LEUKOPLAKIA
Disusun Oleh:
Andre Prawiradinata
G99162128
Periode: 4 – 16 Desember 2017
Pembimbing:
Vita Nirmala Ardanari, drg., Sp.Pros., Sp.KG
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Daftar Isi ii
Pendahuluan iii
Leukoplakia
A. Definisi 1
B. Anatomi 1
C. Epidemiologi 4
D.Etiologi 5
E. Patofisiologi 7
G.Klasifikasi 8
H. Diagnosis 12
I. Penatalaksanaan 12
J. Prognosis 14
Daftar pustaka 16
ii
PENDAHULUAN
iii
LEUKOPLAKIA
A. Definisi
Menurut World Health Organization (WHO), Leukoplakia merupakan lesi
putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat
diangkat dari mukosa mulut secara usapan atau kikisan dan secara klinis maupun
histologis berbeda dengan penyakit lain di dalam mulut serta tidak dapat
dihubungkan dengan sebab fisik atau kimia kecuali penggunaan tembakau
(Neville dan Day, 2002; Saukos, 2008).
B. Anatomi Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka yang merupakan jalan masuk sistem
pencernaan berisi organ asesoris berfungsi dalam proses awal pencernaan.
1
Bagian-bagian yang terdapat pada mulut:
1. Bibir
Tersusun dari otot rangka (orbikularis mulut) dan jaringan ikat.
Permukaan luar bibir yang dilapisi kulit dan mengandung folikel rambut,
kelenjar keringat serta kelenjar subasea. Sedangkan permukaan dalam bibir
adalah membran mukosa.
2
Bagian-bagian gigi:
a. Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas
gusi. Terdiri atas:
1) Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.
2) Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
3) Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
4) Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
5) Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang
rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan
semen gigi.
6) Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi
agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:
a) Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
b) Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
3. Lidah
Lidah dilekatkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua yang berfungsi
untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, atau untuk
pengecapan dan produksi bicara.
3
4. Kelenjar ludah ( glandula sallivatorius)
Kelenjar saliva dibagi atas 2 kelompok, yaitu: kelenjar saliva mayor dan
kelenjar saliva minor. Kelenjar saliva mayor merupakan struktur berpasangan
yang terdiri atas kelenjar parotis, kelenjar submandibular, dan kelenjar
sublingual. Sedangkan kelenjar saliva minor terdiri atas kelenjar labialis,
kelenjar bukalis, kelenjar palatinus (kelenjar Weber), kelenjar retromolar
(kelenjar Carmalat), dan kelenjar lingualis. Kelenjar lingualis dibagi menjadi
3 kelompok, yaitu: inferior apical (kelenjar Blandin Nuhn),taste buds
(kelenjar Ebner), dan kelenjar lubrikasi posterior .
C. Epidemiologi
Estimasi prevalensi global leukoplakia berkisar antara 0,5% - 3,46% dan
perubahan keganasan dari leukoplakia sekitar 0,7% - 2,9% (Feller, 2012).
Leukoplakia banyak ditemukan di India dimana masyarakat banyak merokok
(Petti, 2003). Leukoplakia sering ditemukan pada laki-laki, dan prevalensi
meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut perkiraan, leukoplakia lebih
banyak dijumpai pada laki-laki berusia di atas 40 tahun (Napier, 2008).
4
DAFTAR PUSTAKA
Brouns ER, Baart JA, Bloemena E, Karagozoglu H, van der Waal I (2013). The
relevance of uniform reporting in oral leukoplakia: definition, certainty factor
and staging based on experience with 275 patients. Med Oral Patol Oral Cir
Bucal 18(1):e19-26
Burket. Lesi merah dan lesi putih pada mukosa mulut. Dalam Ilmu Penyakit Mulut,
Diagnosis dan terapi. Alih Bahasa : Drg. P. P. Sianita Kurniawan. Edisi
kedelapan. 1994: 299-316.
Guilgen NGBV, Kang S, Tommasi MHM, Vieira I, Machado MAN, Lima AAS
Kai HL, Ajith DP (2009). Oral white lesions: pitfalls of diagnosis. MJA volume 190.
No. 5. 190: p. 276
16
Kayalvizhi EB, Lakshman VL, Sitra G, Yoga S, Kanmani R, Megalai N (2016). Oral
leukoplakia: A review and its update. Journal of Medicine, Radiology,
Pathology & Surgery 2(2):18-22
Roed-Petersen B, Gupta PC, Pindborg JJ, Singh B (1972). Association between oral
leukoplakia and sex, age, and tobacco habits. Bull World Health
Organ 47:13- 9
Soames JV, Southam JC (1999) Oral Pathology. Oxford: Oxford University of Press.
p: 139-140
Van der Waal, I (2009) Potentially malignant disorders of the oral and oropharyngeal
mucosa; terminology, classification and present concepts of management.
Oral Oncol 45: 317-323
17