Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PUSAT MASSA (TITIK BERAT) DAN MOMEN INERSIA

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 8 (DELAPAN)
Anggota : Amelia Tantri Amanda
Siregar(190803002)
: Ahmad Mirza (190803058)
Kristin Lamria (190803088)
Evi Febriani Sihombing (190803108)
Tohati Lambadya Malau (190803114)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Suyanto, M.Kom.

S1 MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PUSAT MASSA (TITIK
BERAT) DAN MOMEN INERSIA” ini tepat pada waktunya.
Kami pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Dr.
Suyanto, M.Kom selaku Dosen Mata Kuliah Kalkulus II.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran agar kami dapat memperbaiki tugas – tugas selanjutnya lagi.
Mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penyusun makalah. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, maupun kepada pembaca. Terima kasih.

Medan, Maret 2020

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hukum pertama Newton dikatakan “objek bergerak akan cenderung


bergerak dan benda tetap cenderung tenang.” Selain itu, inersia adalah
kecenderungan benda untuk mempertahankan negara (hanya diam atau bisa
bergerak). Inersia juga disebut inersia dari suatu objek. Oleh karena itu,
hukum pertama Newton, juga dikenal sebagai hukum inersia atau hukum
inersia. Sebagai contoh, benda-benda yang sulit untuk bergerak dikatakan
memiliki inersia yang besar. Rotasi bumi selalu dalam keadaan yang disebut
memiliki rotasi insersia.

Saat atau momen gaya adalah produk dari kekuatan lengan momen. Jadi,
momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau inersia dari benda berputar
pada porosnya.

Contoh penerapan momen inersia dalam bidang PERTAMBANGAN :

1. Jaw Crusher

Jaw Crusher sendiri dipakai secara luas pada industri pertambangan,


industri metal, konstruksi, pembangun jalan tol, pembangunan rel kereta dan
industri kimia.

Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher adalah bekerja mengandalkan


kekuatan motor. Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk
segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh
karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate,
jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan
diberhentikan melalui pembukaan
pemakaian. (http://www.cocrusher.com/jaw_crusher.html)

3
2. HPC Series Cone Crusher

Mesin HPC seri cone crusher dengan efisiensi tinggi dan tekanan


hidrolik secara luas digunakan di pertambangan, pabrik beton, industri
pembuat batu pasir dan sebagainya. Kekuatan Tekanan perlawanan mesin di
bawah 350Mpa. Mesin secara luas digunakan untuk penghancuran pertama
dari berbagai jenis pertambangan dan batu seperti berbagai jenis bijih, beton,
bahan tahan api, bauksit, kuarsit, korundum, perlite, batu besi, basal dan
sebagainya.
Prinsip Kerja Cone Crusher adalah Mesin Cone Crusher terdiri dari bingkai,
perangkat transmisi, hollow eccentric shaft, bearing berbentuk mangkuk,
penghancur berbentuk kerucut, springs dan tempat pengaturan tekanan
hidrolik untuk mengatur discharging opening.

Selama masa pengoperasian, motor menjalankan eccentric shaft shell untuk


berbalik melalui poros horisontal dan sepasang bevel gear. Poros dari
crushing cone berayunan dengan kekuatan eccentric shaft shell sehingga
permukaan dari dinding penghancur berdekatan dengan dinding roll mortar
dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, bijih besi dan batu akan tertekan dan
kemudian hancur. (http://www.cocrusher.com/hpc_cone_crusher.html)

Momen atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya dengan momen
lengannya. Jadi momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau
kelembaman suatu benda untuk berotasi pada porosnya.

Besarnya momen inersia suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor,


seperti:

1. Massa benda
2. Bentuk benda (geometri)
3. Letak sumbu putar
4. Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen).

4
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang
apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta
itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa
menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat
tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat
membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu
menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian momen inersia tersebut?


2. Apakah pengertian pussat massa?
3. Apa rumus momen inersia?
4. Apa rumus pusat massa?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, berdasarkan
rumusan masalah di atas yaitu :

1. Untuk mengetahui makna momen inersia


2. Untuk mengetahui makna pusat massa
3. Untuk mengetahui rumus momen inersia
4. Untuk mengetahui rumus pusat massa (titik berat)

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Momen Inersia


Momen inersia (Satuan SI: kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda
untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi
daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa
dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum
sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa
besaran lain. Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia,
pembahasan menggunakan pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem
yang lebih rumit seperti gerakan giroskopik.

Pada Hukum Newton 1 dikatakan “Benda yang bergerak akan cenderung


bergerak dan benda yang diam akan cenderung diam”. Nah, Inersia adalah
kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaanya (tetap diam atau
bergerak). Inersia disebut juga dengan kelembaman suatu benda. Oleh karena
itu hukum Newton 1 disebut juga dengan hukum Inersia atau hukum
kelembaman. Contoh, Benda yang susah bergerak disebut memiliki inersia
yang besar. Bumi yang selalu dalam keadaan rotasi disebut memiliki insersia
rotasi.

Momen atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya dengan momen
lengannya. Jadi momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau
kelembaman suatu benda untuk berotasi pada porosnya.

Besarnya momen inersia suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor,


seperti:

5. Massa benda
6. Bentuk benda (geometri)
7. Letak sumbu putar
8. Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen).

6
2.2 Pengertian Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu
sistem. Dalam kasus benda tegar, letak pusat massa adalah tetap dalam
hubungannya dengan tubuh benda. Dalam kasus distribusi longgar massa di
dalam ruang bebas, seperti misalnya peluru tembakan
dari senapan atau planet-planet pada tata surya, letak pusat massa adalah titik
dalam ruang di antara mereka yang mungkin tidak berhubungan dengan posisi
massa manapun pada benda tersebut.
Penggunaan pusat massa sering memungkinkan penggunaan persamaan
gerak yang disederhanakan, dan ia merupakan suatu acuan yang mudah
digunakan untuk banyak perhitungan lainnya dalam ilmu fisika,
sepertimomentum sudut atau momen inersia. Pada berbagai penerapan,
misalnya seperti pada mekanika orbital, objek-objek dapat digantikan
oleh titik-titik massa yang terletak di pusat massa mereka dengan tujuan
mempermudah analisis.
Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun
demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak
keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan
tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi
rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan
suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan
dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.

Pusat masa suatu benda dapat diketahui saat benda tersebut dilempar,


maka akan ada sebuah titik dari benda tersebut yang geraknya seperti gerak
parabola. Sebagai contoh pemukul base ball jika dilempar keseluruhan titik
akan bergerak. Ada sebuah titik yang geraknya seperti gerak partikel yaitu
gerak parabola. Ujung pemukul yang mula-mula di bawah saat dipuncak
gerakan ujung tersebut berada di bagian bawah. Ujung tersebut bergerak
memutar. Tapi ada titik pada pemukul yang geraknya seperti gerak partikel.
Titik tersebut dinamakan sebagai titik pusat massa.

7
Selain titik pusat massa kita mengenal titik pusat berat. Samakah titik
pusat massa dengan titik pusat berat? Titik pusat berat akan berimpit dengan
titik pusat massa bila percepatan gravitasi pada semua titik pada benda itu
sama. .

Tiap elemen massa dm akan memiliki berat W =gdm. Total gaya berat


bisa kita anggap berpusat pada suatu titik XG. XG kita sebut sebagai titik
berat.

2.3 Rumus Momen Inersia


Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik
putar pada sumbu yang diketahui dirumuskan sebagai berikut:

Dimana,   adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan   adalah


jarak antara partikel atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter).
Untuk benda pejal (padat) dengan geometri yang tidak sederhana, besarnya
momen inersia dihitung sebagai besar distribusi massa benda dikali jarak
sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengetahui lebih jelas
gambarannya. Dimensinya dalam Standar Internasional (SI) adalah  .

Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya
merupakan jumlah dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu
pula jika suatu benda memiliki bentuk yang kompleks atau terdiri dari
berbagai macam bentuk, maka besar momen inersianya adalah jumlah momen
inersia dari tiap bagian-bagiannya yang dirumuskan sebagai berikut:

Dimana,   merupakan notasi penjumlahan sebanyak n (sebanyak partikel


atau bagian-bagian yang ada).

8
Untuk benda-benda yang bentuknya teratur dan telah diketahui secara
umum, rumus momen inersianya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Rumus Momen
Benda Sumbu Putar Gambar benda
Inersia

Di sebelah partikel
Partikel
dengan jarak R

Tepat melalui
Batang silinder pusat dan tegak
lurus batang

Melalui ujung
Batang silinder batang dan tegak
lurus batang

Melalui titik pusat


Silinder pejal
silinder

9
Silinder Melalui titik pusat
berongga silinder

Silinder pejal Melalui titik pusat


berongga silinder

Melintang
Silinder pejal terhadap titik
pusat silinder

Tepat melalui titik


Bola pejal
pusat

10
Tepat melalui titik
Bola berongga
pusat

Melintang
Cincin tipis terhadap titik
pusat cincin

Tepat melalui titik


Plat datar
pusat plat

Melalui titik pusat


Kerucut pejal
silinder

11
2.4 Rumus Pusat Massa (Titik Berat)
Jika kita memiliki sebuah sistem yang terdiri atas 2 massa, massa 1 di
titik x1 dan massa 2 ditik x2 . Pusat massa sistem terletak di titik tengah.

Sistem yang terdiri dari 2


massa, jika m1 = m2 maka pusat massa terletak di tengah-tengah

Bila sistem terdiri atas banyak benda bermassa maka pusat massa sistem
adalah:

Begitu juga komponen ke


arah sumbu y dan z

12
Sistem terdiri dari 4 massa

Sistem yang terdiri dari 4 massa seperti pada gambar diatas, masing-
masing :

m1 pada posisi (x1, y1, z1)


m2 pada posisi (x2, y2, z2)
m3 pada posisi (x3, y3, z3)
m4 pada posisi (x4, y4, z4)

Pusat massa sistem dapat dicari dengan


persamaan xpm,ypm dan zpm diatas.

Jika sistem kita adalah sistem yang kontinu, misalkan sebuah balok, di
manakah titik pusat massa balok? Kita dapat membagi menjadi bagian yang
kecil-kecil yang tiap bagiannya bermassa dm. Σ akan berubah menjadi
integral. Pusat massa sistem adalah

13
Menentukan Pusat Masa Benda Tegar

Sekarang kita bisa menganggap gerak sebuah benda tegar bermassa M


sebagai gerak partikel bermassa M. Pusat massa benda bergerak seperti
partikel, artinya tidak mengalami rotasi. Pusat massa sistem bergerak seolah-
olah seluruh massa sistem dipusatkan pada titik pusat massa benda itu.

Apakah benda tegar itu? Benda tegar adalah benda yang saat bergerak
jarak antartitiknya tidak berubah. Misalnya sepotong kayu padat. Jika
misalnya kita melempar suatu benda ke atas, lalu benda tadi berubah bentuk,
maka benda itu bukan benda tegar. Kita akan mempelajari rotasi pada benda
tegar.

Sebuah benda tegar yang memiliki kerapatan sama di semua bagian benda,
titik pusat massanya terletak di tengahtengah benda itu. Misalnya pusat massa
sebuah bola terletak di titik pusat bola dan di tengah-tengah bola. Kita bisa
mencari pusat massa suatu benda dengan cara menggantungkan benda pada
titik-titik yang berbeda. Misalkan benda kita berbentuk segitiga. Gantung
segitiga pada titik sudut A, lalu buatlah garis vertikal dari A. Kemudian
gantung pada titik B, lalu tarik garis vertikal. Garis vertikal pertama akan
bertemu dengan garis vertikal yang kedua. Pusat massa benda terletak pada
titik potong kedua garis vertikal tersebut. Kita bisa melakukan hal yang sama
untuk benda-benda yang bentuk tidak beraturan.

Titik Berat

14
Bila g yang bekerja pada tiap dm sama maka

sehingga titik berat maka berimpit dengan titik pusat massa.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu (m)
dengan kuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2). Momen
inersia dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia setiap
partikel yang menyusun benda itu. Ini cuma persamaan umum saja,
bagaimanapun untuk menentukan momen inersia suatu benda tegar, kita
perlu meninjau benda tegar itu ketika ia berotasi. Walaupun bentuk dan
ukuran dua benda sama, tetapi jika kedua benda itu berotasi pada sumbu alias
poros yang berbeda, maka Momen Inersia-nya juga berbeda.

Momen inersia benda pejal dideskripsikan dengan fungsi kerapatan massa


ρ(r), Luas dibagi menjadi elemen kecil dan masing-masing luas dikalikan
kuadrat lengan momennya.

Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu
benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan  dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih
yang vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu benda. Bila g yang
bekerja pada tiap dm sama sehingga titik berat maka berimpit dengan titik
pusat massa.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Edutafsi, (2014), dibuka pada 17 Maret 2020<


https://www.edutafsi.com/2014/11/menentukan-titik-berat-pusat-massa-
benda.html>.

College Loan Consolidation, (2015), dilihat pada 17 Maret 2020 <


http://fisikazone.com/pusat-massa/>.

Filezone, (2013), dilihat pada 18 Maret 2020<


https://zonapelajaran.blogspot.com/2013/07/pusat-massa.html>.

unknown, (2013), diakses pada 17 Maret


2020<http://rizukooo.blogspot.com/2013/02/tugas-fisika-aplikasi-
momen-inersia.html>.

studiobelajar.com, (2020), dilihat pada 18 Maret 2020<


https://www.studiobelajar.com/momen-inersia/>.

Syahid, B. (2020), diakses 18 Maret 2020<


https://www.gurupendidikan.co.id/momen-inersia/>.

wikipedia, (2019), dibuka pada 18 Maret 2020<


https://id.wikipedia.org/wiki/Momen_inersia>.

17

Anda mungkin juga menyukai