Anda di halaman 1dari 2

a) Defisini secara etemologi dan termologi

Pengertian Etimologi (Bahasa)

Para ulama telah berbeda pendapat di dalam menjelaskan kata Al-Qur’an dari sisi : cara

melafalkan (apakah memakai hamzah atau tidak), dan apakah ia merupakan kata sifat atau kata

jadian. Para ulama yang mengatakan bahwa, cara melafalkan menggunakan hamzah pun telah

terpecah menjadi dua pendapat, yaitu :

1) Al-Lihyani, berkata bahwa kata “Al-Qur’an” merupakan kata jadian dari kata dasar Qara’a

(membaca) sebagaimana kata Rujhan dan Ghufran. Kata jadian ini kemudian dijadikan sebagai

nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.. Penamaan ini masuk

kedalam kategori “tasmiyah al maf’ul bil al mashdar” (penamaan isim maf’ul dengan isim

masdhar

2) Al-Zujaj, menjelaskan bahwa kata “Al Qur’an” merupakan kata sifat yang berasal dari kata

dasar “al-qar’u” yang artinya menghimpun. Kata sifat ini kemudian dijadikan nama bagi firman

Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad, karena kitab menghimpun surat, ayat, kisah,

perintah dan larangan.

Para Ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan “Al-Qur’an” dengan tidak menggunakan

hamzah pun terpecah menjadi 2 kelompok :

1. Al-Asyari, mengatakan bahwa kata Al-Qu’ran diambil dari kata kerja “qarana”

(menyertakan) karena Al-Qur’an menyertakan surat, ayat, dan huruf –huruf.

2. Al-Farra’, menjelaskan bahwa kata Al-Qur’an diambil dari kata dasar “qarra’in” (penguat)

karena Al-Qur’an terdiri dari ayat- ayat yang saling menguatkan, dan terdapat kemiripan

antara satu ayat dan ayat-ayat lainnya.


2.Pengertian Terminologi (Istilah)

a) Menurut Manna’ Al-Qaththan:

“Kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W melalui wasilah malaikat jibril

As, dan yang membacanya memperoleh pahala.”

b) Menurut Al-Jujani:

“Yang diturunkan kepada Rasulullah S.A.W, yang ditulis didalam mushaf dan yang diriwayatkan

secara mutawatir tanpa keraguan.”

c) Menurut Abu Syahbah:

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan, baik lafaldz maupun maknanya kepada

nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan secara mutawatir, yakni dengan penuh

kepastian dan keyakinan akan kesesuaiannya dengan apa yang diturunkan kepada nabi

Muhammad SAW., yang ditulis pada mushaf mulai dari surat Al-Fatihah sampai akhir

surat An-Nas.

d) Menurut Kalangan Pakar Ushul Fiqih, Fiqih, dan Bahasa Arab:

Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang lafadz - lafadznya

mengandung mujizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara

mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah [1] sampai

akhir surat An-Nas [114].

Anda mungkin juga menyukai