Anda di halaman 1dari 6

Nama Arif Wahyudin

NIM 1502617072

Tugas B. Indonesia
Ragam dan Laras Bahasa
1. Ragam Bahasa
a. Ragam Bahasa berdasarkan cara pandang bicara
i. Bahasa Daerah
Bahasa Indonesia yang dapat digunakan di wilayah
tersebut biasanya dikenakan tengan lingkungan setempat.
Misalnya, berbicara bahasa Indonesia, yang digunakan oleh
orang-orang di Jawa, berbeda dari berbicara bahasa
Indonesia, yang digunakan dengan adanya suatu orang-
orang di wilayah Sumatera.
ii. Bahasa formal dan non formal
Bahasa formal sering digunakan pada suatu acara-
acara formal seperti upacara inisiasi, seminar dan pertemuan.
Sementara bahasa non-formal sering digunakan dalam
kegiatan kita sehari-hari di luar acara formal, misalnya
ketika berbicara terhadap keluarga dan teman.
iii. Bahasa Pendidikan
Bahasa yang telah digunakan dengan orang-orang
yang berpendidikan jelas berbeda dari orang yang tidak
berpendidikan. Itu bisa dibandingkan dengan pengucapan
kata-kata, seperti orang-orang berpendidikan yang sering
menggunakan kata-kata mengunci, mencuci, televisi, dan
video. Tidak seperti orang yang tidak melalui pendidikan,
kata-kata Nyuci, Pidio, Ngunci, dan Tipi dibacakan.
b. Ragam Bahasa berdasarkan media yang digunakan
i. Ragam Bahasa lisan
Bahasa tersebut dalam bahasa yang diucapkan secara
lisan atau lisan. Bahasa standar sering digunakan dalam
banyak bahasa ini. Cara berbicara dengan bervariasi
tergantung pada lingkungan.
Seperti seorang pembicara yang berada dalam
keadaan formal, ia sangat berbeda dari percakapan yang
dilakukan dalam situasi santai atau informal. Variasi dalam
bahasa lisan yang dilemparkan dengan bentuk tertulis tidak
dapat digambarkan sebagai variasi dari bahasa tertulis, akan
tetapi tetap dengan berbagai bahasa lisan yang dilemparkan
dalam bentuk tertulis.
ii. Ragam Bahasa berdasarkan waktu penggunaank
1. Ragam Bahasa Indonesia baru
Penggunaan dengan berbagai bahasa
Indonesia baru dimulai sejak sumpah pemuda
diperkenalkan pada 28 Oktober 1928 hingga saat ini
dengan melalui perkembangan dan pertumbuhan
bahasa seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan terhadap kalangan masyarakat
Indonesia.
2. Ragam Bahasa Indonesia lama
Variasi bahasa Indonesia telah digunakan
sejak lama sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga
masa muda. Karakteristik bahasa Indonesia kuno
masih dipengaruhi dengan bahasa Melayu. Bahasa
Melayu ini yakni akhirnya dengan menjadi bahasa
Indonesia.
c. Ragam Bahasa sebagai pesan komunikasi
i. Ragam Bahasa sastra
Keragaman ini memprioritaskan elemen keindahan
artistik dan gaya ekspresi simbolik dengan menggabungkan
elemen intrinsik dan ekstrinsik. Misalnya novel, romansa,
dan lian sebagainya.
ii. Ragam bahsa baku
Variasi bahasa standar merupakan adanya dalam
suatu variasi yang di lembagakan dan diakui dengan
sebagian besar komunitas pengguna tersebut.
2. Laras Bahasa
a. Laras Iklan
Laras iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat
iklan. Bahasa yang dapat menarik perhatian pembaca untuk
membeli atau memakai barang atau jasa yang ditawarkan.

Contoh :

Rumah Dijual : Rumah Besar Tanah Luas Bukit Tunggal, Palangka

Raya 73112 K.Tidur 3, K.Mandi 1, Luas 75, Sertifikat SHM, Tanah

420, ID BFJ307L3, 350jt harga nego, Fady Jafar 085366553348.

b. Laras Lagu
Laras lagu merupakan tulisan yang menggambarkan ekspresi
seseorang (penulis lagu, musisi, dll) tentang sesuatu hal yang telah
dialami, diamati, didengar, maupun yang hanya di dalam imajinasi.

Contoh :

HYMNE GURU

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu

c. Laras Ilmiah
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung
kebenaran ilmiah ( objektif) karena didukung oleh informasi atau
fakta yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis
berdasarkan metode ilmiah.

Contoh :

MENULIS KARYA ILMIAH

TENTANG

PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN

SEKOLAH

d. Laras Ilmiah Populer


Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat
ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah
dimengerti. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan penelitian
ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan
pengamatan biaa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Karya
ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi standar,
dan nonstandar.

Contoh penulisan karya ilmiah populer:

“Seks Bebas pada Remaja”

e. Laras Sastra
Laras sastra adalah bahasa yang merupakan hasil dari
cetusan kreasi, imajinasi dan pengalaman. Bahasa sastra adalah
penghubung antara sesama anggota masyarakat dalam kegiatan
sosial dan kebudayaan, tetapi gaya bahasa dalam kesusastraan
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-
hari. Kesusastraan itu sendiri merupakan pengucapan atau tulisan
yang tergolong dalam jenis kreatif-imajinatif.

Contoh :

- Pantun
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring

Elok berjalan kota tua,


Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
- Puisi
Karawang-Bekasi
karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi


tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi


Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa


Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5
ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan


Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan


harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi


Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami


Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno


menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat


Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami


yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Anda mungkin juga menyukai