Secara umum struktur sel yang umum terwarnai adalah nukleus dan sitoplasma.
Pewarna nukleus yang paling banyak dipakai adalah hematoxylin dan carmine
Hematoksilin, Carmin
Eosin
Jenis Pewarnaan
Sifat
Jumlah zat yang digunakan
Pengaruh zat warna terhadap sel
Cara pemberian zat warna
Tebal / Tipisnya zat warna yang diberikan pada
jaringan
Berdasarkan Sifat
Cth : Eosin
Cth : Hematoksilin
Berdasarkan Jumlah Zat
Yang Digunakan
1. Pewarnaan tunggal
Cth: Gentiana violet
2. Pewarnaan rangkap 2
Cth: Hematoxylin Erlich-Eosin
3. Pewarnaan rangkap 3
Cth: Mallory Triple Stain (acid fuchsin, aniline blue dan orange G)
Berdasarkan Pengaruh Zat
Warna Terhadap Sel / Jaringan
1. Pewarnaan efektif
cth: Pewarna Toulidin blue hanya mewarnai granula sel pada jaringan
mesenterium.
2. Pewarnaan difus
1. Pewarna simultan
Dua macam zat warna atau lebih diberikan secara bersama-sama dalam satu waktu.
2. Pewarnaan seuksedan
1. Pewarnaan progresif
Pewarnaan sangat tipis, sehingga warna yg tepat diperoleh setelah waktu yang lama.
2. Pewarnaan regresif
Untuk memperoleh warna yang tepat dilakukan penipisan dengan larutan diferensiator.
Memulas inti dan strukutur asam lainnya dari sel (seperti bagian sitoplasma
Dibuat sesaat sebelum digunakan & tambahkan As. Asetat glasial 0,5 ml untuk
setiap 100 ml larutan
Menggunakan 2 macam zat warna yaitu
Deparafinasi (xylol)
Rehidrasi (alkohol absolut, 90%, 80%, ……30%, akuades) Tahapan
Pewarnaan I (Hematoksilin) Pewarnaan
Differensiasi (HCl 0,6%)
Hematoksilin-
Blueing (lithium carbonat 0,5%) Eosin
Pewarnaan II (Eosin)
Dehidrasi (Alkohol 30 % …..80%, 90%, 100%)
Clearing (Xylol)
Mounting (Entelan)
Yang Perlu Diperhatikan
atau mengalirkan air melalui punggung tangan • Gunakan media mounting secukupnya
JANGAN alirkan air tepat di atas jaringan / apusan • Usahakan tidak ada gelembung udara
Benar X Salah
Tubulus Seminiferus
Jenis Pewarnaan Sitohistoteknologi
Berdasarkan Penerapan Zat Warna Terhadap Cairan
Pewarnaan
Pewarnaan Pewarnaan May
Romanonowsky
Papanicolaou Grunwalds
(Giemsa)
Pewarnaan Papanicolaou
smear.
Fiksasi dengan alkohol 95%.
Rehidrasi (alkohol 90% - 30%, akuades).
Tahapan
Pewarnaan Hematoksilin
Pewarnaan
Blueing (air mengalir)
Pencelupan dengan alkohol 95%. Papanicolaou
Pewarnaan Orange G-6.
Pencelupan dengan alkohol 95%.
Pewarnaan Eosin
Dehidrasi (Alkohol80%, 90%, 100%)
Clearing (alkohol-xylol, Xylol)
Mounting
Pewarnaan MAY GRUNWALDS
Keringkan di udara
Glyserol
Methanol
Letakkan preparat pada kaca objek Tahapan
Pewarnaan
Tetesi larutan dengan giemsa selama 30 menit.
Keringkan di udara
Biopsi lambung Giemsa
Imunositokimia Imunohistokimia
Mendeteksi target asam nukleat (DNA/RNA) spesifik yg berada di dalam
dalam sel/jaringan yg telah difiksasi diikuti dgn visualisasi probe pada lokasi tsb.
tumor
Bila probe dilabeli dgn
celupan berpendar teknik ini
disebut FISH.
Digunakan unt mendeteksi &
melokalisasi ada atau tidak
adanya urutan DNA spesifik pd
kromosom.
Proses di mana DNA komplementer berlabel atau untai RNA
digunakan unt melokalisasi DNA tertentu atau urutan RNA dlm
spesimen jaringan