Anda di halaman 1dari 2

Harining Sakti Andi Putri

EMBA 33 19/447589/PEK/24890

Summary
The GM Bailout

Pada pertengahan tahun 2008 GM (General Motor) yang dipimpin oleh Rick Wagoner
mengalami kerugian hingga $2 miliar per bulan. Kerugian tersebut sudah berjalan selama empat
tahun dengan total kerugian mencapai $80 miliar. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
GM merugi yaitu adanya resesi besar di tahun 2008 yang menyebabkan terjadinya “credit
crunch”, biaya tenaga kerja yang tinggi, ketergantungan pada produk SUV besar, dan gagalnya
proyek EV1.
Pada bulan September 2008, pemerintahan George W. Bush meminta Kongres A.S. untuk
mengeluarkan dana sebesar $ 700 miliar yang disebut Troubled Asset Relief Program (TARP)
untuk membeli asset-aset bermasalah dari lembaga keuangan. Karena kegagalan bank diramal
akan berdampak luas dan mengakibatkan depresi global apabila tidak diselamatkan.
Terlepas dari krisis keuangan yang terjadi, banyak pihak yang menentang rencana untuk
menyelamatkan bank (bailout). Mereka berpendapat bahwa kebijakan bailout, melanggar
filosofi pasar bebas yang dianut oleh A.S. dan menggantikanya dengan sosialisme.
Jika bank-bank A.S. bisa mendapatkan uang talangan dari pemerintah, mungkin GM bisa
melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, pada tanggal 13 Oktober 2008 Wagoner bertemu
dengan pemerintah untuk meminta pinjaman dari dana TARP. Pemerintah menolak permintaan
Wagoner tersebut, karena dana TARP ditujukan untuk lembaga keuangan bukan untuk
perusahaan swasta. Tidak putus asa, Wagoner kemudian mendatangi kongres bersma dua CEO
perusahaan otomotif lainnya untuk meminta dana bantuan dengan rencana detil keuangan
mereka. Setelah melewati proses yang panjang dan pertentangan, akhirnya GM mendapatkan
bantuan total sebesar $13,4 miliar, yang diberikan dalam 3 tahap. Alasan pemberian bantuan
tersebut adalah apabila GM bangkrut maka aka nada 1,1 juta pekerja yang kehilangan pekerjaan
dan akan berdampak pada pengurngan PDB riil.
Pada Februari 2009, pemerintahan baru Barack Obama meminta “rencana kelayakan” sebelum
memberikan bantuan terakhir, namun GM tidak mencapai target pengembalian utang yang ingin
dicapai Departemen Keuangan AS dan pemerintah menilai bahwa manajemen GM sangat buruk.
Tim evaluasi pemerintah menyebutkan bahwa asumsi optimis GM pangsa pasarnya akan
tumbuh di masa depan, biaya akan menurun, dan akan mendapatkan aliran kas poritif tidaklah
sesuai dengan realita. Pada 30 Maret 2009, pemerintahan Obama mengatakan kepada
perusahaan bahwa rencananya tidak dapat diterima. Menurut mereka satu-satunya cara GM
memaksa kreditornya menghapuskan utang GM adalah dengan mengajukan kebangkrutan. Oleh
karena itu, pada tanggal 1 Juni 2009, GM mengajukan kebangkrutan dan Departemen Keungan
A.S. mendirikan perusahaan baru bernama “General Motors Company”.
GM bukan satu-satunya perusahaan yang menjadi perusahaan milik negara selama krisis
keuangan. Banyak pengamat mengklaim bahwa kepemilikan pemerintah atas perusahaan adalah
bentuk sosialisme. Pemerintah federal tidak hanya mengatur pasar modal, tetapi juga
mengambil langkah berikutnya yaitu pembelian kepemilikan perusahaan swasta.

Anda mungkin juga menyukai