Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Benih dikatakan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan penanaman
atau budidaya tanaman. Benih merupakan biji yang telah mengalami perlakuan
khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Benih akan
dapat segera berkecambah jika ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan
lingkungan tumbuhnya. Namun ada saat dimana benih dapat berkecambah, namun
dengan daya tumbuh yang kurang baik karena tanaman induknya yang bersifat lemah.
Biji pada tanaman yang lemah biasanya memiliki embryo yang kecil dan jumlah
persediaan makanan yang terbatas sehingga walaupun benih diletakkan pada kondisi
yang tepat untuk berkecambah tetapi akan menghasilkan tanaman yang lemah. Selain
itu pada benih juga akan terjadi dormansi dimana benih seolah dalam masa istirahat
berhentinya pertumbuhan dan metabolisme pada benih yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang tidak baik atau oleh faktor dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Penyebab dormansi antara lain adalah tidak adanya proses imbibisi (masuknya air ke
biji), respirasi terhambat, pergerakan cadangan makanan yang terhambat, dan
tergantung pada jenis tanaman dan tentu saja tipe dormansinya, antara lain karena
temperatur yang sangat rendah di musim dingin, perubahan temperatur yang silih
pemanasan, kejutan atau goresan pada biji, zat pengatur tumbuh, asam dan basa
ataupun dengan cara biologi dengan menggunakan bantuan mikroba (Kamil, 2006).
B. Tujuan Praktikum
A. Benih
Benih merupakan komponen teknologi kimiawi biologis pada setiap musim tanam
untuk komoditas tanaman pangan. Benih dari segi teknologi diartikan sebagai
organisme mini hidup yang dalam keadaan “istirahat” atau dorman yang tersimpan
dalam wahana tertentu yang digunakan sebagai penerus generasi . Benih dikatakan
dorman apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun
diletakkan pada keadaan yang secara umum telah memenuhi persyaratan bagi suatu
B. Dormansi Benih
.
suatu kisaran keadaan luas yang dianggap menguntungkan untuk benih tersebut.
Dormansi dapat disebabkan karena tidak mampunya benih secara total untuk
perkecambahannya. Dormansi benih dapat disebabkan keadaan fisik dari kulit biji
dan keadaan fisiologis embrio, atau kombinasi dari keduanya (Tamin, 2007).
C. Skarifikasi
Skarifikasi merupakan salah satu upaya atau perlakuan awalpada benih yang
benih yang seragam. Skarifikasi adalah cara untuk memberikan kondisi benih yang
pengikiran, dan penggoresan dengan bantuan pisau atau alat tajam lainnya (Harjadi,
2012).
D. Cara Skarifikasi
pengikiran, atau pembakaran dengan bantuan pisau atau benda tajam lainnya.
3. Pemanasan atau pembakaran, yakni dengan cara membakar atau merebus benih.
Suhu panas kering memiliki pengaruh yang sama dengan air mendidih terhadap
E. Perkecambahan
embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lembar kerja, gelas plastik, kertas
saring, dan bak kecambah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih kupu-kupu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat, 21 April 2018 pukul 07.00 WIB sampai
C. Cara Kerja
2. Memilih benih yang baik dengan cara memasukkan benih kedalam air, Jika benih
secukupnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Tanaman Kupu-kupu (B. purpurea L.) ini merupakan tanaman yang banyak
ditanam sebagai peneduh jalan dan penghijauan. Sebagai tanaman peneduh jalan,
tanaman ini memenuhi beberapa persyaratan antara lain kayunya yang kuat dan
tidak mudah patah meski ada angin kencang serta pertumbuhan akar yang tidak
menggunakan biji) ataupun secara vegetatif, yaitu dengan stek ataupun cangkok.
dan kayu pohon kupu-kupu mengandung tannic acid dan glukosa. Sedangkan
2012).
Pohon kupu-kupu (B. purpurea L.) berukuran sedang dengan tinggi mencapai 5-9
meter. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan. Daun berukuran 10-20 cm,
membulat ganda (seperti pangkal hati) dan bagian ujungnya pun ganda
melonjong. Bunga berwarna merah muda, terdiri atas lima 7 kelopak, dan
berwarna harum. Tanaman ini tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan
Benih berukuran kecil dengan jumlah benih dari tiap polong berkisar 5- 7.
sepanjang sambung perut terdapat dua rusuk, panjangnya sekitar 0.5-12.5 cm,
lebar 1.5 cm berkatup. Jika sudah masak, buah akan pecah sesuai kedua
kampuhnya. Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm. Cadangan makanan untuk
A. Simpulan
1. Benih pohon kupu-kupu (Bauhinia purpurea) agak keras dan berbentuk pipih.
2. Cara yang lazim digunakan pada skarifikasi benih adalah cara fisik.
karakteristik kulit benih agak keras adalah dengan cara fisik yaitu dengan
B. Saran
Sebaiknya sebelum praktikum dimulai harus terlebih dahulu mempersiapkan alat dan
bahan dengan baik, sehingga pada saat praktikum tidak terganggu karena kekurangan
H.B. Sutopo. 2013. Pengantar Penelitian Kualitatif. Universitas Sebelas Maret Press.
Surakarta.
Shama, K.P dan C.S Shastry. 2012. Evaluation of Antidiabetic Activity of Bauhinia
purpurea Linn in streptozotocin Induced Diabetic Rat. International Journal
of Advances in Pharmachy, Biology and Chemistry. Vol.1 (4) 536 – 539.
Tamin , R. P. 2007. Teknik Perkecambahan Benih Jati (Tectona grandis Linn. F.).
Jurnal Agronomi. 11 (1) : 7—14