UNIVERSITAS INDONESIA
TUGAS AKHIR
KIMIA ORGANIK
KELOMPOK 8
KELAS REG-02
ANGGOTA KELOMPOK:
Universitas Indonesia
2
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN ……………………………………………………….1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….2
ABSTRAK ……………………………………………………………………3
PENDAHULUAN..............................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................6
GAGASAN BARU.............................................................................................8
URAIAN GAGASAN BARU............................................................................9
I. Bahan Baku................................................................................................9
II. Proses Pembuatan..................................................................................11
III. Block Flow Diagram................................................................................13
IV. Pemasaran Produk....................................................................................14
4.1 Segmentasi Pasar......................................................................................14
4.2 Promosi Produk..............................................................................14
4.3 Filosofi Logo..................................................................................15
KESIMPULAN................................................................................................16
REFERENSI....................................................................................................17
Universitas Indonesia
3
ABSTRAK
Serat atau fiber merupakan bahan yang sering kita gunakan sehari-hari.
Serat umumnya dibuat oleh manufaktur bahan kimia sintetis. Namun, perlu
diketahui bahwa serat sintetis yang terbuat dari bahan kimia tidak ramah
lingkungan. Oleh karena itu, kami menemukan solusi untuk membuat produk
serat bioplastik dari tandan kosong kelapa sawit (Oil Palm Empty Fruit Bunches)
yang dicampur dengan gliserol. Produk kami diberi nama COBER, yang berarti
Composite Fiber (Serat Komposit). COBER memiliki struktur seperti lembaran
Universitas Indonesia
4
yang tidak mudah retak dan fleksibel. Dalam proses pembuatannya, proses
delignifikasi serat dilakukan dari limbah tandan kosong kelapa sawit dengan
menambahkan 20% NaOH selama tiga jam pada suhu 90°C-95°C, untuk
menghilangkan lignin. Setelah proses delignifikasi, penyaringan dilakukan untuk
memisahkan selulosa dari lignin. Kemudian, selulosa akan mengalami proses
pemutihan selama 1,5 jam pada suhu 80°C-90°C untuk membuatnya berwarna
jernih. Pada tahap ini, selulosa yang telah diputihkan masih mengandung air,
sehingga perlu dilakukan pengeringan untuk mengurangi konsentrasi air di dalam
selulosa. Selulosa kering kemudian dicampur dengan gliserol dalam mixer pada
suhu 70°C, yang kemudian akan menghasilkan serat komposit atau COBER.
Produk ini akan memberi kita peluang bisnis besar karena terjangkau secara
ekonomi, ramah lingkungan, dan dengan jaminan kualitas tinggi.
Universitas Indonesia
5
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
TINJAUAN PUSTAKA
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari
dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama
lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir
bahan (bahan komposit). Penyusun komposit umumnya terdiri dari dua fasa
yaitu matriks dan reinforcement atau filler. Matriks adalah fasa dalam komposit
yang mempunyai bagian atau volume terbesar (dominan). Matriks berfungsi
sebagai mentransfer tegangan ke serat, melindungi serat, dan membentuk ikatan
koheren. Sedangkan reinforcement sebagai penanggung beban utama pada
komposit. Syarat terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan permukaan antara
matriks dan filler. Ikatan antar permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi
dan kohesi. Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi terjadi dalam tiga cara
utama, yaitu interlocking antar permukaan (ikatan yang terjadi karena kekasaran
bentuk permukaan partikel), gaya elektrostatis (ikatan yang terjadi karena adanya
gaya tarik-menarik antara atom yang bermuatan), dan gaya vanderwalls (ikatan
yang terjadi karena adanya pengutupan antar partikel).
Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel tanaman.
Kandungan selulosa pada dinding sel tanaman tingkat tinggi sekitar 35-50% dari
berat kering tanaman . Selulosa merupakan polimer glukosa dengan ikatan β-1,4
glukosida dalam rantai lurus. Bangun dasar selulosa berupa suatu selobiosa yaitu
dimer dari glukosa. Rantai panjang selulosa terhubung secara bersama melalui
ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel
dan serat tumbuhan. Molekul selulosa merupakan mikrofibil dari glukosa yang
terikat satu dengan lainnya membentuk rantai polimer yang sangat panjang.
Adanya lignin serta hemiselulosa di sekeliling selulosa merupakan hambatan
utama untuk menghidrolisis selulosa.
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
GAGASAN BARU
Universitas Indonesia
10
I. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah Oil Palm Empty Fruit Bunches
(OPEFB) atau tandan kosong kelapa sawit, gliserol, dan natrium
hidroksida.
Tandan Kosong Kelapa Sawit (OPEFB)
Gambar 3. Gliserol
(Sumber : Handika Septian, 2018)
Gliserol dalam COBER digunakan sebagai matriks untuk
melindungi serat, dan berfungsi sebagai pelapis atau perekat.
Gliserol umumnya digunakan sebagai plasticizer, yang berfungsi
untuk meningkatkan elastisitas dengan mengurangi tingkat ikatan
hidrogen dan meningkatkan jarak antar molekul polimer. Semakin
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, orang dapat menyimpulkan tentang proyek ini dari
produk-produk inovasi kami:
Universitas Indonesia
18
REFERENSI
Universitas Indonesia