Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya lah dan karunia-Nya penulisan makalah ini dapat selesai
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk tugas harian untuk
melengkapi nilai presentasi tentang materi “Sel Elektrokimia”.
Makalah ini disusun secara khusus dan sistemika untuk memenuhi
tugas dari Mata Kuliah “Kimia Dasar ” dan penyusunannya dilakukan
secara kelompok . Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal
dari beberapa referensi buku dan literature-literatur lain. Sistematika
penyusunan makalah ini terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan
acuan atau sumber dari buku maupun literatue-literatur lainnya.
Makalah yang berjudul “ sel Elektrokimia ” ini dapat dijadikan
sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen atau masyarakat
umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang
secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari konstruksi
yang ada dalam makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah
“Kimia Dasar ” banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
berharap diberikan kritikan yang membangun kepada para pembaca.

Makassar, 25  Oktober  2019

                                                                                                           

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
BAB I....................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................4
A.       Latar Belakang..........................................................................4
B.       Rumusan Masalah....................................................................4
C.       Tujuan Penulisan......................................................................5
D.       Manfaat Penulisan...................................................................5
BAB II...................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................6
A.       Pengertian Sel Elektrokimia.....................................................6
B. Komponen sel elektrokimia...........................................................7
1. Elektroda.....................................................................................7
2. Elektrokimia................................................................................8
Sel galvani/sel volta...........................................................................9
Notasi sel...................................................................................9
Sel Elektrolisis...................................................................................9
3. Jembatan garam.......................................................................13
D. Penggolongan sel elektrokimia....................................................13
1.    Sel Gallvani/Sel Volta.............................................................14
2.    Sel Elektrolisis.........................................................................15
E. Hubungan ∆G,Faraday dan E0......................................................16
F. Hubungan tetapan kesetimbangan dan E0...................................17
G. Hukum Nerst................................................................................18
H. Aplikasi sel elektrolisis.................................................................20

2
1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia..........................................20
2. Pemurnian Logam.....................................................................20
3. Penyepuhan Logam...................................................................21
PENUTUP...........................................................................................23
A.  KESIMPULAN...............................................................................23
Daftar Pustaka.....................................................................................24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan


reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia di
karakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Dengan
kata lain adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan arus
listrik dan potensi.
Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi
redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang
berlangsung pada elektroda yang sama/ berbeda dalam suatu sistem
elektrokimia. Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi
elektrokimia.

B.       Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sel elektrokimia?


2. Bagaimana komponen sel elektrokimia?
3. Apa saja jenis elektroda?
4. Bagaimana penggologan sel elektrokimia?
5. Bagaimana hubungan ∆G, Faraday dan E ? 0

6. Bagaimana hubungan tetapan kesetimbangan dengan E ? 0

7. Bagaimana pembentukan Persamaan Nernst?


8. Bagaiaman aplikasi sel elektrokimia?

C.       Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui apa itu sel elektrokimia.
2. Untuk mengetahui komponen apa saja yang ada di elektrokimia

4
3. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis elektroda
4. Untuk mengetahui penggolongan sel elektrokimia
5. Untuk mengetahui hubungan ∆G, Faraday dan E0

6. Untuk mengetahui hubungan tetapan kesetimbangan dan E 0

7. Untuk mengetahui persamaan Nernst.


8. Untuk mengetahui apa saja aplikasinya

D.       Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:


1. Sebagai acuan atau referensi bagi mahasiswa yang akan
mempelajari tentang sel elektrokimia.
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah kimia dasar.
3. Sebagai sarana atau sumber pemberian informasi bagi pembaca
tentang sel elektrokimia.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Sel Elektrokimia

Definisi elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara


sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energi
kimia menjadi energy listrik pada elemen elektrokimia, reaksi
oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang dijadikan sumber
arus listrik, dan perpindahan elektron dan perpindahan elektron dalam
larutan elektrolit dan terjadi pada aki. Elektrokimia ini dikenal dengan
dalam bahasa inggrisnya adalah electo chemistry.
Adapun berbagai definisi elektrokimia lainnya yaitu
1.    Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi
kimia yang berlangsung dalam larutan pada antarmuka konduktor
elektron (logam atau semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit),
dan melibatkan perpindahan elektron antara elektroda dan elektrolit
atau sejenis dalam larutan.Jika reaksi kimia didorong oleh tegangan
eksternal, maka akan seperti elektrolisis, atau jika tegangan yang
dibuat oleh reaksi kimia seperti di baterai, maka akan terjadi reaksi
elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia terjadi di mana elektron yang
ditransfer antara molekul yang disebut oksidasi / reduksi (redoks)
reaksi. Secara umum, elektrokimia berkaitan dengan situasi di mana
oksidasi dan reduksi reaksi dipisahkan dalam ruang atau waktu,
dihubungkan oleh sebuah sirkuit listrik eksternal.
2.    Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa
listrik dan kimia. Elektrokimia merupakan studi yang mempelajari
bagaimana reaksi kimia dapat menimbulkan tegangan listrik dan
tegangan listrik terbalik dapat menyebabkan reaksi kimia dalam sel
elektrokimia. Konversi energi dari bentuk kimia ke bentuk listrik dan
sebaliknya adalah inti dari elektrokimia. Ada dua jenis sel
elektrokimia, yaitu sel galvanik dan elektrolit. Sel galvanik adalah sel
yang menghasilkan tenaga listrik ketika sel mengalami reaksi kimia
sedangkan Sel elektrolit adalah sel yang mengalami reaksi kimia
ketika tegangan listrik diterapkan. Elektrolisis dan korosi adalah
contoh dari proses penting seperti yang ada pada elektrokimia.
Prinsip-prinsip dasar elektrokimia didasarkan pada rasio tegangan
antara dua zat dan memiliki kemampuan untuk bereaksi satu sama

6
lain. Semakin lama logam dalam elemen galvanik yang terpisah dalam
seri tegangan elektrokimia, semakin kuat listrik akan terekstrak. Teori
Elektro-kimia dan metode elektrokimia memiliki aplikasi praktis
dalam teknologi dan industri dalam banyak cara. Penemuan dan
pemahaman reaksi elektrokimia telah memberikan kontribusi untuk
mengembangkan sel bahan bakar dan baterai, dan pemahaman logam
relatif terhadap satu sama lain dalam elektrolisis dan korosi.

B. Komponen sel elektrokimia

1. Elektroda

Definisi Elektroda
bagian atau media non-logam dari
sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum). 
Dua macam Elektrodayait:

a. Anoda adalah tempat terjadinya oksidasi bermuatan negatif di


sebabkan oleh reaksi spontan, elektron akan dilepas oleh
elektroda ini.
b. Katoda adalah elektroda-elektroda tempat terjadinya reduksi
berbagai zat kimia.

Berdasarkan jenisnya, elektron dapat digolongkan menjadai :

a. Elektroda logam – ion logam yaitu elektroda yang berisi logam


yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan ionnya,
contohnya elektroda Cu   Cu . 2+

b. Elektroda Amalgam yaitu larutan logam dalam Hg cair.


c. Elektroda Redoks yaitu elektroda yang melibatkan rreaksi
reduksi-oksidasi didalamnya.
d. Elektroda Logam-Garam Tak Larut yaitu elektroda ini berisi
logam M yang berada dalam kesetimbangan dengan garam
sangat sedikit larutnya M X dan larutan yang jenuh dengan
u+ u-

M X serta mengandung garam atau asam terlarut dengan anion


u+ u-

X Z-

e. Elektroda Gas yaitu elektroda yang berisi gas yang berada


dalam kesetimbangan dengan ion-ion dalam larutan

7
f. Elektroda Non Logam-Non Gas yaitu elektroda yang berisi
unsur selain logan dan gas
g. Elektroda Membram Yaitu elektroda yang mengandung
membran semi parmiabl.

Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut


sebagai anode atau katode, kata-kata yang juga diciptakan oleh
Faraday. Anode ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron
datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katode
didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron memasuki sel
elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi
sebuah anode atau katode tergantung dari tegangan listrik yang
diberikan ke sel elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah
elektroda yang berfungsi sebagai anode dari sebuah sel elektrokimia
dan katode bagi sel elektrokimia lainnya.

2. Elektrokimia

Elektrokimia  adalah reaksi redoks yang bersangkut paut dengan


listrik.
Reaksi elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu:

 Sel galvani/sel volta adalah reaksi redoks yang menghasilkan


listrik. Contohnya baterai.
 Sel elektrolisis adalah listrik yang mengakibatkan reaksi redoks.
Contohnya adalah pemurnian logam dan pelapisan logam.

Sel galvani/sel volta

8
Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi, sedangkan
logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah:
Zn → Zn  + 2 e, E  = 0,76 volt
2+ 0

Cu  + 2 e → Cu, E  = 0,34 volt


2+ 0

Zn + Cu  → Zn  + Cu, E  = 1,1 Volt.


2+ 2+
sel

Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan


anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga
reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
Notasi sel
Untuk sel volta, penulisannya adalah: anoda || katoda atau zat yang
teroksidasi || zat yang tereduksi
Seperti pada contoh diatas, berarti notasi selnya adalah:
Zn | Zn  || Cu  | Cu, E = 1,1 volt
2+ 2+
sel

Sel Elektrolisis

9
Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks.
Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan
teroksidasi.
Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada, yaitu:

 kation (K ) atau +

 air (H 0) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2

disebutkan, cairan atau lelehan.)

Pada anoda, terdapat 3 kemungkinan zat yang ada, yaitu:

 anion (A ) atau -

 air (H 0) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2

disebutkan, cairan atau lelehan.)


 elektroda, elektroda ada 2 macam, inert (tidak mudah bereaksi,
ada 3 macam zat yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan
karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt,
C, dan Au).

Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu:

 Reaksi yang terjadi pada katoda


 Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs,
Fr), IIA (Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al, dan Mn, maka reaksi
yang terjadi adalah 2 H 0 + 2 e → H  + 2 OH-
2 2

 Jika kationnya berupa H , maka reaksinya 2H  + 2 e → H


+ +
2

 Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama


logam)  + xe → (nama logam)
x+

 Reaksi yang terjadi pada anoda


 Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi:

10
 Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO , SO ), maka 3
-
4
2-

reaksinya 2 H 0 → 4H  + O  + 4 e
2
+
2

 Jika anionnya OH , maka reaksinya 4 OH  → 2H 0 + O  + 4 e


- -
2 2

 Jika anionnya berupa halida (F , Cl , Br ), maka reaksinya


- - -

adalah 2 X(halida) → X (halida)  + 2 e 2

 Jika elektroda tak inert (selain 3 macam di atas), maka


reaksinya L" > L  + xe
x+

Komponen utama sel elektrolisis adalah :

1. Wadah
2. Elektrode : berasal dari baterai
3. Elektrolit : cairan atau larutan yang diuji dan dapat
menghantarkan listrik
4. Sumber arus searah : bisa berasal dari baterai ataupun aki

Elektrode pada sel elektrolis terdiri atas katode yang bermuatan


negatif dan anode yang bermuatan positif. Hal inilah yang
membedakan antara sel elektrolis dengan sel elektrokimia. Berikut
prinsip dasar elektrolis berlawanan dengan elektrokimia, yaitu :

1. Reaksi elektrolis, mengubah energi listrik menjadi energi kimia


2. Reaksi elektrolis, merupakan reaksi tidak spontan, karena
melibatkan energi listrik dan luar.
3. Reaksi elektrolis berlangsung di dalam sel selektrolis, yaitu
terdiri dari satu jenis larutan atau leburan elektrolit dan
memiliki dua macam elektrode, yaitu :

 Elektrode (-) : Elektrode yang dihubungkan dengan kutub (-)


sumber arus listrik
 Elektrode (+) : Elektrode yang dihubungkan dengan kutub (+)
sumber arus listrik

Bila suatu cairan atau larutan elektrolit dialiri arus listrik arus searah
melalui batang elektrode, maka ion-ion yang ada di dalam cairan atau
larutan tersebut akan bergerak menuju ke elektrode yang
berlawananan muatannya. Pada sel elektrolis kutub positif merupakan
terjadinya ionisasi (oksidasi) sehingga disebut anode & kutub negatif
merupakan tempat terjadinya reduksi sehingga disebut katode
Sumber arus

11
Dalam sel elektrokimia berlangsung proses elektrokimia, yaitu
suatu reaksi kimia menghasilkan arus listrik atau sebaliknya, arus
listrik menyebabkan berlangsungnya reaksi kimia. Oleh karena itu, sel
elektrokimia dapat digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari
(tidak hanya untuk penyepuhan logam dan baterai) misalnya
pemurnian logam emas dan tembaga, penggunaan sel diafragma, serta
accu.
Dalam sel elektrokimia terdapat hubungan antara reaksi kimia dengan
energi listrik. Akibatnya sel elektrokimia dapat menghasilkan arus
listrik maupun sebaliknya.
Reaksi yang terjadi dalam sel elektrokimia adalah reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi (reaksi redoks). Reaksi redoks dapat berlangsung
jika dalam sel elektrokimia terdapat zat/larutan elektrolit yang dapat
mernghantarkan arus listrik. Dalam sel elektrokimia, selain elektrolit
juga membutuhkan tempat berlangsungnya reaksi yang dikenal
sebagai elektroda. Elektroda dalam sel elektrokimia dibagi menjadi
dua yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anoda
dan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katoda.
Ada berapa macamkah sel elektrokimia itu? Bagaimanakah
reaksi yang terjadi di dalamnya? Adakah perbedaan antara sel
elektrokimia satu dengan lainnya?
Berdasarkan keberlangsungan reaksi sel elektrokimia dibagi menjadi
dua yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Pada sel volta yang sedang
digunakan, berlangsung suatu reaksi kimia yang menghasilkan
arus/energi listrik. Sedangkan penggunaan energi listrik untuk
melangsungkan reaksi kimia disebut sel

Berdasarkan keberlangsungan reaksi sel elektrokimia dibagi


menjadi dua yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Pada sel volta yang
sedang digunakan, berlangsung suatu reaksi kimia yang menghasilkan
arus/energi listrik. Sedangkan penggunaan energi listrik untuk
melangsungkan reaksi kimia disebut sel elektrolisis. Perbedaan Pokok
antara Sel Volta dan Sel Elektrolisis adalah sebagai berikut:

Sel Volta, terjadi pada reaksi redoks yang bersifat spontan


(bereaksi dengan sendirinya) dan menghasilkan arus listrik. Dalam
reaksi sel, perbedaan energi potensial kimia antara reaktan yang lebih
tinggi energinya dan produk yang lebih rendah energinya
menghasilkan arus listrik. Dengan kata lain sistem bekerja pada
lingkungan . Katoda merupakan kutub positif dan anoda kutub negatif.

12
Jadi dalam sel Volta energi kimia diubah menjadi energi listrik.

Elektrolisis, terjadi pada reaksi redoks yang tidak spontan,


sehingga untuk melakukan reaksi diperlukan energi. Energi yang
diperlukan dalam sel elektrolisis adalah energi listrik dengan arus
searah. Untuk berlangsungnya proses elektrolisis diperlukan adanya
elektroda, larutan elektrolit, dan sumber arus listrik searah. Dalam sel
elektrolisis katoda dihubungkan dengan kutub (-), dan anoda
dihubungkan dengan kutub (+) sumber arus. Apabila arus listrik
dialirkan ke dalam elektrolit, maka kation akan mengalami reduksi
dengan menangkap elektron dan anion akan mengalami oksidasi
dengan melepas electron

3. Jembatan garam

Jembatan garam biasanya berupa tabung U yang diisi dengan


agar-agar yang dijenuhkan dengan HCl. Jembatan garam berfungsi
untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan. Karena
konsentrasi larutan elektrolit pada jembatan  garam lebih tinggi dari
pada konsentrasi elektrolitdi kedua bagian elektroda, maka ion negatif
dari jembatan garam masuk ke salah satu setangah sel yang kelebihan
muatan positif dan ion positif dari jembatan garam berdifusi ke bagian
lain yang kelebihan muatan negatif.
Dengan adanya jembatan garam terjadi aliran elektron yang
kontinu melalui kawat pada rangkaian luar dan aliran ion-ion melalui
larutan sebagai akibat dari reaksi redoks yang spontan terjadi pada
kedua elektroda.
Adanya jembatan garam menyebabkan adanya pertemuan
cairan elektrolit. Hal ini menyebabkan munculnya potensial
perbatasan kedua cairan, tapi potensial cairan – pembatasan (E ) antara
i

larutan KCl (pekat dalam agar-agar) dengan larutan encer pada


setengah sel sangat kecil. Hal ini terjadi karena larutan KCl yang
digunakan pekat sehingga potensial perbatasan terutama ditentukan
oleh ion – ion dari larutan tersebut, sementara ion – ion dari larutan
encer memberikan konstribuusi yang dapat diabaikan terhadap
potensial perbatasan.

D. Penggolongan sel elektrokimia

13
Elektrokimia adalah hubungan reaksi kimia dengan gaya gerak
listrik (aliran electron). Adapun penggolongan elektrokimia terdiri
dari dua macam, yaitu :

 Reaksi kimia menghasilkan daya gerak listrik (Sel Gallvani)


  Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (Sel Elektrolisa)

Alat yang digunakan untuk mempelajari elektrokimia disebut sel


elektrokimia. Sel elektrokimia adalah sistem yang terdiri dari
elektroda yang tercelup pada larutan elektrolit.

1.    Sel Gallvani/Sel Volta

Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi, sedangkan


logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah :
Zn → Zn  + 2 e                                            E =      +0,76 volt
2+ 0

Cu  + 2 e → Cu                                E  =     +0,34 volt 


2+ 0

Zn + Cu  → Zn  + Cu,                                E =    +1,1 Volt.


2+ 2+
sel

Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan


anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga
reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
   Prinsip-prinsip Sel Volta atau Sel Galvani:
a. Gerakan electron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi
redoks.
b. Terjadi perubahan energi kimia → energi listrik
c. Pada anoda, electron adalah produk dari reaksi oksidasi (anoda
kutub negative)
d. Pada katoda, electron adalah reaktan dari reaksi reduksi (katoda
kutub positif)
e. Arus electron mengalir dari anoda ke katoda, arus listrik
mengalir dari
f. katoda → anoda.
g. Jembatan garam menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.

h. Konsep-Konsep Sel Volta


a. Deret Volta :
Li, K, Ba, Ca,Na, Mg, Al, Mn, (H O), Zn, Cr, Fe, Cd, Ni. Co,
2

Sn, Pb, (H), Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
Makin ke kanan, mudah direduksi atau sukar dioksidasi. Makin
ke kiri mudah dioksidasi, makin aktif dan sukar direduksi.

14
b. Notasi Sel
Contoh : Zn/Zn //Cu /Cu +2 +2

Dimana :          /           =          potensial ½ sel


1. //        =          potensial sambungan sel
(jembatan garam)

2.    Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi


redoks. Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang
akan teroksidasi. Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada,
yaitu:

 Kation (K ) +

  Air (H O) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2

disebutkan, cairan atau lelehan).

Pada anoda, terdapat 3 (tiga) kemungkinan zat yang ada, yaitu :

 Anion (A ) -

 Air (H O) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
2

disebutkan, cairan atau lelehan)


 Elektroda. Elektroda ada dua macam, antara lain inert (tidak
mudah bereaksi, seperti Platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan
karbon (C)) dan tidak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain
Pt, C, dan Au).

Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu :


1)   Reaksi yang terjadi pada katoda

 Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs,


Fr), IIA (Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al dan Mn.
 Jika kationnya berupa H . +

 Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama


logam)  + xe → (nama logam)
x+

2)   Reaksi yang terjadi pada anoda

 Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi :

15
Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO , SO ), maka reaksinya 2 3
-
4
2-

H 0 → 4H  + O  + 4 e
2
+
2

Jika anionnya OH , maka reaksinya 4 OH  → 2H 0 + O  + 4 e


- -
2 2

Jika anionnya berupa halida (F , Cl , Br ), maka reaksinya adalah 2


- - -

X(halida) → X (halida)  + 2 e 2

 Jika elektroda tak inert (selain tiga macam di atas), maka


reaksinya L  + xe x+

E. Hubungan ∆G,Faraday dan E 0

Hubungan antara energi bebas Gibbs dan potensial sel arus nol( E )
dapat diturunkan dengan memperhatikan perubahan G pada saat reaksi
sel bertambah dengan kuantitas yang sangat kecil dξ pada beberapa
kompoesisi. Maka G pada P,T tetap dan kompoesisitertentu akan
berubah besar.
∆G  = P.T
0

Karena kerja maksimum yang dapat dilakukan reaksi itu ketika reaksi
berlangsung sebesar d ζ pada temperatur dan tekanan tetap adalah
d W = ∆G . d ζ  

yang harga nya sangat kecil dan komposisi sistem sebenarnya adalah
tetap ketika reaksi ini berlangsung. Sehingga nkerja yang dilakukan
untuk muatan yang sangat kecil –zF. d ζ yang bergerak dari anoda ke
katoda dengan beda potensial tertentu akan berharga
d W  = - n F d ζ. E 
e

jika kita samakan persamaan ( 2 ) dan ( 3 ) maka didapat


-nF E  = ∆G   0 0

atau E = - ) , adalah jumlah elekrton yang terlibat dalam setengah


0

reaksi.
Sehingga, 
Berdasarkan harga energi bebas gibbs ∆G, dapat diramalkan
berlangsung tidaknya suatu sel elektrokimia. Suatu reaksi sel akan
berlangsung spontan bila ∆G< 0 atau harga E > 0.

Contoh :
Gunakan potensial elektroda standar untuk menghitung ∆G  pada 25 C 0 0

dalam reaksi :
Zn  + 2Ag  → Zn  + 2Ag
(s)
+
aq
2+
(aq) (s)

16
Penyelesaian :
Setengah reaksi dan jumlah potensial elektrodanya adalah :
2Ag  + 2e  → 2Ag                        E  = +0,80 V
+
(aq)
-
(s)
0

Zn  → Zn  + 2e                    E  = -0,76 V       -


(s)
2+
(aq)
- 0

2Ag  + Zn  → 2Ag  + Zn      E  = +1,56 V


+
)aq) (s) (s)
2+
(aq)
0

Setiap setengah reaksi melibatkan dua elektron, maka n = 2. Nilai


potensial sel, E  = +1,56 V dan tetapan Faraday, F adalah 9,65 x 10  C.
0 4

Dengan demikian.
∆G    = -n.F.E
0
sel

          = - (2) (9,65 x 10 C) (1,56 V) 4 

          = -3,01 x 10  J 5

Jadi, perubahan energi bebas standar adalah -3,01 x 10  J atau sama 5

dengan 301 kJ.

F. Hubungan tetapan kesetimbangan dan E 0

Potensial sel
Sel dimana reaksi sel keseluruhan tidak mencapai kesetimbangan
kimia dapat melakukan kerja listrik karena reaksi menyebabkan aliran
elektron melalui rangkaian luar. Kerja yang dihasilkan bergantung
pada perbedaan potensial antara kedua elektroda.
Perbedaan potensial ini disebut potensial sel dan diukur dalam Volt
(V). Jika potensial sel besar, maka sejumlah elektron tertentu yang
bergerak antara elektroda-elektroda, dapat melakukan kerja listrik
yang besar. Jika potensial sel kecil, sejumlah elektron yang sama
hanya dapat melakukan kerja yang kecil. Sel dimana reaksi berada
dalam kesetimbangan tidak dapat melakukan kerja, sehingga potensial
sel = nol.

Kerja listrik maksimum yang dapat dilakukan oleh sistem (sel)


diberikan oleh nilai dGrx dan khususnya untuk proses spontan
(dimana dG dan kerja listrik negatif) pada suhu dan tekanan konstan

We, maks = dG (P,T tetap)

Jadi, untuk melakukan mengukur dG persyaratan yang harus dipenuhi:


- sel beroperasi reversibel
- komposisi tetap.

17
Kedua kondisi tersebut dapat dicapai dengan mengukur potensial sel
pada saat sel diseimbangkan oleh sumber potensial pada arah yang
berlawanan sehingga reaksi sel terjadi secara reversibel dan
komposisinya tetap. Potensial sel yang dihasilkan disebut potensial sel
arus nol, E, atau gaya gerak listrik atau emf dari sel

 Hubungan antara E dan dGrx

Hubungan antara energi Gibbs reaksi dGrx dan potensial sel (E)
diberikan oleh persamaan:
           - n F E = dGrx
dimana F = tetapan Faraday (96500 C)
n = jumlah elektron yang terlibat

Persamaan (6.3) menunjukkan bahwa dengan mengetahui energi


Gibbs reaksi pada komposisi tertentu, potensial sel arus nol dapat
ditentukan. Reaksi berlangsung spontan jika energi bebas Gibbs
negatif. Jadi, reaksi sel spontan jika potensial sel arus nol positif.

G. Hukum Nerst

Walther Hermann Nernst adalah kimiawan Jerman yang menerapkan


asas- asas termodinamika ke sel listrik.
Persamaan Nernst adalah persamaan yang melibatkan potensial sel
sengan konsentrasi suatu reaksi. Reaksi oksidasi reduksi banyak yang
dapat dilangsungkan pada kondisi tertentu untuk membangkitkan
listrik. Dasarnya bahwa reaksi oksidasi reduksi itu harus berlangsung
spontan di dalam larutan air jika bahan pengoksidasi dan pereduksi
tidak sama. Dalam sel Galvani oksidasi diartikan sebagai
dilepaskannya elektron oleh atom, molekul atau ion dan reduksi
berarti diperolehnya elektron oleh partikel-partikel itu. Sebagai contoh
reaksi oksidasi sederhana dan berlangsung spontan adalah bila lembar
tipis zink dibenamkan dalam suatu larutan tembaga sulfat maka akan
terjadi logam tembaga menyepuh pada lembaran zink dan lembaran
zink lambat laun melarut dan dibebaskan energi panas. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
Zn + CuSO  → ZnSO  + Cu
4 4

Reaksi yang sebenarnya adalah antara ion zink dengan tembaga yaitu :

18
Zn + Cu  → Zn  + Cu
2+ 2+

Tiap atom zink kehilangan dua elektron dan tiap ion tembaga
memperoleh dua elektron untuk menjadi sebuah atom tembaga.
Oksidasi : Zn → Zn + 2e 2+ -

Reduksi : Cu  + 2e  → Cu
2+ -

Sel yang mencapai kesetimbangan kimia dapat melakukan kerja


listrik ketika reaksi di dalamnya menggerakkan elektron-elektron
melalui sirkuit luar. Kerja yang dapat dipenuhi oleh transfer elektron
tertentu bergantung pada beda potensial antara kedua elektron.
Perbedaan potensial ini disebut potensial sel dan diukur dalam volt
(V). Jika potensial sel besar maka sejumlah elektron tertentu yang
berjalan antara kedua elekroda dapat melakukan kerja listrik yang
besar. Sebaliknya, jika potensial sel kecil maka elektron dalam jumlah
yang sama hanya dapat melakukan sedikit kerja.
Sel yang reaksinya ada dalam kesetimbangan tidak dapat
melakukan kerja dan sel demikian memiliki potensial sel sebesar nol.
Pada sel konsentrasi digunakan dua electrode yang sama namun
konsentrasi larutannya yang berbeda. Electrode dalam larutan pekat
merupakan katode (tempat terjadinya reaksi reduksi) sedangkan
electrode dalam larutan encer merupakan anode (tempat terjadinya
reaksi oksidasi).
Pada persamaan Nernst, K bukanlah suatu tetapan kesetimbangan
Karena larutan-larutan yang diperkirakan adalah pada konsentrasi-
konsentrasi awal dan bukan konsentrasi kesetimbangan. Bila suatu sel
volta telah mati atau terdiscas habis, barulah sistem itu berada dalam
kesetimbangan. Pada kondisi ini E  = 0 dan faktor K dalam persamaan
sel

Nernst setara dengan tetapan kesetimbangan.

Persamaan nerst
∆Gr = ∆G0 + RT In Q = JvJaj
  Oleh karena itu,
E = ∆G0vF - RTvF In Q
Suku pertama dibagian kanan persamaan disebut potensial sel
standar dan dinyatakan dengan,
- vFE = ∆G0
0

Ini adalah fungsi Gibbs standar dari reaksi itu yang dinyatakan
sebagai potensial sel (dalam volta). dengan demikian,
E = E = RTvF In Q
0

19
H. Aplikasi sel elektrolisis

1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia

Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah


aluminium, gas hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium
hidroksida dibuat secara elektrolisis.
Contoh : Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan
NaCl yang dicampur dengan CaCl 2

NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)

Katoda Na (l) + e-
+
→ Na(l) (x 2)
:
Anoda : 2Cl (l)-
→ Cl (g) + 2e-
2

2Na (l) + 2Cl (l)


+ -
→ 2Na(l) + Cl (g) 2

Natrium cair yang terbentuk di katoda mengapung di atas cairan NaCl,


kemudian dikumpulkan pada kolektor.

2. Pemurnian Logam

Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh


tembaga yang masih tercampur dengan sedikit perak, emas, dan
platina. Untuk beberapa keperluan dibutuhkan tembaga murni,
misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak murni
dipisahkan dari zat pengotornya dengan elektrolisis.
Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan
tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam elektrolit
larutan CuSO  tembaga di anoda akan teroksidasi
4

menjadi Cu  selanjutnya Cu  direduksi di katoda.


2+ 2+

Anoda : Cu(s) → Cu (aq) +2e


2+ -

Katod : Cu (aq) + 2e
2+ -
→ Cl (g) + 2e
2
-

20
Cu(s) → Cu(s)

Anoda Katoda

Dengan demikian tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode


semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas,
perak, dan platina terdapat pada lumpur anoda sebagai hasil samping
pada pemurnian tembaga.

                   Gambar 1. Pemurnian tembaga.

3. Penyepuhan Logam

Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan
terlihat lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam
lain yang lebih tahan korosi dan mengkilat. Salah satu cara melapisi
atau menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang akan dilapisi
dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang
sebagai anoda yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam
penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah.

Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan
perak, maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang
sebagai anoda, dengan elektrolit larutan AgNO . Seperti terlihat pada
3

gambar 2.

21
Gambar 2. Pelapisan sendok dengan logam
perak.

Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag  kemudian direduksi


+

menjadi Ag pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi.


oleh logam perak.

Anoda : Ag(s) → Ag (aq)+ e-


+

Katod : Ag (aq) + e-
+
→ Ag (s)
a
Ag(s) → Ag(s)
Anoda Katoda

BAB III

22
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang di dapat adalah sebagai berikut :

 Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi


kimia yang berlangsung dalam larutan pada antar muka
konduktor elektron (logam atau semikonduktor) dan konduktor
ionik (elektrolit), dan melibatkan perpindahan elektron antara
elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam larutan.
 Potensial sel adalah Gaya yang dibutuhkan untuk mendorong
elektron melalui sirkuit eksternal.
 Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan
kelebihan anion dan kation pada larutan dan untuk menutup
rangkaian sehingga reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
 Setiap reaksi kimia dapat dituliskan sebagai kombinasi dari dua
buah reaksi setengah sel sehingga potensial sel dapat
diasosiasikan dengannya.
 Hubungan antara energi bebas Gibbs dan potensial sel arus
nol( E ) dapat diturunkan dengan memperhatikan perubahan G
pada saat reaksi sel bertambah dengan kuantitas yang sangat
kecil.

23
Daftar Pustaka

 Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisik Jilid I edisi


keempat. Terjemahan Irma I. Kartohadiprojo. Jakarta: Erlangga.
 Kimia Fisika dan soal-soal. S kdogra S dogra
 Prinsip – prinsip kimia modern edisi keempat jilid 1

24

Anda mungkin juga menyukai