DI RUMAH SAKIT
OLEH :
SHARAH FADILLA PERANGIN-ANGIN
NIM : 161101159
Dosen Pembingbing :
Roymond Simamora, S.kep, Ns, M.kep
Fakultas keperawatan
Universitas sumatera utara
T.A 2017
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang peran
perawat dalam kesehatn dan keselamat kerja di rumah sakit.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihal yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang peran perawat dalam kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit ini dapat memberi manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
Daftar isi
Cover ……………………………………………………….
Kata pengantar ………………………………………………………
Daftar isi ……………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN
a) Latar belakang ……………………………………………………...
b) Tujuan ……………………………………………………...
c) Manfaat ……………………………………………………..
d)
BAB 2 ISI
a) Pengertian K3 ……………………………………………………
b) Tujuan K3 ……………………………………………………
c) Ruang Lingkup K3 ……………………………………………………
d) Peran perawat dalam meningkatkan K3 …………………………..
e) Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban k3 ………….
f) Peraturn yang mengatur k3 …………………………………………..
BAB 3 PENUTUP
a) Kesimpulan …………………………………………………..
b) Saran …………………………………………………..
Daftar pustaka ………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang
perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat. Saat ini perawat memiliki
peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui tugas dan fungsi perawat dalam K3
b) Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian K3
2. Untuk mengetahui tujuan K3
3. Untuk mengetahui ruang Lingkup K3
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam meningkatkan K3
5. Untuk mengetahui peraturan yang mengatur k3
6. Untuk mengetahui penerapan K3
3. Manfaat
a) Dapat menambah referensi tentang kesehatan keselamatan kerja (K3) yang berhubungan dengan
fungsi dan tugas perawat dalam K3.
b) Dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang telah disediakan.
c) Dapat mengetahui dan mengaplikasikan tentang fungsi dan tugas perawat dalam K3 yang sesuai
standart kesehatan dengan baik dan benar.
BAB 2
ISI
Pengertian K3
Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/
kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial,
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit-penyakit umum. Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan
proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia
merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. Hal tersebut juga mengakibatkan
meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka
ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan
yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok
mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun
2003 tentang ketenaga kerjaan. Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap
pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
serta nilai-nilai agama. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah
peraturan perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti
peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah
tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada. Peraturan tersebut
adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya
meliputi segala lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air
maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
Tujuan K3
Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan
selamat.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan
Ruang lingkup K3
Ruang lingkup k3 (Rachman, 1990) :
a) Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya
melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b) Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
1. Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
2. Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3. Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4. Proses produksi
5. Karakteristik dan sifat pekerjaan
6. Teknologi dan metodologi kerja
c) Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari
kegiatan industri barang maupun jas
d) Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut bertanggung jawab atas
keberhasilan usaha hyperkes.
Menurut Jane A. Le R.N dalam bukunya The New Nurse in Industry, beberapa fungsi specific
dari perawat adalah :
1. Persetujuan dan kerjasama dari pimpinan perusahaan/ industry dalam membuat program dan
pengolahan pelayanan hiperkes yang mana bertujuan memberikan pemeliharaan / perawatan
kesehatan yang sebaik mungkin kepada tenaga kerja
2. Memberikan/ menyediakan primary nursing care untuk penyakit -penyakit atau korban
kecelakaan baik akibat kerja maupun yang bukan akibat kerja bedasarkan petunjuk- petunjuk
kesehatan yang ada.
3. Mengawasi pengangkutan si sakit korban kecelakaan ke rumah sakit , klinik atau ke kantor
dokter untuk mendapatkan perawatan / pengobatan lebih lanjut.
4. Melakukan referral kesehatan dan pencanaan kelanjutan perawatan dan follow up dengan rumah
sakit atau klinik spesialis yang ada
5. Mengembangkan dan memelihara system record dan report kesehatan dan keselamatan yang
sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan
6. Mengembangkan dan memperbarui policy dan prosedur servis perawatan
7. Membantu program physical examination (pemeriksaan fisik) dapatkan data-data keterangan-
keterangan mengenai kesehatan dan pekerjaan. Lakukan referral yang tepat dan berikan suatu
rekomendasi mengenai hasil yang positif.
8. Memberi nasehat pada tenaga kerja yang mendapat kesukaran dan jadilaj perantara untuk
membantu menyelesaikan persoalan baik emosional maupun personal.
9. Mengajar karyawan praktek kesehatan keselamatan kerja yang baik,dan memberikan motivasi
untuk memperbaiki praktek-praktek kesehatan.
10. Mengenai kebutuhan kesehatan yang diperlukan karyawan dengan obyektif dan menetapkan
program Health Promotion, Maintenance and Restoration
11. Kerjasama dengan tim hiperkes atau kesehatan kerja dalam mencari jalan bagaimana untuk
peningkatan pengawasan terhadap lingkungan kerja dan. pengawasan kesehatan yang terus
menerus terhadap karyawan yang terpapar dengan bahan-bahan yang dapat membahayakan
kesehatannya.
12. Tetap waspada dan mengikuti standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja yang ada dalam
menjalankan praktek-praktek perawatan dan pengobatan dalam bidang hiperkes ini.
13. Secara periodic untuk meninjau kembali program-program perawatan dan aktifitas perawatan
lainnya demi untuk kelayakan dan memenuhi kebutuhan serta efisiensi
14. Ikut serta dalam organisasi perawat (professional perawat) seperti ikatan paramedic hiperkes,
dan sebagainya.
15. Merupakan tanggung jawab pribadi yang tidak boleh dilupakan dan penting adalah mengikuti
kemajuan perkembangan profesional (continues education)
Penerapan K3
Penerapan K3 RS sudah merupakan keharusan dilaksanakan oleh manajemen rumah
sakit, selain merupakan persyaratan akreditasi suatu rumah sakit, juga penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan / quality assurance rumah sakit. Selain hal dalam penerapan
K3RS ditujukan agar dicapai suatu kondisi kerja dan lingkungan kerja rumah sakit yang
memenuhi syarat K3 sehingga diperoleh peningkatan efisiensi kerja dan peningkatan
produktivitas tenaga kerja rumah sakit. Upaya penerapan K3RS akan mencapai keberhasilan
yang baik bila didiukung oleh seluruh komponen kerja di lingkungan kerja rumah sakit.
Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K3 rumah sakit, perlu disusun strategi antara
lain:
Advokasi sosialisasi program K3 rumah sakit
Menetapkan tujuan yang jelas
Organisasi dan penugasan yang jelas
Meningkatkan SDM profesional di bidang K3 rumah sakit pada setiapunit kerja di lingkungan
rumah sakit
Sumber daya yang harus didukung oleh manajemen puncak
Kajian resiko secara kualitatif dan kuantitatif
Membuat program kerja K3 rumah sakit yang mengutamakan upaya peningkatan dan
pencegahan
Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala
Perencanaan
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang
perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang
bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif,
terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
2. Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja dengan
memperhatikan fungsi dan perannya tersebut.
Daftar Pustaka