ii Daftar
Isi ............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1 1.2
Tujuan ....................................................................................................... 1 1.3 Identitas Buku Utama
……………………………………………………2
1.4 Identitas Buku Pembanding ..............
…………………………………
.. .2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Buku Utama ............................................................................ 3 2.2 Ringkasan Buku
Pembanding ................................................................... 5
BAB III KEBENARAN
3.1 Kelebihan Buku ......................................................................................... 9 3.2 Kekukarangan
Buku................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 10 4.2
Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
Sorotan
Tambah Catatan
Berbagi Kutipan
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG
Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan belajar , untuk
mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan . dalam merancang kegiatan pembeajaran ini,
seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai atau
kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan cara yang digunakan
terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih
untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
telah dimiliki siswa. Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan,
strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada
guru untuk dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Peru dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki
pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan
pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model
pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan
berbeda walaupun strategi pembelajaran sama. Dalam makalah ini kami menekankan model
pembelajaran PJBL yang membahas tentang model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
1.1
TUJUAN
1. Mengetahui definisi model pembelajaran. 2. Mengetahui definisi dan perbedaan komponen
pembelajaran ( pendekatan, strategi, taktik teknik , metode). 3. Mengetahui macam-macam model
pembelajaran.
2
1.2
2.
ISBN : 978-602-50212-3-7
1.3
2.
Penulis : Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd, Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd, Oktarina Puspita Wardani, S.Pd.,
M.Pd 3.
ISBN : 978-602-7525-64-1
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1
PENDEKATAN CTL (
Contextual Teaching Learning
)
Salah satu pendekatan pembelajaran IPA yang sesuai dengan konsep kurikulum 2006 tersebut
adalah pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), yaitu salah satu konsep belajar yang
dapat membantu guru mengaitkan antara materi dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
merek sebagai anggota keluarga dalam masyarakat, sehingga harapkan hasl dari kegiatan
pembelajaran ini lebih bermakna bagi siswa. Konsep pembelajaran CTL ini lebih menekankan pada
strategi pembelajarannya bukan pada ll yang dicapai pada akhir kegiatan. Dalam kelas kontekstual,
tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya; artinya guru lebih banyak berurusan
dengan strategi dari pada memberi rmasi. Guru mengelola kelas menjadi suatu tim dimana seluruh
anggotanya bekerja bersama-sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).
3.
2
pendekatan CTL jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajaran. Penerapan CTL
untuk semua kurikulum atau bidang studi dan semua kelas yang bagaimanapun keadaannya,
tergantung kepada guru mau atau tidak mendisainnya. Adapun secara garis besarnya penerapan CTL
dalam kelas adalah sebagai berikut: 1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi (membangun)
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri
untuk semua topik. 3. Kembangkan sifat ingin tau siswa dengan bertanya. 4. Ciptakan "masyarakat
belajar" (belajar dalam kelompok- kelompok). 5. Hadir "model" sebagai contoh pembelajaran. 6.
Lakukan refleksi di akhir pertemuan. 7. Lak ukan penilaian vang sebenarnya (Authentic Assessment)
dengan berbagai cara.
4.
6
menyusun penegtahuan mereka sendii, hengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat
lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
6.
Belajar suatu kata yang sudah cukup akrab dengan semua lapisan
masyarakat.
Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar“
m
endengarkan, meniru, dan lain sebagainya”.
8
Pegetian Hasil Belajar
Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara
perubahan tingkah laku pada orang dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari belum mampu kearah sudah
mampu.
Tujuan Belajar
Tujuan dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang
bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya
sebelumnya.
2.
Konsep pembel
ajaran menurut Corey (Sagala, 2010:61) adalah ”suatu
”membelajarkan sis
wa menggunakan asas pendidikan maupun teori
3.
9
b. Tujuan Pembelajaran Langsung
2.
Pembelajaran Kontekstual (
Contextual Teaching and Learning)
kehidupan nya.
3.
Model Pembelajaran
Index Card Match
(Mencari Pasangan)
Pengertian
Index Card Match
(Mencari Pasangan)
pembelajaran
Index Card Macth
, peserta didik dapat belajar aktif
model pembelajaran
Index Card Macth
dapat merangsang peserta
cooperative learning
. Menurut Saputra dan Rudyanto (2005: 49) Pada
guru
Sorotan
Tambah Catatan
Berbagi Kutipan
10
mengelola kelas dengan lebih efektif. Pembelajaran kooperatif
proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa
dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya.
4.
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian proses dan hasil belajar dibagi menjadi empat jenis, yaitu
Purwanto (2010 : 26) bahwa neis penelitian ada dua yaitu Penilaian
tertentu.
11
BAB III KEBENARAN 3.1 KELEBIHAN BUKU
1)
Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview memiliki warna yang cerah pada
cover, tetapi kurang menarik karena tidak disertai gambar pada bagian covernya. 2)
Dari aspek layout dan tata letak, buku ini ditulis dengan font calibri ukuran 12 dan tata letak buku ini
sangat rapi serta tersusun secara signifikan sehingga memudahkan pembaca untuk membaca dan
memahaminya 3)
Dari aspek tata bahasa, buku ini sangat cocok dibaca bagi semua kalangan, khususnya mahasiswa
dalam prodi pendidikan, buku ini sangat bagus untuk menjadi bahan rujukan dan bacaan.
3.2
KEKURANGAN BUKU
Pada buku utama tidak memiliki gambar yang berwarna sehingga pembaca cepat bosan. Selain itu
sampul pada buuku utama dan buku pembanding kurang menarik sehingga masyarakat tidak tertarik
membacanya. Materi pada buku pembanding pun kurang lengkap.
12
BAB IV
PENUTUP 4.1
KESIMPULAN
Model-model pembelajaran merupakan kerangka konseptual sedangkan strategi lebih menekankan
pada penerapannya di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan
pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran
kepada siswa untuk siswa mengerti . Pendekatan pembelajaran memiliki banyak sekali definisi
namun masing-masing masih memiliki hubungan. Dalam pendekatan pembelajaran filsafat ada 3
yaitu : idealism, realiasme, pragmatisme, kontruktivisme, eksistensialisme, dan pendidikan nasional
pancasila. Pada model
–
model pembelajaran yang kita bahas ada 4 yaitu : saintific, problem based learning, Discovery
Learning, dan Pembelajaran berbasis proyek .
4.2 SARAN
Dari ringkasan dan kritikan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan, kedua buku cocok
dijadikan referensi bagi mahasiswa tingkat awal karena pembahasannya mencakup keseluruhan.
Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga diuraikan kelemahan dari buku ini, harapan
kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai dengan anggapan atau kebutuhan pembaca pada
khususnya. Buku ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi kelangsungan kehidupan kita msing-
msaing calon pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetap terupdate denga revisi-revisi yang
lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan
serta teknologi.