Anda di halaman 1dari 3

Hipatia

Hipatia (lahir antara 350 dan 370; meninggal tahun 415) adalah seorang filsuf,
astronom, dan matematikawan Helenistik yang tinggal di kota Alexandria, Mesir
pada zaman Kekaisaran Romawi. Ia merupakan tokoh neoplatonisme di Alexandria,
dan di kota tersebut ia mengajarkan ilmu filsafat dan astronomi. Hipatia dikenal
pada masanya sebagai guru besar dan penasihat yang bijak. Ia pernah menulis
sebuah tafsiran untuk Aritmatika karya Diofantos yang terdiri dari tiga belas jilid,
dan tafsiran ini telah disisipkan kedalam naskah aslinya. Ia juga pernah membuat
tafsir untuk risalah Apolonios dari Perga mengenai irisan kerucut. Banyak ahli
modern yang meyakini bahwa Hipatia mungkin pernah menyunting naskah
Almagest karya Ptolemaios berdasarkanjudul tafsir buatan ayahnya, Theon, untuk
buku III Almagest.

Kehidupan

Hipatia adalalh putri dari matematikawan Theon, sementara itu sama sekali tidak
ada keterangan menganai ibu kandung Hipatia. Tahun kelahiran hipatia sendiri
diperdebatkan, dengan usulan tahun yang berkisar dari 350 hingga 370 M, menurut
deskripsi dalam Kehidupan Isidoros karya sejarahwan neoplatonis Damaskios,
Hipatia hidup pada masa kekuasan Kaisar Arkadius di wilayah timur Kekaisaran
Romawi.

Karier dan Karya

Hipatia adalah seorang neoplatonis. Namun, sama seperti ayahnya, ia menolak


ajaran lamblikos dan mendukung neoplatosi “asli” yang dikemukakan oleh Plotinos.
Hipatia mengajar siswa dari berbagai kawasan Mediterania, meskipun tidak
diketahui apakah ia memiliki murid wanita. Hipatia sendiri tampaknya merupakan
seorang guru yang mau menerima semua orang, dan siapapun yang ingin
mendengarkan ceramahnya diperbolehkan ikut. Plato dan plotinos juga memiliki
pendekatan seperti itu. Hipatia mengusulkan agar muridnya melakukan penelitian
mengenai posisi bintang-bintang, dan mengukurnya dengan posisi bumi. Walaupun
Hipatia sendiri adalah seorang pagan, ia toleran terhadap Kristen, bahkan semua
muridnya yang tercatat dalam sejarah beragama kristen.

Pada masa hidupnya, HIpatia kemungkinan lebih berperan sebagai guru dan
komentator alih-alih penemu. Tidak ada bukti yang menunjukan bahwa hipatia
pernah menerbitkan karyanya sendiri mengenai filsafat dan ia juga tidak pernah
membuat penemuan matematika yang menguncang para ilmuwan. Para
cendikiawan pada masa Hipatia memang terbiasa menyimpan karya-karya klasik dan
merumuskan tafsir untuk mengembangkan argumen mereka alih-alihmenerbitkan
karya sendiri.

1. Menyunting Almagest : hipatia pernah menyunting naskah buku III Almagest


karya Ptolemaios. Sebelumnya para ahli menduga Hipatia hanya sekedar
merevisi tafsiran ayahnya tentang buku ketiga Almagest. Namun, berdasarkan
hasil analisis terhadap judul tafsir-tafsir karya Theon lainnya dan judul-judul
serupa dari zaman tersebut, para ahli menyimpulkan bahwa Hipatia tidak
membenarkan tafsiran ayahnya, tetapi naskah dari Almagest itu sendiri.
2. Tulisan-tulisan sendiri : Hipatia menulis sebuah tafsir untuk Aritmatika karya
Diofantos yang terdiri dari tiga belas jilid. Selama berabad-abad para ahli
mengira tafsir Hipatia untuk karya ini sudah hilang. Hanya ada satu jilid lainnya
masih ada hingga kini berkat terjemahan ke dalam bahasa arab yang dibuat
sekitar tahun 860. Naskah Arabnya mengandung tambahan-tambahan yang
tidak ada dalam naskah berbahasa Yunani. Salah seorang ahli mengatakan
bahwa kemungkinan besar sumber tambahan ini merupakan karya Hipatia

Anda mungkin juga menyukai