PENDIDIKAN KARAKTER
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta Hidayah
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah “Strategi Pendidikan Karakter” tepat waktu.
Kemudian shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Budaya
Anti Korupsi di program studi D-III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta
III.
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I : PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah1
1.3 Tujuan Makalah1
BAB II : PEMBAHASAN3
Pengertian Strategi Pendidikan Karakter3
2.2 Strategi Pendidikan Karakter3
2.3 Pentingnya Pendidikan Karakter12
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Untuk memahami pengertian dari strategi pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui strategi-strategi yang digunakan dalam pendidikan
karakter.
3. Untuk memahami pentingnya melaksanakan pendidikan karakter.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum istilah strategi sering dimaknai sebagi garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha yang telah ditentukan ( Saiful Bahri ). Pada
mulanya istilah strategi digunakan dalam militer yang dimaknai sebagai cara
penggunaan seluruh kegiatan militer untuk memenangkan suatu pertempuran
(W.Sanjaya ) dari dua pengertian tersebut, maka dapat di fahami bahwa
strategi dapat digunakan untuk memproleh kesuksesan atau keberhasilan
dalam mencapai tujuan.
6
b. Strategi disusun untuk mencapai kegiatan tertentu, artinya arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
7
Dalam pelaksanaannya, pendidikan holistik berpijak pada tiga prinsip,
yaitu:
A. Connectedness
B. Wholeness
C. Being
8
baik perkembangan fisik-biologisnya, perkembangan psikisnya,
perkembangan sosial serta perkembangan religiusitasnya.
Selain itu, kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah
keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Yang
paling penting adalah bahwa ayah dan ibu adalah satusatunya teladan yang
pertama bagi anak-anaknya dalam pembentukan kepribadian, begitu juga
anak yang secara tidak sadar mereka akan terpengaruh, maka kedua orang
tua di sisni berperan sebagai teladan bagi mereka baik teladan pada tatanan
teoritis maupun praktis.
9
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridarma
Perguruan Tinggi).
10
Pembelajaran pendidikan karakter yang diintegrasikan kedalam
substansi/kegiatan mata pelajaran sehingga memiliki dampak yang baik
bagi perkembangan karakter dalam didri peserta didik.
11
Adapun lingkup kegiatannya meliputi:
1) Pemberian tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar jam pelajaran (tatap
muka) secara teratur dan hasilnya ikut menentukan dalam pemberian nilai
bagi siswa untuk setiap mata pelajaran.
2) Tugas tersebut diperkirakan dapat diselesaikam dalam waktu setengah dari
jam tatap muka suatu pokok bahasan.
3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru mata pelajaran.
4) Pengumpulan, pemeriksaan, pembahasan, dan penilaian tugas dilakukan
secara seksama.
12
pembinaan adalah dosen pengampu mata kuliah serta pengelola
jurusan/program studi.
4. Kegiatan Keseharian
Sehubungan dengan esensi dari pendidikan karakter itu, dapat ditarik
benang merah bahwa kemanfaatan pendidikan karakter bukan saja
dominan menjadi tanggung jawab suatu institusi pendidikan melainkan
juga diaplikasikan dalam konteks kehidupan masyarakat terkecil. Dan
menurut penulis hal inilah yang perlu dilakukan karena proses
penanaman nilai-nilai karakter tersebut apabila mendapatkan respon
dan fokus positif untuk dikembangkan dalam keluarga maka hasilnya
akan sangat meningkat. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari pihak
ornag tua untuk tetap berusaha menanam nilai-nilai karakter pada anak-
anaknya sehingga akan menjadi suatu kebiasaan (habits).
Contoh implementasi pendidikan karakter dalam kehidupan sehari
hari sebagai berikut.
1. Mengajarkan Sholat 5 waktu bersama keluarga,
2. Ajarkan Mencintai Kebersihan dan Lingkungan,
3. Jalin Komunikasi Sebaik Mungkin, dan sebagainya.
D. Strategi Pendidikan Karakter di Masyarakat
Tokoh masyarakat dan para pemimpin juga turut bertanggung jawab
terhadap kemajuan pendidikan. Dikarenakan, figure publik biasaya
menjadi acuan warganya. Selain itu, media informasi turut berpengaruh
dalam pembentukan karakter bangsa sehingga menjadi bermakna bila
informasi yang disampaikan oleh media memperhatikan norma yang
berlaku. Jadi, pendidikan karakter harus tertanam dalam berbagai level
kehidupan. Bukan hanya sekolah yang bertanggung jawab, karena itu perlu
dimulai dari diri sendiri dengan pedoman nilai-nilai agama dan nilai-nilai
budaya bangsa sehingga pendidikan karakter terimplementasi secara
menyeluruh dan tinggal menjaga konsistensinya.
E. Strategi Pendidikan Karakter di Usia Lanjut
13
Pendidikan usia lanjut merupakan sebuah rangkaian proses
pembelajaran, latihan, dan bimbingan bagi warga belajar usia lanjut yang
meliputi:
a. Pengalaman belajar pada masa lalu yang dimiliki warga belajar
(usia lanjut)
Pengalaman belajar pada masa lalu yang dimiliki oleh usia lanjut
sangat berpengaruh dalam proses belajar pada masa usia lanjut.
Kelemahan yang dihadapi pada usia lanjut yaitu sulitnya
menghubungkan pelajaran yang telah diterima pada masa lalu dengan
pelajaran yang baru diterimanya. Hal tersebut disebabkan menurunnya
daya nalar (daya ingat) warga belajar usia lanjut yang semakin
menurun. Sehingga waktu belajar bagi usia lanjut memerlukan waktu
yang lama dalam menghafal.
Materi belajar yang cocok bagi warga belajar usia lanjut adalah
sebagai berikut:
A. Kesehatan, meliputi:
1. Kesehatan fisik,
14
2. Kesehatan emosional,
3. Cara mencegah penyakit.
B. Perkembangan Intelektual
1. Mengemukakan buah pikiran,
2. Memahami pikiran orang lain,
3. Bekerja efektif.
C. Pilihan moral
1. Kebebasan individu,
2. Tanggung jawab atas diri sendiri,
3. Tanggung jawab atas orang lain.
Secara teoritis, karakter seseorang dapat diamanati dari tiga aspek, yaitu:
mengetahui kebaikan (knowing the good), meencintai kebaikan (loving the
good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Pendidikan karakter
sesungguhnya bukan sekedar mendidik benar dan salah, tetapi mencakup
proses pembiasaan tentang perilaku yang baik sehingga siswa dapat
15
memahami, merasakan, dan mau berperilaku baik sehingga terbentuklah
tabiat baik.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian strategi biasanya berkaitan dengan taktik (terutama banyak
dikenal dalam lingkungan militer). Taktik adalah segala cara dan daya untuk
menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil
yang diharapkan secara maksimal.
Pendidikan merupakan suatu proses menuju ke arah yang lebih baik.
Membangun karakter anak sejak usia dini sangat diperlukan dalam rangka
menyiapkan generasi anak bangsa yang berkualitas yang dibutuhkan dalam
pembangunan bangsa.
3.2 Saran
Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia Pendidikan.
Karena dari dunia pendidikan negara bisa maju dan karena dunia pendidikan
juga negara bisa hancur apabila pendidikan disalahgunakan.
Tenaga pendidik harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada
setiap peserta didik di dalam menjalani masa-masa belajarnya, karena jika
tidak, semua pembelajaran yang dijalani setiap peserta didik akan sia-sia.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19