Makalah Kimia
Makalah Kimia
Puji syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya lah dan karunia-Nya penulisan makalah ini dapat selesai
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk tugas harian untuk
melengkapi nilai presentasi tentang materi “Sel Elektrokimia”.
Makalah ini disusun secara khusus dan sistemika untuk memenuhi
tugas dari Mata Kuliah “Kimia Dasar ” dan penyusunannya dilakukan
secara kelompok . Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal
dari beberapa referensi buku dan literature-literatur lain. Sistematika
penyusunan makalah ini terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan
acuan atau sumber dari buku maupun literatue-literatur lainnya.
Makalah yang berjudul “ sel Elektrokimia ” ini dapat dijadikan
sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen atau masyarakat
umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang
secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari konstruksi
yang ada dalam makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah
“Kimia Dasar ” banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
berharap diberikan kritikan yang membangun kepada para pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
BAB I....................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................5
D. Manfaat Penulisan...................................................................5
BAB II...................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................6
A. Pengertian Sel Elektrokimia.....................................................6
B. Komponen sel elektrokimia...........................................................7
1. Elektroda.....................................................................................7
2. Elektrokimia................................................................................8
Sel galvani/sel volta...........................................................................9
Notasi sel...................................................................................9
Sel Elektrolisis...................................................................................9
3. Jembatan garam.......................................................................13
D. Penggolongan sel elektrokimia....................................................13
1. Sel Gallvani/Sel Volta.............................................................14
2. Sel Elektrolisis.........................................................................15
E. Hubungan ∆G,Faraday dan E0......................................................16
F. Hubungan tetapan kesetimbangan dan E0...................................17
G. Hukum Nerst................................................................................18
H. Aplikasi sel elektrolisis.................................................................20
2
1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia..........................................20
2. Pemurnian Logam.....................................................................20
3. Penyepuhan Logam...................................................................21
PENUTUP...........................................................................................23
A. KESIMPULAN...............................................................................23
Daftar Pustaka.....................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
3. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis elektroda
4. Untuk mengetahui penggolongan sel elektrokimia
5. Untuk mengetahui hubungan ∆G, Faraday dan E0
D. Manfaat Penulisan
BAB II
5
PEMBAHASAN
6
lain. Semakin lama logam dalam elemen galvanik yang terpisah dalam
seri tegangan elektrokimia, semakin kuat listrik akan terekstrak. Teori
Elektro-kimia dan metode elektrokimia memiliki aplikasi praktis
dalam teknologi dan industri dalam banyak cara. Penemuan dan
pemahaman reaksi elektrokimia telah memberikan kontribusi untuk
mengembangkan sel bahan bakar dan baterai, dan pemahaman logam
relatif terhadap satu sama lain dalam elektrolisis dan korosi.
1. Elektroda
Definisi Elektroda
bagian atau media non-logam dari
sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum).
Dua macam Elektrodayait:
X Z-
7
f. Elektroda Non Logam-Non Gas yaitu elektroda yang berisi
unsur selain logan dan gas
g. Elektroda Membram Yaitu elektroda yang mengandung
membran semi parmiabl.
2. Elektrokimia
8
Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi, sedangkan
logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah:
Zn → Zn + 2 e, E = 0,76 volt
2+ 0
Sel Elektrolisis
9
Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks.
Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan
teroksidasi.
Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
kation (K ) atau +
air (H 0) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2
anion (A ) atau -
air (H 0) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2
10
Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO , SO ), maka 3
-
4
2-
reaksinya 2 H 0 → 4H + O + 4 e
2
+
2
1. Wadah
2. Elektrode : berasal dari baterai
3. Elektrolit : cairan atau larutan yang diuji dan dapat
menghantarkan listrik
4. Sumber arus searah : bisa berasal dari baterai ataupun aki
Bila suatu cairan atau larutan elektrolit dialiri arus listrik arus searah
melalui batang elektrode, maka ion-ion yang ada di dalam cairan atau
larutan tersebut akan bergerak menuju ke elektrode yang
berlawananan muatannya. Pada sel elektrolis kutub positif merupakan
terjadinya ionisasi (oksidasi) sehingga disebut anode & kutub negatif
merupakan tempat terjadinya reduksi sehingga disebut katode
Sumber arus
11
Dalam sel elektrokimia berlangsung proses elektrokimia, yaitu
suatu reaksi kimia menghasilkan arus listrik atau sebaliknya, arus
listrik menyebabkan berlangsungnya reaksi kimia. Oleh karena itu, sel
elektrokimia dapat digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari
(tidak hanya untuk penyepuhan logam dan baterai) misalnya
pemurnian logam emas dan tembaga, penggunaan sel diafragma, serta
accu.
Dalam sel elektrokimia terdapat hubungan antara reaksi kimia dengan
energi listrik. Akibatnya sel elektrokimia dapat menghasilkan arus
listrik maupun sebaliknya.
Reaksi yang terjadi dalam sel elektrokimia adalah reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi (reaksi redoks). Reaksi redoks dapat berlangsung
jika dalam sel elektrokimia terdapat zat/larutan elektrolit yang dapat
mernghantarkan arus listrik. Dalam sel elektrokimia, selain elektrolit
juga membutuhkan tempat berlangsungnya reaksi yang dikenal
sebagai elektroda. Elektroda dalam sel elektrokimia dibagi menjadi
dua yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anoda
dan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katoda.
Ada berapa macamkah sel elektrokimia itu? Bagaimanakah
reaksi yang terjadi di dalamnya? Adakah perbedaan antara sel
elektrokimia satu dengan lainnya?
Berdasarkan keberlangsungan reaksi sel elektrokimia dibagi menjadi
dua yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Pada sel volta yang sedang
digunakan, berlangsung suatu reaksi kimia yang menghasilkan
arus/energi listrik. Sedangkan penggunaan energi listrik untuk
melangsungkan reaksi kimia disebut sel
12
Jadi dalam sel Volta energi kimia diubah menjadi energi listrik.
3. Jembatan garam
13
Elektrokimia adalah hubungan reaksi kimia dengan gaya gerak
listrik (aliran electron). Adapun penggolongan elektrokimia terdiri
dari dua macam, yaitu :
Sn, Pb, (H), Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
Makin ke kanan, mudah direduksi atau sukar dioksidasi. Makin
ke kiri mudah dioksidasi, makin aktif dan sukar direduksi.
14
b. Notasi Sel
Contoh : Zn/Zn //Cu /Cu +2 +2
2. Sel Elektrolisis
Kation (K ) +
Air (H O) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2
Anion (A ) -
Air (H O) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2
15
Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO , SO ), maka reaksinya 2 3
-
4
2-
H 0 → 4H + O + 4 e
2
+
2
X(halida) → X (halida) + 2 e 2
Hubungan antara energi bebas Gibbs dan potensial sel arus nol( E )
dapat diturunkan dengan memperhatikan perubahan G pada saat reaksi
sel bertambah dengan kuantitas yang sangat kecil dξ pada beberapa
kompoesisi. Maka G pada P,T tetap dan kompoesisitertentu akan
berubah besar.
∆G = P.T
0
Karena kerja maksimum yang dapat dilakukan reaksi itu ketika reaksi
berlangsung sebesar d ζ pada temperatur dan tekanan tetap adalah
d W = ∆G . d ζ
e
0
yang harga nya sangat kecil dan komposisi sistem sebenarnya adalah
tetap ketika reaksi ini berlangsung. Sehingga nkerja yang dilakukan
untuk muatan yang sangat kecil –zF. d ζ yang bergerak dari anoda ke
katoda dengan beda potensial tertentu akan berharga
d W = - n F d ζ. E
e
reaksi.
Sehingga,
Berdasarkan harga energi bebas gibbs ∆G, dapat diramalkan
berlangsung tidaknya suatu sel elektrokimia. Suatu reaksi sel akan
berlangsung spontan bila ∆G< 0 atau harga E > 0.
Contoh :
Gunakan potensial elektroda standar untuk menghitung ∆G pada 25 C 0 0
dalam reaksi :
Zn + 2Ag → Zn + 2Ag
(s)
+
aq
2+
(aq) (s)
16
Penyelesaian :
Setengah reaksi dan jumlah potensial elektrodanya adalah :
2Ag + 2e → 2Ag E = +0,80 V
+
(aq)
-
(s)
0
Dengan demikian.
∆G = -n.F.E
0
sel
= -3,01 x 10 J 5
Potensial sel
Sel dimana reaksi sel keseluruhan tidak mencapai kesetimbangan
kimia dapat melakukan kerja listrik karena reaksi menyebabkan aliran
elektron melalui rangkaian luar. Kerja yang dihasilkan bergantung
pada perbedaan potensial antara kedua elektroda.
Perbedaan potensial ini disebut potensial sel dan diukur dalam Volt
(V). Jika potensial sel besar, maka sejumlah elektron tertentu yang
bergerak antara elektroda-elektroda, dapat melakukan kerja listrik
yang besar. Jika potensial sel kecil, sejumlah elektron yang sama
hanya dapat melakukan kerja yang kecil. Sel dimana reaksi berada
dalam kesetimbangan tidak dapat melakukan kerja, sehingga potensial
sel = nol.
17
Kedua kondisi tersebut dapat dicapai dengan mengukur potensial sel
pada saat sel diseimbangkan oleh sumber potensial pada arah yang
berlawanan sehingga reaksi sel terjadi secara reversibel dan
komposisinya tetap. Potensial sel yang dihasilkan disebut potensial sel
arus nol, E, atau gaya gerak listrik atau emf dari sel
Hubungan antara energi Gibbs reaksi dGrx dan potensial sel (E)
diberikan oleh persamaan:
- n F E = dGrx
dimana F = tetapan Faraday (96500 C)
n = jumlah elektron yang terlibat
G. Hukum Nerst
Reaksi yang sebenarnya adalah antara ion zink dengan tembaga yaitu :
18
Zn + Cu → Zn + Cu
2+ 2+
Tiap atom zink kehilangan dua elektron dan tiap ion tembaga
memperoleh dua elektron untuk menjadi sebuah atom tembaga.
Oksidasi : Zn → Zn + 2e 2+ -
Reduksi : Cu + 2e → Cu
2+ -
Persamaan nerst
∆Gr = ∆G0 + RT In Q = JvJaj
Oleh karena itu,
E = ∆G0vF - RTvF In Q
Suku pertama dibagian kanan persamaan disebut potensial sel
standar dan dinyatakan dengan,
- vFE = ∆G0
0
Ini adalah fungsi Gibbs standar dari reaksi itu yang dinyatakan
sebagai potensial sel (dalam volta). dengan demikian,
E = E = RTvF In Q
0
19
H. Aplikasi sel elektrolisis
NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)
Katoda Na (l) + e-
+
→ Na(l) (x 2)
:
Anoda : 2Cl (l)-
→ Cl (g) + 2e-
2
2. Pemurnian Logam
Katod : Cu (aq) + 2e
2+ -
→ Cl (g) + 2e
2
-
20
Cu(s) → Cu(s)
Anoda Katoda
3. Penyepuhan Logam
Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan
terlihat lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam
lain yang lebih tahan korosi dan mengkilat. Salah satu cara melapisi
atau menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang akan dilapisi
dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang
sebagai anoda yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam
penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah.
Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan
perak, maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang
sebagai anoda, dengan elektrolit larutan AgNO . Seperti terlihat pada
3
gambar 2.
21
Gambar 2. Pelapisan sendok dengan logam
perak.
Katod : Ag (aq) + e-
+
→ Ag (s)
a
Ag(s) → Ag(s)
Anoda Katoda
BAB III
22
PENUTUP
A. KESIMPULAN
23
Daftar Pustaka
24