Aliska Dwi Wahyuni Annisa Indah Novianti Gina Cahyani Rusman Latar Belakang Inseminasi dan/ bayi tabung merupakan terjemahan dari artificial insemination. Artificial artinya buatan atau tiruan, sedangkan insemination berasal dari Bahasa latin “inseminates” yang artinya pemasukan atau penyimpanan. Proses bayi tabung adalah proses dimana sel telur wanita dan sel sperma dengan ovum dipertemukan di luar kandungan pada suatu tabung yang dirancang secara khusus. Setelah terjadi pembuahan lalu menjadi zygot kemudian dimasukan kedalam rahim sampai dilahirkan. Inseminasi/bayi tabung ini telah menjadi solusi bagi pasangan suami istri yang sudah menikah bertahun tahun dan ingin memiliki keturunan (Anak). Namun dengan tidak melakukan hubungan seksual, dikarenakan adanya kelainan pada organ reproduksi anak pada wanita. BAB II LANDASAN TEORI 1.Pandangan Agama Islam Inseminasi/bayi tabung dilakukan oleh pasangan suami istri karena salah satu atau keduanya mengalami kemandulan atau hambatan alami. Seperti karena tuba faloppi terlalu sempit atau ejakulasinya terlalu lemah. Akibat (mafsadah) dari bayi tabung percampuran nasab. Didalam Islam nasab harus dijaga kesucian atau kehormatan dan kemurniannya, karena berkaitan dengan mahram (Halal atau haram untuk dikawini) dan kewarisan. Maka bayi tabung menurut islam adalah sebagai berikut : •Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam. •Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi/zina karena terjadi percampuran sperma dan ovum tanpa perkawinan yang sah •Bisa memicu konflik di dalam keluarga 2. Pandangan Agama Kristen Protestan
Didalam agama Kristen. Bayi tabung merupakan
tindakan yang berlawanan dengan Al-Kitab, disebutkan bayi tabung samahalnya dengan pembunuhan. maka bayi tabung tidak diperbolehkan. 3. Pandangan Agama Katolik Sama halnya dengan Agama Kristen Protestan, didalam Agama katolik pun bayi tabung tidak diperbolehkan. Karena dikatakan dapat menghilangkangkan atau meniadakan aspek Union (persatuan) dari dua aspek yang harus dipenuhi dalam hubungan suami istri di dalam agama Katolik. 4. Pandangan Agama Hindu
Menurut Agama Hindu, program bayi
tabung tidak disetujui karena telah melanggar ketentuan. Diartikan melanggar ketentuan karena sudah melanggar kewajaran Tuhan (Ranying Hatalla) untuk menciptakan manusia 5. Pandangan Agama Budha
Bebalik dari ke empat agama yang sama sama
tidak memperbolehkan bayi tabung, Agama Budha justru menerima adanya bayi tabung karena tidak melanggar Dhanma dan Vinaya, Dikatakan bayi tabung sendiri memberi waktu atau kesempatan dan ruang untuk makluk lain untuk kembali terlahir sebagai manusia. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pandangan terhadap inseminasi/bayi tabung dari semua agama yang ada di Indonesia, mayoritas tidak memperbolehkan inseminasi/bayi tabung karena samahalnya dengan melawan fitrah dari tuhan sang maha pencipta, Inseminasi diperbolehkan ketika salahsatu atau kedua dari suatu pasangan suami istri mengalami suatu kelainan pada organ reproduksi yang mengakibatkan tidak dapat menghasilkan keturunan atau anak. Dengan catatan, sel sperma dan ovum merupakan dari kedua pasangan suami istri tersebut. TERIMA KASIH