Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa dimana masa yang akan menentukan masa depan
kita. Pada masa ini kita selalu ingin mencoba dan terus mencoba sampai kita bisa
“mencari identitas” kita. Maka dari itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya dalam
menjalanin pada masa ini.
Tapi faktanya masih banyak para remaja yang tidak memanfaatkan masa
remajanya ini dengan baik. Terkadang masih banyak para remaja yang terjerumus kepada
pergaulan bebas. Contohnya misalkan : free sex, pemakaian narkoba, balapan liar,
tawuran antar sekolah dan lain sebagainya. Perbuatan-perbuatan seperti ini masih banyak
kita temui baik di media cetak maupun media elektronik.
Ditambah lagi dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini. Misalkan internet,
dengan internet masih banyak para remaja menggunakannya secara negatif contohnya
para remaja masih banyak yang menggunakannya untuk membuka situs porno, hampir
rata-rata yang menggunakannya itu adalah dari kalangan remaja. Ditambah lagi dengan
adanya berita tentang maraknya dengan remaja-remaja yang mengikuti geng-geng motor.
Perbuatan ini memang sangat meresahkan masyarakat sampai-sampai polisi memberikan
kecaman keras bagi pelajar-pelajar agar tidak mengikuti geng motor.
Memang sungguh mengerikan melihat kejadian-kejadian di atas. Begitulah fakta
sekarang ini meskipun tidak semua para remaja seperti itu. Fakta-fakta di atas ini
menandakan bahwa tidak adanya nilai-nilai pendidikan Agama kristen dalam kalangan
remaja.
Mereka sudah mengabaikan akan pentingnya agama bagi kehidupannya. Mereka
melakukan perbuatan-perbuatan itu karena mengikuti hawa nafsu mereka dengan
mengabaikan aturan-aturan yang ada pada ajaran agamanya masing-masing.

Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam
pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa
remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja
tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau
bahkan keliru sama sekali. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih
lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan
dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang
cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent psychology:
1980). Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila
ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa
sebagian besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka
lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual
terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang berada
dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi
mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada
umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari orang tuanya.
Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang
mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas
dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau internet.
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi
kehidupan mereka kelak. Disaat remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung.
Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan
dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak
sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat
menjerumuskan. Rasa ingin tahu dari para remaja kadang-kadang kurang disertai
pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan.
Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia
dewasa, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih
tua (dalam hal ini orang tua), berkembangnya naruli seks akibat matangnya alat-alat
kelamin sekunder, ditambah kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah/lembaga
formal serta bertubi-tubinya berbagai informasi seks dari media massa yang tidak sesuai
dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai
masalah cinta dan seks begitu kompleks dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan
orang tua ataupun lingkungan keluarganya.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum pendidik
bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-
hati terhadap gejala-gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual, yang
berlangsung saat ini. Seiring perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian
penerangan dan pengetahuan masalah seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan.
Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan
suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka
menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, nampaknya
secara perlahan-lahan harus diubah. Sudah saatnya pandangan semacam ini harus
diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak
dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi,
penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang sering terjadi
pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.
Arus modernisasi juga berdampak negatif di kalangan remaja. Banyak diantaranya
yang telah melakukan seks bebas. Pendidikan seks dan dampaknya masih kurang
diperkenalkan kepada remaja Indonesia. Sebagian kecil remaja Indonesia telah
melakukan seks bebas terhadap pacar atau temanya. Akses informasi yang begitu cepat
melalui internet, komik dewasa, Film dan game menyerbu remaja yang dikemas
sedemikian rupa sehingga perbuatan seks dianggap lumrah dan menyenangkan.

Dari latar belakang di atas, maka Penulis dapat mengkaji dan menulis Makalah
ini dengan judul : “PERAN AGAMA DALAM MENGATASI PERGAULAN BEBAS
YANG BERDAMPAK PADA SEKS BEBAS”

B. Rumusan Masalah

Merujuk kepada uraian masalah dalam latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah yang di hadapi dalam penulisan makalah ini adalah,
1. Apa bahaya seks bebas di kalangan remaja ?

2. Bagaimana Pandangan islam tentang pergaulan bebas ?

3. bagaimana Cara Pencegahan Seks Bebas Menurut Agama Islam ?.


E. Manfaat Penulisan
            Semoga dengan adanya karya tulis ini, kita bisa memanfaatkan masa remaja kita
dengan sebaik mungkin dan hati kita tidak dikuasai oleh hawa nafsu. Dan supaya kita
tersadar bahwa pentingnya pendidikan Islam dalam menghadapi pergaulan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahaya Seks Bebas


Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor
penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau
pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif
dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Dari tahun ke
tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari 5% pada
tahun 1990-an menjadi 20% di tahun 2000.
Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas
dikalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Di
Amerika Serikat setiap tahunnya hampir satu juta remaja perempuan menjadi hamil dan
sebanyak 3,7 juta kasus baru infeksi penyakit kelamin diderita oleh remaja.
Untuk menghindari perilaku seks bebas remaja yang berisiko tinggi, peran orang tua
dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting, antara lain bahwa orang tua harus
bisa menjadi sahabat remaja agar hubungan orang tua dengan remaja terjalin dengan baik dan
dapat menyelesaikan masalah remaja dengan baik dan tuntas, diperlukan komunikasi yang
baik dan efektif.
Kehamilan remaja bahkan sudah terbukti dapat memberikan risiko terhadap ibu dan
janinnya. Risiko tersebut adalah disproporsi (ketiduksesuaian ukuran) janin, pendarahan,
prematurilas, cacat bawaan janin, dan lain-lain. Selain hamil, timbulnya penyakit menular
seksual pada remaja juga perlu dicermati. Penyakit tersebut ditularkan oleh perilaku seks
yang tidak aman atau tidak sehat. Misalnya, remaja yang sering berganti-ganti pasangan atau
berhubungan dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin. Selain akan membawa
cacat kepada bayi, penyakit menular seks yang menyerang usia remaja juga dapat
mengakibatkan penyakit kronis dan gangguan kesuburan di masa mendatang.
Perilaku seks bebas tidak aman dikalangan remaja karena dapat dan banyak
menimbulkan dampak negatif, baik pada remaja putra maupun putri. Biasanya dampak
negatif atau akibat buruk dari perilaku seks bebas tidak aman tersebut lebih berat dirasakan
oleh remaja putri ketimbang remaja putra. Seringkali remaja berperilaku seks berisiko karena
tidak punya cukup pengetahuan mengenai akibatnya. Berikut beberapa bahaya utama akibat
seks bebas :

1. Timbul Rasa Ketagihan


Seks bebas akan mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Sekali seseorang
mencoba melakukan seks bebas, maka dapat dipastikan orang tersebut akan melakukan
terus menerus perbuatan seks bebas. Hal ini disebabkan karena orang tersebut
mendapatkan kenikmatan untuk menyalurkan hasrat seksualnya.

2. Menciptakan Kenangan Buruk


Norma-norma yang berlaku di masyarakat menyatakan bahwa seks bebas merupakan
perbuatan yang melanggar kepatutan. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks
pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang
berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi
beban mental yang berat.

3. Mengakibatkan Kehamilan
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa
subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa.
Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka
bagi pelaku bahkan keturunannya.

4. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan Pembunuhan Bayi


Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi
mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggugurkan kandungan dengan
cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
5. Penyebaran Penyakit
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya.
Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks
satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular
salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan
seks adalah virus HIV.

Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaku seks bebas yang merupakan kehamilan
yang tidak diharapkan. Untuk itu, sebisa mungkin “orang tuanya“ menggugurkan
kehamilannya karena mereka belum siap untuk menjadi ayah maupun ibu dari bayi yang akan
dilahirkannya itu. Tindakan menggugurkan kandungan (aborsi) dengan tidak berdasarkan
alasan medis jelas bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pelakunya akan mendapatkan
hukuman. Dampak lain dari menggugurkan kandungan adalah akan mengganggu kesehatan
seperti kerusakan pada rahim, kemandulan, dan lainnya.
Kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak
pria. Dan hal itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada remaja sering
disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan. Bahaya
kehamilan pada remaja yaitu :
a. Hancurnya masa depan remaja tersebut.
b. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama
kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
c. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya
karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).
d. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.
e. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis
(dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.
f. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang,
kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia
meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya
maupun yang mengantar dapat dihukum.
g. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan
kejiwaan saat ia dewasa.1

1
Gunarsah, Singgih. D., 1995. Pendidikan Seksual. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
B. PERAN ISLAM TERHADAP PERGAULAN BEBAS

Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah terlukis
oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan kebebasan dalam segala
hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan
pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh,
kemudian terjadilah dekadensi moral (kemunduran atau kemerosotan moral). Wabah AIDS
menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat dalam free
sex. Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya ;
“Ledakan Seksual”, yaitu: “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan Amerika
diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam syahwat
sehingga tidak mampu memikul tanggungjawab yang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap
tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas
dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak
keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.

Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan menghubungkan
fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya
Muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat
berbahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Di dalam Q.S. Al-Isra’: 32 dijelaskan:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. dan suatu jalan yang buruk” (Q.S. Al-Isra’ : 32)

Betapa sedihnya jika umat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh
dengan kebobrokan. 2

Perkembangn Ilmu Pengetahuan di dunia Islam, pengetahuan akal dan intelektual merupakan
suatu dorongan intristik dan inheren dalam ajaran islam. Pada masa daulah Abbasiah, Ibukota
Baghdad menjadi pusat Intelektual Muslim, dimana terjadi pengembangan Ilmun
Pengetahuan dan kebudayaan Islam. Sekolah-sekolah dan Akademik muncul disetiap
pelosok. Perpustakaan-perpustakaan umum yang besar didirikan dan terbuka untuk siapapun
sehingga pemikiran Filosofis-filosofis besar zaman klasik dipelajari berdampingan dengan
Ilmu Islam. Bila dianalisis lebih lanjut sampai periode-periode ini kaum Intelektual Islam
identik dengan Ulama. Apalagi bila diingat bahwa Ulama dalam Pengertian aslinya orang
berilmu. Ilmu yang dikuasainya itu tidak terbatas pada Ilmu Agama saja. Pendapat ini biasa
dipegang karena kegiatan Intelektual itu tumbuh karena manusia sibuk dengan urusan
Agama. Mereka ini disebut intelektual atau Ulama klasik yang oleh Shill sebagai intelektual
lama atau intelektual sacral dari Abad Pertengahan.

2
Al-Makatti, Abdurahman, 2001; “Pacaran Dalam Kacamata Islam”. Jakarta; Media Dakwah.
Demikianlah sejarah perkembangan Intelektual Muslim pada masa yang disebut Harun
Nasution sebagai periode klasik (650-1250) yang merupkan zaman kemajuan, dimasa inilah
berkembangnya dan munculnya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun Non
Agama dan Kebudayaan Islam. Zaman inilah yang menghasilkan Ulama besar seperti Imam
Malik, Abu Hanafi, Imam Assyafi’I dan Imam Ibnu Hambali dalam Bidang Hukum, Teologi
Zunnunal Misri, Abu Yzaud Al-Butami dan Al-Hallaj dalam mistimisme atau tasawuf, dll.
Pada masa kejayaan ini perkembangan intelektual muslim mencapai puncaknya sehingga
cenderung membentuk pemikiran bebas ( rasionalisme ). Keadaan ini menimbulkan
pertentanagn dan kecemasan dikalangan sebagian kaum intelektual
muslim, pemikiran ini ditentang oleh Al-Ghazali (1059-1111). Sampai sekarang diakui bahwa
periode sejarah peradaban Islam serta pendidikan yang paling cemerlang terjadi pada masa
pemerintahan daulah Abbasyiah di Baghdad (750- 1285 M) dan Daulah Umayyah di Spanyol
(711-1492 M).Dengan adanya suatu perkebangan pemikiran maka secara langsung manusia
memiliki suatu kompetensi
untuk melakukan suatu pergaulan yang lebih maju dari sebelumnya. Dalam
mengatasii pergaulan bebas, Memang remaja menurut zaman sekarang adalah zaman
kuno,akan
tetapi menurut ajaran Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang
memperlihatkan anggota tubuhnya yang sexy itu. Karena aurat wanita itu sangat mahal
harganya dan remaja ini biasa sangat kuper. Remaja seperti ini biasanya jarang suka
bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia lebih suka mengurung diri dan dia
sukanya sholat,mengaji, dll. Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
- Wanita muslim itu dilarang berpandangan mata dengan yang bukan muhrimnya.
- Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman danbiasanya remaja
sekarang itu tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnyadan selalu ikutikut zaman
sekarang.
-Wanita muslim dilarang membuka auratnya. Dan biasanya wanita sekarang banyak kita
temui dan selalu membuka auratnya dan memperlihatkan ke-sexy-annya pada lawan jenisnya.
Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk Menjalankan kewajiban
kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua sudah
bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yangdilakukan. Setiap kesalahan yang
dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiapkebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang
akan mendapatkan pahala.
C.Cara Pencegahan Seks Bebas Menurut Agama
Iman, merupakan hal yang paling penting dalam berpacaran. Karena penilaian kepribadian
pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar
norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik.
Seandainya orang tersebut menjadi suami atau istri kelak, tentunya keinginan untuk
melanggar norma-norma pun selalu ada.
Pencegahan menurut agama antara lain :
1. Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan
tempat tidur anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh tahun.
2. Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak-anak sudah diajarkan
untuk selalu meminta izin ketika akan masuk ke kamar orang tuanya pada saat-saat tertentu.
3. Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam
memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
4. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang
sangat khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga. Mereka tidak
boleh menceritakan kekurangan pasangannya kepada orang lain, apalgi terhadap anggota
keluarga terutama anak- anaknya.

Kita sudah ketahui bersama bagaimanakah kehidupan pemuda lajang saat ini. Pergaulan
bebas bukanlah suatu yang asing lagi di tengah-tengah mereka. Tidak memiliki kekasih
dianggap tabu di tengah-tengah mereka. Hubungan yang melampaui batas layaknya suami
istri pun seringkali terjadi. Bahkan ada yang sampai putus sekolah gara-gara masalah ini.
Sungguh, inilah tanda semakin dekatnya hancur dunia.
Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya,
sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif.
Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti
pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang,
bahkan yang sekarang lagi heboh . Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad
millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun
bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di
setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual
dan kemesuman Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya
hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam
sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-
hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara
empat masa kehidupan di dunia ini. Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku
tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu
perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku
yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :
1. Ketahuilah Bahaya Zina
Allah Ta’ala dalam beberapa ayat telah menerangkan bahaya zina dan
menganggapnya sebagai perbuatan amat buruk. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’: 32)
Artinya, orang yang melakukan salah satu dosa yang disebutkan dalam ayat ini akan
mendapatkan siksa dari perbuatan dosa yang ia lakukan.
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seseorang itu berzina, maka iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya
sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya). Jika dia lepas dari zina,
maka iman itu akan kembali padanya.”
Inilah besarnya bahaya zina. Oleh karenanya, syariat Islam yang mulia dan begitu sempurna
sampai menutup berbagai pintu agar setiap orang tidak terjerumus ke dalamnya. Jika
seseorang mengetahui bahaya zina dan akibatnya, seharusnya setiap orang semakin takut
pada Allah agar tidak terjerumus dalam perbuatan tersebut. Rasa takut pada Allah dan
siksaan-Nya yang nanti akan membuat seseorang tidak terjerumus di dalamnya.
2. Rajin Menundukkan Pandangan
Seringnya melihat lawan jenis dengan pandangan penuh syahwat, inilah panah setan yang
paling mudah mengantarkan pada maksiat yang lebih parah. Allah Ta’ala
berfirman,
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya.” (QS. An Nur: 30-31)
Allah Ta’ala juga menerangkan bahwa setiap insan akan ditanya apa saja yang telah ia lihat,
sebagaimana terdapat dalam firman Allah,
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isro’: 36)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melarang duduk-duduk di tengah jalan karena duduk
semacam ini dapat mengantarkan pada pandangan yang haram. Dari Abu Sa'id Al Khudriy
radhiyallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan". Mereka bertanya, "Itu kebiasaan kami
yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi majelis tempat kami bercengkrama".
Beliau bersabda, "Jika kalian tidak mau meninggalkan majelis seperti itu maka tunaikanlah
hak jalan tersebut". Mereka bertanya, "Apa hak jalan itu?" Beliau menjawab, "Menundukkan
pandangan, menyingkirkan gangguan di jalan, menjawab salam dan amar ma'ruf nahi
munkar". (HR. Bukhari no. 2465)
3. Menjauhi Campur Baur (Kholwat) yang Diharamkan
Di antara dalil yang menunjukkan haramnya kholwat (campur baur antara lakilaki dan
perempuan) adalah hadits-hadits berikut. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Janganlah kalian masuk ke dalam tempat kaum wanita." Lalu seorang laki-laki dari Anshar
berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?" beliau menjawab:
"Ipar adalah maut." (HR. Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172)
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu
perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan
mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan
kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin." (HR.
Ahmad 1/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, para
perowinya tsiqoh sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
”Ketahuilah! Seorang laki-laki bukan muhrim tidak boleh bermalam di rumah perempuan
janda, kecuali jika dia telah menikah, atau ada muhrimnya.” (HR. Muslim no. 2171)

4. Wanita Hendaklah Meninggalkan Tabarruj


Inilah yang diperintahkan bagi wanita muslimah. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-
orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).
Abu ‘Ubaidah mengatakan,
“Tabarruj adalah menampakkan kecantikan dirinya.” Az Zujaj mengatakan, “Tabarruj adalah
menampakkan perhiasaan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat (godaan) bagi kaum
pria.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:
[1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2]para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mengajak orang lain untuk tidak taat,
dirinya sendiri jauh dari ketaatan, kepalanya seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti
itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium
selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
5. Berhijab Sempurna di Hadapan Pria
Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan,
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)
Konteks pembicaraan dalam ayat ini adalah khusus untuk istri Nabi. Namun illah dalam ayat
tersebut dimaksudkan umum sehingga hukumnya pun berlaku umum pada yang lainnya. Illah
yang dimaksud adalah, “Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”.
Juga kalau kita perhatikan kelanjutan ayat, maka hijab tersebut berlaku bagi wanita mukmin
lainnya. Allah Ta’ala berfirman,
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteriisteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.”
(QS. Al Ahzab: 59)
Ditambah lagi dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Abdullah bin Mas’ud,
"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-
laki." (HR. Tirmidzi no. 1173. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Upaya – Upaya Untuk Mencegah agar Remaja tidak Terjerumus dalam Pergaulan itu.
1. Sikap atau cara yang bersifat preventif.
Yaitu perbuatan / tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk
menjauhkan seorang anak dari perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan
yang buruk. Dalam hal sikap yang bersifat preventif, pihak orang tua dapat
memberikan atau mengadakan tindakan sebagai berikut :
a. Menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak.
b. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak oleh ibu.
c. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak.
d. Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu
ikatan keluarga.
Disamping keempat hal yang diatas maka hendaknya diadakan pula :
a. Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.
b. Penyaluran bakat terhadap anak ke Arab pekerjaan yang berguna dan
produktif.
c. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.
d. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik - baiknya.
2. Sikap atau cara yang bersifat represif.
Yaitu pihak orang tua hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial
yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti menjadi
anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta dalam diskusi yang
khusus mengenai masalah kesejahteraan anak - anak. Selain itu pihak orang
tua terhadap anak yang bersangkutan dalam perkara kenakalan hendaknya
mengambil sikap sebagai berikut :
a. Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah diperbuatnya
sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam kenakalan pergaulan bebas.
b. Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah kenakalan yang
menimpa anaknya.
c. Meminta bantuan para ahli ( psikolog atau petugas sosial ) di dalam mengawasi
perkembangan kehidupan anak, apabila dipandang perlu.3

3
Ibnu Rusjid: Peragaulan Yang Sehat Secara Islam,Penerbit Wijaya,tahun 1963
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan
dalam bentuk tingkah laku. Ada beberapa faktor penyebab remaja melakukan seks bebas,
diantaranya adalah menonton film porno, pengaruh pergaulan bebas, penyaluran hasrat
seksual, dan kurangnya peran dan perhatian orang tua kepada anaknya.
Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan
remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Cara
menghindari seks bebas yaitu melalui pendidikan seks, pendidikan seks dapat diartikan
sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan
sebagainya. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan
seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.

B. Saran
1. Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
3. Hindari pergaulan bebas yang dapat menjurus ke dalam perilaku seks bebas.
4. Katakan "tidak", jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas.
Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai "bukti cinta", jangan dipenuhi,
karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat !!, sekali wanita kehilangan
kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam
masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita,
keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan
dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput
daranya atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Gunarsah, Singgih. D., 1995. Pendidikan Seksual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.
Sabas Hartono, Hadi. 2009. “Makalah Dampak Seks Bebas Dikalangan
Remaja”. Dalam http://www.google.com/hadi.asp
Suherni. 2008. “Bahaya Seks Bebas”. Dalam Kompas. 27 Januari. Jakarta.

Anie AM. 2004. Resume Peraturan dan Peundangan yang Berkaitan dengan Peran Serta
Masyarakat. Tegalrejo : Karang Taruna Patria Muda Wiratama

Anonim. 2008. Narkoba menurut Pandangan Agama. Diakses dari


http://www.unjabisnis.net/narkoba-menurut-pandangan-agama.html tanggal 30 Agustus 2009.

Nur Adi Setyo. 2009. Rehabilitasi Narkoba Berbasis Agama. Diakses dari
http://www.kadnet.info/web/index.php?
option=com_content&view=article&id=1717:rehabilitasi-narkoba-berbasis-agama-
&catid=37:wawasan-perspective&Itemid=66 tanggal 30 Agustus 2009

Sardjono O.S. 1982. Penyalahgunaan Obat dan Ketergantungan Obat, Pembinaan Profesi Apoteker
Pengelola Apotek. Jakarta : Dirjen POM Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai