Anda di halaman 1dari 20

Mikrobiologi Parasitologi

13. VEKTOR
arthropoda adalah binatang yang badan dan umbai-umbainya (sayap, kaki
dan lainnya) beruas-ruas, mempunyai kerangka luar (eksoskleton) dan
bentuk badannya berbelah sama antara bagian kiri dan kanan (simetris
bilateral). Kelompok binatang ini dibagi dalam beberapa kelas. Dari kelas-
kelas yang ada hanya kelas insekta (Hexapoda), yaitu serngga yang
mempunyai kaki enam , yang akan dibahas dalam bab ini. Kelas ini banyak
menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia, sementara kelas yang lain
hanya sedikit atau tidak berperan dalam penyebaran penyakit.

a. Morfologi Insekta
Kelas insekta yang juga dikenal sebagai serangga mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut
1. Tubuhnya terdiri dari atas tiga bagian, yaitu kepala (cephala), dada
(Thorax) dan perut (Abdomen).
2. Pada kepala terdapat sepasang antena (antenna).
3. Serangga dewasa mempunyai tiga pasang kaki.
4. Mempunyai dua pasang sayap walaupun kadang-kadang sayapnya ada
yang mengecil.
5. Mempunyai bagian-bagian mulut, yaitu mandible, maxilla,
hypopharynx dan labium.
Makna serangga bagi kesehatan manusia walaupun ada yang berdaya
guna diantaranya tetapi lebih banyak yang merugikan. Serangga yang
merugikan manusia pada bidang kesehatan dipelajari sebagai serangga

M.Hasyimi 1
Mikrobiologi Parasitologi
kesehatan (Medical entomology). Kenapa serangga dikatakan merugikan
kesehatan manusia ?
Sebab serangga dapat berperan :
1. Menularkan penyakit, mereka dapat bertindak sebagai vektor
maupun hospes perantara (intermedier host).Sebagai contoh, nyamuk
Anopheles menularkan penyakit malaria.
2. Menyebabkan penyakit. Beberapa serangga tidak hanya sebagai
penular, tetapi sebagai penyebab penyakit (Agent).Sebagai contoh larva
lalat menyebabkan myasis.
3. Mengeluarkan racun (toxin), sehingga dapat menyebabkan
alergi.Tawon mengeluarkan racun ketika menyengat manusia.
4. Menyebabkan entomofobia, yaitu rasa ketakutan yang sangat,
terutama diklangan wanita, terhadap serangga.

Cara serangga menularkan penyakit dapat sebagai vektor mekanik


seperti dilakukan oleh kecoa dan lalat. Dan dapat pula sebagai vektor
biologik seperti yang dilakukan oleh nyamuk.
Kelas insekta dapat dibagi dalam dua kelas, yaitu Apterigota dan
Pterigota. Dari dua sub kelas ini yang banyak terlibat dalam kesehatan
adalah Pterogota. Sub kelas Pterigota ini terdiri dari atas lebih dari 21
ordo. Ordo-ordo yang penting dalam bidang kesehatan antara lain
Hemiptera(Gbr. 16.14), Coleoptera, Hymenoptera dan Diptera. Ordo
diptera dapat dibagi menjadi enam famili, yaitu ; Culicidae,
Phelebotomidae, Simulidae, Tabanidae, Muscidae dan Calliphoridae.

M.Hasyimi 2
Mikrobiologi Parasitologi
Pembicaraan materi ini, selanjutnya diarahkan kepada serangga
yang penting dalam penularan penyakit dan masalah kesehatan dengan
3 1

2
6
4

Gambar 16.1. Cullicidae (nyamuk) dengan bagian-bagiannya.

fokus famili Cullicidae. Famili Cullicidae mempunyai tanda-tanda sebagai


berikut mempunyai belalai panjang, terdapat sisik-sisik pada rangka sayap
dan dengan 5 ruas pada tarsus, tidak memiliki mata tunggal tetapi majemuk.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar morfologi dan bagian-
bagian cullicidae pada gambar berikut (16.2). Pada gambar tersebut tampak
jelas bagian-bagian dari tubuh nyamuk. Organ-organ dari kepala (anterior)
ke arah ujung (posterior) diuraikan sebagai berikut pada kepala terdapat
belalai (proboscis), sepasang antena, sepasang palpi, sepasang mata
majemuk (Gambar 16.2), kemudian pada dada (thorax) terdapat dua pasang

M.Hasyimi 3
Mikrobiologi Parasitologi
Keterangan : sayap walaupun satu pasang mengalami
kemunduran (rudimenter) dan berubah fungsi
1. Kepala
sebagai penyeimbang (halter). Pada dada ini
2. dada (thorax) juga tumbuh tiga pasang kaki yang pada
masing-masing kaki terbagi dalam femur,
3.1 (satu) pasang sayap
tibia dan tarsus.
4. 3 (tiga) pasang kaki

Perut (abdomen) terbagi atas 8 (delapan) ruas. Ruas ke 9 yang paling ujung
bermodifikasi menjadi alat kopulasi ( disebut Cerci). Organ-organ pada kepala
nyamuk sangat penting untuk membedakan nyamuk satu dengan lainnya. Untuk itu
perhatikan gambar berikut ini.
Perbedaan organ di kepala dipergunakan untuk penggolongan nyamuk,
khususnya untuk yang betina. Maka dengan perbedaan organ tersebut, Cullicidae
dibagi dalam tiga tribus, yaitu Anophelini ( keluarga Anopheles), Culicini (Culek,
Aedes dan Mansonia) dan Toxorhynchitini (Toxorhynchinitis). Tribus yang
terakhir ini tidak dibicarakan dalam materi kuliah ini, sebab ia tidak menimbulkan
masalah kesehatan ataupun mengganggu manusia. Selain bisa dibedakan secara
morfologis pada stadium dewasa, juga waktu masih stadium larva (jentik). Pada
stadium larva sangat mudah untuk membedakan antara anopheline dan Culicine,
sebab Culicine mempunyai tabung udara (siphone) sedangkan Anopheline tidak
ada siphone.

M.Hasyimi 4
Mikrobiologi Parasitologi

Keterangan :

1. Probosis, terdapat stylet


2. Palpi ( 1 pasang)
2 3. Anthena ( 1 pasang)
4. Mata ( 1 pasang)
1 3

Gbr. 16.2. : Kepala Cullicidae dewasa


dan bagian-bagiannya .

Nyamuk Culicine dewasa, khusus yang betina dapat dibedakan dengan


Anopheline (Anopheles) karena belalai (proboscis),
Nyamuk Culicine lebih panjang daripada kedua palpinya sedangkan pada
anopheline relatif sama panjang A
.

B B

siphon

Gbr. 16.3. : Perbedaan segmen terakhir dari larva Culicine (A),

M.Hasyimi 5
Mikrobiologi Parasitologi
Anopheline (B) (Hasyimi, 2005).
Untuk membedakan Culex dan Mansonia dapat dilihat pada
sayapnya. Sayap Mansonia didapati sangat khas, yaitu sisik-sisik lebar
tersusun asimetris dan berwarna gelap terang.

1. Tribus Anopheline
Anggota Anopheline lebih dikenal sebagai vektor penyakit malaria
sekalipun diantaranya berperan sebagai vektor filariasis. Di dunia ini
terdapat lebih kurang 200 spesies Anopheles, 60 spesies diantaranya
dinyatakan sebagai vektor. Di Indonesia telah ditemukan sebanyak 20
spesies Anopheles, 17 diantaranya berperan sebagai vektor, yaitu : An.
sundaicus, An. barbirostris, An. balabacensis, An. maculatus, An. koliensis,
An. negerimus, An. sinensis, An. flavirostris, An. karwari, An. letter, An.
barbumbrosus dan An. ludlowi, sedangkan empat spesies berikut ini
disamping sebagai vector malaria juga bertindak sebagai vector filarial,
yaitu : An. aconitus, An. subpictus, An farauti dan An. puntulatus,
sedangkan An. brancofti hanya bertindak sebagai vector filarial saja dan
tidak malaria.
Telur anopheles mudah dibedakan dengan lainnya, karena sangat
yaitu punya pelampung di kiri kanannya, sehingga telur Anopheles selalu
terapung. Pada stadium larvanya juga khas karena tidak ditemukan
siphon.Pada spesies tertentu dilengkapi dengan kipas palmae, tergal plate
dan spiracle.
2. Tribus Cullini
a. Genus Culex

M.Hasyimi 6
Mikrobiologi Parasitologi
Nyamuk yang termasuk dalam genus ini penyebarannya merata di daerah
tropik. Bentuk telurnya mudah dibedakan dengan telur nyamuk lainnya, karena
telur Culex menyerupai peluru senapan. Pada stadium jentik mengandung bulu-
bulu siphon (siphonal turf) dan pecten. Pada siphon terdapat pula gigi sisir (comb
teeth). Tipe segmen analnya dengan pelana (sadle) tertutup.
Sementara pada genus lainnya misalnya Aedes pelana terbuka. Morfologi
nyamuk dewasa mempunyai tanda-tanda sebagai berikut panjang belalai melebihi
panjang palpusnya, tidak memiliki rambut post dan pre spiracle, ruas akhir perut
tumpul, bulu sayap (scale) sempit panjang.
Patogenesis
Sebagai vektor cacing filarial Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan B.
timori. Culex yang dapat bertindak sebagai vektor utama filarial bancrofti adalah
Cx. quinquifasciatus (pipien fatigan), Cx. annulirostris dan Cx. bitaeniorhynchus.
Sebagai vektor utama Japanese B. Enchepalitis, yaitu Cx. triaeniorhyncus dan Cx.
gelindus.
b. Genus Mansonia
Nyamuk ini lebih senang untuk menghisap darah binatang sekalipun ia
juga menghisap darah manusia. Mansonia menggigit pada malam hari (nocturnal)
walaupun juga menggigit pada siang hari jika suasana saat itu teduh. Nyamuk ini
lebih senang di luar rumah (out door) dibanding di dalam rumah (in door). Pada
siang hari lebih senang di luar rumah (exofilik) kecuali Ma. anulifera. Tempat
istirahat pada keteduhan tanaman dan rumput. Kepadatan nyamuk ini sesuai
dengan curah hujan. Jarak terbangnya antara 1 – 4 km. Morfologi dari nyamuk ini
adalah sebagai berikut ; telur diletakan saling berlekatan dan membentuk rakit.
Telur diletakan di bawah permukaan daun tumbuhan air, misalnya enceng gondok,
semanggi, genjer dan kubis-kubisan. Ciri khas dari jentik nyamuk ini adalah
adanya kait (saw) yang berguna untuk mengambil oksigen, mempunyai pentil
pernafasan, antena jentik mempunyai cambuk yang berbulu pendek. Habitat jentik

M.Hasyimi 7
Mikrobiologi Parasitologi
pada rumput dan tanaman air sebagai tempat perindukan nyamuk ini. Kepompong
memiliki terompet pernafasan yang mengeras dan kuat, sehingga mampu masuk ke
dalam akar. Sedangkan morfologi nyamuk dewasa khas pada sayapnya dilengkapi
dengan bulu yang halus, asimetrik gelap terang.
Patogenesis
Nyamuk ini menularkan panyakit filarial. Nyamuk Mansonia uniformis
sebagai vektor filariasis malayi. Sedangkan nyamuk Ma. indiana, Ma. dives dan
Ma. bonnae dapat menjadi vektor filarial Brugia malayi.
c. Genus Aedes
Nyamuk yang termasuk dalam genus ini mempunyai sifat umum sebagai
berikut ; ukuran tubuh nyamuk dewasa sedang serta dihiasi segmen-segmen, noda-
noda atau garis-garis dengan scale (sisik) berwarna putih yang mencolok, sehingga
nampak warna dasar hitam dengan belang-belang putih terdapat pada bagian-
bagian badannya terutama tampak pada kaki seperti berpita putih. Pada tarsi
terdapat dua atau lebih gelang putih yang lebar setidaknya pada satu pasang
kakinya. Probosis (belalainya) secara keseluruhan berwarna gelap berbentuk agak
silinder dan lurus (kecuali Aedes vitatus dengan sisik berwarna kekuning-
kuningan).
Siklus Hidup
Telur Aedes diletakan pada tepi dinding penampungan air atau genangan
air (biasa disebut container) satu persatu. Tempat perindukan atau tempat
perkembangbiakan di dalam rumah seperti tempayan, tong, drum, bak mandi,
jamban bunga sedangkan yang di luar rumah tempat minum burung, accu bekas,
ban mobil, kaleng bekas dan lain-lainnya. Telur berukuran kecil, berwarna hitam
berbentuk lonjong. Setelah menetas, jentik mengalami tiga kali pelupasan kulit,
atau mempunyai 4 (empat) instar. Jentik instar keempat mempunyai ukuran
lebih kurang 7 x 4 mm, mempunyai pelana terbuka dan satu pasang bulu

M.Hasyimi 8
Mikrobiologi Parasitologi
siphon, selanjutnya jentik menjadi pupa (kepompong). Dari pupa akan
muncul nyamuk dewasa. Nyamuk jantan dan betina akan berkopulasi
(kawin), maka nyamuk betina mencari / menghisap darah manusia untuk
pematangan telurnya. Nyamuk akan bertelur dan telur-telur tersebut akan
diletakan pada dinding-dinding kontainer. Waktu yang diperlukan untuk
pertumbuhan dari telur sampai menjadi dewasa adalah kurang lebih 10 hari
sedangkan jarak terbang nyamuk dapat mencapai kira-kira 30 meter dari
tempat perindukannya.

Gbr .16.5. Jentik Aedes


Gbr. 16.4. Telur Aedes

Dikenal ada beberapa spesies dari genus ini, tetapi yang diuraikan
hanya dua spesies, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua
spesies ini mempunyai arti penting di Indonesia, karena dapat sebagai
vektor Demam Berdarah (DBD) dan Chikungunya. Di beberapa negara lain
nyamuk ini dapat bertindak sebagai vektor penyakit kuning (yellow fever).
Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, keduanya serupa tapi
tidak sama. Penyebaran ke dua spesies nyamuk ini di kota-kota bahkan ke
desa-desa. Keberadaan nyamuk ini adalah sepanjang tahun, walaupun

M.Hasyimi 9
Mikrobiologi Parasitologi
perkembangannya dipengaruhi oleh musim. Kedua jentik dari nyamuk ini
dapat dibedakan karena perbedaan gigi sisirnya (comb teeth). Comb teeth
adalah suatu bangunan yang secara berderet terletak pada siphon jentik.
Comb teeth pada Aedes aegypti memiliki pertumbuhan duri lateral
sedangkan Aedes albopictus tidak ada (Gbr.16.6).
Nyamuk Aedes aegypti dewasa mempunyai ciri morfologi sebagai
berikut ; pada bagian dorsal thoraks (mesonotum) tumbuh bulu-bulu halus
yang berwarna putih membentuk gambaran lire. Nyamuk ini sepintas mirip
dengan Aedes albopictus. Perbedaan keduanya terletak pada mesonotumnya

A B

Gbr. 16.6. Perbedaan gigi sisir (comb teeth) Aedes aegypti (A) dan Aedes albopictus (B).
tersebut, sebab pada Aedes albopictus mempunyai bulu-bulu putih yang
tumbuh membentuk gambaran seperti garis tebal putih yang berjalan
memanjang.

M.Hasyimi 10
Mikrobiologi Parasitologi

A B
Gbr 16.7. Perbedaan gambaran

bulu-bulu pada mesonotum antara

Aedes aegypti (A) dan A. albopictus.(B).


Nyamuk Aedes aegypti mempunyai kebiasaan menghisap darah pada
waktu siang hari atau dikatakan ” day biter ”. Mempunyai kebiasaan endofogik dan
eksofogik. Tempat istirahat Aedes aegypti yang paling digemari adalah vegetasi di
luar rumah yang tumbuh di sekitar perindukan. Jika di dalam rumah tempat
istirahatnya adalah benda-benda yang tergantug dan perabot rumah yang terletak di
tempat yang gelap dan lembab.
Serangga Penyebab dan Pembawa Penyakit Pada Manusia
Serangga yang menyebabkan penyakit dan yang dapat membawa penyakit
pada manusia, selain Culicini sebagaimana yang diuraikan sebelumnya, sangatlah
banyak. Berikut ini disajikan serangga –serangga dimaksud yang dapat dan mudah
ditemukan disekeliling kita.
1. Lalat Rumah (Musca domestica)

M.Hasyimi 11
Mikrobiologi Parasitologi
Musca domestica sebagai vektor mekanik dari Ascaris, Tricuris, Taenia
dan Ankylostoma, Poliomyelitis dan Trachoma.

Gbr. 16.8. Lalat Rumah


Gbr. 16.9. Lalat Kandang

2. Lalat Kandang (Stomaxs calcitrana)


Stomaxs calcitrana sering dijumpai di kandang binatang. Yang
utama menyerang binatang bahkan manusia pada siang hari. Gigitannya
menimbulkan rasa nyeri dan panas.
3. Lalat Hijau (Crysomya bezziana)
Lalat ini berkaitan dengan proses pembusukan. Dimana ada asal hewan
yang mengalami proses pembusukan (bangkai), di situ akan dijumpai lalat
hijau ini.
4. Lalat Kerbau (Tabanus strianus)
Lalat ini dapat sebagai vektor penyakit anthrax yang disebabkan oleh
Basilus antraxis. Infeksi ini dapat menyebab miasis, yaitu lalat menginfeksi
ke jaringan ataupun organ tubuh sehingga dikenal bermacam-macam miasis,
seperti miasis kulit, miasis nasofaring, miasis intestinal, miasis urigenital
dan miasis mata.

M.Hasyimi 12
Mikrobiologi Parasitologi

Gbr. 16.11. Lalat Kerbau

Gbr. 16.10. Lalat Hujau

5. Kecoa
Ada beberapa macam kecoa antara lain ; Periplaneta americana,
Blatella germanica, Periplaneta australasie dan Supella supellectrum.
Spesies-spesies ini dapat bertindak sebagai vektor mekanik seperti halnya
lalat rumah, bahkan ada yang menyebabkan alergi bagi orang-orang
tertentu.

Gbr. 16.12. Kecoa germanica


Gbr. 16.13. Kecoa America.

M.Hasyimi 13
Mikrobiologi Parasitologi

6. Kutu Busuk (Cimex hemipterus)


Kutu busuk disebut juga bangsat atau tinggi, merugikan kesehatan
manusia karena menusuk dan menghisap darah manusia sehingga
menimbulkan gatal dan radang. Yang demikian ini setidak-tidaknya
mengganggu tidur kita. Selain itu, kutu busuk ini menimbulkan dampak
terhadap lingkungan, karena menimbulkan bau busuk. Cimex, sering juga
merusak perabotan rumah tangga, karena menyimpan telur dan kotorannya
pada tempat-tempat tersebut.

7. Kutu (Pendiculuc humanus)


Ada beberapa kutu yang dapat mengganggu manusia, antara lain, kutu
rambut dada (Pendiculus humanus corporis), kutu kepala (Pendiculus
humanus
Gbr.capitis), kutu
16.14. Kutu kemaluan (Crab louse,
busuk Gbr. Phthirus pubis).
16.15. Kutu badan Kutu-kutu
ini dapat mnyebabkan penyakit yang disebut Pendiculus (gangguan infestasi
tumayang disebabkan air liurnya yang merangsang timbulnya merah-merah
dan gatal). Di negara lain kutu kepala dapat menularkan penyakit demam
(fever) thypus yang disebabkan oleh Rickettia prowazeki, demam oleh
Rickettia quintana dan demam relapsi yang disebabkan oleh Borerelia
recurentis.

M.Hasyimi 14
Gbr. 16.16. Pinjal tikus

Gbr. 16.17. Tungau (chigger)


Mikrobiologi Parasitologi

1. Pinjal (Xynopsylla cheopsis)


Pinjal dapat bertindak sebagai vektor penyakit sampar / pes yang
disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis.

2. Tungau ( Leptotrombodium akamusi, Leptotrombodium deliensis,


Leptotrombodium fletscheri)
Tungau lebih dikenal dengan nama Cigger. Serangga ini dapat menjadi
vektor penyakit demam semak (Srub thypus, Tsutsugamushi diseases) yang
disebabkan oleh Rickettia tsutsugamushi. Sebagai penyebab penyakit kulit
(Scrub itch).

Gbr. 16.18. Sarcaptes scabiei Gbr. 16.19. Kalajengking

3. Sarcaptes scabiei

M.Hasyimi 15
Mikrobiologi Parasitologi
Sebagai penyebab penyakit kulit yang disebut skabies. Penyebabnya
adalah screat (lendir) yang dikeluarkan sehingga menyebabkan bintik-
bintik merah pada kulit.
4. Kalajengking, Scorpion (famili Scorpionidae)
Mengganggu manusia dengan menggigitnya.
5. Tungau debu (Dermatopha
goides pteronyssinus)
Tungau ini makanannya serpih kulit manusia dan binatang, dapat
menyebabkan asma luar (eksintrik), karena mengandung alergen.

Gbr. 16.21. Kelabang


(?)

6. Paederus sabaeus
Kelabang, genus Scolopendra (centipedes).ini dapat menyebabkan
lepuh, karena mengandung racun yang bersifat menghambat atau anti
pembekuan darah ( antikoagulan) .
7. Milipides (ordo : Diplopoda).

M.Hasyimi 16
Mikrobiologi Parasitologi
Tubuhnya mengeluarkan lendir yang dapat menimbulkan dermatitis dan
dapat menjadi hospes perantara dari cacing pita jenis Hymenolepis nana.

8. Kelabang (Centipedes) dan Luing (fontaria).


Pasangan kaki pertama merupakan kaki yang berkuku dan beracun serta
mengandung antikoagulan.

9. Cyclops spesies
Habitat dari Cyclops spesies adalah
di air tawar dan diketahui sebagai
vektor/hospes dari cacing Gnasthosoma
spiningerum, Diphyllobothrium latum
dan Spargamun.
10. Ulat (larva kupu-kupu)
Tergolong dalam ordo Lepidoptera.
Mengganggu manusia karena pada
umumnya serangga ini mengeluarkan
Gbr.16.22. Milipides racun (toksin) serta racun tersebut
umumnya menyebabkan dermatitis.

PERTANYAAN
1. Nyamuk Aedes aegypti penular demam berdarah adalah salah satu anggota
dari ordo Diptera. Arti Diptera adalah nyamuk ini mempunyai a. Dua
sayap
b. Dua kehidupan yaitu pradewasa di air, dewasa di darat.`
c. Alat penghisap d. 2 buah anthena (sungut)

M.Hasyimi 17
Mikrobiologi Parasitologi
e. Memiliki 2 stadium
2. Anopheles adalah genus nyamuk yang dapat menularkan penyakit
malaria, karena a.Yang jantan menghisap darah manusia
b.Yang betina dan jantan menghisap darah manusia
c. Hanya yang betina saja yang menghisap darah manusia.
d. Anopheles selalu mengandung plasmodium sebagai penyebab
malaria.
e. Anopheles terdapat hampir di semua tempat pemukiman.
3. Cacing penyebab penyakit kaki gajah dapat ditularkan oleh nyamuk Culex
sp., maka nyamuk disini dikatakan sebagai : a.Parasit b.Vektor
c. Reservoir d. host amplifier . e. Host difinitif

4. Jentik Aedes albopictus, lebih banyak /bisa ditemukan pada :


a.Penampungan air di dalam rumah b. baju yang tergantung
c.Air yang tergenang /tertampung di luar rumah d. di dalam
kamar . e. pada tinja
5. Apa yang dimaksudkan serangga dapat sebagai penyebab penyakit ?
a. Serangga mampu menularkan protozoa, contoh penyakit malaria
b. serangga tersebut sebagai agent, contoh larva lalat dapat menyebabkan
myasis
c. Serangga dapat memindahkan kuman ataupun telur cacing ke manusia
d. Serangga bisa dipergunakan sebagai percobaan sejenis virus di
laboratorium
e. Racun serangga ada yang menyebabkan iritasi
6. Sebagai vektor utama Japanese B. Enchepalitis, yaitu
a. Culex triaeniorhyncus dan Cx. Gelindus
b. Culex quinquifasciatus (pipien fatigan), Cx. annulirostris dan Cx.
Bitaeniorhynchus
c. Mansonia uniformis

M.Hasyimi 18
Mikrobiologi Parasitologi
d. Mansonia indiana, Ma. Dives dan Ma. Bonnae
e. Jawaban a,b,c dan d salah
7. Ciri khas (yang tidak dimiliki oleh nyamuk lain) nyamuk penular DBD,
Aedes aegypti dewasa adalah
a. Badan, kakinya belang hitam putih dan pada punggungnya
(mesonotum) ada gambaran seperti sabit berwarna putih.
b. Memiliki siphon di segmen abdomen terakhir
c. Hidupnya di dekat tanaman air seperti kangkung, semanggi dan
teratai
d. Selain menularkan DBD mampu menularkan malaria
e. Banyak ditemukan sekeliling rumah kita terutama di got-got.
8. Lalat yang dapat membawa bibit penyakit Ascariasis, Taeniasis,
ancylostomiasis, poliomelitis dan trahoma, adalah lalat rumah yang
dikenal sebagai..........
a. Stomax calcitrana d. Ceysoma bezzina
b. Tabanus strianus
c. Musca domestica e.Jawaban a,b,cdan d salah
9. Kecoa
a. dapat menularkan penyakit secara mekanik
b. penyakit yang ditularkan Ascariasis, Taeniasis, ancylostomiasis,
poliomelitis .
c. menimbulkan bau rasa busuk.
d. jenisnya diantaranya : Periplaneta americana, Blataria gemanica.
e.Jawaban a,b, c dan d benar.
10. Jens-jenis kutu yang ditemukan pada badan manusia, adalah .....
a. Pediculus humanus corparis d. Rickettia tsutsugamushi
b. Ctenocephalides capitis e.Jawaban a,b,c dan d salah.
c. Leptotrombodium akamusi

M.Hasyimi 19
Mikrobiologi Parasitologi

M.Hasyimi 20

Anda mungkin juga menyukai