Anda di halaman 1dari 12

Disusun oleh:

 Muhammad Iqbal Faturrachman


Aliska Dwi Wahyuni
Annisa Indah Novianti
Gina Cahyani Rusman
 Latar Belakang
Inseminasi dan/ bayi tabung merupakan
terjemahan dari artificial insemination.
Artificial artinya buatan atau tiruan, sedangkan
insemination berasal dari Bahasa latin
“inseminates” yang artinya pemasukan atau
penyimpanan.
 Proses bayi tabung adalah proses dimana sel
telur wanita dan sel sperma dengan ovum
dipertemukan di luar kandungan pada suatu
tabung yang dirancang secara khusus. Setelah
terjadi pembuahan lalu menjadi zygot
kemudian dimasukan kedalam rahim sampai
dilahirkan.
 Inseminasi/bayi tabung ini telah menjadi
solusi bagi pasangan suami istri yang sudah
menikah bertahun tahun dan ingin memiliki
keturunan (Anak). Namun dengan tidak
melakukan hubungan seksual, dikarenakan
adanya kelainan pada organ reproduksi anak
pada wanita.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.Pandangan Agama Islam
Inseminasi/bayi tabung dilakukan oleh pasangan suami istri karena
salah satu atau keduanya mengalami kemandulan atau hambatan alami. Seperti
karena tuba faloppi terlalu sempit atau ejakulasinya terlalu lemah. Akibat
(mafsadah) dari bayi tabung percampuran nasab. Didalam Islam nasab harus
dijaga kesucian atau kehormatan dan kemurniannya, karena berkaitan dengan
mahram (Halal atau haram untuk dikawini) dan kewarisan. Maka bayi tabung
menurut islam adalah sebagai berikut :
•Bertentangan dengan sunnatullah atau
hukum alam.
•Inseminasi pada hakikatnya sama dengan
prostitusi/zina karena terjadi percampuran
sperma dan ovum tanpa perkawinan yang
sah
•Bisa memicu konflik di dalam keluarga
2. Pandangan Agama Kristen Protestan

Didalam agama Kristen. Bayi tabung merupakan


tindakan yang berlawanan dengan Al-Kitab, disebutkan
bayi tabung samahalnya dengan pembunuhan. maka bayi
tabung tidak diperbolehkan.
3. Pandangan Agama Katolik
Sama halnya dengan Agama Kristen Protestan,
didalam Agama katolik pun bayi tabung tidak
diperbolehkan. Karena dikatakan dapat
menghilangkangkan atau meniadakan aspek Union
(persatuan) dari dua aspek yang harus dipenuhi dalam
hubungan suami istri di dalam agama Katolik.
4. Pandangan Agama Hindu

Menurut Agama Hindu, program bayi


tabung tidak disetujui karena telah melanggar
ketentuan. Diartikan melanggar ketentuan
karena sudah melanggar kewajaran Tuhan
(Ranying Hatalla) untuk menciptakan manusia
5. Pandangan Agama Budha

Bebalik dari ke empat agama yang sama sama


tidak memperbolehkan bayi tabung, Agama Budha justru
menerima adanya bayi tabung karena tidak melanggar
Dhanma dan Vinaya, Dikatakan bayi tabung sendiri
memberi waktu atau kesempatan dan ruang untuk makluk
lain untuk kembali terlahir sebagai manusia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pandangan terhadap inseminasi/bayi tabung dari
semua agama yang ada di Indonesia, mayoritas tidak
memperbolehkan inseminasi/bayi tabung karena
samahalnya dengan melawan fitrah dari tuhan sang
maha pencipta, Inseminasi diperbolehkan ketika
salahsatu atau kedua dari suatu pasangan suami istri
mengalami suatu kelainan pada organ reproduksi yang
mengakibatkan tidak dapat menghasilkan keturunan
atau anak. Dengan catatan, sel sperma dan ovum
merupakan dari kedua pasangan suami istri tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai