Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

EPIDEMIOLOGI SOSIAL PERILAKU


(FILM PAD MAN)

OLEH:

ST. AINUL RACHMADANI


K011171048

DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Masalah kesehatan pada film Pad Man!
Masalah kesehatan yang terdapat pada film Pad Man yaitu masalah
kesehatan reproduksi pada wanita. Film ini menunjukkan bahwa di Negara
India hanya 12% wanita yang menggunakan pembalut sedangkan wanita
lainnya menggunakan kain kotor, dedaunan, bahkan abu pada saat mereka
menstruasi sehingga menyebabkan tidak sedikit wanita di daerah tersebut
menderita penyakit pada sistem reproduksi, sulit dalam memiliki anak,
hingga terjadinya kematian.

2. Pendekatan yang akan digunakan


Pendekatan yang digunakan dalam identifikasi masalah kesehatan
ini yaitu pendekatan ekspansionis. Di mana dalam keadaan ini masalah
kesehatan yang sudah teridentifikasi ke dalam suatu pandangan yang lebih
luas yakni ke dalam sudut pandang masalah sosial, budaya. hingga
ekonomi. Permasalahan pada film Pad Man ini diawali dengan suatu
tradisi di India yaitu perempuan yang sedang menstruasi mesti dipisahkan
dari lelaki selama 5 hari karena banyak yang mengaggap menstruasi
adalah sebuah kutukan dan masalah yang tabu bagi wanita di India. Selain
itu, permasalahan timbul ketika melihat bagaimana wanita membersihkan
diri dengan menggunakan kain kotor yang digunakan berkali-kali pada
saat menstruasi yang sangat tidak higienis dan berbahaya bagi kesehatan.
Serta, masalah lain yaitu pada faktor ekonomi di mana terjadinya
kemiskinan dan harga pembalut yang mahal.

3. Diagnosis faktor perilaku yang paling berpengaruh


Terdapat 5 tahap dalam diagnosis faktor perilaku, yaitu:
a. Membedakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh faktor perilaku
dan non perilaku. Dalam film ini masalah yang terjadi yaitu penyakit
pada organ reproduksi hingga kematian pada wanita. Faktor perilaku
yaitu kurangnya kesadaran dalam kebersihan pada masa menstruasi
contohnya wanita yang menggunakan kain seringkali terlalu malu
untuk mengeringkannya di bawah sinar matahari sehingga kain
tersebut tidak terdisinfeksi secara baik . Faktor non perilaku yaitu; 1)
masalah ekonomi (kemiskinan) di mana harga pembalut yang tinggi
mengakibatkan perempuan tidak mampu membeli pembalut karena
harganya yang mahal , 2) budaya, masalah menstruasi merupakan
sesuatu yang tabu dan sangat sensitif bagi perempuan di India. 3)
pendidikan dan pengetahuan yang kurang mengenai personal hygiene
ketika menstruasi.
b. Mengidentifikasi faktor perilaku yang berhubungan dengan
pencegahan dan pengobatan. Dalam film ini pencegahan yang dapat
dilakukan yaitu, 1) menggunakan pembalut ketika menstruasi dan
memperhatikan personal hygiene ketika menstruasi. 2) memberikan
edukasi kepada perempuan India mengenai pentingnya menggunakan
pembalut ketika menstruasi. 3) pemerintah lebih memperhatikan
dalam pendistribusian pembalut ke desa-desa terpencil. Adapun
pengobatan yaitu dengan memperhatikan prosedur/pengambilan
tindakan pada pelayanan kesehatan bila terdapat perempuan yang
menderita penyakit pada organ reproduksi.
c. Penyusunan peringkat perilaku berdasarkan kekuatan
hubungan/tingkat pentingnya dengan masalah kesehatan.
1) Personal hygiene
2) Sosial Budaya
3) Ekonomi
4) Pengetahuan
d. Menyusun peringkat perilaku menurut daya berubahnya
1) Pengetahuan
2) Personal hygiene
3) Pelayanan Kesehatan
4) Budaya
5) Ekonomi
6) Jenis Kelamin
e. Memilih Perilaku sasaran
Penting Tidak Penting

1 3
Dapat Berubah
Pengetahuan Kebijakan pemerintah

Tidak dapat 2 4
berubah Jenis kelamin Geografi

4. Program intervensi yang akan dilakukan:


a. Memberikan edukasi dan penyuluhan mengenai personal hygiene
ketika menstruasi.
b. Memberikan edukasi dan penyuluhan mengenai pentingnya
menggunakan pembalut ketika menstruasi.
c. Memberikan edukasi kepada semua masyarakat dan pemangku adat
bahwa menstruasi adalah hal yang wajar dan bukan hal yang
konservatif.
d. Melakukan advokasi kepada pemerintah dalam menurunkan harga
pembalut sehingga masyarakat dengan ekonomi rendah juga dapat
membeli pembalut.
e. Membentuk kader kesehatan khususnya perempuan di tiap desa.

Anda mungkin juga menyukai