayam tretmen lebih sedikit dibandingkan kontrol.

Hasil analisis secara statistik ayam yang diberi pakan suplemen probiotik

mengalami penurunan perkembangan berat badan ayam. Secara visual ayam

yang diberi pakan suplemen probiotik H** mampu meningkatkan

perkembangan berat badan ayam.

Perkembangan berat badan ayam dipengaruhi oleh faktor berat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

maksimum ayam. Ayam bangkok betina berusia 5 bulan memiliki rata-rata

berat maksimum sebesar 2 kg. Hasil penimbangan akhir rata-rata berat badan

ayam adalah 2,25 kg. Ayam kontrol dan tretmen telah mencapai berat badan

maksimum. Ayam yang telah mencapai berat badan maksimum mengalami

kesulitan dalam menaikan berat badan dibandingkan ayam yang belum

mencapai berat badan maksimum. Perlu dilakukan penelitian menggunakan

pakan yang difermentasi suplemen probiotik H** pada ayam yang memiliki

berat badan kurang dari 2 kg dan tidak mengalami stres.

Grafik perkembangan berat badan ayam menunjukan bahwa selain hari

ketiga terjadi penurunan perkembangan berat badan di hari berikutnya. Pada

pakan yang diberi suplemen probiotik penurunan perkembangan berat badan

ayam terjadi pada hari ke-15,18, 24, 27 dan ayam yang tidak diberi pakan

suplemen probiotik pada hari ke-9, 12, 15, 24 dan 27. Ayam mengalami

ketidakstabilan dalam perkembangan berat badan, disebabkan kondisi cuaca

dan jumlah makanan yang dimakan oleh masing-masing ayam pada tiap

perlakuan tidak sama.

Saat melakukan penelitian kondisi iklim di lokasi penelitian merupakan

pergantian antara musim hujan dan musim kemarau. Pergantian musim

membuat ayam bangkok mengalami stres. Stres pada ayam bangkok

mengakibatkan terjadi penurunan berat badan pada ayam bangkok. Jumlah

pakan kontrol dan perlakuan sebanyak ±0,30 kg perkandang. Pakan

sebanyak ±0,30 kg merupakan jumlah pakan yang sesuai untuk kebutuhan 3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

ayam bangkok berumur 5 bulan. Pemberian pakan perkandang membuat

jumlah pakan yang dikonsumsi pada masing-masing ulangan berbeda-beda.

Perbedaan jumlah pakan tersebut disebabkan ayam memiliki sifat saling

mematuk ketika diberi pakan. Tempat pakan ayam treatmen maupun kontrol

hanya diberi satu tempat pakan untuk 3 ayam. Sifat saling mematuk

membuat terdapat ayam dominan dan kalah didalam kandang. Ayam

dominan akan mendapatkan nutrisi lebih banyak dibanding ayam yang

kalah. Ketidakseimbangan jumlah pakan yang dikosumsi mempengaruhi

perhitungan perkembangan berat badan ayam.

C. Kendala , Hambatan Dan Keterbatasan

Kendala, hambatan dan keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

a. Ayam yang digunakan sebagai ulangan bertelur saat penelitian sehingga

mempengaruhi perhitungan pertambahana berat badan ayam.

b. Kondisi cuaca yang berubah-ubah yang mempengaruhi berat badan ayam.

c. Ayam suka berebut makanan sehingga konsumsi ayam pada tiap kandang

berbeda-beda. Komsumsi pakan yang berbeda-beda mempengaruhi makan

ayam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data mengenai pengaruh

suplemen H** terhadap kandungan proksimat pakan ayam kampung (Gallus sp)

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemberian suplemen probiotik H** dapat menaikan kadar protein kasar dan

BETN serta menurunkan kadar serat kasar, lemak kasar, abu dan berat

kering.

2. Pemberian pakan suplemen probiotik H** mampu menaikan berat badan

ayam 26,77 gram/tiga hari dari pada ayam yang tidak diberi pakan

suplemen probiotik cair H**

B. Saran

Dari penelitian hasil penelitian ini peneliti memberikan saran yaitu

1. Melakukan uji pemberian suplemen probiotik H** pada ayam dengan

konsentrasi yang berbeda-beda. Penelitian menggunakan suplemen

probiotik yang berbeda-beda bertujuan mengetahui konsentrasi yang tepat

untuk pakan ayam.

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

2. Melakukan uji pemberian suplemen probiotik dengan lama fermentasi

yang berbeda-beda. Penelitian dengan lama fermentasi yang berbeda-beda

bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap kadar

Nutrisi ayam yang diberi suplemen probotik.

3. Melakukan uji coba dengan ayam boiler bertujuan untuk mengetahui

probiotik H** terhadap berat badan ayam boiler

4. Perlu dilakukan uji coba pada ayam jantan bangkok. Hal tersebut bertujuan

untuk mengetahui pengaruh suplemen probiotik H** terhadap berat badan

ayam bangkok jantan

5. Dilakukan uji coba pakan menggunakan ayam dengan bobot kurang dari 2

kg bertujuan untuk melihat perkembangan berat badan ayam secara nyata

baik secara visual maupun statistik

6. Dilakukan uji pada kotoran ayam bangkok berujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian suplemen probiotik terhadap sistem pencernaan ayam

bangkok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

BAB VI

IMPLEMENTASI PENELITIAN

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam pembelajaran

di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester genap. Implementasi

pembelajaran dapat dilakukan pada bab Bioteknologi dan sub bab peran bioteknologi

dalam bidang pangan. Implementasi tersebut membuat siswa dapat

mengembangangkana sikap ilmiah, keterampilan beproses secara ilmiah dengan

merancang dan melaksanakan percobaan sederhana. Silabus (lampiran 1) rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) (lampiran 2), lembar kerja siswa (LKPD) (lampiran

3), dan lembar pengamatan penilaian ( Lampiran 4).

Acuan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran terkait dengan

penelitian menggunakan kurikulum 203 revisi.

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,

cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

KD 3.10 :Menganalisa prinsip-prinsip bioteknologi dan penerapannya

sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia

KD 4.10 :Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip

bioteknologi konvensional berdasarkan metode saintifik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

Daftar Pustaka

Azhar, A.D., 2017. Jumlah Eritrosi, Kadar Homoglobin dan Nilai Hematoktrit Pada
Ayam bangkok, Ayam Kampung Dan Ayam Peranakan, Jimvet, 01, 03.
Anggorodi, R., 1994, Ilmu Makanan Ternak Umum, PT Gramedia, Jakarta.
Ariyadi, T Dan H Angraini. Penetapan Kadar Karbohidrat Pada Nasi Aking Yang
Dikomsumsi Masyarakat Desa Singrojo Kabupaten Kedal. Prosding Seminar
Nasional Unimus.
Arief, M., F, Nur., S, Sri,. Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Pada Pakan
Komersial Terhadap Pertumbuhan Dan Efesiensi Pakan Ikan Lele Sangkuriang (
Clarias Sp), Jurnal Ilmu Petenakan Dan Kelautan, 06, 01.
Arsanti., L, Lili., H, Eni., U, Tyas., Puspita., M, Syara., 2008, Dasar-Dasar Mikrologi
Makanan Di Bidang Gizi Dan Kesehatan, Gajah Madha University Press,
Yogyakarta.
Astawan, M., dan Early., 2010, Potensi Dedak Dan Bekatul Sebagai Ingredient Pangan
Dan Produk Pangan Fungsional, Pangan, 19, 19.
Bambang,. R, Herry,. S, Purwasita., Pengujian Beras Aking Sebagai Bahan Makanan,
PGM, 31, 01
Budiansyah, A., 2004, Pemanfaatan Probiotika Dalam Meningkatkan Penampilan
Produksi Ternak Unggas, Makalah Filsafah Sains, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Daud, M., 2006, Persentase Dan Kualitas Ayam Pedaging Yang Diberi Probiotik Dan
Prebiotik Dalam Rasum, Jurnal Ilmu Ternak Unggas, 06, 02.
Hanafi, N.D., dan Tafsin, 2008, Penggunan Mannanoligosakarida Dari Bungkil Inti
Sawit Sebagai Pengendali Salmonella Sp Pada Ternak Unggas, Karya Ilmiah,
Departermen Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Sumatra Utara,
Medan.
Fadilah, R., dan Fatkhuroji, 2013, Memaksimalkan Ayam Petelur, PT agromedia
Pustaka, Jakarta.
Gandjar, I., 1983, Fisiologi Fermentasi, Pusat Antar Universitas Lembaga Sumber
Daya Informasi IPB, Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Haryani, 2015, Pakan ternak. http://digilib.undip.ac.id/v2/2015/05/19/pakan-ternak/.


Diakses pada tanggal 12 januari 2018.
Tamzil, M.D., 2014, Stres Panas Unggas : Metabolisme Akibat Dan Upaya
Pennanggulangan, Wartazoa, 24, 02.
Ikhwanuddin, M,. N, Achmad., Mustahal. Pemanfataan Dedak Padi Fermentasi
Menggunakan Aspergillus niger sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus), Jurnal Perikanan dan Kelautan, 08, 01.
Irawati, 2008, Modul Pengujian Mutu 1, Diploma IV PDPPTK Vedca, Cianjur.
Pekik, D, I., 2006, Panduan Gizi Legkap Keluarga dan Oargawan,
Yogyakarta.
Isna, I, K., M, Jufriyah., 2018, Penggunaan Bahan Inkonvensional Sebagai Sumber
Bahan Pakan, Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 01, 01.
Verianti, I, N., A, Umiyati., Lutfi, Pengaruh Pemberian Pakan Dengan Sumber Protein
Berbeda Terhadap Efesiensi Penggunaan Protein Ayam Lokal Persilangan,
Angripet, 17, 01.
Kamal, M., 1998, Nutrisis Ternak 1 Rangkuman Laboratorium Makanan Ternak,
Fakultas Perternakan Ugm, Yogyakrarta.
Kompiang, 2000, Pengembangan Probiotik Biovet Untuk Peningkatan Produktivitas
Unggas Dan Kelinci, Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.
Kompiang, 2009, Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Produk Untuk Meningkatkan
Produksi Ternak Unggas Indonesia, Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian,
02, 03.
Astuti, F,K., W, Busono., dan O, Sjofjan., 2015, Pengaruh Penambahan Probiotik Cair
Dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi Pada Ayam Pedaging. J-PAL, 06,
, 02.
Listiyani, A., dan E, Zubaidah, 2015, Formulasi Opak Beakatu Padi (Kajian
Penambahan Bekatul dan Proposrsi Tepung Ketan Putih: Terigu), Jurnal Pangan
Dan Agroindustri, 03, 03.

Lutfianto, D., R, Dwi., I, Kurniawati., 2017, Karakteristik Kandunganzat Gizi Bekatul


Pada Berbagai Jenis Beras Di Surakarta, Jurnal Biologi, 03, 01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

Mangisah, I., M, Nasoetion., W, Murningsih., dan Arifah , 2009, Pengaruh Serat Kasar
Rasum Terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Penyerapan Volatile Fatty Acid
Pada Ayam Bloiler, Majalah Ilmu Peternakan, 10, 03.
Muin, R., H, Italia., A, Febriansyah., 2009, Pengaruh Waktu Fermentasi Dan
Konsentrasi Enzim Terhadap Kadar Bioetanol Dalam Proses Fermentasi Nasi
Aking Sebagai Subtrat Organik, Jurnal Teknik Kimia, 21, 23.
Murtidjo, B.A., 1987, Pedoman Meramu Pakan Unggas, Kanisius, Yogyakarta.

MuRtidjo, B. A., 1987, Beternak Ayam Boiler, Aksi Agraris, Kanisius, Yogyakarta.
Muslim, D.A., 1993, Budidaya Ayam bangkok, Kanisius, Yogyakarta.
Nonok, S., dan E, Fitasar., 2011, Penggunaan Bekatul Fermentasi “Aspergillus Niger”
Dalam Pakan Terhadap Karakteristik Organ Dalam, Buana Sains, 11, 2.
Nur, E. W., Peran Probiotik Untuk Kesehatan, Jurnal Kesehatan, 04, 01.
Pamungkas, W., 2011, Teknologi Fermentasi, Alternatif Solusi Dalam Upaya
Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal, Media Akuakultur, 06, 01.
Rahmat, R., 1994, Kangkung, Kanisius, Yogyakarta.
Rasyaf, M., 1992, Seputar Makanan Ayam Kampung, Kanisius, Yogyakarta.
Rasyaf, M., 2007, Beternak Unggas Komersil, Penerbit Kanisius, Jakarta.
Riski, F., 2013, The Miracle Of Vegetables, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
Roni, F., dan Fatkhuroji, 2013, Memaksimalkan Ayam Petelur, PT Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Sampurna, 2013, Pakan Dan Nutrisi, Universitas Undayana, Bali .
Sartika, T., 2016, Panen Ayam Kampung 70 Hari, Penebar Swadaya, Jakarta.
Setyowati, R., S, Dwi., dan D, Sri., 2008, Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap
Kadar Serat, Sifat Organoleptik dan Daya Terima pada Pembutan Tempe
Kedelai, Jurnal Penelitian Sains dan Teknolgi, 09, 19.
Sjofjan, O., H, Muhammad,. Irfan, 2019, Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia, Ub
Press, Malang.
Standar Nasional Indonesia, 2011, Pakan Ayam, SNI 7652.4:2011, Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Sudradjad, 2013, Bertenak Ayam Pelung, Kanisius, Yogyakarta.


Sunita, A., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka, Jakarta.
Suparjo, 2010, Analisis Bahan Pakan Secara Kimiawi, Laboratorium Makanan
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Jambi.
Supriati, A., Yuyu, dan Nursela, Taman Sayur, Penebar Swadaya, Jakarta
Susilo, M.,Wati dan L, Pangesti., 2016. Pengaruh Subtitusi Tepung Bekatul (Rice
Brand) dan Jenis Shortening Terhadap Sifat Organoleptik Cupcake, Journal
Boga, 05, 01.
Ratih, Dewi, Daning., dan A, Karunia., 2010, Teknologi Fermentasi Kapang
Trichoderma Sp Untuk Meningkatkan Kualitas Nutrisi Kulit Kopi Sebagai Pakan
Ternak Ruminansia, Jurnal Agrieskstensial, 17, 01.
Tamalludi, F., 2012, Ayam Broiler 22 Hari Panen Lebih Untung, Penebar Swadaya,
Jakarta .

Timllan, A.D., H, Hartadi., H, Reksohadiprojo., dan Lebdosoekojo, 1991, Ilmu


Makanan Ternak, Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Widodo, E., 2017, Ilmu Bahan Pakan Ternak. Dan Formulasi Pakan Unggas, Ub
Press, Malang.
Winarno, 2008, Kimia Pangan Dan Gizi, PT Gramedia, Jakarta.
Wulandari, G, Indra ., S, Limin., 2018, Kajian Pemanfaatan Tepung Ampas Kelapa
Sebagai Campuran Pakan Untuk Pakan Lele Dumbo, Jurnal Rekayasa Dan
Teknologi Budidaya Perairan, 06, 02.
Yuwanta,T., 2004, Dasar-Dasar Ternak, Kanisius, Yogyakarta.
Zumrotun dan Tiwso, 2007, Berternak Ayam Bertelur, PT Musi Perkasa Utama,
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Lampiran 1

SILABUS PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XII

Semester : II/ Genap

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong

royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif), dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Media, Alat,

Waktu Bahan

Waktu

BIOTEKNOLOGI

3.10 Memahami 4. Pengertian Mengamati Tes 6 jp Lcd, buku,

tentang prinsip- bioteknologi Test tertulis internet

prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

bioteknologi yang Pengetian • Siswa mengamati gambar / Uraian

menerapkan bioteknologi video berbagai macam Observasi

bioproses dalam konvensional dan produk bioteknologi • Sikap

menghasilkan modern Menanya Saat

produk baru untuk Siswa dituntun untuk melakuk

meningkatkan Produk bioteknologi merumuskan masalah an

kesejateraan konvensional dan • Apa itu bioteknologi diskusi,

manusia dalam modern • Bagaimana menghasilkan presenta

aspek kehidupan produk bioteknologi si

4.7 Menyajikan hasil Peranan bioteknologi • Apa manfaat produk • Keteram

analisis tentang dalam berbagai bioteknologi untuk pilan

kelaianan pada bidang ( bidang kehidupan dalam

struktur dan pangan, peternakan, Mengumpulkan data eksperi

fungsi jaringan medis, pertanian dan men


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

pada organ-organ lingkungan) • Apa manfaat bioteknologi. praktiku

pencernaan yang Pengaruh produk m

menyebabkan bioteknologi terhadap

ganguan sistem Pembuatan produk kadar nutrisi pakan Portofolio

pencernaan pada bioteknologi secara • Merancang dan melakukan Laporan

manusia melalui konvensional percobaan analisis tertulis

berbagai bentuk makanan terfermentasi dan mengen

media presentasi belum terfermenta ai

• Melakukan percobaan percoba

sesuai dengan rancangan an yang

masing-masing kelompok dilakuka

• Melakukan pengamatan n

hasil percobaan

Mengasosiasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

• Diskusi mengejakan LKS

dan menarik kesimpulan

keterkaitan antara peranan

bioteknologi terhadap

kadar nutrisi pakan.

• Mengolah data dan

menarik kesimpulan dari

percobaan yang telah

dibuat

Mengomunikasikan

• Mempresentasikan hasil

diskusi

• Melaporkan hasil

percobaan secara tertulis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 2 YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII/8

Materi Pokok : Bioteknologi

Alokasi waktu : 4 JP (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,

dan pro-aktif, dan menujukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, procedural dan metakognitif pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu

pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a.

efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.

komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

KD 3.10 : Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan

bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan.

KD. 4.10 : Menyajikan hasil analisis tentang kelaianan pada struktur dan

fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan

ganguan sistem pencernaan pada manusia melalui berbagai

bentuk media presentasi.

C. Indikator

3.10.1 : Menjelaskan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional

3.10.2 : Menjelaskan peranan bioteknologi dalam berbagai bidang (bidang

pangan, peternakan, medis, pertanian dan lingkungan).

3.10.3 : Menganalisis perbedaan kandungan nutrisi produk bioteknologi dan

produk non bioteknologi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

4.10.1 : Membuat rancangan dan melaksanakan eksperimen uji makanan

produk hasil bioteknologi dan non bioteknologi.

4.10.2 : Menyusun laporan eksperimen dengan tata tulis ilmiah.

Tujuan Pembelajaran

3.10.1: Setelah melihat gambar maupun siswa dapat menjelaskan prinsip-

prinsip bioteknologi konvensional.

3.10.2: Setelah melihat gambar maupun siswa dapat menjelaskan peranan

bioteknologi dalam berbagai bidang (bidang pangan, peternakan,

medis, pertanian dan lingkungan).

3.10.2: Setelah melakukan diskusi siswa mampu menganalisis perbedaan

kandungan nutrisi produk bioteknologi dan produk non

bioteknologi.

4.10.1: Setelah melakukan diskusi siswa mampu membuat rancangan dan

melksanakan eksperimen uji makanan produk hasil bioteknologi dan

non bioteknologi.

4.10.2: Setelah melakukan eksperimen siswa dapat menyusun laporan

eksperimen dengan tata tulis ilmiah.

D. Materi Pembelajaran

Materi pokok : Bioteknologi

Sub materi :Peranan Bioteknologi Dalam Berbagai Bidang Pangan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

E. Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan

Kontekstual dan saintifik

Metode

Tanya jawab, diskusi kelompok, eksperimen dan ceramah

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

o Lembar Kerja, , LCD

G. Sumber Belajar

a. buku paket biologi kelas XII ( kurikulum 2013)

b. buku yang relevan

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2JP)

Kegiatan Alokasi

Deskripsi Kegiatan waktu

Pembukaan 15 menit

Pendahuluan • Peserta didik merespon salam dengan

santun kemudian dilanjutkan berdoa bersama.

• Guru mengkondisikan suasana belajar

melalui pertanyaan dari guru berhubungan

dengan kondisi kesiapan peserta didik

termasuk kehadiran.

• Guru Meminta peserta didik mengecek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

kebersihan kelas di sekitar tempat duduk.

Apersepsi

• Guru menanyangkan beberapa gambar produk

bioteknologi

Motivasi

• Mengapa produk makanan hasil fermentasi

memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik

dibandingkan makan tanpa difermentasi

Orientasi

• Guru menayangkan tujuan pembelajaran

Mengorganisasi

• Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok

• Peserta didik duduk menurut kelompok yang

telah ditentukan .

Inti Mengamati 60 menit

• Peserta didik mengamati video produk

bioteknologi

Menanya

• Guru menuntun siswa untuk merumuskan

pertanyaan

• Guru menangapi pertanyaan siswa

Mengumpulkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

• Guru membagikan LKS mengenai hubungan

fermentasi dengan kandungan nutrisi produk

bioteknologi

• Peserta didik berdiskusi menganalisa

hubungan mengenai hubungan fermentasi

dengan kandungan nutrisi produk

bioteknologi

Mengasosiasi

• Peserta didik berdiskusi mengerjakan LKS

Mengomunikasikan

• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

• Guru mengklarifikasi apabila terdapat

jawaban yang kurang tepat

Penutup Evaluasi Penutup

• Tanya jawab materi yang telah dibahas

• Guru memberikan apersepsi kepada peserta

didik yang menjawab dengan benar

Rangkuman

• Guru membimbing peserta didik untuk

merangkum pembelajaran

Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

• merefleksikan pengetahuan yang telah

diterima

Tindak Lanjut

• Guru memberikan tugas secara kelompok

bahwa setiap kelompok diharapkan

membawa makanan probiotik dan non

probiotik saat praktikum pada pertemuan

berikutnya

Pertemuan kedua (2jp)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pembukaan

Pendahuluan • Peserta didik merespon salam dengan 15 menit

santun kemudian dilanjutkan berdoa

bersama.

• Guru mengkondisikan suasana belajar

melalui pertanyaan dari guru berhubungan

dengan kondisi kesiapan peserta didik

termasuk kehadiran.

• Guru Meminta peserta didik mengecek

perlengkapan praktikum dimeja praktikum

Apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

• Guru menanyakan tugas yang diberikan

kepada peserta didik

Motivasi

• Guru bertanya terkait bagaimana cara

mengetauhi kadar nutrisis didalam suatau

makanan

Orientasi

• Guru menayangkan tujuan pembelajaran ,

alat dan bahan serta cara kerja

Mengorganisasi

• Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok

• Peserta didik duduk menurut kelompok

yang telah ditentukan .

Inti Mengamati 120 menit

• Peserta didik mengamati demo sederhana

praktikum analisis pada makanan.

Menanya

• Guru menuntun siswa untuk merumuskan

pertanyaan

• Guru menangapi pertanyaan siswa

Mengumpulkan informasi

• Peserta didik melakukan praktikum analisis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

kandungan pada berbagai macam makanan.

Mengasosiasi

• Peserta didik berdiskusi menganalisis

kandungan nutrisi yang didapat dalam

praktikum

• Peserta didik menyimpulkan data hasil

praktikum

Mengomunikasikan

• Peserta didik mengumpulkan hasil

praktikum sementara dalam bentuk laporan

tertulis.

Penutup Evaluasi 20 menit

• Tanya jawab materi yang telah dibahas

• Guru memberikan apersepsi kepada peserta

didik yang menjawab dengan benar

Rangkuman

• Guru membimbing peserta didik untuk

merangkum pembelajaran

Refleksi

• merefleksikan pengetahuan yang telah

diterima

Tindak Lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

• Guru memberikan tugas mempelajari

biotenologi modern

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

a. Tes : tertulis

b. non tes :Observasi, Presentasi, Proyek

Yogyakarta,……………….2018

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Kepala SMA N 2 Yogyakarta

…………………………………. ....................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Lampiran 3

Lembar Kerja Peserta Didik

a. Judul : Produk Bioteknologi serta nutrisinya.

b. Tujuan : Mengetahui hubungan antara bioteknologi dan

nutrisi yang dihasilkan.

c. Alat dan bahan : Alat tulis, Jurnal dan Artikel

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk

menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia.

Bioteknologi menghasilkan produk baru melalui proses feremntasi.

Fermentasi adalah proses pengubahan bahan kompleks menjadi sederhana

dengan bantuan mikroorganisme. Fermentasi dapat terjadi dalam kondisi

anaerobik dan aerobik.

Cara kerja :

1. bergabunglah dengan kelompok yang telah ditentukan.

2. diskusikan dengan kelompok tentang hubungan antara bioteknologi dan

nutrisi yang dihasilkan.

3. presentasikan hasil diskusi didepan kelas.

d. Pertanyaan diskusi :

1. sebutkan minimal 3 makanan produk bioteknologi. Dengan sumber

makanan dan mikroorganisme yang berperan berbeda-beda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

2. dari ketiga makanan tersebut bandingkan kadar nutrisi dengan asal

makanannya.

3. jika terjadi perbedaan mengapa hal tersebut terjadi?

e. Hasil diskusi

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Kesimpulan

....................................................................................................................................

.......................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Lembar Kerja Peserta Didik

a. Judul : merancang dan melaksanakan percobaan analisis kadar nutrisi

pada makanan yang terfermentasi dan tidak terfermentasi

b. Tujuan : siswa dapat melakukan percobaan analisis kadar nutrisi pada

makanan

Probiotik adalah mikroorganisme yang membantu mencegah

dan menanggulangi penyakit,membantu sistem pencernaan dan

imunitas. Setiap manusia dan hewan telah memiliki probiotik

didalam tubuhnya. Sumber makanan probiotik adalah sumber

makanan yang aman dikosumsi Contoh sumber makan probiotik

adalah Tempe.Pakan merupakan makanan untuk ternak. Contoh

bahan untuk unggas adalah kangkung, nasi aking, dedak, bekatl. Dll.

Pakan yang baik akan meningkatkan nutrisi pada ternak. Salah satu

cara mendaptkan pakan yang baik adalah melalui fermentasi

menggunakan suplemen probiotik.

c. Alat dan bahan:

Bahan pakan ternak, pipet tetes, tabung reaksi, blender, panci, oven, ketas

buram, minyak sayur, NaOH, CuSO4,

d. Cara kerja

1. Bergabunglah dengan kelompok yang telah ditentukan.

2. Rancanglah eksperimen yang perbedaan kandungan pakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

probiotik dan pakan non probiotik. ( tiap kelompok menggunakan

bahan pakan unggas yang berbeda-beda)

3. Hasil rancangan praktikum dilakukan ditulis dalam laporan

sementara sampai cara kerja.

4. Pakan probiotik adalah pakan yang difermentasi menggunakan

suplemen probiotik H** .

Fermentasi pakan

• Alat dan bahan disiapkan

• Sebanyak 110 gram pakan direndam dengan larutan

suplemen probiotik H**

• Perendaman dilakukan selama 30 menit kondisi anaeobik.

5. Analisis kandungan lemak

• Alat dan bahan disiapkan

• Bahan pakan probiotik/ non probiotik dihancurkan hingga

halus.

• Oles minyak goreng pada kertas buram

• Oleskan bahan makanan diatas kertas buram yang telah

dilumuri minyak makan

• Analisis di bawah cahaya.

Analisis kandungan serat

• Alat dan bahan dipersiapkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

• Blender masing-masing bahan selama 1 menit

• Rebus bahan selama 5 menit

• Saring bahan mengunakan kertas saring

• Analisislah kandungan seratnya

Analisis kandungan karbohidrat

• Alat dan bahan disiapkan

• Masing-masing Sampel ddihaluskan dan tambahkan 3 ml air

• Sampel dimasukan ke tabung reagen sebanyak 1, 5 ml

• Reagen benedict ditambahkan

• Perubahan warna dan endapan diamati

Analisis kadar protein

• Alat dan bahan disiapkan

• Sebanyak 3 ml sampel di masukan dalam tabung reaksi

• Tambahakan 15 tetes NaOH ke tabung reaksi

• Tambahkan 5-10 tetes CuSO4 0,5%.

• Perubahan diamati

Analisis kadar abu

• Alat dan bahan disiapkan

• Timbang masing-masing sampel hingga 100 gram

• Masukan sampel kedalam oven bersuhu 55̊C selama 10


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

menit

• Sampel ditimbang kembali

• Amati perubahan.

6. Analisislah data yang diterima melalui pertanyaan dibawah ini :

a. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, manakah yang

memiliki kadar nutrisi yang paling tinggi.

b. Faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya nutrisi

pada makanan tersebut.

7. Buatlah hasil kesimpulan berdasarkan percobaan dan pengamatan

yang telah dilakukan.

8. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data hasil percobaan dan

pengamatan yang telah dilkukan pada masing-masing kelompok


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 4

PENILAIAN

Kisi-Kisi Soal Postest

Indikator Soal Jumlah

C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.10.2 • 1

3.10.3 • 1

Keterangan

C1: Ingatan

C2: Pemahaman

C3: Penerapan

C4: Analisis

C5: Evaluasi

a. Soal Uraian

1. sebutkan produk bioteknologi konvensional berserta bakteri

yang berperan didalamnya!

2. Tempe merupakan makanan produk dari bioteknologi. Tempe

berasal dari kacang kedelai. Tempe memiliki kadar protein lebih

tinggi dibandingkan dengan kedelai. Analisislah mengapa hal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

tersebut dapat terjadi

b. Pedoman Penilaian Postest

No Kunci jawaban Point 10 Point 5 Point 0

soal

1. Yogurt (Streptococcus Menjawab Menjawab 2 Tidak

thermophillus dan Lactobasilus 3 menjawab

bulgaricus)

Mentega (Streptococcus lactis)

Tapai Atau Tape, Roti

(Saccharoyces cerevisiae)

Nata De Coco (Acetobacter

xylinum)

2. karena tempe mengalami Fermentasi Hanya Tidak

fermentasi pada biji kedelai dan bakteri menyebutkan menjawab

menggunakan beberapa jenis didalamnya terjadi

kapang Rhizopus, seperti ferementasi

Rhizopus Oligosporus, Rh.

Oryzae, Rh. Stolonifer (kapang

roti) atau Rh. Arrhizus yang

dikenal dengan sebutan "ragi

tempe" "Terjadinya perubahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

nilai gizi ini karena adanya

penambahan berat air dan jamur

yang tumbuh setelah melalui

proses fermentasi. Proses

fermentasi ini juga

menyebabkan pembentukan

vitamin B12

Penilaian sikap

Lembar Penilaian Antar teman

Materi :....................................................................

Kelas / Semester :.......................................................................

Hari/tanggal :........................................................................

Disusun oleh : 1. .........................................

2. .........................................

3. .........................................

Nama Penilai : .............................................

Petunjuk :

a. Amati perilaku teman mu selama mengikuti kegiatan kelompok.

b. Bacalah baik-baik setiap pernyataan yang ada.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

c. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu menunjukkan

perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indicator yang kamu amati

atau tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut.

d. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No. Pernyataan/Indikator Teman Teman Teman Teman

Pengamatan 1 2 3 4

1. Teman saya mengemukakan

ide untuk menyelesaikan

masalah

2. Teman saya menjawab

pertanyaan yang diajukan

teman lain

3 Teman saya mengajukan

pertanyaan dengan sopan

4. Teman saya mengarang data

ketika mengerjakan tugas

5 Teman saya sering bolos ketika

mengikuti pembelajaran

biologi

6. Teman saya mengerjakan tugas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

bagiannya dengan tepat waktu

7. Teman saya ikut mencari

jawaban ketika mengisi LKPD

8 Teman ikut berdiskusi ketika

diadakan diskusi kelompok

Keterangan

Kategori Nilai

A (Amat Baik) 85-100

B (Baik) 75-85

C (Cukup) 50-74

D (Kurang) <50

skor
Nilai = x 100
8

Penilaian Presentasi

No Nama Aspek yang diamati Total

siswa Penyampaian Materi Proses Menutup

presentasi presentasi presentasi

2 dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Keterangan

Kategori Nili

A (Amat Baik) 85-100

B (Baik) 75-85

C (Cukup) 50-74

D(Kurang) <50

skor
Nilai = total skor x 100

Rubik Penilaian Kinerja Presentasi

Aspek yang diamati Skor Kategori pilihan

Penyampain 3 Intonasi dan suara jelas

Menggunakan bahasa baku

Gerak tubuh tidak berlebihan hanya

mempertegas gagasan.

2 Hanya 2 indikator terlihat

1 Hanya 1 indikator terlihat

Materi presentasi 3 Tidak terjadi miskonsepsi

Materi muda dipahami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Berasal dari sumber yang terpercaya

2 Hanya 2 indikator terlihat

1 Hanya 1 indikator terlihat

Proses presentasi 3 Memberikan kesempatan kepada audiens

untuk bertanya

Berkerja sama dalam menjawab pertanyaan

Merenspon jawaban dengan baik

2 Hanya 2 indikator terlihat

1 Hanya 1 indikator terlihat

Menutup presentasi 3 Menyimpulkan materi presentasi dengan jelas

Menyelesaiakan presentasi dengan tepat

waktu

Menutup presentasi dengan bahasa yang baku

2 Hanya 2 indikator terlihat

1 Hanya 1 indikator terlihat

Keterangan

Kategori Nili

A (Amat Baik) 85-100

B (Baik) 75-85

C (Cukup) 50-74

D(Kurang) <50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

skor
Nilai = total skor x 100

Penilaian Kinerja

No. Aspek Pernyataan/Indikator Pengamatan Skor

Psikomotorik

(Praktikum)

1 Persiapan Mempersiapkan diri sebelum memasuki 1

laboratorium, memotong kuku, memakai memakai

jas lab, sepatu tertutup, mengikat rambut.

Mempersiakan seluruh alat dan bahan yang akan 1

digunakan saat praktikum.

Mempelajari materi dan langkah kerja 1

menganalisis kadar nutrisi dalam makanan.

Tidak menjatuhkan alat-alat lab saat melakukan 1

praktikum.

Tidak kesulitan saat menggunakan alat-alat 1

2 praktikum.
Pelaksanaan
Melakukan praktikum dengan benar, bersih dan 1

rapi.

Kesulitan menentukan kadar nutrisi dalam -1

makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Akhir Mengembalikan alat dan bahan yang telah dipakai. 1


3
Mengumpulkan laporan. 1

Keterangan :

Tiap nomor memiliki skor 1

Skor 6- 8 = Baik

Skor 3-5 = Cukup

Skor 0-2 = Kurang

Format laporan tertulis

A. Acara praktikum (5)

a. Judul:

b. Hari/tanggal:

c. Tempat:

B. Rumusan masalah (5)

C. Tujuan praktikum (5)

D. Landasan teori (15)

E. Alat, bahan dan cara kerja (10)

F. Hasil pengamatan (15)

G. Pembahasan (30)

H. Kesimpulan (10)

I. Daftar pustaka (5)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

skor peroleh
Nilai akhir= x 100
100

Aspek yang dinilai skor Kriteria penilaian

Acara praktikum Hanya mencantumkan 1 komponen

Hanya mencantumkan 2 komponen

Mencantumkan 3 komponen dengan

lengkap

2 Rumusan masalah tidak sesuai dengan

percobaan

3 Rumusan masalah sesuai dengan

percobaan namun kurang lengkap

5 Rumusan masalah dengan pertanyaan/

pernyataan secara tepat, lengkap dan

jelas.

Tujuan praktikum 2 Tujuan praktikum tidak sesuai dengan

percobaan

3 Tujuan praktikum sesuai dengan

percobaan namun menggunkan bahasa

yang kurang jelas dan tidak lengkap

5 Tujuan praktikum sesuai dengan

percobaan dengan lengkap dan benar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Dasar teori 5 Mencantumkan dasar teori namun

kurang lengkap dan sesuai

10 Dasar teori lengkap namun belum

sesuai

15 Dasar teori lengkap dan sesuai

Alat bahan dan cara 2 Hanya mencantumkan 1 komponen

kerja secara lengkap

3 Mencantumkan 2 komponen secara

lengkap namun belum menggunakan

kalimat pasif

5 Mencantumkan 3 komponen secara

lengkap dan menggunakan kalimat pasif

Hasil pengamatan 5 Data yang diperoleh kurang lengkap

10 Data yang diperoleh sudah lengkap

namun kurang jelas

15 Data yang diperoleh sudah lengkap dan

jelas

Pembahasan 15 Poin-poin pembahasan jelas tetapi tidak

didukung teori

25 Pembahasan sudah didukung teori

namun tidak lengkap

30 Pembahasan didukung oleh teori dan

mencakup seluruh point-point


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

pembahasan

Kesimpulan 5 Kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan

8 Kesimpulan sudah sesuai namun terlalu

panjang

10 Kesimpulan sesuai dengn tujuan dan

ditulis dengan singkat dan jelas

Daftar pustaka 2 Daftar pustaka kurang dari 5 sumber

yang terpercaya

3 Daftar pustaka lebih dari 5 sumber yang

terpercaya

5 Daftar pustaka lebih dari 5 sumber

terpercaya dan penulisannya

lengkap dan benar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Pertumbuhan Berat badan ayam

Hari Berat Badan Ayam Tanpa Berat Badan Ayam Diberi Pakan

Pakan Suplemen Probiotik Suplemen Probiotik

A1 A2 A3 B1 B2 B3

Hari ke-1 1.7 1.67 2 1.6 1.7 2

Hari ke 3 2.1 1.9 2.1 2 2 2.2

Hari ke 6 1.5 1.6 1.6 1.9 1.9 1.8

Hari ke-9 1.9 1.8 2 2.2 2.1 1.9

Hari ke-12 1.9 2 2.3 2.3 2.1 1.975

Hari ke-15 2 1.9 2.5 2.3 2.3 2

Hari ke-18 1.9 1.9 2.3 2.4 2.3* 2

Hari ke-21 1.9 2 2.4 2.5 2.5* 2.2

Hari ke-24 1.9 2.05 2.5 2.6 2.5* 2.3

Hari ke-27 2 2.2 2.2 2.5 2.3* 2.3

Ket:

*: ayam bertelur tidak masuk perhitungan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Perkembangan Berat Badan Ayam

Hari Perkembangan berat Rata-rata Perkembangan berat Rata-rata

badan ayam kontrol Perkembangan berat badan treatmen Perkembangan berat

A1 A2 A3 badan ayam kontrol B1 B2 B3 badan ayam treatmen

Hari ke-3 0.4 0.23 0.1 0.243333 0.4 0.3 0.2 0.3

Hari ke-6 -0.6 -0.3 -0.5 -0.46667 -0.1 -0.1 -0.4 -0.2

Hari ke-9 0.4 0.2 0.4 0.333333 0.3 0.2 0.1 0.2

Hari ke-12 0 0.2 0.3 0.166667 0.1 0 0.075 0.058333

Hari ke-15 0.1 -0.1 0.2 0.066667 0 0.2 0.025 0.075

Hari ke-18 -0.1 0 -0.2 -0.1 0.1 0* 0 0.05

Hari ke-21 0 0.1 0.1 0.066667 0.1 0.2* 0.2 0.15

Hari ke-24 0 0.05 0.1 0.05 0.1 0* 0.1 0.1

Hari ke-27 0.1 0.15 -0.3 -0.01667 -0.1 -0.2 0 -0.5

Keterangan *= ayam bangkok bertelur tidak masuk perhitungan

Anda mungkin juga menyukai