Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.

10,Oktober, 2018

PROFIL PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN PADA PASIEN


KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH
PERIODE JANUARI 2016 - JUNI 2016

Gusti Ayu Putu Giti Livia Devi1, I Wayan Aryabiantara2, IGAG Utara Hartawan2
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana,
2
Bagian/SMF Anestesi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
gapgitiliviadevi@yahoo.com

ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular di Indonesia merupakan salah satu penyebab kematian terbesar, dengan
prevalensi yang cukup tinggi dan angka kejadian yang diperkirakan akan meningkat setiap
tahunnya. Salah satu obat yang digunakan dalam menangani penyakit kardiovaskular adalah
antikoagulan. Namun, pencatatan penggunaan antikoagulan yang diselenggarakan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Indonesia masih kurang lengkap. Maka dari itu,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan pasien
kardiovaskular yang dirawat di Ruang ICCU dimulai dari Ruang ICCU RSUP Sanglah. Metode
yang digunakan adalah deskriptif retrospektif dimana data berasal dari rekam medis pasien
kardiovaskular yang dirawat di ICCU RSUP Sanglah pada periode Januari 2016 – Juni 2016,
dengan menggunakan teknik total sampling. Dari 85 pasien yang memenuhi kriteria, 55 orang
diantara menggunakan antikoagulan dan 30 orang tidak menggunakan antikoagulan. Sehingga
didapatkan angka proporsi 64,7% untuk pasien dengan antikoagulan yang dirawat di ICCU
RSUP Sanglah dan 35,3% untuk pasien tanpa antikoagulan yang dirawat di ICCU RSUP
Sanglah. Profil penggunaan antikoagulan pada pasien yang dirawat di ICCU RSUP Sanglah
memiliki karakteristik subyek pasien kardiovaskular mayoritas dengan jumlah 40 (72,7%), usia
65-74 tahun dengan jumlah 17 subyek (30,9%), dan merupakan pasien infark miokard dengan
jumlah subyek 22 (40%), dengan jenis antikoagulan terbanyak menggunakan enoxaparin
sebanyak 36 subyek (60%).

Kata kunci: antikoagulan, ICCU

ABSTRACT
Cardiovascular disease is one of the causes of death with a high prevalence in Indonesia which
number grows every year. One of the medicines to help cardiovascular patients is using
anticoagulant. However the utilization report by the National Institute of Health Research and
Development of Indonesia is far from complete. The goals from this research is to figure out the
profile of anticoagulant use for cardiovascular disease in ICCU Sanglah Hospital. We use the
method of descriptive retrospective study which involved using medical record of
cardiovascular disease patients who was treated in ICCU of Sanglah Hospital’s in January
2016-June 2016 to gain our data by using the total sampling technic. From 85 patients who meet
the criteria, 55 of them used the anticoagulant and 30 patients did not use it. From that fact, we
got the number of 64.7% patient used the anticoagulant and 35.3% did not. The subjects are
mostly man (40 patients, 72.7%), age 65-74 years old (17 patients, 30.9%), and myocardial
infarction patients (22 patients, 40%), with the most used anticoagulants is enoxaparin (36
patients, 60%).

Keywords: anticoagulants, ICCU

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular tinggi untuk terkena penyakit
merupakan salah satu penyakit yang kardiovaskular. Selain menyebabkan
memiliki angka kematian yang cukup kematian, penyakit kardiovaskular juga
tinggi di dunia. Menurut data WHO dapat menyebabkan kelumpuhan
tahun 2012, sekitar 17,5 juta orang permanen bagi penderitanya.2
telah meninggal setiap tahun karena Di Indonesia sendiri penyakit
penyakit kardiovaskular dengan angka kardiovaskular merupakan salah satu
kejadian 80% terjadi di negara penyebab kematian terbesar, dengan
berkembang. WHO memperkirakan 17 prevalensi yang cukup tinggi dan
juta orang pada tahun 2015 akan angka kejadian yang diperkirakan akan
meninggal karena penyakit meningkat pada tahun 2030.
kardiovaskular, terutama karena Berdasarkan laporan Kementerian
serangan jantung dan stroke.1 Kesehatan RI pada tahun 2014,
Secara umum penyakit prevalensi penyakit jantung koroner di
kardiovaskular ini dapat mengenai Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5%
semua lapisan usia, dimana risiko atau diperkirakan sekitar 883.447
terkena penyakit kardiovaskular akan orang, sedangkan untuk gagal jantung
meningkat seiring bertambahnya usia. sebesar 0,13% atau 229.696 orang, dan
Pada lelaki risiko akan meningkat penyakit stroke lah yang memegang
setelah usia menginjak 45 tahun, angka prevalensi tertinggi yaitu
sedangkan pada perempuan meningkat sebesar 7% atau 1.236.825 orang.3,4
setelah berusia 55 tahun atau setelah Data Riskesdas 2013 memperkirakan
mengalami menopause. Belakangan stroke sebagai pembunuh nomor 1 di
ini, banyak usia muda yang terkena Indonesia pada tahun 2015. Hal ini
penyakit kardiovaskular, hal ini dapat dilihat dari hasil riset pada tahun
dikarenakan banyaknya usia muda 2013 yang diselenggarakan oleh Badan
yang terkena diabetes atau mengalami Penelitian dan Pengembangan
obesitas. Pada penelitian dalam Kesehatan di Indonesia.5
populasi dengan sampel usia muda dari Salah satu obat yang digunakan
5-17 tahun, 70% yang mengalami dalam menangani penyakit
obesitas memiliki risiko 2 kali lebih kardiovaskular adalah antikoagulan,

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

dimana antikoagulan merupakan jenis Penelitian ini adalah suatu


obat yang digunakan untuk penelitian deskriptif retrospektif untuk
menurunkan risiko blood clots mengetahui profil penggunaan
(gumpalan darah). Gumpalan darah antikoagulan pada pasien penyakit
adalah masa yang terbentuk dari jantung yang dirawat di Ruang ICCU
trombosit dan fibrin untuk RSUP Sanglah periode Januari 2016 -
menghentikan pendarahan. Obat ini Juni 2016. Data yang terkumpul dalam
mencegah atau menghancurkan penelitian akan di olah dan ditampilkan
gumpalan yang ada di saluran darah.6 dalam bentuk tabel frekuensi. Data
Antikoagulan banyak digunakan pada berasal dari Rekam Medis pasien
pasien yang memiliki penyakit penyakit kardiovaskular yang
kardiovaskular atau permasalahan menggunakan antikoagulan yang
dalam sirkulasi darah. Berdasarkan dirawat di Ruang ICCU RSUP Sanglah
beberapa jurnal yang penulis dapatkan, periode tersebut.
pasien penyakit kardiovaskuar akan
Pada penelitian ini penulis akan
mendapatkan terapi antikoagulan.7,8
menghitung angka proporsi pasien
Berdasarkan data yang telah
kardiovaskular yang menggunakan
penulis dapatkan, data hasil riset yang
antikoagulan dan berada di Ruang
diselenggarakan oleh Badan Penelitian
ICCU RSUP Sanglah. Selain itu,
dan Pengembangan Kesehatan di
penulis juga akan menghitung dosis
Indonesia masih kurang lengkap
penggunaan antikoagulan dan angka
dikarenakan kurangnya pencatatan
proporsi jenis antikoagulan yang
yang dilakukan. Maka itu, penulis
paling banyak digunakan oleh pasien.
ingin mengetahui profil penggunaan
antikoagulan pada penderita penyakit
HASIL
kardiovaskular. Penulis juga ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai
dosis penggunaan antikoagulan serta
jenis antikoagulan yang paling sering
digunakan dalam menangani pasien
penyakit kardiovaskular.

BAHAN DAN METODE

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

Selama periode penelitian yaitu menderita Total AVBlock (2,3%), 2


1 Januari 2016 sampai dengan 30 Juni orang menderita Bradycardia (2,3%), 1
2016 terdapat 270 pasien penyakit orang menderita VE (1,2%), dan 1
kardiovaskular yang dirawat di Ruang orang menderita SVT (1,2%).
ICCU RSUP Sanglah. Dari seluruh
pasien yang di rawat di Ruang ICCU
RSUP Sanglah, 85 diantaranya adalah Tabel 1. Karakteristik Subyek
Penelitian
pasien yang dapat ditelusuri rekam Variabel Total
medisnya. Pada Tabel 1 dapat (Persentase)
Jenis Kelamin
dilihat bahwa karakteristik subyek Lelaki 59 (69,4)
penelitian berdasarkan jenis kelamin - Antikoagulan 40 (47)
- Tanpa 19 (22,4)
didapatkan 26 perempuan (30,6%) dan Perempuan 26 (30,6)
59 lelaki (69,4%). Sedangkan - Antikoagulan 15 (17,7)
- Tanpa 11 (12,9)
berdasarkan usia didapatkan 1 orang Usia
berusia <15 tahun (1,2%), 2 orang < 15 1 (1,2)
15 - 24 0 (0,0)
berusia 25 - 34 tahun (2,4%), 10 orang 25 - 34 2 (2,4)
berusia 35 - 44 tahun (11,8%), 24 35 - 44 10 (11,8)
45 - 54 24 (28,2)
orang berusia 45 - 54 tahun (28,2%), 55 - 64 22 (25,9)
22 orang berusia 55 - 64 tahun (25,9%), 65 - 74 22 (25,9)
>75 4 (4,7)
22 orang berusia 65 - 74 tahun (25,9%), Jenis Penyakit
dan 4 orang berusia >75 tahun (4,7%). CHF 5 (5,9)
Acute Heart Failure 2 (2,3)
Pada Tabel 1 juga dijelaskan ADHF 22 (25,9)
mengenai jenis penyakit subyek Pulmonary Embolism 1 (1,2)
Cardiomyopathy 1 (1,2)
penelitian yang terdiri dari 5 orang CAD 18 (21,2)
menderita CHF (5,9%), 2 orang UAP 7 (8,2)
STEMI 14 (16,5)
menderita Acute Heart Failure (2,3%), NSTEMI 9 (10,6)
22 orang menderita ADHF (25,9%), 1 Total AV Block 2 (2,3)
Bradycardia 2 (2,3)
orang menderita Pulmonary Embolism VE 1 (1,2)
(1,2%), 1 orang menderita SVT 1 (1,2)
Penggunaan Antikoagulan
Cardiomyopathy (1,2%), 18 orang Ya 55 (64,7)
menderita CAD (21,2%), 7 orang Tidak 30 (35,3)
Singkatan: CHF (Congestive Heart
menderita UAP (8,2%), 14 orang Failure); ADHF (Acute Decompesated
menderita STEMI (16,5%), 9 orang Heart Failure); CAD (Coronary Artery
Disease); UAP (Unstable Angina
menderita NSTEMI (10,6%), 2 orang

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

Pectoris), STEMI (ST-Elevation subyek penelitian yang menggunakan


Myocardial Infarction); NSTEMI (Non 2 macam antikoagulan (9,1%).
ST-Elevation Myocardial Infarction);
VE (Ventricular Extrasystole); SVT
(Supraventricular Tachycardia). Tabel 2. Profil Penggunaan
Tabel 2 menjelaskan mengenai Antikoagulan Subyek Penelitian
Variabel Total
karakteristik subyek penelitian yang (Persentase)
menggunakan antikoagulan. Pada Jenis Kelamin
Lelaki 40 (72,7)
penelitian ini, dari 55 subyek Perempuan 15 (27,3)
penelitain sebanyak 40 lelaki (72,7%) Usia
< 15 0 (0,0)
dan 15 perempuan (27,3%). Sedangkan 15 - 24 0 (0,0)
berdasarkan usia subyek penelitian 25 - 34 0 (0,0)
35 - 44 7 (12,7)
didapatkan sebanyak 7 orang berusia 45 - 54 16 (29,1)
35 - 44 tahun (12,7%), 16 orang 55 - 64 12 (21,8)
65 - 74 17 (30,9)
berusia 45 - 54 tahun (29,1%), 12 >75 3 (5,5)
orang berusia 55 - 64 tahun (21,8%), Jenis Penyakit
CHF 1 (1,8)
17 orang berusia 65 - 74 tahun (30,9%), Acute Heart Failure 0 (0,0)
dan 3 orang berusia >75 tahun (5,5%). ADHF 17 (31)
Pulmonary Embolism 1 (1,8)
Pada Tabel 2 juga dijelaskan Cardiomyopathy 0 (0,0)
mengenai karakteristik subyek CAD 6 (10,9)
UAP 7 (12,7)
penelitian berdasarkan jenis penyakit STEMI 13 (23,6)
subyek, yang terdiri dari 1 orang NSTEMI 9 (16,4)
Total AV Block 0 (0,0)
menderita CHF (1,8%), 17 orang Bradycardia 0 (0,0)
menderita ADHF (31%), 1 orang VE 0 (0,0)
SVT 1 (1,8)
menderita Pulmonary Embolism Terapi Antikoagulan
(1,8%), 6 orang menderita CAD 1 Macam 50 (90,9)
2 Macam 5 (9,1)
(10,9%), 7 orang menderita UAP Singkatan: CHF (Congestive Heart
(12,7%), 13 orang menderita STEMI Failure); ADHF (Acute Decompesated
Heart Failure); CAD (Coronary Artery
(23,6%), 9 orang menderita NSTEMI
Disease); UAP (Unstable Angina
(16,4%), dan 1 orang menderita SVT Pectoris), STEMI (ST-Elevation
(1,8%). Selain itu, Tabel 2 juga Myocardial Infarction); NSTEMI (Non
ST-Elevation Myocardial Infarction);
menjelaskan bahwa 50 subyek VE (Ventricular Extrasystole); SVT
penelitian menggunakan 1 macam (Supraventricular Tachycardia).
antikoagulan (90,9%) dan hanya 5 Tabel 3 menjelaskan mengenai
jenis antikoagulan yang digunakan

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

oleh subyek penelitian yang terdiri dari miskonsepsi mengenai penyakit


7 orang menggunakan Warfarin kardiovaskular pada perempuan.
(11,7%), 9 orang menggunakan Banyak beranggapan bahwa
UFH/Heparin (15%), 36 orang perempuan lebih terlindungi dari
menggunakan Enoxaparin (60%), dan penyakit kardiovaskular sehingga
8 orang menggunakan Fondaparinux penanganannya menjadi kurang agresif
(13,3%). dan sesuai. Padahal ketika perempuan
memasuki usia menopause atau ketika
Tabel 3. Jenis Antikoagulan Subyek
Penelitian perempuan mengalami masalah
Jenis Antikoagulan Total disfungsi hormon, risiko terjadinya
(Persentase)
Warfarin 7 (11,7) penyakit kardiovaskular meningkat
UFH/Heparin 9 (15) menjadi 7 kali lebih tinggi daripada
Enoxaparin 36 (60)
Dalteparin 0 (0,0) lelaki.9,10
Tinzaparin 0 (0,0)
Fondaparinux 8 (13,3) Menurut usia pasien saat
Rivaroxaban 0 (0,0) dilakukan penelitian, ditemukan paling
Dabigatran 0 (0,0)
banyak yaitu pada usia 45-54 tahun

PEMBAHASAN dengan jumlah subyek 24 (28,2%).


Hasil ini sesuai dengan laporan
Pada penelitian ini, dari 85
Kementerian Kesehatan RI pada tahun
subyek diketahui karakteristik subyek
2014 yang menyatakan bahwa
pasien kardiovaskular menurut jenis
penderita penyakit kardiovaskular
kelamin didapatkan terbanyak yaitu
banyak ditemukan pada usia ≥45
lelaki dengan jumlah 59 subyek
tahun.3 Sedangkan menurut jenis
(69,4%). Hasil ini sedikit berbeda
penyakitnya, gagal jantung adalah
dengan penelitian yang dilakukan oleh
penyakit yang ditemukan paling
Kementerian Kesehatan RI pada tahun
banyak pada penelitian ini dengan 29
2014 yang menyatakan prevalensi
subyek (34,1%), diikuti dengan infark
berdasarkan jenis kelamin tertinggi
miokard sebanyak 23 subyek (27,1%).
penyakit kardiovaskular terjadi pada
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
perempuan.3 Begitu juga dengan hasil
dilakukan di Amerika dan Inggris pada
penelitian di beberapa negara lain,
tahun 2011 yang menyatakan bahwa 3
lebih banyak ditemukan pada
urutan teratas pasien terbanyak yang di
perempuan daripada lelaki. Hal ini
rawat di ruang ICCU adalah pasien
dikarenakan kurangnya perhatian dan

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

infark miokard, infark serebral, dan penelitian tahun 2002 yang dilakukan
gagal jantung.11 Turpie, Chin, dan Lip menyatakan
bahwa penggunaan 2 macam
Sedangkan untuk karakteristik
antikoagulan disarankan untuk
subyek pasien penyakit kardiovaskular
mempercepat kerja anti pembekuan
yang menggunakan antikoagulan
lalu untuk mempertahankannya.
menurut jenis kelamin didapatkan
Penggunaannya pun harus sesuai
terbanyak yaitu lelaki dengan jumlah
dengan indikasi, misalnya jika
40 subyek (72,7%). Sedangkan
memiliki kondisi genetik yang
menurut usia pasien yang
mengganggu kerja faktor
menggunakan antikoagulan ditemukan
pembekuan.13
paling banyak yaitu pada usia 65-74
tahun dengan jumlah subyek 17 Pada penelitian ini, ditemukan
(30,9%). Hal ini sesuai dengan 5 subyek yang menggunakan 2 macam
penelitian yang dilakukan pada tahun antikoagulan, dimana pasien yang
2009 oleh Righini, Robert-Ebadi, dan menggunakan 2 macam antikoagulan
Le Gal yang menyatakan bahwa pasien adalah pasien yang memiliki penyakit
yang menggunakan antikoagulan penyerta yang mengganggu aliran
terbanyak adalah pasien yang berusia darah seperti hipertensi, atrial fibrilasi,
>60 tahun.12 Menurut jenis penyakit dan mitral stenosis serta mitral
kardiovaskular pada pasien yang regurgitasi. Hal ini sesuai dengan
menggunakan antikoagulan, subyek penelitian yang dilakukan oleh Zeitler
terbanyak adalah pasien infark dan Eapen yang menyatakan bahwa
miokard dengan jumlah 22 subyek penggunaan antikoagulan kombinasi
(40%). Hal ini sesuai dengan penelitian dilakukan jika pasien kardiovaskular
yang di lakukan di Amerika dan memiliki gangguan pada aliran darah.14
Inggris pada tahun 2011.11
Data yang dikumpulkan
Terapi pada pasien penyakit menunjukkan bahwa 36 subyek (60%)
kardiovaskular dapat dilakukan dengan menggunakan enoxaparin, diikuti
1 macam antikoagulan atau 2 macam dengan heparin (n:9, 15%), lalu
antikoagulan, pada penelitian ini fondaparinux (n:8, 13,3%), dan yang
ditemukan sebanyak 50 subyek terakhir adalah warfarin (n:7, 11,7%)
(90,9%) menjalani terapi dengan 1 sebagai antikoagulan utama ataupun
macam antikoagulan. Menurut sebagai kombinasi antikoagulan yang

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

digunakan. Hal ini sedikit berbeda disarankan karena lebih baik dalam
dengan hasil penelitian di luar Asia efikasi dan safety.16,17
yang kebanyakan menggunakan
Berdasarkan data yang telah
warfarin sebagai pilihan utama
dikumpulkan, rerata dosis penggunaan
antikoagulan.15,16,17
enoxaparin adalah 1,06 ml/hari dengan
Warfarin merupakan dosis terendah adalah 0,6 ml/hari dan
antikoagulan yang paling banyak dosis tertinggi adalah 1,2 ml/hari.
digunakan pada pasien kardiovaskular Sedangkan untuk heparin, rerata dosis
di luar Asia, sedangkan di Asia sendiri penggunaannya adalah 795 IU/jam
penggunaan warfarin tidak dengan dosis terendah 495 IU/jam dan
direkomendasikan. Hal ini dikarenakan dosis tertinggi 1.000 IU/jam. Untuk
warfarin meningkatkan risiko warfarin, rerata dosis penggunaannya
terjadinya pendarahan mayor dan adalah 2,42 mg/hari dengan dosis
pendarahan intra kranial pada pasien terendah 2 mg/hari dan tertinggi 4
Asia dibandingkan non-Asia. mg/hari. Selanjutnya untuk
Penggunaan warfarin di Asia juga fondaparinux rerata dosis
memiliki beberapa permasalahan, yang penggunaannya adalah 2,5 mg/hari.
pertama adalah pada INR pasien Asia Hal ini sesuai dengan dosis
yang tidak diketahui secara pasti. penggunaan antikoagulan yang
Permasalahan ini muncul karena digunakan oleh American College of
kurangnya randomized controlled trial Cardiology (ACC) atau panduan yang
(RCT) yang dilaksanakan.16 dikeluarkan oleh American College of
Chest Physicians (ACCP).15,18
Selanjutnya, pasien Asia lebih
Penggunaan antikoagulan ini berdasar
sulit untuk mempertahankan INR
pada berat badan pasien, dimana rerata
dalam therapeutic range (2,0 – 3,0).
berat badan pasien kardiovaskular
Hal ini disebabkan karena asupan diet
yang dirawat di ruang ICCU RSUP
dan juga penggunaan obat herbal yang
Sanglah adalah 65,38 kg. Pasien
berkepanjangan. Selain itu, pasien Asia
dengan berat badan lebih rendah
memiliki angka kejadian pendarahan
membutuhkan antikoagulan dengan
yang lebih tinggi ketika menggunakan
dosis yang lebih rendah, hal ini
warfarin. Maka dari itu, penggunaan
dikarenakan jaringan lemak pasien
oral antikoagulan lainnya lebih
yang lebih sedikit sehingga tidak

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

mengganggu proses penyerapan menjadi lebih optimal dan untuk


antikoagulan.20 penelitian selanjutnya perlu dilakukan
dengan menggunakan metode yang
berbeda sehingga data yang didapatkan
SIMPULAN lebih menggambarkan penggunaan

Hasil penelitian menunjukan antikoagulan yang sebenarnya.

bahwa dari 85 pasien yang memenuhi


kriteria, 55 orang diantara
KETERBATASAN PENELITIAN
menggunakan antikoagulan (64,7%)
dan 30 orang tidak menggunakan Penelitian ini membutuhkan
antikoagulan (35,3%) dengan kelengkapan data pada Rekam Medis
karakteristik subyek pasien pasien untuk mendaparkan gambaran
kardiovaskular mayoritas dengan profil penggunaan antikoagulan di
jumlah 40 (72,7%), usia 65-74 tahun Ruang ICCU RSUP Sanglah.
dengan jumlah 17 subyek (30,9%), dan
merupakan pasien infark miokard
DAFTAR PUSTAKA
dengan jumlah subyek 22 (40%).
1. WHO. The Atlas of Heart Disease
Jenis antikoagulan terbanyak
and Stroke. Geneva: World Health
yang digunakan pada pasien Organization Publisher; 2013.
kardiovaskular dalam penelitian yang 2. Thom, T. Heart Disease and Stroke
telah dilakukan ini adalah Statistics--2006 Update: A Report
From the American Heart
menggunakan enoxaparin dengan 36 Association Statistics Committee
subyek (60%). Penggunaan dosis and Stroke Statistics Subcommittee.
Circulation. 2006; 113(6): 85-151.
antikoagulan pada penelitian yang
telah dilakukan sesuai dengan 3. Trihono. Riset Kesehatan Dasar
2013. Jakarta: Departemen
penggunaan dosis antikoagulan oleh Kesehatan RI; 2013. 88-91.
ACC/ACCP, dengan rerata dosis
4. Kementerian Kesehatan RI. Situasi
penggunaan enoxaparin adalah 1,06 Kesehatan Jantung. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2014.
ml/hari.
3-6.
Berdasarkan penelitian ini,
5. Aditama T.Y. Stroke Pembunuh
dapat kami sarankan untuk melakukan No.1 di Indonesia. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI; 2013.
pengaturan rekam medis yang lebih
baik lagi sehingga hasil penelitian 6. Tidy, C. Anticoagulants. Leeds:

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

Patient Information Publications. Review. Journal of Atrial


2015. Fibrillation. 2015; 8: 31-38.

7. Sokhi, J. and Kinnear, J. Atrial 15. Kearon, C. et al. Antithrombotic


Fibrillation (AF) Perioperative therapy for VTE Disease: CHEST
Management for Non-Cardiac Guideline and Expert Panel Report.
Surgery. Truro: World Federation CHEST. 2016; 149(2): 315-352.
of Societies of Anaesthesiologists.
2014. 1-9. 16. Chiang, C., Wang, K., and Lin, S.
Asian Strategy for Stroke
8. Cruz-Flores, S. Stroke Prevention in Atrial Fibrillation.
Anticoagulation and Prophylaxis. European Society of Cardiology.
Texas: Texas Tech University 2015; 17: 31-39.
Health Sciences Center. 2016. 1-2.
17. Chao, T., and Chen, S. Stroke and
9. Mozzaffarian, D. et al. Prevalence of Bleeding Risk in Asians with Atrial
Stroke by Age and sex (National Fibrillation. Washington, DC:
Health and Nutrition Examination American College of Cardiology
Survey: 2009-2012). American Foundation; 2016.
Heart Association. 2015; 131(4).
18. American College of Cardiology,
10. Maas, A. and Appelman, Y. American Heart Association and
Gender Differences in Coronary Heart Rhythm Society.
Heart Disease. Netherlands Heart ACC/AHA/HRS Focused Update
and Nutrition Journal. 2010; 18(12): on The Management of Patients
598-603. with Atrial Fibrillation.
Washington, DC: American College
11. Wunsch, H., Angus, D.C., of Cardiology Foundation; 2011.
Harrison, D.A., and Linde-Zwirble
W.T., Rowan, K.M. Comparison of 19. Pan, Zhu, Chen, Xia, dan Zhou.
Medical Admissions to Intensive Weight Based Dosing in Medication
Care Units in the United States and Use: What Should We Know?
United Kingdom. Am J Respir Crit Patient Preference and Adherence.
Care Med. 2011; 183(12): 1666- 2016; 16(9): 549.
1673.

12. Righini, M., Robert-Ebadi, H., and


Le Gal, G. Use of Anticoagulants in
Elderly Patients: Practical
Recommendations. Clinical
Interventions in Aging. 2009;
129(2): 165.

13. Turpie, A., Chin, B., and Lip, G.


ABC of Antithrombotic Therapy:
Venous Thromboembolism:
Treatment Strategies. BMI. 2002;
325(7370): 948-950.

14. Zetler, E. and Eapen, Z.


Anticoagulation in Heart Failure: A

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.10,Oktober, 2018

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1

Anda mungkin juga menyukai