Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan kasih-Nya Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pencapaian
Target Praktik Klinik Mahasiswa VI pada Blok Keperawatan Gawat Darurat dan
Keperawatan Medikal Bedah III di RSUD 45 Kuningan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengkajian mengenai KMB III, Gadar & Kritis
di RSUD 45 Kuningan.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini dapat disusun dan diselesaikan berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penyusun ingin
menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak dr. Deki Saefullah, M.Kes selaku Plt Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah 45 Kuningan
2. Bapak H. Nono Supriatna, S.Sos., M.Si selaku Kepala Bidang Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan
3. Ibu Hj. Euis H. Marlyna, S.KM., M.KM selaku Kepala Sub Bagian Bidang
Kepegawaian dan Sumber Daya Kesehatan RSUD 45 Kuningan
4. Ibu Hj. Esum Sumini, S. ST selaku Kepala Instalasi Diklat Rumah Sakit Umum
Daerah 45 Kuningan
5. Seluruh Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan
6. Ibu Prof. DR. Hj. Dewi Lailatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku Ketua Yayasan
Pendidikan Bhakti Husada Kuningan
7. Bapak H. Abdal Rohim., S. Kp., MH selaku Ketua STIKes Kuningan
1
8. Bapak Yana Hendriyana, S. Kep., Ners., M. Kep selaku Koordinator PKM VI
STIKes Kuningan
9. Seluruh Pembimbing Akademik PKM VI STIKes Kuningan.
Semoga kegiatan PKM ini dapat menjadi pengalaman yang paling berharga
bagi mahasiswa dan dapat dijadikan bahan evaluasi apabila terdapat kekurangan
didalamnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Selain untuk mencapai target atau kompetensi yang diberikan, dengan
adanya praktek klinik ini mahasiswa dapat mengasah skill dalam menyusun
perencanaan manajmen keperawatan suatu unit ruang rawat . Hal ini tidak dapat
diasah hanya dengan melihat atau belajar saja, tetapi didapatkan dengan
seringnya bertanya dan diskusi antara mahasiswa dengan perawat.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakannya Praktek Kliniik Mahasiswa (PKM)
VI di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan ini adalah untuk
mendidik mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep dan teori yang telah
didapatkannya di akademik untuk mencapai kompetensi pada aspek
keterampilan dan psikomotor mata kuliah Blok KMB III dan Gawat
Darurat & Kritis.
5
3) Mampu melakukan Manajemen Syok
4) Mampu Melaksanakan Triase
5) Mampu melakukan EKG dan Interpretasi
6) Mampu melakukan Transfortasi Pasien
7) Mampu melakukan Pengukuran JVP
8) Mampu Pengaplikasian Syiring pump dan infus pump
9) Mampu melakukan manajemen ketoasidosis diabetikum
10) Mampu melakukan manajemen stroke
11) Mampu melakukan manajemen luka bakar
12) Mampu melakukan balut bidai
13) Mahasiswa mampu melakukan manajemen klien dengan terpasang
ventilator
2. Keperawatan Medikal Bedah III
Mahasiswa mampu melaksanakan :
1) Mampu melakukan pemasangan infus
2) Mampu melakukan terapi intra vena
3) Mampu melakukan suctioning
4) Mampu melakukan terapi oksigen
5) Mampu melakukan perawatan WSD
6) Mampu melakukan pengambilan darah arteri & interpretasi AGD
7) Mampu melakukan perawatan trakheostomi
8) Mampu melakukan tourniquet test
9) Mampu melakukan pemasangan tranfusi
10) Mampu melakukan pemasangan tranfusi
11) Mampu melakukan injeksi subkutan
12) Mampu melakukan pemeriksaan GDS
13) Mampu melakukan pemasangan NGT
14) Mampu melakukan bilas lambung
15) Mampu melakukan wash out
6
16) Mampu menentukan jenis dan jumlah kalori
17) Mampu melakukan body movement
18) Mampu melakukan ambulasi dini
19) Mampu melakukan fiksasi dan imobilisasi
20) Mampu melakukan ROM exercise
21) Mampu melakukan wound care
22) Mampu melakukan irigasi mata
23) Mampu melakukan tetes mata
24) Mampu melakukan irigasi telinga
25) Mampu melakukan tetes telinga
26) Mampu melakukan pain management
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN
8
bertugas sampai 1941 dan digantikan oleh dr.Sanusi. Pada tahun 1945 Intitusi
Dinas Kesehatan Kuningan membantu mengembangkan Pusat Kesehatan
Kuningan dengan melakukan perluasan bangunan, dengan keterbatasan dana pada
saat itu tetap memberikan pelayanan kesehatan terhadap tentara pejuang Revolusi
untuk merebut Kemerdekaan Bangsa Indonesia.Pada saat Agresi Pemerintahan
Belanda I trjadi, Pusat Kesehatan Kuningan dibubarkan Pemerintah Penjajahan
Belanda, semua pegawai diungsikan dan Pusat Pelayanan Kesehatan Kuningan
dijadikan Barak Tentara Belanda yang sekaligus tempat memberikan perawatan
kepada para Tentara Belanda sampai berakhirnya Agresi I. Setelah Agresi I
berakhir Pusat Pelayanan Kesehatan Kuningan difungsikan kembali, pegawainya
dapat memberikan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakt disekitarnya. Setelah
masa perjuangan kemerdekaan dsn serangan Agresi Belanda II berakhir Pusat
Pelayanan Kesehatan Kuningan terus berkembang dan pegawainya ditambah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Setelah dibentuknya Pemerintahan
Kabupaten Kuningan pada tahun 1964, Pusat Pelayanan Kesehatan Kuningan
ditingkatkan setatusnya menjadi Rumah Sakit Pemerintahan Kabupaten Kuningan
(RSUD). Sehingga tugas dan fungsinya semakan diperbesar, terlebih Pemerintah
Pusat republic Indonesia mengharuskan setiap Kabupaten mempunyai Rumah
Sakit sebagi pusat pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan ditetapkannya Pusat Pelayanan Kesehatan Kuningan menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tahun
1964, maka Nama RSUD 45 Kuningan resmi menjadi rumah sakit milik
pemerintah. Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan (RSUD 45 Kuningan)
resmi menjadi Rumah Sakit Milik Pemerintah Kabupaten Kuningan Tahun 1964
bulan September berdekatan dengan hari jadi kota kuningan. Pada tahun 2012
Rumah Sakit 45 Kuningan lulus terakreditasi 12 pelayanan dari komisi sertifikasi
rumah sakit (KARS) berdasarkan surat keputusan KARS : SERT/2040/1/2012
yang berlaku dari 3-1-2012 s/d 3-1-2015. RSUD 45 Kuningan sebagai Rumah
Sakit Daerah dengan klasifikasi klas B ditetapkan dengan Keputusan Menteri
9
Kesehatan Nomor Hk.03.01/392/2009 dan perubahan pola tata kelola Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 21
Tahun 2011.
10
8) Pelaksanaan Tugas-Tugas Lain yang diberikan oleh Bupati
11
a. Dari misi ke satu “ memberikan pelayanan efektif dan efisien sesuai standar
akreditasi yang dikemas dengan sikap santun dan menjamin keselamatan
pasien (patient safety)”
1) Tercapainya standar pelayanan minimal
2) Meningkatkan kompetensi
3) Meingkatkan fasilitas informasi dan database
4) Meningkatkan budaya santun
b. Dari misi ke dua “ meningkatkan dan mengembangkan kompetensi SDM
melalui pendidikan dan pelatihan”
1) Recruitmen, memotivasi, dan pengembangan kualitas SDM
2) Melatih keahlian
3) Meningkatkan budaya marketing
c. Dari misi ketiga “meningkatkan dan mengembangkan gedung Rumah Sakit
yang aman dan nyaman”
1) Inovasi produk layanan dan prodak unggulan
2) Perbaikan secara terus menerus
3) Peningkatan pendapatan rumah sakit
4) Menambah perluasan tanah dan bangunan
d. Dari misi ke empat “meningkatkan ketersediaan fasilitas dan peralatan sesuai
standar fasilitas dan peralatan rumah sakit kelas B
1) Tercapainya standar fasilitas dan peralatan sesuai klasifikasi rumah sakit
kelas B
e. Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan pihak ketiga
1) Meningkatkan variasi produk layanan
2) Efisiensi biaya melalui kerjasama oprasional yang saling menguntungkan
f. Mengembangkan dan melaksanakan sistem penghargaan berbasis kinerja
1) Perbaikan sistem penghargaan secara terus menerus
2) Meningkatkan budaya marketing
3) Menciptakan SDM yang loyal terhadap rumah sakit
12
4) Memaksimalkan utilitas asset
13
2.7 Struktur Organisasi RSUD “45” Kuningan
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “45” KABUPATEN KUNINGAN
DIREKTUR
TINJAUAN TEORITIS
15
prosedur itu akan dilakukan selembut mungkin sehingga perasaan
kurang enak itu di upayakan sedikit mungkin.
c. Komunikatif
1) Petugas kesehatan harus memiliki keterampilan dalam
berkomunikasi, tentunya dalam bahasa dan kalimat yang mudah
dimengerti, mudah dipahami, dan memperhatikan nilai norma
kebudayaan setempat.
2) Menjelaskan kondisi yang sebenarnya pada paien sangatlah penting.
a) Hak pasien
Hak – hak pasien harus dihormati, seperti penjelasan dalam
pemberian persetujuan tindakan (inform consent).
b) Dukungan keluarga
Dukungan keluarga sangatlah penting bagi pasien. Oleh karena itu,
petugas kesehatan harus mengupayakan hal itu antara lain dengan
senantiasa memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang
kondisi akhir pasien, peka akan masalah keluarga yang berkaitan
dengan keterbatasan keuangan (finansial), keterbatasan
transportasi, dan sebagainya.
3. Prinsip Umum Penanganan Kasus Gawat Darurat
Dalam prinsip umum, petugas kesehatan dan pasien adalah sama –
sama subjek, sebagai mitra yang bekerja sama dalam menangani suatu
kondisi suatu kasus kegawatdaruratan (Maryunani A dan Eka P, 2013: 3– 6).
a. Stabilisasi pasien
Setelah kita mengenali kondisi kegawatdaruratan, lakukan stabilisasi
keadaan pasien sebelum melakukan rujukan. Elemen – elemen penting
dalam stabilisasi pasien:
b. Menjamin kelancaran jalan nafas, pemulihan respirasi dan sirkulasi.
c. Menghentikan sumber perdarahan dan infeksi
16
d. Mengganti cairan tubuh yang hilang
e. Mangatasi rasa nyeri atau gelisah
f. Terapi cairan
1) Antisipasi ini dilakukan pada tahap awal untuk persiapan jika
kemudian hari penambahan cairan di butuhkan.
2) Pemberian cairan ini harus di perhatikan baik jenis cairan
banyaknya cairan yang diberikan, kecepatan pemberian misalnya
cairan yang sesuai dengan diagnosis.
3) Misalnya pemberian cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang pada kasus syok hipovolemik seperti pada perdarahan
berbeda pada saat pemberian cairan pada syok septik.
g. Resusitasi Jantung Paru (RJP)
3) Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan gabungan penyelamatan
pernafasan (bantuan nafas) dengan kompresi dada eksternal. RJP di
gunakan ketika seseorang mengalami henti jantung dan henti nafas.
1) Dalam melakukan RJP, sebagai seorang penolong harus:
a) Mempertahankan terbukanya jalan nafas (Airway=A)
b) Memberikan nafas untuk pasien (Breathing=B)
c) Mengusahakan kembalinya sirkulasi pasien (Circulation=c)
d) Dalam prinsip RJP selalu mengikutsertakan ABC:
2) Suatu pernafasan tidak ada akan efektif jika jalan nafas tidak
terbuka.
3) Pernafasan buatan tidak efektif pula jika sirkulasi terhenti
4) Darah yang bersikulasi tidak akan efektif, kecuali darah tersebut
teroksigenisasi.
5) Selalu di ingat jika perdarahan dapat mengganggu sirkulasi. Oleh
karena itu jika seorang pasien kehilangan darah terlalu banyak maka
RJP yang dilakukan tidak efektif.
6) Pemantauan kandung kemih
17
a) Dalam pemantauan kandung kemih, sebaiknya menggunakan
kateter untuk mengukur banyaknya urin yang keluar guna
menilai fungsi ginjal dan keseimbangan pemasukan dan
pengeluaran cairan.
b) Jika katerisasi tidak mungkin dilakukan, urin di tampung dan
dicatat kemungkinan terdapat peningkatan konsetrasi urin (urin
berwarna gelap) atau produksi urin berkurang sampai tidak ada
urin sama sekali.
c) Jika produksi urin mula – mula rendah kemudian semakin
bertambah, hal ini menunjukan bahwa kondis pasien membaik.
d) Diharapkan produksi urin paling sedikit 100 ml/4 jam atau
30 ml/ jam.
7) Rujukan
e) Apabila fasilitas medik di tempat kasus diterima terbatas untuk
menyelesaikan kasus dengan tindakan klinik yang adekuat,
maka kasus harus di rujuk ke fasilitas kesehatan lain yang lebih
lengkap
f) Seharusnya sebelum kasus di rujuk, fasilitas kesehatan yang
akan menerima rujukan sudah di hubungi dan di beritahu
terlebih dahulu sehingga persiapan penanganan ataupun
perawatan inap telah dilakukan dan di yakini rujukan kasus
tidak akan ditolak.
g) Tujuan penanggulangan gawat darurat Tujuan penanggulangan
gawat darurat adalah:
(1) Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat,
hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat.
(2) Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih memadai.
18
(3) Penanggulangan korban bencana Penolong harus
mengetahui penyebab kematian agar dapat mencegah
kematian. Berikut ini penyebab kematian, antara lain:
h) Mati dalam waktu singkat (4-6 menit)
i) Mati dalam waktu lebih lama (perlahan-perlahan) (Krisanty et
al., 2016)
19
f. Berperan aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan dengan
keperawatan.
2. Peran dan Fungsi Perawat KMB
Peran dan fungsi perawat khususnya di rumah sakit adalah
memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan melalui berbagai proses
atau tahapan yang harus dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada pasien. Tahapan yang dilakukan tentunya berdasarkan
standar yang diakui oleh pemerintah maupun profesi perawat (Sumijatun,
2011: hal 1). Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan adalah pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan di rumah sakit merupakan komponen terbesar dari sistem
pelayanan kesehatan yang terintegrasi (Kuntoro, 2010)
Pelayanan keperawatan merupakan proses kegiatan natural dan berurutan
yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Pelayanan diberikan karena adanya keterbatasan atau kelemahan fisik dan
mental. Keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju
kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara
mandiri. Kegiatan keperawatan dilakukan dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, pemeliharaan
kesehatan dengan penekanan upaya pelayanan kesehatan sesuai wewenang,
tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga memungkinkan
setiap individu mencapai kemampuan hidup sehat. Tenaga kesehatan yang
paling banyak jumlahnya dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah
sakit dan sering berinteraksi dengan klien adalah perawat (Asmuji, 2012:
hal 1)
20
Menurut Lingkup praktek keperawatan medikal-bedah merupakan bentuk
asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan
fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik
karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan
meliputi perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan;
membantu individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi
sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan
dengan penyakit: mengupayakan pemulihan sampai klien dapat mencapai
kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi
kematian secara bermartabat. Praktek keperawatan medikal bedah
menggunakan langkah-langkah ilmiah pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi; dengan memperhitungkan keterkaitan
komponen-komponen bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan
fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau kecacatan. (Nur hidayah,
2014: hal 417- 418).
Lingkup keperawatan medikal bedah menurut, (Nursalam, 2008 61-
63).
a. Lingkup masalah penelitian pengembangan konsep dan teori
keperawatan masalah penelitian difokuskan pada kajian teori-teori yang
sudah ada dalam upaya meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan
adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta
kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.
Ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan: manusia, individu (yang
mendapatkan asuhan keperawatan) keperawatan, konsep sakit, aplikasi
tindakan keperawatan. Menurut (Nursalam, 2008: hal 16)
1) Manusia, penerima asuhan keperawatan adalah manusia, individu,
kelommpok, komunitas, atau social. Masing-masing diperlakukan
oleh perawat sebagai sistem adaptasi yang holistic dan terbuka.
(Nursalam, 2008: hal)
21
2) Keperawatan, bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun
sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan social agar dapat
mencapai derajat kesehatan yang optimal. (Nursalam,2008)
22
dilaksanakannya pendidikan keperawatan secara
professional, maka perawat lebih cendrung untuk
melaksanakan perannya secara rutin dan menunggu perintah
dari dokter. Mereka cendrung untuk menolak terhadap
perubahan ataupun sesuatu yang baru dalam melaksanakan
perannya secara professional.
2. Rendahnya rasa percaya diri /harga diri (Low self-
confidenceself)
Banyak perawat yang tidak melihat dirinya sebagai sumber
informasi dari klien. Perasaan rendah diri/kurang percaya
diri tersebut timbul karena rendahnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi yang kurang memadai serta
sistem pelayanan Indonesia yang menempatkan perawat
sebagai warga negara kelas dua. Stigma inilah yang
membuat perawat dipandang tidak cukup memiliki
kemampuan yang memadai dan kewenangan dalam
pengambilan kepeutusan di bidang pelayanan kesehatan.
3. Kurangnya pemahaman dan sikap untuk melaksanakan riset
keperawatan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis,
lebih dari 90% perawat tidak melaksanakan perannya dalam
melaksanakan riset. Hal ini lebih disebabkan oleh:
pengetahuan/keterampilan riset yang sangat kurang,
keterbatasan waktu, tidak adanya anggaran karena
kebijakan yang kurang mendukung pelaksanaan riset. Baru
pada tahun 2000-an, pusdiknakes memberikan kesempatan
kepada para perawat untuk melaksanakan riset, itupun
hasilnya memberi masih dipertanyakan karena banyak hasil
yang ada lebih lebih mengarah pada riset kesehatan secara
23
umum. Riset tentang keperawatan hampir belum tersentuh.
Faktor lain yang sebenarnya sangat memperihatinkan adalah
tugas ahir yang diberikan kepada mahasiswa keperawatan
bukan langkah-langkah riset secara ilmiah, tetapi lebih
menekankan pada laporan kasus per kasus.
4. Pendidikan keperawatan hanya difokuskan pada pelayanan
kesehatan yang sempit
Pembinaan keperawatan dirasakan kurang memenuhi
sasaran dalam memenuhi tuntutan perkembangan zaman.
Pendidikan keperawatan dianggap sebagai suatu objek
untuk kepentingan tertentu dan tidak dikelola secara
professional. Kurikulum yang diterapkan lebih
mengarahkan perawat tentang how to work and apply,
bukan how to think and do criticall.
5. Rendahnya standar gaji bagi perawat Gaji perawat,
khususnya yang bekerja di instansi pemerintah dirasakan
sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain, baik
Asia ataupun Amerika. Keadaan ini berdampak terhadap
kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
yang professional.
6. Sangat minimnya perawat yang menduduki pimpinan di
institusi kesehatan
Masalah ini sangat krusial bagi pengembangan profesi
keperawatan, karena sistem sangat berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan yang baik. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi perkembangan keperawatan di Indonesia,
karena dampaknya semua kebijakan yang ada biasanya
kurang berpihak terhadap kebutuhan keperawatan.
24
BAB IV
LAPORAN PENCAPAIAN TARGET PKM VI
4.1 Target
Adapun target yang harus dicapai oleh mahasiswa merupakan
kompetensi mata kuliah Blok Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan
Medikal Bedah III.
25
5. Mampu melakukan perawatan WSD
6. Mampu melakukan pengamblan darah arteri dan interpretasi
7. Mampu melakukan perawatan tracheostomi
8. Mampu melakukan tourniquet test
9. Mampu melakukan pemasangan transfusi
10. Mampu melakukan injeksi subkutan
11. Mampu melakukan pemeriksaan GDS
12. Mampu melakukan pemeriksaan NGT
13. Mampu melakukan bilas lambung
14. Mampu melakukan wash out
15. Mampu menentukan jenis dan jumlah kalori
16. Mampu melakukan body movement
17. Mampu melakukan ambulasi dini
18. Mampu melakukan fiksasi dan imobilisasi
19. Mampu melakukan ROM exercise
20. Mampu melakukan wound care
21. ,a,pu melakukan irigasi mata
22. Mampu melakukan tets mata
23. Mampu melakukan irigasi telinga
24. Mampu melakukan tetes telinga
25. Mampu melakukan management nyeri
26
Pencapaian Target
1. Ruang Cendana
2. Rung Bougenvile
3. Ruang ICU
4. Ruang IGD
5. Poli Mata
6. Poli THT
27
Jantung
Paru/BHD
3 Mampu 1 5 5 5 2 3 3 1 1
melakukan
Manajemen
Syok
4 Mampu 3 3 3 3 3 3 3 5 5
Melaksanakan
Triase
5 Mampu 3 8 8 8 8 8 8 5 5
melakukan
EKG dan
Interpretasi
Mampu 3 4 4 4 8 8 8 3 3
6 melakukan
Transfortasi
Pasien
7 Mampu 1 - - - 1 - - 1 1
melakukan
Pengukuran
JVP
8 Mampu 1 8 8 8 8 8 8 2 2
Pengaplikasian
Syiring pump
dan infus
pump
9 Mampu 1 - - - - - - -
melakukan
28
manajemen
ketoasidosis
diabetikum
10 Mampu 1 4 4 4 2 1 1 1 1
melakukan
manajemen
stroke
11 Mampu 1 - - - 1 1 1 - -
melakukan
manajemen
luka bakar
12 Mampu 2 4 4 4 2 2 2 2 2
melakukan
balut bidai.
13 Mahasiswa 1
mampu
melakukan
manajemen
klien dengan
terpasang
ventilator
29
Target Nama Mahasiswa
yang
N
Target harus Sr Suc Syif Ted Vin Wula Wula Wind
o
dicapa i i a i a nP nS i
i
Keperawatan Medikal Bedah
1 Mampu 2 3 3 3 8 8 8 8 8
melakukan
pemasangan
infus
2 Mampu 2 8 8 8 8 8 8 8 8
melakukan
terapi intra
vena
3 Mampu 2 1 1 1 1 - - 2 2
melakukan
suctioning
4 Mampu 4 8 8 8 8 8 8 4 4
melakukan
terapi
oksigen
5 Mampu 1 - - - - - - - -
melakukan
perawatan
WSD
6 Mampu 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30
melakukan
pengambila
n darah
arteri &
interpretasi
AGD
7 Mampu 1 - - - - - - - -
melakukan
perawatan
trakheostom
i
8 Maampu 2 1 1 1 - - - - -
melakukan
tourniquet
test
9 Mampu 1 8 8 8 5 5 5 2 2
melakukan
pemasangan
tranfusi
10 Mampu 2 8 8 8 8 8 8 2 2
melakukan
injeksi
subkutan
11 Mampu 2 8 8 8 8 8 8 8 8
melakukan
pemeriksaan
GDS
12 Mampu 1 2 2 2 2 1 1 1 1
31
melakukan
pemasangan
NGT
13 Mampu 1 3 3 3 2 1 1 1 1
melakukan
bilas
lambung
14 Mampu 1 - - - - - - - -
melakukan
wash out
15 Mampu 1 - - - - - - - -
menentukan
jenis dan
jumlah
kalori
16 Mampu 1 6 6 6 8 8 8 1 1
melakukan
body
movement
17 Mampu 1 8 8 8 6 6 6 2 2
melakukan
ambulasi
dini
18 Mampu 1 - - - 2 6 6 2 2
melakukan
fiksasi dan
imobilisasi
19 Mampu 1 5 5 5 5 8 8 2 2
32
melakukan
ROM
exercise
20 Mampu 1 3 3 3 2 4 4 2 2
melakukan
wound care
21 Mampu 1 1 1 1 1 1 1 1 1
melakukan
irigasi mata
22 Mampu 1 6 6 1 2 2 2 2 2
melakukan
tetes mata
23 Mampu 1 1 1 1 2 3 3 1 1
melakukan
irigasi
telinga
24 Mampu 1 1 1 1 2 1 1 1 1
melakukan
tetes telinga
25 Mampu 1 5 5 4 8 8 8 2 2
melakukan
pain
management
33
GRAFIK PENCAPAIAN TARGET KELOMPOK 1
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pengkajian
gawat darurat di IGD yang mencapai target sebanyak 100%
34
Mampu melakukan RJP
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan RJP yang
mencapai target sebanyak 25%
3. Mampu melakukan manajmen syok
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
35
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
syok yang mencapai target sebanyak 100%
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P WulanS Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan triase yang
mencapai target sebanyak 100%.
5. Mampu melakukan EKG dan Interpretasi
36
Mampu melakukan EKG dan Interpretasi
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan EKG dan
Interpretasi yang mencapai target sebanyak 100%.
37
Mampu melakukan transportasi pasien
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wuan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan transportasi
pasien yang mencapai target sebanyak 100%.
7. Mampu melakukan pengukuran JVP
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S
38
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukanpengukuran
JVP yang mencapai target sebanyak 37,5%.
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan syiring
pump dan infuse pump yang mencapai target sebanyak 100%.
9. Mampu melakukan manajmen ketoasidosis diabetikum
39
Mampu melakukan manajmen ketoasidosis diabetikum
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
ketosidosis diabetikum yang mencapai target sebanyak 0%.
40
Mampu manajmen stroke
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
stroke yang mencapai target sebanyak 100%.
11. Mampu melakukan manajmen luka bakar
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Column2 Column1
41
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target manajmen luka bakar
yang mencapai target sebanyak 37,5%.
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan balut bidai
yang mencapai target sebanyak 100%.
13. Mampu melakukan manajmen klien dengan terpasang ventilator
42
Mampu melakukan manajmen klien dengan terpasang ventilator
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan transportasi
pasien yang mencapai target sebanyak 0%.
43
Mampu melakukan pemasangan infuse
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
infuse yang mencapai target sebanyak 100%.
15. Mampu melakukan terapi intra vena
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
44
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan terapi intra
vena yang mencapai target sebanyak 100%.
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan suctioning
yang mencapai target sebanyak 25%
17. Mampu melakukan terapi oksigen
45
Mampu melakukan terapi oksigen
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan terapi
oksigen yang mencapai target sebanyak 100%.
46
Mampu melakukan perawatan WSD
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
WSD yang mencapai target sebanyak 0%.
19. Mampu melakukan pengambilan darah arteri dan interpretasi AGD
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
47
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan
pengambilan darah arteri dan interpretasi AGD yang mencapai target
sebanyak 100%.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
trakheostomi yang mencapai target sebanyak 0%.
21. Mampu melakukan tourniquet test
48
Mampu melakukan torniquet test
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tourniquet
test yang mencapai target sebanyak 37,5%.
49
Mampu melakukan pemasangan transfusi
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
transfusi yang mencapai target sebanyak 100%.
23. Mampu melakukan injeksi subkutan
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
50
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan injeksi
subkutan yang mencapai target sebanyak 100%.
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan
pemeriksaan GDS yang mencapai target sebanyak 100%.
25. Mampu melakukan pemasangan NGT
51
Mampu melakukan pemasangan NGT
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
NGT yang mencapai target sebanyak 100%.
52
Mampu melakukan bilas lambung
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan bilas
lambung yang mencapai target sebanyak 100%.
27. Mampu melakukan wash out
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Column2 Column1
53
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan wash out
yang mencapai target sebanyak 0%.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan jenis dan
jumlah kalori yang mencapai target sebanyak 0%.
29. Mampu melakukan body movement
54
Mampu melakukan body movement
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan body
movement yang mencapai target sebanyak 100%.
55
Mampu melakukan ambulasi dini
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan ambulasi
dini yang mencapai target sebanyak 100%.
31. Mampu melakukan fiksasi dan imobilisasi
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Column2 Column1
56
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan fiksasi dan
imobilisasi yang mencapai target sebanyak 62,5%.
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan ROM
exercise yang mencapai target sebanyak 100%.
33. Mampu melakukan wound care
57
Mampu melakukan wound care
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan wound care
yang mencapai target sebanyak 100%.
58
Mampu melakukan irigasi mata
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan irigasi mata
yang mencapai target sebanyak 100%.
35. Mampu melakukan tetes mata
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
59
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tetes mata
yang mencapai target sebanyak 100%.
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan s Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan irigasi
telinga yang mencapai target sebanyak 100%.
37. Mampu melakukan tetes telinga
60
Mampu melakukan tetes telinga
2.5
1.5
0.5
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tetes telinga
yang mencapai target sebanyak 100%.
61
Mampu melakukan pain manajmen
9
0
Sri Suci Syifa Tedi Vina Wulan P Wulan S Windi
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pain
manajmen yang mencapai target sebanyak 100%.
62
PENCAPAIAN TARGET KELOMPOK 2
63
melakukan
Transfortasi
Pasien
7 Mampu 1 - - - 1 - - 1 1
melakukan
Pengukuran
JVP
8 Mampu 1 8 8 8 8 8 8 2 2
Pengaplikasi
an Syiring
pump dan
infus pump
9 Mampu 1 - - - - - - -
melakukan
manajemen
ketoasidosis
diabetikum
10 Mampu 1 4 4 4 2 1 1 1 1
melakukan
manajemen
stroke
11 Mampu 1 - - - 1 1 1 - -
melakukan
manajemen
luka bakar
12 Mampu 2 4 4 4 2 2 2 2 2
melakukan
balut bidai.
64
13 Mahasiswa 1
mampu
melakukan
manajemen
klien dengan
terpasang
ventilator
65
terapi
oksigen
5 Mampu 1 - - - - - - - -
melakukan
perawatan
WSD
6 Mampu 1 1 1 1 1 1 1 1 1
melakukan
pengambila
n darah
arteri &
interpretasi
AGD
7 Mampu 1 - - - - - - - -
melakukan
perawatan
trakheosto
mi
8 Maampu 2 1 1 1 - - - - -
melakukan
tourniquet
test
9 Mampu 1 8 8 8 5 5 5 2 2
melakukan
pemasanga
n tranfusi
10 Mampu 2 8 8 8 8 8 8 2 2
melakukan
66
injeksi
subkutan
11 Mampu 2 8 8 8 8 8 8 8 8
melakukan
pemeriksaa
n GDS
12 Mampu 1 2 2 2 2 1 1 1 1
melakukan
pemasanga
n NGT
13 Mampu 1 3 3 3 2 1 1 1 1
melakukan
bilas
lambung
14 Mampu 1 - - - - - - - -
melakukan
wash out
15 Mampu 1 - - - - - - - -
menentuka
n jenis dan
jumlah
kalori
16 Mampu 1 6 6 6 8 8 8 1 1
melakukan
body
movement
17 Mampu 1 8 8 8 6 6 6 2 2
melakukan
67
ambulasi
dini
18 Mampu 1 - - - 2 6 6 2 2
melakukan
fiksasi dan
imobilisasi
19 Mampu 1 5 5 5 5 8 8 2 2
melakukan
ROM
exercise
20 Mampu 1 3 3 3 2 4 4 2 2
melakukan
wound care
21 Mampu 1 1 1 1 1 1 1 1 1
melakukan
irigasi
mata
22 Mampu 1 6 6 6 2 2 2 2 2
melakukan
tetes mata
23 Mampu 1 1 1 1 2 3 3 1 1
melakukan
irigasi
telinga
24 Mampu 1 1 1 1 2 1 1 1 1
melakukan
tetes
telinga
68
25 Mampu 1 5 5 5 8 8 8 2 2
melakukan
pain
manageme
nt
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pengkajian
gawat darurat di IGD yang mencapai target sebanyak 100%
69
2. Mampu melakukan RJP
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan RJP yang
mencapai target sebanyak 100%
3. Mampu melakukan manajmen syok
70
Mampu manajmen syok
6
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
syok yang mencapai target sebanyak 100%
71
Mampu melakukan triase
6
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan triase yang
mencapai target sebanyak 100%.
5. Mampu melakukan EKG dan Interpretasi
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
72
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan EKG dan
Interpretasi yang mencapai target sebanyak 100%.
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan transportasi
pasien yang mencapai target sebanyak 100%.
7. Mampu melakukan pengukuran JVP
73
Mampu melakukan pengkuran JVP
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukanpengukuran
JVP yang mencapai target sebanyak 37,5%.
74
Mampu melakukan syiring pump dan infus pump
9
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan syiring
pump dan infuse pump yang mencapai target sebanyak 100%.
9. Mampu melakukan manajmen ketoasidosis diabetikum
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
75
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
ketosidosis diabetikum yang mencapai target sebanyak 0%.
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
stroke yang mencapai target sebanyak 100%.
11. Mampu melakukan manajmen luka bakar
76
Mampu melakukan manajmen luka bakar
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target manajmen luka bakar
yang mencapai target sebanyak 37,5%.
77
Mampu melakukan balut bidai
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan balut bidai
yang mencapai target sebanyak 100%.
13. Mampu melakukan manajmen klien dengan terpasang ventilator
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Column2 Column1
78
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan transportasi
pasien yang mencapai target sebanyak 0%.
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
infuse yang mencapai target sebanyak 100%.
15. Mampu melakukan terapi intra vena
79
Mampu melakukan terapi intra vena
9
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan terapi intra
vena yang mencapai target sebanyak 100%.
80
Mampu melakukan suctioning
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan suctioning
yang mencapai target sebanyak 25%
17. Mampu melakukan terapi oksigen
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
81
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan terapi
oksigen yang mencapai target sebanyak 100%.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
WSD yang mencapai target sebanyak 0%.
19. Mampu melakukan pengambilan darah arteri dan interpretasi AGD
82
Mampu melakukan pengambilan darah arteri dan interpretasi AGD
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan
pengambilan darah arteri dan interpretasi AGD yang mencapai target
sebanyak 100%.
83
Mampu melakukan perawatan trakheostomi
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
trakheostomi yang mencapai target sebanyak 0%.
21. Mampu melakukan tourniquet test
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
84
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tourniquet
test yang mencapai target sebanyak 37,5%.
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
transfusi yang mencapai target sebanyak 100%.
23. Mampu melakukan injeksi subkutan
85
Mampu melakukan injeksi subkutan
9
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan injeksi
subkutan yang mencapai target sebanyak 100%.
86
Mampu melakukan pemeriksaan GDS
9
0
Yupita Lingga Dian Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan
pemeriksaan GDS yang mencapai target sebanyak 100%.
25. Mampu melakukan pemasangan NGT
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin
87
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
NGT yang mencapai target sebanyak 100%.
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan bilas
lambung yang mencapai target sebanyak 100%.
27. Mampu melakukan wash out
88
Mampu melakukan wash out
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan wash out
yang mencapai target sebanyak 0%.
89
Mampu melakukan jenis dan jumlah kalori
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan jenis dan
jumlah kalori yang mencapai target sebanyak 0%.
29. Mampu melakukan body movement
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
90
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan body
movement yang mencapai target sebanyak 100%.
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan ambulasi
dini yang mencapai target sebanyak 100%.
31. Mampu melakukan fiksasi dan imobilisasi
91
Mampu melakukan fiksasi dan imobilisasi
7
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan fiksasi dan
imobilisasi yang mencapai target sebanyak 62,5%.
92
Mampu melakukan ROM exercise
9
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan ROM
exercise yang mencapai target sebanyak 100%.
33. Mampu melakukan wound care
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
93
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan wound care
yang mencapai target sebanyak 100%.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan irigasi mata
yang mencapai target sebanyak 100%.
35. Mampu melakukan tetes mata
94
Mampu melakukan tetes mata
7
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tetes mata
yang mencapai target sebanyak 100%.
95
Mampu melakukan irigasi telinga
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan irigasi
telinga yang mencapai target sebanyak 100%.
37. Mampu melakukan tetes telinga
1.5
0.5
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
96
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tetes telinga
yang mencapai target sebanyak 100%.
0
Yupita Lingga Wulandari Fitri Ayu Asep Arin Epin
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pain
manajmen yang mencapai target sebanyak 100%.
97
PENCAPAIAN TARGET KELOMPOK 3
1. Ruang Cempaka
2. Rung Bougenvile
3. Ruang ICU
4. Ruang IGD
5. Poli Mata
6. Poli THT
98
Paru/BHD
3 Mampu 1 3 3 1 3 3 3 3
melakukan
Manajemen
Syok
4 Mampu 3 3 3 3 4 3 3 3
Melaksanakan
Triase
5 Mampu 3 4 4 6 8 7 7 7
melakukan
EKG dan
Interpretasi
6 Mampu 3 1 1 3 3 8 8 8
melakukan
Transfortasi
Pasien
7 Mampu 1 1 1 1 1 0 0 0
melakukan
Pengukuran
JVP
8 Mampu 1 2 2 7 8 8 8 8
Pengaplikasian
Syiring pump
dan infus pump
9 Mampu 1 0 0 0 0 0 0 0
melakukan
manajemen
ketoasidosis
99
diabetikum
10 Mampu 1 0 0 3 3 3 3 3
melakukan
manajemen
stroke
11 Mampu 1 0 0 1 1 1 1 1
melakukan
manajemen
luka bakar
12 Mampu 2 1 2 2 2 2 2 2
melakukan
balut bidai.
13 Mahasiswa 1 0 0 1 0 0 0 0
mampu
melakukan
manajemen
klien dengan
terpasang
ventilator
100
infus
2 Mampu 2 3 3 9 9 8 8 8
melakukan
terapi intra
vena
3 Mampu 2 0 0 1 1 0 0 0
melakukan
suctioning
4 Mampu 4 5 5 4 8 8 8 8
melakukan
terapi oksigen
5 Mampu 1 0 0 0 0 0 0 0
melakukan
perawatan
WSD
6 Mampu 1 1 1 1 1 1 1 1
melakukan
pengambilan
darah arteri &
interpretasi
AGD
7 Mampu 1 0 0 0 0 0 0 0
melakukan
perawatan
trakheostomi
8 Maampu 2 1 1 0 1 0 0 0
melakukan
tourniquet test
101
9 Mampu 1 2 2 3 2 5 5 5
melakukan
pemasangan
tranfusi
10 Mampu 2 2 2 3 3 8 8 8
melakukan
injeksi
subkutan
11 Mampu 2 5 5 8 8 8 8 8
melakukan
pemeriksaan
GDS
12 Mampu 1 1 1 2 2 1 1 1
melakukan
pemasangan
NGT
13 Mampu 1 0 0 2 2 1 1 1
melakukan
bilas lambung
14 Mampu 1 0 0 0 0 0 0 0
melakukan
wash out
15 Mampu 1 0 0 0 0 0 0 0
menentukan
jenis dan
jumlah kalori
16 Mampu 1 1 1 0 6 8 8 8
melakukan
102
body
movement
17 Mampu 1 1 1 2 1 6 6 6
melakukan
ambulasi dini
18 Mampu 1 1 1 1 1 6 6 6
melakukan
fiksasi dan
imobilisasi
19 Mampu 1 1 1 3 8 8 8 8
melakukan
ROM exercise
20 Mampu 1 3 3 2 2 4 4 4
melakukan
wound care
21 Mampu 1 1 1 1 1 2 2 2
melakukan
irigasi mata
22 Mampu 1 1 1 2 2 2 2 2
melakukan
tetes mata
23 Mampu 1 1 1 1 2 3 3 3
melakukan
irigasi telinga
24 Mampu 1 1 1 1 1 3 3 3
melakukan
tetes telinga
25 Mampu 1 2 2 4 2 8 8 8
103
melakukan
pain
management
3.5
2.5
Jumlah Target Harus Dicapai
2 Column1
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pengkajian
gawat darurat di IGD yang mencapai target sebanyak 100%. Target yang harus
dicapai adalah 2, dari keseluruhan mahasiswa dapat mencapai target 2 dan dapat
melebihi pencapaian dari target yeng telah ditentukan. Pengkajian pada pasien
gawat darurat dilakukan secara mandiri dan observasi. Pengkajian yang
dilakukan secara mandiri dilakukan pada pasien yang menjadi kasus yang
diambil oleh mahasiswa di ruang IGD.
104
4.5
3.5
2.5
Jumlah Target Harus Dicapai
2 Column1
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan RJP yang
mencapai target sebanyak 71%. Dua mahasiswa tidak dapat memenuhi target
RJP dikarenakan saat berdinas tidak menemukan pasien yang harus dilakukan
RJP. Adapun RJP hanya dilakukan secara observasi dan tidak ada yang
dilakukan secara mandiri.
2.5
2
Jumlah Target Harus Dicapai
1.5 Column1
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
105
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajamen
syok yang mencapai target sebanyak 100%. Mahasiswa mampu melakukan
manajeman syok secara mandiri dan ditemani oleh perawat, yaitu pada pasien
luka bakar dengan syok hipovolemi di ruang IGD. Selanjutnya, manajemen syok
dilakukan secara observasi yaitu di ruang ICU pada pasien dengan syok
kardiogenik dan syok sepsis.
3.5
2.5
Jumlah Target Harus Dicapai
2 Column1
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan triase yang
mencapai target sebanyak 100%. Seluruh mahasiswa mampu mencapai target
yang telah ditetapkan. Triase dilakukan secara mandiri di ruang IGD. Setiap
dinas di IGD mahasiswa melakukan triase pada pasien yang baru datang. Di
Ruang IGD RSUD 45 Kuningan menggunakan sistem ACS, yang membagi
pasien kedalam lima kategori, yairu merah, orange, kuning, biru dan hijau.
106
9
5
Jumlah Target Harus Dicapai
4 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan EKG dan
Interpretasi yang mencapai target sebanyak 100%. Pemeriksaan EKG selalu
dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa, yaitu di Ruang Cempaka, IGD dan
Bougenvile.
5
Jumlah Target Harus Dicapai
4 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis:
107
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan transportasi
pasien yang mencapai target sebanyak 71%. Transfortasi pasien dilakukan secara
mandiri di Ruang Cempaka, IGD, ICU dan Bougenville. Transportasi dilakukan
pada pasien dengan kelemahan fisik, lanjut usia, dan pasien dengan gangguan
mobilitas fisik.
0.8
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pengukuran
JVP yang mencapai target sebanyak 51%. Pengukuran JVP dilakukan secara
mandiri oleh mahasiswa kepada pasien saat dilakukan pengkajian
kegawatdaruratan pada pasien. Pasien yang dilakukan JVP adalah pasien yang
dijadikan kasus yang diambil oleh mahasiswa di Ruang IGD.
108
9
5
Jumlah Target
4 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan syiring pump
dan infuse pump yang mencapai target sebanyak 100%. Melakukan syringe dan
infuse pump dilakukan secara mandiri, yaitu di Ruang Cempaka dan ICU.
Mahasiswa memberi obat vascon dan dobutamine pada syring pump yang
bertujuan untuk menstabilkan tekanan darah pasien.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
109
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
ketosidosis diabetikum yang mencapai target sebanyak 0%. Tidak tercapainya
target karena selama praktik di setiap ruangan tidak ditemukan pasien dengan
kasus KAD, sehingga mahasiswa tidak melakukan manajeman KAD.
2.5
2
Jumlah Target
1.5 Column1
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan manajmen
stroke yang mencapai target sebanyak 71%. Manajamen stroke dilakukan secara
mandiri dan observasi oleh mahasiswa di Ruang Cempaka dan ICU.
110
Mampu melakukan manajmen luka bakar
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target manajemen luka bakar
yang mencapai target sebanyak 71%. Mahasiswa melakukan manajeman luka
bakar di Ruang IGD pada pasien luka bakar 36% kategori derajat III. Mahasiswa
melakukan manajemen luka bakar (electric injury) bersama dengan perawat yaitu
dengan memaksimalkan pemasukan atas cairan yang hilang dan membersihkan
luka serta melakukan hecting pada beberapa bagian yang robek.
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
111
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan balut bidai
yang mencapai target sebanyak 92%. Balut bidai dilakukan secara mandiri dan
observasi di Ruang Bougenville dan IGD.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan transportasi
pasien yang mencapai target sebanyak 14%. Manajemen klien yang terpasang
ventilator dilakukan secara observasi di Ruang ICU.
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
112
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
infuse yang mencapai target sebanyak 100%. Seluruh mahasiswa mampu
melakukan pemasangan infuse dengan observasi dan seluruh mahasiswa juga
melakukan pemasangan infuse secara mandiri yaitu di Ruang Cempaka, Ruang
Cendana, Ruang Bougenville, IGD, dan ICU. Pemasangan infuse dilakukan baik
pada pasien yang harus diinfuse saat pertama datang, atau pada pasien yang harus
dilakukan infuse ulang karena terjadi flebitis.
10
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Devita Erien
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan terapi intra
vena yang mencapai target sebanyak 100%. Seluruh mahasiswa mampu
melakukan terapi intravena dengan mandiri. Terapi intravena yang dilakukan
berupapemberian obat melalui intravena. Sebelum diberikan obat, mahasiswa
memperhatikan prinsip 6 benar pemberian obat, yaitu benar nama pasien, benar
obat, benar waktu pemberian, benar rute pemberian, benar dosis yang diberikan,
benar dokumentasi.
113
2.5
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Devita Erien
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan suctioning
yang mencapai target sebanyak 7%. Suctioning hanya dicapai oleh dua
mahasiswa, adapun target yang dicapai tidak dapat memenuhi jumlah target yang
harus dicapai. Suctioning hanya dilakukan secara observasi oleh mahsiswa,
karena tindakan suctioning dilakukan langsung oleh dokter. Suctioning dilakukan
di Ruang ICU pada tanggal 19 Februari 2020.
5
Jumlah Target Harus Dicapai
Target Tercapai
4
Column1
3
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien
114
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan terapi oksigen
yang mencapai target sebanyak 100%. Seluruh mahasiswa mampu mencapai
target melakukan terapi oksigen. Terapi oksigen dilakukan secara mandiri oleh
seluruh mahasiswa. Jenis terapi yang oksigen yang diberikan kepadapasien
ditentukan berdasarkan respirasi rate atau sesak yang dirasakan oleh pasien dan
status oksigen yang ada pada pasien. Jenis terapi oksigen yang diberikan adalah,
nasal kanul, simple mask dan non rebreathing mask.
0.8
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Aerien
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
WSD yang mencapai target sebanyak 0%. Saat dinas, mahasiswa tidak
menemukan pasien yang terpasang WSD, sehingga perawatan WSD tidak dapat
dilakukan oleh seluruh mahasiswa.
115
Mampu melakukan pengambilan darah arteri dan interpretasi AGD
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pengambilan
darah arteri dan interpretasi AGD yang mencapai target sebanyak 100%.
Mahasiswa hanya mampu mengobservasi pengambilan darah arteri, tetapi
mahasiswa mampu mengetahui teori dan SOP pengambilan darah ateri dan
fungsi mengambilan darah arteri. Selain itu mahasiswa dapat menginterpretasi
AGD secara mandiri yaitu dengan melihat nilai pH, pCO2, HCO3
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Column2 Column1
Analisis :
116
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
trakheostomi yang mencapai target sebanyak 0%. Mahasiswa tidak dapat
melakukan perawatan trakheostomi karena disetiap ruangan yang digunakan
praktik tidak ada pasien yang dilakukan perawatan tracheostomi.
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tourniquet test
yang mencapai target sebanyak 7%. Mahasiswa yang dapat mencapai target
hanya 2 orang. Tourniquet test dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa kepada
pasien yang menjadi kelolaan mahasiswa. Pasien tersebut didiagnosa suspect DF,
sehingga untuk membuktikannya dilakukan pemeriksaan tourniquet dan dilihat
seberapa banyak petekie yang muncul dari pemeriksaan tersebut.
117
6
3 Series 1
Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
transfusi yang mencapai target sebanyak 100%. Dari target 1 yang harus dicapai,
mahasiswa mampu melakukan lebih dari 1. Pemasangan transfusi dilakukan oleh
mahasiswa secara mandiri pada pasien anemia dengan nilai Hb kurang dari
normal. Sebelum dilakukan transfusi, mahasiswa memperhatikan terlebih dahulu
hal-hal yang harus dilihat sebelum pemberian transfusi, seperti nama pasien,
golongan darah, jenis darah serta tanggal expired darah yang akan diberikan.
5
Jumlah Target
4 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien
Analisis :
118
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan injeksi
subkutan yang mencapai target sebanyak 100%. Mahasiswa mampu melakukan
pemberian injeksi subkutan lebih dari target. Seluruh mahasiswa melakukan
injeksi subkutan secara mandiri. Yaitu pada pasien dengan kadar gula darah yang
tinggi (hiperglikemia) yang harus diberikan suntuk insulin untuk menstabilkan
kadar glukosa dalam darah. Pemberian injeksi subkutan dilakukan di Ruang
Cempaka, Cendana, Bougenvile dan IGD.
5
Jumlah Target Harus Dicapai
4 Column1
0
Cria Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemeriksaan
GDS yang mencapai target sebanyak 100%. Seluruh mahasiswa mampu
melakukan pemeriksaan GDS secara mandiri. Pemeriksaan GDS dilakukan di
Ruang Cempaka, Cendana, Bougenville, IGD dan ICU.
119
Mampu melakukan pemasangan NGT
2.5
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pemasangan
NGT yang mencapai target sebanyak 100%. Pemasangan NGT dilakukan secara
mandiri oleh Ari, selebihnya mahasiswa hanya dapat mengobservasi pemasangan
NGT. Pemasangan NGT dilakukan di ruang Cempaka, ICU dan IGD.
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan bilas lambung
yang mencapai target sebanyak 71%. Bilas lambung hanya dilakukan
perawatannya saja, perawatan bilas lambung dilakukan secara mandiri oleh
mahasiswa yang dapat mencapai target.
120
27. Mampu Melakukan Wash Out
Mampu melakukan wash out
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Column2 Column1
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan perawatan
wash out yang mencapai target sebanyak 0%. Mahasiswa tidak dapat
melakukan perawatan trakheostomi karena disetiap ruangan yang digunakan
praktik tidak ada pasien yang dilakukan perawatan wash out.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
121
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target menentukan jumlah
dan jenis kalori yang mencapai target sebanyak 0%. Mahasiswa tidak dapat
melakukan target tersebut karena jumlah dan jenis kalori sudah ditentukan
oleh ahli gizi.
5
Jumlah Target Harus Dicapai
4 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan body
movement yang mencapai target sebanyak 91%. 6 mahasiswa mampu
melakukan body movement dan mencapai target. Body movement dilakukan
secara mandiri oleh mahasiswa untuk membantu memnindahkan pasien dari
tempat tidur atau ke tempat tidur.
4
Jumlah Target Harus Dicapai
3 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
122
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan ambulasi
dini yang mencapai target sebanyak 100%.
4
Jumlah Target Harus Dicapai
3 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan fiksasi dan
imobilisasi yang mencapai target sebanyak 100%. Seluruh mahasiswa hanya
mampu mengobservasi fiksasi dan imobilisasi.
5
Jumlah Target Harus Dicapai
4 Column1
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien
Analisis :
123
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan ROM
exercise yang mencapai target sebanyak 100%. ROM exercise dilakukan
secara mandiri oleh mahasiswa terutama pada pasien dengan gangguan
mobilitas fisik, agar memastikan pasien selalu melakukan pergerakan untuk
mencegah dekubitus akibat tirah baring.
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan wound care
yang mencapai target sebanyak 100%. Mahasiswa melakukan perawatan luka
di Ruang Bougenville secara observasi terlebih dahulu kemudian dilakukan
secara mandiri. Adapun perawatan luka yang dilakukan adalah kepada pasien
yang telah menjalni operasi BPH, operasi ginjal, appendiksitis dan post ORIF
femur sinistra 1/3 distal.
124
2.5
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan irigasi mata
yang mencapai target sebanyak 100%. Irigasi mata hanya dilakukan secara
observasi, karena proses irigasi mata dilakukan langsung oleh dokter.
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tetes mata
yang mencapai target sebanyak 100%. Pemberian tetes mata dilakukan secara
mandiri oleh seluruh mahasiswa. Pemberian obat tetes mata yang benar yaitu
dilakukan pada jarak yang tidak terlalu dekat dengan mata atau hanya sekitar
5 cm.
125
3.5
2.5
2
Jumlah Target Harus Dicapai
1.5 Column1
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan irigasi
telinga yang mencapai target sebanyak 100%. Irigasi hanya dilakukan secara
observasi karena dilakukan langsung oleh dokter.
1.5
0.5
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
126
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan tetes telinga
yang mencapai target sebanyak 100%.
0
Cris Dhina Dian Enok Ari Erien Devita
Analisis :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, pencapaian target melakukan pain
manajmen yang mencapai target sebanyak 100%.
127
128
BAB V
5.1 kesimpulan
5.2 Saran
Pihak Rumah Sakit sudah sangat baik dalam membimbing kami, baik itu
disiplinnya maupun dalam hal bimbingan penerapan teori secara nyata. Hal ini
perlu dipertahankan dan akan lebih baik apabila dapat ditingkatkan lagi baik dari
segi disiplin, pembimbingan dan lain sebagainya. Terutama dalam hal
pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang.
129
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta EGC
Grace, P., & Baerly,N. (2007). At A Glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.
130
Nurarif, A.H., & Kusuma.(2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis & NANDA (NIC-NOC).Edisi Revisi Jilid 1.Yogyakarta :
MediaAction Publishing.
131
LAPORAN PENCAPAI TARGET
Oleh :
Mahasiswa S1 Keperawatan Semester 7
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
(STIKKU)
132
2020
133