Anda di halaman 1dari 5

Tentang bayi tabung

Bagaimana pandangan gereja kepada bayi tabung?

Pada saat sel telur dibuahi oleh sperma, maka kehidupan manusia dimulai. Sel telur yang dibuahi
disebut zygote, dan pada saat zygote itu bertumbuh, disebut embryo. Pada tahap lanjut, embryo
disebut sebagai fetus. Jadi istilah zygote, embryo  dan fetus itu sebenarnya menjabarkan tahap-tahap
perkembangan anak; sehingga ketiga istilah itu adalah nama lain dari bayi.

1. In-vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung itu menjelaskan proses pembuahan itu. In-vitro
artinya ‘di dalam gelas/ tabung’, sehingga artinya proses pembuahan sel telur oleh sperma dilakukan
di dalam tabung. Di dalam tabung ini pula embryo diberi zat-zat makanan sampai saatnya ia
dimasukkan di dalam rahim sang wanita. Proses pemindahan ini disebut embryo transfer (ET). Sel- sel
telur diambil dari ibunya dengan laparascopy, sedangkan sperma diambil dengan cara masturbasi.
Umumnya sel-sel telur ini dibuahi, dan dipilih yang paling sehat; dan embryo itu yang dimasukkan
kedalam rahim wanita itu. Sedangkan sel-sel embryo yang tidak sehat itu dibuang, (ini adalah aborsi!).
Kadang sel telur yang dibuahi dimasukkan ke dalam freezer, untuk dipakai di waktu mendatang. IVF
dan ET dilakukan jika sang wanita tidak dapat mengadung dengan cara yang normal, atau kalau ia
tidak dapat mengandung karena alasan kesehatan, dan karenanya meminta seorang wanita lain
untuk mengandung anaknya (ibu angkat).

Melihat penjabaran ini, maka kita dapat melihat bahwa praktek IVF /bayi tabung dan ET itu tidak
sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, karena beberapa alasan:

1. Umumnya IVF melibatkan aborsi, karena embryo yang tidak berguna dihancurkan/ dibuang.
2. IVF adalah percobaan yang tidak mempertimbangkan harkat sang bayi sebagai manusia,
melainkan hanya untuk memenuhi keinginan orang tua. Bayangkan bagaimana embryo tersebut
dibekukan/ ‘frozen’.
3. Pengambilan sperma dilakukan dengan masturbasi. Masturbasi selalu dianggap sebagai
perbuatan dosa, dan tidak pernah dibenarkan. KGK 2352 menyebutkan:
“Masturbasi adalah rangsangan alat-alat kelamin yang disengaja dengan tujuan membangkitkan
kenikmatan seksual. “Kenyataan ialah bahwa, baik Wewenang Mengajar Gereja dalam tradisinya yang
panjang dan tetap sama maupun perasaan susila umat beriman tidak pernah meragukan, untuk
mencap masturbasi sebagai satu tindakan yang sangat bertentangan dengan ketertiban”, karena
penggunaan kekuatan seksual dengan sengaja, dengan motif apa pun itu dilakukan, di luar hubungan
suami isteri yang normal, bertentangan dengan hakikat tujuannya”.
4. Persatuan sel telur dan sperma dilakukan di luar hubungan suami istri yang normal. IVF/
bayi tabung jelas meniadakan aspek ‘persatuan/ union’ antara suami dengan istri. Aspek pro-creation
juga disalah gunakan, karena dilakukan secara tidak normal. Jadi kedua aspek hubungan suami istri
yang disebutkan dalam Humanae Vitae 12, tidak dipenuhi dengan normal (Silakan baca artikel
Humanae Vitae itu benar!, silakan klik disini)
5. Praktek IVF atau bayi tabung menghilangkan hak sang anak untuk dikandung dengan
normal, melalui hubungan perkawinan suami istri. Jika melibatkan ‘ibu angkat’, ini juga berarti
menghilangkan haknya untuk dikandung oleh ibunya yang asli.

Mungkin, yang paling jelas adalah ajaran Paus Yohanes Paulus II dalam surat


ensikliknya Evangelium Vitae 14/ The Gospel of Life yang mengatakan demikian:

“Bermacam teknik reproduksi buatan [seperti bayi tabung] yang kelihatannya seolah
mendukung kehidupan, dan yang sering dilakukan untuk maksud demikian, sesungguhnya
membuka pintu ancaman terhadap kehidupan. Terpisah dari kenyataan bahwa hal tersebut
tidak dapat diterima secara moral, karena hal itu memisahkan pro-creation dari konteks
hubungan suani istri, teknik-teknik yang demikian mempunyai tingkat kegagalan yang cukup
tinggi: tidak hanya dalam hal pembuahan (fertilisasi) tetapi juga dari segi perkembangan
embryo, yang mempunyai tingkat resiko kematian yang tinggi, umumnya di dalam jangka
waktu yang pendek. Lagipula, jumlah embryo yang dihasilkan sering lebih banyak daripada
yang dibutuhkan untuk implantasi ke dalam rahim wanita itu, dan “spare-embryo” [embryo
cadangan] ini lalu dihancurkan atau digunakan untuk penelitian yang dengan dalih ilmu
pengetahuan atau kemajuan ilmu kedokteran, pada dasarnya merendahkan kehidupan
manusia pada tingkat “materi biologis” semata yang dapat dibuang begitu saja.”

Maka kita mengetahui bayi tabung/ IVF yang merupakan teknik reproduksi buatan bertentangan
dengan ajaran Gereja Katolik.

Memang, mungkin para pasangan yang tidak dapat mengandung anak secara normal mengalami
kenyataan yang cukup menyakitkan. Jika mereka sungguh merindukan kehadiran anak-anak di
tengah mereka, mungkin adopsi anak adalah jalan keluarnya. Memang kerinduan untuk
membesarkan anak adalah suatu keinginan yang mulia, namun kita harus tetap berpegang bahwa
tujuan yang baik (mempunyai anak) itu harus tidak diperoleh dengan jalan yang tidak sesuai dengan
ajaran Tuhan, seperti IVF/ bayi tabung.

Demikian, semoga informasi di atas dapat menjelaskan tentang prinsip pengajaran Gereja Katolik
menanggapi hal bayi tabung.
 23/03/2017

POSTS  | KURSUS
STEFANUS-INGRID
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan
program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika
Serikat. Pengarang buku: Maria, O, Maria
WEBSITE : HTTP://KATOLISITAS.ORG

TINGGALKAN PESAN
12 Comments on "Tentang bayi tabung"

Guest

Edwin
http://w w w .katolisitas

Pengasuh Katolisitas Yth,


Saya ingin minta saran mengenai cara evangelisasi yang baik terhadap manusia – manusia yang ada
(baca: terlahir) di dunia ini oleh teknologi yang dilarang penggunaannya oleh Gereja Katolik seperti
IVF, dkk.

Tanpa teknologi tersebut mereka tidak akan ada di dunia ini. Tapi nyatanya mereka sekarang ada di
dunia ini dan tentunya Allah juga mencintai mereka dan menginginkan keselamatan jiwa mereka.
Tetapi mereka akan menganggap Gereja Katolik munafik karena melarang penggunaan teknologi
tersebut, namun kemudian menyatakan bahwa Allah juga mencintai mereka.

Mohon pengajarannya.

Salam,
Edwin ST

6 years 1 month ago

Editor

Caecilia Triastuti
http://w w w .katolisitas

Shalom Edwin, Terima kasih untuk pertanyaan ini. Anda benar, Allah adalah kasih, dan dari kasih-Nya serta karena kasih-Nya itu
pula, Allah menciptakan kehidupan, termasuk kehidupan manusia, sebagai mahluk yang secitra dengan-Nya dan sangat dikasihi-
Nya. Oleh karena itu, kasih Allah yang dihayati oleh Gereja-Nya, tidak pernah menolak kehidupan, tetapi sangat menghargainya
dan ingin selalu melindungi dan menjaga kehidupan sejak awal terjadinya hingga kesudahannya secara alami. Maka sesungguhnya
tidak ada yang munafik di sini, tetapi justru Gereja sebagai perwujudan kasih Allah di dunia selalu konsisten mendukung dan
mencintai kehidupan. Walaupun terbentuknya melalui proses yang tidak diajarkan dan tidak direstui oleh hukum kasih… Read more
»
6 years 1 month ago

Guest

Edwin
http://w w w .katolisitas

Ibu Triastuti,
Terima kasih penjelasannya. Sudah jelas sekarang kenapa Gereja Katolik tidak setuju dengan IVF.
Salam,
Edwin

6 years 30 days ago

Guest

Dini
http://w w w .katolisitas

wah, berarti saya bikin dosa, ya?… in vitro saya semi alami. Cuma dapat satu telur. Tidak berharap kembar sama sekali, eh, malah
puji Tuhan dikasih kembar. Kalaupun pake metode suntikan saya dapat banyak telur, saya akan lahirkan semua…tapi kelihatannya,
Tuhan mengerti kegundahan hati saya karena saya tidak ingin melakukan sesuatu yang basically, Dia tidak suka. Meski saya
lahirkan semua tapi siapa tahu, kan, ada hal2 lainnya yang Dia tidak suka (seperti pembekuan embrio atau melahirkan tidak dalam 1
satuan waktu atau lainnya…)…bukan maksudnya saya mau musnahkan embrionya. Dua macam suntikan tidak ada yang berhasil…
yang berhasil malah telur dibiarkan ada secara… Read more »
6 years 7 months ago

Member

Ingrid Listiati
http://w w w .katolisitas

Shalom Dini, Saya dapat memahami rasa syukur anda bahwa akhirnya anda dapat mengandung, bahkan memperoleh anak kembar.
Walaupun prosesnya tidak natural/ alami, namun tidak mengubah kebenaran bahwa Tuhanlah yang menciptakan jiwa anak- anak
itu. Jadi tidak benar bahwa anak itu seolah hasil ‘kecelakaan’ dan tidak dikehendaki Tuhan. Kenyataan bahwa anak itu hidup,
artinya anak itu tetap diciptakan oleh Tuhan, sebab biar bagaimanapun kehidupan tetap datang dari Tuhan. Syukurlah bahwa di
dalam prosesnya tidak terjadi pembuangan embryo, karena anda hanya melakukan pembuahan dari satu telur saja. Namun demikian,
tidak dapat dikatakan bahwa karena teknik IVF (bayi tabung) yang dilakukan itu berhasil,… Read more »
6 years 7 months ago

Guest

Imel
http://w w w .katolisitas

Syalom,,
Sy mw tanya kemana jiwa2 bayi yg blm dibaptis pergi?apakah langsung kesurga?apa itu baptis
kerinduan?

7 years 5 months ago

Member

Ingrid Listiati
http://w w w .katolisitas

Shalom Imel,
Pertanyaan serupa sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Kalau masih ada yang kurang jelas,
silakan bertanya di sana.
Selanjutnya, jika anda mempunyai pertanyaan sehubungan dengan topik- topik tertentu, silakan anda
memeriksanya pada bagian Arsip, dan semoga anda menemukan topik yang ingin ditanyakan; atau
anda menggunakan fasilitas pencarian di sisi kanan atas mainpage, dengan mengetik kata kuncinya.
Semoga anda menemukan pembahasannya di sana. Jika belum ada, silakan bertanya, dan kami akan
berusaha menjawabnya.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,


Ingrid Listiati- katolisitas.org

7 years 5 months ago


Guest

Vennysa
http://w w w .katolisitas

salam buat semuanya, saya baru aja mendapatkan website ini dari temanku beberapa hari yang lalu. Dan aku baru aja membuka dan
membaca banyak artikel yang tertera dalam web ini; sungguh semua artikel di sini membuat aku lega karena saya bisa menambah
wawasan keyakinan iman katolik- ku, aku merasa aku lebih bersyukur menjadi seorang anak yang di lahirkan dalam keluarga
Katolik, dan itu suatu anugerah yang terbesar dalam hidup saya karena meski orang tua saya buta huruf dan hanya tahu Mereka
adalah Katolik tapi tidak mengerti semua hal katolisitas, namun aku kini menjadi katolik yang punya Prinsip yang kuat meski
banyak… Read more »
8 years 3 months ago

Member

Ingrid Listiati
http://w w w .katolisitas

Shalom Vennysa, Jika anda sungguh telah berusaha semampu anda untuk menyelamatkan bayi teman anda itu tetapi akhirnya tidak
berhasil, karena teman anda sendiri yang membohongi anda, maka saya pikir anda tidak bersalah. Sebab pada akhirnya, kita tidak
dapat memaksakan orang lain untuk menerima maksud baik kita. Teman anda itu juga punya kehendak bebas untuk menentukan
keputusan, walaupun sayangnya ia memutuskan hal yang sangat keliru, karena berakhir dengan digugurkannya kandungannya.
Kalau Vennysa masih sering teringat akan kejadian itu, tidak ada salahnya, anda mempersembahkan ujud misa untuk mendoakan
arwah bayi teman anda itu, dan juga mendoakan ibunya (teman anda). Semoga Tuhan yang… Read more »
8 years 3 months ago

Guest

chmel
http://w w w .katolisitas

saya sangat senang dengan website ini dan sungguh membantu sekali, bagaimana kalo ini
disebarluaskan melalui berita – berita paroki agar bisa menyentuh semua lapisan masyarakat karena
ini emang sangat dibutuhkan apalagi di masa sekarang ini…saya mau tanya juga pada
romo..bagaimana pandangan gereja kepada bayi tabung? terima kasih..God Bless
[dari katolisitas: telah dijawab di sini –  silakan klik]

Anda mungkin juga menyukai