Anda di halaman 1dari 15

AKHLAQ KEPADA ALLAH

(TAWAKAL, SYUKUR, MUHASABAH


DAN TAUBAT)
TAWAKAL

Tawakal adalah membebaskan hati dari segala


ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan
keputusan segala sesuatunya kepada- Nya.
TAWAKKAL TERDIRI DARI TIGA TINGKATAN
YAITU:

 Tingkat Bidayah (pemula): tawakkal dalam


tingkat hati yang selalu merasa tentram
terhadap apa yang sudah dijanjikan Allah.
 Tingkat Mutawassittah (pertengahan): tawakal
pada tingkat hati yang merasa cukup
menyerahkan segala urusan kepada Allah
karena yakin bahwa Allah mengetahui keadaan
dirinya.
 Tingkat nihayah (terakhir): pada tingkat ini
terjadi penyerahan diri seorang pada rida atau
merasa lapang menerima segala ketentuan Allah
Next

b. Sebagian partikel diambil:


Berdasarkan protein
1. Sub Unit : Aseluler Pertusis
2. Toxoid : DT

Berdasarkan Polisakarida
1. Murni : Meningicocal
2. Gabungan : Hib (Haemofilus Influenza type B)
Rekombinan (rekayasa genetika)Hepatitis B
CIRI-CIRI ORANG TAWAKAL ADALAH SEBAGAI BERIKUT
SELALU MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA ALLAH

 Selalu meningkatkan keimanan kepada Allah


SWT dan hari akhir
 Selalu melaksanakan perintah Allah dan
menjahui larangannya
 Berbaik sangka kepada Allah

 Bekerja,ibadah,dan belajar yang selalu didasari


dengan keikhlasan
 Memiliki kesadaran “ bahwa manusia hanya bias
merencanakan dan berusaha, tetapi Allah yang
memegang keputusan hasil akhir sebuah usaha
SYUKUR
 Syukur adalah memuji yang memberikan
nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.
Syukurnya seorang hamba berkisar tiga hal,
yang apabila ketiganya tidak berkumpul, maka
tidaklah dinamakan bersyukur, yaitu mengakui
nikmat dalam batin, membicarakannya secara
lahir dan menjadikannya sebagai sarana untuk
taat kepada Allah. Jadi syukur berkaitan dengan
hati (untuk ma’rifah dan mahabbah), lisan untuk
memuja dan menyebut nama Allah, dan anggota
badan untuk menggunakan nikmat yang
diterima sebagai sarana untuk menjalankan
ketaatan kepada Allah dan menahan diri dari
maksiat kepada-Nya
BERSYUKUR DIBAGI 3 BAGIAN, YAITU :

 Bersyukur dengan lisan (mengucap


“Alhamdulillah”)
 Bersyukur dengan hati (menggunakan segala
ni’mat di jalan Allah Swt)
 Bersyukur dengan badan mengabdi kepada
Allah)
CIRI – CIRI SYUKUR

 Orang yang bersyukur tidak meremehkan apapun


pemberian Allah SWT, dan tidak menyombongkan
harta, benda, jabatan, kecantikan, ketampanan dan
nikmat lainnya karena ia menyadari bahwa Allah-lah
yang telah memberikan nikmat.
 Tidak minder atas kekurangan fisik.
 Dermawan dan tidak pelit atas apa yang ia punya,
karena ia meyakini semua karunia adalah pemberian
dan amant Allah SWT.
 Rajin beribadah dan takut bermaksiat.
 Berhati-hati dalam berprilaku menggunakan
angauta badannya karena menimbangnya dengan
aturan Allah SWT.
 Pandai berterima kasih kepada sesama-manusia dan
sebagainya
MUHASABAH

Muhasabah ialah introspeksi, mawas, atau


meneliti diri. Yakni menghitung-hitung
perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari,
bahkan setiap saat. Oleh karena itu muhasabah
tidak harus dilakukan pada akhir tahun atau
akhir bulan. Namun perlu juga dilakukan setiap
hari, bahkan setiap saat
MUHASABAH SESUDAH AMAL ADA TIGA
MACAM

 Muhasabah hak Allah SWT yaitu keikhlasan


beramal karena allah, kesesuaian amalnya
dengan petunjuk rasul, sikap ihsannya dalam
beramal dll.
 Muhasabah amalan yang akan lebih baik tidak
dilakukan dari pada melakukannya.
 Muhasabah amalan mubah atau kebiasaannya
yaitu kenapa dia melakukannya?Apakah ia
melakukannya karena mengingin ridha Allah
dan akhirat. Jika memang mencari ridha Allah
tentu dia beruntung, jika tidak dia akan merugi.
CIRI-CIRI MUHASABAH

 Mengoreksi diri dalam hal wajib, apakah punya


kekurangan ataukah tidak.
 Mengoreksi diri dalam hal yang haram, apakah
masih dilakukan ataukah tidak
 Mengoreksi diri atas kelalaian yang telah dilakukan
 Mengoreksi diri dengan apa yang dilakukan oleh
anggota badan, apa yang telah dilakukan oleh kaki,
tangan, pendengaran, penglihatan dan lisan
 Mengoreksi diri dalam niat, yaitu bagaimana niat
kita dalam beramal,
apakah lillah ataukah lighairillah (niat ikhlas
karena Allah ataukah tidak).
TAUBAT

Taubat berakar dari kata taba yang berarti


kembali. Jadi orang yang bertaubat kepada Allah
SWT berarti orang yang kembali dari sesuatu
menuju sesuatu, kembali dari sifat-sifat tercela
menuju sifat-sifat yang terpuji, kembali dari
larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali
dari maksiat menuju taat. Selain itu searti
dengan taba adalah anaba dan aba. Orang yang
takut azab Allah disebut taib (isim fa’il dari
taba), bila karena malu disebut munib (isim fa’il
anaba) dan bila dikarenakan menganggungkan
Allah SWT disebut awwab.
TAUBAT YANG SEMPURNA HARUS MEMENUHI
LIMA DIMENSI YAITU :

 Menyadari kesalahan
 Menyesali kesalahan

 Memohon ampun kepada Allah SWT (istighfar)

 Berjanji tidak akan mengulanginya

 Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal


shaleh
CIRI-CIRI TAUBAT

 Menyesal.
 Memohon ampun kepada Allah.

 Bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi


TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai