Anda di halaman 1dari 1

Akar Kecambah Kacang Merah

Reagen : air + florogusin + HCl 25%

Kami melakukan pengamatan terhadap akar kecambah kacang merah menggunakan


mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 untuk mengamati letak berkas xylem dan floem dan untuk
menentukan tipe berkas pengangkutnya. Dalam hal ini preparat segar ditetesi dengan florogusin
dan HCl 25%, masing-masing dengan volume yang sama. Penambahan larutan Florogusin dan
HCl 25% ini bertujuan untuk mendeteksi lignin. Preparat yang mengandung lignin akan berubah
warna menjadi merah. Setelah ditambahkan reagen dan diamati di bawah mikroskop terdapat
bagian yang berubah warna menjadi merah. Hal tersebut mengindikasikan adanya lignin. Lignin
pada akar kecambah kacang merah tersebut berasal dari sklerenkima jenis sel batu (sklereid)
dengan bentuk makrosklereid dan osteosklereid. Makrosklereid memiliki bentuk seperti batang
sedangkan osteosklereid memiliki bentuk seperti tulang dengan ujung-ujungnya yang membesar
dan kadang bercabang. Namun pada pengamatan ini, kami tidak menemukan bentuk uung
sklereid yang bercabang. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh
bagian dinding selnya mengalami penebalan. Sklerenkim ini terletak di bagian korteks, perisikel
dan diantara xylem dan floem. Dinding sklereid ini tersusun atas selulosa yang mengandung zat
lignin yang tebal dank eras, hal inilah yang menyebabkan perubahan warna setelah ditambahkan
larutan florogusin dan HCl 25%.

Preparat awetan Curcubita

Kami melakukan pengamatan terhadap preparat awetan Cucurbita menggunakan mikroskop


dengan perbesaran 10 x 10 untuk menentukan tipe kolenkim dan sklerenkimnya. Setelah
dilakukan pengamatan, kami menemukan bahwa dalam preparat Cucurbita ini memiliki tipe
kolenkim sudut (angular). Kolenkim sudut atau angular ini merupakan penebalan dinding sel
yang terjadi secara membujur di tiap sudut-sudut sel. Sedangkan untuk tipe sklerenkimnya yaitu

Anda mungkin juga menyukai