Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRODUKSI DOMBA DAN KAMBING

“Disease Control Pada Kambing”

Disusun Oleh :

KELAS B

KELOMPOK 7
Rinto 200110130039
Fuzi Ridwan F 200110140022
Khaerun Nissa S A 200110140147
Revin Anindya P 200110140208
Fajriana Ihsan M 200110140217
Muhammad Luthfi N 200110170215

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-

Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah mata kuliah “Produksi Domba dan Kambing” tentang

Manajemen penyakit pada domba dan kambing. Kemudian shalawat beserta salam

kita sampaikan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah

memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di

dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Produksi Domba dan

Kambing” di program studi Ilmu Peternakan Universitas Padjadjaran. Penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Produksi Domba dan Kambing

kelas B.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan kepada segenap pihak yang telah

memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Akhirnya penulis

menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan dan

pembuatan Makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, Mei 2018

Penulis
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kambing sangat peka terhadap penyakit terutama pada kambing muda.

Kebiasaan dan sifat kambing dalam merumput mendukung munculnya penyakit pada

hewan tersebut, dan akan diperparah apabila manajemen atau pemeliharaan di dalam

peternakan kurang memperhatikan aspek higiene dan sanitasi lingkungan. Fakta di

lapangan menunjukkan bahwa kandang yang langsung beralaskan tanah,

penggembalaan pada pada pagi hari, dan kurangnya pemberian nutrisi beresiko

mengundang agen penyakit. Kambing muda lebih peka terhadap penyakit sehingga

perlu diawasi dengan ketat agar gejala penyakit dapat dikenal lebih awal. Pengobatan

lebih awal terhadap penyakit akan meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup.

Tata laksana pengendalian penyakit atau disease control adalah faktor penting

yang terkait langsung dengan pelaku usaha peternakan, pada kenyataan dilapangan

faktor tersebut cenderung mendapatkan perhatian yang kurang. Namun demikian

dapat dilihat kenyataan di lapangan bahwa tata laksana pengendalian penyakit yang

benar dalam peternakan memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan usaha

peternakan. Ternak yang terkena penyakit akan sangat menurunkan produktivitasnya

bahkan penyakit yang menular dapat mengakibatkan kematian pada ternak tersebut

dan akhirnya akan merugikan usaha peternakan. Untuk itu sangat penting sekali

dengan adanya pengendalian penyakit pada ternak khususnya pada ternak kambing.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui pengertian dari desease control

2. Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat menyerang ternak kambing

3. Mengetahui cara pengendalian penyakit pada ternak kambing

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa itu penyakit?

2. Apa itu desease control ?

3. Apa saja penyakit yang dapat menyerang ternak kambing?

4. Bagaimana cara mengendalikan penyakit-penyakit tersebut?


II

TINJAUAN PUSTAKA

Tingkat konsumsi daging kambing dan domba di Indonesia meningkat seiring


dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk serta bertambahnya pengetahuan
masyarakat akan mengonsumsi daging. Salah satu komoditi daging yang memberikan
konstribusi yang cukup besar terhadap gizi masyarakat adalah daging kambing dan
domba. Daging kambing dan domba merupakan salah satu yang disukai oleh
masyarakat. Tingkat konsumsi daging kambing dan domba masyarakat Indonesia
mencapai 0,64 kg/kapita tahun 2006; 0,50 kg/kapita tahun 2008; dan 0,55 kg/kapita
pada tahun 2009 (Soedjana, 2011).

Kesehatan kambing dan domba dapat dijaga dengan selalu membersihkan


kandang setiap hari. Kambing dan domba perlu dimandikan untuk mengurangi
gangguan lalat dan caplak. Untuk tindakan preventif, perlu dilakukan pengobatan
dengan obat cacing, pemberian vaksin atau antibiotik sesuai dengan penyakit yang
dialami dan aktif menjaga kebersihan lingkungan (Mulyono dan Sarwono, 2010).

Perawatan dan kebersihan lingkungan dapat menjamin kesehatan domba dan


kambing. Perawatan ternak yang dimaksud adalah memandikan ternak, mencukur
bulu ternak dan merawat atau memotong kuku ternak (Cahyono, 1998).

Kesehatan kambing dan domba merupakan salah satu faktor penting dalam
usaha peternakan. Kambing dan domba yang tidak sehat menyebabkan kerugian
antara lain yaitu, gangguan pertumbuhan, dewasa kelamin atau umur beranak lambat,
daya reproduksi terganggu, efisiensi pakan rendah dan kematian ternak. Dampak dari
gangguan kesehatan dapat diantisipasi dengan mengetahui tanda-tanda penyakit
secara umum yaitu, kurang nafsu makan, tidak lincah, lemah atau lesu, menyendiri,
menggaruk-garuk badan, kotoran tidak normal, (warna, bau, konsistensi). Apabila
ternak diketahui mengalami tanda-tanda tersebut, dapat dicurigai bahwa ternak dalam
kondisi tidak sehat. Ternak perlu diisolasi di tempat lain untuk menghindari
penularan penyakit (Sjamsul dkk., 2004)
III

PEMBAHASAN

A. Pengendalian Penyakit Hewan (diseases control)

Pengendalian penyakit atau upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu

mengurangi interaksi antara hospest agen (penyebab penyakit) sampai pada tingkat

dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi. Upaya Pemberantasan penyakit hewan

(diseases eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit dari suatu wilayah, juga

pengobatan ternak yang menderita atau tersangka sakit.

B. Manajemen Penyakit Domba dan Kambing

Hewan domba dan kambing merupakan hewan ternak yang mudah untuk

diternakkan. Kambing dan domba populasinya sudah tersebar secara merata di

seluruh Indonesia. Baik dalam jumlah besar atau kecil berternak kambing atau domba

sama-sama bisa menguntungkan. Buktinya, peternak-peternak kambing dan domba

ada yang hanya mempunyai 1 atau 2 ekor sampai ratusan bahkan ribuan. Peternakan

kambing cukup menguntungkan karena dilihat dari potensinya. Namun dalam usaha

sudah pasti ada resiko. Oleh karena itu, untuk meminimalisir resiko tersebut kuncinya

yaitu manajemen ternak yang termasuk mengatur, menjaga dan merawat kambing
maupun domba.

Pengendalian penyakit ini sangat penting untuk dilakukan agar pertumbuhan

dan perkembangan ternak tidak terhambat. Untuk itu, sebelum Anda melakukan

pengendalian, maka harus mengetahui gejala, kondisi dan penyebab penyakit itu

timbul terlebih dahulu. Setelahnya, baru Anda bisa melakukan pengendalian terhadap

penyakit tersebut.

Berdasarkan penyebabnya, Penyakit menular dapat disebabkan

mikroorganisme bakteri, virus, parasit, rickettsia, chlamidia, prion. Sedangkan


Penyakit tidak menular pada umumnya disebabkan oleh gangguan yang bersifat

fisiologis dan gangguan individual yang disebut dengan penyakit metabolic.

Beberapa penyakit yang penting pada domba dan kambing:

N0 Bakterial Viral Parasit Metabolik

1 Bacillus Anthracis Orf Haemonchus Bloat, timpani

Contortus

2 Coli basilosis Pink eye Sarcoptest sp dan Indigesti

Psoroptes sp

3 Bruselosis PMK Trichuris sp Defisiensi


vitamin

4 Footrot Pneumonia Miasis, caplak, Defisiensi


(oleh mineral
Tungau, kutu
virus)

5 Clostridium tetani Blue Tongue Fasciola hepatica Ketosis,

acetonemia

6 Clostridium Q fever Babesiosis Genetik


Botulism disorder

7 Malignant Oedem Scrapie Ringworm

8 Salmonelosis Vesicular Trichostrongilus


stomatitis sp

9 TBC Capillaria sp

10 Pneumonia (oleh Ostertagia sp


bakteri)
11 Enterotoxemia Cooperia sp

12 Braxy Koksidiosis

13 Listeria sp

14 Campylobacter

Berdasarkan cara penularannya penyakit dibedakan menjadi:

1. Penyakit yang bersifat vertikal yaitu yang ditularkan langsung melalui induk

pada saat janin masih dalam kandungan.

2. Penyakit yang bersifat horizontal, yaitu penyakit yang secara langsung atau

tidak langsung ditularkan dari hewan satu ke hewan yang lain.

Pengendalian penyakit pada domba dan kambing:

1. Kudis (Scabies)

Penyebab penyakit kudis, yaitu hewan parasit yang timbul karena

penumpukan kotoran ternak yang terlalu lama dan ternak jarang dilakukan

pembersihan. Gejala yang ditimbulkan, yakni permukaan kulit akan mengelupas,

kering, bulu akan mudah rontok, dan ternak akan kurus. Pengendalian yang bisa

Anda lakukan, yaitu menjaga kebersihan kandang dan ternak kambing atau

domba. Lakukan pengolesan kapur barus dicampur dengan minyak kelapa di

bagian terserang dan juga pengolesan oli bekas di bagian terserang.

2. Keracunan tanaman (Plant poisoning)

Penyebab penyakit ini, yaitu ternak mengonsumsi rumput atau daun yang

mengandung racun. Gejala yang ditimbulkan biasanya mati tiba-tiba, mulut

berbusa, mengeluarkan lendir, dan juga kulit mengelupas. Pengendalian yang

harus Anda lakukan, yaitu tidak memberikan pakan mengandung racun atau Anda
harus menempatkan ternak pada ladang rumput yang baik. Selanjutnya, Anda

harus memberikan air kelapa pada ternak yang terkena racun.

3. Orf atau dakangan

Penyebab penyakit ini, yaitu ternak memakan rumput berbulu dan juga

berdebu. Ternak biasanya menunjukkan gejala mulut korengan, terdapat benjolan

kecil di sekitar mulut dan nafsu makannya menurun. Pengendalian yang bisa

Anda lakukan ialah dengan memberikan pakan yang sangat baik, serta pemberian

preparat iodium dan penyuntikan antibiotik.

4. Antraks

Penyebab penyakit antraks ialah bakteri Baciluss anthracis yang dapat

menular dengan kontak langsung. Jika terserang penyakit ini, ternak akan

menunjukkan gejala badan lemah, gemetar, kusam, pengeluaran darah dari bagian

telinga, anus, hidung dan telinga. Pengendalian yang bisa Anda lakukan, yakni

dengan menjaga kebersihan kandang dan juga ternak serta pemberian vaksinasi

ternak secara teratur.


PENUTUP

Kesimpulan

(1) Pengendalian penyakit atau upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu

mengurangi interaksi antara hospest agen (penyebab penyakit) sampai pada

tingkat dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi.

(2) Beberapa penyakit yang dapat menyerang ternak kambing diantaranya adalah

kudis (scabies), keracunan tanaman (plant poisoning), orf atau dakangan dan

antraks.

(3) Beberapa penyakit yang dapat menyerang ternak domba diantaranya adalah

bloating (kembung), cacingan, scabies, pink eye, orf atau dakangan, antraks,

penyakit mulut dan kuku (PMK) atau apthae epizootica (AE), radang kuku

atau kuku busuk dan prolapsus uteri.

(4) Cara pengendalian penyakit pada ternak kambing dan domba yaitu

manajemen ternak yang termasuk mengatur, menjaga dan merawat kambing

maupun domba, yang meliputi pemberian pakan, manajemen perkandangan

dan kebersihan kandang. Namun, sebelum melakukan pengendalian, maka


harus mengetahui gejala, kondisi dan penyebab penyakit itu timbul terlebih

dahulu.

Saran

Melihat beberapa penyakit yang dapat timbul pada hewan ternak kambing dan

domba itu maka saran yang dapat diberikan kepada para peternak ialah tetap menjaga

dan merawat kambing maupun domba yang dimilikinya sebagai upaya pencegahan

munculnya penyakit-penyakit tersebut, dengan memperhatikan manajemen


pemberian pakan, jenis pakan yang diberikan, manajemen perkandangan serta

kebersihan kandang. Dan untuk cara pengendalian maupun pengobatan penyakitnya

maka para peternak terlebih dahulu harus bisa mengetahui gejala, dan penyebab yang

menimbulkan penyakit tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Sjamsul, dkk. 2004. Kerjasama perdagangan Internasional : Peluang dan


Tantangan bagi Indonesia. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Bambang Cahyono. 1998. Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius.
Yogyakarta

Cahyono, B. 1998. Berternak Domba dan Kambing. Penerbit Kanisius,


Yogyakarta. 100 pp.

Devendra, C. dan Mc. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Institut
Teknologi Bandung. Bandung

Ditbangnak. 2004. Laporan Intensifikasi Usaha Tani Ternak Kambing Di


Provinsi Lampung. http://www.disnakkeswan-lampung.go.id
/publikasi/bplm. Diakses 10 oktober 2010.

Dwiyanto.M, Penanganan Domba Dan Kambing ,Jakarta :Penebar swadaya,


1993

Gittinger. 1986. Analisis Ekonomi Proyek – Proyek Pertanian. Jakarta. UI Press.

Murtidjo, B.A., 1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Ternak Potong dan
Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Mulyono, S. dan B. Sarwono, 2010. Penggemukan Kambing Potong. Penebar


Swadaya, Jakarta.

Prahasta. A. dkk ,Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Ternak Domba


,Bandung: Pustaka grafik, 2008.

Sudarmono. A.S dan Sugeng. Y.B. Berternak Domba. Jakarta: Penebar


swadaya,2001

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru


Algensindo. Bandung

Williamson, G. dan W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah


Tropis. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai