Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu Eyet Hidayat, SPd, Ners, M.Kep, Sp. Kep J
TINGKAT IIIA
DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN TASIKMALAYA
Jl. Cilolohan No.35 (0265) 340186 Kel. Kahuripan Kec. Tawang
Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat 46115
www.poltekkestasikmalaya.ac.id
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Masalah Utama
Harga Diri Rendah Kronik
Berikut adalah tanda dan gejala klien dengan gangguan harga diri
rendah kronis.
• Mengkritik diri sendiri
• Perasaan tidak mampu
• Pandangan hidup yang pesimistis
• Tidak menerima pujian
• Penurunan produktifitas
• Penolakan terhadap kemampuan diri
• Kurang memperhatikan perawatan diri
• Berpakain tidak rapi
• Selera makan berkurang
• Tidak berani menatap lawan bicara
• Lebih banyak menunduk
• Bicara lambat dengan suara nada lemah
c. Penyebab masalah
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri
rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu
tidak pernah mendapat feedback dari lingkungan tentang perilaku klien
sebelumnya bahkan mungkin kecenderungan lingkungan yang selalu memberi
respon negative mendorong individu menjadi harga diri rendah.
Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya individu
berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha
menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak
mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu
terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah
kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan tidak memberi dukungan
positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus akan
mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis (Direja, 2011).
1. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah
penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang
mempuanyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal
diri yang tidak realistis.
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya
sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh,
mengalami kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep
diri : harga diri rendah kronis ini dapat terjadi secara situasional maupun
kronis.
Situasional. Gangguan konsep diri: harga dirirendah kronis yang
terjadi secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara
tiba-tiba misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban
pemerkosaan,atau menjadi narapidana, sehingga harus masuk penjara. Selain
itu, dirawat dirumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga diri
seseorang dikarenakan penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang membuat
klien tidak nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur, bentuk dan
fungsi tubuh, serta perlakuan petugas kesehatanyang kurang menghargai klien
dan keluarga.
Kronik gangguan konsep diri : harga diri rendah biasanya sudah
berlangsung sejak lama yang dirasakan sebelum sakit atau sebelum dirawat.
Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan menjadi semakin
meningkat saat dirawat.
d. Akibat Masalah
Menurut Karika (2015) harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi
sosial: menarik diri, isolasi soasial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang
tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif mengganggu fungsi seseorang
dalam hubungan sosial.
Dan sering dirtunjukan dengan perilaku antara lain :
Data subyektif
a. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan.
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain.
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain.
Data obyektif
a. Kurang spontan ketika diajak bicara.
b. Apatis.
c. Ekspresi wajah kosong.
d. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal.
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat bicara
Isolasi sosial
Case problem Harga diri rendah kronis
DO :
Harga diri SP 1 : Setelah ... x interaksi klien 1. Diskusikan bahwa Aspek positif
rendah kronis Klien dapat mampu mengidentifikasi: klien masih memiliki penting untuk
mengidentifikasi Kemampuan yang sejumlah kemampuan meningkatkan
kemampuan dan dimiliki klien dan aspek positif percaya diriserta
aspek positif Aspek positif yang seperti kegiatan klien harga diri.
yang dimiliki klien. dirumah, adanya
dimilikinya. keluarga dan
lingkungan terdekat
klien.
2. Beri pujian yang
realistis / nyata dan
hindarkan setiap kali
bertemu dengan klien
yang memiliki
penilaian yang
negatif.
SP 1 : Setelah ... x interaksi, klien 1. Diskusikan dengan Mencari cara yang
Klien dapat mampu menilai kemampuan klien kemampuan kontruktif dan
menilai yang masih dapat dilakukan. yang masih dapat menunjukan potensi
kemampuan digunakan saat ini yang dimiliki klien
yang masih setelah mengalami untuk mengubah
dapat dilakukan masalah. dirinya untuk menjadi
2. Bantu klien lebih baik dan
menyebutkanya dan berharga.
memberi penguatan
terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan
klien.
3. Perlihatkan respon
yang kondusif dan
menjadi pendengar
yang aktif.
SP 1 : Setelah ... x klien mendapatkan 1. Berikan pujian yang Pujian yang wajar
klien pujian yang wajar dari perawat wajar dari perawat akan meningkatkan
mendapatkan untuk kegiatan dapat untuk kegiatan dapat harga diri klien.
pujian yang dilakukannya. dilakukannya.
wajar dari
perawat untuk
kegiatan dapat
dilakukannya.
SP 1 : Setalah ..x interaksi klien dapat Masukan kegiatan yang Memasukan kegiatan
Klien memasukan kegiatan yang dilatih ke jadwal kegiatan ke dalam jadwal
memasukan dilatih kedalam jadwal kegiatan harian . harian merupakan
kegiatan yang harian proses untuk
dilatih kedalam membiasakan klien
jadwal kegiatan melakukan aktivitas
harian rutin yang dapat
meningkatkan harga
diri klien.
SP 2 : Setelah.. x interaksi klien dapat Evaluasi jadwal harian pasien Evaluasi jadwal harian
Jadwal kegiatan mengevaluasi kegiatan oleh perawat klien oleh perawat
klien terevaluasi hariannya. akan membantu
oleh perawat. perawat untuk melihat
perkembangan harga
diri klien .
SP 2: Setlah ... x interaksi klien dapat Anjurkan klien untuk Memasukan kegiatan
Menganjurkan memasukan dalam jadwal memasukan kemampuan ke dalam jadwal
klien kegiatan harian. kedua ke dalam jadwal harian merupakan
memasukan kegiatan harian. proses untuk
dalam jadwal membiasakan klien
kegiatan harian. melakukan aktivitas
ritin yang dapat
meningkatkan harga
diri klien.
VI. Daftar Pustaka
Suerni, T., Keliat, B. A., & CD, N. H. (2013). Penerapan Terapi Kognitif dan Psikoedukasi
Keluarga pada Klien Harga Diri Rendah di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2013. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan
Perawat Nasional Indonesia, 1(2).
Elvidiana, H., & Fitriani, D. R. (2019). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Ibu
R dengan Harga Diri Rendah dengan Intervensi Inovasi Logoterapi Terhadap
Gangguan Harga Diri Rendah di Ruang Punai RSJD Atma Husada Mahakam
Samarinda.
Samosir, E. F. (2021). Penerapan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada An. A Dengan Gangguan
Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Lingk. XVI Lorong Jaya.