Anda di halaman 1dari 8

METABOLISME

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Hewan
dosen pengampu:
Dr. H. Saefudin, M.Si.
Dra. Soesy Asiah Soesilawaty

oleh:
Biologi C 2018
Kelompok 2

Ancelina kimku (1805830)

Dea Amalia (1805417)

Hanina Dzikrina (1800661)

Khadafiah Mutia Wiandari (1807891)

Zidan Ramdani (1806672)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
A. Judul
Metabolisme

B. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
Waktu : Pukul 13.00 – 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi, FPMIPA UPI

C. Tujuan Praktikum
1. Kecepatan Metabolisme
Menentukan kecepatan metabolisme secara teoritis berdasarkan luas
permukaan tubuh.
2. Konsumsi Oksigen
Mengetahui konsumsi oksigen dan mengukur kecepatan metabolisme
pada beberapa hewan

D. Landasan Teori
Metabolisme secara harfiah memiliki arti ‘perubahan’, yang dipakai untuk
menunjukkan semua transformasi kimia dan tenaga yang timbul di dalam
tubuh, atau secara sederhana adalah penggunakan makanan oleh tubuh.
Hewan dalam hidupnya selalu memerlukan energi untuk pertumbuhan,
reproduksi, bekerja dan mempertahankan suhu tubuh agar kehidupannya
berlangsung optimal. Sumber energi tersebut berasal dari pembakaran atau
oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak yang menghasilkan CO 2, H2O dan
tenaga. (Winatasasmita, dkk. 2017)
Asupan atau konsumsi makanan yang dimasukan ke dalam tubuh harus
mengandung nutrien. Nutrien adalah zat-zat kimia yang terdapat dalam
makanan yang dapat membentuk bagian struktur tubuh, menghasilkan energi
atau memperlancar proses-proses fisiologis dalam tubuh. Ada 6 nutrien yaitu
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. 3 dari 6 nutrien yaitu
katbohidrat, lemak dan protein dicernakan dengan bantuan enzim dalam
saluran pencernaan makanan masing-masing menjadi monosakarida, asam
lemak + gliserol dan asam amino. (Kurnadi, 2009)
Zat-zat ini beserta vitamin, mineral dan air diserap oleh saluran
pencernaan makanan mask ke dalam peredaran darah dan mencapai sel-sel
tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, zat ini akan diubah lagi menjadi bagian bagian
struktural sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, zat-zat ini akan diubah lagi
menjadi bagian-bagian struktural sel tubuh; misalnya menjadi lemak dan
protein untuk membentuk membran sel. Sebagian lagi diubah menjadi
molekul-molekul pengantur proses-proses fisiologis tubuh misalnya hormon-
hormon dan enzim dan sebagian besar justru akan dioksidasi dan energi yang
dihasilkan dipergunakan misalnya untuk menghasilkan panas dan ATP.
(Kurnadi, 2009)
Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolise makanan di dalam tubuh
sama dengan jumlah yang dibebaskan bila makanan di bakar di luar tubuh.
Energi yang dibebaskan oleh proseskatabolik di dalam tubuh tampak sebagai
energi kerja, energi yang disimpan, dan energi panas tubuh atau : Energi
makanan = energi kerja + energi yang disimpan + energi panas tubuh
(Winatasasmita, dkk. 2017)
Jumlah energi yang dibebaskan persatuan waktu merupakan laju
metabolik. Standar energi panas adalah kalori yang didefiniskan sebagai
jumlah energi panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram 1
derajat, dari 15 ke 16 derajat celcius atau disebut gram kalori. Dalam fisiologi
dan kedokteran yang lazim digunakan adalah Kkal (Kilo kalori) setara 1000
kalori. (Winatasasmita, dkk. 2017)
Produksi panas total atau pemakaian energi dalam tubuh adalah jumlah
yang diperlukan untuk mempertahankan hidup (metabolisme basal), bersama-
sama dengan energi tambahan yang dikeluarkan untuk berbagai aktivitas
tambahan. Produksi energi yang tingkatnya paling rendah selaras dengan
kehidupan disebut basal metabolic rate (BMR) atau laju metabolisme basal
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh beberapa faktor. Yang
pertama adalah usia. Pada masa anak-anak hingga remaja akhir, kebutuhan
energinya cenderung lebih tinggi hal ini karena energi tersebut dibutuhkan
untuk pertumbuhan. Yang kedua adalah jenis kelamin. Karena adanya
perbedaan sifat hormonal maupun perbedaan massa otot antara laki-laki dan
perempuan sehingga mempengaruhi metabolisme dalam tubuh dan tentunya
akan menyebabkan kebutuhan gizi yang berbeda. Faktor ketiga adlaah
aktivitas fisik. Makin banyak aktivitas fisik yang dilakukan berarti semakin
besar pula energi yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin sedikit aktivitas
seseorang maka tingkat kebutuhan energinya juga semakin kecil. Faktor
keempat adalah kondisi fisiologis tertentu misalnya hami dan menyusui. Ibu
hamil dan ibu menyusui membutuhkan energi lebih banyak daripada ibu
dengan kondisi fisik normal. (Tanpa Nama, 2015)

E. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat yang digunakan
N Nama Alat Jumlah
o
1 Timbangan Badan 1 buah
2 Alat Pengukur Tinggi Badan 1 buah
3 Pipet Tetes 1 buah

Tabel 2. Bahan yang digunakan


N Nama Alat Jumlah
o
1 Hewan Secukupnya
2 Tinta Secukupnya
3 Vaselin Secukupnya
F. Langkah Kerja
1. Kecepatan Metabolisme
Bagan 1. Kecepatan Metabolisme

Catat tinggi, bobot badan, umur, dan jenis kelamin.

Tentukan luas permukaan tubuh dengan menggunakan chart Dubois.

Letakkan nilai tinggi badan pada titik yang sesuia tdi garis 1 dan bobot
badan pada garis 2.

Kemudian hubungkan dengan menggunakan mistar antara titik pada


garis 1 dengan titik pada garis 2 melalui garis 3.

Digaris tersebut (pada gasri 3) diperoleh satu titik yang tepat dilalui oleh
garis tersebut. Pada titik tersebut akan didapatkan angka tertentu yang
menunjukan nilai luas permukaan tubuh yang bersangkutan.

Setelah mengetahui luas permukaan tubuh, carilah banyak kalori yang


hilang permenit, perjam, perhari (liat daftar BME)

Menentukan kecepatan panas yang hilang hasil metabolisme

Lakukan pengukuran kecepatan metabolisme untuk setiap individu


anggota kelompok
2. Konsumsi Oksigen
Bagan 2. Konsumsi Oksigen

Masukkan kristan NaOH tersebut ke dalam erlenmeyer.

Timbang botol tersebut, kemudian masukkan hewan-hewannya dan timbang


kembali. Selisih dari kedua timbangan ini sama dengan berat hewan.

Kemudian tutup botol tadi dengan prop yang ada skalanya dan olesi
disekeliling prop tadi dengan vaselin.

Letakkan botol tersebut secara miring di atas meja, sehingga kedudukan pipet
sejajar dengan permukaan meja.

Teteskan tinta bak ke dalam pipet dati ujung yang terbuka, beri tanda tetesan
yang pertama tersebut.

Amati pergerakkan tetesan tinta tadi, serta catat jarak yang ditempuh selama
waktu tertentu.

Hitung volume udara dalam pipet tadi selama 1 menit, percobaan diulangi
sampai 3 kali (diameter pipet harus diketahui).

Lakukan hal yang sama untuk hewan percobaan yang lain.

Hitunglah konsumis oksigen per bobot badan (ml/gram) dalam setiap gram.
G. Hasil Pengamatan
1. Kecepatan Metabolisme
Tabel 3. Tabel Hasil Pengamatan Laju Metabolisme Basal

Luas
Jenis Tinggi Berat
No Nama Usia Permukaan BME BMR
2. kelamin Badan Badan
Tubuh
1 Ancelina
2 Dea

3 Hanina
Khadafia
4
h
5 M. Zidan

Konsumsi Oksigen
Tabel 4. Hasil Pengamatan Konsumsi Oksigen pada Hewan
Berat Jumlah Konsumsi Poikilotermis /
Nama Hewan Keterangan
(gram) oksigen / detik Homoiotermis

H. Pembahasan

I. Jawaban Pertanyaan
J. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Kurnadi, Kemal Adyana. 2009. Dasar Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh
Manusia 1. Bandung : FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Tanpa Nama. 2015. Cara Menghitung Kebutuhan Energi. [Online]. Diakses 14


Oktober 2017 dari http://gizidietetik.com/cara-menghitung-kebutuhan-
energi/

Winatasasmita, Djamhur.dkk. 2017. Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan.


Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai