Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKHIR

DESIGN LAYOUT INDUSTRY

MATA KULIAH
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Dosen Pengampu: Riki Ridwan Margana, S.T., M.T.

Oleh:
Prayudha Nata Permana
NPM 0519104066

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Boneka menurut masyarakat kebanyakan hanya dianggap sebagai sebuah
barang mainan terutama bagi anak perempuan, tetapi oleh perupa boneka dapat
diartikan lebih dari sekedar mainan atau hiasan, misalnya dapat diartikan dan
digunakan sebagai simbol. Boneka merupakan barang mainan atau sebuah karya
yang sangat sederhana, tetapi di balik kesederhanaan itu boneka merupakan
sebuah hasil karya manusia yang sangat menarik untuk dipelajari. Di Indonesia
juga memiliki beberapa macam bentuk boneka misalnya wayang golek, wayang
klithik, boneka kayu unyil. Secara fisik boneka pada umumnya memiliki tangan,
kaki, wajah, separti halnya fisik pada manusia. Boneka juga dapat disebut sebagai
hasil ciptaan manusia yang paling tua dan paling dekat pada kehidupan manusia.
Boneka memiliki beragam bentuk dan fungsi, mulai dari boneka sebagai media
ritual yang bersifat religius, sampai dengan boneka sebagai barang mainan.
Seni, Seniman dan masyarakat memang tidak dapat dipisahkan. Maka dari
itu seorang seniman tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan dan isu –isu yang
sedang berkembang di masyarakat. Seorang seniman tidak mungkin hidup
sendirian memisahkan diri dari masyarakat (Jakop Sumardjo. 2000: 238). Karya
seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha
meningkatkan sensibilitas dan persepsi terhadap dinamika kehidupan masyarakat
(Dharsono Sony Kartika. (2004: 28).
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Jakob Sumarjo (2000: 244) bahwa
seniman merupakan makhluk sosial yang selalu terlibat dengan lingkungannya.
Dalam bersinggungan dengan lingkungannya seorang seniman menemukan
adanya beberapa ketidak sesuaian pandangan ideal dengan kenyataan. Merespon
hal tersebut seniman akan menghadirkan solusisolusi dalam wujud nilai-nilai
dalam karyanya. Maka dari itu, penulis menghadirkan karya-karya lukis dengan
gaya dan cara ungkap pribadi dari respon isu-isu sosial melalui figur boneka
bahan kayu sebagai subject matter. Beberapa seniman seperti Tri Wahyudi, Gatot
Indrajati, Ju Duoqi dan Bill Stoneham, merupakan seniman yang mengambil figur
boneka sebagai subject matter, karena dianggap memiliki karakter visual
tersendiri.
Bill Stoneham, dalam setiap penciptaan karyanya selalu menampilkan
karakteristik boneka yang masih memiliki bentuk seperti halnya bentuk fisik pada
manusia. Boneka atau dalam bahasa Portugis boneca adalah sejenis mainan yang
dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh
tokoh fiksi. Boneka bisa dianggap termasuk mainan anak yang paling tua. Namun,
fungsi boneka dulu lebih bersifat religius. Yang paling tua di antaranya yang
ditemukan di daerah Eropa, berupa peninggalan kebudayaan Aurignacian yang
sudah berusia 40.000 tahun. Dalam peninggalan budaya dari Babilonia ditemukan
boneka berbentuk tatahan kayu datar, berwarna, berambut panjang terbuat dari
untaian manik-manik tanah liat atau kayu, yang ditemukan di beberapa makam di
Mesir yang berasal dari tahun 3000-2000 SM. Namun fungsi, bentuk, maupun
bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dan sekarang.
Boneka menurut penulis mewakili watak dan sifat yang dimiliki manusia,
misal pemarah, pembohong, baik dan buruk. Boneka sendiri dapat di buat dengan
berbagai ekspresi wajah sesuai sifat dan watak yang dimiliki manusia. Hal inilah
yang memberikan ide dan gagasan dalam penciptaan lukisan. Semua ini akan
diekspresikan dalam bentuk karya lukisan dengan subject matter boneka bahan
kayu untuk mendapatkan estetika yang diinginkan.

B. Tujuan
Pembuatan tugas akhir desain layout industry ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan konsep visualisasi dari desain layout industri yang dibuat.
2. Mendeskripsikan alur proses pembuatan boneka.
BAB II
LANDASAN TEORI

Salah satu kegiatan rekayasawan industri yang tertua adalah menata letak
pabrik dan menangani pemindahan bahan yaitu kegiatan yang berhubungan
dengan perancangan susunan fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat
dengan industri manufaktur, yang penggambaran hasil rancangannya sebagai tata
letak pabrik (Apple, 1990).
Pekerjaan rancang fasilitas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sangat
luas yang saling berhubungan dan yang secara keseluruhan membentuk kegiatan
perancangan tata letak fasilitas. Pekerjaan merancang fasilitas biasanya mulai
dengan suatu analisis tentang produk yang akan dibuat, atau jasa yang akan
diberikan dan sebuah perhitungan tentang aliran barang atau kegiatan secara
menyeluruh. Kemudian perencanaan terinci tentang susunan peralatan, keterkaitan
antara tempat kerja yang dirancang, daerah yang erat hubungannya
dikelompokkan kemudian dijalin menjadi suatu tata letak akhir (Apple, 1990).
Pengertian tata letak fasilitas adalah Susunan fasilitas-fasilitas produksi
untuk memperoleh efisensi pada suatu produksi. Perancangan tata letak meliputi
pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area tersedia
untuk menempatkan mesin-mesin, bahan-bahan, perlengkapan untuk operasi,
personalia dan semua peralatan serta fasilitas yang digunakan dalam proses
produksi (Purnomo, 2004).
Pabrik yang dalam istilah asing dikenal sebagai factory atau plant  adalah
setiap tempat dimana faktor-faktor seperti manusia, mesin dan peralatan (fasilitas)
produksi lainnya, material, energi, uang (modal/kapital), informasi, dan sumber
daya alam dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna
menghasilkan suatu produk atau jasa secara efektif, efisien dan aman
(Wignjosoebroto, 2003).
Dalam perancangan fasilitas harus diketahui bahwa aliran barang biasanya
merupakan tulang punggung fasilitas produksi, dan harus dirancang dengan
cermat serta tidak boleh dibiarkan tumbuh atau berkembang menjadi suatu pola
lalu lintas yang membingungkan, tidak teratur, oleh karenanya pola aliran barang
yang menjadi dasar bagi rancangan seluruh pabrik. Rancangan ini akan
menentukan aliran barang yang diinginkan, susunan fasilitas fisik yang paling
ekonomis (Apple, 1990).
Tujuan utama perencanaan dan penyusunan tata letak pabrik adalah untuk
meminimumkan biaya total. Hal ini dapat diperoleh melalui pengaturan area kerja
dan fasilitas-fasilitas produksi yang paling optimal untuk suatu proses produksi.

Tujuan lain yang dapat diperoleh dengan adanya perencanaan dan penyusunan
tata letak fasilitas produksi ini, antara lain (Apple, 1990):
a.    Memudahkan proses manufaktur yaitu tata letak harus dirancang sedemikian
sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan dengan cara yang sangat efisien.
b.    Menaikkan output produksi Tata letak yang baik akan
menghasilkan output yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih
sedikit, manhours yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin (machine
hours).
c.    Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling) Perencanaan tata
letak fasilitas produksi perlu menekankan usaha untuk meminimalkan aktivitas
pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung.
d.   Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan servis Perencanaan
tata letak yang optimal dapat mengatur jarak antara departemen-departemen atau
mesin-mesin yang berlebihan, lintasan material, penumpukan material yang
dimaksud sehingga dapat mengurangi pemborosan pemakaian ruangan.
e.    Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi lainnya.
f.     Mengurangi inventory in process
g.    Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran
h.    Mempermudah aktivitas supervisi
i.      Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan
baku atau produk jadi.
j.      Mempermudah proses perluasan dan pengembangan area produksi dimasa
mendatang.
BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Desain Layout Industri


B. Deskripsi Data
PT. Yudski The Doll Indonesia adalah salah satu industri boneka yang
berada di Indonesia yang dimana terletak dikawasan industri didaerah cikarang.
Industri boneka ini memproduksi boneka beruang yang terbuat dari bahan kain
rasfur dengan isian dakron.
Dalam desain industri boneka yang saya buat ada beberapa fasilitas yaitu
sebagai berikut:
1. Gedung Office
a. Service Desk
Service Desk berfungsi sebagai pelayanan setiap kegiatan yang ditujukan
untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang
kepada kliennya dalam menyelesaikan masalah dengan memuaskan. Jadi
ruangan ini diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan informasi
atau kepuasan customer, melalui pelayanan yang bisa memenuhi keinginan
dan kebutuhan customer.

b. Ruang Tunggu
Ruang teras di dekat pintu masuk bangunan yang biasanya dilengkapi
dengan berbagai perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai ruang
duduk atau ruang tunggu.
c. Ruang HRD
Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah
suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah
departemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga
dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.

d. Ruang Manager
e. Ruang Rapat
f. Document Room
Ruangan ini dibuat khusus untuk menyimpan semua dokumen dokumen
yang ada di perusahaan.
g. Toilet
h. Kantin
i. Parkiran
Parkiran yang dibuat dalam desain gambar dipisahkan menjadi 2 yang
pertama parkiran disebelah kantin parkiran ini ditujukan bagi pengguna
kendaraan beroda empat sedangkan parkiran yang ada disebelah masjid
diperuntukkan untuk kendaraan beroda dua dan bus jemputan karyawan
serta truk pengantar bahan dan pengiriman produk.
j. Masjid
2. Gedung Produksi
a. Security
b. Toilet
c. Loker
d. Ruang Ganti
e. P3K Room
f. Maintenance Room
g. Loading Dock
Loading dock atau adjustable ramp adalah area dimana proses material
handling untuk loading atau unloading. Area ini sangat penting, karena
percepatan pergerakan barang akan ditentukan pada desain area loading
tersebut.
h. Raw Material Warehouse
Ruangan ini adalah Gudang tempat penyimpanan semua bahan baku
pembuatan boneka seperti kain rasfur, dakron, benang, dan lain-lain.
i. Cutting & Design Area
Ruangan ini adalah ruangan dimana tempat untuk mendesain kain yang
akan dipakai untuk dibuat menjadi boneka sebelum dijahit dan di isi
dakron.
j. Sampling Area
Sampling Area adalah ruangan yang digunakan untuk menyampling kain
atau bahan yang akan buat boneka yang nanti nya akan diberikan kepada
bagian Inspector untuk dicek apakah bahan baku sudah sesuai spesifikasi
yang diinginkan perusahaan.
k. Inspector Room Raw Material
Ruangan ini dibuat untuk melakukan cek pada bahan baku untuk boneka
apakah bahan baku yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan perusahaan atau tidak.
l. Weighing
Ruangan ini dibuat untuk menimbang isian boneka yaitu dakron.
m. Production Line-1
Line-1 adalah tempat produksi boneka yang berisi beberapa mesin jahit
yang diperuntukkan membuat bagian kepala boneka.
n. Production Line-2
Line-2 adalah tempat produksi boneka yang berisi beberapa mesin jahit
yang diperuntukkan membuat bagian telinga boneka.
o. Production Line-3
Line-3 adalah tempat produksi boneka yang berisi beberapa mesin jahit
yang diperuntukkan membuat bagian badan boneka.
p. Production Line-4
Line-4 adalah tempat produksi boneka yang berisi beberapa mesin jahit
yang diperuntukkan membuat bagian tangan boneka.
q. Production Line-5
Line-5 adalah tempat produksi boneka yang berisi beberapa mesin jahit
yang diperuntukkan membuat bagian kaki boneka.
r. Production Line-6
Line-6 adalah tempat produksi boneka yang berisi beberapa mesin jahit
yang diperuntukkan membuat aksesoris boneka seperti pita dan pakaian
nya.
s. Assembly Room
Ruangan ini adalah ruangan yang berfungsi untuk menyatukan bagian-
bagian boneka yang telah dibuat pada Production Line 1-6.
t. Quality Control Room
Ruangan ini dibuat dengan fungsi melakukan pemastian kualitas boneka
yang telah dibuat mendapat kualitas yang baik dan sesuai dengan desain
yang telah dibuat perusahaan dan layak diedarkan dipasaran.
u. Packaging Room
Ruangan ini adalah ruangan pengemasan produk yang siap diedarkan ke
pasaran.
v. Air Lock
Air Lock adalah ruangan atau tempat akses untuk produk yang akan
disimpan di Gudang.
w. Reject Area
Ruangan ini adalah Gudang untuk produk yang gagal dalam proses atau
produk yang nantinya akan dihanguskan karena tidak layak untuk
dipasarkan.
x. Finished Good Product Warehouse
Ruangan ini adalah Gudang untuk penyimpanan akhir produk dengan
kualitas sesuai spesifikasi perusahaan sebelum diedarkan ke pasaran.
y. Shipping
Shipping adalah tempat untuk mengambil produk yang siap diedarkan ke
pasaran.

C. Tata Letak
a. Tata Letak Aliran Akses Personel
Tata letak aliran akses personel dimulai dari loker male dan female yang
langsung menuju kedalam ruangan produksi dan lanngsung menuju
kedalam ruang kerja masing-masing.
b. Tata Letak Aliran Alur Proses Raw Materials
Tata letak aliran alur proses raw materials dimulai dari Gudang
penyimpanan bahan baku lalu setelah itu dilakukan desain untuk boneka
dan dilakukan cutting pada kain yang sudah didesain setelah itu dilakukan
sampling untuk kain yang telah didesain sedemikian rupa yang dilakukan
di ruangan sampling area, setelah itu dilakukan inspeksi pada kain yang
akan digunakan untuk pembuatan boneka apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi atau belum. Apabila sudah sesuai dengan spesifikasi sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan dilakukan proses weighing atau
penimbangan isi boneka yaitu dakron yang selanjutkan akan langsung
dilakukan proses pembuatan boneka di area Production Line-1 sampai
dengan Production Line-6, setelah semua bagian boneka telah berhasil
dibuat lalu dilakukan penggabungan bagian-bagian tersebut di ruangan
assembly. Setelah dilakukan penggabungan dilakukan pengecekan
mutu/kualitas produk di area QC apakah sudah sesuai standar yang di buat
perusahaan atau belum.
c. Tata Letak Aliran Alur Proses Finished Good Products
Tata letak aliran alur proses finished good products dimulai dari produk
yang sudah dilakukan pengecekan di area QC jika sudah sesuai dengan
standar yang dibuat oleh perusahaan, produk akan langsung dikemas di
area Packaging room lalu setelah dilakukan pengemasan produk yang
sudah siap diedarkan ke pasaran akan disimpan ke area Finished Good
Products Warehouse jika produk memenuhi kualitas yang baik namun jika
tidak akan disimpan dan dimusnahkan di area Reject Area melalui Air
Lock.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain layout industri yang saya buat meliputi 2 gedung utama yaitu
Gedung Office dan Gudang Produksi yang keduanya meliputi beberapa ruangan
lagi yang memiliki fungsi sebagaimana peruntukkannya dan adapun Tata Letak
didalam desain layout industri yang saya buat yaitu Tata Letak Alur Akses
Personel, Tata Letak Alur Proses Raw Materials dan Tata Letak Alur Proses
Finished Good Products.

Anda mungkin juga menyukai