DISUSUN OLEH :
Kelompok : 8 (DELAPAN)
Anggota : Amelia Tantri Amanda
Siregar(190803002)
: Ahmad Mirza (190803058)
Kristin Lamria (190803088)
Evi Febriani Sihombing (190803108)
Tohati Lambadya Malau (190803114)
S1 MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PUSAT MASSA (TITIK
BERAT) DAN MOMEN INERSIA” ini tepat pada waktunya.
Kami pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Dr.
Suyanto, M.Kom selaku Dosen Mata Kuliah Kalkulus II.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran agar kami dapat memperbaiki tugas – tugas selanjutnya lagi.
Mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penyusun makalah. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, maupun kepada pembaca. Terima kasih.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Saat atau momen gaya adalah produk dari kekuatan lengan momen. Jadi,
momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau inersia dari benda berputar
pada porosnya.
1. Jaw Crusher
3
2. HPC Series Cone Crusher
Momen atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya dengan momen
lengannya. Jadi momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau
kelembaman suatu benda untuk berotasi pada porosnya.
1. Massa benda
2. Bentuk benda (geometri)
3. Letak sumbu putar
4. Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen).
4
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang
apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta
itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa
menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat
tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat
membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu
menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Momen atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya dengan momen
lengannya. Jadi momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau
kelembaman suatu benda untuk berotasi pada porosnya.
5. Massa benda
6. Bentuk benda (geometri)
7. Letak sumbu putar
8. Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen).
6
2.2 Pengertian Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu
sistem. Dalam kasus benda tegar, letak pusat massa adalah tetap dalam
hubungannya dengan tubuh benda. Dalam kasus distribusi longgar massa di
dalam ruang bebas, seperti misalnya peluru tembakan
dari senapan atau planet-planet pada tata surya, letak pusat massa adalah titik
dalam ruang di antara mereka yang mungkin tidak berhubungan dengan posisi
massa manapun pada benda tersebut.
Penggunaan pusat massa sering memungkinkan penggunaan persamaan
gerak yang disederhanakan, dan ia merupakan suatu acuan yang mudah
digunakan untuk banyak perhitungan lainnya dalam ilmu fisika,
sepertimomentum sudut atau momen inersia. Pada berbagai penerapan,
misalnya seperti pada mekanika orbital, objek-objek dapat digantikan
oleh titik-titik massa yang terletak di pusat massa mereka dengan tujuan
mempermudah analisis.
Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun
demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak
keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan
tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi
rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan
suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan
dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.
7
Selain titik pusat massa kita mengenal titik pusat berat. Samakah titik
pusat massa dengan titik pusat berat? Titik pusat berat akan berimpit dengan
titik pusat massa bila percepatan gravitasi pada semua titik pada benda itu
sama. .
Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya
merupakan jumlah dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu
pula jika suatu benda memiliki bentuk yang kompleks atau terdiri dari
berbagai macam bentuk, maka besar momen inersianya adalah jumlah momen
inersia dari tiap bagian-bagiannya yang dirumuskan sebagai berikut:
8
Untuk benda-benda yang bentuknya teratur dan telah diketahui secara
umum, rumus momen inersianya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Rumus Momen
Benda Sumbu Putar Gambar benda
Inersia
Di sebelah partikel
Partikel
dengan jarak R
Tepat melalui
Batang silinder pusat dan tegak
lurus batang
Melalui ujung
Batang silinder batang dan tegak
lurus batang
9
Silinder Melalui titik pusat
berongga silinder
Melintang
Silinder pejal terhadap titik
pusat silinder
10
Tepat melalui titik
Bola berongga
pusat
Melintang
Cincin tipis terhadap titik
pusat cincin
11
2.4 Rumus Pusat Massa (Titik Berat)
Jika kita memiliki sebuah sistem yang terdiri atas 2 massa, massa 1 di
titik x1 dan massa 2 ditik x2 . Pusat massa sistem terletak di titik tengah.
Bila sistem terdiri atas banyak benda bermassa maka pusat massa sistem
adalah:
12
Sistem terdiri dari 4 massa
Sistem yang terdiri dari 4 massa seperti pada gambar diatas, masing-
masing :
Jika sistem kita adalah sistem yang kontinu, misalkan sebuah balok, di
manakah titik pusat massa balok? Kita dapat membagi menjadi bagian yang
kecil-kecil yang tiap bagiannya bermassa dm. Σ akan berubah menjadi
integral. Pusat massa sistem adalah
13
Menentukan Pusat Masa Benda Tegar
Apakah benda tegar itu? Benda tegar adalah benda yang saat bergerak
jarak antartitiknya tidak berubah. Misalnya sepotong kayu padat. Jika
misalnya kita melempar suatu benda ke atas, lalu benda tadi berubah bentuk,
maka benda itu bukan benda tegar. Kita akan mempelajari rotasi pada benda
tegar.
Sebuah benda tegar yang memiliki kerapatan sama di semua bagian benda,
titik pusat massanya terletak di tengahtengah benda itu. Misalnya pusat massa
sebuah bola terletak di titik pusat bola dan di tengah-tengah bola. Kita bisa
mencari pusat massa suatu benda dengan cara menggantungkan benda pada
titik-titik yang berbeda. Misalkan benda kita berbentuk segitiga. Gantung
segitiga pada titik sudut A, lalu buatlah garis vertikal dari A. Kemudian
gantung pada titik B, lalu tarik garis vertikal. Garis vertikal pertama akan
bertemu dengan garis vertikal yang kedua. Pusat massa benda terletak pada
titik potong kedua garis vertikal tersebut. Kita bisa melakukan hal yang sama
untuk benda-benda yang bentuk tidak beraturan.
Titik Berat
14
Bila g yang bekerja pada tiap dm sama maka
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu (m)
dengan kuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2). Momen
inersia dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia setiap
partikel yang menyusun benda itu. Ini cuma persamaan umum saja,
bagaimanapun untuk menentukan momen inersia suatu benda tegar, kita
perlu meninjau benda tegar itu ketika ia berotasi. Walaupun bentuk dan
ukuran dua benda sama, tetapi jika kedua benda itu berotasi pada sumbu alias
poros yang berbeda, maka Momen Inersia-nya juga berbeda.
Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu
benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih
yang vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu benda. Bila g yang
bekerja pada tiap dm sama sehingga titik berat maka berimpit dengan titik
pusat massa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
17