Landasan Pendidikan PDF
Landasan Pendidikan PDF
Keharusan Pendidikan : Manusia sebagai Makhluk yang Perlu Dididik dan Perlu
Mendidik Diri
Eksistensi manusia terpaut dengan masa lalunya sekaligus mengarah ke
masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya. Dengan demikian, manusia berada
dalam perjalanan hidup, dalam perkembangan dan pengembangan diri. Ia adalah
manusia tetapi sekaligus “belum selesai” mewujudkan dirinya sebagai manusia
(prinsip historisitas).
Bersamaan dengan hal di atas, dalam eksistensinya manusia mengemban
tugas untuk menjadi manusia ideal. Sosok manusia ideal merupakan gambaran
manusia yang dicitacitakan atau yang seharusnya. Sebab itu, sosok manusia ideal
tersebut belum terwujudkan melainkan harus diupayakan untuk diwujudkan
(prinsip idealitas).
1. Pasal 6 (1): “Setiap warga negara yang berusia tujuh tahun sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”
2. Pasal 49 (1): “Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan
kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).”
Pasal ini sangat frontal bagi masyarakat, karena pertama, diskriminasi yang
dilakukan negara terhadap warganya. Negara berkewajiban menyediakan
pendidikan untuk seluruh warga negara, tidak peduli kaya atau miskin, tanpa
melihat golongan ataupun wilayahnya. Sementara itu, sekolahsekolah berlabel
RSBI atau SBI hanya memfasilitasi siswa dari kalangan berpunya, dengan secara
langsung ataupun tidak, memutus akses bagi siswa miskin untuk memperoleh
fasilitas yang sama.Selain itu, ada diskriminasi di bidang anggaran. Pemerintah
memperlakukan secara berbeda antara sekolah RSBI/SBI dan sekolah umum
biasa. Sekolah RSBI/SBI mendapat gelontoran dana besar melalui mekanisme
block grant selain dana BOS yang memang diberikan kepada setiap sekolah.
Padahal, kewajiban negara adalah menyiapkan anggaran yang cukup untuk semua
sekolah, tanpa diskriminasi terlihat pada pasal 11 ayat 1. Kedua pasal ini bertolak
belakang.
4. Pasal 54:
(1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan,
kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan.
(2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna
hasil pendidikan.
(3) Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Oleh
WINDAYANTI
A 312 15 004
MODEL BANATHY
Oleh