Pengauditan 2
Pengauditan 2
Tahap ini dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus yang telah
kita bahas dimuka. Tahap ini sangat penting. Tahap Penyelesaian audit sangat
mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Keputusan yang diambil auditor selama
tahap penyelesaian ini sangat penting untuk mencapai hasil audit yang optimal.
Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti
tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut
meliputi kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan
dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara
keseluruhan.
Prosedur – prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit
mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu :
a. Prosedur -prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun rekening
tertentu.
b. Prosedur – prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca.
c. Prosedur – prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor.
Oleh karena itu, pelaksanaan semestinya tidak diserahkan kepada asisten auditor.
d. Prosedur – prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau
akuntan senior yang berpengalaman. Hal ini disebabkan karena diperlukan
pertimbangan subyektif auditor.
1
sebelumnya. Prosedur kedua dan kelima diatas memang mirip dengan
prosedur yang sama yang telah dibahas pada pembahasan berbagai
siklus transaksi sbelumnya. Meskipun demikian ada perbedaan yang
signifikan yaitu perbedaan lingkup dan sifat pemeriksaa.
2
dikelompokan ke dalam tipe pertama, yang memerlukan penyesuaian dan
pengungkapan dalam laporan keuangan adalah :
a. Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan adanya pelanggan
yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kepailitan sesudah
tanggal neraca, merupakan indikasi keadaan yang ada pada tanggal
neraca.
b. Penyelesaian tuntutan hukum baik yang dilakukan klien maupun yang
ditujukan pada klien, yang jumlahnya berbeda dengan jumlah utang
atau piutang yang dicatat, membutuhkan penyesuaian laporan keuangan
jika peristiwa yang menimbulkan tuntutan tersebut telah terjadi atau ada
sebelum tanggal neraca.
c. Penghentian operasi perusahan cabang dengan rugi terestimasi yang
diakibatkan oleh kondisi yang ada sebelum tanggal neraca.
3
c. Mengajukan pertanyaan kepada pejabat atau eksekutif yang
bertanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi.
Pertanyaan yang dapat diajukan antara lain:
- Apakah ada kewajiban bersyarat atau komitmen lain yang
ada pada tanggal neraca.
- Apakah ada perubahan signifikan dalam modal saham, utang
jangka Panjang atau modal kerja pada saat pengajuan
tersebut.
- Apakah ada perubahan signifikan dalam estimasi yang telah
disajikan dan diungkapan dalam laporan keuangan.
- Apakah ada penyesuaian luar biasa yang dibuat selama
periode setelah tanggal neraca.
d. Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite
resmi lainnya.
e. Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien
mengenai adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan
pengadilan.
f. Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang
mengenai peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian dan
pengungkapan, yang bertanggal sama dengan tanggal laporan
audit.
g. Mengajukan pertanyaan tambahan.
h. Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan perlu
dan semestinya dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan yang timbul sehubungan dengan
pelaksanaan prosedur, pengajuan pertanyaan, dan pembicaraan
yang telah dilaksanakan.
4
c. Otoritas pembelian kembali saham sendiri
d. Otoritas pembayaran dividen
e. Otoritas penghentian jenis produk tertentu.
5
b. Periode atau waktu terjadinya kejadian yang menyebabkan tindakan
hukum tersebut.
c. Tingkat kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan.
d. Jumlah kerugian potensial.
6
11.6 Melaksanakan Prosedur Analitis Komprehensif
Prosedur analitis mencakup penggunaan rasio dan teknik
perbandingan lainnya. Prosedur analitis juga digunakan dalam tahap
penyelesaian audit sebagai alat penelaahan menyeluruh atau penelaahan akhir
atas laporan keuangan. Prosedur analitis ini bertujuan untuk membantu
auditor dalam mengambil kesimpulan mengenai audit, dan dalam
mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam melakukan penelaahan menyeluruh, auditor membaca dan
menganalisis laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, dan
mempertimbangkan kecukupan ukti yang dihimpun untuk mengatasi adanya
saldo yan jumlahnya tidak wajar atau tidak seperti yang diharapkan. Prosedur
analitis kemudian diterapkan pada laporan keuangan untuk menentukan
apakah ada hubungan yang tidak wajar yang masih ada. Apabila ternyata
masih ada, maka auditor perlu melaksanakan prosedur audit tambahan.
Data perusahaan dapat dibandingkan dengan :
a. Hasil perusahaan yang diharapkan misalnya seperti yang tercantum dalam
anggaran
b. Data industry
c. Data non keuangan yang relevan seperti jumlah produksi, atau jumlah
tenaga kerja
PT ROHMAN
Banjarmasin
Kepada Yth,
Yogyakarta 55581
Dengan hormat,
Pernyataan Berikut ini kami buat dalam hubungannya dengan pemeriksaan yang saudara lakukan terhadap
laporan keuangna PT ROHMAN untuk tahun buku 20X1. Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya sesuai
dengan kemampuan dan keyakinan yang kami miliki.
Kami percaya bahwa pemeriksaan saudara dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditing dan oleh
karenanya mencakup pengujian terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur pemeriksaan lain yang dipandang
perlu. Kami juga menyadari bahwa pemeriksaan saudara tidak mencakup pemeriksaan mendalam terhadap seluruh
transaksi dan oleh karena itu tidak diharapkan mampu menyajikan semua penyimpangan yang terjadi.
Piutang Dagang
Piutang dagang berjumlah Rp.227.027.000,00 merupakan piutang yang valid dan tidak mencakup jurnal penjualan
yang dilakukan secara konsinyasi. Menurut pendapat kami, saldo cadangan kerugian piutang sebesar Rp.
20.970.000,00 cukup untuk menutup rugi atau potongan yang mungkin terjadi pada saat dilakukan penagihan
piutang.
Persediaan
Persediaan yang dimiliki perusahaan berjumlah Rp. 1.554.304.000,00 sebagaimana tercatat dalam catatan akuntansi
per 31 Desember 20X1, dilakukan berdasar LCOM-FIFO, yang diselenggarakan oleh karyawan yang kompeten
dibawah pengawasan manajemen. Perusahaan juga telah menentukan cadangan untuk barang-barang yang memiliki
sifat khusus, seperti penyusutan tidak dapat digunakan dan lain-lain. Semua persediaan yang dilaporkan adalah milik
perusahaan. Barang-barang yang tidak termasuk dalam saldo persediaan yang dilaporkan adalah barang-barang
konsinyasi dan barang yang dalam perjalanan ke pembeli.
7
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dimiliki oleh perusahaan dengan status yang jelas. Beban yang dikapitalisasi dan penambahan yang
dilakukan sepanjang tahun, ditentukan sebesar harga perolehannya. Aktiva yang didisposisi atau dihentikan
pemakaiannya dihapus dari catatan akuntansi.
Beban depresiasi tahun ini, berjumlah Rp. 128.884.000,00 dihitung dengan cara yang konsisten dengan tahun-tahun
sebelumya. Rekening penilai, akumulasi depresiasi (bersaldo Rp. 633.322.000,00) cukup memadai untuk
menentukan nilai buku aktiva tetap sesuai dengan sisa manfaat ekonomisnya.
Aktiva lain
Perusahaan telah melaporkan secara tepat seluruh aktiva perusahaan pada tanggal 31 Desember 20X1. Beberapa
aktiva yang terkait dalam perjanjian utang telah dijelaskan sebelumnya.
Utang
Dengan pengecualian beberapa utang yang jumlahnya kecil, seluruh utang perusahaan berjumlah Rp. 950.872.000,00
dan telah dicatat dalam pembukuan perusahaan tanggal 31 Desember 20X1. Perusahaan tidak memiliki utang
bersyarat sebagaimana kami jelaskan sebelumnya.
Pada tanggal 31 Desember 20X1, perusahaan tidak memiliki kontrak pembelian atau penjualan yang belum
diselesaikan.
Modal Saham
Seluruh modal saham yang dikeluarkan atau dicadangkan disajikan dalam laporan keuangan.
Hasil-hasil Rapat
Hasil-hasil rapat pemegang saham dan Dewan Komisaris, sebagaimana kami uraikan sebelumnya, merupakan catatan
yang lengkap dan sah untuk seluruh rapat yang diadakan selama periode 1 januari 20X1 sampai dengan 31 Desember
20X1.
Lain-lain
Tidak ada hal-hal yang terjadi dan tidak ada bukti yang ditemukan sejak tanggal 31 Desember 20X1, yang
mengakibatkan ketidaktepatan atau kesalah pelaporan dalam neraca dan laporan laba rugi. Juga tidak ada
penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan yang belum disajikan dan sepanjang pengetahuan kami, tidak ada hal-
hal menyimpang yang disebabkan oleh anggota organisasi kami.
Tidak ada beban kepada pihak luar perusahaan yang tertunda pembayarannya, yang memiliki pengaruh secara
material terhadap laporan keuangan. Tidak ada karyawan perusahaan yang memiliki utang kepada perusahaan selama
tahun 20X1.
Hormat Kami,
TTD
Ir. Drs.Rodiman A.
Direktur Utama
8
11.7Pengevaluasian Temuan
Auditor melaksanakan pengevaluasian atas temuan dengan tujuan :
a. Untuk menentukan jenis pendapat yang akan diberikan
b. Untuk menentukan apakah standar pengauditan telah dilaksanakan
dengan baik dalam audit
Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor melaksanakan beberapa
langkah berikut :
1. Membuat penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit
2. Melakukan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan
3. Merumuskan pendapat dan membuat draft laporan audit
4. Melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja
9
bentuk da nisi setiap laporan keuangan, dan hal-hal lain yang harus
diungkapkan. Checklist yang telah lengkap, dan temuan yang diperoleh
melalui penelaahan, harus dimasukkan dalam kertas kerja.
10
manajemen dapat dilaksanakan melalui management letter (surat
pernyataan manajemen)
11
- Jenis pengujian yang dilaksnakan
12
11.14 TANGGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT
Tanggung jawab setelah audit meliputi pertimbangan :
a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan
tanggal di piblikasikan nya laporan audit .
b. Penemuan fakta fakta baru .fakta baru yang ditemukan mungkin
mempengaruhi penyajian laporan keuangan yang akan berakibat
menyesatkan para pengguna laporan keuangan .
c. Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksnakan .Prosedur yang belum
dilaksnakan akan mempengaruhi tingkat efektivitas audit .bila efektifitas
audit lemah ada kemungkinan audiot tidak dapat mencapai tingkat resiko
deteksi yang direncanakan .
13
KANTOR AKUTANSI NRS
JL.KALIURANG 138 TELP.5895152
YOGYAKARTA 55581
Kepada Yth,
Bapak Ir.Drs Rodiman Anjani
Direktur PT.Rohman di Banjarmasin
Dengan Hormat
Sehubungan dengan pemeriksaan akutansi yang kami lakukan pada perusahaan Bapak yang
dinyantakan dalam SPK/No:016/IX/PA/20X1 maka dengan ini dapat kami sampaikan beberapa
hal yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan sistemn Akutansi dan hal hal yang kami
temukan selama pemeriksaan kami.
1. Sistem pengelolaan kas yang berlaku ,khususnya tentang rekening di bank masih perlu di
perbaiki .selama pemeriksaan ,kami telah menemukan bahawa rekening rekonsiliasi yang
dibuat belum memadai .
2. Prosedur penentuan besarnya cadangan kerugian piutang dan pengawasan atas penagihan atas
piutang yang cukup besar untuk terjadinya kolusi .
3. Penggunaan atas aktiva tetap,khususnya mobil perlu diperhatikan .Adalah lebih baik jika
penggunaan mobil untuk perusahaan diluar jam kerja perusahaan ada prosedur yang baku ini
penting untuk pengamanan aktiva perushaan
4. Biaya pemeliharaan yang terjadi di perusahaan selama ini ,perlu diperhatikan dalam tiga tahun
terakhir jumlahnya melonjak hingga 200%,padahal aktiva perusahaan yang perlu pemeliharaan
relative masih baru .prosedur penganggarannya biaya ini perlu ditinjau kembali untuk efesiensi
biaya .
Demikian beberapa hal yang dapat kami kemukakan .kami dengan senang hati untuk membantu
usaha –usaha perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dengan tidak
mengabaikan keseimbanga kepentingan pihak –pihak yang berkepentingan dengan perusahaan .
Ttd
Drs Nur Royani Styuhud
Partner Reg.Neg .D-3379
14
11.15 PERISTIWA KEMUDIAN YANG TERJADI ANTARA TANGGAL
LAPORAN AUDIT DAN TANGGAL DIPUBLIKASIKANNYA
LAPORAN AUDIT .
Sebenarnya auditor tidak bertanggung jawab untuk menemukan hal
yang mempengaruhi laporan keuangan audit setelah tanggal laporan
audit .meskipun demikian ,apabila kejadian tersebut timbul,auditor perlu
mempertimbangkan apakah perlu ada pengungkapan atau penyesuaian
laporan keuangan .bila auditor menetpkan perlunya penyesuaian atau
pengungkapan ,dan manajemen setuju ,maka auditor dapat
mengeluarkan laporan audit bentuk baku.sebagai alternative ,auditor dapat
mengggunakan penanggalan ganda (dual dating)
15
melakukan konsultasi dengan pihak berwenang untuk mementukan
tindakan yang tepat .
16
Kesimpulan
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang paling penting untuk memastikan
audit yang berkualitas. Dalam tahap ini, auditor menelaah kewajiban kontijensi
dan peristiwa kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti audit dan
keputusan yang diambil untuk nenentukan apakah hal itu mendukung pendapat
audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
mengenai temuan yang penting dan persoalan lainnya. Setelah menjelaskan
aktivitas- aktivitas yang terlibat dalam penyelesaian audit, kemudian harus
diberikan pertimbangan pada tanggung jawab auditor setelah audit. Tanggung
jawab ini berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sesuadah tanggal laporan audit.
Daftar Pustaka
17
Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso, Auditing II: Dasar- dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
18