Anda di halaman 1dari 13

JMPF Vol. 12 No.

3 : 176-188
ISSN-p : 2088-8139
ISSN-e : 2443-2946

Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap


Stroke Iskemik Dengan Atrial Fibrilasi

Safety of Anticoagulant Use in Ischemic Stroke Hospitalized Patients with Atrial Fibrillation

Juniarto Mende1*, Fita Rahmawati2, Ika Puspita Sari2


1Magister Farmasi Klinik, Universitas Gadjah Mada
2Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
Submitted: 25-05-2022 Revised: 11-08-2022 Accepted: 16-09-2022
Corresponding : Fita Rahmawati; Email : Rahmawati_f@ugm.ac.id

ABSTRAK
Atrial fibrilasi dapat menyebabkan stroke akibat stasis darah di atrium kiri yang memicu
pembentukan trombus dan embolisasi ke otak. Pemberian antikoagulan digunakan untuk pencegahan
pembentukan gumpalan sehingga mencegah kejadiaan stroke, namun disisi lain berhubungan dengan
risiko terjadinya efek samping perdarahan. Penelitian bertujuan melakukan evaluasi terhadap keamanan
antikoagulan pada pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi. Penelitian menggunakan rancangan cross
sectional. Data retrospektif diambil dari rekam medis RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta periode Januari 2018
sampai Desember 2020. Subjek penelitian adalah pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi. Evaluasi
keamanan antikoagulan meliputi angka kejadian perdarahan baik mayor maupun minor pada tiap jenis
antikoagulan serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan. Sejumlah 70 pasien
memenuhi kriteria inklusi penelitian. Perdarahan terjadi pada 41 kasus (58,57%). Perdarahan mayor
sejumlah 28 pasien (40%) dan minor sejumlah 13 pasien (18,57%). Antikoagulan yang paling banyak
menyebabkan perdarahan adalah warfarin. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian perdarahan gagal
ginjal (OR = 5,990; 95% Cl 2,002-17,920; p = 0,001). Pemantauan efek samping antikoagulan terutama
warfarin sangat diperlukan. Farmasis dapat berperan penting dalam monitoring maupun mencegah
kejadian perdarahan dengan memperhatikan faktor resiko terutama gagal ginjal.
Kata Kunci: antikoagulan; atrial fibrilasi; perdarahan; stroke iskemik

ABSTRACT
Atrial fibrillation can cause stroke due to blood stasis in the left atrium which triggers thrombus
formation and embolization of the brain. Administration of anticoagulants is used to prevent clot
formation to prevent the occurrence of stroke, but on the other hand, it is associated with the risk of
bleeding side effects. This study aims to evaluate the safety of anticoagulants in ischemic stroke patients
with atrial fibrillation. The study used a cross-sectional design. Retrospective data were taken from the
medical records of RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta period January 2018 to December 2020. The research
subjects were ischemic stroke patients with atrial fibrillation. Evaluation of the safety of anticoagulants
includes the number of major and minor bleeding events in each type of anticoagulant and the factors
that influence the occurrence of bleeding. A total of 70 patients met the study inclusion criteria. Bleeding
occurred in 41 cases (58,57%). Major bleeding was 28 patients (40%) and minor bleeding was 13 patients
(18,57%). The most common anticoagulant that causes bleeding is warfarin. Multivariate test of the
factors that influence the occurrence of bleeding in kidney failure (OR = 5,990; 95% Cl 2,002-17,920; p =
0,001). Monitoring the side effects of anticoagulants, especially warfarin is necessary. Pharmacists can
play an important role in monitoring and preventing bleeding events by taking into account risk factors,
especially kidney failure.
Keywords: anticoagulants; atrial fibrillation; bleeding; ischemic stroke

PENDAHULUAN 328,5 juta orang atau 21,2% orang stroke yang


Penyakit jantung dan stroke iskemik meninggal 2. Penyebab utama stroke iskemik
merupakan penyebab kematian terbesar dan meningkatkan risiko kejadian stroke
secara global, terhitung 15,2 juta kematian di iskemik dua hingga lima kali lebih besar
dunia tahun 2016 1. Berdasarkan data WHO, terjadi pada atrial fibrilasi 3. Pemberian
menyebutkan bahwa di Indonesia stroke antikoagulan lebih bermanfaat pada pasien
adalah penyebab utama yang menewaskan stroke iskemik dengan atrial fibrilasi.

JMPF Vol 12(3), 2022 | DOI : 10.22146/jmpf.74893 176


Juniarto Mende, et al

Antikoagulan menghambat pembentukan keamanan terapi antikoagulan pada pasien


trombus dengan cara kaskade hemostasis rawat inap stroke iskemik dengan atrial
dalam tubuh 4. fibrilasi. Manfaat dalam penelitian ini sebagai
Antikoagulan memberikan manfaat informasi dalam menentukan monitoring
dalam mencegah kejadian stroke, namun penggunaan obat antikoagulan di rumah
antikoagulan memiliki resiko kejadiaan sakit.
perdarahan sehingga perlu menjadi perhatian
khusus. Perdarahan yang terjadi dapat bersifat METODE
mayor atau minor meliputi perdarahan Penelitian menggunakan desain
inrakranial, gastrointestinal dan lainnya 5,6. penelitian cross sectional. Penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh Wang et al., dilakukan pada bulan Oktober-November
menunjukkan bahwa pasien dengan 2021. Penelitian telah disetujui oleh komisi etik
pemberian NOAC (novel oral anticoagulant) Medical and Health Research Ethics
lebih rendah kejadian perdarahan mayor dan Committee (MHREC) dengan nomor
perdarahan saluran pencernaan daripada KE/FK/0993/EC/2021.
warfarin, tidak ada perbedaan dalam risiko
stroke iskemik/sitemik embolik atau kematian Subjek penelitian
7. Menurut Paciaroni et al., menyebutkan Subjek penelitian adalah pasien stroke
iskemik dengan atrial fibrilasi yang memenuhi
pengobatan dengan NOAC memiliki
kriteria inklusi. Kriteria inklusi terdiri dari (1)
peningkatan 5% kejadian perdarahan mayor.
pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi
Tingkat perdarahan pada pasien yang
yang mendapatkan antikoagulan; (2) pasien
menerima dabigatran (0,5%), rivaroxaban
usia ≥ 18 tahun; (3) pasien dirawat minimal 3
(2,5%), dan apixaban (2,9%) 8.
hari di rumah sakit RSUP Dr. Sardjito
Pasien usia lanjut, gagal ginjal, anemia,
Yogyakarta. Kriteria eksklusi terdiri dari (1)
alkohol, hipertensi, cancer, faktor genetik dan
pasien stroke iskemik yang mendapatkan
kejadiaan stroke dapat meningkatkan risiko
antikoagulan lebih dari satu macam dalam
perdarahan 9. Jenis kelamin perempuan dan
satu waktu; (2) pasien hasil rujuk dari RS lain.
paparan NSAID menjadi pertimbangan untuk
Pasien hasil rujuk dari rumah sakit lain tidak
menilai risiko perdarahan. Selain itu,
diketahui riwayat penggunaan antikoagulan
penggunaan antikoagulan merupakan faktor
sebelumnya.
risiko utama perdarahan 10. Kejadian
Jumlah keseluruhan pasien stroke
perdarahan gastrointestinal berdampak pada
dengan atrial fibrilasi pada periode bulan
peningkatan kematian. Prediktor independen
Januari 2018 hingga Desember 2020 adalah 168
untuk terjadinya perdarahan gastrointestinal
pasien. Data diambil secara nonprobability
adalah MCA (middle cerebral artery) infark, dan
conceutive sampling melalui penelusuran
usia lanjut. Pasien yang memiliki prediktor
terhadap rekam medik pasien. Metode
harus hati-hati dimonitoring dan segera
sampling ini mempunyai arti semua sampel
ditangani 11.
yang dikumpulkan diamati dan, karena
Penelitian mengenai keamanan
memenuhi kriteria pemilihan sampel,
antikoagulan telah dilakukan di rumah sakit
dimasukkan dalam sampel sampai ukuran
Indonesia seperti studi penggunaan
sampel yang diperlukan tercapai.Jumlah
antikoagulan pada pasien stroke emboli di
subjek pada penelitian ini adalah 70 pasien.
RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Keterbaruan
Perhitungan sampel minimal sesuai dengan
penelitian ini terletak pada subjek penelitian
rumus sebagai berikut 12:
yaitu pasien stroke iskemik dengan atrial
2
fibrilasi, tempat dan faktor-faktor yang 𝑍1−∝/2 𝑥 𝑃 (1−𝑃)
n=
mempengaruhi keamanan seperti faktor 𝑑2
1,962 𝑥 0,0427 (1−0,0427)
pasien, faktor komorbitas dan faktor terapi. n=
0,052
Tujuan penelitian untuk mengevaluasi n = 62,81 pasien ≈ 63 pasien

JMPF Vol 12(3), 2022 177


Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap

Menurut Wang et al., nilai proporsi dengan rata-rata usia 66,8 tahun dan rentang
(nilai p) sebesar 4,27% atau 0,0427 dengan usia 31 sampai 91 tahun. Pembagian umur
tingkat kemaknaan sebesar 0,05 7. Hasil yang dengan batas 55 tahun pada penelitidan ini
diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak sesuai dengan penelitian oleh Kim et al 15.
62,81 ≈ 63 pasien. Artikel tersebut emnyebutkan batas usia 55
tahun pada pasien Asia dengan atrial fibrilasi
Evaluasi keamanan
dalam mengidentifikasi risiko stroke.
Evaluasi keamanan meliputi kejadian
Selanjutnya pasien dengan usia yang lebih tua
perdarahan pada saat pasien menjalani rawat
menunjukkan peningkatan yang signifikan
inap. Perdarahan yang diamati meliputi
terhadap risiko stroke yang lebih tinggi.
perdarahan mayor dan minor. Informasi
Wanita usia > 85 tahun memiliki insiden stroke
diperoleh melalui catatan rekam medis.
yang lebih tinggi dibandingkan dengan lansia
Perdarahan mayor apabila terjadi
laki-laki 16.
perdarahan yang mengalami penurunan Hb
Berdasarkan jenis kelamin, pasien laki-
(hemoglobin) sedikitnya 2 g/dL dan
laki mempunyai risiko tinggi mengalami
perdarahan yang membutuhkan transfusi sel
stroke iskemik dengan atrial fibrilasi
darah merah sebanyak 2 atau lebih, misalnya
dibandingkan perempuan. Penelitian yang
perdarahan pada saluran cerna, daerah gusi,
dilakukan oleh Basu et al., menyebutkan
hematemesis dan hematuria.
bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki
Perdarahan minor apabila terjadi
dan wanita terhada risiko stroke iskemik
perdarahan yang mengalami penurunan Hb
berulang 17. Laki-laki memiliki risiko 50% lebih
kurang dari 2 g/dL. Tidak terjadi perdarahan
tinggi daripada wanitata untuk kejadian
jika tidak ada penurunan Hb dan masuk
tromboemboli vena setelah berhenti
rentang normal 13,14.
pengobatan antikoagulan 18.
Analisis data Jumlah Komorbid pada pasien stroke
Kejadian efek samping pada masing- iskemik dengan atrial fibrilasi ada 2 komorbid
masing jenis antikoagulan disampaikan secara sebanyak 24 pasien (34,3%). Komorbid yang
deskriptif. Analisis multivariat dilakukan banyak terjadi adalah hipertensi 48 pasien
untuk mengetahui signifikansi pengaruh (68,6%) diikuti gagal ginjal 31 pasien (44,3%)
masing-masing faktor terhadap luaran dan congestive heart failure 27 pasien (38,6%).
penelitian menggunakan analisis regresi Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
logistik berganda. Dalam penelitian ini penelitian Son et al., yang dilakukan pada
menggunakan interval kepercayaan 95% dan 14.594 pasien stroke iskemik dengan atrial
taraf signifikan 5%. Jika nilai p < 0,05, fibrilasi dengan hasil persentase faktor risiko
menunjukan perbedaan yang bermakna. terbanyak hipertensi (69,9%), diabetes mellitus
(36,9%), dan congestive heart failure (25,5%) 19.
HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan kadar tekanan darah sekitar 60-
Jumlah pasien stroke iskemik dengan 80% berisiko terhadap tromboemboli dan
atrial fibrilasi yang memenuhi kriteria inklusi perdarahan 20.
sebanyak 70 pasien. Antikoagulan terbanyak Pasien yang merokok memiliki risiko
yang digunakan adalah warfarin sebanyak 38 penyakit jantung dan stroke. Merokok
pasien, diikuti heparin 14 pasien dan heparin mempengaruhi perkembangan stenosis
dilanjutkan warfarin sebanyak 10 pasien. aterosklerotik, disfungsi sel endotel, inflamasi
Antikoagulan lain yang digunakan adalah dan modifikasi lipid dalam jangka panjang
edoxaban, rivaroksaban, dan dabigatran. dapat menyebabkan kejadian stroke iskemik.
Karakteristik pasien pada penelitian ini dapat Selain itu, merokok merusak dinding arteri
dilihat pada tabel I. dan meningkatkan tekanan darah yang
Pasien stroke iskemik dengan atrial menyebabkan pecahnya pembuluh darah 21–23.
fibrilasi mayoritas berusia diatas usia 55 tahun Semakin banyak jumlah rokok yang

178 JMPF Vol 12(3), 2021


Juniarto Mende, et al

Tabel I. Karaketeristik pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi yang mendapatkan
antikoagulan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Jumlah (Persentase)
Karakteristik
N=70
Usia
< 55 tahun 12 (17,1%)
≥ 55 tahun 58 (82,9%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 36 (51,4%)
Perempuan 34 (48,6%)
Jumlah Komorbiditas
Tidak ada komorid 6 (8,6%)
1 Komorbid 13 (18,6%)
2 Komorbid 24 (34,3%)
3 Komorbid 20 (28,6%)
4 Komorbid 3 (4,3%)
5 Komorbid 4 (5,7%)
Perilaku merokok
Ya 36 (51,4%)
Tidak 34 (48,6%)
Penggunaan Obat Antiplatelet
Tunggal 29 (41,4%)
Kombinasi dua 19 (27,1%)
Tanpa pemberian 22 (31,4%)
Penggunaan Antikoagulan
Warfarin 38 (54,2%)
Heparin-Warfarin 10 (14,3%)
Heparin 14 (20%)
Edoxaban 3 (4,3%)
Rivaroxaban 2 (2,9%)
Dabigatran 3 (4,3%)

digunakan setiap hari dapat beresiko terhadap atrial fibrilasi atau kejadian kardiovaskular
kejadian stroke iskemik 21,24. dan menyebabkan peningkatan perdarahan
Penggunaan obat antiplatelet tunggal mayor 26.
pada pasien stroke iskemik dengan atrial Efek samping perdarahan mayor dan
fibrilasi sebesar 29 pasien (41,4%), dan minor terjadi pada 41 pasien (58,57%).
kombinasi dua sebesar 19 pasien (27,1%). Perdarahan mayor terjadi 28 pasien (40%)
Penggunaan aspirin dan clopidogrel selama 90 dengan total kejadian 29 kejadian perdarahan,
hari setelah stroke dapat mengurangi sedangkan perdarahan minor terjadi pada 13
kekambuhan stroke. Terapi kombinasi pasien (18,57%). Perbandingan keamanan
(aspirin dan clopidogrel) harus antikoagulan pada pasien stroke iskemik
dipertimbangkan terhadap risiko perdarahan selama perawatan di rumah sakit dapat dilihat
25. Penelitian lain oleh So and Eckman pada tabel II.
menyebutkan kombinasi antiplatelet dan Warfarin memiliki angka kejadian
terapi antikoagulan pada pasien atrial fibrilasi perdarahan yang lebih tinggi sebesar 20 pasien
dapat mengurangi kejadian stroke terkait (28,6%) dibandingkan antikoagulan yang lain.

JMPF Vol 12(3), 2022 179


Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap

Tabel II. Pengaruh penggunaan antikoagulan terhadap keamanan di rumah sakit pada
pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi

Jenis pasien terjadi Jenis pasien tidak terjadi


Antikoagulan
perdarahan n (%) perdarahan n (%)
Warfarin 20 (28,57) 18 (25,71)
Perdarahan mayor 11 (15,71)
Perdarahan minor 9 (12,86)
Heparin-Warfarin 10 (14,29) 0 (0)
Perdarahan mayor 8 (11,43)
Perdarahan minor 2 (2,86)
Heparin 9 (12,86) 5 (7,14)
Perdarahan mayor 8 (11,43)
Perdarahan minor 1 (1,43)
Direct oral anticoagulant 2 (2,86) 6 (8,57)
Perdarahan mayor 1 (1,43)
Perdarahan minor 1 (1,43)

Penelitian ini tidak ditemukan kejadian meta-analysis menunjukkan bahwa warfarin


perdarahan pada kelompok edoxaban dan memiliki kejadian perdarahan sebesar 3,4% 30.
rivaroksaban. Hal ini serupa dengan Studi cohort yang dilakukan oleh Tsai et al.,
penelitian dari Chan et al., menyebutkan kejadian perdarahan mayor pada kelompok
bahwa dosis rendah NOAC memiliki risiko warfarin adalah 128 pasien (7,67%)
rendah terhadap stroke iskemik atau stroke dibandingkan dengan kelompok NOACs
emboli, perdarahan mayor dan kematian bila adalah 89 pasien (6,13%)31. Pemberian
dibandingkan dengan warfarin di antara edoxaban 15 mg pada pasien elderly di Jepang
orang Asia 27. Selain itu, DOAC (direct oral mengalami efek samping perdarahan mayor
anticoagulant) memiliki penurunan yang sebanyak 20 pasien (3,3%). Perdarahan
signifikan pada perdarahan intrakranial dan gastrointestinal yang banyak terjadi sebesar 14
perdarahan gastrointestinal dibandingkan pasien (2,3%) 32.
dengan warfarin 28. Pada penelitian ini jumlah Pada kelompok rivaroxaban kejadian
subjek yang menggunakan antikoagulan jenis perdarahan mayor sebesar 3,6% 33. Study yang
DOAC sangat terbatas, sehingga diperlukan lakukan Yasaka et al., 11 pasien setelah
penelitian lanjut di rumah sakit lain dengan pemberian rivaroksaban mengalami efek
jumlah subjek yang lebih banyak untuk samping perdarahan mayor. Waktu terjadinya
mendapatkan gambaran efek samping yang perdarahan mayor beriksar dari < 3 hari
lebih akurat. Keterbatasan waktu penelitian hingga 14 hari pasca pemberian rivaroxaban 34.
menjadi penyebab penelitian tidak dilakukan Studi Observasional prospektif di Roma, Italia
secara multisenter. setelah penggunaan tiga bulan pengobatan
Penelitian sebelumnya menunjukkan dengan Edoxaban pada pasien stroke iskemik
hasil yang sama dimana kejadian perdarahan dilaporkan terdapat dua perdarahan mayor di
pada penggunaan warfarin lebih besar. gastrointestinal dan 11 perdarahan minor 35.
Insiden kejadian perdarahan mayor per tahun Penelitian yang dilakukan Tokunaga et
pada kelompok warfarin sebesar 421 pasien al., sebanyak tujuh pasien atau 1,7% yang
(3,57%) lebih besar dibandingkan dengan menggunakan bridging therapy mengalami
dengan dabigatran 110 mg sebesar 2,87% insiden perdarahan mayor dibandingkan
dengan nilai p = 0,003 29. Penelitian secara dengan pasien yang tidak menggunakan

180 JMPF Vol 12(3), 2021


Juniarto Mende, et al

Tabel III. Kriteria perdarahan mayor yang terjadi pada kelompok antikoagulan (n = 29
kejadian perdarahan)

Kriteria perdarahan mayor Jumlah (kejadian perdarahan)


Melena 18 (62,07%)
Hematuria 8 (27,59%)
Hematemesis 3 (10,34%)

bridging therapy didapatkan kejadian perdarahan mayor yang terjadi pada


perdarahan mayor sebesar empat pasien atau kelompok antikoagulant dapat lihat pada
1,0% 36. Penggunaan heparin menyebabkan tabel III. Terdapat dua pasien yang mengalami
kejadian perdarahan sebesar delapan pasien kejadian perdarahan melena disertai
yang terdiri atas enam bersifat fatal dan dua hematemesis dan hematuria disertai
bersifat non-fatal 37. Menurut Freedman et al., hematemesis.
insiden perdarahan mayor pada kelompok Menurut Manoukian et al.,
unfractionated heparin sebanyak 69 pasien dari menyebutkan pasien dengan perdarahan
1992 pasien dengan presentase 3,5% dan p- mayor yang lebih tinggi tingkat kematian
value sebesar < 0,0001 38. Laporan lain dengan pasien yang tidak mengalami
menunjukkan bahwa penggunaan UFH perdarahan mayor yaitu 7,3% dibanding 1,2%
(unfractionated heparin) menyebabkan 17 (p < 0,0001). Perdarahan mayor merupakan
pasien dari 748 pasien mengalami insiden prediktor independen dari kejadian kematian
perdarahan mayor (2,0%) 39. 30 hari (RR = 7,55; 95% Cl 4,68-12,18; p <
Study yang dilakukan oleh Hylek et al., 0,0001) 44. Menurut Baser et al.,
menunjukkan bahwa tingkat perdarahan membandingkan mortalitas, dan beban biaya
mayor yang berbeda signifikan antara pasien pasien yang menderita perdarahan mayor
kelompok apixaban sebesar 2,13% per tahun pada 18.575 pasien non-valvular atrial fibrilasi
dibandingkan dengan warfarin sebesar 3,09% dengan pasien yang tidak. Pasien dengan
per tahun. Kejadian perdarahan mayor perdarahan mayor mempunyai tingkat
berdampak terhadap kematian dalam 30 hari kejadian mortalitas tinggi (9,77% vs 0,38% p <
40. Heparin atau enoxaparin sebagai terapi 0,0001) 45. Penelitian ini jenis perdarahan
briding sebelum pemberian warfarin memiliki minor berupa perdarahan yang tidak
kejadian perdarahan sistemik dan sistem saraf termasuk dalam kriteria perdarahan mayor
pusat tidak ada perbedaan signifikan antar dan perdarahan yang mengalami penurunan
kedua kelompok 41. Hb < 2 g/dL dan tidak ada tanda-tanda
Study meta-analisis oleh Paciaroni et al., perdarahan.
melaporkan penggunaan antikoagulan Onset munculnya perdarahan mayor
(unfractionated heparin, low-molecular-weight sangat bervariasi pada penelitian ini.
heparin dan heparinoid) pada pasien stroke Perdarahan mayor pada daerah
kardioemboli terjadi peningkatan risiko gastrointesinal sebagian besar terjadi dalam
perdarahan yang signifikan 42. Penelitian lain waktu 7 hari setelah onset stroke dengan rata-
menyebutkan bahwa perdarahan mayor rata 4 hari. Penurunan konsetrasi hemoglobin
secara signifikan lebih tinggi diantara high- rata-rata sekitar 2,5 g/dL pada pasien
intensity dibandingkan dengan low-intensity perdarahan gastrointestinal. Hal ini dapat
unfractionated heparin 43. berdampak pada kerusakan neurologis
Jenis perdarahan mayor yang terjadi selama rawat inap dan fungsional yang
meliputi melena, hematuria dan hematemesis memburuk pada 3 bulan 46.
akibat dari penggunaan antikoagulan pasien Berdasarkan kriteria perdarahan mayor
stroke iskemik dengan atrial fibrilasi. Kriteria yang terjadi pada kelompok antikoagulan

JMPF Vol 12(3), 2022 181


Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap

Tabel IV. Onset munculnya perdarahan mayor pada kelompok antikoagulan


(n = 29 kejadian perdarahan)

Onset munculnya perdarahan Jumlah (kejadian perdarahan)


Hari ke-1-5 18
Hari ke-6-10 11

Tabel V. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan pada pasien stroke


iskemik dengan atrial fibrilasi

Faktor OR 95% Cl P-Value


Usia 0,988 0,280-3,487 0,985
Jenis kelamin 0,610 0,233-1,593 0,311
Hipertensi 0,294 0,093-0,926 0,036
Dislipidemia 1,152 0,416-3,188 0,785
Diabetes Mellitus 2,460 0,860-7,033 0,089
CHF (Congestive Heart Failure) 0,386 0,143-1,041 0,057
Gagal ginjal 5,990 2,002-17,920 0,001
Perilaku merokok 0,610 0,233-1,593 0,311
Penggunaan obat antiplatelet
Antiplatelet Tunggal 0,742 0,242-2,272 0,601
Kombinasi dua antiplatelet 1,500 0,414-5,436 0,537
Tanpa pemberian antiplatelet

Uji regresi logistik berganda < 0,05.

pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV. Hal ini terlihat dengan nilai signifikan < 0,05.
Kejadian perdarahan mayor yang terbanyak Pasien dengan penyakit penyerta gagal ginjal
adalah melena. Rata-rata onset munculnya memiliki risiko kejadian perdarahan yang
perdarahan mayor pada 29 pasien dalam lebih tinggi sebesar 5,990 kali dibandingkan
penelitian ini terjadi pada hari ke 5,13 ± 2,47 dengan pasien tanpa penyakit penyerta gagal
dengan rentang antara hari ke-1 hingga hari ke ginjal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
10 setelah pemberian antikoagulan (Tabel IV). perdarahan pada penelitian ini dapat dilihat
Study observasional di Iran, kejadian pada tabel V.
perdarahan gastrointestinal pada pasien Hasil penelitian yang diperoleh berbeda
dengan atrial fibrilasi terjadi perbedaan yang dengan penelitian sebelumnya, dimana
signifikan pada kelompok rivaroxaban hipertensi merupakan faktor risiko
sebesar 34% sedangkan warfarin sebesar 61% independen untuk perdarahan mayor 48–50.
(p = 0,001). Melena adalah jenis perdarahan Pasien dengan nilai tekanan darah sistole ≥ 136
gastrointestinal yang terjadi pada kedua mmHg berkaitan dengan perdarahan (HR =
kelompok. Faktor yang dikaitkan dengan 1,61; 95% Cl 1,02-2,53; p = 0,041) 50.
meningkatkan risiko perdarahan Peningkatan tekanan darah sistol dapat
gastrointestinal adalah penggunaan menyebabkan insiden perdarahan yang lebih
antiplatelet, NSAID (nonsteroid antiinflamatory tinggi pada pasien atrial fibrilasi. Pasien
drug) dan riwayat konsumsi alkohol 47. dengan hipertensi memiliki risiko 2,01 kali
Hipertensi dan gagal ginjal merupakan lebih besar mengalami kejadian perdarahan
variabel yang memiliki hubungan dengan mayor dibandingkan dengan non-hipertensi
keamanan (kejadian perdarahan) di rumah 51. Hipertensi yang tidak terkontrol memiliki

sakit setelah dilakukan analisis multivariate. risiko perdarahan 1,80 kali lebih dibandingkan

182 JMPF Vol 12(3), 2021


Juniarto Mende, et al

hipertensi yang terkontrol (HR = 1,80; 95% Cl mayor 57. Study observasional di France
1,24-2,61). Apabila tekanan darah dikontrol menyebutkan usia rata-rata yang mengalami
akan berpotensi dalam mengurangi risiko kejadian perdarahan lebih dari 75 tahun. Hal
perdarahan mayor 48. Selain itu, adanya ini dikarenakan ada eliminasi obat yang buruk
hipertensi arteri dapat meningkatkan risiko dan ada kemungkinan interaksi obat yang
perdarahan. Hipertensi arteri risiko diminum dalam jumlah obat yang lebih tinggi
perdarahan 1,19 kali lebih dibandingkan tanpa 58. Studi cohort yang melibatkan 23.884 pasien

hipertensi arteri (95% Cl 1,01-1,41, p = 0,049) 52. dan tidak ditemukan hubungan jenis kelamin
Pada penelitian ini penyakit penyerta dengan risiko 90 hari perdarahan pada pasien
komorbid hipertensi secara signifikan atrial fibrilasi yang menerima apixaban atau
memiliki hubungan dengan outcome kejadian rivaroxaban (RR = 0,96; 95% Cl 0,80-01,15; p =
perdarahan di rumah sakit dan nilai OR 0,69) 59.
kurang dari 2. Menurut Rahmadina et al., Study oleh Pol et al., menyebutkan
menyebutkan bahwa nilai OR kurang dari 2 bahwa dislipidemia merupakan faktor risiko
menunjukkan tidak ada hubungan yang utama untuk kejadian kardiovaskular. 14.884
bermakna secara klinis 53. Perbedaan hasil pasien atrial fibrilasi akan dilakukan
disebabkan karena jumlah subjek sangat pengukur apolipoprotein A1 (ApoA1) dan B
terbatas jika dibandingkan dengan penelitian (ApoB). Tidak ada hubungan apolipoprotein
sebelumnya. Hal ini diperlukan penelitian yang signifikan terkait dengan perdarahan
lanjut dengan jumlah subjek yang lebih mayor 60. Diabetes secara signifikan
banyak untuk mendapatkan gambaran berhubungan dengan perdarahan mayor (RR
anatara penyakit komorbid hipertensi dengan 2,41; 95% Cl 2,00-2,90) 61. Pasien diabetes
kejadian perdarahan yang lebih akurat. memiliki tingkat yang lebih tinggi risiko
Hasil penelitian ini mempunyai perdarahan dibandingkan dengan pasien
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan tidak diabetes mellitus. Jenis perdarahan
oleh Dahal et al., pasien dengan CKD, mayor akibat pengaruh diabetes mellitus
penggunaan warfarin berpengaruh dalam adalah 59% perdarahan gastrointestinal dan
meningkatkan risiko perdarahan mayor (RR 64% perdarahan intrakranial 62.
1,30; 95% Cl 1,08-1,56; P = 0,005) 54. Penelitian Pasien gagal jantung dan non gagal
lain menunjukkan bahwa pasien dengan jantung tidak ada perbedaan perbedaan dalam
penyait CKD memiliki 1,5 kali lipat (95% Cl; perdarahan gastrointestinal atau risiko
1,2-1,9) peningkatan risiko perdarahan perdarahan 63. Studi oleh Apostolakis et al.,
dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit menunjukkan tidak adanya perbedaan dalam
CKD 55. Pasien atrial fibrilasi yang risiko perdarahan di antara tiga kelompok
menggunakan warfarin dengan penurunan studi dengan menjelaskan hasil penelitian
fungsi ginjal dikaitkan peningkatan risiko tidak teridentifikasi disfungsi ventrikel kiri
perdarahan mayor pada pasien. Penurunan atau riwayat gagal jantung sebagai faktor
nilai GFR selama 30 hari pengobatan paling risiko independen dari perdarahan 64.
berisiko berlebih dalam perdarahan 56. Menurut Langsted and Nordestgaard
Umur merupakan faktor yang tidak menyebutkan bahwa merokok dapat
dapat dimodifikasi. Bertambahnya umur menyebabkan perubahan pada dinding arteri
setiap 5 tahun dapat meningkatkan risiko sehingga ketidakstabilan pembuluh darah.
perdarahan 1,25 kali 48. Studi cohort oleh Lip et Perokok memiliki 1,49 kali lebih besar
al., menyebutkan berdasarkan umur dibandingkan yang tidak perokok (95% Cl
perdarahan mayor tidak ada perbedaan yang 1,38-161) untuk setiap perdarahan mayor.
signifikan (p = 0,67). Semakin sering Peningkatan insensitas merokok juga
bertambahnya usia akan meningkatkan risiko dikaitkan dengan peningkatan perdarahan
perdarahan mayor. Pasien lanjut usia dengan mayor dan perokok memiliki peningkatan
atrial fibrilasi memiliki risiko perdarahan risiko perdarahan besar (perdarahan

JMPF Vol 12(3), 2022 183


Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap

intrakranial, saluran nafas, gastrointestinal 2. WHO [World Health Organization].


dan hematuria 65. Indonesia: WHO Statistical Profile.
Penambahan agen antiplatelet pada Published online 2012.
warfarin dapat meningkatkan risiko 3. Kuriakose D, Xiao Z. Pathophysiology
mengancam jiwa dan kejadian perdarahan and Treatment of Stroke: Present Status
mayor 66. Penelitian lain, kejadian perdarahan and Future Perspectives. Int J Mol Sci.
meningkat dari 1,3% pada penggunaan 2020;21(20):7609.
warfarin tunggal menjadi 1,9% pada 4. Spence JD. Cardioembolic stroke:
penggunaan warfarin disertai antiplatelet 67. everything has changed. Stroke Vasc
Pada penelitian ini kombinasi antiplatelet Neurol. 2018;3(2):76-83.
memiliki risiko 1,5 kali lebih besar kejadian 5. Ball J. Which anticoagulant for stroke
perdarahan dibandingkan dengan yang tidak prevention in atrial fibrillation? BMJ.
kombinasi, tetapi secara statistik tidak ada Published online November 28,
perbedaan signifikan terhadap kejadian 2017:j5399.
perdarahan. Hal ini dapat terjadi karena 6. Kjerpeseth LJ, Selmer R, Ariansen I,
pasien menerima PPI (proton pump inhibitor) Karlstad Ø, Ellekjær H, Skovlund E.
yang dapat mencegah risiko perdarahan 68. Comparative effectiveness of warfarin,
Studi di Jepang menunjukkan PPI secara aktif dabigatran, rivaroxaban and apixaban
diresepkan untuk kasus berisiko tinggi dan in non-valvular atrial fibrillation: A
untuk mencegah perdarahan gastrointestinal nationwide pharmacoepidemiological
pada pasien lansia 69. Studi lain yang study. Garcia de Frutos P, ed. PLOS
melibatkan 2049 kasus perdarahan ONE. 2019;14(8):e0221500.
gastrointestinal akibat penggunaan 7. Wang C, Wu VC, Huang Y, et al. Safety
antitrombotik atau antiinflamasi. Penggunaan and Effectiveness of Non–Vitamin K
PPI dikaitkan dengan penurunan perdarahan Antagonist Oral Anticoagulants for
gastrointestinal sekitar 0,80 kali dibandingkan Stroke Prevention in Patients With
dengan tidak menggunakan PPI (95% Cl, 0,68- Atrial Fibrillation and Anemia: A
0,94) 70. Retrospective Cohort Study. J Am Heart
Assoc. 2019;8(9).
KESIMPULAN 8. Paciaroni M, Agnelli G, Falocci N, et al.
Kejadian perdarahan pada penggunaan Early Recurrence and Major Bleeding in
antikoagulan pasien stroke iskemik dengan Patients With Acute Ischemic Stroke
atrial fibrilasi menunjukkan angka yang and Atrial Fibrillation Treated With
cukup besar. Pemantauan efek samping Non–Vitamin‐K Oral Anticoagulants
terutama jenis warfarin menjadi sangat (RAF‐NOACs) Study. J Am Heart Assoc.
diperlukan. Farmasis dapat berperan penting 2017;6(12):e007034.
dalam monitoring maupun mencegah 9. Senoo K, Lane D, Lip GY. Stroke and
kejadian perdarahan dengan memperhatikan Bleeding Risk in Atrial Fibrillation.
faktor resiko pada pasien terutama gagal Korean Circ J. 2014;44(5):281.
ginjal. 10. Piel-Julian ML, Mahévas M, Germain J,
et al. Risk factors for bleeding, including
DAFTAR PUSTAKA platelet count threshold, in newly
1. WHO [World Health Organization]. diagnosed immune thrombocytopenia
The Top 10 Causes of Death. adults. J Thromb Haemost.
Published online 2018. 2018;16(9):1830-1842.
https://www.who.int/en/news- 11. Hamidon BB, Raymond AA. The Risk
room/fact-sheets/detail/the-top-10- Factors of Gastrointestinal Bleeding in
causes-of-death Acute Ischaemic Stroke. Med J Malays.

184 JMPF Vol 12(3), 2021


Juniarto Mende, et al

2006;61(3):5. 21. Chen J, Li S, Zheng K, et al. Impact of


12. Lemeshow S. Adequacy of Sample Size in Smoking Status on Stroke Recurrence. J
Health Studies. (World Health Am Heart Assoc. 2019;8(8).
Organization, ed.). Published on behalf 22. Qian Y, Ye D, Wu DJ, et al. Role of
of the World Health Organization by cigarette smoking in the development of
Wiley; 1990. ischemic stroke and its subtypes: a
13. Well G, Coyle D, Cameron C, et al. Mendelian randomization study. Clin
Safety, Effectiveness, and Cost Epidemiol. 2019;Volume 11:725-731.
Effectiveness of New Oral 23. WHO. Tobacco & Stroke. World Health
Anticoagulants Compared with Organ. Published online 2016.
Warfarin in Preventing Stroke and 24. Markidan J, Cole JW, Cronin CA, et al.
Other Cardiovascular Events in Patients Smoking and Risk of Ischemic Stroke in
with Atrial Fibrillation. Can Collab Drug Young Men. Stroke. 2018;49(5):1276-
Saf Eff Netw Meta-Anal. Published online 1278.
2012. 25. Dong J, Wang F, Sundararajan S. Use of
14. Schulman S, Kearon C. Definition of Dual Antiplatelet Therapy Following
major bleeding in clinical investigations Ischemic Stroke. Stroke. 2020;51(5).
of antihemostatic medicinal products in 26. So CH, Eckman MH. Combined aspirin
non-surgical patients: Definitions of and anticoagulant therapy in patients
major bleeding in clinical studies. J with atrial fibrillation. J Thromb
Thromb Haemost. 2005;3(4):692-694. Thrombolysis. 2017;43(1):7-17.
15. Kim TH, Yang PS, Yu HT, et al. Age 27. Chan Y, See L, Tu H, et al. Efficacy and
Threshold for Ischemic Stroke Risk in Safety of Apixaban, Dabigatran,
Atrial Fibrillation: Cohort Data Rivaroxaban, and Warfarin in Asians
Covering the Entire Korean Population. With Nonvalvular Atrial Fibrillation. J
Stroke. 2018;49(8):1872-1879. Am Heart Assoc. 2018;7(8):e008150.
16. Roy-O’Reilly M, McCullough LD. Age 28. Liu F, Xu Z, Luo J, et al. Effectiveness
and Sex Are Critical Factors in Ischemic and Safety of DOACs vs. VKAs in AF
Stroke Pathology. Endocrinology. Patients With Cancer: Evidence From
2018;159(8):3120-3131. Randomized Clinical Trials and
17. Basu E, Salehi Omran S, Kamel H, Observational Studies. Front Cardiovasc
Parikh NS. Sex differences in the risk of Med. 2021;8:766377.
recurrent ischemic stroke after ischemic 29. Connolly SJ, Ezekowitz MD, Yusuf S,
stroke and transient ischemic attack. Eur Reilly PA, Wallentin L. Newly
Stroke J. 2021;6(4):367-373. Identified Events in the RE-LY Trial. N
18. MacWalter RS, Wong SYS, Wong KYK, Engl J Med. 2010;363(19):1875-1876.
et al. Does Renal Dysfunction Predict 30. Uchino K. Dabigatran Association With
Mortality After Acute Stroke?: A 7-Year Higher Risk of Acute Coronary
Follow-Up Study. Stroke. Events: Meta-analysis of Noninferiority
2002;33(6):1630-1635. Randomized Controlled Trials. Arch
19. Son MK, Lim NK, Kim HW, Park HY. Intern Med. 2012;172(5):397.
Risk of ischemic stroke after atrial 31. Tsai CT, Liao JN, Chiang CE, et al.
fibrillation diagnosis: A national sample Association of Ischemic Stroke, Major
cohort. Bishopric NH, ed. PLOS ONE. Bleeding, and Other Adverse Events
2017;12(6):e0179687. With Warfarin Use vs Non–vitamin K
20. Verdecchia P, Angeli F, Reboldi G. Antagonist Oral Anticoagulant Use in
Hypertension and Atrial Fibrillation. Patients With Atrial Fibrillation With a
Am Heart Assoc. 2018;122:17. History of Intracranial Hemorrhage. :11.

JMPF Vol 12(3), 2022 185


Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap

32. Okumura K, Akao M, Yoshida T, et al. Unfractionated Heparin as Bridging


Low-Dose Edoxaban in Very Elderly Therapy in Patients with Embolic Stroke
Patients with Atrial Fibrillation. N Engl due to Atrial Fibrillation. J Vasc Interv
J Med. 2020;383(18):1735-1745. Neurol. 2016;9(1):7.
33. Amin A. Oral anticoagulation to reduce 42. Paciaroni M, Agnelli G, Micheli S, Caso
risk of stroke in patients with atrial V. Efficacy and Safety of Anticoagulant
fibrillation: current and future Treatment in Acute Cardioembolic
therapies. Clin Interv Aging. Published Stroke: A Meta-Analysis of
online January 2013:75. Randomized Controlled Trials. Stroke.
34. Yasaka M, Minematsu K, Toyoda K, et 2007;38(2):423-430.
al. Rivaroxaban administration after 43. Warden BA, Diep C, Ran R, Thomas M,
acute ischemic stroke: The RELAXED Cigarroa JE. The effect of heparin
study. :18. infusion intensity on outcomes for
35. Frisullo G, Profice P, Brunetti V, et al. bridging hospitalized patients with
Prospective Observational Study of atrial fibrillation. Clin Cardiol.
Safety of Early Treatment with 2019;42(10):995-1002.
Edoxaban in Patients with Ischemic 44. Manoukian SV, Feit F, Mehran R, et al.
Stroke and Atrial Fibrillation (SATES Impact of Major Bleeding on 30-Day
Study). Published online 2021:8. Mortality and Clinical Outcomes in
36. Tokunaga K, Yasaka M, Toyoda K, et al. Patients With Acute Coronary
Bridging Therapy With Heparin Before Syndromes. J Am Coll Cardiol.
Starting Rivaroxaban in Ischemic Stroke 2007;49(12):1362-1368.
or Transient Ischemic Attack With Non- 45. Baser O, Du J, Xie L, Baser E. PCV35
Valvular Atrial Fibrillation. Circ J. COMPARISON OF MAJOR BLEEDING
2022;86(6):958-963. RELATED MORTALITY, HEALTH
37. Chamorro A, Vila N, Ascaso C, Blanc R. CARE UTILIZATION AND COSTS OF
Heparin in Acute Stroke With Atrial PATIENTS WITH NON-VALVULAR
Fibrillation: Clinical Relevance of Very ATRIAL FIBRILLATION. Value Health.
Early Treatment. Arch Neurol. 2011;14(3):A38.
1999;56(9):1098. 46. Ogata T, Kamouchi M, Matsuo R, et al.
38. Freedman KB, Brookenthal KR, Gastrointestinal Bleeding in Acute
Fitzgerald RH, Williams S, Lonner JH. A Ischemic Stroke: Recent Trends from the
Meta-Analysis of Thromboembolic Fukuoka Stroke Registry. Cerebrovasc
Prophylaxis Following Elective Total Dis Extra. 2014;4(2):156-164.
Hip Arthroplasty*. JBJS. 2000;82(7):929. 47. Sedaghat M, Lima BS, Bouzari R,
39. Mismetti P, Quenet S, Levine M, et al. Shadlou S. Gastrointestinal Bleeding
Enoxaparin in the Treatment of Deep Associated With Warfarin and
Vein Thrombosis With or Without Rivaroxaban Therapy in Atrial
Pulmonary Embolism. Chest. Fibrillation Cases with Concomitant
2005;128(4):2203-2210. Coagulopathy. Cardiovasc Hematol
40. Hylek EM, Held C, Alexander JH, et al. Disord Drug Targets. 2021;21(2):123-127.
Major Bleeding in Patients With Atrial 48. Kirchhof P, Haas S, Amarenco P, et al.
Fibrillation Receiving Apixaban or Impact of Modifiable Bleeding Risk
Warfarin. J Am Coll Cardiol. Factors on Major Bleeding in Patients
2014;63(20):2141-2147. With Atrial Fibrillation Anticoagulated
41. Feiz F, Sedghi R, Salehi A, Hatam N, With Rivaroxaban. J Am Heart Assoc.
Bahmei J, Borhani-Haghighi A. Study of 2020;9(5):e009530.
the Efficacy, Safety and Tolerability of 49. Esteve-Pastor MA, Rivera-Caravaca JM,
Low-Molecular-Weight Heparin vs. Lip GY. Hypertension and Atrial

186 JMPF Vol 12(3), 2021


Juniarto Mende, et al

Fibrillation: Balancing Stroke and Major Bleeding Risk in Elderly Patients


Bleeding Risks. Am J Hypertens. Aged ≥75 Years With Atrial Fibrillation:
2017;30(11):1063-1065. The Loire Valley Atrial Fibrillation
50. Kodani E, Atarashi H, Inoue H, et al. Project. Stroke. 2015;46(1):143-150.
Impact of Blood Pressure Control on 58. Liabeuf S, Scaltieux LM, Masmoudi K,
Thromboembolism and Major et al. Risk Factors for Bleeding in
Hemorrhage in Patients With Hospitalized at Risk Patients With an
Nonvalvular Atrial Fibrillation: A INR of 5 or More Treated With Vitamin
Subanalysis of the J‐RHYTHM Registry. K Antagonists. Medicine (Baltimore).
J Am Heart Assoc. 2016;5(9):e004075. 2015;94(52):e2366.
51. Ishii M, Ogawa H, Unoki T, et al. 59. Gulilat M, Jandoc R, Jeyakumar N, et al.
Relationship of Hypertension and Association of Sex With Stroke and
Systolic Blood Pressure With the Risk of Bleeding Risk of Apixaban and
Stroke or Bleeding in Patients With Rivaroxaban in Elderly Atrial
Atrial Fibrillation: The Fushimi AF Fibrillation Patients Using Propensity
Registry. Am J Hypertens. Score Weights. CJC Open. 2022;4(1):56-
2017;30(11):1073-1082. 64.
52. Ndrepepa G, Groha P, Lahmann AL, et 60. Pol T, Held C, Westerbergh J, et al.
al. Increased bleeding risk during Dyslipidemia and Risk of
percutaneous coronary interventions by Cardiovascular Events in Patients With
arterial hypertension: Bleeding and Atrial Fibrillation Treated With Oral
Arterial Hypertension. Catheter Anticoagulation Therapy: Insights
Cardiovasc Interv. 2016;88(2):184-190. From the ARISTOTLE (Apixaban for
53. Rahmadina A, Gofir A, Nugroho AE. Reduction in Stroke and Other
The Role of Anticoagulation Control on Thromboembolic Events in Atrial
the Mortality Rate in Warfarin Treated Fibrillation) Trial. J Am Heart Assoc.
Ischemic Stroke Patients with Atrial 2018;7(3):e007444.
Fibrillation. 2015;7(4):5. 61. Hasegawa S, Okada A, Aso S, et al.
54. Dahal K, Kunwar S, Rijal J, Schulman P, Association Between Diabetes and
Lee J. Stroke, Major Bleeding, and Major Bleeding Complications of Renal
Mortality Outcomes in Warfarin Users Biopsy. Kidney Int Rep. 2022;7(2):232-
With Atrial Fibrillation and Chronic 240.
Kidney Disease. Chest. 2016;149(4):951- 62. Osório J. Aspirin and diabetes
959. mellitus—no increase in bleeding risk?
55. Ocak G, Rookmaaker MB, Algra A, et al. Nat Rev Endocrinol. 2012;8(8):442-442.
Chronic kidney disease and bleeding 63. Mentias A, Briasoulis A, Shantha G,
risk in patients at high cardiovascular Alvarez P, Vaughan-Sarrazin M. Impact
risk: a cohort study. J Thromb Haemost. of Heart Failure Type on
2018;16(1):65-73. Thromboembolic and Bleeding Risk in
56. Jun M, James MT, Manns BJ, et al. The Patients With Atrial Fibrillation on Oral
association between kidney function Anticoagulation. Am J Cardiol.
and major bleeding in older adults with 2019;123(10):1649-1653.
atrial fibrillation starting warfarin 64. Apostolakis S, Lane DA, Guo Y, Buller
treatment: population based H, Lip GYH. Performance of the
observational study. BMJ. HEMORR2HAGES, ATRIA, and HAS-
2015;350(feb03 4):h246-h246. BLED Bleeding Risk–Prediction Scores
57. Lip GYH, Clementy N, Pericart L, in Patients With Atrial Fibrillation
Banerjee A, Fauchier L. Stroke and Undergoing Anticoagulation. J Am Coll

JMPF Vol 12(3), 2022 187


Keamanan Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Rawat Inap

Cardiol. 2012;60(9):861-867. Association of Oral Anticoagulants and


65. Langsted A, Nordestgaard B. Smoking Proton Pump Inhibitor Cotherapy With
is Associated with Increased Risk of Hospitalization for Upper
Major Bleeding: A Prospective Cohort Gastrointestinal Tract Bleeding. JAMA.
Study. Thromb Haemost. 2018; 320(21): 2221.
2019;119(01):039-047. 69. Mizokami Y, Yamamoto T, Atarashi H,
66. Toyoda K, Yasaka M, Iwade K, et al. et al. Current status of proton pump
Dual Antithrombotic Therapy Increases inhibitor use in Japanese elderly
Severe Bleeding Events in Patients With patients with non-valvular atrial
Stroke and Cardiovascular Disease: A fibrillation: A subanalysis of the
Prospective, Multicenter, Observational ANAFIE Registry. Ai T, ed. PLOS ONE.
Study. Stroke. 2008;39(6):1740-1745. 2020;15(11):e0240859.
67. Gami AS. Anticoagulant plus 70. Lin KJ, Hernández S, Rodríguez LAG.
antiplatelet treatment increased the risk Acid Suppressants Reduce Risk of
of bleeding in atrial fibrillation. Evid Gastrointestinal Bleeding in Patients on
Based Med. 2005;10(2):56-56. Antithrombotic or Anti-Inflammatory
68. Ray WA, Chung CP, Murray KT, et al. Therapy. 2011;141(1):9.

188 JMPF Vol 12(3), 2021

Anda mungkin juga menyukai