Anda di halaman 1dari 14

RESUME KASUS

Nama Pasien (Inisial) : Tn. I N P Nama Praktikan :Agung Fadlis Telaumbanua

Usia : 30 Tahun NIM : 015033190369


No. Rekam Medis : SHDP 194019 Nama Pembimbing : Ibu Fiolenty Sitorus
Diagnosa Medis : Dengue hemorrhagic fever grade II
Nama Ruang Rawat : IPD Ward 1 Mengetahui,
Tanggal Masuk : 13 Januari 2020
Tanggal Tindakan : 13 Januari 2020 Preseptor

Pengkajian Riwayat Kesehatan Saat Ini Keluhan Utama:


0
Badan panas hingga suhu tubuh 40 C, kepala pusing dan gusi berdarah, mual, nafsu makan berkurang.

Kondisi Pasien :

Anamnesa (DS) Pemeriksaan Fisik (DO) Data Penunjang Terapi


1. Pasien mengatakan 1. Vital signs : Tekanan 1. Pemeriksaan Lab : 1. IVFD Rl 500/8 Jam
0
badan panas hingga 40 C Darah : 110/70 mmHG, a) Hasil Pemeriksaan lab pada tanggal 2. Paracetamol 1 gram
0
sejak rabu H-7 setelah Suhu : 38,7 C, Nadi : 80 13/01/20 : IV (Obat yang hanya
dibawah kerumah sakit kali per menit, Pernafasan : Erythrocyte count = 5.94 10^6/uL diberikan satu kali )
(tepatnya pada tanggal 18 kali per menit, Saturasi Haemoglobine = 15.8 g/dL 3. Paracetamol 750 mg
07 januari 2020), pada O2 : 98 %, Nyeri : 3/2 Hematocrit = 49.2 % TDS PO
saat badan panas 2. GCS : E4M6V5 (Compos MCV = 82.8 fL 4. Domperidone 10 mg
dirumah pasien Mentis) MCH= L 26.6 pg TDS PO
mengatakan pernah 3. Frekuensi nafas 18 x/mnt, MCHC = 32.1 g/L 5. Vitamin B Complex 1
minum obat paracetamol pergerakan dada simetris, Leucocyte Count = L 2.34 10^3/ul Tab OD PO
500 mg tablet untuk nafas cuping hidung tidak Segemnted neutrophil = L 36.8 % 6. Estazor 250 mg BD
menurunkan panas ada,batuk tidak ada, suara Lymphocyte = H 52. 1% PO
kemudian naik lagi suhu paru vesikuler. Monocyte = H 10.7 %
tubuh pada beberapa jam 4. Tampak lidah bewarna Eosinofil count = 0.00 10^3/ul
kemudian putih, bibir pecah-pecah Basofil count = 0.01 10^3/ul
2. Pasien mengatakan 5. Porsi makan terlihat tidak Neutrofil count = L 0.86 10^3/ul
merasa pusing, mata habis, tampak ¼ dari porsi Limfosit count 1.22 10^3/ul
seperti perih dan wajah saja yang habis Monosit count 0.25 10^3/ul
seperti terbakar saat suhu 6. Bau mulut yang tidak Platelet count = L 64 10^3/ul
tubuh panas sedap Salmonella typhi IgM = Positive 4
3. Pasien mengatakan gusi 7. Pupil 2/2 (isokor), reflek b) Hasil pemeriksaan lab pada tanggal
berdarah pupil terhadap cahaya 14/01/20 :
4. Pasien mengatakan saat positif, konjungtiva Erythrocyte count = 5.59 10^6/uL
ini nafsu makan anemis Haemoglobine = 14.9 g/dL
berkurang, lidah terasa 8. BB: 65, TB : 165, IMT = Hematocrit = 46.9 %
pahit dan merasa seperti 23,89 MCV = 83.9 fL
mual 9. Kulit pasien terlihat kering MCH= L 26.7 pg
5. Pasien mengatakan sakit dan pucat, kulit pasien MCHC = 31.8 g/L
tenggorokan saat teraba hangat dan tampak Leucocyte Count = 5.16 10^3/ul
menelan terlihat kemerahan Segemnted neutrophil = L 23.2 %
6. Pasien mengatakan 10. Pada saat pengkajian Lymphocyte = H 64. 9%
mempunyai riwayat tampak pasien Monocyte = H 10.5 %
penyakit batu empedu menggunkan baju berlapis Eosinofil count = 0.05 10^3/ul
dan dan selimut yang tebal Basofil count = 0.02 10^3/ul
7. Pasien mengatakan dikarnakan merasa Neutrofil count = L 1.20 10^3/ul
badanya lemas kedinginan akibat demam Limfosit count 3.35 10^3/ul
8. Pasien mengatakan 11. Bising Usus : RUQ = Monosit count 0.54 10^3/ul
merasa seperti kelelahan 10x/mnt, LUQ = 10x/mnt, Platelet count = L 70 10^3/ul
9. Pasien mengatakan jika RLQ = 9x/mnt, LLQ =
demam pada malam hari 13x/mnt
merasa kedinginan dan
sulit untuk tidur

Diagnosa Keperawatan (DK) :


0
1. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh 38,7 C, pasien mengatakan deman sejak 6 hari
yang lalu terhitung sejak dirawat dirumah sakit pada tanggal 13 januari 2020, Kulit pasien terlihat kering dan pucat, kulit pasien
teraba hangat dan tampak terlihat kemerahan.
2. Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan penurunan trombosit ditandai dengan trombosit dibawah normal L 70
10^3/ul, pasien mengatakan gusi berdarah dan tampak mukosa terlihat pucat.
3. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang asupan makanan ditandai dengan kulit pasien terlihat
kering dan pucat, porsi makan terlihat tidak habis, tampak ¼ dari porsi saja yang habis, pasien mengatakan saat ini nafsu makan
berkurang, lidah terasa pahit dan merasa mual.

Rasional / Alasan penentuan diagnosa prioritas :

1. Rasional diagnosa keperawatan hipertemi menjadi prioritas pertama yaitu pada dasarnya hipertermi merupakan keadaan di mana
0
individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh >37,7 C yang berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh
untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi panas (Perry & Potter, 2010). Pada kasus saya dengan diagnosa Dengue
hemorrhagic fever (DHF) virus yang masuk kedalam tubuh akan menimbulkan viremia (masa dimana virus berada dialiran darah),
sehingga jika hal ini terjadi akan menimbulkan reaksi oleh pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga terjadinya peningkatan suhu
dan menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah yang berakibat perpindahan cairan dan plasma dari intravascular ke
intersisiel yang menyebabkan hipovolemia atau syok ataupun kejang pada si pasien. Intervensi keperawatan yang menjadi prioritas
pertama yaitu aga suhu pasien tidak semakin naik yang diharapkan suhu tubuh pasien turun dan mengurangi nyeri pada saat suhu
tubuh naik.

2. Rasional diagnosa keperawatan kerusakan membran mukosa oral menjadi prioritas kedua yaitu pada Dengue hemorrhagic fever
(DHF) juga yang dimana menimbulkan viremia (masa dimana virus berada dialiran darah) dapat menyebabkan juga penurunan
produksi trombosit sebagai reaksi dari antibodi melawan virus (Murwani, 2011). Hal ini ditandai dengan pendarahan yang terjadi
dimukosa, digusi jika tak tertangani dengan baik dapat menimbulkan syok. Pada kasus dimana pasien mengalami pendarah digusi
dan didukung juga dengan penurunan trombosit pasien dibawah normal dan karna pendarahan digusi yang terjadi pasien tidak bisa
sikat gigi sehingga kebersihan mulut juga yang menjadi hambatan.

3. Rasional diagnosa keperawatan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan menjadi prioritas ketiga yaitu virus yang masuk
kedalam aliran darah mengakibatkan menkanisme tubuh untuk melawan virus, sehingga terjadinya peningkatan asam lambung yang
ditandai dengan nafsu makan pasien berkurang, pasien merasa mual dan muntah.
IMPLEMENTASI

Nama Pasien (Inisial) : Tn. I N P

Usia : 30 Tahun
Ruangan : IPD Ward 1
No. Rekam Medis : SHDP 194019
Faculty of Nursing Tanggal Masuk : 13 Januari 2020
Tangal Pengkajian : 13 Januari 2020
UNIVERSITAS Diagnosa Medis : Dengue hemorrhagic fever grade II
PELITA HARAPAN
Nama Praktikan NIM : Agung Fadlis Telaumbanua 015033190369
Nama Pembimbing : Ibu Fiolenty Sitorus

TANGGAL NO DK JAM IMPLEMENTASI RASIONAL Nama dan


/ WAKTU Tanda Tangan
( 07.20 WITA ) MANDIRI & EDUKASI 1. Mengumpulkan dan menganilis data
1. Melakukan obseravasi tanda-tanda vital pasien tiap tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu,
2 jam. Tekanan Darah : 110/70 mmHG, Suhu : 37,60 C, saturasi untuk menjadi acuan dan
Nadi : 69 kali per menit, Pernafasan : 18 kali per menit, mencegah terjadinya kompliksi.
Saturasi O2 : 98 %, Nyeri : 3/2. Pasien sudah terpasang 2. Peningkatan suhu tubuh
IVFD RL 500 ml/8 jam, kesadaran compos mentis mengakibatkan penguapan
2. Anjurkan pasien untuk banyak minum (lebih tubuh meningkat sehingga perlu
13 Januari 07.00 – kurang 2,5 liter/24 jam). diimbangi dengan asupan cairan
2020 / yang banyak.
07.00 – 1. 10.00 ( 07.40 WITA ) MANDIRI & EDUKASI 3. Dengan vasodilatasi dapat AGUNG
10.00 WITA WITA 3. Melakukan kompres hangat. meningkatkan penguapan yang
4. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk tidak mempercepat penurunan suhu
memakai selimut dan pakaian yang tebal. tubuh.
( 09.00 WITA ) MANDIRI 4. Pakaian tipis membantu mengurangi
penguapan tubuh.
5. Melakukan kembali pengecekan tanda-tanda vital 5. Mengumpulkan dan menganilis
pasien. Tekanan Darah : 110/70 mmHG, Suhu : 39,10 C, data tekanan darah, nadi, pernafasan,
Nadi : 73 kali per menit, Pernafasan : 18 kali per menit, suhu, saturasi untuk menjadi acuan dan
Saturasi O2 : 98 %. Kesadaran compos mentis, pasien mencegah terjadinya kompliksi.
mengatakan merasa pusing, Skala nyeri : 4/2 6. Pengukuran cairan yang masuk dan
6. Memonitor intake dan output keluar dapat dinilai tingkat hidrasi dari
( 09.10 WITA ) KOLABORASI pasien untuk menentukan apakah
kelebihan dan kekurangan cairan
7. Melakukan pemberian terapi obat IV paracetamol 1 pasien yang dapat berisiko terjadinya
gr syok.
8. 7. Pemberian antipiretik untuk
(10.00 WITA ) MANDIRI menurunkan demam dimana pusatnya
pada hipotalamus dan sekaligus
8. Melakukan kembali pengecekan suhu tubuh pasien meredakan nyeri pusing pada kepala
setelah paracetamol iv masuk. Suhu : 37.6, pasien yang dirasakan pasien
mengatakan pusing berkurang
( 10.30 WITA ) MANDIRI 1. Untuk mengkaji kerusakan
1. Melakukan observasi pendarahan yang terjadi pada membran mukosa oral yang terjadi
gusi untuk menentukan rencana lebih lanjut
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi
( 11.30 WITA ) EDUKASI yang lebih parah pada gusi pasien
2. Mengedukasi pasien agar tidak mengosok gigi. 3. Untuk tidak memperburuk luka yang
13 Januari 10.00 – 3. Mengedukasi untuk memakan makanan yang lunak ada dan untuk tetap terpenuhi
2020 / 2. 12.00 seperti bubur kebutuhan nutrisi AGUNG
10.00 – 4. Untuk memilih makanan yang
WITA
12.00 WITA ( 12.00 WITA ) KOLABORASI & EDUKASI sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang makanan dan pasien pasien.
diet pasien 5. Buah-buahan merupakan kaya akan
5. Mengedukasi pasien agar banyak minum air putih mineral dan vitamin. Kandungan
dan memakan buah-buahan, seperti jeruk ataupun antioksidan yang kuat di dalamnya
buah naga membantu dalam meningkatkan
jumlah trombosit.
( 12.00 WITA ) MANDIRI 1. Untuk menentapkan cara
13 Januari 1. Mengkaji keluhan mual, sakit pada tenggorokan mengatasinya.
12.00 – yang dialami pasien 2. Untuk mengatasi rasa mual dan
2020 /
3. 14.00 muntah AGUNG
12.00 –
WITA ( 12.30 WITA ) KOLABORASI & EDUKASI 3. Untuk menghindari mual
14.00 WITA
2. Memberikan obat domperidone 10 mg TDS PO 4. Membantu mengurangi kelelahan
3. Mengajurkan pasien untuk makan makanan dalam pasien dan meningkatkan asupan
porsi kecil makanan.
dan frekuensi sering. 5. Vitamin B komplek untuk
4. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk makan membantu perkembangan fungsi tubuh
makanan yang lunak, yang mudah ditelan seperti pasien dan untuk obat estazor yaitu
bubur untuk penanganan batu empedu
dimana pasien memiliki riwayat
( 14.00 WITA ) KOLABORASI penyakit batu empedu.
5. Memberikan vitamin B Complex 1 Tab dan Estazor
250 mg
EVALUASI

Nama Pasien (Inisial) : Tn. I N P


: 30 Tahun
Usia
Ruangan : IPD Ward 1
No. Rekam Medis : SHDP 194019
Tanggal Masuk : 13 Januari 2020
Faculty of Nursing Tangal Pengkajian : 13 Januari 2020
UNIVERSITAS Diagnosa Medis : Dengue hemorrhagic fever grade II
PELITA HARAPAN Nama Praktikan NIM : Agung Fadlis Telaumbanua 015033190369

Nama Pembimbing : Ibu Fiolenty Sitorus

TANGGAL/ NO JAM EVALUASI Nama dan


WAKTU DK Tanda Tangan
S : Pasien mengatakan badan masih masih merasa panas, pusing berkurang dan merasa
kedinginan
13 Januari 07.00 – O : Pasien teraba panas, Hasil tanda-tanda vital pasien, Tekanan Darah : 110/70 mmHG, Suhu
2020 / : 37,6 C, Nadi : 73 kali per menit, Pernafasan : 18 kali per menit, Saturasi O2 : 98 %. AGUNG
1. 10.00
07.00 – 10.00 Kesadaran compos mentis, Skala nyeri : 4/2.
WITA
WITA A : Hipertemi berlum teratasi sepenuhnya
P : Lanjutkan intervensi (Obseravasi tanda-tanda vital pasien, evaluasi tiap suhu badan pasien,
berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam pemberian kompres )
S : Pasien mengatakan gusi masih berdarah dan sedikit tidak nyaman pada area mulut
13 Januari 10.00 – sehingga masih sulit untuk makan
2020 / 2. O : Tampak mukosa pucat, lidah berwarna putih, tercium bau tidak sedap ketika pasien sedang AGUNG
10.00 – 12.00 12.00 berbicara dan terlihat pasien masih sulit untuk makan
WITA
WITA A : Kerusakan membran mukosa oral belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi ( Kaji pada saat kapan pendarahan terjadi pada gusi )
13 Januari 12.00 – S : Pasien mengatakan masih sulit untuk makan karna nafsu makan tidak ada, lidah masih
terasa pahit dan masih merasa mual.
O : Mukoso bibir tampak pucat, berdasarkan observasi tampak makanan yang dimeja pasien AGUNG
2020 / masih belum tersentuh
3. 14.00
12.00 – 14.00
WITA A : Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi
WITA
P : Lanjutkan intervensi (Kaji keluhan mual dan nafsu makan, anjurkan makan dalam porsi
kecil dan frekuensi sering. )
IMPLEMENTASI

Nama Pasien (Inisial) : Tn. I N P

Usia : 30 Tahun
Ruangan : IPD Ward 1
No. Rekam Medis : SHDP 194019
Faculty of Nursing Tanggal Masuk : 13 Januari 2020
Tangal Pengkajian : 13 Januari 2020
UNIVERSITAS Diagnosa Medis : Dengue hemorrhagic fever grade II
PELITA HARAPAN
Nama Praktikan NIM : Agung Fadlis Telaumbanua 015033190369
Nama Pembimbing : Ibu Fiolenty Sitorus

TANGGAL NO DK JAM IMPLEMENTASI RASIONAL Nama dan


/ WAKTU Tanda Tangan
( 07.20 WITA ) MANDIRI 1. Mengumpulkan dan menganilis data
1. Melakukan obseravasi tanda-tanda vital pasien tiap tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu,
2 jam. Tekanan Darah : 100/70 mmHG, Suhu : 37,20 C, saturasi untuk menjadi acuan dan
Nadi : 71 kali per menit, Pernafasan : 18 kali per menit, mencegah terjadinya kompliksi.
Saturasi O2 : 99 %, Nyeri : 3/3. Pasien sudah terpasang 2. Peningkatan suhu tubuh
IVFD RL 500 ml/8 jam, kesadaran compos mentis mengakibatkan penguapan
2. Anjurkan pasien untuk banyak minum (lebih tubuh meningkat sehingga perlu
14 Januari 07.00 – kurang 2,5 liter/24 jam). diimbangi dengan asupan cairan
2020 / yang banyak. AGUNG
07.00 – 1. 10.00 ( 07.40 WITA ) MANDIRI & EDUKASI 3. Dengan vasodilatasi dapat
10.00 WITA WITA 3. Melakukan kompres hangat. meningkatkan penguapan yang
4. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk tidak mempercepat penurunan suhu
memakai selimut dan pakaian yang tebal. tubuh.
( 09.00 WITA ) 4. Pakaian tipis membantu mengurangi
penguapan tubuh.
5. Melakukan kembali pengecekan tanda-tanda vital 5. Mengumpulkan dan menganilis
pasien. Tekanan Darah : 100/70 mmHG, Suhu : 37,60 C, data tekanan darah, nadi, pernafasan,
Nadi : 71 kali per menit, Pernafasan : 18 kali per menit, suhu, saturasi untuk menjadi acuan dan
Saturasi O2 : 99 %. Kesadaran compos mentis, pasien mencegah terjadinya kompliksi.
mengatakan merasa pusing, Skala nyeri : 3/3 6. Pengukuran cairan yang masuk dan
6. Memonitor intake dan output keluar dapat dinilai tingkat hidrasi dari
( 09.10 WITA ) KOLABORASI pasien untuk menentukan apakah
kelebihan dan kekurangan cairan
7. Melakukan pemberian obat oral paracetamol 750 pasien yang dapat berisiko terjadinya
Mg TDS syok.
(10.00 WITA ) MANDIRI 7. Pemberian antipiretik untuk
menurunkan demam dimana pusatnya
8. Melakukan kembali pengecekan suhu tubuh pasien pada hipotalamus dan sekaligus
setelah paracetamol iv masuk. Suhu : 36.7, pasien meredakan nyeri pusing pada kepala
mengatakan pusing berkurang yang dirasakan pasien
( 10.30 WITA ) MANDIRI 1. Untuk mengkaji kerusakan
1. Melakukan observasi pendarahan yang terjadi pada membran mukosa oral yang terjadi
gusi untuk menentukan rencana lebih lanjut
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi
( 11.30 WITA ) EDUKASI yang lebih parah pada gusi pasien
2. Mengedukasi pasien agar tidak mengosok gigi. 3. Untuk tidak memperburuk luka yang
14 Januari 10.00 – 3. Mengedukasi untuk memakan makanan yang lunak ada dan untuk tetap terpenuhi AGUNG
2020 / 2. 12.00 seperti bubur kebutuhan nutrisi
10.00 – 4. Untuk memilih makanan yang
WITA
12.00 WITA ( 12.00 WITA ) KOLABORASI & EDUKASI sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang makanan dan pasien pasien.
diet pasien 5. Buah-buahan merupakan kaya akan
5. Mengedukasi pasien agar banyak minum air putih mineral dan vitamin. Kandungan
dan memakan buah-buahan, seperti jeruk ataupun antioksidan yang kuat di dalamnya
buah naga membantu dalam meningkatkan
jumlah trombosit.
( 12.00 WITA ) MANDIRI 1. Untuk menentapkan cara
1. Mengkaji keluhan mual, sakit pada tenggorokan mengatasinya.
14 Januari 12.00 – yang dialami pasien 2. Untuk mengatasi rasa mual dan AGUNG
2020 / 3. 14.00 muntah
12.00 – ( 12.30 WITA ) KOLABORASI & EDUKASI 3. Untuk menghindari mual
14.00 WITA WITA 2. Memberikan obat oral domperidone 10 mg TDS 4. Membantu mengurangi kelelahan
3. Mengajurkan pasien untuk makan makanan dalam pasien dan meningkatkan asupan
porsi kecil makanan.
dan frekuensi sering. 5. Vitamin B komplek untuk
4. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk makan membantu perkembangan fungsi tubuh
makanan yang lunak, yang mudah ditelan seperti pasien dan untuk obat estazor yaitu
bubur untuk penanganan batu empedu
dimana pasien memiliki riwayat
( 14.00 WITA ) KOLABORASI penyakit batu empedu.
5. Memberikan vitamin B Complex 1 Tab dan Estazor
250 mg
EVALUASI

Nama Pasien (Inisial) : Tn. I N P


: 30 Tahun
Usia
Ruangan : IPD Ward 1
No. Rekam Medis : SHDP 194019
Tanggal Masuk : 13 Januari 2020
Faculty of Nursing Tangal Pengkajian : 13 Januari 2020
UNIVERSITAS Diagnosa Medis : Dengue hemorrhagic fever grade II
PELITA HARAPAN Nama Praktikan NIM : Agung Fadlis Telaumbanua 015033190369

Nama Pembimbing : Ibu Fiolenty Sitorus

TANGGAL/ NO JAM EVALUASI Nama dan


WAKTU DK Tanda Tangan
S : Pasien mengatakan demam berkurang
O : Pasien teraba tidak panas, keadaan umum baik. Hasil tanda-tanda vital pasien, Tekanan
14 Januari 07.00 – 0
Darah : 100/70 mmHG, Suhu : 36,7 C, Nadi : 71 kali per menit, Pernafasan : 18 kali per
2020 / menit, Saturasi O2 : 99 %. Kesadaran compos mentis, pasien mengatakan pusing AGUNG
1. 10.00
07.00 – 10.00 berkurang, skala nyeri 2/2. Kesadaran compos mentis.
WITA
WITA A : Hipertemi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (Observasi tanda-tanda vital pasien, kaji dan evaluasi pusing pada
saat deman naik, kolaborasi pemberian antipiretik)
S : Pasien mengatakan gusi masih berdarah
14 Januari 10.00 – O : Tampak mukosa pucat, lidah berwarna putih, tercium bau tidak sedap ketika pasien sedang
2020 / 2. berbicara dan trombosit pasien masih dibawah normal L 70 10^3/ul (Normal 150-400) AGUNG
10.00 – 12.00 12.00 A : Kerusakan membran mukosa oral belum teratasi
WITA
WITA P : Lanjutkan intervensi (Observasi pendarahan yang digusi, kolaborasi untuk tetap cek darah
rutin, evaluasi hasil trombosit)
14 Januari 12.00 – S : Pasien mengatakan sudah bisa untuk makan walau hanya 3 sampai 6 sendok
O : Mukoso bibir tampak pucat, berdasarkan observasi makanan yang habis saat siang ½ porsi
A : Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi sepenuhnya
2020 / AGUNG
3. 14.00
12.00 – 14.00 P : Lanjutkan intervensi ( Anjurkan pasien tetap makan dalam porsi kecil dan frekuensi
WITA
WITA sering )

Daftar Pustaka

Murwani (2011). Tinjauan Pustaka Demam dengue. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/31753/2/05._BAB_II.pdf pada tanggal 23
januari 2020
Nursing Diagnosis. 2015-2017. Defenisi dan klasifikasi, Edisi 10 : EGC
Potter & Perry (2010). Tinjauan Pustaka Demam dengue. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/31753/2/05._BAB_II.pdf pada tanggal
23 januari 2020
Putri, Indah Riyansa and , Dr. Iwan Setiawan, Sp.S (2017) Hubungan Kenaikan Suhu Tubuh dengan Defisit Neurologis Pada Pasien
Stroke Iskemik. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/50360/ pada tanggal 23 januari 2020

Anda mungkin juga menyukai