Anda di halaman 1dari 4

BAHASA INDONESIA

DAMPAK BENCANA ALAM BAGI SEKTOR PARIWISATA DI BALI

Kelompok :

1.Aura Syahwa Syafitri - 1906314970


2.Cut Avia Zanira - 1906314705
3.Hudan Rasip - 1906404322
4.Shelby Dhoz Basnet - 1906404146
5.Syifa Aliyya Rahmah Lesmana – 1906404291
ABSTRAK

Bencana alam merupakan fenomena alam yang dapat terjadi kapan saja dimana saja. Bencana alam selain
dapat mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, bencana alam juga
mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia, seperti ekonomi, sosial budaya, keamanan, dll.
Pariwisata sebagai salah satu industri yang terus dikembangkan diberbagai tempat. Pariwisata sebagai
industri tanpa asap sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek salah satunya adalah keamanan. Bencana
sebagai bagian dari keamanan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi sektor pariwisata. Secara
manusia wisatawan merasa waswas dan khawatir untuk mengunjungi destinasi yang rawan terhadap
bencana. Tidak dapat dipungkiri bahwa pulau Bali sangat tergantung pada sektor pariwisata. Bencana
erupsi gunung Agung di tahun 2017 yang berlangsung hingga tahun 2018, telah memberi dampak
terhadap sebagian besar masyararakat Bali terutama yang bekerja di sektor pariwisata. Berkurangnya
kunjungan wisatawan akibat travel warning, serta ditutupnya bandara Ngurah Rai untuk beberapa hari
akibat semburan abu vulkanik sempat membuat industri di sektor pariwisata mengalami keterpurukan.
Untuk mengurangi dampak dari bencana alam khususnya terhadap sektor pariwisata diperlukan berbagai
upaya serta kerjasama dari semua stakeholders untuk bersama-sama mencari solusi untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul akibat bencana ini. Solusi ini dapat berupa upaya pencegahan/ sebelum
bencana, kesiapsiagaan serta upaya pemulihan pasca bencana. Dengan adanya upaya dan tindakan yang
nyata sebelum, ketika dan setelah bencana diharapkan mampu menciptakan image positif terhadap Bali
sehingga tercipta pariwisata yang berkelanjutan tanpa kekhawatiran terhadap bencana alam.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan sebuah industri yang sangat menggiurkan dengan berbagai manfaat yang
dihasilkan. Pariwisata di tahun 2015 merupakan penyumbang devisa terbesar No.4 untuk Indonesia.
Apabila dikembangkan dengan baik, Pariwisata diyakini memiliki potensi untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat serta mengentaskan kemiskinan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang sangat
kompleks. Perkembangan dari industri pariwisata mampu memberikan efek berantai (multiplier effect)
yang berpengaruh terhadap berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat dimana industri pariwisata
tersebut berkembang. Penerimaan mata uang asing (devisa) dari wisatawan manca negara serta
terciptanya berbagai lapangan pekerjaan mampu meningkatkan perekonomian suatu negara beserta
masyarakatnya. Akulturasi budaya yang dikelola dengan baik mampu meningkatkan wawasan serta
pengetahuan bagi masyarakat setempat. Selain itu industri pariwisata mampu menciptakan perdamaian
antara bangsa-bangsa di dunia melalui pertukaran kunjungan dari wisatawan. Dibalik berbagai manfaat
tersebut, industri pariwisata merupakan industri yang sangat rentan dengan kondisi yang berkaitan dengan
stabilitas politik, ekonomi, keamanan. Wisatawan tidak akan mampu melakukan perjalanan wisata bila
terjadi krisis ekonomi, serta menghindari daerah-daerah yang sedang mengalami konflik, peperangan,
wabah, serta bencana alam. Bali sebagai destinasi wisata dunia, terkenal akan keindahan alam dan
keunikan budayanya. Pulau kecil yang terkenal dengan julukan Pulau Dewata, memiliki berbagai
keindahan dan kekayaan alamiah seperti pantai, danau, sungai, bukit, gunung. Citra pariwisata Bali terus
meningkat pasca kunjungan dari beberapa pemimpin dunia diawal dan pertengahan tahun 2017 seperti
Raja Salman dari Arab Saudi, Barack Obama (Presiden Amerika serikat ke 44), Perdana Menteri
Malaysia Najib Tun Razak, yang diikuti oleh kunjungan dari artis/ selebritis dunia. Namun peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan ke Bali tidak bertahan lama setelah

salah satu gunung berapi di Bali yaitu gunung Agung dinyatakan aktif dan berstatus awas. Ancaman
meletusnya gunung Agung membuat banyak wisatawan membatalkan rencana kunjungan mereka ke Bali,
serta wisatawan yang telah berada di Bali mempersingkat waktu kunjungan mereka di Bali. Kondisi ini
diperparah dengan di tutupnya bandara udara I Gusti Ngurah Rai selama beberapa hari akibat semburan
abu vulcanik, sehingga menutup akses wisatawan manca negara yang ingin datang langsung ke Bali.
Kondisi ini menyebabkan tingkat okupansi hotel di Bali menyentuh angka 15%, kondisi ini lebih buruk
dibandingkan bom Bali di tahun 2002 silam. Selain letusan dari gunung Agung, pada bulan Agustus 2018
pulau Bali diguncang oleh gempa bumi dengan kekuatan 7 SC dengan beberapa kali gempa susulan
dengan pusat gempa di pulau Lombok. Berbagai bencana alam yang terjadi di Bali tentunya akan
menjadi hal yang dipertimbangkan bagi wisatawan yang hendak berlibur ke Bali. Seperti kita ketahui
bahwa keamanan dan kenyamanan merupakan salah satu pertimbangan seseorang dalam memilih suatu
destinasi untuk berwisata. Pada umumnya tujuan berwisata adalah untuk mencari kesenangan dan
melepaskan diri sejenak dari rutinitas dan lingkungan tempat tinggal. Tentunya kesenangan tersebut akan
berubah jika ditempat tujuan wisata tersebut terjadi bencana. Bencana alam merupakan suatu kondisi
yang tidak dapat diprediksi, dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bencana alam selain mengancam
kehidupan manusia dan makhluk lainnya juga memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan
manusia.

B. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian serupa tentang bencana alam di Bali telah dilakukan oleh Wahyuni Dwi Pratiwi salah satu
mahasiswi Universitas Udayana yang melakukan penelitian berjudul “MANAJEMEN BENCANA
DALAM INDUSTRI PARIWISATA (Studi Kasus pada Hotel Berbintang di Sanur Bali)”. Dalam
penelitiannya ia memaparkan bagaimana cara mengelola situasi suatu daerah tujuan wisata jika terkena
bencana alam mulai dari implementasi manajemen bencana, manfaat dari manajemen bencana, dan semua
hal terkait dengan penanganannya.

Sedangkan penelitian kami memusatkan kepada hubungan antara wisatawan dan bencana alam yang
terjadi di Bali.

C. SIGNIFIKANSI PENELITIAN

D. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah dampak dari bencana alam bagi sektor pariwisata di Bali?

2. Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk mencegah serta meminimalisir dampak dari bencana alam
bagi sektor pariwisata di Bali.

E. TUJUAN
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah dampak dari bencana terhadap sektor pariwisata serta
bagaimana upaya-upaya yang dapat diminimalisir dampak dari bencana alam tersebut.

II. PEMBAHASAN & DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai