Anda di halaman 1dari 50

Contoh RPP 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 5 Cilegon


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Materi Pokok : Sistem Pencernaan pada Manusia
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 3 JP X 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, Percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
KI-3 Memahami Pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan Prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI-4 Mencoba, Mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang di pelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


1 3.5.5 Menjelaskan fungsi sistem
3.5 Menganalisis sistem
pencernaan
pencernaan pada
3.5.6 Menjelaskan struktur organ sistem
manusia dan memahami
pencernaan
gangguan yang
3.5.7 Membedakan proses pencernaan
berhubungan dengan
secara mekanis dan kimiawi
sistem pencernaan, serta
3.5.8 Menganalisis proses pencernaan yang
upaya menjaga
terjadi di mulut
kesehatan sistem
3.5.9 Menganalisis proses pencernaan yang
pencernaan.
terjadi di lambung
3.5.10 Menganalisis proses pencernaan pada
usus halus sesuai struktur
morfologinya
3.5.11 Memerinci fungsi setiap organ
pencernaan dalam proses pencernaan
secara mekanis dan kimiawi
3.5.12 Memerinci fungsi setiap enzim
pencernaan dalam proses pencernaan
secara kimiawi
3.5.13 Menyimpulkan hubungan antara
proses pencernaan secara mekanik
dan kimiawi

2 4.5 Menyajikan hasil 4.5.2 Memanipulasi uji fungsi enzim amilase


penyelidikan tentang pada kelenjar ludah
pencernaan mekanis dan 4.5.3 Memanipulasi uji fungsi organ usus
kimiawi pada Pencernaan
4.5.4 Menyajikan laporan hasil uji fungsi
enzim amilase pada kelenjar ludah
4.5.6 Menyajikan laporan hasil uji fungsi
kerja usus

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery Learning serta metode
eksperimen dan diskusi dengan teknik window shopping, peserta didik
menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan serta melaporkan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis
dan kimiawi dengan menggunakan literasi media, kerjasama, berfikir kritis
dalam menyelesaikan masalah serta selalu mensyukuri anugrah ciptaan Tuhan
Yang Maha Es

D. Materi Pembelajaran
1. Zat makanan
2. Sistem Pencernaan Makanan
3. Organ-organ pada sistem pencernaan
4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Tubuh

E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : Saintific
b. Model : Discovery Learning,
c. Metode : Diskusi dan eksperimen
d. Teknik : Window shopping

F. MEDIA DAN BAHAN


1. Media
a. Lembar Kerja Peserta didik
b. Carta Sistem Pencernaan
c. Torso manusia

2. Alat Bahan
a. Mortar dan alu a. Nasi
b. Pipet b. Benedict
c. Plat tetes c. Larutan Kanji
d. Tabung reaksi d. Lugol
e. Penjepit tabung reaksi e. Kain katun handuk
f. Rak tabung reaksi f. Kain katun polos
g. Pembakar Bunsen g. Kertas selofam
h. Kaki tiga h. Kertas karton manila
i. Gelas kimia 250 ml (2 bh) i. Spidol besar
j. Gelas ukur 200 ml (2 bh)

G. SUMBER BELAJAR
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
3. Sumber lain yang relevan
4. Internet
5. Lingkungan sekitar

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Memberi salam, menyapa dan mengajak


(persiapan) peserta didik berdoa
 Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran
 Mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi  Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukan guru :
1. Apa yang kamu makan saat sarapan tadi?,
2. Mengapa kamu harus makan itu?
3. Apa yang kamu rasakan setelah makan itu? 10 menit
4. Kira-kira apa yang terasa jika setelah itu kita
tidak
makan selama beberapa jam?
5. Jelaskan mengapa?
Jawaban yang diharapkan dari peserta didik :
1. Nasi, telur dadar, roti, teh manis, dll
2. Kenyang
3. Lapar lagi
4. Karena makanannya telah di serap dan ada
yang sudah siap dibuang
 Guru mengingatkan peserta didik tentang
materi sebelumnya yaitu tentang zat makanan
dan pengujiannya
 Mengingatkan peserta didik untuk duduk
sesuai kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya.

Motivasi  Menyampaikan tujuan dan manfaat


pembelajaran dihubungkan dengan upaya
peserta didik dalam menjaga kesehatan system
pencernaan

B. Kegiatan Inti

Stimulation Peserta didik mendemonstrasikan uji


(Pemberian kandungan glukosa pada nasi yang telah 10 Menit
rangsangan) dikunyah sampai halus dimulut dengan
dibimbing oleh guru

Problem  Peserta didik menuliskan daftar pertanyaan 15 menit


Statement yang bisa muncul setelah memperhatikan
(Identifikasi demonstrasi uji kandungan glukosa tersebut
Masalah) serta menuliskan hipotesa yang merupakan
jawaban dari pertanyaannya. Contoh
pertanyaan yang bisa muncul :
1. Bagaimana hasil uji glukosa jika nasi
tersebut tidak dihaluskan?
2. Bagaimana hasil uji glukosa jika nasi
tersebut dikunyah tapi tidak sampai halus?
3. Bagaimana hasil uji glukosa jika nasi
tersebut dihaluskan dengan menggunakan
mortar?
4. Apa yang terjadi pada zat makanan lain dan
pada organ pencernaan yang lain?
Guru dan peserta didik merumuskan
permasalahan yang muncul yaitu :
Bagaimana hubungan antara proses pencernaan
secara mekanis dan kimiawi dalam penyerapan
zat makanan dalam tubuh?
 Setiap kelompok mencatat hipotesisnya di
papan kerja

Data Collection  Setiap kelompok melakukan uji kandungan 15 menit


(Pengumpulan glukosa pada nasi yang tidak dikunyah, nasi
data) yang dikunyah tetapi tidak halus serta nasi yang
dihaluskan menggunakan mortal (LK 1,
terlampir)

Data Processing Peserta didik mendiskusikan data hasil 15 menit


(Pengolahan pengamatan pada LK 1 dengan hipotesis awal
Data) kelompoknya dengan menggunakan studi
literasi.
Peserta didik mendiskusikan organ lainya
(lambung, usus halus, usus besar, dan anus)
dengan menggunakan studi pustaka.LK 1 a

Verification  Setiap kelompok melakukan percobaan fungsi 15 menit


(Pembuktian) usus sebagai organ penyerapan menggunakan
kertas selofam (LK.2, terlampir)
 Peserta didik secara demonstrasi
membandingkan struktur pada bahan katun
berbentuk handuk dengan bahan katun polos
serta mengaitkan dengan struktur morfologi
pada usus, lalu membuktikan daya serapnya
pada air (LK 3, terlampir)

Generalization  Peserta didik diskusi kelompok untuk 25 menit


(Kesimpulan) menyimpulkan tentang fungsi rongga mulut,
dan organ lainnya pada pencernaan makanan
secara mekanis serta enzim ptyalin serta enzim
lainnya
 Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya dengan teknik window shopping

Kegiatan Penutup

 Memberi penghargaan pada kelompok terbaik 15 menit


 Konfirmasi materi
 Peserta didik menyimpulkan proses pencernaan
secara mekanis dan kimiawi dibimbing oleh
guru
 Tanya jawab
 Peserta didik mengerjakan soal-soal untuk
mengukur pencapaian IPK
 Guru memberi tugas untuk pertemuan
berikutnya yaitu tentang gangguan dan
penyakit yang berhubungan dengan system
pencernaan serta upaya untuk menjaga
kesehatan system pencernaan

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
b. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
4. Jurnal

c. Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Penilaian unjuk kerja
2. Penilaian presentasi

d. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap
pertemuan, berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan
pembelajaran tambahan sebagai remedial terhadap IPK yang belum
tuntas dengan teknik :
 Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
 Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya

Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :


 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan
nilai maksimal setara KKM

CONTOH PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : ………………………………………………
Kelas/Semester : ………………………………………………
Mata Pelajaran : ………………………………………………
Ulangan Harian Ke : ………………………………………………
Tanggal Ulangan Harian : ………………………………………………
Bentuk Ulangan Harian : ………………………………………………
Materi Ulangan Harian : ………………………………………………
KKM : ……………………………………………….

Nilai
Nama Nilai Nilai
No Setelah Ket
Peserta Didik Ulangan Akhir
Remedial
1
2
3
Nilai
Nama Nilai Nilai
No Setelah Ket
Peserta Didik Ulangan Akhir
Remedial
dst

b.. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah
melampaui nilai KKM. Kemudian guru memberikan materi pengayaan
berupa penajaman pemahaman dan ketrampilan memecahkan soal yang
lebih kompleks

Depok, Juli 2018

Mengetahui , Guru Mata Pelajaran


IPA
Kepala SMP Negeri 8 Depok

Paeran, S.Pd, M.M Dra. Siti Rukiah


NIP. 196308051987031015 NIP. 196810292000032003

Catatan Kepala Sekolah


................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Kegiatan 1

A. TUJUAN
- Mengetahui hubungan proses pencernaan makanan secara mekanik dan secara
kimiawi pada rongga mulut

B. ALAT DAN BAHAN


- Nasi
- Pereaksi Benedict
- Tabung reaksi anti panas
- Rak tabung reaksi
- Penjepit tabung reaksi
- Pengaduk kaca
- Mortar dan alu
- Pembakar Bunsen
- Kaki tiga
- Gelas kimia
- Pipet

C. PROSEDUR KERJA

1. Ambillah masing-masing bagian kecil nasi lalu beri perlakuan berbeda, masing-
masing :
a. Dihaluskan menggunakan mortar dan alu
b. Dikunyah sampai cukup halus
c. Di biarkan sesuai aslinya
2. Masukkan masing-masing ke dalam tabung reaksi A, B dan C, lalu beri air untuk
melarutkan dan kocok sampai merata
3. Teteskan kedalam masing-masing tabung reaksi 10 tetes pereaksi benedict lalu
kocok
4. Masukkan tabung rekasi kedalam gelas piala berisi air yang dipanaskan
5. Perhatikan perubahan yang terjadi pada bahan yang diuji
6. Catat hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan

D. TABEL PENGAMATAN

WARNA SETELAH
WARNA SETELAH KANDUNGAN
TABUNG DITETESI
DIPANASKAN GLUKOSA
BENEDICT

C
E. PERTANYAAN DISKUSI

1. Apakah proses pencernaan secara mekanis yang terjadi pada rongga mulut?
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

2. Apakah proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi pada rongga mulut?
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

3. Bagaimana proses pencernaan mekanis yang sebaiknya terjadi agar pencernaan


secara kimiawi berlangsung lebih baik sesuai fungsinya?
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..

4. Apa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari setelah anda


memahami cara kerja enzim ptyalin?
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

LKS Kegiatan 2

A. TUJUAN
- Mampu menjelaskan proses penyerapan pada usus

B. ALAT DAN BAHAN


- Kertas selofam ukuran 15 cm
- Larutan tepung sagu
- Pereaksi lugol

C. PROSEDUR KERJA

1. Masukan pereaksi lugol kedalam kertas selofam yang salah satu ujungnya telah
diikat benang dengan rapat, kemudian ikat kembali ujung lainnya dengan rapat,
usahakan jangan sampai ada kebocoran.
2. Masukan kertas selofam berisi lugol tersebut kedalam wadah berisi larutan kanji
sampai terendam
3. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan kanji!”

D. BAHAN DISKUSI

1. Apakah perubahan warna yang terjadi pada larutan kanji?


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

2. Jelaskan mengapa perubahan tersebut terjadi?


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

3. Hubungkan hasil pengamatan anda dengan fungsi usus halus!


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Kegiatan 3
LKS 3

A. TUJUAN
- Mampu menjelaskan proses penyerapan pada usus halus

B. ALAT DAN BAHAN


- Kain katun ukuran 25x25cm
- Kain katun handuk ukuran 25x25cm
- Gelas kimia 250 ml (2 Buah)
- Gelas ukur 100 ml (2 buah)
- Wadah untuk menampung air

C. PROSEDUR KERJA

1. Rendam kedua potongan kain pada wadah berisi air selama 30 detik
2. Siram kedua kain tadi dengan air yang mengalir (air keran) selama 1 menit
3. Peras setiap kain ke wadah yang berbeda
4. Ukurlah jumlah air yang tertampung

D. PERTANYAAN DISKUSI
a. Kain manakah yang menyerap air lebih banyak? Jelaskan?

………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
b. Bandingkan permukaan handuk dan permukaan dalam usus halus, lalu jelaskan
persamaan dan perbedaan diantara keduanya!

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………….

E. KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………

Kegiatan 4
Sistem Pencernaan di dalam Tubuh

Tujuan: untuk mengetahui hubungan proses pencernaan makanan secara mekanik dan
atau secara kimiawi pada organ-organ pencernaan manusia

Bahan
1. ATK
2. Buku peserta didik dan buku lain yang relefan

Langkah Kerja
1. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompok anda dengan teliti
dan penuh tanggung jawan
2. Tulis jawaban anda dalam kertas plano dan dipresentasikan

Bahan diskusi
1. Jelaskan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusia!
2. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada makanan ketika berada di rongga
mulut!
3. Sesuai struktur pada lambung, apakah proses yang terjadi pada makanan ketika
berada di lambung?
4. Jelaskan perbedaan pencernaan secara kimiawi dan secara mekanik dan
sebutkan pada organ manakah proses tersebut masing masing terjadi?
5. Jelaskan hubungan yang tepat antara organ, zat yang dihasilkan dan fungsinya
(dalam bentuk Tabel) pada system pencernaan!
6. Usus halus memiliki ukuran yang panjang, jelaskan alasannya dan bagaimana
peranannya pada sistem pencernaan?
7. Jelaskan bagaimana makanan itu diserap oleh dinding usus halus?
8. Jelaskan fungsi hati dalam sistem pencernaan, meskipun hati bukan salah satu
organ pencernaan?
9. Proses apakah yang terjadi pada sisa makanan di usus besar? Jelaskan!

LAMPIRAN 2
Penilaian Sikap

Format Pengamatan Sikap melalui Penilaian Diri

Nama : ………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………

No Indikator SB B C K
1. Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri
selama proses pembelajaran
Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
2.
kelompok

Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses


3.
pembelajaran
4. Saya menunjukkan sikap disiplin dalam
menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5. Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam
mengemukakan gagasan, bertanya, atau menyajikan
hasil diskusi
6. Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling
menghargai terhadap perbedaan pendapat/cara
dalam menyelesaikan masalah
7. Saya menunjukan sikap positip (individu dan sosial)
dalam diskusi kelompok
8. Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat
melaksanakan studi literature atau pencarian
informasi
9. Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja
keras, disiplin dan tanggung jawab

Format Pengamatan Sikap melalui Penilaian Antar Teman

Nama yang diamati : ………………………………………………………………


Nama pengamat : ………………………………………………………………
No Pernyataan SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman

2 Memberikan solusi terhadap permasalahan

Tidak memaksakan pendapat sendiri kepada anggota


3
kelompok

4 Tidak marah saat diberi kritik

5 .......

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : …………………………..


Kelas/Semester : …………………………..
Tahun pelajaran : …………………………..
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

NO KELOMPOK NAMA PESERTA DIDIK SB B C K

NB. Dengan mencatat peserta didik yang kurang dalam satu kelompok maka anggota
kelompok yang lain sudah pasti memperlihatkan sikap terbuka dan antusias
LAMPIRAN 3
Kisi-kisi Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : …………………………..


Kelas/Semester : …………………………..
Tahun pelajaran : …………………………..
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

TEKNIK
NO KD MATERI INDIKATOR
PENILAIAN
1 Menyajikan Sistem - Memanipulasi uji fungsi Kinerja
hasil pencernaan enzim amilase pada
penyelidikan manusia kelenjar ludah
tentang - Memanipulasi uji fungsi
pencernaan organ usus pada
mekanis dan pencernaan
kimiawi - Menyajikan laporan
hasil uji fungsi enzim
amilase pada kelenjar
ludah
- Menyajikan laporan
hasil uji fungsi kerja
usus

Format Penilaian Unjuk Kerja

Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik

Topik : ………………………………………………………………………………………………
KI : ………………………………………………………………………………………………
KD : ………………………………………………………………………………………………
Indikator : ………………………………………………………………………………………………

Persiapan Kegiatan
N Pelaksanaan Jumlah
Nama Percobaa Akhir
o Percobaan Skor
n Percobaan
1
2
3
4
….
N Keterampilan yang Sko
Rubrik
o dinilai r
- Alat-alat tertata rapih sesuai
dengan keperluannya
- Rangkaian alat percobaan
30 tersusun dengan benar dan
Persiapan Percobaan
tepat
1 (Menyiapkan alat
- Bahan-bahan tersedia di
Bahan)
tempat yang sudah ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
- Menggunakan alat dengan
tepat
- Membuat bahan percobaan
yang diperlukan dengan tepat
2 Pelaksanaan Percobaan 30
- Menuangkan / menambahkan
bahan yang tepat
- Mengamati hasil percobaan
dengan tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
- Membuang larutan atau
sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan
30 baik
Kegiatan akhir - Membersihkan meja praktikum
3
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat
semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia

LAMPIRAN 4

Tes Pengetahuan

N KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


O Kognitif Soal Soal

1 Menganalisis 3.5.5 Menje 1. Di sajikan gambar L1 Pilihan 1


sistem laska Organ pencernaan Ganda
pencernaan n peserta didik
pada manusia strukt dapat Menjelaskan
dan memahami struktur bagian
gangguan yang ur dalam dinding
berhubungan organ usus halus
dengan sistem syste 2. Disajikan ilustrasi
pencernaan, m L1 Uraian 1
tentang fungsi
serta upaya
pence usus peserta didik
menjaga
rnaan dapat menjelaskan
kesehatan struktur bagian
sistem dalam dinding
pencernaan usus halus

Soal :
1. PG

Organ pencernaan yang memiliki struktur seperti pada gambar adalah ….


A. Kerongkongan C. Usus besar
B. Usus Halus D. Lambung

Kunci : B

1. Uraian
Jelaskan bagaimana struktur morfologi dinding bagian dalam usus halus!

Kunci : Permukaan dinding bagian dalam usus halus memiliki jonjot-


jonjot seperti struktur pada handuk sehingga dapat memperluas
bidang penyerapan

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


Kognitif Soal Soal

2 Menganalisis 3.5.6 Menjelaskan 3. Disajikan L1 Piliha 2


sistem fungsi sistem kasus peserta n
pencernaan pada didik dapat Ganda
manusia dan pencernaan menjelaskan
memahami fungsi sistem
gangguan yang pencernaan
berhubungan
dengan sistem
pencernaan, serta L1 2
upaya menjaga Uraian
kesehatan sistem
pencernaan

Soal :
2. Ani memiliki sebuah kentang rebus, pernyataan manakah yang paling tepat
dilakukan Ani agar telur itu dapat membuat tubuhnya sehat ?
A. Membuat kentang itu menjadi bubur agar bisa langsung di telan
B. Mengunyah kentang itu sebentar lalu menelannya
C. Mengunyah kentang itu sampai halus lalu menelannya
D. Membuat kentang itu menjadi minuman

Kunci : C

2. Proses yang terjadi pada rongga mulut yang sesuai dengan fungsi sistem
pencernaan
adalah …

Kunci : Merubahan ukuran makanan menjadi partikel kecil dan mengubahnya menjadi
zat sederhana yang bias diserap oleh tubuh

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


Kognitif Soal Soal

3 Menganalisis 3.5.7 Membedakan 4. Disajikan table L1 Pilihan 3


sistem proses proses Ganda
pencernaan pada pencernaan pencernaan
manusia dan peserta didik
secara
memahami dapat
gangguan yang mekanis dan membedakan
berhubungan kimiawi pencernaan
dengan sistem secara mekanis
pencernaan, serta dan kimiawi L1 Uraian 3
upaya menjaga
kesehatan sistem
pencernaan

Soal
3.
NO Mulut Lambung Usus Halus

1 Amilum diubah Protein menjadi pepton Lemak menjadi Asam lemak


menjadi maltose dengan bantuan pepsin dengan bantuan Lipase
dengan bantuan
ptialin
2 Makanan dikunyah Dinding lambung bergesekan Penyerapan glukosa oleh
menggunakan gigi untuk menghaluskan dinding usus halus
makanan
3 Makanan bercampur Protein susu digumpalkan Protein diubah menjadi asam
dengan air liur dengan bantuan renin amino dengan bantuan Tripsin
4 Makanan ditelan Dinding lambung bergesekan Penyerapan asam amino oleh
dengan bantuan untuk menghaluskan dinding usus halus
dorongan lidah makanan

Perhatikan data pada tabel proses pencernaan secara kimiawi ditunjukan


oleh nomor…
A. 1 C. 3
B. 2 D. 4

3. Pada pagi hari Vino sarapan nasi uduk dengan irisan telur dadar dan
kerupuk. Jelaskan proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi yang
dialami oleh makanan sarapan vino pada rongga mulut

N KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


O Kognitif Soal Soal
Disajikan gambar
4 Menganalisis sistem 3.5.8 Menyebutkan organ pencernaan L1 Pilihan 4
pencernaan pada enzim yang peserta didik Ganda
manusia dan berperan dapat
memahami menyebutkan
dalam proses
gangguan yang enzim yang
berhubungan pencernaan bekerja pada
dengan sistem organ tersebut
pencernaan, serta
upaya menjaga L1 Uraian 4
kesehatan sistem
pencernaan

Soal :

4. Perhatikan gambar diatas, enzim yang bekerja pada organ X adalah…


A. Amilase, Pepsin, Renin C. Amilase, Tripsin, Lipase
B. Ptialin, Amilase, Pepsin D. Pepsin, Tripsin, Ptialin
Kunci : C

4. Enzim apakah yang bekerja sebagai katalisator pada usus halus ?


Kunci : Amilase, Tripsin dan Lipase

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


Kognitif Soal Soal

5 Menganalisis 3.5.9 Menganalisis Disajikan L3 Pilihan 5


sistem proses yang kasus peserta Ganda
pencernaan terjadi pada didik dapat
pada manusia memecahkan
salah satu
dan memahami masalah yang
gangguan yang organ berkaitan
berhubungan pencernaan dengan proses
dengan sistem yaitu mulut pencernaan
pencernaan, pada rongga L3 Uraian 5
serta upaya mulut
menjaga
kesehatan
sistem
pencernaan

Soal :
5. Alif selalu sarapan dengan terburu-buru karena takut terlambat masuk
sekolah, ternyata kemudian lambungnya sakit. Sesuai kasus tersebut, apa
menyebabkan Alif sehingga bisa mengalami sakit lambung ?
A. Karena terburu-buru amilum tidak berubah menjadi maltose, sehingga
lambung meneruskan proses perubahan tersebut
B. Karena terburu-buru makanan tidak bercampur dengan air liur,
sehingga lambung kekurangan cairan untuk mencernanya
C. Karena terburu-buru protein pada telur tidak mengalami pencernaan
kimiawi dengan baik sehingga lambung melanjutkannya merubah
protein menjadi pepton
D. Karena terburu-buru makanan tidak dikunyah dengan halus sehingga
lambung harus bekerja lebih untuk menghaluskan makanan

Kunci : D

5. Jelaskan apa yang terjadi pada rongga mulut jika kita makan roti dengan
telur mata sapi segelas susu?
Kunci :
Roti : Dihaluskan di rongga mulut oleh gigi dan amilumnya diubah menjadi
maltose dengan bantuan enzim ptyalin
Telur mata sapi : Dihaluskan dalam rongga mulut menggunakan gigi lalu
ditelan untuk diubah di lambung
Segelas susu : Tidak mengalami pencernaan karna langsung menuju ke
lambung

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


Kognitif Soal Soal

6 Menganalisis 3.5.10 Menganalisis Disajikan gambar L3 Pilihan 6


sistem proses peserta didik dapat
pencernaan mengkorelasikan
Ganda
pencernaan
pada manusia truktur bagian
pada usus
dan memahami dalam usus halus
gangguan yang halus sesuai dengan fungsinya
berhubungan struktur sebagai tempat
dengan sistem morfologiny penyerapan zat
pencernaan, a makanan L3
serta upaya
menjaga Uraian 6
kesehatan
sistem
pencernaan

Soal :

6. Perhatikan gambar!

Struktur usus seperti pada gambar tersebut mempengaruhi proses yang


terjadi pada usus yaitu :
A. Membantu mempercepat perubahan zat makanan menjadi zat yang
sederhana dan mudah diserap
B. Memperluas bidang penyerapan sehingga zat makanan dapat terserap
lebih optimal
C. Membantu menyeleksi zat yang dapat diserap
D. Membuat organ lain menjadi tidak dapat menyerap zat makanan
Kunci : B

6. Uraian
Jelaskan bagaimana struktur dinding bagian dalam usus halus
mempengaruhi fungsinya dalam system pencernaan?

Kunci : Permukaan dinding bagian dalam usus halus memiliki jonjot-


jonjot sehingga dapat memperluas bidang penyerapan dan zat
makanan yang diserap menjadi lebih banyak

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


Kognitif Soal Soal

7 Menganalisis 3.5.11 Merinci fungsi 1. Disajikan table L3 Pilihan 7


sistem setiap organ fungsi organ Ganda
pencernaan pencernaan pencernaan
pada manusia dalam proses peserta didik
dan memahami pencernaan dapat
gangguan yang secara mekanis menentukan
berhubungan dan kimiawi fungsi dari
dengan sistem rongga mulut
pencernaan, dan lambung L3 Uraian 7
serta upaya
menjaga
kesehatan
sistem
pencernaan

Soal :
7..
No Organ Proses pencernaan Proses pencernaan
mekanis kimiawi
1 Lambung Penghalusan makanan Lemak menjadi asam
lemak
2 Mulut Penghalusan makanan Amilum menjadi maltosa
3 Lambung Penghalusan makanan Pepton menjadi asam
amino
4 Usus besar Pengaturan kadar air Pembusukan sisa
makanan

Organ pencernaan dan fungsinya yang benar ditunjukan oleh …


A. 1 dan 3 C. 2 dan 3
B. 2 dan 4 D. 1 dan 4

Kunci : C
7.. Jika Andi makan sepiring nasi, sepotong tempe d an tahu dan semangkuk
sayur, tentukan di organ yang manakah terjadi pencernaan serta proses
mekanis dan kimiawi

Kunci :
a. Rongga mulut : Pencernaan secara mekanis semua
dilakukan pada semua makanan, sedangkan kimiawi hanya
pada nasi yang amilumnya berubah menjadi maltose dengan
bantuan enzim ptyalin
b. Lambung : Pencernaan secara mekanis pada semua
makanan, sedangkan secara kimiawi dilakukan pada tempe
dan tahu yaitu perubahan protein menjadi pepton dengan
bantuan enzim pepsin
c. Usus halus :
Karbohidrat : Maltosa menjadi Glukosa dengan katalis
enzim Amilase
Protein : Pepton menjadi Asam amino dengan katalis enzim
tripsin
Vitamin
Seluruhnya mengalami proses penyerapan di usus halus
d. Usus Besar : sisa yang tidak terserap termasuk selulosa pada
sayuran masuk ke usus besar dan akan mengalami proses
pembusukan serta pengaturan kadar air melalui dinding
usus besar

N KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


O Kognitif Soal Soal

8 Menganalisis sistem 3.5.12 Merinci 2. Disajikan L3 Pilihan 8


pencernaan pada fungsi setiap
manusia dan
tabel fungsi Ganda
enzim
memahami enzim peserta
pencernaan
gangguan yang didik dapat
berhubungan dalam proses
merinci fungsi
dengan sistem pencernaan
enzim yang
pencernaan, serta secara
upaya menjaga
benar
kimiawi
kesehatan sistem
pencernaan L3 Uraian 8

Soal :
8..
NO Enzim Fungsi

1 Ptialin Lemak menjadi asam lepam dan gliserol


2 Tripsin Protein menjadi asam amino
3 Lipase Amilum menjadi glukosa
4 Pepsin Protein menjadi asam amino
5 Lipase Lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Fungsi enzim sebagai katalisator perubahan zat makanan yang benar
ditunjukan pada nomor …
A. 1 dan 3 C. 2 dan 5
B. 2 dan 4 D. 3 dan 5

Kunci : C

8.

Pada kotak makanan yang diberi garis tanda panah, enzim apa saja yang
bekerja pada bahan makanan tersebut?
Kunci :
Enzim Ptialin atau Amilase: mengubah amilum menjadi zat yang lebih
sederhana
(disakarida) yaitu maltose, sukrosa dan laktosa

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No


Kognitif Soal Soal

9 Menganalisis 3.5.13 Menyimpulkan 1. Disajikan kasus L3 Pilihan 9


sistem hubungan pada sebuah proses
pencernaan antara proses pencernaan peserta
Ganda
pada manusia pencernaan didik dapat
dan memahami secara mekanik menyimpulkan
gangguan yang dan kimiawi hubungan antara
berhubungan pencernaan secara
dengan sistem mekanik dan
pencernaan, L3
serta upaya kimiawi
menjaga Uraian 9
kesehatan
sistem
pencernaan

Soal :
5. Pernyataan berikut tentang keterkaitan antara pencernaan secara
mekanis dan kimiawi adalah :
A. Makanan yang dikunyah halus tidak berpengaruh terhadap kerja
enzim
B. Makanan yang dikunyah halus akan mempermudah dan mempercepat
kerja enzim
C. Makanan yang tidak di halus akan membuat enzim tidak bekerja
D. Makanan yang dihaluskan akan mempermudah proses penyerapan di
usus

Kunci : B
9.. Apa yang harus kita lakukan agar makanan dapat berubah menjadi

Kunci : membuat makanan menjadi berukuran lebih kecil sehingga lebih


banyaj permukaan makanan yang dapat berinteraksi dengan enzim dan
enzim akan lebih optimal dalam mempercepat proses perubahan zat
makanannya

Lampiran 5
Bahan Ajar
BAHAN AJAR
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
Salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup adalah makanan. Makanan dibutuhkan oleh
makhluk hidup sebagai sumber energi. Makanan yang dikonsumsi manusia hendaknya
mengandung zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Untuk menyerap gizi yang terkandung, makanan harus
dicerna terlebih dahulu. Perubahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi
bentuk yang lebih sederhana disebut proses pencernaan makanan
I. Zat Makanan yang Diperlukan Tubuh Manusia.
Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber
energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Komponen-komponen
nutrisi utama yang diperlukan oleh tubuh adalah sebagai berikut:
1. Zat penghasil energi: adalah gula dalam bentul molekul tunggal atau
monosakarida seperti glukosa, galaktosa dan fruktosa. Dalam makanan
biasanya ditemukan dalam bentuk karbohidrat dan tepung atau amilum.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Setiap 1 gram karbohidrat
mampu menghasilkan 4,1 kalori. Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh akan
diubah menjadi glikogen dan lemak. Glikogen disimpan di hati dan otot,
sedangkan lemak disimpan di perut, sekeliling ginjal, dan di bawah kulit.
2. Zat pembangun, pengatur dan sumber energi: asam amino yang pada
makanan didapatkan dalam bentuk protein. Protein digunakan sebagai
sumber tenaga hanya jika kebutuhan kalori tubuh tidak dapat dipenuhi oleh
karbohidrat dan lemak. Satu gram protein menghasilkan 4,1 kalori.
3. Zat pelindung, pembangun dan cadangan energi: asam lemak dan gliserol
yang biasanya didapatkan pada makanan dalam bentuk lemak. Selain sebagai
sumber energi, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin, yaitu vitamin A,
D, E dan K, serta berfungsi sebagai pelindung tubuh (dari suhu rendah).
Lemak dalam tubuh disimpan di dalam tempat-tempat tertentu, misalnya di
sekitar usus, ginjal, dan di hati. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi.
Setiap 1 gram lemak menghasilkan 9, 3 kalori.
Selain komponen-komponen utama tersebut, tubuh juga memerlukan vitamin,
air dan mineral yang membantu kerja enzim-enzim untuk metabolisme tubuh.
II. Organ-Organ dan Proses Pencernaan Makanan
Organ-Organ dan Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia adalah kesatuan
alat-alat yang dilibatkan dalam proses pencernaan makanan. Sistem pencernaan
manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan meliputi beberapa organ, di antaranya sebagai berikut:
a. Mulut Merupakan tempat dimulainya pencernaan makanan. Di mulut
berlangsung dua jenis pencernaan, yaitu:
1. Pencernaan mekanik yang dilakukan oleh gigi dan lidah, berupa
pengunyahan, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur
makanan dengan air ludah sebelum makanan ditelan.
- Gigi Berfungsi untuk memotong dan mengoyak makanan yang masuk
ke mulut (sebagai alat pencernaan mekanik). Tujuan makanan
dipotong dan dikoyak menjadi lebih kecil agar mudah untuk dicerna
oleh lambung. Perkembangan gigi dimulai saat anak berusia sekitar
enam bulan. Gigi yang pertama kali tumbuh disebut gigi susu.
Selanjutnya, pada usia 6-14 tahun gigi susu akan diganti menjadi gigi
sulung, selanjutnya akan berkembang menjadi gigi tetap. Gigi susu
terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi taring dan 4 gigi seri pada
rahang atas. Pada rahang bawah terdiri dari 4 gigi geraham belakang,
2 gigi seri dan 4 gigi seri. Gigi tetap memiliki rumusan 6 gigi geraham
belakang, 4 geraham depan, 2 gigi taring, dan 4 gigi seri pada masing-
masing rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah.
- Lidah Berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanik, membantu
proses mengunyah, menelan, membedakan bermacam rasa. Untuk
mendukung fungsi mengenali rasa, pada permukaan lidah terdapat
papilla-papilla yang di dalamnya terdapat puting-puting pengecap
rasa. Macam rasa yang dapat dibedakan oleh lidah adalah manis,
asam, asin, dan pahit. Selain itu, lidah juga peka terhadap panas,
dingin, dan tekanan.

2. Pencernaan secara kimia yang dilakukan oleh kelenjar ludah. yaitu


pemecahan amilum menjadi maltosa. Kelenjar Ludah Merupakan
kelenjar penghasil ludah atau air liur (saliva) yang terdiri dari tiga pasang.
Yaitu :
- Kelenjar parotis berada di bawah telinga, yang berfungsi
menghasilkan ludah berbentuk cair.
- Kelenjar submandibularis berada di rahang bagian bawah, berfungsi
menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
- Kelenjar sublingualis berada di bawah lidah, berperan menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir.
Ludah dalam pencernaan makanan berperan untuk memudahkan dalam
menelan makanan dengan cara membasahi dan melumasi makanan.
Ludah mengandung enzim ptyalin (amylase) yang berperan mengubah
zat karbohidrat (amilum) menjadi maltose (gula sederhana). Enzim
ptyalin akan berfungsi maksimal jika berada pada pH 6,8 - 7 dan pada
suhu 37°C.

b. Kerongkongan (Esophagus)
Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran sempit berbentuk tabung
dengan diameter 2 cm dan panjang kurang lebih 25 cm yang menghubungkan
laring (anak tekak) dengan lambung. Dinding kerongkongan mengandung
kelenjar yang mengeluarkan musin untuk membasahi jalan makanan.
Dinding kerongkongan sebagian besar tersusun oleh otot polos. Pada saat
melewati kerongkongan makanan didorong dan diremas-remas perlahan ke
depan masuk ke lambung oleh adanya gerak peristaltik otot-otot
kerongkongan. Hal ini dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas otot
polos yang melingkar dan memanjang serta berkontraksi dan relaksasi
secara bergantian. Akibatnya makanan berangsur-angsur terdorong masuk
ke lambung. Pada kerongkongan makanan hanya lewat saja dan tidak
mengalami pencernaan.

c. Lambung (Ventrikulus) Fungsi lambung adalah tempat di mana makanan


dicerna dan sejumlah kecil sarisari makanan diserap. Lambung dapat dibagi
menjadi tiga daerah, yaitu daerah: 1) Kardiak (bagian atas). Kardiak adalah
bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan. 2) Fundus
(bagian tengah). Fundus adalah bagian tengah lambung, tempat makanan
ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi. 3) Pilorus (bagian bawah).
Pilorus adalah bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas
pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot-otot pilorus
mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika
makanan basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang menyebabkan
pilorus menutup. Pada lambung terjadi proses pencernaan secara mekanik
dan kimiawi.
- Pencernaan secara mekanik
Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding
lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan
tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara
bertahap, makanan menjadi berbentuk bubur.
- Pencernaan secara kimiawi
proses pencernaan di dalam lambung yang menggunakan zat kimiawi
terutama dengan menggunakan enzim. Di dalam lambung, terdapat
beberapa zat enzim yaitu: 1) Renin, berfungsi mengendapkan protein
pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi. 2)
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton. 3) HCl
(asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai disinfektan, membunuh kuman, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
Dengan HCl, pH menjadi lebih asam yaitu di antara 1 sampai 3.

d. Usus Halus (Intestinum)


Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m pada manusia
dewasa. Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi kim dari
lambung. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai
sphincter ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar.
Lapisan penyusun usus halus terdiri dari: 1. Lapisan luar adalah membran
selulosa, yaitu peritornium yang melapisi usus halus dengan erat. 2. Lapisan
otot polos terdiri atas dua lapisan serabut, lapisan luar yang memanjang
(longitudinal) dan lapisan dalam yang melingkar (serabut sirculer). Kontraksi
otot polos dan bentuk peristaltic usus yang turut serta dalam proses
pencernaan mekanis, pencampuran makanan dengan enzim-enzim
pencernaan dan pergerakkan makanan sepanjang saluran pencernaan. 3.
Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf otonom`4.
Mukosa dalam terdiri dari sel epitel selapis kolumner goblet yang mensekresi
getah usus halus (intestinal juice). Intestinal juice merupakan kombinasi
cairan yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar usus (glandula intestinalis)
dari duodenum, jejunum, dan ileum. Produksinya dipengaruhi oleh hormon
sekretin dan enterokrinin. Pada lapisan ini terdapat villi (gambar di bawah
ini) yang merupakan tonjolan dari plica circularis (lipatan yang terjadi antara
mukosa dengan submukosa). Lipatan ini menambah luasnya permukaan
sekresi dan absorpsi serta memberi kesempatan lebih lama pada getah cerna
untuk bekerja pada makanan. Usus Halus terdiri dari tiga bagian, yaitu :
- Duodenum, bagian terpendek kurang lebih 25 cm, yang dimulai dari
pyloric sphincter di perut sampai jejunum. Berbentuk sepatu kuda
melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas dan
duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung
empedu. Empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan bantuan
lipase. Pankreas menghasilkan amilase yang berfungsi mencerna
karbohidrat menjadi disakarida dan tripsin yang berfungsi mencerna
protein menjadi asam amino/albumin dan polipeptida. Dinding usus
halus mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar
brunner yang memproduksi getah intestinum.yang berfungsi untuk
melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam.
- Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m – 1,75 m. Di dalam usus ini,
makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung
lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan
menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur
yang lumat yang encer.
- Ileum Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m – 3,5m
terjadi penyerapan sari–sari makanan. Permukaan dinding ileum
dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus
mengakibatkan permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga
penyerapan makanan dapat berjalan dengan baik. Dinding jonjot usus
halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara.
Terdapat sekitar 1000 mikrovili dalam tiap sel. Dinding tersebut juga
mengeluarkan mucus. Enzim pada mikrovili menghancurkan
makanana menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap. Di dalam
setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa yang
menyerap zat hara dari permukaan jonjot. Vena porta mengambil
glukosa dan asam amino, sedangkan asam lemak dan gliserol masuk
ke sel limfa. Oleh pembuluh darah dan pembuluh limfe, sari-sari
makanan tersebut diedarkan ke seluruh tubuh. Selanjutnya sisa
makanan bergerak peristaltis menuju usus besar.

e. Hati, Empedu dan Pankreas Sebagaimana yang telah diulas sebelumnya, di


dalam bagian awal saluran usus halus, yaitu duodenum, kim makanan
dicampur dengan zat-zat yang berasal dari tiga organ sumber, yaitu hati,
empedu dan pankreas. Hati adalah organ pengolah dan penghasil zat kimia
utama dalam tubuh, terletak di sebelah anterior kanan rongga perut manusia.
Fungsi hati antara lain untuk memproduksi enzim-enzim, merombak sel
darah merah mati, menampung vitamin A, D, E dan K yang berlebih,
menyimpan cadangan gula dalam bentuk glikogen dan mengubahnya
menjadi glukosa bila diperlukan, mengubah kolesterol dan asam amino
menjadi glukosa dalam kondisi tubuh kehabisan glikogen, serta menetralisasi
zat-zat kimia berbahaya hasil metabolisme tubuh sendiri maupun yang dari
luar tubuh. Secara langsung, hati berkontribusi dalam pencernaan dengan
menghasilkan cairan empedu dari perombakan sel darah merah. Cairan
empedu tersebut kemudian ditampung dalam kantung empedu yang
menempel pada hati. Kantung empedu dapat menampung hingga seliter
cairan empedu. Ketika ada kim makanan yang masuk ke dalam duodenum,
cairan empedu ditambahkan ke dalamnya untuk memecah lemak menjadi
butiran-butiran yang teremulsi dalam air agar mudah diurai oleh enzim
lipase. Secara tidak langsung, hati “menyempurnakan keamanan” dari sari
makanan yang masuk ke dalamnya melalui vena porta hepatica, sebelum
diedarkan ke seluruh tubuh. Pankreas adalah organ yang letaknya di sebelah
posterior sebelah kiri dari hati. Pankreas berperan dalam pencernaan
dengan mengalirkan cairan basa Natrium Bikarbonat (NaHCO3) ke dalam
kim yang memasuki duodenum untuk menetralkan kondisi asam dari
lambung. Adapun perannya secara tidak langsung dalam pencernaan,
pankreas menghasilkan hormon insulin untuk mengubah kelebilhan glukosa
dalam darah menjadi glikogen di hati.
f. Usus Besar (Colon)
Merupakan kelanjutan dari usus halus dalam sistem pencernaan. Setelah
sebagian besar nutrisi makanan diserap oleh usus halus, sisa makanan akan
masuk ke usus besar untuk diproses lebih lanjut. Usus besar manusia
berukuran lebih pendek dari usus halus dengan panjang sekitar 1,5 m. Usus
besar berfungsi dalam penyerapan sebagian nutrisi, air, dan memadatkan
feses agar mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.. Usus besar manusia terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu ascenden, descenden, transversal, dan sigmoid.
- Bagian ascenden (colon ascenden) merupakan bagian usus besar yang
mengarah ke atas dan berbatasan langsung dengan usus halus. Fungsi
colon ascenden adalah untuk menyerap nutrisi yang belum terserap
usus halus, menyerap air, dan memadatkan feses.
- Bagian transversal (colon transversal) merupakan kelanjutan dari
colon ascenden dengan arah mendatar. Fungsi utama colon
transversal adalah untuk menyempurnakan penyerapan nutrisi, air,
dan memadatkan feses.
- Bagian descenden (colon descenden) merupakan kelanjutan dari
kolon transversal dengan arah ke bawah. Fungsi colon descenden
adalah sebagai penampung sementara feses sebelum di masuk ke
rektum.
- Bagian sigmoid (colon sigmoid) merupakan kelanjutan dari colon
descenden, berbentuk S dan pendek sehingga dinamakan sigmoid.
Bagian ini memiliki kontraksi otot yang kuat dan berfungsi dalam
menekan feses agar mudah dikeluarkan menuju rektum. Pada Usus
besar juga terdapat cecum (usus buntu), yaitu bagian awal usus besar
yang berbentuk kantong. Cecum juga berperan dalam penyerapan
nutrisi dan air walaupun tidak signifikan. Pada cecum terdapat
appendix (umbai cacing), yang belum diketahui fungsinya dengan
jelas saat ini.
Usus besar manusia dihuni berbagai macam jens bakteri yang
menguntungkan tubuh. Bakteri-bakteri ini akan mencerna sisa-sisa
makanan yang tidak dapat dicerna sistem pencernaan manusia dan
menghasilkan vitamin B dan vitamin K yang berguna bagi tubuh. Bakteri
menguntungkan tersebut juga dapat mencegah berkembangnya bakteri
patogen di usus besar manusia dengan cara menghambat penempelan
bakteri patogen di dinding usus besar. Bakteri ini juga akan menjadi
bagian dari feses sehingga menjadikan struktur feses lebih padat dan
mudah dikeluarkan.
g. Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada
2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar)
dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut
yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon
serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

III. Gangguan Atau Penyakit Pada Sisitem Pencernaan Makanan


Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia bermacam-macam, antara lain adalah sebagai berikut.
a. Sakit Gigi Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada
gigi. Gigi berlubang juga disebut karies.
b. Gastritis Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa
(lendir) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang
mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida
(HCl) pada lambung terlalu tinggi.
c. Sariawan Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan
adalah mulut (bibir dan gusi) dan lidah
d. Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang
air besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus
oleh penyakit lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga
disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau
kurang gizi.
e. Konstipasi Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit”
adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras
sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan
air pada sisa makanan
f. Disentri Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi
oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara
lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
g. Apendisitis Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena
peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai
cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
h. Maag Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas
jari. Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam
setelah makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit
maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah
kurang nafsu makan dan berat turun. Penyebab penyakit maag yaitu bakteri
Helicobakter pylori atau pemakaian sejenis obat antiradang. Pengobatannya
dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika penyebabnya bakteri
tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin. Yang ringan dapat
diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi dengan obat
sakit maag
i. Demam Tifoid Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi. Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada
malam hari, sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu
makan. Gelaja pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi
air atau makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam
terjadi pada pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap
tinggi. Seringkali juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda.
Pada tingkat parah, terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-
hal yang lebih fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik. Obat ini akan
menghambat pertumbuhan Salmonella dan mempercepat pemulihan kondisi
tubuh.
j. Hemeroid/Wasir/Ambeyen Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan
gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang
sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami
gangguan ini
k. Malnutrisi (kurang gizi) Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya
pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel
pankreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai
contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang
parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
Memelihara Kesehatan Sistem Pencernaan Pencernaan merupakan organ tubuh
yang sangat penting dan harus dijaga kesehatannya, karena setiap hari makanan
dan minuman diolah dalam organ pencernaan lalu disalurkan ke seluruh tubuh
untuk menjadi makanan bagi organ tubuh lainnya.
Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar sampai ke anus. Pola makan yang tidak teratur, sering
terlambat makan, kurang mengonsumsi buah dan sayur, serta terlalu cepat
menelan makanan adalah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gangguan
pencernaan. Stres juga menjadi penyebab utama gangguan pencernaan
masyarakat dewasa ini. Gangguan pencernaan dapat berupa mual, kembung,
nyeri pada ulu hati, bahkan kanker usus yang timbul karena usus mengalami
infeksi akibat bekerja lebih keras sewaktu mencerna makanan yang kurang sehat
Berikut beberapa cara menjaga kesehatan sistem pencernaan makanan:
a. Kunyah makanan dengan baik Semakin lama kita mengunyah makanan, maka
semakin mudah makanan itu dicerna oleh tubuh dan juga dapat
menghasilkan enzim lebih banyak. Mengunyah yang lama hingga makanan
lembut adalah baik untuk pencernaan. Tak perlu sampai 32 kali, tapi tidak
kurang dari 10-12 kali agar makanan tidak membebani usus.
b. Konsumsi makanan berserat Tak hanya membantu sistem pencernaan,
makanan berserat juga dapat mencegah penyakit seperti diabetes, penyakit
jantung koroner, wasir, kanker usus besar, menurunkan kadar gula darah
dan juga menurunkan kadar kolesterol di dalam saluran pembuluh darah.
Sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan adalah sumber utama
serat.
c. Minum air Sistem pencernaan bisa berlangsung sangat lambat bila Anda
tidak bisa memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Air membantu
pergerakan makanan, melarutkan makanan, mengatur konsentrasi makanan
yang dicerna tubuh dan membantu penyerapan zat gizi oleh tubuh.
d. Hindari makanan dan minuman yang dingin Makanan dan minuman yang
sangat dingin menyebabkan kontraksi pilorus, katup yang memisahkan
lambung dengan duodenum, sehingga memperlambat pergerakan makanan
yang dicerna. Selain itu, lambung akan bekerja lebih untuk menghangatkan
makanan, sehingga makanan lebih lama tinggal di lambung.
e. Makan secara teratur Makan secara teratur membantu mengoptimalkan kerja
sistem pencernaan. Perut yang kosong menimbulkan nyeri dan kembung. Oleh
karena itu, usahakan untuk makan secara teratur dengan menyebar waktu makan
Anda menjadi 3 kali makan besar dan 2 kali makan ringan setiap hari.

Contoh 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMPN PENINSULA


Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas/ Semester : IX/ 1
Materi Pokok : FUNGSI KUADRAT
Alokasi Waktu : 5 JP(5 X 40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya

KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.4 Menjelaskan hubungan antara 3.4. 1. merinci koefisien dari fungsi kuadrat
koefisien dan diskriminan (C2)
fungsi kuadrat dengan 3.4. 2. menentukan diskriminan fungsi kuadrat
grafiknya (C3)
3.4. 3. menganalisis hubungan antara koefisien
fungsi kuadrat dengan grafiknya (C4)
3.4. 4. menganalisis hubungan antara
diskriminan fungsi kuadrat dengan
grafiknya(C4)
3.4. 5. menyimpulkan hubungan antara
koefisien fungsi kuadrat dengan
grafiknya (C5)
3.4. 6. menyimpulkan hubungan antara
diskriminan fungsi kuadrat dengan
grafiknya (C5)
3.4. 7. menyeleksi sifat-sifat fungsi kuadrat
(C5)
4.4 Menyajikan dan 4.4. 1. mendemonstrasikan fungsi kuadrat (P3)
menyelesaikan masalah 4.4. 2. menyajikan masalah kontekstual dengan
kontekstual dengan menggunakan sifat-sifat fungsi kuadrat
menggunakan sifat-sifat (P4)
fungsi kuadrat 4.4. 3. memecahkan masalah kontekstual
dengan menggunakan sifat-sifat fungsi
kuadrat (P4)

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning peserta didik mampu
1. merinci koefisien dari fungsi kuadrat (C2)

2. menentukan diskriminan fungsi kuadrat (C3)

3. menganalisis hubungan antara koefisien fungsi kuadrat dengan grafiknya (C4)

4. menganalisis hubungan antara diskriminan fungsi kuadrat dengan grafiknya(C4)

5. menyimpulkan hubungan antara koefisien fungsi kuadrat dengan grafiknya (C5)

6. menyimpulkan hubungan antara diskriminan fungsi kuadrat dengan grafiknya


(C5)

7. mendemonstrasikan fungsi kuadrat(P3)

D. Materi Pembelajaran
Grafik Fungsi Kuadrat

E. Metode Pembelajaran
Metode Diskusi yang dikemas dalam model pembelajaran Discovery Learning

F. Media Pembelajaran :
Lembar Kerja, komputer, internet/ media fungsi kuadrat interaktif

G. Sumber belajar : Link fungsi kuadrat interaktif


buku peserta didik matematika SMP kelas IX halaman 90 - 100

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKAS
PEMBELAJARAN I
WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan peserta didik 5 menit


(persiapan/orientas menjawab salam.
i) 2. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan teknik penilaian yang akan dilakukan
4. Guru menyampaikan secara ringkas
mengenai langkah-langkah yang akan
dikerjakan oleh peserta didik dalam
pembelajaran ini
Apersepsi Peserta didik diajak untuk mengingat kembali 2 menit
mengenai fungsi kuadrat
Motivasi Peserta didik diberikan motivasi untuk 3 menit
semangat dalam mengikuti pembelajaran, aktif
bekerjasama dalam kelompok, serta
mendiskusikan semua permasalahan di LK
dengan teman kelompoknya agar memperoleh
makna pembelajaran yang diikutinya

B. Kegiatan Inti (60 menit)

1. Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang heterogen


2. Peserta didik dalam kelompoknya dibagikan lembar kerja

1) Pemberian Peserta didik diajak untuk berpikir kira-kira 5 menit


rangsangan apa yang dapat mempengaruhi grafik fungsi
(Stimulation); kuadrat terbuka ke atas, terbuka ke bawah,
terbuka ke kiri atau terbuka ke kanan
2) Pernyataan Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi 5 menit
/Identifikasi permasalahan yang ada di LK
masalah (Problem
Statement);

3) Pengumpulan Dalam kelompoknya, peserta didik mencari 10


data (Data informasi dengan bantuan komputer terkait menit
Collection); tugas yang harus dikerjakan dalam LK, dengan
memanfaatkan link
https://www.onlinemathlearning.com/quadrat
ic-equation-graph.html
yang sudah diberikan dalam LK

Dalam kelompoknya, peserta didik berdiskusi,


dan mendemonstrasikan media fungsi kuadrat
interaktif dan menuliskan informasi/ data yang
diperoleh sesuai LK
Dengan mengubah-ubah koefisien/deskriminan 10’‘
4) Pengolahan data dari fungsi kuadrat, peserta didik berdiskusi
(Data dalam kelompoknya, data yang diperoleh
Processing); dicatat dan didentifikasi serta dihubung-
hubungkan keterkaitan antara perubahan
koefisien/deskriminan dengan perubahan
grafik yang diperoleh.
Hasil diskusi direview ulang kembali 10’
5) Pembuktian kebenarannya sebelum dibuatkan kesimpulan
(Verification) dari LK yang dikerjakan

Bersama-sama dalam kelompoknya 5 menit


6) Menarik menyepakati dan membuat kesimpulan dari
simpulan/ hubungan antara koefisien dengan grafik fungsi
generalisasi kuadrat
(Generalization).

1. Salah satu dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya


dan kelompok lainnya memberikan tanggapan
2. Selama peserta didik mengerjakan tugas di LK, guru memberikan penilaian
sikap terkait dengan kemampuan kerjasama peserta didik dan kemampuan
mendemonstrasikan grafik fungsi kuadrat dalam kelompok serta
memberikan bimbingan/petunjuk apabila ada langkah yang menjauh dari
harapan pembelajaran.
3. Guru memberikan validasi terkait hasil dari presentasi peserta didik
4. Peserta didik mengerjakan soal
C. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah


dilaksanakan
2. Peserta didik memperoleh informasi terkait materi pembelajaran selanjutnya
3. Berdoa dan Uluk salam /menjawab salam saat pembelajaran selesai

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Jurnal Sikap: kerjasama
Skor:
3 : mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya
2 : kurang mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya
1 : tidak mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya

N Tangga Nama Catatan perilaku saat Butir Sikap Tindak


o l Peserta pembelajaran Lanjut
didik
1 *kerjasama
2

2) Keterampilan
-
3) Pengetahuan
Soal:

1. Diberikan sebuah fungsi kuadrat berikut.

f(x) = ax2 + bx + c dimana a, b, c ϵ Z


Pernyataan yang benar dari fungsi di atas adalah ....
a. Fungsi f(x) terbuka ke atas apabila a adalah bilangan bulat positif
b. Fungsi f(x) terbuka ke atas apabila a adalah bilangan bulat negatif
c. Fungsi f(x) terbuka ke bawah apabila b adalah bilangan bulat positif
d. Fungsi f(x) terbuka ke bawah apabila b adalah bilangan bulat negatif

2. Apabila nilai deskriminan dari suatu fungsi kuadrat lebih dari nol, apa yang
terjadi dengan grafik fungsinya? Berikanlah alasanmu!

NO KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR


SOAL
1 a 10
2 titik potong dengan sumbu x adalah 10
ax2 +bx + c = 0

karena D > 0, maka 𝑏2−4𝑎𝑐>0 yang


berakibat √𝐷>0
sehingga grafik fungsi memotong sumbu x
di dua titik yang berbeda.
Terdapat 2 alternatif arah grafik fungsi
yang terjadi, yaitu
Grafik terbuka ke atas dan memotong
sumbu x di 2 titik apabila a > 0
Grafik terbuka ke bawah dan memotong
sumbu x di 2 titik apabila a < 0

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial teaching dilakukan apabila lebih dari 80% peserta didik tidak
mencapai KKM dengan materi pembelajaran yang sama dan metode/pendekatan
pembelajaran yang berbeda. Pemilihan pendekatan pembelajaran dilakukan setelah
dilakukan refleksi pebelajaran. Apabila yang belum mencapai KKM kurang dari 80%
peserta didik, maka diadakan remedial tes kepada peserta didik dan soal tes yang
diberikan dilihat dari IPK yang belum mencapai KKM
Pembelajaran pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan apabila alokasi waktu yang direncanakan untuk
KD ini masih cukup, dan peserta didik sudah mencapai KKM. Materi pembelajaran
untuk pengayaan diambilkan dan disesuaikan dengan IPK pengayaan yang sudah
direncanakan.

J. Bahan Ajar
Lembar kerja yang disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipilih.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


HUBUNGAN ANTARA KOEFISIEN DAN DISKRIMINAN FUNGSI KUADRAT DENGAN
GRAFIKNYA

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


KELAS : IX
SEMESTER : GANJIL
TEMPAT : SMPN PENINSULA
ALOKASI WAKTU : 2JP (2x40menit)

KOMPETENSI DASAR
3.4. Menjelaskan hubungan antara koefisien dan diskriminan fungsi kuadrat
dengan grafiknya
4.4. Menyajikan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan sifat-sifat fungsi kuadrat

INDIKATOR KD PENGETAHUAN
3.4.1. merinci koefisien dari fungsi kuadrat (C2)
3.4.2. menentukan diskriminan fungsi kuadrat (C3)
3.4.3. menganalisis hubungan antara koefisien fungsi kuadrat dengan grafiknya (C4)
3.4.4. menganalisis hubungan antara diskriminan fungsi kuadrat dengan
grafiknya(C4)
3.4.5. menyimpulkan hubungan antara koefisien fungsi kuadrat dengan grafiknya
(C5)
3.4.6. menyimpulkan hubungan antara diskriminan fungsi kuadrat dengan
grafiknya (C5)

INDIKATOR KD KETERAMPILAN
4.4.1 mendemonstrasikan fungsi kuadrat

PETUNJUK BELAJAR :
1. Kerjakan tugas yang ada pada lembar kegiatan yang diberikan
2. Diskusikan bersama anggota kelompokmu kemudian tuliskan jawaban nya

RANGKUMAN MATERI
Grafik Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat merupakan fungsi yang berbentuk y = ax2 + bx + c, dengan a ≠ 0. Grafik
dari fungsi kuadrat menyerupai parabola, sehingga dapat dikatakan juga sebagai fungsi
parabola. Misalkan diberikan grafik fungsi kuadrat y = 3 x2 + 6x + 5, maka koefisien dari
fungsi y tersebut adalah a=3, b=6, dan c=5, dengan nilai determinan fungsi tersebut
adalah

D = b2 – 4ac = 62 – (4 x 3 x 5) = -24.
Nilai a pada fungsi y = ax2 + bx + c akan mempengaruhi bentuk grafiknya. Grafik fungsi
kuadrat untuk a positif akan berbeda gambarnya dengan grafik fungsi kuadrat dengan
a negatif.

Nilai b pada grafik y = ax2 + bx + c menunjukkan dimana koordinat titik puncak dan
sumbu simetri berada (titik puncak dan sumbu simetri dibahas lebih lanjut pada sub-
bab selanjutnya). Jika a > 0 maka grafik y = ax2 + bx + c memiliki titik puncak minumum.
Jika a < 0 maka grafik y = ax2 + bx + c memiliki titik puncak maksimum.

Nilai c pada grafik y = ax2 + bx + c menunjukkan titik perpotongan grafik fungsi kuadrat
tersebut dengan Sumbu-Y, yakni pada koordinat (0, c).

TUGAS-TUGAS

1. Identifikasilah koefisien dari grafik berikut dan hitunglah nilai determinannya!

2. Bukalah link https://www.onlinemathlearning.com/quadratic-equation-graph.html,


kemudian ubahlah koefisien dari fungsi kuadratnya dan amati apa yang terjadi.
Tuliskan pada tabel hasil pengamatan. Hasil pengamatan
3. Diskusikan dengan teman kelompokmu.?
a. apa yang terjadi dengan arah grafik fungsinya apabila koefisien a < 0?
b. apa yang terjadi dengan arah grafik fungsinya apabila koefisien a >0?
c. apa yang terjadi dengan arah grafik fungsinya apabila koefisien a = 0?
d. apa yang terjadi dengan grafik fungsinya apabila D < 0?
e. apa yang terjadi dengan grafik fungsinya apabila D > 0?
f. apa yang terjadi dengan grafik fungsinya apabila D = 0?

4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan kamu!

A. Kegiatan Pembelajaran 2. Merancang RPP

Setelah mempelajari Modul Pembelajaran HOTS dan Modul Penilaian HOTS pada
kegiatan ini Saudara akan berlatih merancang RPP. Sebagai langkah awal Saudara
dapat mencermati kembali LK pada Modul Pembelajaran HOTS yang berkaitan
dengan analisis KD pada ranah pengetahuan dan keterampilan. Hasil analisis KD ini
merupakan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dapat Saudara
turunkan menjadi rumusan tujuan pembelajaran. Satu IPK dapat dikembangkan
menjadi beberapa tujuan pembelajaran.

LK 2a. Perumusaan Tujuan Pembelajaran

Petunjuk pengerjaan LK
1. Secara individu, cermatilah kembali hasil analisis KD yang telah Saudara lakukan
2. Salinlah hasil analisis KD tersebut dan pindahkan pada kolom IPK yang terdapat
pada LK 2a
3. Kembangkan IPK menjadi beberapa tujuan pembelajaran (1 IPK minimal 2
tujuan pembelajaran)
4. Tujuan pembelajaran yang Saudara rumuskan setidaknya mengandung unsur
berikut :
a) Audience (peserta didik),
b) Behaviour (kompetensi yang hendak dicapai, ditunjukkan dengan Kata
Kerja Operasional),
c) Condition (kondisi, situasi, berupa aktivitas yang dilakukan agar peserta
didik mencapai kompetensi ),
d) Degree (tingkatan, bisa berupa ukuran kompetensi yang harus dicapai
peserta didik, dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif).
5. Perwakilan 1- 2 orang peserta mempresentasikan hasil perumusan tujuan
pembelajaran

Tabel KD, IPK dan Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Materi IPK


No Tujuan Pembelajaran
Dasar Pembelajaran (KKO+Materi)
Audience Behaviour Condition Degree
Pengetahua
n
3….
.
dst
4…. Keterampil
an

Setelah menyelesaikan perumusan tujuan pembelajaran, selanjutnya Saudara akan


merancang RPP sesuai dengan KD yang sudah dipilih. Sebagai langkah awal untuk
mempermudah dalam merancang RPP gunakanlah tabel yang terdapat pada LK 2b
berikut ini.

LK 2b. Perancangan RPP

Petunjuk Pengisian LK
1. Secara individu, cermatilah kembali LK yang telah Saudara Kerjakan tentang
perancangan model -model pembelajaran pada Modul Pembelajaran HOTS.
2. Pindahkan langkah-langkah kegiatan model pembelajaran yang telah Saudara
rancang, ke LK 2b pada bagian kegiatan inti.
3. Selanjutnya rancanglah langkah kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan kegiatan
penutup sesuai yang telah dirancang
4. Secara berpasangan, lakukanlah telaah tentang jenis integrasi PPK, literasi,
Kecakapan abad 21 dan HOTS pada langkah-langkah yang telah dirancang, pada
kolom yang disediakan di LK 2b
5. Berikan saran perbaikan untuk rancangan RPP rekan pasangan Saudara.
6. Bertukarlah kembali LK 2b agar pasangan diskusi Saudara dapat melakukan
perbaikan
7. Lakukanlah perbaikan berdasarkan masukan hasil telaah dan saran rekan Saudara.
Tabel Rancangan RPP

Integrasi
Langkah- PPK, Lierasi,
Saran
No Kegiatan langkah Kecakapan Perbaikan
Perbaikan
kegiatan Abad 21,
HOTS
Pendahuluan

Inti

Penutup

Setelah membuat draf rancangan RPP pada tabel Rancangan RPP, selanjutnya
Saudara membuat rancangan RPP menggunakan format berikut ini.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Mapel :
Materi Pokok/Tema/Sub Tema :
Pertemuan /Pembelajaran :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 :
KI 2 :
KI 3 :
KI 4 :

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


Sikap Spritual *

Sikap Sosial *

Pengetahuan

Keterampilan
1. * Hanya untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
Pendidikan Pancasila dn Kewarganegaraan

C. Tujuan Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
Metode :
Pendekatan :
Model Pembelajaran :
E. Media/Alat/Sumber Belajar
Media :
Alat/Bahan :
Sumber Belajar :

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahap Sintak Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan

Inti

Penutup

G. Penilaian
1. Sikap

Teknik Penilaian :
Bentuk Penilaian :
Instrumen Penilaian :

2. Pengetahuan

Teknik Penilaian :
Bentuk Penilaian :
Instrumen Penilaian :

3. Keterampilan

Teknik Penilaian :
Bentuk Penilaian :
Instrumen Penilaian :

H.

I. Rangkuman -> materi ringkas berbasis point C dan D

D. Rangkuman
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) Identitas sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD
dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode
pembelajaran; (6) media,alat dan sumber belajar;(6) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran; dan (7) penilaian.
E. Evaluasi Ketercapaian Kompetensi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu jawaban paling benar!
1. Perhatikan pernyataan berikut :
(1) Menginterpretasikan dimensi proses kognitif pada KD tertentu dari KI 3:
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
(2) Menginterpretasikan materi pokok yang termuat pada KD pengetahuan:
memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
(3) Menentukan kata kerja berdasarkan hasil interpretasi terhadap dimensi proses
kognitif yang terdapat pada KD pengetahuan.
Urutan tahapan menganalisis muatan KD pengetahuan adalah....
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 2
C. 2, 3, 1
D. 2, 1, 3

2. Muatan SKL, KI, dan KD memiliki keterkaitan. Muatan KD merupakan penjabaran


dari KI dan KI merupakan penjabaran dari SKL. KD sebagai tolok ukur pencapaian KI
dan KI tolok ukur pencapaian SKL. Memperhatikan keterkaian tersebut, berikut
adalah langkah-langkah yang harus dilakukan guru sebelum melaksanakan
pembelajaran, ….
(1) Menelaah muatan KI pada Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016; dan
(2) Menelaah muatan KD dari Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. Hasil telaah
ini untuk mengetahui keterkaitan muatan pada ketiganya sebagai dasar
pengembangan IPK.
(3) Menelaah muatan SKL pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016;
(4) Merumuskan IPK berdasarkan KD
(5) Menyusun silabus
(6) Menyusun RPP
Urutan yang benar adalah....
A. (1), (2), (3), (4), (5), (6)
B. (2), (1), (3), (4), (5), (6)
C. (3), (1), (2), (4), (5), (6)
D. (3), (2), (1), (4), (5), (6)

3. Berikut adalah contoh Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi pada
salah satu RPP.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menjelaskan konsep campuran dan 3.3.4 Menerapkan metode pemisahan campuran destilasi
zat tunggal (unsur dan senyawa), 3.3.5 Menerapkan metode pemisahan campuran sublimasi
sifat fisika dan kimia, perubahan
fisika dan kimia dalam kehidupan
sehari-hari

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau 4.3.4 Melakukan percobaan pemisahan campuran
karya tentang sifat larutan, destilasi
perubahan fisika dan perubahan 4.3.5 Melakukan percobaan pemisahan campuran
kimia, atau pemisahan campuran sublimasi
4.3.7. membuat laporan hasilpercobaan teknik pemisahan
campuran destilasi dan sublimasi

Berdasarkan contoh Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi di


atas, materi pembelajaran yang bisa dikembangkan dalam RPP tersebut adalah ….
A. Discovery Learning dan Problem Based Learning
B. Destilasi (Penyulingan) dan Sublimasi
C. Project Based Learning dan Problem Based Learning
D. Destilasi dan Evaporasi

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang merancang RPP, Saudara dapat


melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut ini secara Individu!

1. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari materi


merancang RPP?
2. Kesulitan apa yang Saudara temui saat merancang RPP yang mengintegrasikan
PPK, literasi kecakapan abad 21 dan HOTS?
3. Langkah-langkah apa yang akan Saudara lakukan dalam merancang RPP yang
mengintegrasikan PPK, literasi kecakapan abad 21 dan HOTS?

Anda mungkin juga menyukai