Oleh:
Pembimbing:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,akhirnya penulis dapatmenyelesaikan
telaah jurnal ini guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di
Rumah Sakit Haji Medan
Laporan Kasus ini bertujuan agar melengkapi tugas dibagian SMF Ilmu
Paru Rumah Sakit Haji Medanyang judul “ TB Paru + HIV ” agar penulis dapat
memahami lebih dalam teori-teori yang diberikan selama menjalani Kepaniteraan
Klinik SMFIlmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Haji Medan dan
mengaplikasikannya untuk kepentingan klinis kepada pasien. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada dr.H.Supiono, Sp.Pyang telah membimbing
penulis dalam Laporan Kasus ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB 2 DESKRIPSI JURNAL...............................................................................3
2.1 Anatomi dan Fisiologi Paru.......................................................................3
2.8 Prognosis.................................................................................................17
2.9 Komplikasi..............................................................................................15
PENDAHULUAN
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Anatomi dan Fisiologi Paru
a) Pertukaran udara paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara ke dan dari
alveoli. Alveoli yang sudah mengembang tidak dapat mengempis penuh, karena
masih adanya udara yang tersisa didalam alveoli yang tidak dapat dikeluarkan
walaupun dengan ekspirasi kuat. Volume udara yang tersisa ini disebut volume
residu. Volume ini penting karena menyediakan O2 dalam alveoli untuk
mengaerasikan darah.
c) Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh menuju ke dan dari
sel-sel.
Dari aspek fisiologis, ada dua macam pernapasan yaitu (Rahajoe dkk,
1994); a) Pernapasan luar (eksternal respiration) yaitu penyerapan O2 dan
pengeluaran CO2 dalam paru-paru. b) Pernapasan dalam (internal respiration)
yang aktifitas utamanya adalah pertukaran gas pada metabolisme energi yang
terjadi dalam sel.9
a. Dinding dada yang terdiri dari tulang, otot dan saraf perifer
b. Parenkim paru yang terdiri dari saluran nafas, alveoli dan pembuluh darah.
HIV / AIDS
Diabetes
Penyakit ginjal berat
Kanker tertentu
Perawatan kanker, seperti kemoterapi
Beberapa obat digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, penyakit
Crohn dan psoriasis
Malnutrisi
Usia yang sangat muda atau lanjut.14
2.7 Tatalaksana
ARV adalah obat yang menghambat replikasi HIV . Tujuan terapi ARV
adalah menekan replikasi HIV, dan menigkatkan limfosit CD4. Ada 4 golongan
ARV yaitu :
2.8 Prognosis
2.9 Komplikasi
cedera pada hati yang diakibatkan dari obat, ruam di kulit karena obat, resitensi
inflammatory syndrome.22
pengaruh toksik radikal bebas. Di sisi lain LAM mempengaruhi makrofag dan
sekresi sitokin termasuk TNF, granulocyte- macrophage- CSF, IL-1α, IL-1β, IL-6,
yaitu reaktivasi, adanya infeksi baru yang progresif serta terinfeksi. Penurunan
CD4 yang terjadi dalam perjalanan penyakit infeksi HIV akan mengakibatkan
Pada penderita HIV jumlah serta fungsi sel CD4 menurun secara progresif,
serta gangguan pada fungsi makrofag dan monosit. CD4 dan makrofag merupakan
mikobakterium. Salah satu aktivator replikasi HIV di dalam sel limfosit TB adalah
tumor necrosis factor alfa. Sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang aktif dan
dalam proses pembentukan jaringan granuloma pada TB. Kadar bahan ini 3-10
kali lebih tinggi pada mereka yang terinfeksi TB dengan HIV-AIDS dibandingkan
dengan yang terinfeksi HIV saja tanpa TB. Tingginya kadar tumor necrosis factor
alfa ini menunjukkan bahwa aktivitas virus HIV juga dapat meningkat, yang
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. JP
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
No. RM : 335532
II. ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Mencret
TELAAH
mencret. Hal ini sudah dialami pasien sejak 1 minggu ini. Mencret
keputihan >2 minngu ini. Batuk dirasakan secara terus menerus. Batuk
berdarah di sangkal.
Selain itu pasien mengatakan adanya demam sejak 3 hari yang lalu
BAB: >8 kali/ hari dengan konsistensi cair bercampur ampas makanan
Riwayat Penyakit Terdahulu : HIV
STATUS GENERALISATA
Tanda vital
o Suhu : 39 oC
o Pernapasan : 24 x/menit
1. Kepala
Bentuk : Normochepali
a. Muka
Sembab : Ya
Pucat : Ya
b. Mata
Konjungtiva : Anemis
c. Telinga
Serumen : +/+
d. Hidung
tengah
Gusi : Tidak ada perdarahan
f. Leher
simetris
Trakea : Di tengah
2. Thorax
Thoraks anterior
+ suara kuat
Thoraks posterior
3. Abdomen
efloresensi (-)
Palpasi : Supel, massa (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
4. Genitalia
5. Ekstremitas
Tidak tampak deformitas
Edema (-)
Sianosis (-)
Turgor menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL
9 9
20,6
Hematokrit 0 42 – 52 %
(L)
MCV - 0 78-100 fl
MCH - 0 27 – 31 pg
LED - 0 0-20
Diff count
Eos 1 - 1-3 %
Bas 0 - 0-1 %
Stab 0 - 2-6 %
Mono 5 - 4-8 %
FAAL HATI
FAAL GINJAL
IMUNOSEROLOGI
=< 2 : Negatif
3 : Borderline
Fever
PEMERIKSAAN HIV
DIAGNOSA KERJA
DIAGNOSA BANDING
Pneumonia + CMV
RENCANA DIAGNOSTIK
AGDA
Elektrolit
Foto Thoraks
RENCANA TERAPI
1. IVFD RL 30 gtt/i
8. ARV
9. Rifampicin 300 mg 1x1 tab
DAFTAR PUSTAKA
1. Centers for disease control and prevention. TB and HIV Coinfection. 2016.
CDC. Diakses melalui
https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/tbhivcoinfection.htm
2. Bruchfeld J, dkk. Tuberculosis and HIV Coinfection. NCBI. 2015. Diakses
melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4484961/
3. Tuberculosis and HIV. World Health Organization. 2019. Diakses melalui
https://www.who.int/hiv/topics/tb/about_tb/en/
4. Aditama TY,dkk. Petunjuk Teknis Tatalaksana Klinis Ko-Infeksi TB-HIV.
Kementrian kesehatan RI. 2012.
5. Soemasto, et al, editors. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta:
essentials medicine; 2014.
6. Setiati,dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna publishing,
ed: 6 .
7. Wijaya IMK. Infeksi HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) Pada
Penderita Tuberkulosis. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III.2013.
hal.295-303
8. Snell, Richard S., 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Edisi 6. EGC.
Jakarta.
9. Sherwood, Laura Iee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC
10. Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC, 1022
11. Paranta Y. HIV/AIDS. Diponegoro University. 2018
12. Green CW. Seri buku kecil hiv/aids (HIV dan TB). Spiritia. 2016
13. Herchline TE. What is the etiology of tuberculosis (TB). Medscape.2019
14. Tuberculosis. Mayo Clinic. 2019. Available from:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-
causes/syc-20351250
15. Diedrich CR, Flynn JL. HIV-1/Mycobacterium tuberculosis Coinfection
Immunology: How Does HIV-1 Exacerbate Tuberculosis?. NCBI. 2011
16. Shankar EM, et al. HIV–Mycobacterium tuberculosis co-infection: a ‘danger-
couple model’ of disease pathogenesis. OXFORD Academic. 2014
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Petunjuk TB-HIV
untuk petugas kesehatan.
18. Treatment of Tuberculosis : Guidelines. 4th edition. Geneva : World Health
Organization; 2010.5, Co-management of HIV and active TB disease. Diakses
melalui : http://ncbi.nlm.nih.gov
19. Ajmala Indana E, Wulandari L. 2015. Terapi ARV pada penderita Ko-Infeksi
TB-HIV. Jurnal respirasi.
20. Kwan Candice K, Ernst Joel P. 2011. HIV and Tuberculosis: a deadly Human
Syndemic. Diakses melalui : http://ncbi.nlm.nih.gov
21. Domingos MP et al. Mortality, TB/HIV co-infection and treatment drop out:
predictors of tuberculosis prognosis in Recife, Pernambuco State, Brazil.
Cadernos de Saude Publica. 2008; 24(4):887-96
22. Ziyuan et al. Clinical complications antiretroviral therapy in HIV/TB patients
in referral hospital, China. Future Virology. 2017;12(2)
23. Mulyadi, Fitrika Y. Hubungan Tuberkulosis dengan HIV/AIDS. Jurnal PSIK.
2011; II(2): 162-166