(URAIAN)
13480123
Tes Obyektif
Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. 1
hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari bentuk test esai.
Kebaikan kebaikannya:
a; Mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi
dan luas bahan, lebih obyektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur
subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksanya.
b; Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes
bahkan alat alat hasil kemajuan teknologi
c; Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain
d; Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi
Kelemahan- kelemahannya:
a; Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes esai karena soalnya
banyak dan harus lebih teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.
b; Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali
saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
c; Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
d; “Kerja sama” antarsiswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.
a; Kesulitan menyusun tes obyektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih terus
menerus hingga betul-betul mahir.
b; Menggunakan tabel spesifikasi utntuk mengatasi kelemahan nomor satu dan dua
c; Menggunakan norma (standar) penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan
(guessing) yang bersifata spekulatif itu.
Macam-macam Tes Obyektif
1 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.179
Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement), statement tersebut ada yang
benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-
masing pernyataan itu dengan melingkari B jika pernyataan itu betul menurut
pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.
1; Kebaikan tes benar salah
a; Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banayak memakan tempat karena
biasanya pertanyaan pertanyaannya singkat saja
b; Mudah menyusunnya
c; Dapat digunakan berkali-kali
d; Dapat dilihat secara cepat dan obyektif
e; Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti
2; Keburukannya:
a; Sering membingungkan
b; Mudah ditebak/diduga
c; Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan
benar salah
d; Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali.
Contoh soal benar-salah yang kurang baik:
1; B – S : Termometer bukan pengukur suhu udara
4 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Hlm. 57-58
Tes isian (completion test)
Kelebihan dari tes uraian, adalah: penyusunan tes tersebut sangat mudah dan tidak
butuh waktu lama, penjawab memiliki kebebasan dalam menjawab, melatih kreasi dan fantasi
dalam membuat kalimat, lebih ekonomis. Keburukan dari tes uraian: kurang tepat untuk
mengetes pelajaran yang scope-nya luas, jawaban yang sifatnya heterogen, penskoran yang
kurang objektif, cara membuat pertanyaan dan tuntutan jawabannya, masing-masing guru
berbeda-beda.9
Contoh soal yang kurang baik:
1; Misal, indikator: Siswa dapat mennyebutkan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui
Soal: Sebutkan 4 sumber daya alam yang dapat diperbaharui!