mendapat keuntungan besar dengan modal kecil. Tahukah bila bisnis pertanian
yang satu ini tidaklah sulit asalkan kamu tahu betul teknik dasar penerapanya.
Meskipun kamu bukanlah seorang ahli bercocok tanam, asal sudah sedikit
mengerti bagaimana sifat jamur merang pada umumnya, pasti kamu akan
berhasil membudidayakanya.
Memang ada banyak sekali jenis – jenis jamur, namun jamur merang
merupakan salah satu yang paling mudah untuk dipelihara daripada lainya.
Disamping itu juga penggunaan media tanamnya cukup sederhana bisa melalui
media jerami (damen), kapas maupun media kardus.
Nah, kali ini akan dikupas tuntas bagaimana teknik penanaman jamur tersebut
diatas media kardus. Berikut panduan lebih lengkapnya dibawah ini. Simak
baik – baik agar kamu memahami setiap langkahnya.
ninggar12.wordpress.com
1. Persiapan Area (Lahan)
Dalam kasusnya, lahan yang cocok untuk jamur merang yaitu menggunakan
kumbung. Biasanya kumbung dapat dibuat dari bamboo atau kayu. Idealnya,
ukuran kumbung ada yag menyebutkan 6M x 4M dengan tinggi 3,5M.
Kemudian, di dalamnya, cukup untuk ketersediaan 2 baris rak sepanjang 5M x
0,8M (bisa 3-5 tingkatan).
2. Media Tanam
Lalu buat bak kola dari terpal plastic ukuran 4×6 meter. Masukkan pupuk NPK
tadi ke area rendaman kardus dan diamkan selama 5 hari. Selanjutnya ambil
bonggol pisang yang sudah dipotong – potong beserta limbah sayurannya.
Barulah bibit jamur dihancurkan dari botol dan campurkan dengan beras
ketan secukupnya.
4. Pemeliharaan Tanaman
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sektor Pertanian dan Citra Indonesia di Mata
Dunia", https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/30/132000326/sektor-pertanian-dan-citra-
indonesia-di-mata-dunia.
Penulis : Haris Prahara
Penyerapan Gabah
Petani tak Maksimal di
Magelang
Sabtu 13 Januari 2018 00:19 WIB
0
0
Petani memasukan gabah kedalam karung saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin
(20/3).
Foto: Republika/Prayogi
0 Comments
1
2
3
4
5
(2 votes)
Tagged under
Kedu,
E Hermawan
endres5hermawan@gmail.com
Wijayanti mengatakan pihak PUPT (Petugas Pengendali Hama Tanaman) telah melakukan verifikasi
ke lokasi penanaman bibit cabai di daerah Selambu, Citrosono, Grabag, Magelang.
"Kami menemukan lahan seluas 3,9 hektar yang ditanami bibit cabai asal China itu. Ternyata yang
menanamnya dari perseorangan atau kelompok yang tidak tergabung dalam kelompok tani yang
selama ini dibina oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magelang,"kata Wijayanti di Kantor Dinas
Petanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang, Jumat 13 Januari
2017.
Sementara itu hasil penelitian yang didapat dari laborarium di Kedu menyatakan dari lima sampel,
empat positif mengandung virus kuning atau bule dan satu positif bakteri jenis pyctopora.
Saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Magelang melarang perluasan tanaman cabai itu. Menurut
Wijayanti meskipun tidak terlalu berbahaya, tetapi virus kuning (bule) bisa mengurangi hasil panen.
"Virus kuning telah menjadi endemis makanya saya perintahkan agar tidak menambah masalah
lebih lanjut," jelasnya. "Tetapi untuk masalah membongkarnya, itu bukan wewenang kami, pihak
balai karantinalah yang akan berkompetensi dalam hal ini.
Sementara itu menurut salah satu penduduk yang tidak mau disebutkan identitasnya menyebutkan
bahwa lahan yang digunakan adalah lahan sewa. Ada investor China dan orang dari Jogja yang
mendanai semuanya. Luas lahan yang disewa semula diinginkan 5 hektar, tetapi hanya
mendapatkan 3,9 hektar dengan posisi lokasi tersebar. Menurut penduduk setempat, Mj merupakan
perantara yang mencarikan lahan sewa dan pengelolanya adalah Aj yang berasal dari Godean,
Yogyakarta.
BACA: Jateng dan DIY diserang cabai yang diduga bervirus asal China
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek memaparkan tentang temuan cacing parasit di kaleng sarden di ruang rapat
Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2018).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkes Soal Cacing di Kaleng Sarden: Kalau
Cocok dengan Lingkungan di Dalam Perut, Akan
Berbiak, http://www.tribunnews.com/kesehatan/2018/03/29/menkes-soal-cacing-di-kaleng-sarden-kalau-
cocok-dengan-lingkungan-di-dalam-perut-akan-berbiak.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
1. Redaksional
Tugasnya bertanggungjawab terhadap bagus tidaknya koran yang akan diterbitkan. Divisi ini
memiliki beberapa anggota, yakni:
Wartawan : Bertugas mencari, mengumpulkan, dan membuat berita.
Redaktur(editor) : Mengedit dan menyunting berita.
Layout : Menentukan perwajahan dan tata letak foto dalam koran.
2. Percetakan
Di divisi ini, koran akan dicetak setelah melalui layout.
3. Pemasaran
Koran akan dipasarkan. Di pemasaran ada orang yang khusus mengantarkan koran.
4. Iklan
Tugas divisi ini mencari pemasukkan dari orang yang hendak memasang iklan. Pemasaran koran
sangat mempengaruhi, karena orang cenderung memilih memasang iklan di koran yang laris di pasaran.
Dalam melaksanakan tugasnya, wartawan Magelang Ekspres diharuskan mencari sedikitnya 5
sampai 6 berita setiap harinya, dan dalam menuliskan berita seorang wartawan harus netral, dalam arti
lain dia tidak boleh memihak apalagi menghakimi.
Setelah selesai sesi penjelasan dan tanya jawab, saya dan tim dipersilahkan masuk ke ruang
layout. Seperti yang tadi sudah saya sebutkan bahwa tugas dari tim layout adalah menentukan
perwajahan dan tata letak foto dalam koran. Ibarat dalam sebuah pertunjukan, tim layout adalah tim
yang menata panggungnya seperti apa, kostumnya yang bagaimana, barang ini diletakkan di mana,
barang itu di letakkan di mana, agar pertunjukkan itu menjadi lebih menarik dan enak dipandang. Meski
begitu, tim layout tidak memiliki hak untuk memotong berita, karena itu sudah menjadi tugas editor.
Satu orang bisa diserahi 2 sampai 6 halaman, tergantung keahlian yang dimiliki.
Keluar dari ruang layout, kami masuk ke ruang percetakan. Tentu saja mesin cetak yang selesai
dirangkai dalam waktu 3 bulan ini membuat kami terheran-heran. Bagaimana tidak? Dengan daya 3000
volt kecepatan mencetak mesin raksasa ini mencapai 30 ribu eksemplar per jam. Berita yang selesai di
mounting, dicetak di kertas kalkir(bolister) atau mika untuk kemudian dimasukkan ke plat(harga sebuah
plat sekali pakai ini 25 ribu) dan dicuci. Baru setelah dicuci, berita dapat tercetak ke kertas cetak. Kertas
cetaknya pun khusus, didatangkan langsung dari Semarang dengan harga 4 juta untuk semalam habis.
Selanjutnya, koran yang sudah tercetak secara otomatis telah melewati 4 tahap pewarnaan, yaitu
sciene(magenta), black(hitam), yellow(kuning), dan blue(biru).
Yang sangat disayangkan adalah kami tidak dapat melihat proses pencetakan, karena dilakukan
pada pukul 03.00 dini hari sebelum tim pemasaran datang untuk membawa koran yang sudah tercetak.
Meski begitu, tak mengurangi rasa senang kami telah mengetahui bagaimana proses pembuatan koran.
Terimakasih Magelang Ekspres sudah berkenan mengantarkan kami dari pukul 10.00 pagi hingga
menjelang makan siang. Pengalaman ini sangat berkesan dan berguna bagi kami.(Choli)
Diposting oleh Kholifah Be di 08.29
Mengenai Saya
Kholifah Be
Arsip Blog
▼ 2016 (7)
o ► Oktober (1)
o ► Maret (2)
o ▼ Januari (4)
CandiBorobudur; Harta yang Harus Dipelihara <!--[i...
Kenapa pelajar malas menulis?
My Trip to Paris
proses pembuatan koran
► 2015 (1)
Edisi 07-06-2017
Untuk tahun ini, Kota Magelang masuk dalam nominasi untuk kembali memperoleh Adipura.
Selain Kota Magelang, ada beberapa daerah lain yang masuk nominasi peraih Adipura 2017.
Kemarin, secara khusus Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berkesempatan untuk
menyampaikan paparan inovasi dan kondisi yang diterapkan di daerahnya.
Paparan tersebut disampaikan di hadapan Tim Penilai, antara lain Dr Connie Rahakundini dan
Prof Rumawan Salain. Sigit mengatakan, program penataan lingkungan menjadi perhatian serius
sejak lama di kota kecil ini. Hal tersebut sudah menjadi konsekuensi Kota Magelang karena tidak
ada sumber daya alam (SDA) yang dapat diandalkan.
Untuk itu, pergerakan kota dan masyarakatnya mayoritas menawarkan jasa sebagai penopang
utama perekonomian. Kemudian, dari pergerakan ini muncul sisi inovatif dan kreasi dari
warganya terkait masalah sampah dan lingkungan. “Masyarakat punya rasa memiliki kotanya.
Kelihatan kotor sedikit saja sudah langsung dibersihkan, tidak ada yang nyuruh.
Masyarakat sudah sadar betul, sampah bukanlah musuh karena sekarang ternyata sampah bisa
diubah menjadi rupiah. Itu yang diterapkan di kota kecil kami. Saya katakan seperti itu di
hadapan tim penilai,” kata Sigit saat dihubungi melalui telepon seluler (ponsel) kemarin. Sigit
menjelaskan, kesadaran masyarakat menjadi salah satu upaya pembangunan SDM.
Kini, Kota Magelang sudah memiliki 96 titik bank sampah yang tersebar di 17 kelurahan.
Kemudian, jumlah tersebut memiliki sekitar 3.000 nasabah bank sampah aktif. Selain bank
sampah, lewat program TPST sampah yang diangkut ke TPA berhasil dikurangi beberapa persen.
Pemkot pun terus menambah jumlah TPST, hingga 2017 akan memiliki 4 di lokasi yang berbeda.
“Sekarang sarana dan prasarana sudah beres, lengkap dengan alat-alat pengangkut, pengelola
sampah. Nah, tugas kita sekarang menjaga konsistensi kesadaran masyarakat supaya tetap
menjaga kebersihan sehingga akan terus terjadi keseimbangan antara perilaku masyarakat dan
komitmen pemerintah,” kata Sigit. Anggota tim penilai Dr Connie Rahakundini mengatakan,
inovasi dan teknologi tentu sangat dibutuhkan untuk mendukung penataan lingkungan, terutama
pengelolaan sampah.
Namun demikian, inovasi ini harus dikembangkan agar ke depan, jumlah sampah bisa terus
terkurangi. Selain itu, cara mengelola sampah tidak hanya mencakup pengurangan sampah
secara fisik, juga komitmen pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
agar senantiasa membudayakan hidup bersih.
Tim penilai lainnya, Prof Rumawan Salain, menyampaikan pentingnya Pemkot Magelang untuk
mengarahkan warganya agar makin sadar mengelola sampah. Upaya yang dilakukan tidak hanya
mengandalkan pemerintah, tapi juga dituntut untuk lebih aktif dan inovatif menata lingkungan.
“Kota Magelang punya visi sebagai Kota Cerdas, jangan hanya wujud fisik kotanya yang bagus,
tetapi harus ada konsep warga yang cerdas (smart people) di dalamnya. Artinya, smart people
mencakup seluruhnya program pemerintah dalam mengajak masyarakat untuk sadar dan cerdas,”
kata Rumawan.
eko susanto
Edisi Lainnya
Quotes
Saya memiliki tiga tujuan setiap hari: menjadi baik, bekerja keras, dan berteman.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
Harga Bawang Putih di Klaten Meroket
>>
>>
>>
>>
>>
>>
Pergub Belum Atur Tarif-Kuota Taksi Online
>>
>>
>>
>>
>>
>>
Jelang Mudik, Kemenhub Minta Rampcheck Kapal
Dilakukan
Jumat 30 March 2018 17:21 WIB
0
0
Petugas pemandu kapal PT Jasa Armada Indonesia menaiki tangga kapal penumpang Pelni di
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Untuk itu, Kemenhub meminta adanya uji kelaikan atau rampcheck kepada seluruh moda
transportasi, termasuk pada moda transportasi laut. Ditjen Perhubungan Laut meminta seluruh
Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
segera melaksanakan rampcheck kapal penumpang mulai 2 April sampai 25 Mei 2018.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub Junaidi menuturkan pihaknya dari tahun ke
tahun memperketat pemeriksaan rampcheck kapal penumpang di sejumlah pelabuhan di
Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menjamin menjamin kepastian keselamatan dan keamanan
para pengguna jasa transportasi laut sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut.
Untuk itu, setelah melakukan rampcheck kapal penumpang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) wajib
melaporkan hasil kesiapan sarana angkutan laut untuk kegiatan lebaran tahun 2018 paling lambat
25 Mei 2018," kata Junaidi, Jumat (30/3).
Untuk melakukan rampcheck kapal, Junaidi mengatakan Ditjen Perhubungan Laut dari UPT
maupun kantor pusat akan ditugaskan ke lapangan tanpa libur. Hal itu dilakukan untuk
memastikan aspek keselamatan dan keamanan transportasi laut khususnya dalam mendukung
angkutan lauut Lebaran tahun ini.
"Selain itu Dirjen Perhubungan Laut juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk
melakukan monitoring secara terus menerus terhadap kapal-kapal penumpang sampai dengan
batas akhir posko angkutan lebaran 2018, jelas Junaidi.
Perintah tersebut sesuai dengan aturan yang dibuat resmi. Kemenhub nengeluarkan aturan
Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/27/11/DJPL-18 Tanggal 28 Maret
2018 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal Penumpang dalam rangka Angkutan Lebaran
Tahun 2018.
Komentar 0
BERITA TERKAIT
Menhub Mediasi Tuntutan Ojek Daring
BERITA LAINNYA
Pilkada
Emil Dardak: Jember Potensi Penggerak Ekonomi Tapal
Kuda
Jember miliki perguruan tinggi dan posisi yang strategis
Islam Nusantara
Rakernas BMKT Pusat Bahas Program Internal
Besok, BMKT Gelar Lomba Dai-Daiah Nasional
Palestina Israel
In Picture: Ribuan Warga Gaza Bergerak Menuju Daerah
Perbatasan
Ribuan warga Gaza ikuti 'Aksi Jalan Pulang Massal' ke kampung halaman mereka.
Eduaction
Guru Honorer di Penajam Belum Terima Gaji Dua Bulan
Terakhir
Bosda yang berasal dari APBD Kabupaten Penajam hingga kini belum dicairkan.
Korporasi
Bank Lokal Diincar Asing, Konsultan ADB: Bisa Positif
Bank lokal membutuhkan suntikan dana untuk melakukan ekspansi.
Terpopuler
Akhirnya, Tarif Ojek Online akan Dinaikkan
Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp 13.751
Bahan Baku Listrik Naik, PLN Lakukan Efisiensi
Akhirnya, Tarif Ojek Online akan Dinaikkan
Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp 13.751
Bahan Baku Listrik Naik, PLN Lakukan Efisiensi
Akhirnya, Tarif Ojek Online akan Dinaikkan
Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp 13.751
Bahan Baku Listrik Naik, PLN Lakukan Efisiensi
TERPOPULER
Ahok Belum Dipindah dari Mako Brimob, Ini Kata Ditjen
PAS
Jumat , 30 March 2018, 11:14 WIB
Sebarkan Paham Komunisme, Arseto Suryoadji Ditangkap Polisi
IN PICTURES
NEWS
+
KHAZANAH
INTERNASIONAL
EKONOMI
SEPAK BOLA
LEISURE
KOLOM
INFOGRAFIS
JURNAL-HAJI
REPUBLIKA TV
INDEKS
LAINNYA
Contact Info