Anda di halaman 1dari 8

Determinan Metode Sarrus

Ciri khas metode ini adalah pola perkalian menyilang elemen matriks.

Ciri khas ini juga dimiliki pola Sarrus 4×4, hanya saja dengan jumlah pola yang lebih banyak
yaitu 3 pola.

Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!

Maka determinan matriks A, yaitu:

Det A   =(-2)(3)(-8) + (4)(-7)(-1) + (-5)(1)(4) – ((-5)(3)(-1) + (-2)(-7)(4) + (4)(1)(-8))


Det A = (48 + 28 – 20) – (15 + 56 -32) = 56 – 39 = 17

Matriks 3×3 mempunyai sembilan elemen, jika salah satu atau beberapa elemennya bernilai
nol.

Maka, perhitungan determinan dengan cara sarrus akan sedikit lebih cepat.
Satu Elemen Nol
Matriks yang salah satu elemennya nol, maka kita hanya perlu menghitung 4 jalur.

Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!

Penyelesaian:

Det B = (-2)(3)(-8) + (-5)(1)(4) – ((-5)(3)(-1) + (4)(1)(-8))

Det B = (48  – 20) – (15  -32) = 28 + 17 = 45

Dua Elemen Nol


Dua elemen nol dalam dua baris berbeda, determinan dapat dihitung dengan 3 jalur.
Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!

Penyelesaian:
Det C = (-2)(3)(-8) + (-5)(1)(-4) – ((-5)(3)(-1) )

Det C = (48  – 20) – 15 = 28 – 15 = 13

Dua elemen nol dalam baris yang sama, maka determinan dapat ditentukan dengan 2 jalur


saja.
Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!

Penyelesaian:

Det D = (4)(-7)(-1) – ((4)(1)(-8))

Det D = 28  + 32 = 60

Tiga Elemen Nol


Ada beberapa kemungkinan posisi tiga elemen nol. Saya hanya akan membahas dua
diantaranya.

Pertama, tiga elemen nol dalam satu baris.


Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!
Penyelesaian:

Det E = 0

Dalam pembahasan SPL homogen 3 persamaan dan 3 variabel, matriks yang salah satu
barisnya nol.
Maka, nilai determinannya adalah nol dan solusi SPL Homogen tersebut non trivial.

Kedua,  tiga elemen nol membentuk matriks segitiga atas atau bawah.
Contoh soal: Tentukan determinan matriks berikut ini!

Penyelesaian:

Det F = (-2)(3)(-8) = 48

Cara diatas adalah sebagian dari determinan matriks 3×3 metode OBE matriks segitiga atas.
Untuk determinan matriks 3×3, sebagian orang mungkin lebih memilih metode sarrus
daripada metode Minor-Kofaktor dan OBE.
Akan tetapi untuk matriks 4×4 adalah determinan cara OBE mungkin lebih efisien jika
dibandingkan dengan dua metode lainnya.
Berikutnya pembahasan determinan dengan cara kedua yaitu determinan matriks 3×3 metode
ekspansi Kofaktor.
Metode Kafaktor

kofaktor merupakan salah satu langkah yang biasanya kita lakukan dalam mencari invers
suatu matriks. Tetapi kofaktor bisa juga kita pakai dalam mencari determinan suatu matriks.
Dan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan mencari determinan matriks dengan metode
sarrus.jika pada metode sarrus, kita hanya bisa mencari determinan suatu matriks sampai
pada ordo 3 x 3, tetapi kalau menggunakan metode kofaktor, kita bisa mencari determinan
suatu matriks sampai ordo n x n. hehehe…..hebat kan?. Caranyapun lumayan gampang, kita
tinggal pilih salah satu
baris bisaitubarispertama,kedua,atauseterusnyabisaitubarispertama,kedua,atauseterusnya untu
k kita jadikan sebagai kofaktornya.
Saya tidak menulis rumusnya, tetapi kita langsung ke teknis pengerjaan soalnya. Oke kita
langsung saja perhatikan soal di bawah ini.

Contoh # :

Tentukanlah determinan dari matriks A yang elemennya sebagai berikut !

Jawab:

Matriks A dalam soal di atas merupakan matriks yang berordo 3 x 3. Untuk


menyelesaikannya kita akan mulai langkah – langkahnya sebagai berikut :

Pertama, kita pilih salah satu baris dari matriks A sebagai komponen kofaktor. Dalam hal ini
kita pilih baris kesatu. yaitu:246yaitu:246.
Kedua, kita tentukan tanda positifataunegativepositifataunegative dari angka – angka pada
baris yang kita pilih. Bagaimana caranya?. Caranya dengan memakai ketentuan di bawah ini :
Huruf m dan n pada rumus tersebut maksudnya adalah letak baris dan kolom dari baris yang
kita pilih. Sedangkan K itu menyatakan angka yang kita pilih dalam baris. Dalam soal di atas
kita sudah memilih baris ke satu. Yang komponennya adalah angka 2 , angka 4 dan angka 6.

Kita perhatikan angka 2, angka 2 ini terletak pada baris ke satu kolom ke satu. Artinya nilai
m = 1 dan nilai n = 1. Berarti tanda untuk angka 2 ini adalah :

Berarti tanda angka 2 ini adalah positif atau ditulis 2


saja. ingatjikabilangannegative1pangkatgenapakanmenghasilkanbilanganpositif,sebaliknyajik
abilangannegative1pangkatganjil,makaakanmenghasilkanbilangannegativeingatjikabilangann
egative1pangkatgenapakanmenghasilkanbilanganpositif,sebaliknyajikabilangannegative1pan
gkatganjil,makaakanmenghasilkanbilangannegative.
Selanjutnya , kita perhatikan angka 4, angka ini terletak pada baris kesatu kolom kedua
matriks A. artinya m = 1 dan n = 2. Berarti m + n = 3. Dan tanda untuk angka 4 ini adalah :

Jadi tanda untuk angka 4 adalah negative 4 ditulis −4−4.


Angka selanjutnya adalah angka 6, ini terletak di baris ke satu kolom ketiga. Berarti m = 1
dan n = 3. Jadi m + n = 1 + 3 = 4. Dan tandanya adalah :

Tanda untuk angka 6 adalah positif ditulis dengan angka 6 saja.

Ketiga, setelah kita mengetahui tanda pada baris yang kita pilih, kemudian kita harus mencari
determinan matriks yang tidak kena garis pada baris/ kolom kofaktor. Maksudnya apa?.
Maksudnya sama seperti mencari minor matriks. Kemudian kita kalikan setiap determinan
tersebut dengan angka pada baris yang kita pilih. Langkah – langkahnya seperti berikut :
Berarti determinan matriks tersebut adalah :

Yang masih dalam matriks kita hitung determinannya, sehingga :

Det A = 2 . 13 – 4. 1 + 6. −5−5 = 26 – 4 – 30 = -8
Jadi determinan matriks A adalah -8

Anda mungkin juga menyukai