Anda di halaman 1dari 11

1. Apa perbedaan antara ROI dan EVA? Kelebihan dan kelemahan? Dan digunakan untuk apa?

Serta berikan contohnya! Apakah


bisa dibandingkan?

Jenis Kegunaan Kelebihan Kelemahan Contoh


Analisis
ROI (Return Untuk menunjukan - Mendorong manager untuk - Kesukaran dalam ROI= (Laba Atas
On kemampuan perusahaan memberikan perhatian pada membandingkan tingkat Rate Investasi – Investasi
investment menghasilkan laba dari hubungan antara penjualana, of Return suatu perusahaan Awal) / Investasi x
atau return aktiva yang biaya-biaya, dan investasi. dengan perusahaan lain yang (100)
on asset dipergunakan dalam - Dapat membandingkan efisiensi sejenis, mengingat bahwa Sebuah contoh
kegiatan operasional penggunaan modal pada praktik akuntansi yang
kasus:
perusahan. perusahaannya dengan perusahaan digunakan masing-masing
lain yang sejenis, sehingga dapat perusahaan tersebut adalah Perusahaan XYZ
diketahui apakah perusahaannya berbeda-beda. melakukan investasi
berada di bawah, sama, atau di - Kelemahan lain terletak sebesar Rp.
atas rata-ratanya. adanya fluktuasi nilai dari 500.000.000 kepada
- Dapat digunakan untuk mengukur uang (daya beli) suatu mesin sebuah usaha
efisiensi tindakan-tindakan yang atau perlengkapan tertentu penjualan produk
dilakukan oleh divisi atau bagian yang dibeli dalam keadaan
kendaraan.
yaitu dengan mengalokasikan inflasi nilainya berbeda
Perusahaan XYZ
semua biaya dan modal ke dalam dengan kalau beli pada waktu
ternyata mendapatkan
bagian yang bersangkutan, tidak terjadi inflasi dan hal ini
penjualan sebesar
sehingga dapat mengurangi akan berpengaruh dalam
investasi pada penggunaan aset menghitung investment dan 1.000 unit kendaraan.
yang berlebihan. profit margin. Dan dari penjualan
- Dapat digunakan untuk - Analisa ROI tidak dapat tersebut perusahaan
pengukuran profitabilitas dari digunakan untuk mengadakan mendapat keuntungan
masing-masing produk yang perbandingan antara  dua sebesar Rp.
dihasilkan oleh perusahaan. perusahaan atau lebih karena
600.000.000.
Dengan menggunakan “product ROI diperoleh dari dua rasio
cost system” yang baik, modal dan yang masing-masing Diketahui :
biaya dapat dialokasikan  kepada mengandung unsur penjualan keuntungan (laba)
berbagai produk yang dihasilkan dimana penganalisa tidak investasi sebesar Rp.
oleh perusahaan yang mengetahui sebab terjadinya 100.000.000
bersangkutan sehingga akan dapat perubahan dalam penjualan
dihitung profitabilitas dari masing- tersebut. Dan modal (investasi)
masing produk. - Terkadang adanya perhitungan awal sebesar Rp.
- Dapat digunakan sebagai dasar ROI juga mendorong 500.000.000
untuk pengambilan keputusan terjadinya myopic behavior,
Jadi diperoleh
ketika perusahaan akan yaitu manajer hanya berfokus
perhitungannya
mengadakan ekspansi. pada keuntungan jangka
sebagai berikut.
pendek, yang justru akan
membebani badan usaha ROI = (Rp 600 juta –
keseluruhan secara jangka
Rp 500 juta)/ Rp 500
panjang.
juta) x 100 = 20%

Jadi diperoleh ROI


nya adalah sebesar
20%

EVA untuk mengukur laba - Dengan EVA, seluruh unit - Analisis EVA tidak *di bawah ini
(Economic ekonomi dalam suatu usaha memiliki sasaran laba menyelesaikan seluruh
Value Added) perusahaan, yang
yang sama untuk masalah yang berkaitan
menyatakan bahwa
perbandingan investasi. dengan perhitungan aktiva
kesejahteraan hanya
dapat tercipta jika - Jika kinerja suatu pusat tetap.
perusahaan mampu investasi diukur dengan - EVA akan tertekan untuk
memenuhi semua biaya EVA, maka investasi- sementara oleh investasi-
operasi dan biaya
investasi yang menghasilkan investasi baru karena
modal.
laba di atas biaya modal akan tingginya nilai buku
meningkatkan EVA dan oleh bersih untuk tahun-tahun
karena itu, akan lebih awal.
menarik bagi manajer. - Secara praktis, penerapan
- Tingkat suku bunga yang EVA masih sulit, karena
berbeda dapat digunakan proses perhitungan EVA
untuk jenis aktiva yang memerlukan estimasi atas
berbeda pula. biaya modal dan estimasi
- EVA memiliki korelasi ini terutama untuk
positif yang lebih kuat perusahaan yang belum
terhadap perubahan- go public sulit untuk
perubahan dalam nilai pasar dilakukan.
perusahaan.
SUMMARY OF FINANCIAL STATEMENT
31 December 2006
(Million Rupiah)
TOTAL ASSETS 249,734
Current Assets of Which 150,849
11,062
     Cash and Equivalents
93,428
     Premium Receivable
14,549
     Receivable from reinsurers
Non-Current Assets of Which 98,885
     Fixed Asset-Net 11,422

     Investment 80,264

     Other Assets 7,199


LIABILITIES 146,388
Current Liabilities of which 104,250
15,368
     Claim Payable
67,305
     Payable to Reinsurers
1,063
     Taxes Payable
Non-Current Liabilities 42,138
SHAREHOLDERS’ EQUITY 103,346
     Paid up capital 48,000

     Paid up capital in excess of par value 600

     Retained earnings 54,746


REVENUE 84,450
Operating  Expenses 79,964
Operating profit 4,486
Other Income (expenses) 843
Profit before taxes 3,643
Profit after taxes 3,101
REVENUE BREAKDOWN
Premium Income 255,313

Investment Income 5,531


EXPENSES BREAKDOWN
Commissions 9,142

Reinsurance Premiums 152,496

Claims paid 38,333

Others 35,712
PER SHARE DATA (Rp)
Earning per share 16

Equity Per Share 538

Dividend per share n.a

Closing Price 175


FINANCIAL RATIOS
PER (x) 10,83

PBV (X) 0,33

Dividend Payout (%) n.a

Dividend Yield (%) n.a


OPERATING PROFIT MARGIN (X) 0,06
Net Profit Margin (X) 0,04
Expense Ratio (x) 0,31
Loss Ratio (x) 0,15
Solvency Ratio (x) 1,01
Investment to Total Assets Ratio (X) 0,70
ROI (%) 1,24
ROE (%) 3,00
PER = 11,59x ; PBV = 0,44x (June 2009)
Financial Year : December 31
Public Accountnat : Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.
Note : Angka yang berwarna merah adalah angka yang masuk didalam rumus.

LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG EVA :


1.       Menghitung NOPAT (Net Operating After Tax)
Rumus : NOPAT = Laba (Rugi) Usaha – Pajak
            NOPAT = (Laba (Rugi) usaha setelah bunga – Pajak
            NOPAT = (Rp 3.643.000.000+Rp 35.712.000.000)-Rp 542.000.000
                                         = Rp 38.813.000.000

2.      Menghitung Invested Capital


Rumus : Invested Capital = (Total Hutang + Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek
=  (Rp 146.388.000.000 + Rp 103.346.000.000) – Rp 104.250.000.000
= Rp 249.734.000.000 - Rp 104.250.000.000
= Rp 145.484.000.000
3.      Menghitung WACC (Weighted Average Cost Of Capital)
Rumus : WACC = [(D x rd) (1-tax) + (E x re)]
Dimana :
                               Total Hutang
Tingkat Modal (D) = —————————- x 100 %
                        Total Hutang dan Ekuitas
                               Rp 146.388.000.000
Tingkat Modal (D) = —————————-----      x 100 %
                                Rp 249.734.000.000
                         = 58,62%

                              *Beban bunga
Cost of Debt (rd) = ———————–------------ x 100 %
                               Total Hutang jk. Panjang
* beban bunga biasanya pada pelaporan keuangan tidak disebutkan. Tetapi pada soal yang secara umum biasanya disebutkan. Disini
saya ambil dari biaya laian-lain karena diestimasikan didalamnya terdapat unsure biaya bunga. Karena untuk breakdown biaya yang
lain merupakan biaya-biaya yang pasti sudah diketahui yaitu biaya komisi (commission), Biaya jaminan hutang (Reinsurance
premium), dan biaya Pengaduan (claim paid).
                                       (Rp 35.712.000.000)
Cost of Debt (rd) = ———————–-------------------------- x 100 %
                                       Rp 42.138.000.000
                             =  84,75%
                                                Total Ekuitas
Tingkat Modal /Ekuitas (E) = ——————————- x 100 %
                                        Total Hutang dan Ekuitas
                                                Rp 103.346.000.000
Tingkat Modal /Ekuitas (E) = ——————————- x 100 %
                                        Rp 249.734.000.000
                                                = 41,38%

                           Laba bersih setelah pajak


Cost of Equity (re) = ———————————- x 100 %
                                        Total Ekuitas
                                  Rp 3,101.000.000
Cost of Equity (re) = ———————————- x 100 %
                                     Rp 103.346.000.000
                                    = 3%

                                    Beban pajak


Tingkat Pajak (Tax) = ———————————– x 100 %
                           Laba Bersih sebelum pajak

                      (Rp3.643.000.000-Rp 3,101.000.000)


Tingkat Pajak (Tax) = ———————————–-------------- x 100 %
                                              Rp3.643.000.000
                                           Rp 542.000.000
Tingkat Pajak (Tax) = ———————————–-------------- x 100 %
                                              Rp3.643.000.000
                                    = 15%

Rumus : WACC = [(D x rd) (1-tax) + (E x re)]


       = [(0,5862 x 0,8475) (1-0,15) + (0,4138 x 0,03)]
       = 0,43

4.Menghitung-Capital-Charges
Rumus:
Capital Charges = WACC x Invested Capital
     = 0,43 x Rp 145.484.000.000
     = Rp 62.558.120.000

5.Menghitung-Economic-Value-Added(EVA)
Rumus :
EVA = NOPAT – Capital charges
        = Rp Rp 38.813.000.000 - Rp 62.558.120.000
            = - Rp 23.745.120.000

EVA < 0 maka nilainya negative. Artinya tidak terjadi proses nilai tambah.
Dalam artian bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan tingkat kembalian operasi yang melebihi biaya modal, dengan kata lain
meskipun perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi, akan tetapi perusahaan sebenarnya mengalami
penurunan/penghancuran nilai.

1. Apa perbedaan antara laba akuntansi dan laba actual?


Keuntungan akuntansi menggunakan keuntungan atau kerugian yang direalisasi atau aktual dan dihitung sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Ini adalah total pendapatan perusahaan yang dikurangi
dengan biaya eksplisit untuk memproduksi barang atau jasa. Biaya eksplisit ini melibatkan pergerakan moneter
langsung dan mencakup biaya seperti biaya bahan baku, upah pegawai, transportasi, sewa dan bunga atas modal.
Biasanya, laba akuntansi terbatas pada periode waktu, seperti kuartal fiskal atau tahun. Perhitungan laba
akuntansi terutama digunakan untuk tujuan pajak penghasilan, persiapan laporan keuangan dan untuk mengkaji
kinerja keuangan.

Keuntungan Ekonomi
Keuntungan ekonomi ditentukan oleh prinsip ekonomi, bukan GAAP. Sama seperti laba akuntansi, biaya dikurangkan dari
pendapatan. Keuntungan ekonomi menggunakan biaya implisit, bukan hanya biaya eksplisit. Biaya implisit dianggap
sebagai biaya peluang dan biasanya sumber daya perusahaan itu sendiri. Contoh biaya implisit meliputi bangunan milik
perusahaan, peralatan dan sumber wirausaha. Perhitungan keuntungan ekonomi biasanya tidak terbatas pada periode
waktu seperti perhitungan laba akuntansi. Keuntungan ekonomi yang digunakan lebih banyak untuk menilai total nilai
perusahaan agak seperti kinerja metrik economic value added (EVA) dan akan membantu dalam menghitung total biaya
produksi.

Anda mungkin juga menyukai