Anda di halaman 1dari 4

JUDUL SOP DIREKTUR

KLINIK HUSADA
No. Dokumen :
MULIA
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 00/00/20…
Halaman : 0/3
KLINIK HUSADA TTD DIREKTUR
MULIA KLAKAH dr.Ongky Dyah
NIP:
1. PENGERTIAN Demam typoid adalah suatu infeksi yang di sebabkan oleh bakteri
salmonella thypii yang ditularkan melalui makanan yang tercemar oleh
tinja atau urine penderita.
2. TUJUAN Sebagai pedoman mendiagnosa dan memberikan pertolongan pasien
demam thypoid.
3. KEBIJAKAN

4. REFERENSI https://www.scribd.com/document/331361772/Sop-Typoid# jam 15:20


5. ALAT DAN Persiapan Alat dan Bahan
BAHAN 1.Tensimeter
2.Stetoskop
3.Thermometer
4.Rekam Medis

6. LANGKAH Penatalaksanaan :
PROSEDUR 1. Informed concen
2. Anjurkan pasien untuk berbaring di tempat tidur
3. Anamnesa
Keluhan
- Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola
intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam tinggi dapat
terjadi terus menerus (demam kontinu) hingga minggu kedua.
- Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di area
frontal
- Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus
atau diare,mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah
- Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal, batuk,
anoreksia,insomnia
- Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan kesadaran
atau kejang.
4. Lakukan pemeriksaan fisik
- Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau sakit
berat.
- Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan kesadaran
(mulai dari yang ringan, seperti apatis, somnolen, hingga yang
berat misalnya delirium atau koma)
- Demam, suhu > 37,5 C.
- Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan frekuensi
nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan suhu 1 C.

1/3
- Ikterus
- Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
- Pemeriksaanabdomen:nyeri(terutama regio epigastrik),
hepatosplenomegaly
5. Lakukan pemeriksaan laboratorium
Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis dapat
menunjukkan: leukopenia / leukositosis / jumlah leukosit normal,
limfositosis relatif, monositosis, trombositopenia (biasanya ringan),
anemia.
Tes Widal
Interpretasi hasil positif bila titer aglutinin O minimal 1/320 atau
terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang
dengan interval 5 – 7 hari.
6. Jika hasil Lab. Positif anjurkan rawat inap
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
 Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
 Menjaga kecukupan asupan cairan, yang dapat diberikan
secara oral maupun parenteral.
 Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan
protein, rendah serat.
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas dan monitor
tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini
pertama untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol, Ampisilin
atau Amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil),
atau Trimetroprim-sulfametoxazole (Kotrimoksazol).
d. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak
efektif, dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik
lini kedua yaitunSeftriakson, Sefiksim, Kuinolon (tidak
dianjurkan untuk anak <18 tahun karena dinilai mengganggu
pertumbuhan tulang).

2/3
7. BAGAN ALUR

8. HAL HAL YANG 1. Keadaan umum pasien


PERLU 2. hasil lab
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT 1. Poli Klinik Rawat Jalan.
2. Ruang Rawat Inap.
3. IGD
10. DOKUMEN 1. Rekam Medis
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PERUBAHAN 1.
2.
3.

3/3
Judul sop
No Kode :…
Terbitan :
Daftar No. Revisi :
Tilik Tgl berlaku :
Halaman :
KLINIK HUSADA MULIA
KLAKAH

Unit :

Nama Perawat :

Tanggal Pelakasanaan :

No. Kegiatan Ya Tidak


1.
2.
3.
4.
JUMLAH

CR : ……………………%

Lumajang,…………………………

Auditie Pelakasana/Auditor

(…………………………………………….) (…………………………………………….)

4/3

Anda mungkin juga menyukai