Anda di halaman 1dari 12

Nama: Yasmin Khalisha Wahab

NIM: 2103101010356

Mata Kuliah : Filsafat Umum

Kelas : E

Dosen atau Pengajar: Muazzin,S.H.,M.H.

Filsafat Barat Zaman Klasik Pra Scroates

Filsafat Barat Zaman Klasik Pra Scroates bisa juga di bilang Filasafat Yunani Kuno, Periode
Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alamii Dikatakan demikian, karena pada
periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arch dan perhatian
pemikirannya diamati di sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-pernyataan tentang gejala
alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang
berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah. Para pemikir filsafat Yunani yang
pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia
Kecil. Mereka kagum terhadap alam yang penuh nuansa dan ritue dan berusaha mencari
jawaban atas apa yang ada di belakang semua misteri itu.

1. Thales (625-545 SM)

Nama Thales muncul atas penuturan sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales
sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Men of Greece), Aristoteles
memberikan gelar The Father of Philosophy, juga menjadi penasihat teknis ke-12 kota Ionia.
Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM. Thales
mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan
struktur komposisi alam semesta.

Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis. Sebagai
ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetism dan listrik yang merupakan pokok soal
fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat
bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana
matahari, dan bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya. Dengan
demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga sebagai the father of
deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).
Dari pendapat itu dapat kita artikan bahwa apa yang disebut sebagaj che (asas pertama dari
alam semesta) adalah air. Katanya, semua berair, dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa
bumi terletak di dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung di atasnya.
Dalam sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang
didasarkan kepada petunjuk pengukur banjit, yang implementasinya dengan membuktikan
dalil-dalil geometri yang salah satunya bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sara kaki
adalah sama besarnya. Walaupun pandangan-pandangan Thales banyak yang kurang jelas,
akan tetapi pendapatnya merupakan percobaan pertama yang masih sangat sederhana dengan
menggunakan rasio (akal pikir).

2. Anaximandros (640-546 SM)

Ia adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam kesusasteraan Yunani, dan
berjasa dalam bidang astronomi, geografi. Jadi, ia merupakan orang pertama yang membuat
peta bumni.4 Ia berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat kota baru di Apollonia,
Yunani. Pemikirannya, dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam
semesta), ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat diamati oleh indra, tetapi ia
menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat diamati indra, yaitu to apeiron, sebagai
sesuatu yang tidak terbatas, abad sifatnya, tidak berubah-ubah, ada pada segala- galanya, dan
sesuatu yang paling dalam. Alasannya, apabila tentang arche tersebut ia menunjuk pada salah
satu unsur, maka unsur tersebut akan mempunyai sifat yang dapat bergerak sesuai dengan
sifatnya sehingga tidak ada tempat bagi unsur yang berlawanan. Pendapatnya yang lain, bumi
seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar dari tingginya. Bumi tidak terletak atau
bersandar pada sesuatu pun. Mengapa bumi tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat
jagad raya. Pemikirannya ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang mengherankan bagi
orang-orang modern.
3. Pythagoras (+ 572 - 497 SM)

Mengenai riwayat hidupnya, ia dilahirkan di Pulau Samos, Ionia. Tanggal dan tahunnya tidak
diketahui secara pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang diketahui
tentang Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid
Aristoteles Pythagoras pindah ke kota Kroton, Italia Selatan karena tidak setuju dengan
pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama,
selama 20 tahun ia di Kroton, kemudian pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini.

Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam
merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Bilangan
merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the universe =
bilangan memerintah jagat raya). Ia juga mengembangkan pokok soal matematik yang
termasuk teori bilangan. Umpamanya, dikembangkannya susunan bilangan-bilangan yang
mempunyai bentuk geometris.

Pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar dari I sampai
10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri- sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu
sepuluh, dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih sempurna
daripada bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang penganut
Pythagoras mengatakan bahwa Tuhan adalah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan
itu bilangan empat. Pythagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu
merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam musik.
Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti:

-- terbatas -tak terbatas;

- ganjil - genap;

- satu -banyak;

- laki-laki - perempuan;

- bujur sangkar - empat persegi panjang;

- diam -gerak;

- lurus -bengkok;

.- baik -buruk;
- terang - gelap;

- kanan-kiri.

Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan saja, oleh
karenanya ia tidak mau disebut sebagai orang arif seperti Thales, akan tetapi menyebut
dirinya sebagai philosophos yaitu pencipta kearifan. Istilah philosophos ini kemudian
menjadi philosophia yang terjemahannya secara harfiah adalah cinta kearifan atau
kebijaksanaan sampai sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat sebagai cinta
kearifan atau kebijaksanaan (love of wisdom).Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia
dengan dalil jumlah dari luas dua sisi sebuah segi tiga siku-siku adalah sama dengan Luas sisi
miringnya (a2 + b2 = c?).

4. Xenophanes (570-? SM)

Ia lahir di Xolophon, Asia Kecil. Waktu berumur 25 tahun ia mengembara ke Yunani. Ia


lebih tepat dikatakan sebagai penyair daripada ahli pikir (filosof), hanya karena ia
mempunyai daya nalar yang kritis dan mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada saat
itu. Namanya menjadi terkenal karena untuk pertama kali melontarkan anggapan bahwa
adanya konflik antara pemikiran filsafat (rasio) dengan pemikiran mitos.

Pendapatnya yang termuat dalam kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia membantah
adanya Tuhan-tuhan, yaitu Tuhan digambarkan sebagai (seakan-akan) manusia. Karena
manusia selalu mempunyai kecenderungan berpikir, Tuhan pun seperti manusia yang
bersuara, berpakaian, dan lain-lainnya. Ia juga membantah bahwa Tuhan bersifat kekal dan
tidak mempunyai permulaan. Ia juga menolak anggapan bahwa Tuhan mempunyai jumlah
yang banyak dan menekan atas keesaan Tuhan. Kritik ini ditujukan kepada anggapan-
anggapan lama yang berdasar pada mitologi.
5. Heraclitos (535 - 475 SM)

la lahir di Ephesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil, dan merupakan kawan dari
Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi lebih tua. Ia mendapatkan julukan si gelap,karena
untuk menulsuri gerak pikirannya sangat sulit.Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya, ia
mempunyai kesan berhati sombong sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia untyk
mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang – orang termuka di negara Yunani.

Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan bahwa segala


sesuatunya (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah. Ucapannya yang terkenal:
Panta rhei kai uden menci, artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tidak
satu orang pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali. Alasannya, karena air sungai yang
pertama telah mengalir, berganti dengan air yang berada di belakangnya. Demikian juga
dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya, dikatakan bahwa
hakikat segala sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.

Tentang pengetahuan pun demikian, yaitu bahwa pengetahuan yang sejati adalah
pengetahuan yang berubah-ubah sehingga apa yang disebutnya sebagai realitas merupakan
sesuatu yang khusus, jumlahnya banyak, dan sifatnya dinamis. Realitas merupakan dunia
materi, di mana pada setiap realitas berbeda satu dengan yang lainnya, dan tidak ada hal yang
tetap berlaku umum.

Pemikiran tentang benda, ia mengemukakan bahwa tiap benda iri dari hal-hal yang sifatnya
berlawanan atau bertentangan dua ekstrem yang saling bertolak belakang, walaupun begitu
tetap membentuk kesatuan. Yang satu adalah banyak, dan yang banyak adalah satu. Hal ini
berarti segala hal yang ada mengangdung dalam dirinya pertentangan dari dirinya sendiri.
Akan tetapi, pertentangan itulah yang mencipta suatu kesatuan, keharmomisan.

Menurut pendapatnya, di dalam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh) yang
disebutnya sebagai logos (akal atau semacam wahyu). Logos inilah yang menguasai dan
sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia akan selamat apabila
sesuai dengan logos.
6. Parmenides (540-475 SM)

Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan. Kebesarannya sama dengan
kebesaran Heracleitos. Dialah yang pertama memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).
Menurut penuturan Plato, pada usia 65 tahun bersama Zeno Berkunjung ke Athena untuk
berdialog dengan Socrates yang masa itu Socrates masih muda. Karya-karyanya berbentuk
puisi.

Menurut pendapatnya, apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan
perubahan.Hal ini berbeda dengan pendapat Heracleitos,yaitu bahwa realitas adalah gerak
dan perubahan.

Mengenai Hakikat yang Ada (Being)

Ia kagum adanya misteri segala realitas yang ada. Di tenemukan berbagai (keanekaragaman)
kenyataan, dan ditemu adanya hal yang tetap dan berlaku secara umum. Sesuatu yang dan
berlaku umum itu tidak dapat ditangkap melalui indra, tetapi dapat ditangkap lewat pikiran
atau akal. Untuk memunculkan realitas tersebut hanya dengan berpikir.

Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat hilang menjadi tidak ada, dan yang tidak ada
tidak mungkin muncul menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada, sehingga tidak dapat
dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat
dipikirkan.

Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap, dan tidak dapat dibagi - bagi karena membagi
yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak yang ada, dan itu tidak mungkin. Yang
ada tidak dijadikan dan tidak dapat musnah. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat
menandingi yang ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau mengurangi
terhadap yang ada. Kesempurnaan yang ada digambarkan, sebuah bola yang jaraknya dari
pusat ke permukaan semuanya sama. Yang ada di segala tempat, oleh karenanya tidak ada
ruangan yang kosong, maka di luar yang ada masih ada sesuatu yang lain.
7. Zeno (+490-430 SM)

Lahir di Elea, dan murid dari Parmenides. Sebagai murid Parmenides ia dengan gigihnya
mempertahankan ajaran gurunya.

Cara memberikan argumentasi secara baik. Maka, di kemudian hari ia dianggap sebagai
peletak dasar dialektika. Menurut Aristoteles, Zenolah yang menemukan dialektika, yaitu
suatu argumentasi yang bertitik tolak dari suatu pengandaian atau hipotesis, dan dari hipotesis
tersebut ditarik suatu kesimpulan. Dalam melawan penentang-penentangnya kesimpulan yang
diajukan oleh Zeno dari hipotesis yang diberikan adalah suatu kesimpulan yang mustahil
sehingga terbukti bahwa hipotesis itu salah.

gerak adalah sebagai berikut.

a. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya sebagai hal yang tidak bergerak karena pada
setiap saat anak panah tersebut berhenti di suatu tempat tertentu. Kemudian dari tempat
tersebut bergerak ke suatu tempat pemberhentian yang lain, dan seterusnya . Memang
dikatakan anak panah tersebut melesat hingga sampai yang dituju, artinya perjalanan anak
panah tersebut sebenarnya merupakan kumpulan pemberhentian-pemberhentian anak panah.

b. Achiles si jago lari yang termasyhur dalam mitologi Yunani tidak dapat menang melawan
kura-kura, karena kura-kura berangkat sebelum Achiles, sehingga Achiles lebih dahulu harus
melewati atau mencapai titik di mana kura-kura berada saat ia berangkat. Setelah Achiles
berada di suatu titik, kura-kura tersebut sudah lebih jauh lagi, dan seterusnya sehingga jarak
antara Achiles dan kura-kura selalu berkurang, tetapi tidak pernah habis.

Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat terpecahkan orang secara logis. Baru
dapat dipecahkan setelah para ahli matematika membuat pengertian limit dari seri tak
terhingga.
8. Empedocles (490-435 SM)

Lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat dipengaruhi oleh ajaran Kaum Pythagorean,
Parmenides, dan aliran keagamaan refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair
retorika, politik, dan pemikir. Ia menulisa karyanya dalam bentuk puisi, seperti Parmenides.

Empedocles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di dalamnya tidak ada hal
yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang hilang. Ia tidak setuju dengan konsep
ruang kosong, akan tetapi ia mempertahankan adanya pluralitas dan perubahan dari hasil
pengamatan indra. Realitas tersusun oleh empat unsur, yaitu api, udara, tanah, dan air.
Kemudian, empat unsur tersebut digabungkan dengan unsur yang berlawanan. Sehingga
penggabungan dari unsur-unsur yang berlawanan tersebut akan menghasilkan suatu benda
dengan kekuatan yang sama, tidak berubah, walaupun dengan komposisi yang berbeda.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam semesta ini, yaitu: cinta dan
benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan, benci mengatur ke arah perceraian atau
perubahan. Kedua unsur tersebut dapat meresap ke mana saja. Proses penggabungan dan
perceraian ini terjadi secara terus-menerus, tiada henti-hentinya.

Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta unsur cinta dan benci selalu menyertainya.
Juga, proses penggabungan dan perceraian terrsebut berlaku untuk melahirkan makhluk-
makhluk hidup. Satu, manusia pun di samping terdiri dari empat unsur (api, udara, air) juga
mengenal keempat unsur tersebut. Hal ini disebabkan teori pengenalan yang dikemukakan
Empedocles bahwa yang mengenal yang sama.'
9. Anaxagoras (土 499-420 SM)

Ia dilahirkan di kota Klazomenai, Ionia, kemudian menetap di Athena selama 30 tahun.


Anaxogoras adalah ahli pikir yang pertama yang berdomisili di Athena, di mana di kemudian
hari Athen menjadi pusat utama perkembangan filsafat Yunani sampai abad ke-2 SM.

Ia pernah diajukan ke pengadilan dengan mengajarkan bahwa matahari adalah batu yang
berpijar dan bulan adalah tanah, bukan sebagai dewa seperti apa yang menjadi kepercayaan
masyarakat pada saat itu. Atas jasa Pericles, ia dapat dilepaskan dan kemudian melarikan diri
ke Lampsakos.

Ia mengarang buah karyanya dalam sebuah prosa. Beberapa fragmen dari bagian pertama
buku tersebut masih tersimpan. Menurut kesaksian Aristoteles, Anaxagoras lebih tua daripada
Empedoclas, tetapi buku karyanya muncul setelah karya Empedocles. Pemikirannya, realitas
bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom
ini sebagai bagian yang terkecil dari materi sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak
terhingga. Ia tidak sependapat dengan konsep ruang kosong. Alasannya Bagaimana dengan
gerak atom-atom itu apabila tidak ada ruang yang kosong inilah yang menjadi syarat untuk
bergeraknya atom-atom.

Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda untuknya itu saling terkait,
kemudian digerakkan oleh putting semakin banyak atom-atom yang bergerak akan
menimbulkan gerak (atom yang padat).

Realitas seluruhnya merupakan suatu campuran yang mengadung semua benih. Di dalam tiap
benda mengandung semua benih Indra kita tidak dapat melihat semua benih yang ada di
dalamnya. Hanya bisa dilihat benih yang paling dominan. Misalnya, kita melihat emas (yang
terlihat emas, karena warna kuning yang paling dominan), walaupun benih-benih yang lain
seperti perak, besi, tembaga terdapat di dalamnya.

Ia mengemukakan pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh


Empedocles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan
perceraian, maka Anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi
kosmos adalah nus. Nus, yang berarti roh atau rasio, tidak tercampur dengan benih-benih dan
terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu. Karena ajaran
Anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya dalam filsafat dikenal adanya
pembedaan antara yang jasmani dan yang rohani.

10. Democritos (460-370 SM)

Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara. Karena ia berasal dari keluarga
yang kaya raya, maka dengan kekayaannya itu ia bepergian ke Mesir dan negeri-negeri Timur
lainnya. Dari karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bermacam -
macam masalah, seperti kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, teknik, musik,
puisi, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, ia dipandang sebagai seorang sarjana yang
menguasai banyak bidang.

Pemikirannya adalah bahwa realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan
jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi yang sangat kecil
sehingga indra kita tidak mampu mengamatinya dan tidak dapat dibagi lagi. Unsur-unsur
tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu dari yang lain karena tiga hal yaitu
bentuk, urutan, dan posisinya. Atom-atom ini tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan,
tidak berubah, dan tidak berkualitas.

Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti harus ada ruang kosong. Satu
atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat. Maka, Democritos berpendapat
bahwa realitas itu ada dua, yaitu atom itu sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom
bergerak (yang kosong).

PUSAT FILSAFAT PRA-SOKRATES PADA DUNIA EKSTERNAL (SESUATU


DILUAR DIRI MANUSIA)

Filsafat Pra-sokrates berpusat pada dunia eksternal, obyek, suatu yang diluar diri manusia.
Memang manusia, subyek, dan diri (self) tidak dikucilakn, tapi penekanan lebih diberikan
kepada dunia eksternal (bukan-diri). Pertanyaan utama yang mereka carikan jawabannya
adalah : dunia ini terdiri dari apa ? karena jawaban yang mereka berikan adalah tentang dasar
terakhir dari kosmos, maka teori-teori mereka bersifat filosofis. Mereka mengemukakan
prinsip dasar itu berwujud materi (air pada Thales, yang terbatas pada Anaximander, udara
pada Anaximenes, api pada Hearcletois, atom-atom pada Leucippus). Itulah sebabnya sanagt
tepat kalu mereka dinamakan kosmolog, sebab mereka lebih tertarik akan hakekat kosmos,
obyek pengetahuan kita. Manusia sendiri dilihat dalam aspek subjektifnya, yakni sbagai
subyek pengetahuan atau subyek yang scara moral memiliki kehendak dan bertindak.
Beralihnya perhatian dari obyek ke subyk, dari kosmos ke manusia, menandai filsafat
sesudahnya, khususnya sejak kaum Sofidt. Meskipun ciri pembeda filsafat Pra-Sokrates dan
filsafat Socrates adalah pusat perhatian pada kosmos, tapi maslah yang berkaitan dengan
manusia sebagai subyek yang mengetahui sudah dimulai dalam filsafat Pra-Sokrates, yakni
hubungan antara pengalaman indera dan akal, yakni oleh Parmenides.

FILSAFAT PRA-SOKRATES SEBAGAI BENIH FILSAFAT SELANJUTNYA

Filsafat Pra-Sokrates menanamkan benih-benih bagi perkembangan filsafat sesudahnya,


bahkan jauh sesudahnya. Apa yang diajarkan Parmenides tentang keunggulan akal budi atas
persepsi indera menjadi benih bagi idealisme di kemudian hari. Ajaran tentang nous yang
dikemukakan Anaxagoras adalah dasar untuk aliran teisme dikemudian hari . Atomisme yang
diajarkan Leucippus dan Demokritus adalah antisipasi bagi materialisme dan filsafat
mekanistis dikemudian hari yang menjelaskan segala kuntitas dan mereduksikan segalanya di
jagad raya ini menjadi materi dan produk-produknya. Filsafat Pra-Sokrates bukan merupakan
tahap pra-filosofis dalam sejarah pemikiran Yunani, melainkan tahap pertama dari filsafat
Yunani. Filsafat yang dikembangkan waktu itu memang betul- betul filsafat karena disitu
para pemikir itu berusaha memperoleh pemahaman rasional tentang dunia. Filsafat Pra-
Sokrates merupakan tahap persiapan bagi periode-periode sesudahnya. Plato , misalnya,
sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Pra-sokrates, Heracleitos, Eleatik, dan
Pythagoreanisme . Aristoteles menganggap filsaftnya sebagai warisan dan makhota masa
lampau. Perhatuian filsafat masa Pra-Sokrates adalah alam atau kosmos. Pada masa
sesudahnya, yakni masa socrates, perhatian bergeser kepada manusia itu sendiri. Faktor-
faktor penyebabnya antara lain :

Timbulnya sikap skreptis terhadap Filsafat Yunani yang tidak dapat menjelaskan
pertanyaantentang asal usul alam semesta . Filsafat Pra-Sokrates juga tidak mampu
menjelaskan fenomena kesatuan (unity) dan kejamakan (diversity). Semakin besar minat
terhadap fenomena kebydayaa dan peradaban. Ini disebabkan pergaulan yang makin gencr
antara orang Yunani dan peradaban asing seperti : Pesia, Babylonia, dan Mesir.
Sumber Materi :

1. Buku Filsafat Umum edisi revisi karya Asmoro Achmadi halaman 32- 45 ( materi
Filsafat Barat Zaman Klasik Pra Scroates). Penerbit Bukunya adalah PT Raja
Grafindo Persada dan di terbitkan pertama pada tahun 1995.
2. https://pdfcoffee.com/filsafat-zaman-klasik-1-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai