Anda di halaman 1dari 41

Budidaya Jamur Merang bisa menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin

mendapat keuntungan besar dengan modal kecil. Tahukah bila bisnis pertanian
yang satu ini tidaklah sulit asalkan kamu tahu betul teknik dasar penerapanya.
Meskipun kamu bukanlah seorang ahli bercocok tanam, asal sudah sedikit
mengerti bagaimana sifat jamur merang pada umumnya, pasti kamu akan
berhasil membudidayakanya.

Memang ada banyak sekali jenis – jenis jamur, namun jamur merang
merupakan salah satu yang paling mudah untuk dipelihara daripada lainya.
Disamping itu juga penggunaan media tanamnya cukup sederhana bisa melalui
media jerami (damen), kapas maupun media kardus.
Nah, kali ini akan dikupas tuntas bagaimana teknik penanaman jamur tersebut
diatas media kardus. Berikut panduan lebih lengkapnya dibawah ini. Simak
baik – baik agar kamu memahami setiap langkahnya.

Budidaya Jamur Merang

ninggar12.wordpress.com
1. Persiapan Area (Lahan)
Dalam kasusnya, lahan yang cocok untuk jamur merang yaitu menggunakan
kumbung. Biasanya kumbung dapat dibuat dari bamboo atau kayu. Idealnya,
ukuran kumbung ada yag menyebutkan 6M x 4M dengan tinggi 3,5M.
Kemudian, di dalamnya, cukup untuk ketersediaan 2 baris rak sepanjang 5M x
0,8M (bisa 3-5 tingkatan).

Barulah kamu membersihkan lingkungan sekitar kumbung serta menjaga suhu


udara tetap antara 28-35 derajat celcius. Boleh memakai lampu atau
sejenisnya.

2. Media Tanam

Kamu setidaknya harus menyiapkan beberapa detail komposisi bahanya antara


lain kapur 5 kg, kardus 20 kg, dedak halus 5 kg, pupuk NPK ¼ kg, petroganik 1
kg, campuran limbah sayuran 10 karung (secukupnya), bonggol pisang 5 kg,
aram sekam 25 kg dan bibit 5 botol. Sesudah itu, masuk ke tahap pembuatan
medianya. Awalnya, sobeklah kardus sampai ukuran 5-10 cm kemudian pakai
larutan kapur untuk meredam sobeka kardu tersebut (larutkan sampai
terendam penuh).

Lalu buat bak kola dari terpal plastic ukuran 4×6 meter. Masukkan pupuk NPK
tadi ke area rendaman kardus dan diamkan selama 5 hari. Selanjutnya ambil
bonggol pisang yang sudah dipotong – potong beserta limbah sayurannya.
Barulah bibit jamur dihancurkan dari botol dan campurkan dengan beras
ketan secukupnya.

3. Teknik Penanaman Jamur Merang


kknmdesacipamekar2012.wordpress.com
Menuju cara Budidaya Jamur Merang ketiga yaknik teknik penanaman. Ini
merupakan bagian penting, jadi kamu harus menyimaknya baik – baik. Pertama,
taburi media tanamnya (rendaman kardus tadi) dengan sisa kapur lalu tiriska
sejenak di atas rak (kumbung). Maka media tersebut akan menjadi gundukan
kemudian kamu dapat merapikanya.

Selanjutnya, ambil ½ campuran limbah sayur dan bonggol untuk ditaburkan


diatas gundukan tersebut. Tinggal tambahkan lagi taburan sisa dedak nya.
Demi mensterilkan tempat, silahkan lakukan parteurisasi, (penguapan panas)
hingga ke suhu 60-70 derajat celcius selama 6-8 jam. Pastikan bahwa
kumbung telah ditutup rapat dan bila sudah selesai, kamu boleh membuka
kumbung untuk segera menurunkan derajat suhunya pada angka 30 derajat
celcius.
Sekarang, tanamlah bibit jamur yang berada di media botol untuk dibenamkan
ke dalam gundukan media. Sebagian sisanya, sebaiknya ditaburkan merata ke
area permukaan media. Ingat setelah itu, kamu juga harus menaburi
diatasnya lagi dengan arang sekam (sudah tercampur air dan pupuk organik
biogan). Terakhir, tutuplah media tanamnya memakai plastic transparan dan
jangan sampai terlalu rapat.

4. Pemeliharaan Tanaman

Sesudah teknik penanaman selesai, kamu tidak boleh melupakan prosedur


pemeliharaan secara tepat. Diantara hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan ini yaitu:

 menjaga suhu ruangan kumbung antara 28-35 derajat celcius


 membuka plastik setiap hari selama 10 menit demi menjaga sirkulasi
udara (baiknya di pagi hari)
 diusahakan agar sinar matahari dapat langsung menerobos masuk ke
area kumbung antara jam 7-10 pagi
 memasuki hari kelima, sebaiknya jam 00.00 malam bukalah plastic
maupun jendela kumbung kemudian menyemprotkan 10 liter cucian
beras (sudah dicampur 10 tutup biogan).
5. Pemanenan
budijamurmerang.blogspot.com
Jika semua langkah diatas sudah dilakukan sesuai prosedur, maka tidak
menutup kemungkinan panen bisa berlangsung setelah memasuki 10-14 hari
sejak awal penanaman jamur. Jadi, kamu bisa memanen jamur merang diwaktu
itu hingga 1 bukan kedepan. Cara panennya adalah mengambil jamur sebelum
kuncup mekar supaya tidak gampang pecah serta harga jualanya lebih maha
dibanding yang sudah mekar.

Demikianlah pembahasan lengkap seputar Budidaya Jamur Merang. Semoga


dapat memberikan gambaran agar kamu tidak bingung ketika ingin menanam
jamur merang secara mandiri. Sekian.
FacebookLineWhatsAppTwitterGoogle+S
Sektor Pertanian dan Citra Indonesia di Mata Dunia HARIS PRAHARA Kompas.com - 30/09/2017,
13:20 WIB Turis Belgia berjalan di pinggir sawah Mbeling dengan padi yang hijau. Turis sangat
menyukai wisata ekologi yang ditawarkan warga Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong,
Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017). (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
KOMPAS.com – Pertanian merupakan roda penggerak ekonomi nasional. Selain bertujuan
memenuhi hajat hidup masyarakat, sektor itu juga berguna untuk mendongrak citra Indonesia di
mata dunia. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II 2017, sektor
pertanian terus memberi kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia. Menurut BPS, terlihat
bahwa besaran produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 3.366,8 triliun. Jika dilihat dari
sisi produksi, pertanian merupakan sektor kedua paling berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi, setelah industri pengolahan. Posisi sektor pertanian masih di atas sektor lainnya, seperti
perdagangan maupun konstruksi. Pekerja menyelesaikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung di
kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (26/9/2017). Proyek normalisasi bantaran Sungai Ciliwung di
kawasan Bukit Duri memasuki tahap pemasangan dinding turap untuk menguatkan bantaran agar
tidak longsor sekaligus sebagai salah satu antisipasi banjir.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW
LOTULUNG) Geliat sektor pertanian itu membuat ekonomi Indonesia pun kian kompetitif di dunia
internasional. Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, pencapaian pertumbuhan ekonomi kali ini
relatif baik. “Kita hanya di bawah China dengan pertumbuhan 6,9 persen. Dengan kondisi
ketidakpastian ekonomi global dan penurunan harga komoditas, hasil Indonesia cukup bagus,” ucap
Suhariyanto, di Jakarta, Senin (7/8/2017). Baca: Kepala Bappenas: Daya Beli Tidak Turun, Hanya
Perubahan Pola Konsumsi Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sektor pertanian menjadi
sektor yang memiliki pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,44 persen. Peningkatan ini diperoleh
dari naiknya produksi sejumlah komoditas tanaman perkebunan seperti kopi dan tebu serta dari
hortikultura. Bergairahnya sektor pertanian menjadi angin segar bagi pemerintah untuk mendongrak
kondisi ekonomi makro tanah air. Dalam Forum Merdeka Barat 9, Jumat (8/9/2017), Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan,
pemerintah tengah berjuang untuk mengatasi kemiskinan dan angka pengangguran terbuka.
Berdasarkan data Kementerian PPN/ Bappenas per Maret 2017, tingkat pengangguran terbuka 5,4
persen dan ditargetkan turun pada 2018 menjadi 5,0-5,3 persen. Adapun angka kemiskinan per
Maret 2017 adalah 10, 64 persen dan ditargetkan turun menjadi 10 persen tahun depan.
“Kesejahteraan terus meningkat namun masih ada persoalan bagi penduduk miskin. Negara
berupaya mengeluarkan masyarakat dari kondisi kemiskinan ekstrem,” tegasnya. Warga melakukan
aktivitas dibantaran kali Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat ,
Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan
kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum
dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019.
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) Terkait geliat di sektor pertanian, kondisi itu tak
lepas dari berbagai program pemerintah guna mewujudkan swasembada sejumlah komoditas
pertanian strategi. Seperti diketahui, pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia sebagai
Lumbung Pangan Dunia pada 2045. "Untuk beras, bawang merah, dan cabai, Indonesia sudah tidak
impor sejak tahun lalu. Untuk jagung, hingga saat ini kami belum keluarkan rekomendasi impor.
Bahkan, bawang merah, kami balikkan keadaan dengan mengekspor ke Thailand dan direncanakan
juga untuk beberapa negara Asia Tenggara," papar Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai
mengadakan rapat Rembuk Nasional 2017, Selasa (22/8/2017) lalu. Berdasarkan peta jalan
lumbung pangan dunia, tahun ini Kementerian Pertanian menargetkan swasembada jagung,
dilanjutkan tahun 2019 swasembada bawang putih dan gula konsumsi. Tak berhenti di sana,
pemerintah Indonesia juga terus berupaya mencapai swasembada untuk komoditas lainnya.   Sapi-
sapi peserta Kontes Hewan Kurban yang digelar oleh Pemkab Purbalingga Selasa (1/8/2017).
Sedikitnya 39 sapi, 76 kambing, dan 8 domba ikut berpartisipasi dalam kontes tersebut.
(KOMPAS.com/Iqbal Fahmi) Pada 2020, komoditas yang ditargetkan mencapai swasembada
adalah kedelai, tahun 2024 gula industri, tahun 2026 daging sapi, dan pada 2045 diharapkan
Indonesia sudah menjadi lumbung pangan dunia. Jadi rujukan Suksesnya Indonesia melakukan
swasembada pangan, khususnya beras, membuat negara-negara lain terpincut untuk belajar dari
kesuksesan Indonesia tersebut. Menurut Mentan Amran Sulaiman, paling tidak ada tiga negara yaitu
Malaysia, Jerman, dan Taiwan, yang ingin mempelajari jurus jitu Indonesia dalam meningkatkan
produksi padi secara cepat setelah dilanda el-nino dan la-nina. "Mereka apresiasi Indonesia bisa
swasembada beras dan kami terharu karena mereka ingin belajar dari Indonesia. Mereka bertanya
kenapa Indonesia produksinya secepat itu," ujar Amran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah Senin (11/4/2017). Amran pun membuka rahasia kesuksesan Indonesia dalam hal
swasembada beras. Salah satu faktor tersebut karena besarnya peran penyuluh pertanian lapangan
(PPL).  Sebab, PPL memberikan pembinaan dan informasi kepada para petani bagaimana cara
meningkatkan produksi.   Ilustrasi: Hasil panen jagung di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik.
(KOMPAS.com/HAMZAH) Selain itu, PPL juga memberikan informasi terkait teknologi pertanian
terbaru dan cara menggunakannya.  "Kami sampaikan yang bekerja adalah rakyat indonesia, mulai
kepala desa, bupati dan PPL juga," katanya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sektor Pertanian dan Citra Indonesia di Mata
Dunia", https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/30/132000326/sektor-pertanian-dan-citra-
indonesia-di-mata-dunia. 
Penulis : Haris Prahara
Penyerapan Gabah
Petani tak Maksimal di
Magelang
Sabtu 13 Januari 2018 00:19 WIB

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah

 0


 0
  

Petani memasukan gabah kedalam karung saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin
(20/3).
Foto: Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beras kualitas baik membuat produksi


gabah petani di Kabupaten Magelang tidak terserap Bulog dengan baik.
Alasannya, harga yang ditawarkan pemerintah tidak sesuai untuk beras
yang dihasilkan petani Magelang.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Wijayanti


mengatakan, harga beras di Kabupaten Magelang tidak pernah di
bawah Rp 4.000 per kilogram (kg) Gabah Kering Panen (GKP) lantaran
kualitas yang dihasilkan merupakan premiun. "Kita enggak pernah jual di
bawah Rp 4.000. Meskipun pada musim apapun. Sudah Rp 6.000 per
kg GKP di petani," ujarnya, Jumat (12/1).
Harga pembelian yang ditetapkan pemerintah sendiri berada di angka
Rp 3.700 per kg. Ia melanjutkan, beras asal Magelang terkenal enak dan
pulen. Untuk harga beras asal Magelang kualitas premium dijual dengan
harga Rp 12 ribu per kg. Sementara Rp 10.800 per kg untuk beras
kualitas medium.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gemah Ripah di Desa


Pagersari, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Ahmad Saleh
mengatakan, pihaknya banyak memilih menjual hasil panen ke Jakarta,
Surabya dan Kalimantan. Produksi tersebut bahkan diakui Saleh tidak
mencukupi permintaan beras yang datang ke Gapoktan ini. "Ini saja
masih kurang-kurang," ujar dia.
Positif mengandung virus, petani
Magelang dilarang menanam
cabai Dragon Chili
 Saturday, 14 January 2017 03:06

 Written by  E Hermawan

 0 Comments

 font size decrease font size increase font size


 Published in Pertanian

 Read 12565 times

 Print

 Email

Rate this item

 1

 2

 3

 4

 5
(2 votes)
Tagged under
Kedu,

E Hermawan
endres5hermawan@gmail.com

Magelang-KoPi| Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Ir. Wijayanti, M.Si memberikan


keterangan terkait pemberitaan diedarkannya bibit cabai China yang diduga bervirus oleh
mahasiswa S2 Indonesia di Kabupaten Magelang.

Wijayanti mengatakan pihak PUPT (Petugas Pengendali Hama Tanaman) telah melakukan verifikasi
ke lokasi penanaman bibit cabai di daerah Selambu, Citrosono, Grabag, Magelang.

"Kami menemukan lahan seluas 3,9 hektar yang ditanami bibit cabai asal China itu. Ternyata yang
menanamnya dari perseorangan atau kelompok yang tidak tergabung dalam kelompok tani yang
selama ini dibina oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magelang,"kata Wijayanti di Kantor Dinas
Petanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang, Jumat 13 Januari
2017.

Sementara itu hasil penelitian yang didapat dari laborarium di Kedu menyatakan dari lima sampel,
empat positif mengandung virus kuning atau bule dan satu positif bakteri jenis pyctopora.
Saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Magelang melarang perluasan tanaman cabai itu. Menurut
Wijayanti meskipun tidak terlalu berbahaya, tetapi virus kuning (bule) bisa mengurangi hasil panen.

"Virus kuning telah menjadi endemis makanya saya perintahkan agar tidak menambah masalah
lebih lanjut," jelasnya. "Tetapi untuk masalah membongkarnya, itu bukan wewenang kami, pihak
balai karantinalah yang akan berkompetensi dalam hal ini.

Sementara itu menurut salah satu penduduk yang tidak mau disebutkan identitasnya menyebutkan
bahwa lahan yang digunakan adalah lahan sewa. Ada investor China dan orang dari Jogja yang
mendanai semuanya. Luas lahan yang disewa semula diinginkan 5 hektar, tetapi hanya
mendapatkan 3,9 hektar dengan posisi lokasi tersebar. Menurut penduduk setempat, Mj merupakan
perantara yang mencarikan lahan sewa dan pengelolanya adalah Aj yang berasal dari Godean,
Yogyakarta.

BACA: Jateng dan DIY diserang cabai yang diduga bervirus asal China

Menkes Soal Cacing di


Kaleng Sarden: Kalau
Cocok dengan
Lingkungan di Dalam
Perut, Akan Berbiak
Kamis, 29 Maret 2018 18:27 WIB
TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCA RINI

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek memaparkan tentang temuan cacing parasit di kaleng sarden di ruang rapat
Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek
mengatakan cacing yang berada pada ikan makarel, mengandung protein.
Ia menilai cacing tersebut tidak membawa efek berbahaya selama makanan itu
diolah dengan benar.
"Setahu saya itu (ikan makarel) kan nggak dimakan mentah, kita kan goreng lagi,
atau di masak lagi, cacingnya mati lah. Cacing itu sebenarnya isinya protein,
berbagai contoh aja tapi saya kira kalau udah di masak kan saya kira juga steril.
Insya Allah gak jadi," kata Menkes di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Senayan,
Jakarta, Rabu (29/3/2018).
Menurut Menkes, cacing hanya berkembang biak di tempat yang cocok dengan
siklus hidupnya.
"Kalau lingkungannya cocok perut kita dia (cacing) akan berkembang biak,
misalnya begitu. Kalau nggak sesuai ya tentu dia (cacing) mati juga," ujar Nila.
Baca: Penjelasan BPOM tentang Efek yang Timbul Jika Kita Terlanjur
Konsumsi Sarden dengan Cacing Parasit
Baca: Waduh! Tarif Ojek Akan Naik Mulai Minggu Depan, Jadi Rp 2.000 Per
Kilometer
Namun, Nila mengatakan masyarakat tetap perlu berhati-hati dalam memilih-
milih produk makanan.
"Pertama-tama kalau saya lihat kadaluwarsa itu harus kita lihat, tanggal ekspried
harus kita lihat, misalnya pada waktu kita buka kelihatan tidak baik itu jangan
dilakukan, agak hati-hati saja ya. Kalau sakit kita ya repot nanti biayanya," kata
Nila.
Kepala BPOM RI Penny K.Lukito mengatakan cacing Parasit yang ditemukan
positif dalam ikan makarel itu ikut mati saat diolah.
"Jadi temuan cacingnya dalam kondisi mati tapi setelah kita telusuri dan
bagaimana nanti ada ahlinya yang jelaskan, efeknya tidak ada zat yang
berbahaya," kata Penny saat dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis (29/3/2018).
Sebelumnya, BPOM RI merilis 27 merk produk olahan ikan makarel baik impor
maupun dalam negeri karena positif mengandung cacing parasit.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkes Soal Cacing di Kaleng Sarden: Kalau
Cocok dengan Lingkungan di Dalam Perut, Akan
Berbiak, http://www.tribunnews.com/kesehatan/2018/03/29/menkes-soal-cacing-di-kaleng-sarden-kalau-
cocok-dengan-lingkungan-di-dalam-perut-akan-berbiak.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin

Senin, 11 Januari 2016


proses pembuatan koran

Kunjungan ke Magelang Ekspres


Koran adalah alat komunikasi massa yang menggunakan jasa media cetak. Berdasarkan
jangkauannya koran dibedakan atas koran lokal dan koran nasional. Koran lokal adalah koran yang
hanya menjangkau suatu wilayah yang sempit, sedangkan koran nasional menjangkau wilayah yang
cukup luas, misalnya sebuah negara.
Berbicara tentang koran, Rabu 4 Maret 2015 saya dan tim yang merupakan gabungan dari
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhammadiyah Borobudur dan tim
jurnalistik melakukan kunjungan ke kantor Magelang Ekspres (ME) di Jalan Ahmad Yani Magelang, untuk
melihat bagaimana proses pembuatan koran. Dari penjelasan narasumber, Bapak Joko Suroso selaku
redaktur pelaksana, kami tahu bahwa Magelang Ekspres adalah koran lokal sekedu yang tergabung
dalam grup Jawa Pos. Kantor yang didirikan pada 5 Juli 2010 ini memiliki visi dan misi yaitu memenuhi
keinginan sebagian masyarakat, menjadi bagian dari masyarakat, dan bisa sebagai rujukan masyarakat.
Adapun divisi kantor Magelang Ekspres adalah:

1.       Redaksional
Tugasnya bertanggungjawab terhadap bagus tidaknya koran yang akan diterbitkan. Divisi ini
memiliki beberapa anggota, yakni:
         Wartawan : Bertugas mencari, mengumpulkan, dan membuat berita.
         Redaktur(editor) : Mengedit dan menyunting berita.
         Layout : Menentukan perwajahan dan tata letak foto dalam koran.
2.       Percetakan
Di divisi ini, koran akan dicetak setelah melalui layout.
3.       Pemasaran
Koran akan dipasarkan. Di pemasaran ada orang yang khusus mengantarkan koran.
4.       Iklan
Tugas divisi ini mencari pemasukkan dari orang yang hendak memasang iklan. Pemasaran koran
sangat mempengaruhi, karena orang cenderung memilih memasang iklan di koran yang laris di pasaran.
Dalam melaksanakan tugasnya, wartawan Magelang Ekspres diharuskan mencari sedikitnya 5
sampai 6 berita setiap harinya, dan dalam menuliskan berita seorang wartawan harus netral, dalam arti
lain dia tidak boleh memihak apalagi menghakimi.
Setelah selesai sesi penjelasan dan tanya jawab, saya dan tim dipersilahkan masuk ke ruang
layout. Seperti yang tadi sudah saya sebutkan bahwa tugas dari tim layout adalah menentukan
perwajahan dan tata letak foto dalam koran. Ibarat dalam sebuah pertunjukan, tim layout adalah tim
yang menata panggungnya seperti apa, kostumnya yang bagaimana, barang ini diletakkan di mana,
barang itu di letakkan di mana, agar pertunjukkan itu menjadi lebih menarik dan enak dipandang. Meski
begitu, tim layout tidak memiliki hak untuk memotong berita, karena itu sudah menjadi tugas editor.
Satu orang bisa diserahi 2 sampai 6 halaman, tergantung keahlian yang dimiliki.
Keluar dari ruang layout, kami masuk ke ruang percetakan. Tentu saja mesin cetak yang selesai
dirangkai dalam waktu 3 bulan ini membuat kami terheran-heran. Bagaimana tidak? Dengan daya 3000
volt kecepatan mencetak mesin raksasa ini mencapai 30 ribu eksemplar per jam. Berita yang selesai di
mounting, dicetak di kertas kalkir(bolister) atau mika untuk kemudian dimasukkan ke plat(harga sebuah
plat sekali pakai ini 25 ribu) dan dicuci. Baru setelah dicuci, berita dapat tercetak ke kertas cetak. Kertas
cetaknya pun khusus, didatangkan langsung dari Semarang dengan harga 4 juta untuk semalam habis.
Selanjutnya, koran yang sudah tercetak secara otomatis telah melewati 4 tahap pewarnaan, yaitu
sciene(magenta), black(hitam), yellow(kuning), dan blue(biru).
Yang sangat disayangkan adalah kami tidak dapat melihat proses pencetakan, karena dilakukan
pada pukul 03.00 dini hari sebelum tim pemasaran datang untuk membawa koran yang sudah tercetak.
Meski begitu, tak mengurangi rasa senang kami telah mengetahui bagaimana proses pembuatan koran.
Terimakasih Magelang Ekspres sudah berkenan mengantarkan kami dari pukul 10.00 pagi hingga
menjelang makan siang. Pengalaman ini sangat berkesan dan berguna bagi kami.(Choli)
Diposting oleh Kholifah Be di 08.29

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Kholifah Be

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼  2016 (7)
o ►  Oktober (1)
o ►  Maret (2)
o ▼  Januari (4) 
 CandiBorobudur; Harta yang Harus Dipelihara <!--[i...
 Kenapa pelajar malas menulis?
 My Trip to Paris
 proses pembuatan koran

 ►  2015 (1)

Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Edisi 07-06-2017

Kota Magelang Nominasi Adipura


MAGELANG – Inovasi dan teknologi dalam penataan dan pengelolaan lingkungan yang
dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang mendapatkan pujian dari Tim Penilai Adipura
saat paparan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, kemarin.

Untuk tahun ini, Kota Magelang masuk dalam nominasi untuk kembali memperoleh Adipura.
Selain Kota Magelang, ada beberapa daerah lain yang masuk nominasi peraih Adipura 2017.
Kemarin, secara khusus Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berkesempatan untuk
menyampaikan paparan inovasi dan kondisi yang diterapkan di daerahnya.

Paparan tersebut disampaikan di hadapan Tim Penilai, antara lain Dr Connie Rahakundini dan
Prof Rumawan Salain. Sigit mengatakan, program penataan lingkungan menjadi perhatian serius
sejak lama di kota kecil ini. Hal tersebut sudah menjadi konsekuensi Kota Magelang karena tidak
ada sumber daya alam (SDA) yang dapat diandalkan.

Untuk itu, pergerakan kota dan masyarakatnya mayoritas menawarkan jasa sebagai penopang
utama perekonomian. Kemudian, dari pergerakan ini muncul sisi inovatif dan kreasi dari
warganya terkait masalah sampah dan lingkungan. “Masyarakat punya rasa memiliki kotanya.
Kelihatan kotor sedikit saja sudah langsung dibersihkan, tidak ada yang nyuruh.

Masyarakat sudah sadar betul, sampah bukanlah musuh karena sekarang ternyata sampah bisa
diubah menjadi rupiah. Itu yang diterapkan di kota kecil kami. Saya katakan seperti itu di
hadapan tim penilai,” kata Sigit saat dihubungi melalui telepon seluler (ponsel) kemarin. Sigit
menjelaskan, kesadaran masyarakat menjadi salah satu upaya pembangunan SDM.

Kini, Kota Magelang sudah memiliki 96 titik bank sampah yang tersebar di 17 kelurahan.
Kemudian, jumlah tersebut memiliki sekitar 3.000 nasabah bank sampah aktif. Selain bank
sampah, lewat program TPST sampah yang diangkut ke TPA berhasil dikurangi beberapa persen.
Pemkot pun terus menambah jumlah TPST, hingga 2017 akan memiliki 4 di lokasi yang berbeda.

“Sekarang sarana dan prasarana sudah beres, lengkap dengan alat-alat pengangkut, pengelola
sampah. Nah, tugas kita sekarang menjaga konsistensi kesadaran masyarakat supaya tetap
menjaga kebersihan sehingga akan terus terjadi keseimbangan antara perilaku masyarakat dan
komitmen pemerintah,” kata Sigit. Anggota tim penilai Dr Connie Rahakundini mengatakan,
inovasi dan teknologi tentu sangat dibutuhkan untuk mendukung penataan lingkungan, terutama
pengelolaan sampah.

Namun demikian, inovasi ini harus dikembangkan agar ke depan, jumlah sampah bisa terus
terkurangi. Selain itu, cara mengelola sampah tidak hanya mencakup pengurangan sampah
secara fisik, juga komitmen pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
agar senantiasa membudayakan hidup bersih.

Tim penilai lainnya, Prof Rumawan Salain, menyampaikan pentingnya Pemkot Magelang untuk
mengarahkan warganya agar makin sadar mengelola sampah. Upaya yang dilakukan tidak hanya
mengandalkan pemerintah, tapi juga dituntut untuk lebih aktif dan inovatif menata lingkungan.

“Kota Magelang punya visi sebagai Kota Cerdas, jangan hanya wujud fisik kotanya yang bagus,
tetapi harus ada konsep warga yang cerdas (smart people) di dalamnya. Artinya, smart people
mencakup seluruhnya program pemerintah dalam mengajak masyarakat untuk sadar dan cerdas,”
kata Rumawan.

eko susanto

Edisi Lainnya

Quotes
Saya memiliki tiga tujuan setiap hari: menjadi baik, bekerja keras, dan berteman.

GIGI HADID Supermodel AS


Berita Lainnya...

Jaringan Teroris Bom Melayu Terus Diburu

>>

HT Perintahkan Kader Perindo All Out

>>

Bangunan di Pantai Jadi Korban Abrasi


>>

Berita Hoax Picu Kenaikan KIA

>>

Bupati Minta BPR Harus Cepat Layani Warga

>>

Densus88 Tangkap Pasutri Asal Gunungkidul

>>

Dishub Gunungkidul Siapkan Jalur Alternatif

>>

Gembira Loka Zoo Punya Kandang Unta Baru

>>

Guru Agama Harus Bisa Tangkal Radikalisme

>>
Harga Bawang Putih di Klaten Meroket

>>

Meredam Bara demi Asa

>>

Objek Wisata Belum Jual Produk Lokal

>>

Pemkab Optimistis Stok Elpiji 3 Kg Aman

>>

Pemkot Yogya Bentuk Tim Juru Sita

>>

Pengawasan Bahan Pangan Diperketat

>>
Pergub Belum Atur Tarif-Kuota Taksi Online

>>

Perpaduan Budaya, Sosial dan Sains

>>

Puasa dan Harmonisasi Sosial

>>

Spot Riyadi Tawarkan Pemandangan Eksotis

>>

TNI Bisa Tangani Terorisme

>>

Tim Selam UGM Teliti Perairan Nusa Lembongan

>>
Jelang Mudik, Kemenhub Minta Rampcheck Kapal
Dilakukan
Jumat 30 March 2018 17:21 WIB

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih

 0

 0
  

Petugas pemandu kapal PT Jasa Armada Indonesia menaiki tangga kapal penumpang Pelni di
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi

Rampcheck kapal penumpang mulai dilakukan 2 April sampai 25 Mei 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan


pengawasan aspek keselamatan pada penyelenggaraan angkutan lebaran 2018 menjadi prioritas
utama. Pengawasan tersebut dilakukan untuk semua moda termasuk kapal yang juga menjadi
salah satu pilihan transportasi mudik lebaran.

Untuk itu, Kemenhub meminta adanya uji kelaikan atau rampcheck kepada seluruh moda
transportasi, termasuk pada moda transportasi laut. Ditjen Perhubungan Laut meminta seluruh
Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
segera melaksanakan rampcheck kapal penumpang mulai 2 April sampai 25 Mei 2018.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub Junaidi menuturkan pihaknya dari tahun ke
tahun memperketat pemeriksaan rampcheck kapal penumpang di sejumlah pelabuhan di
Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menjamin menjamin kepastian keselamatan dan keamanan
para pengguna jasa transportasi laut sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut.

Untuk itu, setelah melakukan rampcheck kapal penumpang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) wajib
melaporkan hasil kesiapan sarana angkutan laut untuk kegiatan lebaran tahun 2018 paling lambat
25 Mei 2018," kata Junaidi, Jumat (30/3).

Untuk melakukan rampcheck kapal, Junaidi mengatakan Ditjen Perhubungan Laut dari UPT
maupun kantor pusat akan ditugaskan ke lapangan tanpa libur. Hal itu dilakukan untuk
memastikan aspek keselamatan dan keamanan transportasi laut khususnya dalam mendukung
angkutan lauut Lebaran tahun ini.

"Selain itu Dirjen Perhubungan Laut juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk
melakukan monitoring secara terus menerus terhadap kapal-kapal penumpang sampai dengan
batas akhir posko angkutan lebaran 2018, jelas Junaidi.

Perintah tersebut sesuai dengan aturan yang dibuat resmi. Kemenhub nengeluarkan aturan
Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/27/11/DJPL-18 Tanggal 28 Maret
2018 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal Penumpang dalam rangka Angkutan Lebaran
Tahun 2018.

 Komentar 0




Dapatkan Update Berita Republika


 kemenhub
 rampcheck kapal

BERITA TERKAIT
 Menhub Mediasi Tuntutan Ojek Daring

 Jepang Serahkan Studi KA Jakarta-Surabaya Akhir April

 Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2018 Hari Ini

 Paguyuban Perantau Bantu Koordinir Mudik Bersama 2018

 Hari Ini, Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2018

BERITA LAINNYA

Pilkada
Emil Dardak: Jember Potensi Penggerak Ekonomi Tapal
Kuda
Jember miliki perguruan tinggi dan posisi yang strategis

Islam Nusantara
Rakernas BMKT Pusat Bahas Program Internal
Besok, BMKT Gelar Lomba Dai-Daiah Nasional

Palestina Israel
In Picture: Ribuan Warga Gaza Bergerak Menuju Daerah
Perbatasan
Ribuan warga Gaza ikuti 'Aksi Jalan Pulang Massal' ke kampung halaman mereka.

Eduaction
Guru Honorer di Penajam Belum Terima Gaji Dua Bulan
Terakhir
Bosda yang berasal dari APBD Kabupaten Penajam hingga kini belum dicairkan.

Korporasi
Bank Lokal Diincar Asing, Konsultan ADB: Bisa Positif
Bank lokal membutuhkan suntikan dana untuk melakukan ekspansi.

Terpopuler


Akhirnya, Tarif Ojek Online akan Dinaikkan

Gubernur BI yang Baru Harus Bisa Stabilkan Rupiah

DPLK Tugu Mandiri Luncurkan Aplikasi SiPerdana

Komersialisasi Pesawat N-219 Diharap Akhir 2018

Patutkah Tarif Bawah Ojek Online Naik?


Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp 13.751

Tarif Bawah Ojol Dinilai Boleh Naik Asal Pelayanan Memuaskan

Kemenkeu Beri Kemudahan Perwakilan Asing Terkait Bebas Pajak

17 ton Pisang Kepok Indonesia Masuk Pasar Malaysia

PLN Investasi Rp 1,1 Triliun untuk Lisa NTT


Bahan Baku Listrik Naik, PLN Lakukan Efisiensi

Dukung Pertemuan IMF-World Bank, PLN Perkuat Kelistrikan

Mendag Ingin Ibu-Ibu Tersenyum Bahagia Memasuki Puasa

730 Ribu Bidang Tanah Belum Bersertifikat di Banyumas

BI Bali Buka Penukaran Uang yang Dicabut dari Peredaran


Akhirnya, Tarif Ojek Online akan Dinaikkan

Gubernur BI yang Baru Harus Bisa Stabilkan Rupiah

DPLK Tugu Mandiri Luncurkan Aplikasi SiPerdana

Komersialisasi Pesawat N-219 Diharap Akhir 2018

Patutkah Tarif Bawah Ojek Online Naik?


Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp 13.751

Tarif Bawah Ojol Dinilai Boleh Naik Asal Pelayanan Memuaskan

Kemenkeu Beri Kemudahan Perwakilan Asing Terkait Bebas Pajak

17 ton Pisang Kepok Indonesia Masuk Pasar Malaysia

PLN Investasi Rp 1,1 Triliun untuk Lisa NTT


Bahan Baku Listrik Naik, PLN Lakukan Efisiensi

Dukung Pertemuan IMF-World Bank, PLN Perkuat Kelistrikan

Mendag Ingin Ibu-Ibu Tersenyum Bahagia Memasuki Puasa

730 Ribu Bidang Tanah Belum Bersertifikat di Banyumas

BI Bali Buka Penukaran Uang yang Dicabut dari Peredaran


Akhirnya, Tarif Ojek Online akan Dinaikkan

Gubernur BI yang Baru Harus Bisa Stabilkan Rupiah

DPLK Tugu Mandiri Luncurkan Aplikasi SiPerdana

Komersialisasi Pesawat N-219 Diharap Akhir 2018

Patutkah Tarif Bawah Ojek Online Naik?


Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp 13.751

Tarif Bawah Ojol Dinilai Boleh Naik Asal Pelayanan Memuaskan

Kemenkeu Beri Kemudahan Perwakilan Asing Terkait Bebas Pajak

17 ton Pisang Kepok Indonesia Masuk Pasar Malaysia

PLN Investasi Rp 1,1 Triliun untuk Lisa NTT


Bahan Baku Listrik Naik, PLN Lakukan Efisiensi

Dukung Pertemuan IMF-World Bank, PLN Perkuat Kelistrikan

Mendag Ingin Ibu-Ibu Tersenyum Bahagia Memasuki Puasa

730 Ribu Bidang Tanah Belum Bersertifikat di Banyumas

BI Bali Buka Penukaran Uang yang Dicabut dari Peredaran


 

TERPOPULER
Ahok Belum Dipindah dari Mako Brimob, Ini Kata Ditjen
PAS
Jumat , 30 March 2018, 11:14 WIB

Kapan Ahok Dipindah dari Rutan Mako Brimob?

Ini Daftar 27 Merek Ikan dalam Kaleng yang Mengandung Cacing


Sebarkan Paham Komunisme, Arseto Suryoadji Ditangkap Polisi

Gatot: Prabowo Seorang Patriot, Bukan Pesimistis

Pengamat: Gerakan #2019GantiPresiden Bukan Makar

IN PICTURES

In Picture: Ribuan Warga Gaza Bergerak Menuju Daerah


Perbatasan
Jumat , 30 March 2018, 19:55 WIB
REPUBLIKA TV

Didukung Maju Pilpres, Gatot Nurmantyo: Terima Kasih


Jumat , 30 March 2018, 00:03 WIB

Masyarakat Akui Bank Wakaf Mikro Bisa Tingkatkan Usaha

Mentan: Indonesia Sudah Swasembada Protein

NEWS
+

KHAZANAH

INTERNASIONAL

EKONOMI

SEPAK BOLA

LEISURE

KOLOM

INFOGRAFIS

JURNAL-HAJI

REPUBLIKA TV

INDEKS

LAINNYA

Contact Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext 308

Phone: 021 780 3747


Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@rol.republika.co.id (Marketing)

Anda mungkin juga menyukai