KIMIA
1
Pengukuran tekanan (P) suatu gas ideal sebagai
fungsi volume (V) pada temperatur tetap (T) dilaku
kan pada berbagai temperatur yang berbeda, yaitu T1,
T2, T3 dan T4. Data yang didapat digambarkan dalam
grafik di atas. Berdasarkan grafik tersebut, maka ke
simpulan yang tidak tepat adalah ....
A. T1 > T2 D. T4 > T1
B. T2 > T3 E. T1 > T3
C. T3 > T4
�268
11. KISI-KISI SBMPTN: TERMOKIMIA
Grafik berikut adalah diagram energi untuk suatu
reaksi yang berlangsung dua tahap.
Energi
R
7. KISI-KISI SBMPTN: TERMOKIMIA e
Perubahan entalpi untuk reaksi S
d
2O3(g) → 3O2(g) adalah ....
c
A. –126 kJ/mol D. +394 kJ/mol
b P+Q
B. +142 kJ/mol E. –394 kJ/mol PQ+Q
C. –142 kJ/mol PQ2
a
8. KISI-KISI SBMPTN: LAJU REAKSI
Pernyataan yang benar terkait diagram reaksi di atas Reaksi tahap kedua berlangsung lebih cepat diban
adalah .... dingkan tahap pertama. Pernyataan yang mendu
A. reaksi 2O3(g) + CI(g) → CIO(g) + 2O(g) + O(g) me kung pernyataan tersebut adalah ….
rupakan tahap penentu laju dan endoterm A. Energi kinetik yang diperlukan untuk terjadinya
B. reaksi CIO(g) + 2O2(g) + O(g) → CI(g) + 3O2(g) mer reaksi pada tahap pertama lebih besar diband
upakan tahap penentu laju dan endoterm ingkan pada tahap kedua.
C. reaksi 2O3(g) + CI(g) → CIO(g) + 2O2(g) + O(g) mer B. Tumbukan pada reaksi tahap kedua lebih sering
upakan tahap penentu laju dan eksoterm terjadi dibandingkan pada tahap pertama.
D. reaksi CIO(g) + 2O2(g) + O(g) → CI(g) + 3O2(g) mer C. Semua tumbukan pada reaksi tahap kedua
upakan tahap penentu laju dan eksoterm menghasilkan produk, sedangkan reaksi pada ta
E. berlangsungnya reaksi 2O3(g) + CI(g) → CIO(g) + hap pertama tidak.
2O2(g) + O(g) memerlukan energi sebesar 126 kJ/ D. Energi kinetik partikel pereaksi pada reaksi tahap
mol pertama lebih kecil dibanding energi kinetik par
tikel pereaksi pada tahap kedua.
9. KISI-KISI SBMPTN: IKATAN KIMIA E. Partikel-partikel pereaksi pada reaksi tahap perta
Diketahui nomor atom S = 16 dan O = 8. Geometri ma lebih sedikit dibanding partikel pereaksi pada
molekul S2O adalah .... tahap kedua.
A. linier D. bentuk V
B. planar segitiga E. piramida segitiga 12. KISI-KISI SBMPTN: KESETIMBANGAN KIMIA
C. bentuk T Perhatikan gambar berikut.
10. KISI-KISI SBMPTN: STOIKIOMETRI
Perhatikan gambar berikut.
Pada temperatur tertentu, terjadi reaksi kesetimbang
an antara A, B, dan C. Data perubahan konsentrasi ter
hadap waktu reaksi diberikan pada diagram di atas.
2
Reaksi kesetimbangan yang terjadi adalah .... 18. KISI-KISI SBMPTN: ELEKTROKIMIA
A. 2A B + C D. A + C B Beberapa sel Volta dibuat dengan katoda Cu dan
B. A B + C E. 2A + C 2B beberapa logam lain sebagai anoda. Jika kedua elek
C. 3A + B 2C troda dihubungkan dengan sebuah lampu yang di
pasang sedemikian rupa, lampu akan menyala paling
13. Alat masak yang terbuat dari bahan logam aluminium terang apabila digunakan anoda ….
tampak tidak berkarat karena …. A. Ag D. Al
A. logam AI mempunyai potensial reduksi yang besar B. Ni E. Mg
B. logam AI bersifat amfoter C. Zn
C. logam AI mempunyai kerapatan tinggi
D. logam AI bersifat konduktif 19. KISI-KISI SBMPTN: KIMIA ORGANIK
E. oksida AI yang transparan melapisi permukaan Berikut ini beberapa senyawa turunan hidrokarbon.
logam AI (1) etanol
(2) propanal
Informasi berikut digunakan untuk menjawab soal no-
(3) 2-propanol
mor 14 sampai 17.
(4) 2-metil-2-propanol
Sebanyak 25 mL larutan asam format (HCOOH) 0,020 M (ka Senyawa yang dapat dioksidasi dengan ion dikromat
HCOOH = 2,0 x 10–4) dititrasi dengan larutan basa kuat KOH dalam suasana asam adalah ....
0,01 M. A. (1), (2), dan (3) D. (4)
14. KISI-KISI SBMPTN: TITRASI ASAM-BASA B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3) dan (4)
pH larutan asam format sebelum dititrasi adalah …. C. (2) dan (4)
A. 12 D. 3 – log 2
B. 6 – 2 log 2 E. 2 – log 3 20. KISI-KISI SBMPTN: MAKROMOLEKUL
C. 4 – log 2
3
kan dengan mengoksidasi aluminium (Eo O2/H2O =
Prediksi Paket 2 +1,23 V; Eo Fe2+/Fe = -0,44 V; Eo AI3+/AI = -1676 V)
Gunakan PETUNJUK A untuk menjawab soal nomor 6
sampai dengan nomor 15!
Gunakan PETUNJUK C utuk menjawab soal nomor 1 sam-
pai dengan nomor 3! 6. KISI-KISI SBMPTN: STOIKIOMETRI
Campuran CaO (Ar : Ca = 40, O = 16) dan H2O (Kalor
1. KISI-KISI SBMPTN: IKATAN KIMIA
jenis spesifik = 4 J K-1 g-1) berlebih memberikan reaksi:
Di antara molekul-molekul yang disusun dari atom-
atom 7N, 8O, 9F, 16S, dan 17Cl, yang bersifat polar adalah …. CaO(s) + H2O (ℓ) → Ca(OH)2 (s) ; ∆H = -64 kJ
(1) CINO (3) HCN Bila panas yang dihasilkan reaksi ini mampu
(2) SF4 (4) NO menaikkan suhu 100 gram air sebesar 0,1K, maka
jumlah CaO yang bereaksi adalah ….
2. KISI-KISI SBMPTN: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. 0,045 g C. 0,105 g E. 3,500 g
Percobaan penentuan titik beku larutan garam NaCl dan B. 0,080 g D. 0,035 g
larutan urea CO(NH2)2 menghasilkan data sebagai berikut:
7. KISI-KISI SBMPTN: STOIKIOMETRI
Larutan Konsentrasi (molal) Titik beku (oC) Pembakaran sempurna 6,0 gram cuplikan yang
NaCl 0,1 -0,372 mengandung senyawa hidrokarbon menghasilkan
NaCl 0,2 -0,744 4,4 gram gas karbon dioksida (Ar : C = 12, O = 16).
Persentase (%) massa karbon dalam cuplikan tersebut
CO(NH2)2 0,1 -0,186 adalah …
CO(NH2)2 0,2 -0,372 A. 10,0 C. 26,6 E. 60,6
B. 20,0 D. 50,0
Data tersebut menunjukkan bahwa penurunan titik
beku larutan … 8. KISI-KISI SBMPTN: STRUKTUR ATOM
(1) berbanding lurus dengan konsentrasi Dalam Sistem Berkala Unsur, unsur X terletak pada pe
(2) elektrolit lebih tinggi dari non elektrolit dengan riode ketiga dan golongan 15 atau VA. Dalam keadaan
konsentrasi yang sama ion, unsur ini isoelektronik dengan unsur gas mulia
(3) bergantung pada jenis ikatan kimia senyawa ter periode ketiga. Muatan ion X adalah …
larut A. 1 – C. 3 – E. 3 +
(4) bergantung pada jenis unsur penyusun senyawa B. 2 – D. 2 +
terlarut
3. KISI-KISI SBMPTN: TERMOKIMIA 9. KISI-KISI SBMPTN: STOIKIOMETRI
Reaksi pembentukan H2O dari unsur-unsurnya ber Tahapan reaksi dalam analisis kandungan NiS (Mr =
langsung sebagai berikut: 90) dari suatu batuan sebagai berikut:
O2 (g) + 2H2 (g) → 2H2O (g) NiS(s) + 4HNO3(aq)
Energi pembentukan O(g), H(g) masing-masing → Ni(NO3)2(aq) + S(s) + 2NO2(g) + 2H2O(ℓ)
adalah 248 kJ/mol, dan 227 kJ/mol, sedangkan energi Ni(NO3)2(aq) + 2C4H8N2O2(aq)
ikat O-H adalah 464 kJ/mol. Pernyataan yang benar → Ni(C4H7N2O2)2(s) + 2HNO2(aq)
untuk reaksi tersebut adalah …
(1) perubahan entalpi reaksi adalah -452 kJ Bila analisis 0,450 gram batuan memberikan 0,144
(2) perubahan entalpi pembentukan O2 adalah 248 kJ gram endapan Ni(C4H7N2O2)2 (Mr = 288), maka
(3) perubahan entalpi pembentukan standar H2O (g) persentase (%) NiS dalam batuan tersebut adalah …
adalah -226 kJ A. 10,00 C. 0,50 E. 0,04
(4) perubahan entalpi pembentukan H2(g) adalah 870 kJ B. 5,00 D. 0,05
Gunakan PETUNJUK B untuk menjawab soal nomor 4 dan
nomor 5! 10. KISI-KISI SBMPTN: LAJU REAKSI
Dalam reaksi:
4. KISI-KISI SBMPTN: KESETIMBANGAN KIMIA
2HgCl2 + C2O42-→2Cl− + 2CO2 + Hg2Cl2
Penurunan temperatur pada reaksi kesetimbangan:
diperoleh data sebagai berikut.
N2O4(g) 2NO2(g) ∆H o = +57,9 kJ
akan memperbesar harga tetapan kesetimbangan Waktu
Percobaan [HgCl2]0 (M) [C2O42-]0 (M)
(detik)
reaksi tersebut
SEBAB 1 0,01 0,1 144
Nilai tetapan kesetimbangan (K) bergantung pada
temperatur. 2 0,02 0,4 36
4
A. ν = k [HgCl2]2 [C2O42-]2 16. KISI-KISI SBMPTN: REDOKS
B. ν = k [HgCl2] [C2O42-] Jumlah mol elektron yang terlibat untuk setiap mol
C. ν = k [HgCl2]2 NaI adalah ....
D. ν = k [C2O42-]
A. 3 mol D. 6 mol
E. ν = k [HgCl2]2 [C2O42-]
B. 4 mol E. 7 mol
11. KISI-KISI SBMPTN: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN C. 5 mol
Larutan 0,01 M dari suatu garam MY2 mempunyai
tekanan osmosis 0,22 atm. Pada suhu yang sama, 17. KISI-KISI SBMPTN: LARUTAN
larutan glukosa 0,05 M mempunyai tekanan osmo Konsentrasi larutan HOCl yang diperoleh sebagai
sis 0,5 atm. Dalam larutan, garam tersebut mengion hasil pengenceran adalah ....
sebanyak .... A. 0,03 M D. 0,30 M
A. 20% C. 50% E. 80% B. 0,05 M E. 0,50 M
B. 40% D. 60% C. 0,15 M
12. KISI-KISI SBMPTN: REAKSI SENYAWA ORGANIK 18. KISI-KISI SBMPTN: REDOKS
Pada suhu 100oC, 2-butanol direaksikan dengan asam Jika reaksi redoks tersebut berlangsung secara stoiki
sulfat pekat. Hasil reaksi ini direaksikan dengan gas hi ometris dan sempurna, konsentrasi HCl yang diper
drogen berbatuan katalis Pt. Senyawa yang diperoleh oleh dalam larutan adalah ....
dari reaksi tersebut adalah … A. 0,015 M D. 0,050 M
A. butana D. metil-propana B. 0,025 M E. 0,075 M
B. 1-butana E. metil-propena
C. 2-butana C. 0,030 M
0,4
B. senyawa X adalah 2–klorobutana 0,3 X2 dan Y2
0,2
0,1
C. senyawa Y dapat dioksidasi menjadi butanal 0
D. senyawa Y berisomer fungsi dengan dietil eter waktu
E. senyawa X dapat memutar bidang cahaya terpo
larisasi Berdasarkan grafik di atas, berapa nilai konstanta kes
etimbangan, Kc, untuk reaksi tersebut?
Informasi berikut digunakan untuk menjawab soal no- A. 1,5
mor 16 sampai 18. B. 3
Diketahui reaksi: C. 9
3HOCl + NaI → NaIO3 + 3HCl D. 12
E. 18
Dalam suatu larutan 100 mL NaI 0,05 M dan 100 mL HOCl
hasil pengenceran dari 5 mL larutan HOCl 3 M.
5
Pembahasan
Kimia
3. Pembahasan SMART:
Prediksi Paket 1 ingat! ingat!
kecil
1. Pembahasan SMART:
JaReLoBa
ingat!
besar
ingat! Jari-jari
Reduktor
Atom-atom segolongan memiliki elektron va- Logam
lensi sama. Basa
Konfigurasi elektron masing-masing atom. Senyawa dengan L yang bersifat paling basa dalam air
4
M:22 9
Z:27 20
X:2882 adalah XL.
8
L:26 12
Q:282
Jawaban: B
Maka, pasangan atom yang dalam Tabel Periodik
Unsur terletak dalam satu golongan adalah Q dan X.
Jawaban: E 4. Pembahasan SMART:
Reaksi redoks yang terjadi:
2. Pembahasan SMART:
3CuS + 8NO3– + 11H+ → 3Cu2+ + 8NO + 3HSO4– + 4H2O
ingat! ingat! –2 +5 +2 +6
besar –2 × 3 = –6 +6 × 3 = +18
naik 24 × 1e– = 24 e–
kecil
M L Z
Q tris setara untuk setiap mol CuS adalah 8 mol.
X Jawaban: C
6
5. Pembahasan SMART: Berdasarkan diagram reaksi, reaksi 2O3(g) + CI(g) →
CIO(g) + 2O2(g) + O(g) merupakan tahap penentu laju
Trik Praktis! dan eksoterm.
10 ⋅ % ⋅ρ Jawaban: C
M=
Mr 9. Pembahasan SMART:
=
10 ⋅ 63 ⋅1,63
63
= 16,3 M ingat! ingat!
Setiap molekul harus memenuhi kaidah oktet
Maka, molaritas asam nitrat pekat adalah 16,30 M.
(8 e− pada kulit terluar) atau duplet (2 e− pada
Jawaban: E kulit terluar) untuk mencapai kestabilannya.
8. Pembahasan SMART:
ingat! ingat!
• Reaksi lambat merupakan reaksi penentu laju Berdasarkan grafik, ke
simpulan yang tidak tepat
reaksi. adalah T4 > T1.
• Reaksi lambat dilihat dari tingginya Energi Jawaban: D
aktivasi (Ea).
7
11. Pembahasan SMART: Aluminium terkenal sebagai bahan yang tahan terha-
ingat! ingat! dap korosi. Sebenarnya, aluminium berkarat d engan
cepat membentuk aluminium oksida (Al2O3). Hal ini
Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum disebabkan oleh fenomena pasivasi, yaitu proses
yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu pembentukan lapisan aluminium oksida (Al2O3) di
dapat terjadi. permukaan logam aluminium segera setelah logam
terpapar oleh udara bebas. Lapisan aluminium oksida
• Energi aktivasi (Ea) kecil, maka tumbukan ini mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Namun,
efektif lebih banyak terjadi dan laju reaksi pasivasi dapat terjadi lebih lambat jika dipadukan
semakin cepat. dengan logam yang bersifat lebih katodik, karena
• Energi aktivasi (Ea) besar, maka tumbukan dapat mencegah oksidasi aluminium.
efektif lebih sedikit terjadi dan laju reaksi
semakin lambat. Jawaban: E
ingat! ingat! = 2 × 10 −4 × 2 × 10 −2
= 4 × 10 −6 = 2 × 10 −3
Reaksi disebut setimbang jika tidak terjadi pe-
rubahan konsentrasi produk dan reaktan. pH = −log [H+] = −log 2 × 10−3 = 3 − log 2
Jawaban: D
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa [A] dan [B]
berkurang, sedangkan [C] bertambah. Maka, A dan B 15. Pembahasan SMART:
sebagai reaktan, sedangkan C sebagai produk. mol HCOOH = 0,02 M × 25 mL = 0,5 mmol
Maka persamaan reaksi kesetimbangannya: mol KOH = 0,01 M × 25 mL = 0,25 mmol
xA + yB ⇋ zC HCOOH + KOH HCOOK + H2O
m : 0,7 0,4 - m : 0,5 mmol 0,25 mmol - -
r : 0,3 0,1 0,2 r : 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol
s : 0,4 0,3 0,2
s : 0,25 mmol - 0,25 mmol 0,25 mmol
Keterangan:
tersisa asam lemah dan garam, maka larutan mem-
Nilai di dalam lingkaran = diambil dari kurva
bentuk larutan penyangga.
Gunakan nilai pada baris reaksi (r) untuk menentukan mol asam lemah
koefisien. H+ = K a ×
mol basa konj.
x : y : z = 0,3 : 0,1 : 0,2 = 3 : 1 : 2
Maka, persamaan reaksinya adalah 3A + B ⇋ 2C. 0,25
= 2 × 10 −4 ×
0,25
Jawaban: C
= 2 × 10 −4
13. Pembahasan SMART: pH = −log [H+] = −log 2 × 10−4 = 4 − log 2
8
16. Pembahasan SMART: Ba2+(aq) + SO42−(aq) ⇋ BaSO4(s)
ingat! ingat! BaSO4 adalah garam yang sukar larut dalam air, se-
hingga mudah mengendap.
Titrasi asam-basa adalah proses penentuan Jawaban: C
kadar suatu larutan basa dengan larutan
standar asam yang diketahui konsentrasinya,
atau sebaliknya. Penambahan larutan standar 18. Pembahasan SMART:
dilakukan sampai mencapai titik ekivalen, yaitu
suatu keadaan pada saat asam dan basa tepat
ingat! ingat!
habis bereaksi. Titik ekivalen dapat ditentukan Pada sel galvani terjadi reaksi secara spontan
dengan menggunakan suatu indikator yang
karena energi potensial selnya ( E sel ) bernilai
harus berubah warna di sekitar titik tersebut.
positif sehingga menghasilkan energi listrik.
Berikut kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat.
Sel Volta yang dibuat dengan katoda Cu dan Mg
s ebagai anode menghasilkan lampu yang akan me-
nyala paling terang karena memiliki harga energi po-
tensial sel ( E sel ) paling besar (dalam deret Volta letak
Mg paling kiri dibandingkan dengan bahan anode
yang lain).
Jawaban: E
9
O2(g) + 2H2(g) → 2H2O(g)
Prediksi Paket 2 ½ O2(g) → O(g) ∆H = 248 kJ/mol
½ H2(g) → H(g) ∆H = 227 kJ/mol
∆Hr = ƩEI reaktan (kiri) − ƩEI produk (kanan)
1. Pembahasan SMART:
∆Hr = (2 ⋅ ½ O=O + 2 ⋅ ½ H–H) − (2 ⋅ 2 ⋅ O–H)
ingat! ingat! = (2 ⋅ 248 + 2 ⋅ 227) − (4 ⋅ 464)
= −452 kJ
Ciri-ciri ikatan kovalen polar : −452 kJ
- Memiliki perbedaan keelektro negatifan ∆HfH2O = = −226 kJ
2
yang besar (contoh: HCl, HBr, HI).
- Pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik lebih Jawaban: B
kuat ke salah satu atom (contoh: H2O, NH3,
PCl3). 4. Pembahasan SMART:
- Terdapat pasangan elektron bebas (PEB)
pada atom pusat, sehingga menyebabkan
ingat! ingat!
bentuk molekul menjadi asimetris, misal Pada kesetimbangan kimia,
nya: H2O. - Jika suhu dinaikkan, kesetim bangan
bergeser ke arah reaksi endoterm.
Pada molekul: - Jika suhu diturunkan, kesetim bangan
• CINO → terdapat satu PEB (bersifat polar) bergeser ke arah reaksi eksoterm.
• SF4 → terdapat satu PEB (bersifat polar)
• HCN → terdapat satu PEB dan memiliki perbedaan Pada reaksi:
keelektronegatifan besar → bersifat polar N2O4(g) 2NO2(g) ∆H° = +57,9 kJ
• NO → terdapat satu PEB (bersifat polar)
- jika temperatur diturunkan, reaksi bergeser ke
Jawaban: E eksotermis (ke kiri) sehingga harga Kc makin kecil;
- nilai tetapan kesetimbangan (Kc) bergantung
2. Pembahasan SMART: pada temperatur.
ingat! ingat! Jawaban: D
5. Pembahasan SMART:
Penurunan titik beku larutan non elektrolit:
∆ Tf = m ⋅ K f ingat! ingat!
dengan:
m : molalitas Oksigen lebih mudah mengoksidasi unsur
Kf : tetapan titik beku dengan harga E yang lebih kecil.
∆Tf : selisih titik beku pelarut dengan titik beku
larutan Korosi pada Al tidak menyebabkan logam tersebut
Untuk penurunan titik beku larutan elektrolit: keropos seperti korosi pada besi. Hal ini dikarenakan
∆ Tf = m ⋅ K f ⋅ i nilai E ° Al < E ° O2 sehingga oksigen lebih mudah
mengoksidasi Al.
Dari persamaan tersebut, maka dapat disimpulkan:
penurunan titik beku larutan berbanding lurus Jawaban: C
dengan konsentrasi;
6. Pembahasan SMART:
penurunan titik beku larutan elektrolit lebih ting- massa air = 100 gr
gi dari nonelektrolit dengan konsentrasi sama. ∆t = 100 K
Penurunan titik beku larutan merupakan salah c = 4 JK-1gr-1
satu sifat koligatif larutan dan hanya tergantung Mr CaO = 56
pada jumlah partikel zat pelarut bukan pada jenis Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 100
unsur penyusun senyawanya.
gram air sebesar 0,1 K:
Jawaban: A Q = m. c. ∆t = 100 ⋅ 4. 0,1 = 40 J = 0,04 kJ
Q = 0,04 kJ → ∆H = -Q = -0,04kJ
3. Pembahasan SMART: mol CaO yang bereaksi =
ingat! ingat! 0,04 kJ
.1mol = 6,25.10 −4 mol
64 kJ
Jika diketahui harga Energi Ikatan (EI) rata-rata
massa CaO yang bereaksi = n ⋅ Mr
untuk setiap ikatan yang ada dalam suatu reak-
= 6,25 ⋅ 10-4 ⋅ 56 = 0,035 g
si, maka perubahan entalpi reaksinya (∆Hr):
∆Hr = ƩEI reaktan (kiri) − ƩEI produk (kanan) Jawaban: D
10
7. Pembahasan SMART: masa NiS = mol × Mr = 5 ×10-4 × 90 = 0,045 gram
=
1,2 g
× 100% = 20% ( 1t )
2
=
k [ 0,02] [ 0,4 ]
x y
( 1t )
6g
k [ 0,01] [ 0,1]
X y
Jawaban: B 1
144
8. Pembahasan SMART: = 2x ⋅ 4 y
36
ingat! ingat! 22 = 2x ⋅ 22y
2 = x + 2y ..... (1)
Isoelektron memiliki menghitung orde y ⇒ percobaan 2 dan 4:
jumlah elektron yang sama
( 1t )
4
=
k [ 0,04 ] [ 0,8 ]
x y
( 1t )
2
k [ 0,02] [ 0,4 ]
X y
11
p MY2 M × R × T × i 0,22 0,01 × i 15. Pembahasan SMART:
= = i = 2,2 CH3 – CH = CH – CH3 + HCl → CH3 – CH – CH2 – CH3
p glukosa M × R × T 0,5 0,05
I
p MY2 M × R × T × i 0,22 0,01 × i Cl
= = i = 2,2
p glukosa M × R × T 0,5 0,05 2–butena 2−klorobutana (X)
i = 2,2
CH3 – CH – CH2 – CH3 + NaOH → CH3 – CH – CH2 – CH3 + NaCl
i = 1 + (n – 1) α
I I
2,2 = 1 + (3 – 1) α
Cl OH
2α = 1,2
2–butanol (Y)
α = 0,6 = 60%
- reaksi 2−butena dengan HCl adalah reaksi adisi
Jawaban: D - senyawa X adalah 2−klorobutana yang dapat ber-
12. Pembahasan SMART: sifat optis aktif (memutar bidang cahaya terpolar-
ingat! ingat!
isasi)
H
I
H2 SO 4 pekat
alkohol 100%
→ alkena (reaksi eliminasi) CH3 – *C – CH2 – CH3
alkena
→ alkana (reaksi adisi) I
Cl
H2 SO 4 pekat
2 − butanol → 2 − butena Atom *C merupakan C asimetris (C yang mengikat 4
100%
gugus berbeda) yaitu:
2 − butena
→ butana + H2 −CH3, −H, −Cl, dan –CH2CH3.
- senyawa Y adalah 2-butanol yang merupakan
Jawaban: A
alkohol sekunder dan dapat dioksidasi meng-
13. Pembahasan SMART: hasilkan
2−butanon
ingat! ingat! - senyawa Y (2−butanol) berisomer
fungsi dengan dietil eter
Harga E0 kecil → mudah teroksidasi (anode)
Jawaban: C
Harga E0 besar → mudah tereduksi (katode)
Diagram sel reaksi:
A|An+||Km+|K 16. Pembahasan SMART:
E0sel = E0K – E0A
Reaksi berlangsung spontan jika E0sel > 0 Trik Praktis!
Cr3+(aq) + 3e- → Cr(s) E0 = –0,74 V→ anode 3HOCl + NaI → NaIO3 + HCl
MnO4-(aq) + 8H+ + 5e- → Mn2+(aq) + 4H2O –1 +5
E0 = +1,51 V→ katode
naik 6
E0sel = E0K – E0A −
mol e = mol × Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)
= +1,5 V – (–0,74 V)
= +2,25 V = 1mol × 6 = 6 mol
Jawaban: D
Jawaban: D
14. Pembahasan SMART:
ingat! ingat! 17. Pembahasan SMART:
12
Diketahui:
M HOCl sebelum pengenceran = 3 M
V HOCl sebelum pengenceran = 5 mL
V larutan setelah pengenceran = 100 mL
ditanya: M HOCl setelah pengenceran = ?
Jawab:
M1 ⋅ V1 = M2 ⋅ V2
3 ⋅ 5 = M2 ⋅100
15 = M2 ⋅100
M2 = 0,15 M
Jawaban: C
Jawaban: E
Kc =
[XY ]2 = (0,6)2 = 36 ⋅10 −2 = 9
[X 2 ][Y2 ] (0,2)(0,2) 4 ⋅10 −2
Jawaban: C
13