• Dasar: Instruksi Kongregasi Ajaran Iman dan Moral ut notum est, 6 Desember
1973 dan Potestas Ecclesiae, 31 April 2001
• Motivasi dasar: demi iman pihak yang dibaptis (katolik)
• Jenis:
1) Perkawinan consummatum antara orang baptis dan non baptis (bdk. Kan.
1142)
2) Perkawinan antara 2 orang tak-baptis, kemudian hanya 1 yang baptis
namun tidak bisa diputus dengan privilegium paulinum karena ada syarat
yang tidak terpenuhi
3) Perkawinan 2 orang yang selama perkawinan tidak pernah baptis
• Otoritas yang berwenang: Kongregasi Ajaran Iman dan Moral
• Yang harus dibuktikan: fakta tidak adanya baptis dari pihak yang tidak dibaptis
PENGESAHAN
PERKAWINAN
Pengesahan Biasa/Convalidatio simplex
(kan. 1156-1160)
• Syarat:
• Ketidaksahannya disebabkan oleh minimal salah satu dari hal ini (kan. 1156):
a) Halangan
b) Cacat forma canonica
c) Cacat konsensus
• Halangan yang menggagalkan telah hilang atau diberi dispensasi (kan. 1156 §1)
• Renovatio consensus (pembaruan kesepakatan: kan. 1156 §2; 1157; 1159 §1):
üOleh kedua pihak dengan mengindahkan forma canonica: bila halangan nikah atau
cacat kesepakatan bersifat publik atau ada cacat tata peneguhan (kan. 1158 §1; 1159
§3; 1160)
üOleh pihak yang sadar (secara diam-diam): bila halangan nikah atau cacat kesepakatan
bersifat tersembunyi (kan. 1158 §2; 1159 §2)
• Proses:
• Seperti mengurus perkawinan biasa
• Dicatat dalam Liber Baptismorum dan Liber Matrimoniorum
Penyembuhan pada akar/Sanatio in radice
(kan. 1161-1165)
• Syarat:
o Ada kesepakatan dan tidak cacat (kan. 1161 §1; 1162-1163)
o Ketidak-sahan bisa disebabkan oleh minimal salah satu dari (kan. 1163):
ØHalangan
ØCacat forma canonica
o Halangan yang menggagalkan sudah hilang atau diberi dispensasi (kan. 1163)
o Tidak dibutuhkan renovatio consensus (pembaruan kesepakatan) (kan. 1161 §1)
• Yang berwenang:
ØTahkta Suci (kan. 1165 §1) à khususnya kalau dispensasi direservasi bagi Tahkta Suci
(bdk. kan. 1078 §2)
ØUskup diosesan (kan. 1165 §2)
• Proses:
q Permohonan sanatio in radice kepada Uskup diosesan
q Dicatat dalam Liber Baptismorum dan Liber Matrimoniorum
Administrasi Pencatatan Perkawinan
(kan. 1121-1123)
a. Buku Perkawinan (Liber Matrimoniorum)
• Penanggungjawab pencatatan perkawinan adalah pastor paroki tempat
perayaan atau penggantinya.
• Pencatatan dilakukan paling lambat sampai 3-4 hari setelah
perkawinan à penting, terkait dengan status yuridis seseorang!
• Yang harus dicatat:
1) Nama mempelai
2) Peneguh dan para saksi
3) Tempat dan hari perayaan perkawinan
• Jika pernikahan dilangsungkan dengan forma extraordinaria (kan. 1116):
a) Imam atau diakon yang ada wajib melaporkan kepada pastor paroki
b) Jika tidak ada imam atau diakon à para saksi in solidum (dalam
kebersamaan) dengan mereka yang menikah
Markus Budianto
Stefanus Sukamto
SITI FATIMAH
Sukardjo et Sukinah
DEVI WULANDARI
Thomas Sukardjo et Ester Sukinah
Mixta Religio Vikep DIY, No. 10//VIII/2005, 7 Agustus 2005 (Tidak perlu dicantumkan di sini)
Markus Sugareng
Stefanus Sengkuni