Anda di halaman 1dari 19

Obat tradisional atau jamu.

Bisnis.com, JAKARTA—Daya beli disebut menjadi tantangan utama bagi pelaku industri jamu
pada tahun ini.

Dwi Ranny Pertiwi Zarman, Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu),
mengatakan industri jamu juga menghadapi tantangan yang dihadapi oleh industri lainnya,
yaitu pelemahan permintaan masyarakat. Menurutnya, hal ini memberatkan karena pelaku
industri tidak mampu berbuat banyak untuk mendongkrak daya beli.

“Kalau masalah regulasi, seberat apapun pada akhirnya kami bisa penuhi, sedangkan kalau daya
beli susah,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/1/2019).

Produk impor juga tidak terlalu dipandang sebagai masalah yang berat karena menurut Ranny
saat ini produk jamu dari luar negeri sudah mulai berkurang. Beberapa importir telah
melaporkan ke asosiasi bahwa saat ini mengalami kesulitan untuk masuk pasar dalam negeri.

Bahkan, para importir tersebut menyatakan minatnya untuk membangun fasilitas produksi di
dalam negeri. Ranny menuturkan dia mengarahkan pembangunan pabrik jamu di kawasan Jawa
Tengah, seperti Solo, dan juga ke daerah Yogyakarta.

“Upah tenaga kerja di daerah tersebut lebih rendah, tidak setinggi di Jabodetabek,” jelas Ranny.

Kondisi industri jamu pada tahun babi tanah juga semakin berat karena di tengah permintaan
masyarakat yang belum kuat, produsen mau tak mau meningkatkan harga jual. Pasalnya,
pelaku usaha banyak yang telah menahan kenaikan harga pada tahun lalu, sedangkan biaya
kemasan dan tenaga kerja mengalami kenaikan. Akibatnya, margin keuntungan telah banyak
tergerus.

Ranny mengatakan perusahaan yang dipimpinnya, Vermindo Internasional, telah menahan


kenaikan harga selama 3 tahun terakhir. “Tahun ini mau gak mau naik, kalau enggak, kami tekor
karena marginnya ketekan,” katanya.

Dengan kondisi yang masih penuh tantangan, Ranny masih berharap industri jamu masih bisa
tumbuh positif setelah pada tahun lalu rerata pelaku usaha mengalami penurunan produksi.
Secara nilai, diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan harga produk, tetapi
dari sisi volume bakal menurun.

“Berharap positif karena rerata melaporkan adanya penurunan tahun lalu. Naik 5% supaya
kembali ke capaian 2017,” ujar Ranny.

Sebelumnya, Direktur PT Sido Muncul Tbk. Irwan Hidayat, mengingatkan pelaku industri jamu
untuk sesegera mungkin memenuhi aturan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) karena gaya hidup, tingkat ekonomi, dan selera masyarakat terus berkembang. Kondisi
ini membuat industri jamu dan obat herbal juga harus berbenah.

“Jika pengusaha [jamu dan obat herbal] tidak mengikuti [CPOTB] maka 2 tahun sampai 5 tahun
lagi mereka akan ditinggal oleh pelanggannya. Secara natural yang tidak mengikuti zaman akan
tersingkir,” kata Irwan.

Dia menyebutkan saat ini bersama badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), asosiasi
menyelenggarakan program bapak angkat. Para pengusaha jamu dan obat herbal yang belum
memenuhi aturan CPOTB dapat mempelajari langsung bagaimana cara produksi maupun
pengembangan produk yang baik.

Adapun, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai industri jamu Indonesia memiliki
potensi yang masih terbuka lebar. Indonesia menempati urutan keempat sebagai produsen
jamu setelah China, India, dan Korea. Indonesia juga memiliki 30.000 jenis tanaman herbal,
tetapi baru dimanfaatkan sebanyak 350 jenis.

Potensi nilai penjualan jamu di dalam negeri mencapai Rp20 triliun dan ekspor senilai Rp16
triliun, sedangkan penjualan herbal dunia mencapai angka US$60 miliar setiap tahun.

“Potensi ini sebaiknya dilirik oleh produsen dalam negeri karena negara lain sudah melihat
Indonesia punya potensi besar,” kata Airlangga.

Ke depan, Kemenperin mengarahkan program pengembangan industri jamu dalam kerangka


mengimbangi kompetisi dan impor, mendorong kemandirian di bidang teknologi, peningkatan
kemampuan sumber daya manusia, serta mengembangkan dan mengamankan pasar dalam
negeri.

Sumber : https://m.bisnis.com/amp/read/20190103/257/875217/ini-tantangan-yang-dihadapi-
industri-jamu-pada-2019

Bos Sido Muncul Ceritakan Kronologis Kasus "Tolak Angin" di AS


WE Online, Jakarta - Bos PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau yang lebih
dikenal dengan Sido Muncul, Irwan Hidayat, menceritakan kronologis terkait isu yang
menyebutkan produk obat herbal Tolak Angin miliknya dilabeli Prop 65 Warning di negara
bagian California, Amerika Serikat, yang sempat ramai di media sosial. Label tersebut berarti
Tolak Angin mengandung logam berat yang dapat menyebabkan kanker.

Jadi, awalnya pada bulan Juni lalu ia memperoleh informasi bahwa produk Tolak Angin miliknya
diberi label Prop 65 Warning di negara bagian California. Setelah itu, pihaknya langsung
menghubungi perusahaan distributor yang mendistribusikan Tolak Angin di Amerika Serikat,
yakni Empire International terkait label tersebut.

Dari pihak distributor, menurut Irwan, telah memiliki masalah pada produk impor yang
didistribusikannya sehingga guna menyiasati permasalahan yang sama terulang maka Empire
International memasang label tersebut di semua produk impor.

"Kronologis, Juni saya dapat Tolak Angin yang sudah difoto. Saya heran ada yang memberi
surat. Saya tanya ke distributor kenapa ia tulis itu. Akhirnya, dia ceritakan. Yang pertama, dia
punya masalah produk yang impor, tapi produk lain bukan produk kami. Karena itu, dia
memperoleh tuntutan. Kemudian dia pasang di semua produk impor untuk menghindari
tuntutan," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Terkait hal tersebut, Irwan menyatakan pihaknya telah menerima surat permintaan maaf dari
Empire International. Namun, pihak Sido Muncul tak hanya diam, perseroan meminta kepada
Empire International untuk melakukan tes terhadap produk Tolak Angin. Kemudian, hasil yang
didapat sama dengan hasil tes laboratorium yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).

"Karena dia kirim surat kronologis dan permintaan maaf. Saya minta tes produk di Amerika.
Kemudian hasilnya sama, tidak terdeteksi adanya logam berat," jelasnya.

Dengan kejadian ini, Irwan tidak berniat untuk menindak lebih lanjut kepada pihak yang
membesar-besarkan foto Tolak Angin berlabel Prop 65 Warning di media sosial ataupun kepada
pihak distributor. Ia bahkan menampik isu ini disebarkan karena persaingan usaha.

"Kejadian ini buat saya senang karena menurut sertifikat kami sesuai dengan yang ada di
California. Tidak ada kandungan logam berat. Jadi, semua di California memang dipasang,
seperti cangkir, gelas, keramik, dan lain-lain yang memiliki kandungan tersebut. Kami sekarang
juga akan lebih berhati-hati. Dari saya, saya merasa benar dan dia sudah minta maaf dan
memang terbukti produk kami aman," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan
produk obat herbal terstandar Tolak Angin milik Sido Muncul memenuhi persyaratan mutu,
termasuk kandungan logam berat, Pb, Cd, As, dan Hg tidak terdeteksi atau di bawah limit of
detection (LoD), yaitu konsentrasi minimal yang dapat terdeteksi.

Kepala BPOM Roy Sparringa menjelaskan bahwa di California label Prop 65 Warning memang di
semua produk yang mengandung zat kimia yang tercantum dalam safe drinking water and toxic
enforcement act wajib menyediakan peringatan terkait informasi kandungan zat kimia tersebut,
kecuali pelaku usaha dapat memberikan data bahwa produk yang mengandung bahan bahaya
tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan.

Ia mengungkapkan BPOM secara rutin melakukan pemeriksaan fasilitas produksi dan


pengambilan sampel untuk diuji di laboratoriun dan hasilnya memang Tolak Angin aman dari
kandungan metal berat dan lain-lain yang dikhawatirkan selama ini.

"Semua angkanya berada di bawah maksimal penggunaan yang diperbolehkan dan bahkan sulit
terdeteksi. Artinya, produk ini aman dikonsumsi. Kami secara reguler ke tempat produksi. Jadi
produk sesuai hasil pengawasan kami aman, bermutu, dan memenuhi standar usaha,"
terangnya.

Sumber : https://www.google.com/amp/s/amp.wartaekonomi.co.id/berita68429/bos-sido-
muncul-ceritakan-kronologis-kasus-tolak-angin-di-as

PT. SIDO MUNCUL DALMA MENGHADAPI PASAR PT. SIDO MUNCUL DALAM MENGHADAPI
PERSAINGAN
Di tengah persaingan di sektor industri jamu yang semakin ketat, maka untuk dapat terus
bertahan dan menjadi market leader, dibutuhkan rumusan strategi yang tepat dalam
menyiasati dan mengelola kondisi eksternal yang kompleks dan internal perusahaan itu sendiri.

Potensi perkembangan pasar disektor industri jamu memang terbuka luas dan akan terus
berkembang dimasa mendatang, apalagi bila dilihat dari kondisi esternal seperti : peningkatan
market growth rata-rata per tahun sebesar 30.86%, akibat krismon 1998 yang berdampak pada
mahalnya harga obat-obatan kimia modern membuat masyarakat beralih ke obat tradisional
yang harganya jauh lebih murah, adanya kecendrungan terhadap meningkatnya minat
masyarakat akan konsumsi obat-obatan yang berasal dari alam (back to nature), apalagi
didukung oleh tradisi ritual minum jamu yang masih kuat pada masyarakat serta potensi
kekayaan alam Indonesia sebagai bahan baku herbal medicine.

Selain peluang, bisnis disektor jamu ini juga harus menghadapi ancaman terutama keberadaan
produk fitofarmaka dari perusahaan farmasi karena produk yang dihasilkan cenderung lebih
dipercaya dan mudah diterima pasar, selain itu kehadiran produk obat tradisional dari
kompetitor luar negeri khususnya cina akan semakin menyulitkan perusahaan jamu di
Indonesia, serta tantangan mendasar dalam industri jamu yaitu image / citra produk jamu
selama ini masih dikonotasikan sebagai suatu produk yang kuno, jorok dan tidak higienis.

Oleh karena itu PT. Sido Muncul yang memiliki market share tertinggi sebesar 31% dan teputasi
yang bagus sebagai industri jamu terbesar di Indonesia harus merespon peluang dan
menghadapi ancaman tersebut dengan kekuatan internal yang dimilikinya yaitu: memiliki
pasilitas dan teknik manufacturing yang terkoordinasidengan baik merupakan kekuatan utama
perusahaan ini untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, disamping keberadaan divisi R & D yang
didukung laboratorium canggih dan dana riset sebagai andalan dalam mengembangkan produk,
dukungan kegiatan adverstising dan promosi dengan alokasi dana yang cukup besar dan konsep
iklan yang bertujuan meningkatkan image jamu di masyarakat, serta kelengkapan dan
kenyamanan fasilitas pabrik.

Demi kelancaran seluruh aktifitas perusahaan maka PT. Sido Muncul harus segera membenahi
kelemahan internalnya dengan menerapkan sistem teknologi informasi secara integral dan
menyeluruh disemua unit dan divisinya, selain itu program training dan pelatihan sebaiknya
dilakukan secara lebuh intensif dan dijadikan sebagai sarana untuk menghasilkan para inovator
bagi pengembangan produk.

Berdasarkan analisis matriks strategic management maka strategi yang di rekomendasikan


adalah Product development (Pengembangan Produk) dimana dalam hal ini PT. Sido Muncul
harus peka dan tanggap terhadap need and want dari pasar / konsumen. Oleh karena itu
perusahaan jangan hanya mengandalkan divisi R&D saja, dan untuk menciptakan
kreatifitasyang mendorong inovasi, maka perlu ditunjang oleh iklim & sistem yang mengatur
prosedurtentang tata cara dan sarana penyampaian ide / gagasan maupun usulan / proposal
dari setiapindividu kepada pihak perusahaan termasuk menyediakan sarana bagi
pengembangan humancapital sekaligus memerlukan knowledge management. Structur
organisasi fungsional, yang dipadukan dengan pembentukan tim / kelompok kerja lintas divisi
yang bersipat temporer dan bekerja berdasarkan by-project / by-product dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan strategi.

STRATEGI PEMASARAN PT. JAMU SIDO MUNCUL DIPANDANG DARI

PERSPEKTIF INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

1. Sejarah Singkat PT. Jamu Sido Muncul

Perusahaan jamu Sido Muncul pada mulanya merupakan sebuah industri rumah tangga yang
dimulai pada tahun 1940 yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio dengan dibantu oleh tiga
orang karyawan. Sido Muncul memulai usahanya di kota Yogyakarta tentunya masih dikelola
dengan cara yang sangat sederhana dan trasisional.

Mesasuki dekade 1950an mulainya banyak perminatan jamu yang lebih praktis dalam bentuk
kemasan. Permintaan yang begitu banyak ini mendorong pengelola jamu untuk membuat
kemasan jamu dalam kemasan praktis yang berbentuk serbuk. Pada tahun 1951 perusahaan
jamu yang sangat sederhana ini dipidahkan ke Semarang dikarenakan kependidahan tempat
tinggal. Perusahaan jamu yang dibaru tersbeut diberikan nama Sido Muncul yang memiliki
makna ”Impian yang terwujud”. Perusahaan jamu tradisional ini pada walnya berlokasi di JL.

Mlaten Trenggulun dengan merek jamu Tolak Angin. Prabik jamu Sido Muncul secara perlahan
mulai diminai oleh maysyarakat sehingga pada tahun 1984 mendahkan tempat produksi jamu
ke lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang supaya dapat mengakomodir permintaan
yang masyarakat yang terus meningkatkan. Pada era tahun 1990an awal perusahaan jamu Sido
Muncul mulai menggunakan peralatan mesin modern dalam memproduksi jamu. Pada dekade
1990an ini dimulailah produksi jamu secara modern dan pengelolaan perusahaan secara
profesional.

Tahun 1997 Sido Muncul membangun pabrik baru di Klepu Ungaran dengan lahan seluas 29 ha.
Pabrik baru diresmikan oleh menteri Kesehatan yang waktu itu dijabat oleh dr. Ahmad Sujudi
pada tanggal 11 Nopember 2000. Pada saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima
dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT.
SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri
dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi
kawasan pendukung lingkungan pabrik.

PT. Jamu Sido Muncul pada dekade tahun 2000an mulai mengembangkan produknya yang tidak
hanya semata-mata jamu tradisional saja tetapi mulai merambah pada minuman berenerji
seperti Kuku Bima, premen kesehatan Permen Tolak Angin dan lain untuk mendongkrak volume
penjualan. Saat ini PT Jamu Sido Muncul menjadi perusahaan jamu tradisional yang kuat
ditengah-tengah persaingan yang makin kuat karena di Indonesia sendiri begitu banyak
perusahaan yang bergerak dibidang jamu tradisional seperti PT. Air Mancur yang juga memiliki
posisi yang kuat, PT. Deltomed Laboratories, PT. Jamu Cap Nyonya Meneer, Jamu Jago dan lain
lain.

2. Strategi Integrated Marketing Communication

PT. Jamu Sido Muncul sebagai perusahaan yang sudah mapan tentunya memiliki strategi dalam
memasarkan produk-produknya. Strategi pemasaran PT. Sido Muncul dalam kegiatan
pemasaran ditinjau dari sisi Integrated Marketing Communication adalah:

a. Periklanan

Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak.
Dalam iklan diperlukan orisinal, karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen
atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan
yang diinginkan pengiklan. Secara umum Rhenald Kasali (1995:159) menjelaskan iklan biasanya
dibangun atas empat komponen, yaitu:

1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada

calon pembeli,

2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk,

3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli,

4) Positioning, sasaran konsumen.

Tetapi bila ditinjau secara isi berita jenis iklan dapat dibedakan menjaDi tiga yaitu iklan yang
bersifat informatif, persuasif dan pengingat (reminder). Kegiatan periklanan bila dikaitkam
dengan kasus Tolak Angin sebagai produk PT. Jamu Sido Muncul dapat dianalaisa berdasarkan
hal-hal di atas. Sangat jelas sekali bahwa PT. Jamu Sido Muncul dalam memasarkan Tolak Angin
menggunakan iklan melalui media massa terutam di Televisi. Iklan Tolak Angin sangat dikenal
dengan taglinenya Orang Pintar Tolak Angin. Dalam iklan tolak angin ini ingin mempengaruhi
khalayak bahwa dalam memilih obat masuk angin perlu minum Tolak Angin. Tagline ini
diperkuat dengan visual orang-orang yang sukses dan memiliki otak yang cukup terkenal seperti
Ronald Kasali seorang akademisi dan tokoh pemasaran, Lula Kamal, seorang artis dan dokter,
Agnes Monica yang dikenal orang masyarakat sebagai muda berbakat dan memiliki prestasi
akademik dan yang terakhir Anggito Abimanyu, seorang akademisi yang gagal jadi menteri.
Iklan Tolak Angin saat ini tidak semata-mata bersifat persuasif semata tetapi di dalam iklan
Tolak Angin terdapat informasi-informasi yang menunujukkan bahwa Tolak Angin peduli
dengan budaya Indonesia. Hal ini cukup wajar karena secara posisi jamu Tolak Angin sudah
cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia karena secara usia produk ini sudah lama, maka iklan-
iklan Tolak Angin ini sebenarnya lebih bersifat reminder (pengingat) kepada masyarakat. Iklan
Tolak Angin bukan lagi sebagai sarana utama untuk memasarkan produk tetapi menjadi
pengingat dan informasi apa saja yang dilakukan oleh Tolak Angin untuk menjaga loyalitas
konsumen. Iklan juga digunakan untuk memperkuat brand Tolak Angin, supaya nama Tolak
Angin ini melekat kuat di dalam benak khalayak.

b. Promosi Penjualan

PT. Jamu Sido Muncul selain mengunakan medai iklan juga menggunakan strategi Promosi
Penjualan (Sales Promotion). Sales promotion yang merupakan kegiatan untuk membujuk
secara langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force,
distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang
segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring konsumen baru dan terciptanya
penjualan yang meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh
PT. Sido Muncul dalam memasarkan Jamu Tolak Angin adalah dengan mengemas Jamu Tolak
Angin dengan permen Tolak Angin dalam satu paket. Keuntungan yang di dapat adalah Jamu
Tolak Angin dapat terjual dan sekaligus mengenalkan produk baru PT. Sido Muncul. Bentuk lain
promosi penjualan adalah sebagai Event Sponsorship. Dalam beberapa event televisi Tolak
Angin seringkali menjadi sposor utama seperti Realtiy Superstar pada awal tahun 2000an di
Indosiar dan sponsor acara musik Karnaval di SCTV. Sebagai sponsor utama Tolak Angin
mendapatkan banyak keuntungan, sebagai mana dilansir dalam Malang Post dalam acara
Karnaval SCTV di kota Malang pada tanggal 15 Mei 2010 dapat mengadakan relaunching produk
turunan Tolak Angin yang diperuntukkan bagi anak-anak Selain itu keuntungan lain yang di
dapatkan oleh Tolak Angin adalah mereka dapat menjual secara langsung lewat stand-stand
yang disediakan di tempat acara berlangusng dengan memberikan doorprize dan hadiah-hadiah
menarik lainnya.

c. Public Relations

Dalam pemasaran tentunya perlu dimbangi oleh reputasi perusahaan maupun produk yang
bagus. PT. Sido Muncul ternyata tidak melupakan hal ini, PT. Sido Muncul PT. SidoMuncul.
Membangun kawasan Argowisata dengan lahan seluas 1,5 hektar dari lahan 7 hektar kawasan
yang dimiliki oleh pabrik PT. Jamu Sido Muncul., dan sisanya menjadi kawasan pendukung
lingkungan pabrik. Pt. Jamu Sido Muncul memberikan akses yang seluas-luasnya untuk
kunjungan ke lingkungan pabrik. Dalam kunjungan itu terdapat kegiatan-kegiatan edukasi
tentang jamu-jamuan dan tanaman herbal sehingga masyarakat dapat melihat kegiatan-
kegiatan yang ada di lingkungan pabrik. Masyarakat yang datang juga mendapatkan manfaat
tentang edukasi tanaman herbal yang berkahsiat bagi kesehatan. Kegiatan Public Relations yang
diadakan oleh Tolak Angin dalam hal ini tentunya pihak PT.bSido Muncul adalah mengadakan
kegiatan Mudik Gratis setiap tahun. PT. Jamu Sido Muncul memfasilitasi para pemudik dengan
memberikan pelayan angkutan gratis untuk pulang kampung yang kebanyakan pesertanya
adalah para penjual jamu. Kegiatan ini secara jangka pendek memang tidak terlalu nampak
hasilnya tetapi dalam jangka panjang dapat membentuk loyalitas yang tinggi konsumen.

d. Direct Selling

Direct Selling merupakan a system of marketing by which organizations communicatebdirectly


with target customers to generate a response or transaction. Direct Selling ini dapatndilakukan
melalui telemarketing, email dan lain-lain. Kegiatan direct selling dalam kasusbTolak angina ini
tidak terlalu nampak dipermukaan tetapi strategi direct selling juga dilakukan oleh pihak Tolak
Angin. Direct selling ini tidaklah langsung dilakukan kepadabkonsumen tetapi lebih banyak
ditujukan kepada distributor sehingga distributor dapat menyalurkan produk Tolak Angin secara
luas. Tentanya direct selling yang dilakukanbdipadukan dengan program-program yang lain
sepertinya insentif atau discount yang merupakan bagian dari sales promosi.

e. Personal Selling

Pemasaran secara personal selling mencakup penjualan melalui orang ke orang secara
langsung. Kaitan dengan personal selling yang dilakukan dalam proses pemasaran Tolak Angin
tentunya sangat mempengaruhi volume penjualan. Personal selling Tolak Angin ini dilakukan
oleh para penjual pedagang eceran di bus-bus. Selain dilakukan oleh pedagang pengecer
personal selling ini juga dipadukan dalam kegiatan marekting yang lain sebagai contoh
pembukaan stan di suatu event seperti ketika Tolak Angin menjadi seponsor utama Karnaval
SCTV, PT Sido Muncul membuka stand yang melayani penjualan langsung dan melalui SPG yang
mendatangi pengunjung acara dengan menawarkan produk Tolak Angin. Personal selling ini
sangat bagus untuk memberikan sebtuhan personal dalam kegiatan marketing dan juga seller
dapat memberikan penjelasan manfaat produk kepada calon konsumen. Tentunya dalam kaca
mata Integrated Communication Marketing pelaksanaan kegiatanbpemasaran yang di atas
kadang-kadang dilakukan secara bersama-sama. Seperti misalnya ketika Tolak Angin menjadi
sponsorship suatu acar maka di tempat tersebut dibuka stand untuk penjualan secara langsung,
atau ketika direct marekting dilakukan maka pihak Sido Muncul akan memberikan diskount-
discount atau insetif bagi para pengecer. Kegiatan Publik Relation yang diadakan seperti
agrowisata di kompleks pabrik Sido Muncul ada program lain seperti sales promosi dengan
menjual paket-paket jamu dengan harga yang lebih murah dan juga terdapat proses personal
selling.

KUALITAS PRODUK DAPAT MEMPENGARUHI

KEPUASAN KONSUMEN

Banyaknya produk perusahaan jamu yang menawarkan varians produk yang sama membuat
persaingan semakin ketat. Suatu kewajaran jika perusahaan yang berada pada masa hyper
competition seperti saat ini menyiapkan berbagai kegiatan untukbmempertahankan diri agar
tetap dapat eksis di pasar. Sehingga setiap perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya
dengan sangat serius agar dapat memenangkan persaing tersebut. Salah satu faktor kunci yang
menjadi perhatian PT. Sido Muncul dalam hal ini produk jamu tolak angin adalah loyalitas
pelanggan. Secara teori loyalitas pelanggan merupakan satu faktor yang dapat memberikan
berbagai keuntungan bagi pemasar. Loyalitas ini merupakan perilaku pasca pembelian atau
penggunaan produk. Bentuk dari loyalitas yang dapat terlihat secara empiris adalahpembelian
ulang dan perekomendasian. Loyalitas konsumen terhadap suatu produk tidak serta merta akan
timbul, terutama untuk jenis produk convinience. Maka dibutuhkan usaha untuk menbangun
dan mempertahankan loyalitas tersebut.Jurnal Manajemen Teori dan

Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan

10

Beberapa hal yang menjadi perhatian jamu tolak angin dalam membangun serta
mempertahankan loyalitas konsumennya adalah kualitas dari produk jamu tolak angin, reputasi
merek tolak angin dan kepuasan konsumen jamu tolak angin. Sejatinya hal-hal tersebut dapat
meningkatkan loyalitas pada jamu tolak angin.bPenelitian ini mereplikasi penelitian
Selnes(1993). Tujuannya adalah menguji kembali apakahnmodel yang dikemukakan Selnes
cukup relevan digunakan untuk mengukur Loyalitas Konsumen. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang direplikasi adalah pengujian pada penelitian ini dibatasi hanya untuk
produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Perumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini
dirumusakan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan
konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen melalui reputasi
merek Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul?
3. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan
konsumen dan reputasi merek Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul?

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembanganilmu,


terutama pada bidang ilmu Manajemen Pemasaran. Model yang digunakan dalampenelitian ini
diharapkan dapat memberikan struktur yang memadai dalam mengukur pengaruh loyalitas
konsumen untuk produk convinience, dan juga diharapkan bisa dipakai sebagai acuan untuk
riset-riset mendatang. Di samping itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi praktis bagi organisasi dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan
meningkatkan loyalitas konsumen khususnya pada industri jamu. Selanjutnya akan diuraikan
tentang telaah pustaka dan pengembangan hipotesis, metode penelitian, hasil dan
pembahasan dan kesimpulan dan saran.

TELAAH PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

Kualitas Produk Kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik yang yang mampu
memuaskan kebutuhan, yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan, kualitas mencakup pula
daya tahan produk, kehandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta
atributatribut nilai lainnya. Beberapa atribut itu dapat diukur secara obyektif. Dari sudut
pandangan pemasaran, kualitas harus diukur sehubungan dengan persepsi kualitas para
pembeli (Kotler dan Keller, 2006; Ahyari, 1990; Assauri, 1998).

Reputasi Merek

Reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulan–
keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, seperti kemampuan yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat
menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. (Herbig dan
Milewicz, 1993). Perusahaan dapat membangun berbagai macam reputasi, seperti reputasi
kualitas, reputasi pemasaran, reputasi inovasi produk, dan lain Jurnal Manajemen Teori dan
Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan 11 sebagainya. Suatu reputasi
perusahaan akan menurun manakala gagal dalam memenuhiapa yang disyaratkan pasar.
(Herbig, Milewicz dan Golden, 1994).

Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan tanggapan atas pemenuhan pelanggan terhadap sebuah
pengalaman konsumsi, atau sebagian kecil dari pengalaman itu. Kepuasan pelanggan
merupakan tanggapan yang menyenangkan dari pelanggan karena yang diharapkan terpenuhi,
sedangkan ketidakpuasan merupakan tanggapan berupa kekecewaan karena yang diharapkan
tidak terpenuhi. (Buttle, 2004; Kotler dan Keller, 2006; Arnould et al., 2005; Oliver, 1999)

Loyalitas Konsumen

Penelitian tentang loyalitas konsumen pada umumnya berpusat pada loyalitas konsumen
terhadap tangible products, dan sering disebut sebagai brand loyalty. loyalitas konsumen pada
umumnya merupakan suatu sikap yang merujuk pada ukuran keterkaitan konsumen terhadap
pemilihan dan penggunaan suatu produk. Ukuran keterkaitan ini memberikan gambaran
tentang penggunaan produk dalam waktu yang lama dan untuk masa yang akan datang, serta
ukuran ini mampu mencerminkan peluang yang sangat kecil mengenai kemungkinan seorang
konsumen beralih kepada penggunaan produk pesaing, apabila produk pesaing tersebut
didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut produk lainnya, (Oliver,
1999; Griffin, 2003; Pepper ddan Rogers, 2004).

Kerangka Konsep

Loyalitas konsumen merupakan suatu sikap pasca pembelian. Hal ini tidak serta-merta timbul.
Sebelum konsumen dapat loyal terhadap suatu produk, konsumen akan mengevaluasi terlebih
dahulu bagaimana produk yang telah dikonsumsinya. Hal ini dilakukan oleh konsumen untuk
melihat baik apakah kualitas produk yang telah dikonsumsinya. Kerangka konsep yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 1. berikut ini.Gambar 1. Kerangka Konsep

Sumber: Diolah penulis berdasarkan hasil penelitian Fred Selnes (1993). Jika produk yang
dikonsumsinya berkualitas maka konsumen akan merasa puas terhadap produk tersebut dan
bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan reputasi merek dari produk
tersebut. Hasil dari kepuasan konsumen dapat berpengaruh Reputasi Merek Kepuasan
Konsumen Kualitas Produk Loyalitas Konsumen Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun
4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan 12blangsung maupun tidak langsung terhadap
loyalitas konsumen. Hal inilah yang dalam penelitian ini akan diungkap secara lebih dalam.
Hipotesis PenelitianbHipotesis penelitian yang dapat diajukan dalam penelitian ini berlandaskan
pada model yang diajukan Selnes (1993). Adapun hipotesis tersebut adalah:

H1: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen

H2: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap reputasi merek


H3: Kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap reputasi merek

H4: Kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen H5: Reputasi merek
berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen

METODE PENELITIAN

Sampel Penelitian

Konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul merupakan populasi yang tidak terhitung
(infinite), sehingga sulit diketahui ukuran populasinya. Berdasarkan hal itu, maka pada
penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel teknik sampling tidak acak
(nonprobability sampling) dengan cara purposive sampling (sampling dengan tujuan) yaitu
dengan mengambil sampel secara tidak acak dari populasi konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido
Muncul yang ditemui saat mengkonsumsi produk tersebut di kios jamu di daerah Jakarta Utara.
Ukuran sampel yang ditetapkan sebanyak 200 responden, hal ini berdasarkan pendapat Hair
yang menyatakan ukuran sampel yang sesuai antara 100 hingga 200 (Hair et. al., 1998). Untuk
melakukan uji instrumen digunakan 30 responden.

Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu yang berupa instrumen
penelitian. Instrumen tersebut mencakup seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu (1) kualitas produk, (2) kepuasan konsumen, (3) reputasi merek dan (4) loyalitas
konsumen. Semua instrumen tersebut dikembangkan oleh Fred Selnes dan dimodifikasi untuk
disesuaikan dengan penelitian ini oleh peneliti. Untuk itu instrumen yang telah dimodifikasi
harus diuji kembali validitas dan reliabilitasnya. Skala yang digunakan dalam instrumen
penelitian ini adalah skala Likert, yang merupakan skala interval (Sekaran, 2006).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Untuk
pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan teknik analisis struktural equation model
(SEM) yang diolah dengan bantuan program Lisrel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta Utara khususnya daerah Tanjung Priok, Sunter,
Warakas, dan Cilingcing. Alasan pemilihan daerah tersebut adalah daerah yang banyak memiliki
depot-depot jamu. Selain itu, daerah tersebut merupakan daerah yang memiliki aktivitas cukup
tinggi selama 24 jam, karena daerah tersebut termasuk daerah pelabuhan yang menyerap
banyak tenaga kerja. Rentang usia terbanyak yang terambil menjadi responden dalam
penelitian ini adalah 30 tahun hingga 45 tahun. Ini menunjukan bahwa rentang usia tersebut
paling banyak ditemui pada saat pengambilan data. Hal tersebut dapat pula diakibatkan karena
lokasi Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan
13 pengambilan data merupakan daerah pelabuhan yang banyak menggunakan tenaga kerja
dengan rentang usia 30 tahun hingga 45 tahun.

Model SEM dan Pembahasan

Gambar 2 berikut ini merupakan hasil output dari standardized coeffisien yang dihasilkan dari
data empiris untuk mengguji kembali model yang dikemukakan Selnes (1993). Sedangkan pada
Gambar 3, merupakan uji t dari masing-masing standardized coefisien. Model pada penelitian
ini memiliki goodness of fitdari model sebagai berikut: ChiSquare=65. 81 (P=0.00026),
RMSEA=0.071, GFI=0.94, dan AGFI=0.90. Dari nilai goodness of fit tersebut dapat dikatakan
bahwa model ini fit dengan data. Gambar 2. Standardized Coeffisien Gambar 3. Standardized
CoeffisienJurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi
Hermawan 14 Kualitas produk dari Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul dinilai baik oleh
konsumen. Hal ini terlihat dari pengaruh langsung yang diberikan kualitas produk terhadap
kepuasan konsumen sudah termasuk kuat. Kualitas produk dapat digunakan sebagai salah satu
cara untuk meningkatkan kepuasan konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul.
Kepuasankonsumen merupakan suatu evaluasi paska pembelian yaitu dengan membandingkan
harapan konsumen dengan kenyataan yang diterimanya. Untuk selalu menjaga kepuasan
konsumen maka Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul harus dapat mengetahui hal-hal yang
menjadi harapan dari konsumen. Kualitas produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul yang baik
ternyata meningkatkan reputasi dari merek. Ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dari
suatu produk yang memiliki merek. Reputasi merek yang baik akan secara otomatis berada di
benak konsumen. Ini akan membawa dampak positif bagi meningkatnya profit jangka panjang
bagi Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Kepuasan konsumen akan meningkatkan reputasi
merek secara positif. Konsumen yang puas akan melakukan beberapa kegiatan seperti
merekomendasikan produk terhadap kerabat, teman atau khalayak lainnya. Ini merupakan
dampak langsung yang dapat dirasakan jika konsumen terpuaskan. Peningkatan reputasi merek
ini diharapkan berlangsung secara terus-menerus, untuk itu Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul
harus dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kepuasan konsumennya. Pada penelitian
ini kepuasan konsumen tidak secara langsung mengakibatkan konsumennloyal. Hal ini dapat
diakibatkan karena produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul tergolong pada convenience
good, sehingga konsumen dapat mudah beralih ke produk sejenis dengan merek lainnya.
Karakteristik convenience good dapat mengakibatkan kepuasan konsumen tidak secara
langsung mempengaruhi loyalitas konsumen. Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul dapat
memanfaatkan kepuasan konsumen ini sebagai titik tolak untuk menciptakan konsumen yang
loyal meski melalui variabel lain sebagai intervening. Reputasi merek yang baik akan
mendorong konsumen untuk menjadi loyal terhadap produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul.
Hal ini disebabkan reputasi merek yang baik merupakanhasil dari kualitas produk yang baik dan
kepuasan konsumen yang tinggi, sehingga reputasi merek yang baik akan berdampak langsung
terhadapa loyalitas konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Kualitas produk yang baik
secara langsung dapat meningkatkan kepuasan konsumen, namun di sisi lain kualitas produk
yang baik dapat pula meningkatkan reputasi merek setelah konsumen tersebut puas. Hal ini
merupakan suatu konseksuensi yang logis ketika konsumen yang puas karena mengkonsumsi
produk dengan kualitas baik akan melakukan perekomendasian. Dari uji hipotesis ini dapat
diketahui bahwa kualitas produk yang baik akan memberikan dampak secara langsung maupun
tidak langsung terhadap reputasi merek Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul.

Kualitas produk yang baik akan meningkatkan kepuasan konsumen, namun kepuasan
konsumen yang tinggi tidak serta-merta mengakibatkan konsumen menjadi loyal. Pada
pengujian hipotesis keempat di atas telah dijabarkan bahwa Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul
tergolong convenience good sehingga konsumen dapat mudah berpindah dari satu merek ke
merek lain. Kualitas produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen melalui reputasi merek. Pengaruh ini terjadi karena konsumen akan semakin loyal
jika mengetahui produk yang dikonsumsinya memiliki kualitas yang baik dan reputasi merek
yang baik. Agar konsumen tetap loyal terhadap produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul,
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan 15
produsen sebaiknya memperhatikan kualitas produk dan reputasi mereknya benak stakeholder
saat ini. Kepuasan konsumen yang merupakan evaluasi paska konsumsi berpengaruh secara
tidak langsung terhadap loyalitas konsumen melalui reputasi merek. Dalam model
yangdimodifikasi, konsumen yang puas akan menjadi loyal setelah mengetahui bahwa Jamu
Tolak Angin PT. Sido Muncul memiliki reputasi merek yang baik. Banyaknya produk jamu sejenis
dapat mengakibatkan konsumen berpindah terhadap merek lain. Untuk itu reputasi merek yang
baik sangat penting dan menentukan konsumen akan loyal atau tidak, selain kepuasan
konsumen.

Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen puas, reputasi merek meningkat dan
konsumen akan loyal. Kualitas produk merupakan satu-satunya variabel eksogen dalam
penelitian ini atau dengan kata lain kualitas produk merupakan variabel awal yang
mempengaruhi variabel lainnya. Kualitas produk ternyata menjadi awal untuk menciptakan
konsumen yang loyal melalui kepuasan konsumen dan reputasi merek terlebih dahulu. Pada
penelitian ini menganalisis 4 (empat) variabel yaitu kualitas produk, kepuasan konsumen,
reputasi merek dan loyalitas konsumen. Model yang dihipotesiskan maupun model tahap dua
memiliki 3 (dua) struktur persamaan jalur. Adapun struktur persamaan yang pertama, kualitas
produk berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Struktur persamaan yang kedua, kualitas produk
dan kepuasan konsumen berpengaruh terhadap reputasi merek. Struktur persamaan yang
ketiga, kepuasan konsumen dan reputasi merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Hasil perhitungan koefisien dalam model yang dihipotesiskan menunjukan adanya jalur yang
tidak signifikan, kualitas produk dan kepuasan konsumen berpengaruh langsung terhadap,
reputasi merek. Pengaruh kepuasan konsumen lebih besar jika dibandingkan dengan kualitas
produk terhadap reputasi merek. Namun dilihat dari koefisiennya, kepuasan konsumen tidak
secara dominan berbeda dengan kualitas produk, oleh karena itu untuk meningkatan reputasi
merek harus dilakukan dengan memperhatikan dan meningkatkan kualitas produk dan
kepuasan konsumen.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa variasi
loyalitas konsumen dipengaruhi baik secara langsung maupun secara tidak langsung oleh variasi
berbagai variabel di antaranya kualitas produk, kepuasan konsumen dan reputasi merek. Ini
berarti bahwa loyalitas konsumen dapat ditingkatkan dengan memperhatikan kualitas produk,
kepuasan konsumen dan reputasi merek dari Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul.

KETERBATASAN PENELITIAN

Penulis menyadari bahwa pada penelitian ini sarat dengan keterbatasan. Keterbatasan itu
menyangkut beberapa hal seperti konsep, metodologi dan teknis penelitian. Keterbatasan
secara konseptual pada penelitian ini terletak pada pengujian model yang masih sederhana.
Keterbasan berikutnya adalah penggunaan pendekatan metode kuantitatif pada penelitian ini.
Penggunakan alat statistik untuk menganalisis variabel-variabel yang bersifat kualitatif yang
dikuantifikasikan maka hasil dari penelitian ini akan sarat dengan kelemahan. Pendekatan
metode ini tidak dapat menggali informasi secara mendalam untuk tiap variabel yang diteliti.
Terkadang teknik statistik menggunakan banyak penyederhanaan sehingga dapat
mengakibatkan kurangnya ketelitian dalam penelitian ini. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan
| Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan 16 Adanya keterbatasan dalam penelitian ini,
diharapkan pada penelitian berikutnya agar dapat dikembangkan lagi penggunaan konsep,
metodologi dan teknis pelaksanaan penelitian secara lebih baik agar penelitian yang dihasilkan
lebih berdaya guna.

SARAN

Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis akan menyampaikan beberapa saran berkenaan
dengan model loyalitas konsumen untuk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul dalam rangka
meningkatkan loyalitas konsumen jamunya. Kualitas produk merupakanaspek penting yang
mempengaruhi loyalitas konsumen, untuk itu kualitas produk harus dapat ditingkatkan lagi.
Mengingat varian jamu sejenis dengan merek lain bermunculan, PT. Sido Muncul harus
menunjukan bahwa produknya yang terbaik. Hal ini merupakan suatu keharusan bagi
perusahaan yang ingin menjadi pimpinan di pasar. Perubahan harapan konsumen akan produk
dapat mengakibatkan perubahan tingkat kepuasan konsumen. Hal ini sangat mungkin terjadi
karena arus informasi yang sangat tinggi dapat mengakibatkan perubahan harapan yang sangat
cepat. Agar perusahaan dapat mempertahankannya, perusahaan harus melakukan penelitian
kepuasan konsumen secara terus menerus.

Penelitian berikutnya hendaknya tidak hanya mereplikasi model yang dikemukakan oleh Selnes
(1993) ini melainkan menambah variabel-variabel lain untuk mengetahui model loyalitas
konsumen yang semakin mendekati kenyataannya. PT. SidoMuncul menembus pasar global

Dalam dunia persaingan yang semakin meningkat, pemasaran produk smart akan menjamin
kelangsungan hidup di pasar. SidoMuncul memiliki nama yang sangat baik dan setia di seluruh
Indonesia dan di daerah, dengan pengabdian yang sama untuk pemasaran smart diharapkan
bahwa produk perusahaan akan menemukan resepsi serupa di pasar dunia. Pemasaran
dilakukan dengan kebijakan dan penghormatan terhadap konsumen, seperti pelayanan yang
sesuai, berkualitas tinggi, dan terkenal produk herbalnya. Jamu, Minuman Kesehatan, &
Makanan Suplemen terkenal dan diandalkan di banyak negara, termasuk Rusia & Eropa Timur
Negara, Malaysia, Brunei, Singapura, Swiss, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman,
Qatar, Bahrain , Aruba. Pasar baru terus dibuka, termasuk prospek di Hongkong, Taiwan,
Vietnam, Selandia Baru, Australia, Perancis, dan Inggris.Bagaimana PT.SidoMuncul menembus
pasar dunia dengan melakukan pemasaran global dengan tetap memperhatikan faktor
lingkungan sosial budaya.

ANALISIS STUDI KASUS


PT.SidoMuncul telah berhasil menguasai pangsa pasar jamu di pasaran lokal, domestik, nasional
dan merambah pasarnya ke beberapa negara sehingga produk jamu ini bisa diterima di negara
lain, negara penerima produk SidoMuncul bisa merasakan bahkan kebiasaan minum jamu bisa
menyehatkan, padahal kebiasaan ini merupakan budaya orang Indonesia dari sejak dulu,
sehingga bisa menyesuaikan dengan lingkungan sosial negara lain dalam membiasakan minum
jamu. Jamu sudah merupakan minuman Kesehatan dan makanan suplemen terkenal dan
diandalkan di banyak negara, termasuk Rusia & Eropa Timur Negara, Malaysia, Brunei,
Singapura, Swiss, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, Bahrain , Aruba.
Kalau kita simak dari beberapa tulisan yang meneliti tentang jamu ini, maka akan lebih jelas lagi
bahwa jamu merupakan produk asli lingkungan sosial budaya asli Indonesia, seperti penyusun
kutif dari salah sumber tulisan tentang jamu : Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk
memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar. Matriks
BCG merupakan empat kelompok bisnis,

yaitu :

1. Bintang (Star) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas
bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri
yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan
memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti
akan memberikan arus kas ositif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang
untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.

2. Tanda tanya (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka
bersaing dalam industri ang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi
harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankanb strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

3. Sapi perah (Cash Cow) memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri
yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang
dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang
lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah

harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin.4. Anjing (Dog) dari
organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang
pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio
perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi,
divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing,
retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing
yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis
yang mampu bertahan dan menguntungkan.

Analisis BCG Pada PT Sido Muncul

Lingkungan dimana perusahaan beroperasi berubah dengan cepat, baik politik, sosial, ekonomi
maupun tekhnologi. Perubahan lingkungan tersebut akan membuat pelaku industri untuk
mengevaluasi rencana bisnis dan menurut perusahaan untuk mampu merencanakan bisnisnya
dengan baik agar dapat bertahan, tumbuh dan berkembang. Memasuki millenium ketiga,
tantangan dan hambatan yang dihadapi dunia industri semakin besar. Persaingan dunia industri
di Indonesia semakin ketat, sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan
kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global.

Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan minuman, sebagai
contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk
mengetahui posisinya dalam persaingan, sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi
pemasarannya.

Berdasarkan data hasil olahan Departement Perindustrian dan Perdagangan menunjukan


bahwa perusahaan yang terlibat dalam industri jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2008 tercatat 2673 perusahaan dan berkembang menjadi 2924 perusahaan pada
tahun 2009. Data tersebut memperlihatkan terjadinya pertumbuhan industri sebesar 4,48 %.
Hal ini menunjukan perusahaan harus memperhatikan perencanaan dalam menjalankan
usahanya, karena persaingan yang terjadi dalam perusahaan dapat mengakibatkan ancaman
maupun peluang bagi setiap perusahaan.

Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan
industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam merumuskan strategi
pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri jamu tradisional yang berada
pada skala industri besar. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar 16,67 % sedangkan
pangsa pasar relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group
menytakan adalah perusahaan berada dalam posisi tanda tanya.

Anda mungkin juga menyukai